PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 06 April 2015

Sinopsis Divorce Lawyer In Love Episode 12 Part 1

Jung Woo bermain ke lapangan terlihat seorang anak laki-laki yang bermain bola, lalu mengajaknya bermain bersama sambil bertanya kenapa anak itu bermain sendirian. Si anak memberitahu kalau ia main karena ingin saja. Setelah itu bertanya namanya, Si anak memberitahu namanya Woo Ram.
Chuk Hee tegang menunggu siapa yang keluar, terlihat wanita paruh bayah, tanganya langsung menyembunyikan kamera yang ada dibawah dan mengaku sebagai petugas sensus.
“Itu tertulis bahwa Jo Min Gook tinggal di alamat ini. Apa kau sendirian? Apa ada anggota keluarga yang lain?” tanya Chuk Hee mencari tahu dengan melihat-lihat 

Mi Ri terlihat kaget berjalan mundur karena Chuk Hee datang ke rumah tempat dirinya selalu berkencan dengan Yoo Sang. Melalui pintu sampai, ia keluar dan si asisten menjawab pertanyaan Chuk Hee tak tahu menahu lalu menyuruhnya pergi. Mi Ri langsung berlari dari pintu belakang melalui taman.
Chuk Hee bisa melihat Mi Ri yang  keluar dari pintu belakang mencobanya. Mobil Van sudah menunggu, Mi Ri langsung masuk menyuruh sopirnya untuk cepat pergi. Setelah Chuk Hee tak bisa mengejarnya, ia langsung menelp Yoo Sang dengan berteriak menanyakan kenapa Chuk Hee bisa ada di Yangpyung

Chuk Hee kembali ke pintu tempat Mi Ri keluar, ternyata tak terkunci lalu mencoba masuk ke dalam saat asisten rumah tangga keluar rumah. Ia masuk ke salah satu kamar memeriksa tempat sampah ternyata sudah bersih, meriksa laci rias masih tersisa lipstik.
Ia pindah ke kamar yang lain terlihat ada skenario [That Woman's Secret] milik Han Mi Ri, saat akan memeriksa kamar yang lainnya ternyata terkunci, tiba-tiba si asisten rumah tangga dalang dengan Woo Ran yang menasehati supaya tak pergi kemana-mana. Chuk Hee panik karena bisa ketahuan masuk ke dalam rumah tanpa izin.
“Apa yang kau lakukan di sini?” teriak Si asisten melihat Chuk Hee dan langsung memasukan Woo Ran ke dalam kamar.
“Pintunya terbuka... tapi siapa anak itu...” ucap Chuk He curiga. Si asisten langsung mengusirnya dengan mengancamnya anak menelp polisi. 

Jung Woo yang melihat Chuk Hee didorong keluar sampai terjatuh langsung berlari menghampirinya, menanyaka kenapa Chuk Hee bisa keluar dari rumah itu. Chuk Hee menceritakan hanya terjadi sesuatu di dalam. Jung Woo melihat buk skernario yang dibawa bertuliskan nama Han Mi Ri.
“Apa tempat ini terhubung pada Han Mi Ri?” tanya Jung Woo menebak
“Ada beberapa hal yang aku butuhkan untuk mencari tahu.” ucap Chuk Hee
“Lalu, rahasia yang kau tidak bisa memberitahuku..Berhubungan pada Han Mi Ri?” tanya Jung Woo kembali.
“Kau benar. Penyebab Presdir Ma Dong Gu bunuh diri yang orang tahu dan kebenaran yang aku tahu.Ada sebuah cerita yang berbeda. Aku akan mengungkapkan dan menunjukkan kepada dunia bahwa kematian Presedir Ma Dong Gu tidak adil. Dengan begitu, aku akan dapat membayar kembali hutangku terhadap keluarga Ma Dong Gu.” jelas Chuk Hee, Jung Woo mengangguk mengerti. 

Chuk Hee melihat [Sertifikat Pendaftaran Bangunan] yang pertama adalah milik Jo Min Gook ( Yo Sang) tapi sebelumnya adalah milik Han Mi Ri. Ia mengartikan kalau tiga tahun yang lalu Mi Ri memberikan rumah itu pada Yo Sang. Menurutnya tak masuk akal memberikan hadiah tanpa ada sesuatu hubungan yang khusus. Ponselnya berdering.
“Ini Joo Yoo Sang, Aku akan memberikan rumah di Yangpyung.” kata Yoo Sang
“Kenapa kau tiba-tiba merubah hatimu?” tanya Chuk Hee kaget dan curiga
“Aku memikirkannya dan istriku banyak menderita karena aku. Aku tidak melakukan apa pun untuknya, dan dia tidak akan memiliki tunjangan untuk menafkahi dirinya.” cerita Yoo Sang terdengar sedih
“Rumah Yangpyung itu...Aku melihat kau menerimanya dari Han Mi Ree.” ucap Chuk Hee dengan melihat sertifikat ditangannya.
Yoo Sang bercerita saat Mi Ri sedang susah membantunya jadi rumah itu dijadikan hadiah sebagai ucapan terima kasih. Chuk Hee menyindir kalau bantuan Yoo Sang sangat luar biasa sampai memberikan hadiah rumah seharga 500juta Won. Yoon Sang tak ingin membahas hanya ingin istrinya itu menetapkan tanggal perceraian saja. 

Seorang wanita tua memasak di dapur, sup iga, mengoreng ikan, empat kompor terisi semua. Diatas meja sudah banyak makana, seorang pria tua memegang perutnya lalu mengetuk-ngetuk sendok dimeja, makin lama makin cepat. Si wanita tua terlihat panik, supnya mulai meluap lalu kebingungan harus menyelesaikan yang mana lebih dulu.
“Aku ingin bercerai!” teriak si wanita tua sambil mengangkat sendok sayur dan sodetnya.
Episode 12 - Berbagi makanan dengan keluarga

Si nenek sudah datang ke kantor, hanya dengan mengucapkan kata makanan. Jung Woo binggung alasan si nenek ingin bercerai karena makanan.
“Hal pertama yang pria itu katakan kepadaku setiap hari adalah... “beri aku makan” Tiga kali sehari dan setidaknya dua belas lauk Dia menolak untuk makan makanan yang disajikan di pagi hari untuk makan siang dan makan malam Harus ada sup dan rebusan di atas meja” cerita nenek tua dengan sedih mengingat suaminya selalu berteriak minta makan.
“Itu tidak baik untuk kesehatannya makan banyak hidangan sup pada usianya.” komentar Kyung
“Menurut teori medis Lee Jae Ma, Dia mengatakan tubuhnya dibangun untuk makan baik sup dan rebusan pada saat yang sama.” keluh Nenek
“Jika tiga kali sehari dengan dua belas lauk. Perencanaan menu harus dikerjakan dengan baik” pikir Yoo Mi

Si Nenek merasa sangat muak dan akan gila jadi meminta tolong supaya dibantu untuk bercerai. Jung Woo pikir Si nenek harus berbicara dulu dengan suaminya masalah ini. Si Nenek sudah membicarkan keluhanya pada sang suami.
Ketika suaminya kembali meminta makan, si istri menginginkan hanya dua kali makan sehari  dengan menu Satu sup, satu mangkuk nasi, dan tidak lebih dari lima lauk, lalu mengancam akan keluar dari rumah kalau suaminya tak menyetujuinya.
“Aku tidak peduli jika kau pergi, hanya pastikan kau membuat makananku tepat waktu. Menikah membentu keluarga, Itu berarti orang-orang yang hidup bersama juga berbagi makanan bersama-sama! ” teriak suaminya tak peduli tetep meminta makan.
Chuk Hee menyarankan nenek itu menyediakan ramen, nenek sudah melakukan tapi sang suami tak mau karena akan mati kalau makan mie instan. Yoo Mi menyarankan mereka jalan-jalan kelua negeri biar tak masak, nenek sudah pernah dengan pergi ke Indonesia tapi tetap suaminya membawa rice cooker.
“Anda pasti seorang juru masak yang sangat baik. Kenapa Anda mencoba membuat rasa tidak makanan enak ?” saran Jung Soo
“Aku sengaja menyimpan ton-an MSG di semua hidangan. Dia mengatakan itu enak. Aku sudah membuat 403.800 makanan dalam 40 tahun.” keluh si nenek sedih dan meminta supaya mereka menolongnya untuk bercerai

Ruang Rapat
Yoo Mi pikir dengan maka akan menjauhkan si nenek dari dapur. Kyung merasa pekerjaan utama seorang ibu rumah tangga adalah untuk mempertahankan rumah tangga, jadi menginginkan perceraian itu sedikit berlebihan.
“Memaksa pasangan Anda untuk melakukan pekerjaan rumah tangga berlebihan adalah alasan yang cukup baik untuk bercerai.” kata Chuk Hee yakin
“Meski begitu, untuk menceraikan suami Anda dengan makanan itu sedikit...  Lebih baik Mari kita lakukan ini sebagai gantinya. Manajer Go, mari kita bertemu suaminya besok dan mencoba membujuknya, oke?” saran Jung Woo
Jung Soo mengangkat tanganya mengatakan akan ikut juga bersama mereka, karena  Situasinya tidak asing dan menurutnya sangat menyesal sebelum bercerai tidak  tidak mengikat suaminya dengan kue beras. 

Jung Woo makan bersama Chuk Hee sambil memikirkan si suami nenek yang terobsesi dengan makanan sampai membuat istrinya menderita. Chuk Hee pikir semua ini sama denga keinginannya yaitu  untuk memiliki seluruh keluarga dan berbagi makanan. Chuk Hee dan Jung Woo mulai memakan daging panggang bersama.
“Akan lebih baik untuk datang ke sini dengan ibumu di waktu berikutnya. 'Keluarga'. Dia mengatakan itu adalah berbagi makanan dengan orang-orang yang hidup bersamamu. Jika kita makan bersama-sama, dia mungkin tumbuh menyukaiku dan memperlakukanku seperti anggota keluarga yang sebenarnya.” harapan Chuk Hee
Ponsel Jung Woo berdering, ibunya menelpnya. Chuk Hee melihat mimik wajah Jung Woo yang kaget seperti terjadi masalah. Jung Woo meminta maaf harus pulang kerumah segera.  Chuk Hee bertanya dengan menonton film.Jung Woo pikir masih ada waktu dan akan segera menyusul ke bioskop lalu meninggalkan restoran. 

Jung Woo melihat Soo Ah membereskan pakainya, ibu Jung Woo mengadu kalau Soo Ah akan pergi meninggalkan rumah mereka. Jung Woo kaget Soo Ah akan meninggalkan rumah secepat itu.
“Seseorang pernah mengatakan kepadaku.Aku terlihat hidup menyedihkan di bawah atap yang sama denganmu. Itu tidak apa-apa untuk melarikan diri jika terlalu sulit untuk menahannya.” jelas Soo Ah lalu pamit pergi
“tetap tinggalah. Ini adalah rumahmu juga.” kata Jung Woo memohon dengan menahan tangan Soo Ah, setelah ibunya berteriak meminta Jung Woo menahan Soo Ah.
“Kecuali kau akan terus berpegangan kepadaku selamanya, jadi sekarang biarkan pergi.” kata Soo Ah, Jung Woo akhirnya melepaskan tangan Soo Ah karena tak bisa berpegangan tangan terus padanya.
Soo Ah melihat tangan Jung Woo yang melepaskanya, lalu meminta maaf pada ibu Jung Woo dan berjanji akan menelpnya lalu pergi. Jung Woo tak bisa menahanya, Ibu Jung Woo mencoba berteriak memanggilnya tapi Soo Ah tetap pergi. 

“Apa dia memberitahumu untuk menendang Soo Ah keluar? Soo Ah mungkin tidak berarti apa-apa untukmu tapi dia anak perempuanku!” teriak Ibu Jung Woo tak terima dengan menunduh Chuk Hee yang melakukannya.
“Aku tahu kau marah dan Aku khawatir tentang dia juga.” tegas Jung Woo binggung
Ibu Jung Woo meminta Jung Woo untuk pergi dan membawa Soo Ah kembali,, Jung Woo mengatakan dirinya akan membawa Soo Ah kembali ke rumah tapi ia meminta ibunya untuk mengubah pikirannya untuk Soo Ah karena  hatinya sudah milik orang lain.
“Tidakkah kau merasa kasihan terhadap Soo Ah?” tanya ibunya
“Maafkan aku! tapi... Aku tidak bisa mencintainya hanya karena aku merasa kasihan! Jika hatimu hancur karena Soo Ah aku akan pergi!  Dia pergi karena aku membuatnya tidak nyaman! Bagaimana kau mengharapkan kita hidup bersama secara damai? ” tegas Jung Woo
“Baiklah, keluarlah! kalian semua, keluar! Aku hanya akan hidup sendiri, jadi keluarlah!” teriak ibu Jung Woo kesal lalu masuk ke dalam kamarnya dengan kesal
Jung Woo menelp Chuk Hee kalau tak bisa datang ke bioskop, Chuk Hee merasa ada sesuatu yang terjadi karena sebelumnya ibunya menelp dan yakin ada hubungan dengan dirinya. Jung Woo berbohong bukan karena Chuk Hee dan meminta maaf lalu berjanji akan menonton lain waktu. 

Soo Ah baru masuk ke dalam penthouse dengan layanan room service yang tak dia pesan. Min Kyu menelpnya bagaiman dengan rasa sakit temannya itu. Soo Ah mengakui hatinya memang sedikit sakit sekarang. Min Kyu memberitahu tak ada obat dengan sakit hati seperti itu.
“Jadi makanlah. Makan dan dapatkan kekuatan kembali.” ucap Min Kyu yang pernah merasakan sakit hati saat tahu Chuk Hee bersama Min Kyu
“Oke, aku akan memakannya dan Terima kasih.” kata Soo Ah
Semua makanan ditata dengan baik, Soo Ah memulai makan steak dengan lahap walaupun ada raut kesedihan karena meninggalkan rumah Jung Woo. 

Jung Woo, Chuk He dan Jung Soo melonggo melihat banyak acar di dalam guci, bahkan Jung Soo sempat mencoba acar yang sangat nikmat. Chuk Hee melihat lemari es dan semua buatanya dari si nenek, dengan mengeleng-gelengkan kepalanya tak percaya.
“Bulgogi, babi tumis, panggang dan pollaclk, pollack berbumbu, Kodari dikukus, Japchae, tahu rebus lembut, tahu rebus,kimchi daun mustard, selada kimchi. ..zucchini goreng, sayuran myungyi dan sup rusuk daging sapi. ini adalah makanan sederhana dengan dua belas lauk.” jelas nenek Lee dengan sederetan makanan diatas meja
“Anda menyebutnya... makanan sederhana?” tanya Jung Woo tak yakin
“Ya, dan bahkan ini tidak cukup untuk memenuhi dia dan Aku cukup yakin dia akan mengeluh.” kata Nenek

Suaminya datang meminta makan melihat tamu yang datang, Jung Woo memberika kartu namanya dan memberitahu istri sang kakek ingin bercerai dengan alasan makanan, jadi dipikirannya bisa membuat kompromi lebih dulu. Si kakek merasa sudah memperlakukanya dengan baik.
“Tidak, itu lebih seperti Anda sudah membuatnya menangis. Aku mendengar Anda tidak melewatkan satu makan dalam 40 tahun.” jelas Jung Soo membela si nenek
“Ada beberapa wanita yang menyiapkan makanan untuk almarhum suami mereka setiap hari. Apa masalah besar dengan tidak melewatkan makan selama 40 tahun?”kata si kakek dengan nada tinggi
“Dia mungkin istri Anda, tapi dia tidak diwajibkan untuk membuat makanan untuk Anda. Jujur, tuntutan yang berlebihan dari pekerjaan domestik dapat menjadi alasan untuk perceraian.” jelas Chuk Hee
Si kakek malah tertawa karena tak mungkin ada perceraian karena makanan lalu mengajak semuanya untuk makan saja sebelum pergi, dengan semua menu diatas meja tetap meminta sup dan komplain dengan makanan yang dibuat istrinya. Ketiga hanya bisa melongo melihat tingkah si kakek. 


“Sebanyak sepuluh jam dari pagi sampai sekarang. Bukti Anda memaksa ibu Jang Geum Hee melakukan pekerjaan rumah tangga yang berlebihan, ada disini. Ini adalah gambar dari ibu Jang Geum Hee menyiapkan makanan sepanjang hari sejak jam 5 pagi Dan ini adalah file rekaman. Aku percaya ini adalah alasan yang cukup baik untuk bercerai. Ibu Jang Geum, kami akan pergi dan mengajukan tuntutan” jelas Jung Soo dengan semua bukti
Nyonya Jang dengan wajah bahagia membuka celemeknya karena tak akan lagi memasa banyak masakan untuk suaminya Si suaminya langsung menolak untuk bercerai. Nyonya Jang menegaskan dirinya itu menikah bukan sebagai tukang masak jadi menyuruh suaminya menyewa pembantu saja dan hidup dengan bahagia.
“Ini... mungkin hanya terlihat seperti makanan untuk Anda. Bagiku, itu bukan hanya makanan.  Apa kau tahu, jenis makanan yang aku makan saat tumbuh dewasa? Ibu tiriku... memberiku makan nasi gandum sementara adikku makan nasi putih. Ketika adikku mendapat lauk telur dalam tas makan siangnya,Yang aku dapatkan adalah hanya lauk acar  Untuk ulang tahun, dia selalu membuat perjamuan besar untuk adikku dan mengundang semua teman-teman. Sementara Pada ulang tahunku dia tidak pernah membuat makan ulang tahun untukku!” cerita suami dari Nyonya Jang bersedih.
Nyonya Jang terlihat berkaca-kaca mendengarnya, Jung Soo melihat dalam masalah ini adalah obsesi dari suaminya pada makanan karena merasa ditelantarkan oleh ibu tirinya. Si Suami menceritakan saat istrinya masak untuk dirinya bisa merasakan dirinya itu seperti dicintai. Nyonya Jang merasa tersentuh tapi tetap tak ingin terus menerus masak, Chuk Hee pikir ada cara menyelesaikan masalah ini. 
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar