PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 27 September 2015

Sinopsis Yong Pal Episode 16 Part 2

Di dalam mobil
Sek Min baru memberitahu bahwa mendapatkan telp dari rumah sakit. Yeo Jin sudah tahu pasti Do Joon melarikan diri, Sek Min kaget Yeo Jin bisa tahu berita yang belum pernah disampaikan, Yeo Jin juga tahu Tae Hyun pasti yang mengambilnya. Sek Min binggung darimana Yeo Jin bisa tahu.
“Sekarang...Daejung pasti mengejarnya.” kata Yeo Jin dingin
“Bukankah itu untuk yang terbaik? Dr Kim membuatnya tampak sangat baik ...” komentar Sek Min dengan wajah tersenyum menutupi rasa gugupnya, Yeo Jin langsung menyuruh Sek Min menutup mulutnya.
“Apa kau berpikir aku tidak tahu... kalau kau melapor ke Kepala Staf di Daejung? Aku baru saja melindungi Hanshin dan mengkhianati suamiku.”akui Yeo Jin, Sek Min langsung memperlihatkan wajah tegangnya karena semua pengkhinatanya sudah diketahui Yeo Jin sebelumnya. 

Dua mobil hitam dengan orang-orang yang mengunakan penutup mulut melaju dengan cepat. Sementara Do Joon didalam mobil berteriak menyuruh untuk menghentikan mobil segera. Tae Hyun tak kalah berteriak juga agar Do Joon tetap tenang.
“Untuk menyelematkanmu, satu orang saja, tapi kau tahu berapa banyak orang yang mempertaruhkan diri mereka?” tegas Tae Hyun, Do Joon tak percaya Tae Hyun berani memanggil namanya.
“Bajingan kurang ajar ini... Aku ini Han Do Joon!” tegas Do Joon merasa masih sangat berkuasa sambil mencengkram
“Orang-orang dari Daejung sedang mencarimu sekarang.” balas Tae Hyun melotot sambil melepaskan cengkraman kakak iparnya.
Do Joon pikir itu sangat bagus,  karena akan membuat kesepakatan dengan Daejung dan memiliki banyak informasi tentang Hanshin yang diinginkan dengan tertawa licik. 

Yeo Jin menangis didalam mobilnya, air matanya mengalir dan memilih untuk mengunakan kacamata hitamnya. Di landasan Chae Young sudah tak sabar menunggu Do Joon datang untuk pergi bersama keluar negeri.
Dari kejauhan mobil ambulance sudah masuk landasan, ia pun meminta pilot untuk siap-siap menyalakan mesin. Sementar didalam mobil, Tae Hyun mengumpat bahwa Daejung sudah tahu kalau ia adalah yang membunuh Sung Hoon. Do Joon memukul Tae Hyun, merasa tak ada tahu dan karena sudah membersihkan semua bukti serta saksi.
Tae Hyun bisa menangkis tangan Do Joon saat akan memukulnya dan membaringkanya, Do Joon malah membanting Tae Hyun ke bagian dinding mobil dan memukulnya kembali. Tae Hyun terlihat mulai lemah, Do Joon akhirnya memukul kepala tae Hyun dengan tabung oksigen, Sang Chul langsung menghentikan mobil dan Do Joon sudah lebih dulu memukul kepala Sang Chul dengan oksigen.

Chae Young melihat suaminya yang turun dari mobil, didepanya terlihat dua mobil yang masuk ke landasan, Do Joon dengan wajah tersenyum melambaikan tangan karena Daejung akan menyelamatkanya. Tapi tubuhnya terhantam mobil dan jatuh berguling, Chae Young melihat dengan jelas suaminya ditabrak dengan sengaja oleh mobil.
Salah satu pria turun dan membuat video call dengan Presdir Choi, lalu sebuah pisau tajam pun ditusukan. Chae Young berlari melihat darah segar yang mengalir, lalu memeluknya dan Do Joon pun menghempuskan nafas terakhirnya, hanya bisa menangis histeris. Tae Hyun baru sadar menuruni ambulance melihat Do Joon yang akhirnya meninggal sebelum dibawa pergi. 

Yeo Jin makan sendirian diruang makan, Tae Hyun datang ingin masuk tapi pengawal menghalanginya meminta untuk tenang sebelum masuk, Tae Hyun dengan wajah penuh amarahnya menyuruh pengawail itu minggir, Yeo Jin dengan wajah dinginya merasa terlalu berisik lalu meminta pelayan membiarkan Tae Hyun masuk ke dalam.
Tae  Hyun meyakinkan bukan Yeo Jin yang melakukan semua ini dan ingin istrinya itu mengatakan semua padanya. Yeo Jin mengakui bahwa ia yang mememrintahkan mereka. Tae Hyun meminta Yeo Jin tak berbohong padanya, Yeo Jin menegaskan dirinya yang tak pernah berbohong.
“Aku tahu kau berencana menyelamatkan Han Do Joon. Aku juga tahu bahwa  Kepala Staf akan memberitahu Daejung. Itu benar. Aku yang memerintahkan mereka.” ucap Yeo Jin
“Jadi...kau memanfaatkan aku?” tanya Tae Hyun sambil memejamkan matanya tak percaya
“Daripada memanfaatkanmu...Aku perlu menciptakan ilusi. Tentang Ilusi seseorang menyerahkan Han Do Joon ke Daejung, tapi Aku tidak bisa melakukannya sendiri. Kau sangat sempurna untuk melakukan itu, seorang Pria naif dan idealis, Tidak ada yang akan meragukan niat baikmu. Jadi Daejung bahkan tidak tahu bahwa aku menyerahkan Han Do Joon pada mereka. Itulah diriku.” jelas Yeo Jin.

Ia berjalan keluar dari kursinya dan berhenti tepat ada disamping Tae Hyun, bertanya apakah ia merasa menyesal menyelamatkanya dari lantai 12. Tae Hyun menjawab dengan mata terpejam, menahan amarahnya mengakui sangat menyesal.
“Aku yakin kau menyesal, Karena ibumu meninggal...disebabkan olehku.” kata Yeo Jin menahan tangisnya lalu keluar dari ruangan. Air mata Tae Hyun mengalir seperti sangat-sangat menyesal. 

Yeo Jin duduk ditempat tidurnya mengingat saat Tae Hyun menaruh bunga lavender lalu mendengarkan lagu Angel – weslife, pikiranya melayang membayangkan mereka yang berjalan di sebuah taman dan bertemu di sebuah danau dengan senyuman bahagia ketika saling bertemu. 

Tae Hyun duduk diam, mengingat pertama kali menyelamatkan Yeo Jin yang ingin memotong urat nadi dilehernya. Lalu berusaha mati-matian membangunkan Yeo Jin yang sudah tak ada detak jantungnya sampai pingsan.
Yeo Jin mengingat pertama kali Tae Hyun membawanya keluar pergi ke gereja tempat yang seharusnya menjadi tempat pernikahanya dengan Sung Hoon, dan pertama kali mereka berciuman. Bermain air disungai, yang pertama kali merasakan berjalan didalam air.
Tae Hyun juga mengendongnya ke atas bukit, memeluknya dari belakang sambil membisikan “tempat ini Lembah Berangin. Jika orang yang jatuh cinta  mencium satu sama lain di sini...” dan Yeo Jin pun mencium Tae Hyun. Ketika ada dirooftop, Yeo Jin meminta agar Tae Hyun menikahinya agar menjadi ahli waris dan wali hukumnya, tanpa banyak berpikir Tae Hyun mengatakan bersedia.
Yeo Jin meminta Tae Hyun tak menjawab sembarangan dan berpikir lebih hati-hati. Tae Hyun langsung menciumnya, mengatakan bahwa itu adalah jawabanya. Yeo Jin duduk diam dalam kamarnya, begitu juga Tae Hyun yang mengingat semua kenangan indah tapi ternyata hanya dimanfaatkan oleh istrinya sendiri. 

Tae Hyun berjalan ditaman melihat Yeo Jin yang juga sedang melihat bunga-bunga ditaman dengan pengawal yang menjaganya. Ia berjalan mendekati Yeo Jin memberikan senyumanya, Yeo Jin terlihat gugup menanyakan apakah Tae Hyun masih marah. Tae Hyun membenarkan, tapi tak tahu apakah ini sebuah kemarahan. Yeo Jin pikir seperti rasa kecewa.
“Sebaliknya...apa itu menjadi kesedihan?” ungkap Tae Hyun
“Maafkan aku. Aku akan membantumu tidak merasakan seperti itu lagi.” janji Yeo Jin
“Tidak, bukan aku, tapi Kau terlihat sedih.” kata Tae Hyun

“Kalau begitu...jangan pergi. Jika kau pergi, Aku akan terjebak dalam kegelapan lagi. Jadi...jangan pergi. Aku tahu kau menyalahkan aku. Tapi...” ucap Yeo Jin yang di potong oleh Tae Hyun
“Tidak, aku tidak menyalahkanmu. Alasan ibuku meninggal, itu bukan karena kau. Dan aku tidak menyalahkan diriku lagi, bahwa ibuku meninggal karena ketidakmampuanku. Ini adalah sebuah tragedi yang diciptakan oleh lantai 12, Oleh keinginan setiap orang untuk kekuasaan. Sekarang...aku akan kembali ke tempatku.”jelas Tae Hyun menatap Yeo Jin.
Yeo Jin pikir tempatnya Tae Hyun seperti sekarang yang bisa melakukan apapun. Seperti dapat meruntuhkan lantai 12, atau merestrukturisasi Rumah Sakit Hanshin. Tae Hyun tersenyum sambil meminta maaf, menurutnya tempat tinggalnya sekarang itu berada dilantai 13, apabila meruntuhkan lantai 12 maka tempatnya sekarang akan berantakan, jadi ia hanya ingin turun dari tempatnya sekarang.

“Kau dapat merasa nyaman dan menikmati pemandangan dari sin tapi ada orang-orang,  sumber air, dan jalan setapak di sana Dan Lembah Berangin juga. Segala sesuatu yang kita butuhkan untuk menjadi bahagia sudah ada. Jadi...apa kau ikut denganku?” tanya Tae Hyun, Yeo Jin terdiam menatap suaminya.
“Tentu saja...itu akan sulit, kan? Untuk meninggalkan posisi Presdir, dan melarikan diri denganku... Aku yang gila.” ungkap Tae Hyun menyadari permintaannya.
“Kau tidak gila. Aliran air, anak-anak, jalan setapak Dan Lembah Berangin. Tentu saja aku tidak bisa  menyerahkan posisiku untuk mereka. Tapi, Tae Hyun... Maafkan aku, Aku kembali di mana aku berada. Kembali ke rawa... dimana buaya hidup. Pikniknya sudah berakhir.” jelas Yeo Jin menahan tangis.

Tae Hyun mengerti karena mungkin nanti Yeo Jin akan merindukan piknik dan ketika saatnya tiba bisa saja mampir kapanpun yang diinginkan, karena ia akan menunggunya. Yeo Jin bertanya kapan Tae Hyun akan pergi, Tae Hyun memberitahu setelah mandi akan pergi.
Yeo Jin mengajak Tae Hyun untuk sarapan. Tae Hyun mengatakanna tidak biasa untuk sarapan. Yeo Jin mengerti, Tae Hyun memeluk Yeo Jin dengan air matanya yang mengalir, berpesan agar lebih berhati-hati, setelah itu cepat-cepat meninggalkan taman. Yeo Jin tak bisa menahan tangisnya setelah Tae Hyun pergi. 

Yeo Jin berjalan dengan wajah murung melihat dari jauh rumah kaca, lalu berjalan masuk melihat semua bunga lavender kembali tumbuh dan terlihat sangat indah, Kepala Pelayan masuk memberitahu bahwa Tae Hyun  yang sengaja membuat taman itu hanya untuknya. Yeo Jin tahu lalu Kepala Pelayan keluar. Akhirnya Yeo Jin duduk dibangku dan menangis karena Tae Hyun yang begitu baik tapi dibalas dengan sikapnya yang dingin. 

Tae Hyun merapihkan jasnya dan memasukan ke dalam koper, tiba-tiba ia terdiam matanya kembali memerah, lalu ia keluar rumah tanpa membawa apapu kecuali baju yang menempel ditubuhnya. Sebelum pergi, matanya menatap rumah yang pernah ditinggalinya, lalu berjalan kaki meninggalkan rumah.
Sang Chul mendatangi Yeo Jin yang ingin menemuinya, Yeo Jin menatap jendela meja kerjanya, memerintahkan Sang Chul untuk menjaga Tae Hyun. Sang Chul membungkuk mengerti lalu keluar dari ruangan. 

Tae Hyun berjalan sendirian, lalu Sang Chul datang dengan mengendarai mobil dan memanggilnya “Hyung” mengajak untuk masuk. Tae Hyun menolak karena akan mencari taksi di depan. Sang Chul menyuruh Tae Hyun masuk, karena dirinya sudah dipecat disebabkan oleh Tae Hyun. Akhirnya Tae Hyun menaiki mobil bersama Sang Chul.
Sang Chul bertanya apakah Tae Hyun memiliki rumah, Tae Hyun tersenyum menurutnya apabila ia punya memang kenapa. Sang Chul mengatakan dirinya yang tak punya tempat tinggal, lalu terdengar gelak tawa saat perjalanan meninggalkan rumah Yeo Jin. 

Sebuah peti yang ditutup dengan kain merah di dorong petugas, dilayar terlihat nama Ha Do Joon dari jam 9-11. Yeo Jin berdiri didepan kaca dengan memegang foto Do Joon melihat saat mayat Do Joon akan dikremasi. Peti mulai dimasukan ke tempat pembakaran, air mata Chae Young kembali mengalir. Peti mulai dibakar dan pintu pun tertutup, Chae Young terus menangis tapi setelah itu terlihat matanya yang penuh dendam.
bersambung ke episode 17 

3 komentar:

  1. Untuk saat ini aku seneng liat Tae hyun pergi ninggalin yeo jin,, yeo jin emang perlu waktu buat merenung..
    Ku harap nanti yeo jin bisa memilih Tae hyun dari pada hanshin group..

    BalasHapus
  2. Sedih, terharu, juga kesel. Kekuasaan bisa merubah seseorang, semoga Yeo Jin cepet sadar.

    BalasHapus
  3. go tae hyun.
    asli bikin penasaran

    BalasHapus