PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 28 Mei 2017

Sinopsis Queen Of Mystery Episode 15 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS 

Seol Ok berjalan pergi merasa kalau Kejahatan selalu meninggalkan jejaknya, saat akan masuk ke TKP, seorang polisi melarangnya untuk tak masuk. Seol Ok meminta izin hanya mau masuk sebentar. Polisi tetap melarangnya. Saat itu Seol Ok melihat Kopral Park dan memanggilnya. Kopral Park pun melambaikan tangan Seol Ok lalu mengajaknya masuk ke TKP. 

Seol Ok dan Kopral Park melihat tempat Do Jang jatuh dan foto-foto yang diambil oleh Tim forensik.  Seol Ok tak tahu kalau Kopral Park ada juga di TKP. Kopral Park mengatakan datang untuk membantu tim forensik karena Badan Kepolisian Nasional memanggil mereka.
“Aku bisa tahu dari noda darah itu, kalau korban meninggal menghadap kearah depan” kata Kopral Park
“Detektif Ha datang dari arah seberang lalu Jang Do Jang...” kata Seol Ok
“Jang Do Jang  mengendarai mobil dan datang ke sini. Dan pintu mobilnya terbuka jadi sepertinya dia langsung dibunuh. Tapi Detektif Ha naik mobil dan lari.” Cerita Kopral Park
“Detektif Ha tidak mungkin menjadi pelakunya. Dia berjalan masuk dari sana... Tapi korban jatuh menghadap ke arah sana.” Kata Seol Ok
“Kalau begitu pisaunya ada di belakangnya.” Ucap Inspek Woo sudah berada di TKP. Seol Ok kaget Inspek Woo datang juga. 


Tuan Ha duduk di belakang mobil dengan tatapan dingin. Soprinya menanyakn apaakah ia akan membiarkan anaknya dipenjara. Tuan Ha tak ingin membahs menyuruh agar fokus saja menyetir saja. Soprinya pun hanya bisa meminta maaf.
Inspek Woo melihat TKP sambil berjongkok. Petugas Na bertanya Apa kantor pusat melakukan profiling. Inspek Woo memberitahu kalau  Ini kasus yang melibatkan Polisi jadi Tolong lakukan dengan baik. Seol Ok memberitahu Sepatu Detektif Ha terkena darah dan melihat noda darah di lantai.
“Tapi tidak ada apa-apa di atas kepala Jang Do Jang.” Jelas Seol Ok. Inspek Woo pikir mereka bisa melihatnya lalu mencoba memperagakan saat Do Jang ditusuk dan jatuh.
“Apa kita memiliki tersangka lain?” tanya Inspek Woo. Petugas Na mengatakan belum.
“Satu-satunya CCTV yang aktif hanya ada di pintu masuk. Tidak ada orang lain selain Detektif Ha.” Ucap Petugas
“Jadi CCTV lainnya rusak tepat pada waktu kejadian. Ini sangat menarik.” Ungkap Insep Woo membuka sebuah koper.
Petugas Na bisa melihat didalam koper adalah  darah palsu dan ingin tahu Dari mana mendapatkannya. Inspek Woo meneteskan darah sambil berkata  170, 175, 180. Seol Ok melihat dengan jeli. Insep Woo melihat kalau darah itu bercucuran dari angka 180.
“Tingginya 180 cm... Usianya, akhir 30-an sampai awal 40-an. Luka dalam menunjukkan kalau pria itu menggunakan kekuatannya. Beratnya sekitar 90 kg dan dia tidak terbiasa menggunakan pisau. “ kata Inspek Woo dengan Seol Ok mencatatnya.
“Ini mungkin kali pertamanya dan dia menikamnya empat kali.” Ucap Petugas Na
“Pasti banyak darah yang sudah berceceran.” Komentar Seol Ok. Inspek Woo membenarkan.
“Dia pasti mencari tempat untuk membersihkannya, Aku lihat ada kamar kecil di sana. Aku tidak yakin apa kau akan menyukainya Yoo Seol-Ok , karena Tidak ada kertas toilet disana.” Kata Inspek Woo Seol Ok pikir itu tadi hanya sebuah lelucon. 


Petugas Na menyemprotkan cairan dalam drum, Seo Ok menutup pintu dan terlihat seperti tanta terang dalam kegelapan. Inspek Woo pikir baju si pelaku mungkin berlumuran darah tapi tidak membuangnya di TKP.  Seol Ok piki Pasti ada bekas yang tertinggal di tempat lain.Akhirnya keduanya pun keluar.
“Jang Do Jang adalah seorang pria yang tahu cara menggunakan pisau. Tapi... Bukankah terlalu mudah baginya ditusuk pisau? .” Kata Seol Ok

“Tanda pembelaannya tidak terlalu kuat. Dia tidak melawannya  Kita harus menyelidiki DNA nya bersama NFS tapi korban memiliki tipe darah A dan tidak ada jenis darah lain yang ditemukan.” Jelas Petugas Na
“Dia pasti memiliki pistol...Terlalu mudah baginya jika itu hanya pisau.Dan mungkin itu orang yang dia percaya yang tidak akan membunuhnya dengan mudah.” Kata Inspek Woo
“ Misalnya, bisa jadi itu seorang detektif.” Kata Seol Ok yang bisa membayangkan saat Do Jang di tusuk. 


Seorang Detektif langsung pergi ke kamar mandi mencuci tangan dan berlari ke telp umum. Ketiga sampai di telp umum dan menemukan ceceran darah dan petugas Na mengetahui itu Golongan darahnya A. Seol Ok bisa tahu kalau si pelaku menelp untuk melaporkan kasus ini ke polisi Kemudian polisi segera datang. Ketiga kembali masuk ke TKP kembali.

“Untuk menyimpulkan hipotesismu... Orang ini memeriksa untuk melihat apa polisi tiba di sini.Lalu di suatu tempat...” kata Wan Seung melihat ke arah Detektif Ko yang sedang bicara dengan polisi lain.
“Tinggi badan, 180 cm. Beratnya sekitar 90 kg. Seorang detektif yang lebih terbiasa dengan pistol daripada pisau.” Kata Inspek Woo.
“Detektif yang datang ke TKP...sedikit lebih lambat dari petugas lainnya.” Ucap Seol Ok
Saat itu Detektif Ko melihat Seol Ok bersama dengan Inspek Woo lalu memarahi polisi lain yang tidak mengawasi TKP, lalu memperingatkan agar  Jangan biarkan orang asing masuk. Seol Ok pun dibawa keluar paksa oleh dua polisi lainya dari TKP.
“Aku minta maaf TKP ini jadi kacau. Kudengar kau profiler di kantor pusat. Kau terlihat lebih keren daripada di TV.” Komentar Detektif Ko menyapa Inspek Woo.
“Terima kasih.” Kata Inspek Woo lalu melihat tangan Detektif Ko yang ingin menjabat tanganya.
“Kau kidal... Bisakah aku melihat tanganmu? Hanya sebentar saja.” Kata Inspek Woo ingin melihat ke bagian dalam. Detektif Ko terlihat marah melihat Petugas Na yang ingin memeriksanya.
“Bawa surat perintah.” Tegas Detektif Ko lalu berjalan pergi. Inspek Woo seperti sudah bisa menebak kalau pembunuh sebenarnya adalah Detektif Ko.
“Pembunuhnya tidak terlalu detail. Dia akan meninggalkan bukti di tempat lain.” Ucap Inspek Woo melihat Detektif Ko memilih untuk pergi meninggalkanya. 

Seol Ok dibawa keluar dari TKP lalu melihat ada sebuah kamera CCTV di dekat jendela rumah, lalu berlari ke arah lain. Sementara Detektif Ko membagi tugas pada petugas agar menghentikan orang yang melanggar pergi ke TKP.  Seol Ok terus berjalan dan menemukan CCTV lainya.
“Petugas Hong, aku menemukan CCTV yang mungkin menangkap pembunuhnya. Bisakah kau mendapatkan rekamannya?” kata Seol Ok menelp Joon Oh. Joon Oh pun akan segera datang. Detektif Ko dari kejauhan melihat gerak-gerik Seol Ok. 

Joon Oh datang ke rumah yang memasang CCTV mengatakan Aakan melihat jika ada CCTV lainnya. Si pemilik rumah mengatakan kalau Itu sudah dibawa. Seol Ok kaget mengetahuinya,Joon Oh bertanya Apa ada orang yang mengambilnya.
“Beberapa detektif datang dan mengambil nya.” Kata Si bibi. Seol Ok yakin kalau itu Detektif Ko
“Apa dia punya jenggot?” tanya Joon Oh untuk menyakinkan. Si bibi pun mengangguk. Seol Ok hanya bisa menghela nafas panjang. 
“Satu-satunya bukti yang tersisa hanya pakaian yang berdarah.” Kata Seol Ok
“Dia bergabung dengan tim setelah ganti baju. Lalu dimana dia membuangnya?” kata Joon Oh memikirkanya.
“Dia tidak akan membuangnya kemanapun.” Pikir Seol Ok
Joon Oh pikir itu mungkin Bagasi mobilnya.  Inspek Woo sudah berdiri dibelakang merasa kalau bagasi mobil adalah tempat yang aman dan sangat pribadi. Seol Ok bertanya Apa Insep Woo melihat rekaman CCTV nya? Inspek Woo mengelengkan kepala tapi melihat siapa yang mengambilnya. Seol Ok bisa menebak kalau itu Detektif Ko.
“Kita butuh surat perintah untuk menggeledah bagasinya.” Pikir Seol Ok
“Dia parkir secara ilegal jadi aku mendereknya.” Kata Inspek Woo.
“Kalau begitu bisakah kita menggeledahnya di tempat sampah?” tanya seol Ok . Insep Woo mengatakan kalau itu juga ilegal tanpa surat perintah.

Detektif Ko terlihat panik saat melihat mobilnya yang harus diderek karena melanggar peraturan parkir. Akhirnya ia menebus mobil dengan denda dan terlihat membuka bagian bagasi mobilnya, seperti bisa lebih tenang karena bajunya tak hilang. Di belakang, Inspek Woo melihatnya.
“Dia membukanya seperti yang kau katakan.” Kata Seol Ok dan ketiganya langsung keluar dari mobil.
Seol Ok langsung mengambil barang bukti di tanganya, Inspek Woo dan Joon Oh menangkap Detektif Ko dengan mengatakan kalau  Buktinya sekarang milik mereka dan ditangkap karena membunuh Jang Do Jang. Detekif Ko dengan tenaganya melepaskan dari keduanya.
“Jangan bergerak! Diam!” ancam Detektif Ko dengan pistolnya lalu bergegas masuk mobil tanpa menutup bagasinya.
“Tersangka pembunuhan Letnan Ko Jae Heon melarikan diri dari tempat kejadian. Buat dia di daftar pencarian.” Kata Joon Oh menelp polisi lainya dengan melihat mobil Detektif Ko yang sudah pergi jauh. 
Joon Oh menemui Wan Seung memberitahu kalau mereka punya bukti kalau Detektif Ko yang melakukannya dan Inspektur Woo membawanya ke Tim Forensik Nasional jadi Wan Seung akan dibebaskan saat hasilnya keluar. Tapi Ia memberitahu kalau  Detektif Ko berhasil kabur.
“Ikat Ahjumma dengan tali yang kuat supaya dia tidak mengejarnya. Tidak ada yang tahu apa yang akan dia lakukan.” Perintah Wan Seung. Joon Oh mengatakan kalau akan mengingat hal itu. 


“Apa yang dia katakan saat kau bilang dia akan bebas? Apa dia berterima kasih padaku?” tanya Seol Ok berbicara di telp
“Itu... Dia menyuruhku mengikatmu dengan tali yang kuat.” Kata Joon Oh setelah menjenguk Wan Seung
“Akulah yang membersihkan namanya dan Telpon aku saat dia bebas nanti.” Pesan Seol Ok. Joon Oh pun menganguk mengerti.
“Aku menyelamatkan hidupnya. Dia pasti akan demam jika terus berada di sel itu.” Ucap Seol Ok yang berjalan sendirian tanpa disadari kalau ada seseorang yang mengamatinya dari belakang. 

Joon Oh dan Kepala Bae sudah ada di ruangan forensik mengeluh karena  Sudah ditemukan bukti kalau Detektif Ko pelakunya tapi polisi tidak membebaskan Detektif Ha. Petugas Park juga tak tahu.
“Darah di toilet umum dan telepon umum memang benar milik Jang Do Jang.”kata Petugas Park
“Kalau begitu... Kenapa Ketua dan Kepala tetap menyuruhmu untuk menyelidikinya setelah semua ini? Apa ada yang disembunyikan?” ucap Kepala Bae curiga pada petugas Park
“Aku melakukan pekerjaanku dengan seksama dan melaporkan setiap temuanku.” Ucap Petugas Park kesal merasa dituduh.
Saat itu dua pria berjas masuk memangil Kopral Park kalau ditangkap karena dicurigai korupsi terkait persediaan peralatan jadi harus ikut dengan mereka. Semua binggung tiba-tiba petugas Park yang ditangkap. 

Inspek Woo kaget mengetahui kabar Petugas Park yang ditangkap karena Korupsi terkait persediaan peralatan. Kepala Bae merasa  Ini terlihat sangat aneh dan bertanya Apa sekarang berada di tempat NFS. Inspek Woo mengatakan kalau sudah didepannya dan saat itu ada telp masuk untuknya.  Akhirnya ia menutup telp Kepala Bae dan mengangkatnya. Inspek Ko kaget karena  Detektif Ko menelpnya lebih dulu.
***
Kepala Bae keluar dari mobil dengan Joon Oh berharap Wan Seung bebas saat hasilnya keluar. Saat itu Inspek Woo datang dan keduanya menyapanya. Ketua Bae bertanya Apa Inspek meninggalkan bajunya di NFS. Inspek Woo binggung.
“Baju berdarah Detektif Ko. Kita mengambilnya ketika diderek dan tadi berbicara di telepon.” Kata Joon Oh.
“Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan.” Ucap Inspek Woo. Keduanya bingggung melihat tingka Inspek Woo.
“Ada pekerjaan yang harus aku lakukan.”kata Inspek Woo lalu bergegas masuk ke kantor polisi. Ketua Bae mulai mengumpat kesal. 
Detektif Bae menghentikan mobilnya dan ketika turun menatap tangannya yang sudah membunuh Do Jang.
Flash back
Di malam hari, Detektif Bae  menikam Do Jang beberapa kali tusukan diperut. Setelah Do Jang jatuh tak berdaya. Sebelum pergi Ia meminta maaf pada Do Jang yang menusuknya dan ia langsung pergi ke kamar mandi untuk mencuci tangan menghilangkan darahnya.  Setelah itu menelp Tuan Kim melaporkan sudah mengurusnya.
Dengan wajah tegang, akhirnya membuka bagasi mobil dan melihat Seol Ok yang sudah disanderanya dengan mulut ditutup dan tangan diikat. Detektif Ko membawa Seol Ok ke sebuah bangunan kosong agar tak banyak orang yang mengetahuinya. 


Wan Seung terlihat gelisah mengingat ucapan Joon Oh “Inspektur Woo membuang bajunya. Itu satu-satunya cara agar kau bebas.” Saat itu Inspek Woo datang menemuinya. Wan Seung kesal dengan sinis bertanya kenapa datang ke tempatnya.
“Lakukan apa pun yang diminta Ha And Jung.” Kata Inspek Woo. Wan Seung kesal berpikir Inspek Woo itu bekerja untuk mereka
“Apa Itu sebabnya kau menghancurkan buktinya?” ucap Wan Seung marah
“Aku tidak bekerja untuk merek dan tidak menghancurkan barang bukti.” Tegas Inspek Woo. Wan Seung tak bisa mempercayainya.
“Detektif Ha, kau harus percaya apa yang akan aku katakan. Kau perlu bantuan Ha And Jung untuk menyelamatkan Seol Ok.” Jelas Inspek Woo
Wan Seung kaget Inspek Woo itu membawa nama Seol Ok, Inspek Woo memberitahu kalau Detektif Ko menculiknya lalu memutar rekaman suara “ Bawa baju yang kau ambil dan Datanglah sendiri. Kau tahu apa yang akan terjadi pada Seol Ok. Waktu dan tempatnya...” Inspek Woo pikir suara Detektif o terdengar sangat serius dan sangat mungkin melakukan sesuatu yang berbahaya.
“Jika salah langkah maka akan membahayakan Seol Ok. Detektif Ko bekerja untuk Ha And Jung.” Jelas Inspek Woo, Wan Seung heran bagaimana Inspek Woo bisa mengetahunya.
“Itu tidak penting.” Kata Inspek Woo saat itu ponselnya berdering. Sebelum Inspek Woo mengangkatnya Wan Seung lebih dulu mengambilnya.
“Hyungnim, ini Wan Seung. Aku akan kesana dan punya bajunya.” Ucap Wan Seung
“Apa yang kau lakukan dan dimana Inspektur Woo?” tanya Detektif Ko heran
“Kau berurusan denganku dan Seol Ok.” Ucap Wan Seung. Detektif Ko memerintahkan agar Wan Seung datang sendiri.
“Aku ini buronan... Apa aku bisa membawa Polisi? Sebagai gantinya, Seol Ok...” ucap Wan Seung ingin memberikan perjanjian.
“Aku tunggu sampai jam 6 sore. Dia akan aman sampai saat itu.” Tegas Detektif Ko. 

Wan Seung duduk di bangku menegaskan akan menyelamatkannya. Insep Woo pun bertanya Apa yang bisa dilakukannya dari sel tahanan. Beberapa saat kemudian, Wan Seung sudah dibawa oleh tandu keluar dari kantor polisi sambil mengaduh kesakitan.
Inspek Woo memastikan kalau Wan Seung akan baik-baik saja, Wan Seung terus menjerit kesakitan dan terlihat luka dibagian kakinya mengeluarkan banyak darah.
Flash Back
Inspek Woo membuka Darah untuk uji coba dan berpesan agar Wan Seung  Jangan terlalu banyak memakainya karena harganya yang sangat mahal. Wan Seung mengejek kalau orang akan mengira inspek Woo aneh.. jika membawa barang itu. Inspek Woo balik mengejek kalau Wan Seung itu yang aneh.
“Ini terlihat seperti asli.” Kata Wan Seung mulai menuangkanya pada luka dikakinya. Inspek Woo melihat kalau Cairan Itu lebih dari cukup.

Wan Seung terus mengaduh kesakitan sambil memegang kakinya dan sudah berada dalam ambulance. Insep Woo melihat pintu sudah ditutup lalu menyuruh Wan Seung berhenti berteriak. Wan Seung tetap menjerit agar menyelamatkanya. Inspek Woo menyuruh berhenti karena tak ada orang yang melihatnya.
“Ahh.. Aku sudah bekerja keras, sampai Tenggorokanku sakit.” Kata Wan Seung. Inspek Woo kesal karena Wan Seung itu meneteskan banyak darah. Saat itu petugas ambulance kembali masuk, Wan Seung pun mulai menjerit kesakitan dalam aktingnya.
Setelah sampai di rumah sakit, Wan Seung diturunkan dari mobil ambulance. Inspek Woo diam-diam sengaja membuka borgol dan membiarkan pergi. Wan Seung langsung masuk ke dalam mobil ambulance dan kabur. 

Seol Ok terlihat duduk sebagai sandera dengan tangan diikat dan mulut di tutup. Wan Seung mengemudikan ambulance dan sudah dikepung dengan  beberapa mobil polisi dari depan dan belakang, sampai akhirnya melihat Ketua Polisi yang turun dan pernah bertemu dengan ayahnya.
Ia yakin itu adalah suruhan ayahnya, Ketua menyuruh Wan Seung agar keluar dari mobil dan menyerahkan diri. Wan Seung memilih untuk segera menelp ayahnya.
“Ayah... Biarkan aku pergi.” Ucap Wan Seung memohon. Tuan Ha mengingatkan kalau ini  adalah kesempatan terakhirnya.
“Jika kau pergi, maka kau akan menjadi pembunuh. Jika kau kembali, maka semuanya akan kembali normal. Tidak ada yang bisa aku lakukan untukmu sekarang.” Ucap Tuan Ha
“Ayah.... Aku akan melakukan semua yang kau mau.... Aku akan menjalani hidup seperti yang kau inginkan. Tolong... biarkan aku pergi.” Pinta Wan Seung memohon
Saat itu Ketua polisi pun menerima telp dan akhirnya menyuruh anak buahnya agar menyingkirkan pistolnya dan mengajak semua untuk pergi. Wan Seung pun segera mengemudikan mobil untuk menyelamatkan Seol Ok. 

Wan Seung sampai disebuah jalan, ingatanya kembali pada saat menemukan Hyun Soo yang sudah terluka, lalu mulai berlari untuk menyelamatkan Seol Ok kali ini.
Detektif Ko menunggu di bagian balkon dengan gelisah. Seol Ok berusaha untuk membuka borgol yang sebelumnya sudah menaruh oli dibagian tanganya saat disekap dalam bagasi.
Insep Woo dkk menyusul Wan Seung sampai di tempat mobil ambulance terparkir, Joon Oh tak menemukan Wan Seung dalam mobil. Insep Woo pikir Jika masuk sekarang, itu akan membahayakannya. Ketua Bae pikir Lebih membahayakan jika membiarkannya sendiri dan Detektif Ha sudah kehilangan akal sehatnya bahkan Tidak ada yang tahu apa yang akan dia lakukan, lalu dengan Joon Oh bergegas pergi.

Seol Ok akhirnya bisa membuka borgol pada satu tanganya, Detektif Ko menelp Wan Seung yang belum datang merasa kalau ancamanya itu dianggap main-main saja. Tiba-tiba ia melihat dari lantai atas Joon Oh dan Kepala Bae yang datang. Wan Seung memberitahu kalau  hampir sampai jadi Tunggu sebentar lagi.
“Dasar kau. Aku menyuruhmu datang sendiri. Apa kau pikir aku akan jatuh ke perangkapmu?” kata Detektif Ko
“Aku datang sendiri. Tidak ada yang tahu.” Ucap Wan Seung
“Hei, nyawa Seol Ok ada di tanganmu.” Kata Detektif Ko mengancam saat menutup telpnya tersadar kalau Seol Ok sudah tak ada dibangku.
Seol Ok sudah berlari menuruni tangga dan Detektif Ko pun berusaha mengejarnya. Wan Seung datang melihat Seol Ok baru menuruni tanga, tapi saat itu terdengar bunyi tembakan dan Seol Ok pun jatuh. Wan Seung berteriak histeris seperti tak ingin kejadian masa lalunya terulang lagi.
Bersambung ke episode 16


FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar