PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 05 Agustus 2018

Sinopsis Are You Human Too Episode 29

PS : All images credit and content copyright : KBS

Tuan Nam bertanya “Apa mungkin kau pernah merasa kalau robot itu lebih baik daripada versi manusianya?” Tuan Ji yang mendengarnya bergumam hati kalau Saat itu, seharusnya tidak ragu menjawab.
Flash Back
Tuan Nam memberikan pukulan pada Tuan Ji saat Shin membuat kesalahan. Ia menegaskan kalau Shin tak bisa menahan amarahnya dan berkelahi lagi seperti hari ini atau berjudi dan mengonsumsi narkoba seperti anak-anak brandal lainnya, bukan Shin yang menanggungnya, tapi Ji Young Hoon.

“Dia cuma marah saja... Aku tak apa, Shin.” Ucap Tuan Ji menenangkan Shin.
“Padahal aku tahu.” Gumam Tuan Ji melihat Shin tak enak hati melihatnya. 

Shin marah melampiaskan amarahnya dengan menjatuhkan semua barang di kamar. Tuan Nam bertanya apa yang dilakukan.  Shin menegaskan kalau mengancam Kakeknya sama seperti Tuan Nam mengancam mereka berdua. Tuan Nam terlihat binggung.
“Jika Young Hoon Hyung Melindungiku, kenapa Kakek menamparnya? Menamparnya artinya juga menamparku. Kalau Kakek seenaknya pada Hyung, itu juga artinya Kakek seenaknya padaku.” Tegas Shin, Tuan Nam heran melihat sikap Shin.
“Jangan menampar Hyung lagi. Jangan macam-macam sama Young Hoon Hyung yang malang! Kalau Kakek melakukannya lagi, aku bisa lebih parah dari ini. Apa Kakek mengerti?” tegas Shin
“Padahal aku tahu orang macam apa kau.” Gumam Tuan Ji bisa melihat Shin yang membela dirinya. 


Shin memberikan kompresan berisi es agar tak membuatnya khawatir. Tuan Ji pikir Shin juga harus melakukan karena Tangannya  terluka gara-gara dirinya. Keduanya duduk sambil mengobati luka masing-masing, lalu saling menatap dan tertawa. Tuan Ji langsung meminta maaf pada Shin. 

“Apa mungkin kau pernah merasa kalau robot itu lebih baik daripada versi manusianya?” tanya Tuan Nam. Tuan Ji pun bergumam kalau Inilah yang seharusnya dijawab.
“Tidak.. Aku tersinggung mendengar hal seperti itu. Jika aku saja tersinggung, apalagi perasaan Shin. Jika Anda tidak mempercayai Shin, maka aku juga akan segera berhenti.” Ucap Tuan Ji
“Aku seharusnya memihak dirimu tanpa ragu.” Gumam Tuan Ji menyesal. 

David kaget ingin tahu siapa yang memberitahu apakah ketua, Robot Shin membenarkan kalau Tuan Nam itu sudah tahu dari awal kalau dirinya ini robot. Shin pun mendengar dari balik dinding pembicaraan keduanya.
“Kau tidak harus boleh tahu yang sebenarnya. Kalau kau tahu, rasa sakit yang kau rasakan pasti tak tertahankan.”gumam Tuan Ji 

Tuan Ji datang ke rumah sakit, petugas mengeluh karena sudah bilang berkali-kali nomor itu tidak ada di sistem mereka. Tuan Ji merasa firasatnya nomor ini ada kaitannya dengan rumah sakit ini.
“Walaupun mereka bekerja di sini, kita tidak akan tahu apa-apa jika mereka mengubah nomornya.” Ucap Petugas lainya.
“Apa ada cara lain agar aku mengetahuinya?”kata Tuan Ji lalu memberikan kartu namanya. Si pria kaget melihat Tuan Ji ternyata dari PK.
“Apa mungkin ini ada kaitannya  dengan insiden itu?” kata si Petugas. Tuan Ji bertanya-tanya insiden apa maksudnya.
“Aku akan membayar kalau Anda berikan informasinya.” Kata Tuan Ji
“Bahkan direktur rumah sakit ini saja tak mau buka mulut soal insiden ini. Dia bahkan menghentikan media untuk menguaknya. Pewaris generasi kedua dari PK Group meninggal di sini 20 tahun silam. Bunuh diri...” ucap petugas. Tuan Ji kaget mendengarnya. 


Shin dengan penuh amarah mengikuti Robot Shin yang sedang berkencan, bahkan melihat senyuman Soo Bong pada kembaranya membuatnya sangat marah. Ia lalu menelp Tuan Ji kalau butuh bantuan, lalu pergi menemui Shin yang sedang mengambil tissue. 
“Kau kenapa kemari?” tanya Robot Shin. Shin mengatakan Young Hoon Hyung ingin bertemu jadi meminta agar mengikutinya.
Robot Shin mengikuti sampai parkiran lalu bertanya dimana Tuan Ji, Shin mengatakan kalau sebentar lagi akan datang, saat Robot Shin memalingkan wajahnya tangan Shin langsung meraih battery ditangan Robot Shin. Robot Shin ingin meraihnya tapi matanya langsung tertutup karena tak ada daya. 

Tuan Ji akhirnya datang melihat Robot Shin sudah tergeletak di lantai, lalu keluar dengan wajah marah bertanya apa yang dilakukan Shin. Shin dengan santai menyuruh Tuan Ji agar Robot Shin taruh di mobil karena hanya ingin pergi sebentar. Tuan Ji menahan Shin pergi.
“Kakek tahu dari awal kalau dia itu robot.”kata Shin sinis.
“Tetap saja kau tak boleh begini.  Berikan itu padaku.” Ucap Tuan Ji ingin meraih jam tangan. Tapi Shin sudah merusak dengan menginjaknya.
“Apanya yang tak boleh? Padahal Kakek tahu, tapi kenapa dia tidak melakukan apa-apa? Itu karena bajingan ini lebih penting baginya. Kenapa aku harus diperlakukan seperti itu? Aku akan menunjukkan Kakek mana yang nyata, mana yang palsu.” Tegas Shin marah
“Aku paham bagaimana perasaanmu, tapi ini tak ada gunanya. Turutilah perkataanku ini.” Pinta Tuan Ji
“Jika kau menghalangiku, berarti Hyung sama saja seperti Kakek. Jika kau tidak ingin aku salah paham, maka bertindaklah seolah kau memihakku.” Balas Shin lalu berjalan pergi. 


Shin akhirnya berganti peran dengan Robot Shin ikut menangis menonton film. So Bong kaget melihat kalau Shin yang duduk disampingnya.  Shin mengejek So Bong yang mengatakan kalau tak akann pernah binggung ketika melihat mereka berdua.
So Bong mencoba menelp Tuan Ji, tapi Tuan Ji hanya terdiam melihat Robot Shin hanya bisa terdiam duduk di kursi belakang. Akhirnya So Bong pergi ke  parkiran mencari Robot Shin dan tak menemukanya, dengan wajah penuh amarah yakin kalau Shin itu puas setelah menipunya.
“Padahal dia itu sudah kesulitan  melindungi posisimu. Apa cuma ini yang bisa kau lakukan setelah kau bangun dari koma?” kata So Bong marah
“Ya. Betul... Aku tak suka dia meniruku, tapi ini lumayan seru juga. Haruskah aku terus melakukannya?” ejek Shin
“Tiru saja dia semaumu,  Karena orang sepertimu tidak akan pernah bisa sama seperti dia.” Balas So Bong
“Tutup mulutmu. Aku ini nyata dan dia palsu. Jika kau terus memperlakukanku seperti itu, maka aku akan menyingkirkannya.”ancam Shin
“Silakan... Karena jika kau melakukannya, aku takkan diam saja, walau kau itu nyata atau palsu. Jadi Camkan perkataanku ini.”tegas So Bong lalu berjalan pergi. 
Akhirnya So Bong mencoba menelp Robot Shin dengan wajah panik. Shin masuk mobil mendengar suara ponsel lalu mengambil dari jaket Robot Shin. So Bong bertanya dimana keberadaan Robot Shin. Shin berpura-prau jadi robot mengatakan ada di mobilnya Ji Young Hoon.
“Aku khawatir karena kau tiba-tiba menghilang. Kenapa kau tidak memberitahuku?” kata So Bong
“Bukankah manusia Nam Shin  sudah memberitahumu? Ada masalah sama Medi Car-nya.” Kata Shin. Tuan Ji tak tahan melihat kebohongan Shin langsung mengambil ponselnya.
“Ya, ini aku, Kang So Bong.. Kalau masalahnya sudah selesai, akan kuantar dia pulang, jadi jangan khawatir.” Ucap Tuan Ji lalu menutup telpnya. 
Tuan Ji tak habis pikir dengan Shin yang bertingkah seperti anak kecil dan sudah berlebihan.  Shin pikir kalau itu bagus karena dirinya adalah anak kecil, lalu Tuan Ji adalah orang dewasa jadi bisa melakukan segalanya untuknya. Tuan Ji tak banyak berkata-kata memilih untuk mengemudikan mobilnya. 


Nyonya Oh kaget mengetahui anaknya yang merusak battery milik Shin dan mengetahui kalau selama ini Tuan Nam tahu keberadaan Robot Shin. Tuan Ji tak bisa berkata-kata lagi. David datang membawakan obat untuk Nyonya Oh dan melihat Robot Shin hanya tertunduk diam.
“Benarkah itu? Apa Ketua Nam benar-benar tahu tentang dia?” ucap Nyonya Oh. David kaget mendengarnya.
“Dia bilang kau kenal Ketua Nam. Itu tak benar, 'kan?” kata Nyonya Oh. David ingin menjelaskan tapi Nyonya Oh yakin kalau memang benar.
“Akan kujelaskan semuanya... Dr. Oh, dengarkan aku...” kata David. Tapi Nyonya Oh tak percaya kalau David tega padanya.
“Sejak kapan ini bermula? Sulit kupercaya ternyata aku mempercayai penipu selama 20 tahun terakhir ini. Padahal cuma kau orang yang kupercaya dan kuandalkan, jadi teganya kau padaku? Teganya kau pada kami?” ucap Nyonya Oh marah, Shin terlihat senang melihat pertengkaran keduanya.
“Mari keluar sebentar.” Kata Tuan Ji mengajak David berbicara di ruangan lain. 


David terlihat kebingungan, Tuan Ji mengaku sangat kaget jadi Nyonya Oh pasti sangat kaget. Ia meminta agar David bisa mengerti serta meminta agar Ketua Nam tak mengetahui kalau Shin sebenarnya sudah tahu tentang rencana kakeknya.
“Kau tak perlu menyuruhku. Aku tidak menerima uang Ketua karena setuju dengan niatnya.” Jelas David kebingungan. 

Shin berkomentar kalau sudah menduga hal ini karena Kakek adalah selangkah lebih maju dari Ibunya, bahkan Tuan Nam menipu Ibu selama 10 tahun terakhir. Nyonya Oh seperti tersingung tak ingin mendengar hal itu.
“Aku cuma punya satu pertanyaan lagi. Mungkinkah... ada cara untuk menyingkirkan dia?” kata Shin. Nyonya Oh kaget mendenagrnya.
“Kenapa Ibu kaget sekali? Apa sungguh tidak ada cara  menghancurkannya?” kata Shin
“Shin... Berhenti mengganggu Ibu... Ibu akan mendengar candaanmu ini nanti saja.” Kata Nyonya Oh
“Tapi aku tak pernah merasa kita cukup dekat untuk saling bercanda. Jika tidak ada cara menyingkirkannya, maka pasang dia dalam mode manual.Katanya kalau dipasang itu, dia bisa sepenuhnya dikendalikan. Aku harus menunjukkan pada Kakek kalau dia hanyalah robot yang mudah dikendalikan.” Kata Shin sinis
“Shin, Ibu mohon!” kata Nyonya Oh, Shin melihat ibunya itu tak mau melakukanya.
“Padahal kukira Ibu bersedia melakukan apa pun keinginanku. Kalau bagi Ibu, dia cuma robot, maka bukankah itu tidak masalah? Apa jangan-jangan Ibu juga lebih  menyukainya, sama seperti Kakek? Apakah kau merasa terikat karena telah hidup bersama begitu lama?” sindir Shin. Tuan Ji datang menghentikan ucapan Shin. 




“Aku sadar perilakumu begini,  karena perbuatan kami. Perbuatan kami untuk melindungimu akhirnya malah menyakitimu. Jika cara itu akan menghiburmu, maka silakan lakukan. Tapi berjanjilah padaku satu hal. Jangan menyakiti siapa pun. Paham?” ucap  Tuan Ji
“Baiklah. Aku janji.” Kata Shin dengan senyuman bahagia. Nyonya Oh terlihat sedikit khawatir. 

So Bong menatap Maibo, bertanya dimana Robot kakaknya karena  tidak datang. Saat itu ponsel So Bong berdering, wajah So Bong berseri melihat Robot Shin yang menelp lalu bertanya keberadaanya, Kapan datang, Apa masih lama.
“Ya. Sepertinya aku tak  bisa datang hari ini.” Ucap Robot Shin. So Bong pikir pun tak bisa berbuat apa-apa dengan wajah sedih.
“Besok saja kita ketemu di kantor” kata So Bong. Robot Shin menyetujuinya.
“Tapi sebelum kau masuk ke  rumah, menolehlah ke belakang.” Ucap Robot Shin. So Bong binggung akhirnya menolehkan kepalanya.
Ia kaget melihat ternyata  Shin datang dan langsung berlari memeluknya. Robot Shin mengakuk kalau Robot Maibo-nya menusuk dadanya. So Bong meminta maaf ingin menyingkirnya, tapi Robot Shin pikir tak masalah karena robot, jadi tidak sakit.
“Karena inilah aku suka kalau kau itu robot.”ungkap So Bong tersenyum bahagia terus memeluk Shi.n. 


Robocop dan In Tae mengeluh karena harus membersihkan Gym sendirian.  Robot Shin akhirnya datang, keduanya senang melihatnya tapi In tae berpikir kalau Shin karena menyuruh bersih-bersih jadi takkan datang lagi.
“Padahal 'kan kau bilang kau tak punya tempat tujuan lagi. Tetaplah di sini bersama kami, oke?” ucap Robocop lalu memegang tangan Shin.

Saat itu tiba-tiba Robot Shin langsung memelintir tangan Robocop. So Bong kaget melihatnya, Robocop pun mengeluh kesakitan. Semua yang ada diruangan binggung sementara Shin msebelum sudah dipasang menu manual.

Flash back 
“Jangan biarkan siapa pun menyentuh jam tangan ini, termasuk kau juga.”ucap Shin lalu menyuruh Robot Shin agar melepaskanya.
“Kau sekarang jadi mainanku... Pergilah dan bertingkahlah seolah tidak ada yang terjadi.” Ucap Shin memerintahkan Robot Shin

“Hei. Apa kau itu mau memamerkan kekuatan non-manusiamu atau apa?” teriak Tuan Kang ikut marah melihatnya.
Robot Shin seperti tak sadarkan diri beberapa detik, lalu meminta maaf pada Robocop. Robocop masih kesakitan merasa baik-baik saja. In Ta mengomel merasa tak ada yang salah dengan mereka tapi malah berbuat kasar. Robot Shin kebingungan dengan dirinya yang tak bisa mengendalikan kemampuanya. 


So Bong akhirnya menemui Robot Shin ingin tahu keadaanya. Robot Shin mengaku tiba-tiba hilang kendali atas kekuatannya dan meminta maaf. So Bong pikir tak perlu mengkhawatirkanya karena dua anak buah ayahnya itu memang sudah biasa dihajar. Shin menerima telp lalu pamit pergi karena harus kerja besok,
“Apa Kau bisa pulang sendirian? Haruskah aku menemanimu?” kata So Bong 
“Tak usah... Sampai ketemu di kantor besok.” Ucap Shin lalu bergegas pamit pergi. 

Robot Shin mengingat yang dikatakan Shin “Kau sekarang jadi mainanku.” Lalu mencoba masuk pada sistem di jam tanganya tapi Akses ditolak. Lalu menceritakan pada Tuan Ji kalau Hari ini pertama kalinya  mengalami mode manual.
“Tubuhku tidak mau bergerak sesuai  keinginanku. Kau tahu tentang itu, 'kan?” kata Robot Shin
“Aku minta maaf... Aku tahu sikapku pengecut, tapi aku tidak mencegah dia meskipun aku tahu.” Kata Tuan Ji merasa bersalah.
“Aku bukannya mau mengkritikmu. Aku hanya ingin tahu kenapa Nam Shin melakukan ini.” Ucap Robot Shin
“Shin sudah tahu kalau Ketua tahu tentang ini semua. “ kata Tuan Ji
“Jadi dia marah pada Kakek, tapi melampiaskannya padaku. Bagaimana jika dia membuatku melakukan hal yang bertentangan dengan aturanku? Bagaimana kalau nanti aku menyakiti seseorang?” kata Robot Shin khawatir.
“Dia sudah berjanji takkan melakukannya dan jika dia melanggar janjinya, aku akan menghentikan mode manualnya. Aku yang akan bertanggung jawab  soal itu, jadi jangan khawatir.” Kata Tuan Ji yakin
“Aku percaya padamu, tapi aku masih tak percaya dengan manusia Nam Shin. Apa sungguh dia akan  menepati janjinya?” ucap Robot Shin ragu 



Sementara Shin melihat pembicaran keduanya dari Tab, Tuan Ji yakin kalau Shin akan menepatinya karena percaya pada Shin. Ye Ne melihat sikap Shin ingin tahu apakah ada gunanya melakukan ini semua. Shin negaskana Akan menunjukkan pada mereka betapa berbahayanya robot itu.
“Tunggu saja. Karena semua orang pasti akan sangat terkejut.” Ucap Shin geram
“Tapi dia punya wajahmu. Jika dia kena masalah, kau juga yang akan terluka. Kau tak perlu  khawatir tentang orang lain dan tunjukkan saja kemampuanmu pada Kakek.” Kata Ye Na khawatir.
“Apa kau ini sekarang mau mengajariku?” sindir Shin.
“Ini karena kau  terobsesi dengannya. Aku hanya ingin kau menjalani  hidupmu sendiri.” Kata Ye Na 

Robot Shin masuk ke sebuah ruangan, Tuan Nam memberitahu kalau Semua ini adalah server milik Robot Shin jadi Kalau manusia,  maka ruangan ini  akan menjadi otaknya. Robot Shin ingin tahu alasan Tuan Nam menempatkan ruang servernya di gedung perusahaan.
“Perusahaan ini ibarat iblis kelaparan yang selalu lapar. Jika kau tidak kasih makan lebih banyak daripada sebelumnya, maka dia akan melemah. Aku menganggapmu sebagai makanan baru... yang bisa membuat iblis kelaparan ini bisa lama kenyang.” Ungkap Tuan Nam
“Apakah itu seperti produk AI di Silicon Valley?” tanya Robot Shin. Tuan Nam membenarkan.
“Untuk perusahaan terkemuka seperti kami, fokusnya adalah menggabungkan AI dengan kehidupan manusia. Berkat Medi Car, yang kau rencanakan, impian samarku kini menjadi lebih jelas.” Ungkap Tuan Nam bangga
“Apa menurut Anda, AI seperti aku mampu melakukan pekerjaan seperti itu?” tanya Robot Shin.
“Itulah yang kumaksud. Kota yang tidak bisa dihancurkan, yang sepenuhnya dikendalikan oleh AI.... "M City." Itulah impian terakhirku. Dan hanya kau yang bisa mewujudkan impian itu.” Ungkap Tuan Nam. 


Shin pun bisa mendengar ucapan kakeknya yang sangat percaya dengan Robot Shin. So Bong sedang menunggu didepan lift melihat Robot Shin datang dari arah berbeda karena tadi mengatakan sudah ada dekat tempat parkir.
“Aku tadi naik tangga.” Ucap Robot Shin. So Bong pun mengajak Shin naik lift untuk sampai ke atas. 

Keduanya akhirnya naik lift, So Bong mengaku kalau mareha hanya sehari tak bertemu tapi entah kenapa merasa senang sekali melihat Robot Shin dan ingin tahu apa yang dibicarakan dengan ketua Nam.  Shin menjawab kalau itu hanya soal pekerjaan dan Tuan Nam punya impian terakhir.
“Kenapa dia tidak membicarakan itu dengan cucu kandungnya?” kata So Bong. Shin melihat dari tabnya.
“Benar juga, aku saja pasti lebih mempercayaimu daripada orang itu. Jadi Tiru saja dia semaumu, Karena orang sepertimu tidak akan bisa menyamai dia.” Kata So Bong sinis.
“Biar kukasih kau pelajaran, Kang So Bong.” Kata Shin sinis dan mulai memainkan seperti mainan anak-anak.
Robot Shin kembali ke sistem manual, tiba-tiba langsung mencekik So Bong sampai So Bong tak bisa bernafas. Robot Shin terus mencekiknya, So Bong mencoba menyadakan Robot Shin.

Akhirnya Robot Shin seperti tersadar lalu melepaskan tanganya, Pintu lift terbuka Sek Park melihat So Bong jatuh lemas sambil memegang lehernya. Robot Shin pun bergegas pergi dengan wajah kebingungan.
So Bong mengejar Robot Shin ingin tahu apa yang terjadi karena kemarin juga seperti itu dan Robot Shin mengaku tidak bisa mengendalikan kekuatannya, lalu melihat jam tangan yang dipakai Robot Shin bukan seperti yang biasanya. Robot Shin menarik tangannya.
“Kenapa kau begitu! Aku mau lihat!” keluh So Bong. Robot Shin ketakutan meminta agar So Bong menjauh.
“Jangan mendekatiku... Kumohon.” Ucap  Robot Shin. So Bong yakin  Pasti ada masalah.
“Apa karena orang itu? Dia pasti macam-macam padamu kemarin, 'kan?” ucap So Bong marah
“Jangan tanya aku apa pun, dan jauhilah aku, agar aku tidak bisa  melakukan apapun padamu.” Kata Robot Shin lalu berjalan pergi. 


Akhirnya So Bong menemui Tuan Ji menceritakan kalau Robot Shin sudah menyerangnya. Tuan Ji kaget mendengarnya,  So Bong merasa Shin seperti Sepertinya tidak mengenalinya, menurutnya ada terjadi masalah kemari dan pasti itu bukan soal pekerjaan.
“Dia sudah diganti ke mode manual.” Akui Tuan Ji. So Bong ingin tahu dengan siapa.
“Jangan bilang  orang itu yang melakukannya?” ucap So Bong yakin kalau itu adalah Manusia Shin.
“Padahal dia sudah janji  tidak menyakiti siapa pun... Maaf... Tapi Apa kau terluka?” kata Tuan Ji
“Apa itu masalahnya di sini? Kau tahu seperti apa dia, Dan dia menyerang seseorang. Bahkan Robot Shin saja panik sampai-sampai lari dariku! Di mana Nam Shin bajingan itu? Dia sembunyi dimana setelah semua perbuatan dia ini?” ucap So Bong marah
“Aku saja yang menanganinya, Akan kupastikan ini tak  terulang lagi, jadi tenanglah.” Ucap Tuan Ji
“Kau bilang "Tenang"? Apa kau sekarang  memihak padanya? Orang yang melindungi pelaku lebih parah daripada pelakunya sendiri.” Kata So Bong kesal. 

Shin meminta maaf pada Tuan Ji mengaku kalau itu error dan bukan perintah darinya, Tuan Ji merasa kalau tak masuk akal karena Shi yang mengaktifkannya. Shin emngaku cuma mencoba menakut-nakuti So Bong dan Dan tak menyangka Robot Shin seagresif itu.
“Ayo kita bicara langsung... Nanti aku kesana.” Kata Tuan Ji merasa tak bisa membiarkan begitu saja lalu menutup telpnya. 

Nyonya Oh hanya bisa diam melihat sikap anak kandunyanya, David bertanya apakah Nyonya Oh percaya pada Shin kalau terjadi error. Nyonya Oh tetap diam. David tahu kalau Nyonya Ohingin percaya pada anaknya tapi menurut ini dalam hal ini berbeda.
“Aku tahu kau juga cemas, karena kau tidak tahu apa yang mungkin akan dilakukan anakmu kepadanya.” Ucap David mencoba menyadarkan Nyonya Oh
“Keluar kau sekarang.. Aku tidak tahan melihatmu” kata Nyonya Oh masih marah
“Baiklah. Aku akan pergi... Karena aku tahu kau tak bisa memaafkanku. Tapi aku itu cuma ingin memberimu dana membuat Nam Shin III. Uangku tak cukup,jadi aku cari bantuan tapi aku baru tahu kalau  Ketua Nam-lah di balik ini semua.” Jelas David.
“Dia mungkin melakukannya demi keuntungannya sendiri, tapi aku tidak. Aku menyukai dia Dan aku suka ibunya, yang merupakan orang paling jenius yang kukenal. Aku akan melindungi dia sampai akhir. Jika kau mau, aku juga akan melindungimu.” Ungkap David.
Saat itu David menerima telp dari So Bong  memberitahu kalau Robot Shin tidak ada bersamanya. So Bong mengaku sangat khawatir pada Rbot Sin jadi meminta agar mencarinya. David berusaha agar menbantu mencari Robot Shin. 


Tuan Ji akhirnya berhasil menemui Robot Shin mengatakan sudah dengar dari Kang So Bong dan ingin tahu dari mana saja. Robot Shin tak banyak bicara menunjuk ke arah ponsel. Tuan Ji membaca pesan “Aku butuh bantuan, Ji Young Hoon”
Ye Na mengantar Shin ke sebuah tempat, lalu mengaku kalau ada urusan jadi meminta Shin lebih dulu menemui Tuan Ji, Shin pun pergi membiarkan Ye Na mengurus urusannya. Ye Na menelp Ketua Nam ingin tahu keberadannya. Shin akhirnya menemui Tuan Ji di atap gedung. 

“Kenapa kau mau bertemu di sini? Apa Kau tak tahu kondisiku tidak sehat?” sindir Shin. Tuan Ji hanya diam saat itu Robot Shin berjalan kearah Shin. Shin kaget karena ternyata dijebak untuk bertemu kembaranya.
“Kupikir kau takkan mau bertemu denganku,  jadi aku minta bantuannya Ji Young Hoon.” Ucap Robot Shin
“Hyung, apa kau itu sekretarisnya?” ucap Shin marah.  Tuan Ji mengaku sudah dengar soal perbuatan Shin jadi perlu bicara nanti. Shin memilih untuk pergi.
“Jangan kabur.” Sindir Robot Shin. Shin tak terima mendengarnya.
“Yang kabur itu harusnya kau. Karena kau itu palsu.” Ejek Shin
“Aku juga nyata dan Aku sama nyatanya denganmu. Jadi apa itu juga dirimu yang sebenarnya saat mencekik Kang So Bong?” kata Robot Shin
“Bagaimana rasanya itu? Apa hatimu sakit Atau apa kau ingin mati? Tapi bagaimana, Padahal ini baru permulaan... Mulai sekarang, banyak yang akan kau lakukan sebagai budakku.” Ungkap Shin sinis.

So Bong mencari-cari sosok Shin dan melihat mobil yang terparkir. 
“Selesaikanlah permasalahan manusiadi antara sesama manusia. Tak usah melibatkanku. Kau itu marah karena kakekmu. Jadi kenapa kau tidak bertarungnya dengannya, bukannya malah bertindak pengecut memanfaatkanku untuk menyerang orang lain?” kata Robot Shin
“Karena bermain-main sama kau jauh lebih seru daripada bertarung sama kakek tua itu. Karena balas dendam sesungguhnya adalah melukai apa yang paling mereka hargai.” Ucap Shin
“Apa kau takut padaku?” ucap Robot Shin, Shin kaget mendengarnya.
“Kau mencoba menjatuhkanku karena kau takut padaku. Aku tidak menganggapmu sebagai pesaing dan juga tidak ada niat merampas milikmu. Rumah, keluarga, dan perusahaan semuanya milikmu, jadi jangan khawatir.” Tegas Robot Shin
Shin tak percaya kalau Robot Shin itu Beraninya lancang padanya dengan menegaksan kalau Robot Shin tetap saja sebuah mesin dan hanyalah bonekanya menurutnya Jika menyuruh membunuh Kang So Bong, maka harus melakukannya.

“Aku tidak ingin menyakiti Kang So Bong. Aku tak boleh melukai orang lain dalam hal ini. Apa yang harus aku lakukan untuk membebaskan diri darimu? Apa sebenarnya keinginanmu?” ucap Robot Shin
“Menghilanglah. Apa Kau tahu betapa mengerikannya melihat  wajahku sendiri dengan mataku sendiri? Jadi Menghilanglah. .. Menghilanglah dari hadapanku!” kata Shin.
Robot Shin akhirnya berjalan ke tepi gedung, Shin panik mengumpat kalau Robot Shin gila dan menyuruhnya segera mundur.  Robot Shin menegaskan lebih baik menghilang daripada menyakiti manusia.
Bersambung ke episode 30

 PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar