PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 05 Agustus 2018

Sinopsis Are You Human Too Episode 31

PS : All images credit and content copyright : KBS

Tuan Seo menatap foto temanya di dalam kotak, dalam hati meminta agar Janganlah melihat seperti itu. Shin datang melihat sinis ditempat abu ayahnya. Tuan Seo menatap Shin sambil bergumam kalau anak Jung Woo sudah besar.

Flash Back
[1997- Rumah Sakit Perawatan  Jangka Panjang Daekuk]
Jung Woo berteriak meminta agar dilepaskan, dua perawat menahannya agar tak kabur. Ia meminta agar Tuan Seo tak boleh seperti ini padanya. Tuan Seo pikir kalau Jung Woo yang harusnya hentikan ini karena Sulit terlibat di antara Ketua dan temanya.
“Ayo kita bicara. Kita berdua saja... Istriku dan Shin mau ke sini untuk mengisi seminar. Setelah dia selesai seminar, aku dan  mereka akan pergi dari negara ini. Jadi tolong, keluarkan aku  dari sini.” Pinta Jung Woo
“Makanya kenapa pula kau bertingkah bodoh? Mereka bilang Pewaris yang jadi pengadu?  Apa kata dunia nanti. Jadi Serahkan aku dokumen-dokumen  terkait Manajer Kim.” Ungkap Tuan Seo. Jung Woo mengingat tentang Manajer Kim...
“Itu pasti perbuatan Ayah, 'kan? Mungkinkah kau yang membunuhnya, Karena Ayah menyuruhmu?” kata Jung Woo
“Bukan aku! Aku juga tidak tahu Ketua akan bertindak sejauh itu. Walau begitu kau tetaplah anaknya Ketua, jadi Kau harusnya mengabaikannya!” tegas Tuan Seo
“Karena sebagai anaknyalah,  aku tidak bisa mengabaikannya!!” balas Jung Woo
“Apa Manajer Kim lebih penting  daripada Ketua? Apa kau tidak peduli yang terjadi pada perusahaan?” kata Tuan Seo
“Aku tidak butuh perusahaan yang  membunuh orang Atau orang yang membunuh  sesamanya.” Tegas Jung Woo
Tuan Seo merasa sudah menduga kalau orang yang punya  segalanya pasti berbeda karena bisa menyingkirkan  semuanya tanpa pikir panjang. Tapi Ia yang bekerja keras sebagai teman Jung Woo sekaligus sekretarisnya. Ia yakin kalau Jung Woo selalu bisa kembali ke posisinya tapi ia kehilangan posisinya.
“Aku bisa mati! Kumohon, Jung Woo. Serahkan dokumen mengenai  Manajer Kim itu padaku!” kata Tuan Seo memohon
“Maafkan aku, Jong Gil.” Ucap Jung Woo enggan untuk memberikan berkasnya. 



Jung Woo mencoba untuk melarikan diri dari jendela, tapi malah terjatuh. Tuan Seo mendengar ada sesuatu yang jatuh dan melihat jendela kamar Jung Woo terbuka. Ia langsung berlari melihat Jung Woo sudah tergeletak bersimba darah dan wajahnya terlihat panik.
“Ya, ini dengan 119...Ada yang bisa dibantu?” ucap petugas saat menerima telp Tuan Seo.
“Saat itu.... kenapa aku berpikir seperti itu?” gumam Tuan Seo melihat Jung Woo yang sudah tak berdaya.
Petugas akhirnya tak menerima telp Tuan Seo, akhirnya Tuan Seo dengan berat hati tanpa mau menatap Jung Woo sengaja mencekiknya sampai meninggal. Tuan Seo sambil bergumam kalau sekali lagi membiarkan dirinya untuk memalingkan matanya.

Tuan Nam panik mencoba untuk menelp, tapi Tuan Seo langsung menutupnya menegaskan Ini tidak akan berakhir hanya karena jika dirinya yang saja yang ditangkap. Ia menegaskan kalau sudah tahu alasan Tuan Nam  mengurung anaknya yang sehat dan bagaimana menyingkirkan Manajer Kim.
“Aku tahu segalanya...Anda dan aku melakukan semua itu  demi PK. Jung Woo tidak bisa hidup lagi tapi Anda harus melindungi PK. “ kata Tuan Seo
“Tutupilah semuanya dan umumkan kalau dia bunuh diri.” Ucap Tuan Nam. Tuan Seo menganguk mengerti lalu menatap papan nama Tuan Nam
“Jika kau memalingkan matamu ke arah lain sekali saja, posisi itu pasti milikku.” Gumam Tuan Seo yang serakah. 



Akhirnya Tuan Seo bertindak dengan mengambil Shin dari tangan Nyonya Oh demi mencari muka dengan Tuan Nam. Ia bahkan menabrak Shin demi meraih cita-ciatnya sebagai Ketua PK.
“Jika aku menjadi bajingan  sekali lagi saja, Jika aku menjadi kejam sekali lagi saja...Aku hanya perlu melakukannya sekali lagi saja.” Gumam Tuan Seo
Akhirnya Tuan Seo memberikan rekaman Ketua dan percakapan Jung Woo di rumah perawatan. Shin ingin tahu alasanya. Tuan Seo mengaku  takut Shin akan bernasib sama seperti Jung Woo.
“Karena begitu Ketua memutuskan robot  itu lebih bermanfaat bagi perusahaan, Ketua pasti akan menyingkirkanmu tanpa ragu. Sama seperti dia  menyingkirkan Jung Woo.” Kata Tuan Seo bisa menghasut Shin. 

Tuan Seo pun bisa melihat Shin yang mengendalikan Robot Shin dengan senyuman bahagia kalau Tujuannya hampir selesai dan Inilah yang diinginkan, setelah melihat Robot Shin mencekik leher Tuan Nam.
Robot Shin yang sadar memeluk So Bong sambil meminta maaf karena baru memeluknya sekarang. So Bong takut kalau terjadi sesuatu pada Robot Shin dan tak akan kembali, karena tadi itu sangat mengerikan.

Tuan Ji sampai diatap kaget melihat Tuan Nam yang sudah tergeletak, So Bong dan Shin pun sadar kalau Tuan Nam tak sadarkan diri. Tuan Ji bertanya apa yang terjadi pada Tuan Nam. Robot Shin meminta maaf, menurutnya Tuan Nam shock karean dirinya. Ada apa ini?
“Bukan karenamu. Tapi karena  si brengsek itu. Dia mencekik kakeknya sendiri.” Kata So Bong
“Apa Ini ulah Shin?”kata Tuan Ji tak percaya. Robot Shin memberitahu kalau Kakek sakit demensia dan ini Demensia sungguhan.
“Karena nanti mungkin ada  orang datang, kalian pergilah.” Ucap  Tuan Ji, Shin dan So  Bong pun beranjak pergi.
Tuan Ji mencoba membangunkan Tuan Nam yang sudah terlihat mengompol. Tuan Nam akhirnya tersadar dan langsung menanyakan apa yang terjadi pada dirinya. Tuan Ji tak banyak bicara mengajak Tuan Nam segera menuruni atap gedung.
“Apa Dia rupanya benar-benar sakit demensia? Wahh.. Kau kejam sekali.” ucap Tuan Seo melihat Tuan Nam dan Tuan Ji menuruni tangga. 


Shin berada di mobil kaget melihat So Bong dan Shin sudah keluar dari gedung, wajahnya terlihat sangat marah. Ia lalu melihat pesan dari Tuan Seo “ Kau dimana? Kau harus sembunyi. Aku sudah menyiapkan tempat yang tenang.  Kau harus terima bantuanku ini.” Akhirnya Shin memilih kabur ke tempat Tuan Seo.

So Bong menyakinkan Robot Shin kalau dirinya baik-baik saja dan tak perlu  khawatir. Robot Shin merasa tak enak hati, So Bong menegaskan kalau  Ini bukan salahnya tapi  Manusia yang jahatlah yang emanfaatkan Robot Shin melakukan hal jahat.
 “Tetap saja, kau jadi terluka.” Kata Shin sadar panik. So Bong menyakin kalau baik-baik saja.
“Kau 'kan sudah kembali. Kau kembali karena tidak jahat  seperti si brengsek itu. Kau melindungi orang dan memeluknya ketika mereka menangis. Kau bahkan bisa mengabaikan mode manual  agar berhenti menyakitiku. Apa kau menyadari betapa aku sangat berterimakasih dan bangga padamu?” ungkap So Bong
“Ayo kita ke RS.” Ucap Robot Shin. So Bong menolak ingin ke rumahnya saja.
“Aku ingin pulang bersamamu.” Kata So Bong, Robot Shin tersenyum bahagia mengengam tangan So Bong . 

Tuan Nam sudah ada dikursi roda. Nyonya Nam berusaha membujuk ayahnya agar bisa makan karena makan jauh lebih baik daripada infus. Tuan Nam tetap menolak, Nyonya Nam meminta ayahnya makan agar cepat sembuh.
“Sudahlah. Ini juga berat baginya.” Kata Tuan Ji. Tuan Nam mengatakan ingin bicara dengan Tuan Ji saja. Akhirnya dokter Lee dan juga Nyonya Nam keluar dari kamar.
“Sekarang Shin dimana?” tanya Tuan Nam, Tuan Ji mengatakan sedang tengah mencari ke hotel dan dimanapun itu.
“Karena dia mencoba membunuhku, dia pasti tidak akan berani menunjukkan wajahnya.” Kata Tuan Nam
“Aku tahu Anda  tidak bisa memaafkannya tapi aku akan membawanya dan  membuatnya minta maaf pada Anda.” Ucap Tuan Ji
“Young Hoon... Apa Kau masih juga berpendapat Shin mampu menggantikan posisiku?” ucap Tuan Nam. Tuan Ji hanya terdiam. Tuan Nam mengaku masih lelah jadi meminta agar tuan Ji keluar saja.
“Bukankah menurut Anda, Andalah yang membuat Shin seperti itu?” kata Tuan Ji lalu keluar dari kamar. 

Tuan Ji berusaha menelp Shin tapi tak juga diangkat. Nyonya Nam mengelh dengan Tuan Ji yang sangat niat sekali mencari Shin padahal Ayah sudah menyuruh agar jangan  sampai Shin tahu kalau ayahnya sakit demensia.
“Apa jangan-jangan  dia terlibat masalah dan sembunyi lagi?” ucap Nyonya Nam, Tuan Ji tak bicara memilih untuk pergi. 

Shin terbangun karena tirai yang dibuka, Tuan Seo menyapa Shin yang akhirnya bangun. Shin mengeluh karena Tuan Seo membangunkan pagi-pagi sekali, lalu berpikir sedang pamer kalau ini rumahnya. Tuan Seo mengaku bukan seperti itu.
“Mari keluar sebentar. Ada orang yang harus kau temui.” Kata Tuan Seo, akhirnya Shin turun dengan wajah masih mengantuk.
“Ada yang ingin dikatakan oleh Dr. Lee.” Kata Tuan Seo. Shin ingin tahu kenapa Dokter Lee datang ke tempatnya.
“Kondisi Ketua sangat lelah.” Ucap Dokter Lee. Shin seperti tak peduli ingin tahu apa hubunganya dengan dia.
“Demensia membutuhkan stabilitas emosi. Jadi Pulanglah, dan hiburlah dia.” Kata Dokter Lee. Shin kaget kakeknya terkena  Demensia
“Begitu selesai didiagnosis, dia langsung ingin melihatmu, dia pasti sangat memercayaimu. Dia memang tidak mengatakannya, tapi  dia pasti tengah menunggumu.” Ucap Tuan Nam
“Apa Dia ingin melihatku?” sindir Shin, Dokter Lee terlihat binggung. Akhirnya Tuan Seo meminta Dokter Lee pergi saja karena Shin hanya merasa kesal saja dengan memastikan Shin akan pergi menemui Ketua.


“Kupikir kau harus tahu apa yang  terjadi, jadi kupanggil Dr. Lee kemari. Aku penasaran kenapa Ketua ingin melihat robot itu bukannya kau begitu dia selesai didiagnosis menderita demensia. Padahal dia tahu kalau itu cuma robot.” Ucap Tuan Seo sedih
“Jangan pura-pura peduli kau. Apa kau ingin membuatku tambah jengkel karena Kakek belum mati? Aku tahu sifat aslimu. Aku tahu apa tujuanmu memanfaatkanku.” Sindir Shin
“Kau bisa Marah nanti saja, tapi Kau harus menengok Ketua dulu. Dia pasti akan mengumumkan penggantinya  sebelum kondisi dia memburuk. Jangan sampai robot yang menjadi penggantinya. Hubungi aku kalau kau butuh bantuanku. Biarkan aku menebus perbuatanku  karena tidak bisa menyelamatkan Jung Woo.” Ucap Tuan Seo menyakinkan. 
Shin melihat ada 2 panggilan tak terjawab dari Young Hoon lalu mendengar pesan suara.
“Dimana kau? Hubungi aku sebelum aku menemukanmu. Jika aku menemukanmu duluan,  kau akan menyesalinya.”ucap Tuan JiLalu Shin medengar suara ibunya yang juga bicara. 
David mengaku tak ada pilihan lagi, makanya sengaja datang. Ia memberitahu Nyonya Oh kalau Robot Shin hampir membunuh orang dan mengabaikan aturannya dan Anak kandungnya terlalu kejam Tapi Robot Shin akhirnya kembali.
“Benar. Dia mengalami banyak kemajuan... Dia berhasil meretas dirinya sendir dan menghidupkan bagian yang  tidak terkontrol untuk menghentikan  perintah. Dia berhasil melakukannya setelah beberapa kali coba. Dia memang luar biasa.” Ungkap David bangga.
“Apa kau datang buat memberitahuku itu?” sindir Nyonya Oh. David meminta agar mereka bisa kembali.
“Ayo kita kembali bersamanya dan  hidup seperti dulu. Anakmu tidak menginginkanmu.” Kata David
“Jangan menghasutku Dan jangan datang ke sini lagi.” Kata Nyonya Oh berjalan pergi
“Apa Kau sungguh tidak khawatir dengannya? “Ucap David melihat Nyonya Oh hanya terdiam lalu merasa yakin kalau pasti khawatir.” 


Robocop dan In Tae membagikan brosur, sementara Robot Shin berdiri sambil membawa standing banner di punggungnya.  In Tae menyakinkan kalau Olahraga fokus yang tidak melelahkan jadi Tak usah khawatir melakukan diet!
“Berat badan kalian pasti akan turun, 'kan?” ucap In Tae berhasil mengumpulkan para wanita
“Betul. Jadi Hyungnim kami ini nanti akan melakukan kontak mata  dengan kalian dan akan tersenyum manis pada kalian.” Kata Robocop. Shin pun memberikan senyuman manisnya. Semua langsung menjerit histeris.
“Kami hanya menerima 30 orang.. 10 orang pertama akan memiliki dia sebagai  manajer diet kalian.” Ucap In Tae, Mereka pun akan melakukan pendaftaran.
“Tidak!.. Kami tidak menawarkan program diet,  jadi pergilah.” Teriak So Bong marah datang masuk dikerumunian.
Semua wanita heran melihat So Bong yang tiba-tiba datang,  So Bong berteriak mengusir semua wanita. Mereka mengeluh kalau sudah senang dengan Shin. So Bong langsung memarahi keduanya karena memperdagangkan Robot Shin.
“Apa Kalian mau mati bersama?” kata So Bong memperlihatkan kepalan tanganya.
“Pelatih Kang bilang dia harus kerja.” Ucap In Tae, So Bong menyuruh mereka diam saja.
“Ayah tadi bilang, kalian harus makan.” Kata So Bong, Keduanya senang karena Makan siang sudah siap lalu bergegas pergi.
“Kita juga harus pergi, jadi Cepatlah turun.” Ucap So Bong. Robot Shin pun menurutinya.



Keduanya berjalan sambil bergandengan tangan, seorang anak tak sengaja menabrak Robot Shin dan langsung menangis. Robot Shin terlihat ketakutan memilih untuk melangkah mundur dan pergi. So Bong pun akhirnya memeluk si anak agar tak nangis dan harus perhatikan langkahnya

Robot So Bong akhirnya menelp Tuan Nam untuk meminta maaf. Tuan Nam pikir tak perlu karena sudah tahu itu semua ulah Shin dan juga pasti akan mencoba membunuhnya lagi setelah cucunya kembali.
“Aku membutuhkanmu.. Kau harus datang melindungiku dan menangani perusahaan.” Kata Tuan Nam
“Aku tidak bisa.” Ucap Robot Shin. Tuan Nam yakin kalau hanya Robot Shin yang bisa melakukannya.
“Sebelum aku mati, aku harus melihat M City. Hanya kau yang bisa...” kata Tuan Nam saat itu Shin datang langsung merampas ponsel dari tangan kakeknya.
“Kakek harusnya bicarakan soal itu padaku.”komentar Shin pada Tuan Nam.
Tuan Ji menerima telp dari Nyonya Nam yang panik bertanya apakah Tuan Nam baik-baik saja. Nyonya Nam memberitahu kalau Shin sudah pulang lalu mengunci pintu kamar Ayah.


Shin meihat obat “Aricept” yaitu obat Demensia, berkomentar kalau tidak cocok sama Kakeknya. Tuan Nam menyinggung Shin yang mencoba membunuhnya dan menyuruhnya agar keluar sekarang. Shin pikir tak punya bukti.
“Robot itu pelakunya... Sudah kubilang 'kan, dia hanyalah robot yang bergerak  sesuai perintah orang. Jadi Bagaimana rasanya, Apa robot berharga  Kakek mencoba membunuh Kakek?” kata Shin. Tuan Nam berteriak memanggil Tuan Ji.
“Kakek menyuruhku jangan bergantung pada orang lain dan mencurigai semua orang. Tapi sekarang, Apa Kakek minta  bantuan dari orang lain? Setelah jadi sakit begini, Kakek jadi tidak asyik lagi.” Ucap Shin menyindir.
Tuan Ji akhirnya datang berteriak memanggil Tuan Nam dan Shin agar membuka pintu begitu juga Nyonya Nam memanggil ayahnya.  Shin memberikan lembaran kontrak yang isinya Tuan Nam  akan  memindahkan saham padanya.
“Tandatanganilah.” Kata Shin menyuruh kakeknya segera tanda tangan. Nyonya Nam mengetuk pintu agar membuat pintu.
“Cepat tandatangan.” Kata Shin menarik tangan kakeknya, tapi Tuan Nam bisa menariknya.
“Kau tidak akan pernah bisa.” Tegas Tuan Nam menolaknya.
“Kalau bukan aku, siapa? Apa Robot itu? Menurut Kakek, Apa robot yang mencoba membunuh Kakek akan melindungi Kakek?” sindir Shin
Saat itu Nyonya Nam masuk melihat Ayahnya bersama Tuan Ji  dan melihat Kontrak Pemindahan Saham lalu menyuruh Shin untuk segera keluar. 


Shin sudah menunggu di luar, Tuan Ji datang langsung memberi pukulan danegan bertanya mau sejauh apa lagi akan berulah. Shin malah dengan bangga kalau sudah mencoba membunuh kakeknya, jadi apa saja pasti bisa di lakukan.
“Jangan begini, Shin... Kau bersembunyi karena  rasa bersalahmu. Kau bukan orang yang tenang-tenang saja setelah melakukan hal seperti ini.” Ucap Tuan Ji menasehati
“Hyung, kau keliru... Aku sudah berhenti berpura-pura menjadi anak yang terluka. Sangat menjengkelkan melihat diriku sendiri terluka padahal aku kaya dan berkuasa. Berapa uang yang kudapat kalau kujual perusahaan itu Dan uang itu harus kita apakan?” ucap Shin bahagia.
“Haruskah aku menghajarmu lagi?” kata Tuan Ji marah, Shin menyuruh agar menghajarnya saja.
“Hajar aku, dan  berpihaklah padaku, Karena kau menghajarku demi diriku. “tegas Shin
“Apapun alasanmu, kau itu hampir membunuh orang. Cepat minta maaflah ke Ketua.” Kata Tuan Ji. Shin menolaknya.
“Aku akan memasukkan Kakek ke rumah perawatan. Aku akan membiarkan dia mati di sana kesepian dan sedih seperti ayahku.” Kata Shin
“Kau pun tak pantas untuk dihajar... Kau sebaiknya tidak pernah siuman saja.” Ucap Tuan Ji marah lalu memilih pergi. 



Shin akhirnya menelp Tuan Seo mengatakan akan memberikan kesempatan menebus perbuatannya karena tidak menyelamatkan ayahnya, jadi meminta agar  membantu mulai besok. Tuan Nam mengucapkan mengucapkan terimakasih dan Shin pasti takkan menyesalinya

“Tadi... apa itu dari Seo Jong Gil?” kata Nyonya Oh kaget. Shin melihat ibunya tak percaya kalau melihat Ibunya di rumah.
“Apa Ibu juga datang buat menceramahiku? Kau akan bilang "Mana mungkin manusia berbuat begitu? Kau mana boleh melakukan itu  pada kakekmu." Kata Shin sinis
“Berarti yang diceritakan Manajer Tim Ji ternyata benar. Kau sudah kelewatan.” Ucap Nyonya Oh
Shin terdiam melihat ibunya teringat kembali yang dikatakan Tuan Seo “Jung Woo...Dia jatuh saat mencoba melarikan diri untuk menemuimu dan Dr. Oh. Kalau ibumu tahu, ibumu pasti akan syok”
“Seo Jong Gil itu orang yang mencoba membunuhmu. Tidak ada yang tidak bisa dia lakukan. Jadi Bisa-bisanya kau mencoba membunuh kakekmu? Apa kau juga mulai menjadi  mirip dia? Bisa-bisanya kau minta bantuan dengan si brengsek itu?” kata Nyonya Oh marah
“Karena orang seperti dialah orang  satu-satunya yang bersedia membantuku.” Kata Shin
“Ayo kita ke Ceko. Kalau kau mau, maka Ibu akan menjauh dari pandanganmu. Makanlah makanan yang Ibu masak,  dan tidurlah di seprai yang dicuci Ibu. Kau bisa Makan, tidur, menikmati pemandangan, jalan-jalan...” ucap Nyonya Oh membujuk Shin
“Ibu Pergi saja sana sama robot itu... Robot yang Ibu bawa buat menggantikanku.” Kata Shin sinis
“Tidak, Ibu tidak akan pergi...Ibu pernah sekali meninggalkanmu dan Sekali itu sudah cukup.” Kata Nyonya Oh
Shin tak peduli memilih untuk minum, Nyonya Oh meminta Shin agar Jangan minum-minum karena Nanti lukanya tambah parah. Shin tak suka Nyonya Oh menyuruhnya, dengan memperingatkan Jika Ibunya benar-benar peduli padanya maka lebih baik menyingirkan Robot Shin.  sekarang juga.



Robot Shin membersihkan sarung tinju, So Bong heran melihat Rbot Shin yang kerja keras sekali dan menurutnya pasti bisa cepat membersihkannya. Robot Shin pikir itu bertentangan... So Bong menyela kalau itu pasti bertentangan dengan aturannya.
“Kau sangat berbeda dariku.” Ucap So Bong, Shin tiba-tiba terdiam mengingat ucapan Tuan Nam  “Dia akan mencoba membunuhku lagi setelah dia kembali. Aku membutuhkanmu.”
“Kenapa kau melamun?  Ketua bilang apa padamu?” kata So Bong. Shin menutupi kalau Ketua tak mengatakan apapun.
“Lalu kau tadi kenapa?Anak itu menangis, tapi kau tidak memeluknya. Biasanya, kau pasti memeluknya dan  bersikap baik padanya.” Tanya So Bong
“Aku juga tidak tahu apa mematuhi aturan itu hal baik. Aku tidak bisa membuat keputusan.” Ucap Shin.
So Bong memegang tangan Robot Shin mengatakan kalau itu Bohong. Padahal tahu semuanya. Robot Shin heran karena So Bong itu Robot. So Bong membenarkan sebagai cyborg yang kakinya ada logamnya.
“Kita ini 'kan Pasangan Kaleng.” ucap So Bong bangga, Robot Shin mengulang kata-kata “Pasangan Kaleng”
Nyonya Oh melihat dari depan pintu teringat kembali yang dikatakan Shin “Apa ini emosi yang menyiratkan kau itu lucu? Jika Ibu benar-benar peduli padaku, singkirkan dia sekarang juga.” Lalu berjalan pergi.
Bersambung ke episode 31

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar