PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 05 Agustus 2018

Sinopsis Are You Human Too Episode 32

PS : All images credit and content copyright : KBS
Di depan pengacara Shin memberikan tangan tangan Kontrak Pemindahan Saham, lalu Tuan Nam meminta agar memberikan tanda tangan tapi Tuan Nam hanya diam. Akhirnya pengacara berpikir memberikan capnya, Tuan Nam menolaknya. Shin berdiri mendekatkan kakeknya.
“Dengar baik-baik...Karena demensiamu, hidup Kakek akan menjadi sia-sia. Kakek memutuskan menyerahkan  perusahaan pada cucu Kakek dan pindah ke rumah perawatan. Itulah yang akan Kakek katakan pada semua orang, benar, 'kan?” kata Shin 
Akhirnya pengacara memberikan cap untuk Tuan Nam Gun Ho. Shin pikir kalau hubungan mereka berakhir sekarang jadi tidak mau mendengar kabar dari Kakek lagi. Tuan Seo mengakusenang bisa melayani Ketua Nam jadi  Mulai sekarang akan melayani Dirut Nam. Pengacara membawa Tuan Nam keluar.

“Apa kau dihubungi  Manajer Tim Ji? Sepertinya dia sudah sepenuhnya mengkhianatimu. Jika dia tahu soal Ketua, pasti dia takkan mau kembali padamu. Mulai sekarang, kau harus mengandalkanku,  bukan Manajer Tim Ji. Aku akan berusaha yang terbaik untuk memastikanmu menjadi Ketua.” Kata Tuan Seo. Shin hanya terdiam.

Shin melihat kakeknya dibawa oleh mobil, Nyonya Nam merasa tak tega meminta agar Ayahnya Jangan pergi dan akan mengurusnya. Tuan Nam tetap ingin pergi dan harus pergi.
“Terus aku dan Hee Dong bagaimana? Shin itu menakutkan. Aku merasa dia itu bisa melukaiku.” Kata Nyonya Nam
“Ye Na... Aku tak ada dendam terhadapmu... Jaga dirilah.” Kata Tuan Nam Ye Na pun meminta agar Tuan Nam menjaga kesehatanya. Tuan Nam akhirnya pergi
“Ayahmu dan pacarmu menghancurkan keluarga kami.  Apa kau senang sekarang? Apa ini seru?” kata Nyonya Nam sinis
“Kami bukannya menghancurkan kalian.” Komentar Tuan Seo lalu menghampiri Hee Dong.
“Suruh ibumu cepat-cepat tandatangani Surat Kuasa-nya. Aku sudah memberitahumu, 'kan? Ahjussi ini tak sabaran.” Ucap Tuan Seo.
“Akan kulakukan keinginanmu jadi tolong jangan begitu pada anakku.” Kata Nyonya Nam memeluk Hee Dong yang ketakutan.
“Maaf atas sikap ayahku ini.” Kata Ye Na, Nyonya Nam pun memilh agar masuk bersama anaknya.



“Apa yang Ayah lakukan ini? Bukankah Kakek sudah cukup? Tapi sekarang, Apa Ayah mengancam  anak kecil juga?” kata Ye Na marah
“Kau bilang "Mengancam"? Ayah melakukan ini demi pacarmu.” Kata Tuan Seo
“Tidak. Ayah malah menjerumuskan dia. Jangan ganggu dia selagi aku bersikap baik. Kalau tidak, aku takkan diam saja.” Tegas Ye Na. Tuan Seo pun melangkah pergi.
Ye Na menelp Tuan Ji kalau Kakek baru saja pergi. Tuan Ji ingin tahu keberadaan Shin. Ye Na mengatakan kalau Shin  tidak keluar bahkan tidak melihat Kakek pergi. Tuan Ji mengucapkan Terima kasih sudah memberitahunya.  Ye Na pun berharap pada Tuan Ji da meminta tolong agar Shin kembali seperti dulu


Tuan Ji lebih dulu sampai di rumah sakit lebih dulu menyambut Tuan Nam. Tuan Nam tak percaya kalau Tuan Ji datang, karena menelepon dan mengatakan akan melakukannya. Tuan Ji meminta maaf pada Tuan Nam karena menurutnya kesalahan dirinya karena tidak  mampu menghentikan Shin.
“Tidak.... Setidaknya kau sudah datang... Terima kasih.” Kata Tuan Nam. Tuan Ji mengajak Tuan Nam segera masuk kamarnya.
Saat masuk ruangan Shin dan So Bong sudah menunggu, Tuan Nam ingin memegang Robot Shin, tapi Robot Shin ketakutan berjalan mundur. So Bong menyakinkan Robot Shin, Robot Shin akhirnya berjalan mendekat  memegang tangan Tuan Nam.
Tuan Nam menangis dan akhirnya Robot Shin memeluknya, So Bong dan Tuan Ji merasa sedih melihat Tuan Nam dengan robot Shin. 


Robot Shin baru tahu kalau Manusia Nam Shin meminta  bantuan Seo Jong Gil dan itu Tak terduga sekali. Tuan Ji yakin kalau Tuan Seo pasti akan memanipulasi dan menyingkirkan Shin begitu tujuannya tercapai jadi harus menghentikannya sebelum Shin makin terjerumus.
“Apa ada cara?” tanya Robot Shin seperti ragu.
“Aku punya ide, tapi aku tidak bisa  melakukannya sendirian. Jadi Bantulah aku.” Ucap Tuan Ji
“Aku tidak bisa. Manusia Nam Shin memberitahuku kalau aku bahkan tidak punya hak menghilang.  Aku hanyalah mesin, Mesin yang bisa menyakiti orang. Aku saja hampir membunuh Kakek. Bahkan Aku hampir membunuh Kang So Bong,  orangku yang paling kuhargai.” Kata Shin
“Pantas kau ragu-ragu di depan Ketua. Shin memang sudah  melakukan hal yang mengerikan. Kurasa kau sudah mengalami trauma.” Komentar Tuan Ji. Shin binggung seperti baru mengalami Trauma
“Apa aku terluka? “ tanya Robot Shin. Tuan Ji pikir kalau ini bukan murni kesalahan Shin.
“Aku tahu kau akan terluka tapi aku mengabaikannya karena kupikir itu tak masalah karena kau robot... Maaf... Aku seharusnya tidak  minta bantuanmu. Aku akan mencari cara entah bagaimana, jadi jangan pernah ampuni Shin.” Kata Tuan Ji
“Sudah aturannya membantu manusia. Jadi aku minta maaf tak bisa membantumu.” Kata Robot Shin lalu pamit pergi.
“Kau bukan sekedar mesin... Bagiku, kau seseorang yang bisa diandalkan  sampai aku pun ingin bergantung padamu. Kau memang mesin, tapi kau mesin khusus  yang punya perasaan. Jadi Abaikan perkataannya Shin. Kau itu orang yang cukup keren jadi teruslah jalani hidupmu, Shin.” Kata Tuan Ji
“Terima kasih, Hyung.” Kata Shin terlihat bisa sedikit tenang. 

So Bong ingin tahu apa yang dibicarakan dengan Robot Shin dan Tuan Ji. Robot Shin pikir kalau bukan hal penting. So Bong mengeluh Robot Shin terlihat minder padahal tak cocok minder.
“Kalau seperti ini, sikap menawanmu jadi hilang. Katakan padaku sebelum aku  berhenti menyukaimu.” Kata So Bong ingin tahu pembicaraan keduanya.
“Manusia Nam Shin bersekutu dengan Seo Jong Gil. Dia minta bantuanku, tapi aku menolak.” Cerita Robot Shin. So Bong ingin tahu alasanya.
“Sudah aturannya  membantu manusia, tapi...” kata Robot Shin yang langsung disela oleh So Bong
“Jadi kau tidak bisa memutuskan itu aturan baik atau buruk? Jadi kapan kau akan selesai  memutuskannya? Apa kau hanya membuat keputusan di depan anak kecil yang sekarat? Sejujurnya , menurutku Kakek itu  dan si Brengsek Nam Shin yang jahat. “ tegas So  Bong
“Tapi jika kau membantu mereka, aku  akan membiarkanmu. Kenapa? Karena membantu orang itu perbuatan baik. Karena meskipun aku tidak bisa,  kau bisa melakukan hal yang tepat. Itulah dirimu, dan aku suka aturan itu. Janganlah minder begitu. Memangnya salah jadi robot? Kau Jangan sembunyi.” Kata So Bong
Ia pun mencoba memberitahu seluruh rumah sakit bawah didepanya Robot Shin. Robot Shin panik menghentikan So Bong agar tak melakukanya. So Bong mengaku tak masalah karena akan menempel pada Robot Shin  seperti lem. Robot Shin tersenyum bahagia. 


Shin pergi dengan mobilnya, saat itu Robot Shin dan So Bong melihat dari depan pintu lalu Robot Shin pun bergegas masuk. Hee Dong mencari ponsel di atas rak.
Saat itu Shin datang memarahin Hee Dong agar jangan bermain ponsel dan sudah memperingatinya. Hee Dong lalu tertunduk meminta maaf dengan wajah ketakutan dan tidak akan mengulanginya lagi.
“Hee Dong, ini Hyung.... Kenapa kau tidak dengar kataku? Kau tak boleh dekat-dekat  ponsel, karena penyakit jantungmu.” Ucap Shin dengan senyuman.
“Berarti kau robot Hyung, bukan  Hyung jahat... Benar, 'kan?” kata Hee Dong. Robot Shin membenarkan. Saat itu Nyonya Nam datang melihat sini langsung panik memeluk temanya.
“Kenapa kau melakukan ini pada anak kecil? Sudah kubilang aku akan menyerahkan Surat Kuasa-nya.” Ucap  Nyonya Nam
“Ibu. Dia bukan Hyung yang itu, Dia bukan Hyung yang jahat. Dia orang yang menyelamatkan hidupku dan balas dendam pada Ahjussi yang menakutkan itu. Itu semua berkat dia.” Kata Hee Dong
“Apa maksudmu "Hyung yang ini" dan  "Hyung yang itu"? Kapan kau ganti bajumu?” ucap Nyonya Oh binggung. Shin terus memberikan senyuman. 


Shin turun dari mobil, Tuan Seo menyambutnya dan memberitahu kalau mulai hari ini, Shin pemilik PK Group jadi harus masuk ke ruangan Ketua. Tuan Ji datang langsung mengatakan kalau tak bisa melakukanya. Shin menatap Tuan Ji terlihat sinis.
“Ini terlalu cepat... Ada terlalu banyak orang yang melihat.Jadi Anda harus mengikuti prosedur yang benar. Kau Jangan terburu-buru. Dan Mohon bersabarlah. Karena itulah aku harus tetap  berada di sisi Dirut Nam.” Ucap Tuan Ji
“Ayo kita turuti kata Manajer Tim Ji.” Kata Shin lalu meminta Tuan Seo agar menungggu diruangan saja.
“Aku harus bicara dengan Manajer Tim Ji.” Kata Shin, akhirnya Tuan Seo masuk lebih dulu.

Shin menyindir Tuan Ji yang kembali datang padahalkemarin tak ingin kembali. Tuan JI mengaku Karena perbuatan Shin jadi  mengurungkan niatnya. Shin ingin tahu alasan Tuan Ji kembali datang, dengan memberitahu kalau sudah memasukkan Kakek ke rumah perawatan.
“Kau Lihat, 'kan? Setelah aku meninggalkanmu  sendirian, kau malah buat masalah. Jika kau ingin menimbulkan masalah, lakukanlah kalau  ada aku saja. Sampai kau hancur atau aku lelah, maka aku tidak akan menyerah.”kata Tuan Ji. Shin hanya mendengus kesal
“Tapi mari kita jenguk Ketua. Aku akan menyeretmu ke sana walau kau menendangku dan menjerit. Jadi ketahuilah itu.” Tegas Tuan Ji. Shin hanya menatapnya tanpa berkata-kata. 

Tuan Seo menunggu didalam ruangan, Shin akhirnya datang. Ia langsung ingin tahu alasan Tuan Ji kembai datang dan berpikir kalau memiliki yang direncanakan dan menurutnya Tuan Ji biasanya bukan tipe orang yang plin plan.
“Kenapa? Apa Kau takut dia menghalangi jalanmu? Kau 'kan ingin berpura-pura membantuku dan menjatuhkanku sesudahnya. Apa Karena hal itu takkan terjadi, maka kau takut?” kata Shin sinis
“Kau masih mencurigaiku rupanya. Aku akan memihakmu sampai kau percaya padaku. Akan kuatur pertemuan pemegang saham dan  memberi tahu mereka, bahkan ada pemimpin baru. Bawahan Ketua pasti akan langsung mendukungmu. Apa kau ada rencana baru untuk  diajukan di pertemuan nanti?” ucap Tuan Ji berusaha menyakinkan.
“Kupikir-pikir dulu.” Kata Shin sinis. Tuan Ji pun ingin tahu kabarnya lalu keluar ruangan.
Shin  memikirkan tentang Rencana baru, lalu mengingat yang dikatakan Tuan Nam pada Robot Shin “Kota abadi yang sepenuhnya dikendalikan oleh AI... M City... Itulah impian terakhirku.” 
Chang Joo kaget mengetahui tenang M City. Shin merasa para anggota timnya merasa mustahil dan menjelaskan kalau Ini inovasi yang jauh lebih baik dari M-Car dengan menerapkannya menjadi sebuah kota. Ia menegaskan kalau M-City, di mana manusia tidak mati.
“Siapkan proposal untuk  pertemuan pemegang sahamnya.” Ucap Shin

“Kami saja sudah kewalahan dengan  peluncuran M-Car. Sebuah kota itu proyek besar. Itu tidak realistis.” Komentar Hyun Jo
“Karena itulah kau harus menyusun proposalnya berfokus pada gagasan itu.” Kata Shin
“Tolong tunjukkan kami  bagaimana tepatnya ide Anda itu. Proyek M-Car 'kan bisa cepat selesai karena perencanaan Anda  yang hampir sempurna.” Ucap Hyun Joo binggung. 
“Kalian itu digaji untuk merealisasikan perencanaan. Kerja lemburlah kalau perlu.” Kata Shin.
“Tapi Anda menyuruh kami jangan lembur dan menyuruh kami menghabiskan  akhir pekan bersama keluarga.” Kata Pegawai lain.

“Biar kuperjelas, Aku yang sekarang ini menginginkan kemampuan dan hasil. Jangan lupa kalau waktu  kalian itu adalah milik perusahaan.” Tegas Shin sinis. Semua hanya bisa terdiam. 




Semua anggota makan siang bersama, Si pegawai wanita berpikir kalau Shin berkepribadian ganda, karena berbeda sekali atau kepalanya terbentur, menururtnya Perubahan kepribadian Shin itu ibarat naik roller coaster.
“Itulah maksudku... Dia menyuruh kita jangan lembur, tapi sekarang, apa?  "Waktu kalian adalah milik perusahaan"? Bukankah ini sangat aneh? Mereka benar-benar berbeda dengan wajah yang sama.” Kata Hyun Joo merasa ada yang aneh.
“Dia Kumat lagi. Apa kau itu ahli teori konspirasi? Sudah Makanlah saja. Cepatlah makan, setelah itu kita kerjakan proyek Immortal M-City ini.” Kata Chang Joo. 

Hyun Joo keluar dari toilet kaget melihat Shin yang datang. Robot Shin tersenyum berkomentar mereka yang baru makan siang, padahal sudah menyuruh makan tepat waktu. Hyun Joo seperti tahu kalau dugaanya memang benar.
So Bong menunggu melihat Robot Shin yang datang langsung menanyakan hasilnya. Robot Shin mengatakan sukses, dan melihat sudah lama menunggu lalu menyuapi So Bong makan. 

Tuan Ji menelp Pengacara Park, kalau ingin menemui soal diskusi mereka kemarin. Pengacara Park bertanya apakah ini maksudnya perubahan kontrak. Tuan Ji membenarkan meminta agar datang ke Yangpyeong jadi akan mengirimkan alamat lengkapnya.
“Kau sudah kembali... Manajer Tim Ji, aku sampai kaget. Kukira kau akan pergi begitu tahu Dirut Nam bersekutu denganku.” Ucap Tuan Seo
“Kenapa aku harus pergi padahal kau masih disini Karena kondisi Ketua, maka aku harus tetap bersama Dirut Nam.” Tegas Tuan Ji
“Kau sangat membingungkanku... Manajer Tim Ji. .. Aku beda denganmu... Tidak ada yang bisa sepertiku... Kau harus mencurigai keluarga, teman,  dan semua orang... Di dunia ini, orang yang memihak diri kita adalah diri kita sendiri. Tapi...kau tidak begitu. Makanya kenapa kau berpura-pura  menjadi orang jahat? Apa sebenarnya yang kau sembunyikan?” kata Tuan Seo
“Entahlah... Aku juga penasaran... Apa yang kusembunyikan?” kata Tuan Ji lalu pamit pergi. Tuan Seo merasa kalau Ini semakin menarik saja.


Shin menemui David keluar dari ruangan Server, David kaget melihat Shin yang datang. Shin heran David yang kaget dengan bertanya Ada masalah dengan server. David heran Shin bisa tahu tempat Server robot Shin. Shin pikir mana mungkin tak mengetahuinya.
“Perusahaan ini 'kan akan menjadi milikku. Beritahu aku kalau ada masalah. Karena aku akan membantu jika kau mengizinkanku.” Ucap Shin
“Walau ini perusahaanmu., kau tidak boleh masuk ke sini.” Kata David
“Berarti aku tinggal pinjam jarinya Kakek. Jika tidak, aku akan melakukan apa pun untuk meledakkannya. Lalu Aku tinggal membangun gedung lain.” Ucap Shin
“Kau ini sudah diluar kendali. Aku kasihan pada ibumu dan anak itu karena menderita menghadapimu.” Komentar David. Shin pikir kalau itu wajar.
“Aku mengenalnya selama 20 tahun. Akulah yang memotret fotomu buat ibumu. Begitulah cara dia melihatmu tumbuh besar. Apa kau tahu kenapa ibumu membuat Robot seperti itu? Pendeteksi kebohongan, Aturan yang kalau ada orang menangis, dia harus memeluknya. Mode Bencana. Sistem tahan air. Bukankah itu tak asing olehmu?” ucap David. Shin tak mengerti maksudnya.
“Kau tak suka orang yang berbohong. Kau memeluk ibumu tiap kali dia menangis. Kau suka berenang dengan ibumu Dan kau ingin menjadi seorang pemadam kebakaran. Itulah dirimu. Dia sangat merindukanmu sampai dia memasang kemampuan itu pada anak itu. Jadi Jangan meremehkan kasih sayang ibumu terhadapmu lagi. Ibumu memang menyayangi dia tapi itu rasa sayang dia padamu.” Tegas David. Shin hanya bisa terdiam. 



Tuan Seo berada di mobil teringat kembali yang dikatakan Tuan Ji di telp “ Ya. Kau bisa datang ke Yangpyeong Akan kukirim alamat lengkapnya.” Lalu bertanya pada Sek Park keberadaan Rumah perawatan Ketua Nam. Sek Nam menjawab ada di Yangpyeong. Tuan Seo meminta agar memutar balik. 

Tuan Seo mencoba mencari tahu ruangan Tuan Nam lalu melihat Tuan Ji ada diruangan. Tuan Ji memarahi Tuan Seo, kalau ini ulahnya sendiri dan pantas menerima semua ini. Ia mengingatkan tuan Nam yang sangat kejam. Tuan Seo terus mendengar dari depan pingtu
“Kau Merebut milik orang lai dan menghancurkan siapa pun yang merebut milik Anda. Apa Anda tahu betapa memalukannya setiap kali Anda menamparku? Aku merasa seperti bukan manusia tapi binatang hina.” Ungkap Tuan Ji
“Aku akan hidup bahagia dengan Shin jadi Anda tinggallah di sini dengan tenang. Shin akan segera datang jadi jangan pernah katakan padanya kalau aku mengatakan ini.” Kata Tuan Ji
Tuan Seo melihat Shin berjalan masuk lorong, lalu bergegas untuk bersembunyi. Shin dengan gaya angkuhnya masuk ke dalam ruangan, saat itu So Bong menunggu didepan pintu melihat Tuan Seo sudah pergi lalu bergegas masuk ke dalam ruangan.
“Apa Dia sudah pergi?” tanya Tuan Seo. So Bong menganguk kalau Tuan Shin benar-benar tertipu.
“Bagaimana dia bisa tahu kau memancingnya kesini?” tanya Robot Shin polos
“Kau mirip Shin yang asli hari ini. Nikmatilah selagi bisa. Karena ini saat  terakhir.” Komentar So Bong  
Saat itu Pengacara Park datang, Robot Shin langsung mengubah wajahnya seperti Shin yang sinis.  Shin bertanya apakah datang untuk merevisi kontrak. Tuan Ji pikir karena Tuan Nam ada didekat mereka jadi meminta untuk bersabar.
“Bagaimana Anda ingin merevisi kontraknya?” tanya Pengacara Park
“Itu merepotkan, jadi bicaralah dengan.. Manajer Tim Ji.” Kata Shin lalu keluar dari ruangan. Tuan Ji bisa tersenyum karena semua sesuai rencana. 



Shin berdiri di balkon mengingat yang dikatakan David “Jangan meremehkan kasih sayang ibumu terhadapmu lagi. Ibumu memang menyayanginya, tapi rasa sayang itu rasa sayang untukmu.” Lalu ia mendengar kembali suara ibunya pada ponsel. 

David melihat Nyonya Oh sedang berdandan, lalu memuji kalau jauh lebih cantik dari hari ini. Nyonya Oh menyuruh David diam dan memperingatkan Jangan menghalanginya dan keluar saja. David mengeluh kalau Nyonya Oh tidak tahu harus terima kasih pada siapa. Nyonya Oh melonggo.
“Aku tidak bilang apa-apa.” Kata David tak mau membahasnya.
“Shin menelepon dan menyuruhku datang. Tapi Aku tidak tahu kenapa aku khawatir. Aku gugup sekali.” ungkap Nyonya Oh
“Ini memang tiba-tiba, tapi ini ada baiknya. Temuilah dia. Pasti dia ingin bicara.” Kata David mendukungnya. 

Tuan Seo berdiri di podium, sebagai Direktur Eksekutif PK Group menyapa semua pemegang saham yang sudah hadir. Nyonya Oh duduk bersama pemegang saham lainya, Tuan Ji, Nyonya Nam dan Shin duduk diatas panggung.
“Hari ini merupakan hari yang penting dimana PK Group akan mendapatkan pemimpin baru. Tapi sangat disayangkan, Ketua Nam Gun Ho sakit demensia dan orang yang akan  menggantikannya adalah Dirut Nam Shin.” Ucap Tuan Nam
“Dirut Nam Shin mengerahkan semuanya untuk bisnis PK Group yang akan datang, bisnis mobil otonom tanpa pengemudi. Dia berhasil meluncurkan M-Car dan MediCar dan juga punya perencanaan besar yang bernama M-City.” Kata Tuan Seo
“Khususnya, MediCar, yang menggabungkan fungsi medis dengan mobil tanpa pengemudi, yang kini sangat digemari di dunia perindustrian.Hadirin sekalian, kita persilakan Dirut Nam Shin, yang menyukseskan MediCar!”kata Tuan Seo
Tuan Ji tiba-tiba berdiri menghentikanya, Shin terlihat marah yang dilakukan Shin. Tuan Ji menegaskan Orang yang menyukseskan MediCar bukanlah Dirut Nam Shin Melainkan Dirut Nam Shin yang lain. Semua kaget mendengar "Nam Shin yang lain". Robot Shin datang masuk ruangan.


Semua melonggo binggung, Nyonya Nam pun binggung karena keduanay sangat mirip. Robot Shin dengan sangat percaya diri menyapa semua pemilik saham kalau ia yang merencanakan dan meluncurkan MediCar.
“Akulah robot AI, Nam Shin III.” Kata Robot Shin percaya diri, lalu  saling menatap pada manusia Shin yang terlihat sinis.
Bersambung ke episode 33


2 komentar:

  1. Critanya kok makin membingungkan ya kak, menurutku gak adil buat manusia Shin..

    BalasHapus
  2. Seru banget gk sabar untuk baca kelanjutan ceritanya

    BalasHapus