PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 08 September 2015

Sinopsis Second Time Twenty Years Old Episode 4 Part 1

Hyun Suk berdiri dibalkon sambil memegang agenda miliik No Ra sambil mengingat tulisan didalamnya.
Aku minta maaf karena tidak pernah memberitahumu sebelumnya. Aku akan menunggu sampai usiamu 20 tahun . Aku juga ingin mencoba menjalani hidupku sendiri. Hanya untuk tiga bulan.
Lalu teringat sebelumnya No Ra berbicara akan memberikan kejutan pada bulan Juni jadi suaminya itu tak akan pernah tahu, Hyun Suk mengumpat semua itu sangat konyol lalu membalikan badanya, dan kembali teringat tulisan No Ra.
Itulah mengapa aku pergi kuliah tanpa kau tahu. Meskipun aku kuliah dengan perasaan tidak nyaman. Hanya tiga bulan, mungkin aku akan meninggalkan kampus, berpisah dengan teman-temanku.


Hyuk Suk mengingat sebelumnya, pertama kali bertemuberteriak-teriak saat No Ra bertanya ruangan admin, lalu mempermalukan dikelas pertamanya dan memintanya untuk tak merengek-rengek lagi padanya.
Akhirnya ia duduk dibangku, dengan wajah sedikit binggung bertanya-tanya apakah No Ra itu benar-benar akan mati dalam 3 bulan lagi. 


“Jadi tidak apa-apa dan semua baik-baik saja, Dokter. , aku tidak akan mati, kan? Kau bilang aku tidak mengidap kanker pankreas tahap akhir?” tanya No Ra meyakinkan
Hasil pemeriksaanmu sangat baik dan Kau tidak mengidap penyakit apapun jadi Kau akan hidup sampai seratus tahun.” Ucap Dokter melihat hasil dari layar komputernya.
No Ra berdiri didepan halte bus, seperti melihat kembali bayangan dirinya saat menangis sendirian karena mengetahui akan meninggal 6 bulan lagi, lalu ia tersenyum malu karena semua adalah kesalahan dan masih bisa hidup. Beberapa orang yang berdiri dihalte menatap heran pada No Ra yang senyum-senyum sendirian. 

No Ra menerima telp dari Yoon Young lalu berteriak “Dokter bilang, aku tidak akan mati!” tiba-tiba Yoon Young keluar dari mobil ikut berteriak tak percaya. Lalu keduanya seperti anak kecil berputar-putar dengan tertawa bahagia di halte.
Rumah sakit harus segera mengirimkan hasil pemeriksaanya.Kita menderita tanpa alasan!” ucap Yoon Young
Tidak, tidak. Jika aku tahu dari awal, aku tidak akan tahu. Sekarang Aku ingin melakukan segala hal,sebelum aku mati.” Kata No Ra lalu mencari buku harian dalam tas tapi betapa paniknya tak menemukan buku harian ada didalam tas. 

Sang Ye datang mengeluh Hyun Suk yang masih saja tidak berubah dan mengingatkan ada Acara jam 7 di TVR . Hyuk Suk menaiki tangga menyuruh untuk membatalkan dan Sang Ye bisa pergi. Sang Ye heran melihat Hyun Suk yang baik-baik saja tapi ingin membatalkan aca.
Apa ada sesuatu yang terjadi?” tanya Sang Ye
Ya. Ada sesuatu yang konyol. Jadi...” kata Hyuk Suk lalu berhenti karena ada telp masuk
No Ra menelpnya meminta maaf karena sebenarnya tak ingin menganggu lagi, tapi ia ingin bertanya apakah diarynya  tertinggal disana. Hyuk Suk berteriak “Mengapa kau sangat ceroboh?” No Ra masih bertanya apakah diarynya tertinggal, Hyuk Suk kembali berteriak mengatakan tak tahu lalu menutup telpnya.  Sang Ye yang melihatnya terlihat binggung. 

No Ra heran dengan Hyuk Suk yang selalu marah-marah kalau berbicara denganya, lalu mengingat-ngingat terakhir kali mengingat memegang diarynya. Ia sangat butuh diary itu untuk dibawa kuliah. Yoon Young yang menikmati ayam mozzarela bertanya apakah No Ra akan tetap melanjutkan kuliah.
Tentu saja.Aku sempat di vonis segera mati, dan sekarang aku dinyatakan hidup lagi.Jadi, aku harus lebih semangat.Masih banyak yang harus aku lakukan.” Kata No Ra bersemangat
Bagaimana jika Min Soo dan ayahnya tahu?” kataYoon Young
Jangan khawatir. Aku tak akan ketahuan. Min Soo kuliah di jurusan politik dan ekonomi, jadi dia pasti selalu di tempat ini. Setelah itu Dia punya jadwal main golf, sementara Kelasku ada di sini dan Aku makan di kantin sebelah sini  jadi  Apapun alasannya kami tidak akan pernah bertemu begitupun juga ayahnya” jelas No Ra yang sudah mengambar peta jalur di kampus 

Yoon Young bertanya tentang perceraiannya, karena No Ra sudah menandatangani surat perjanjian tapi menundanya sampai bulan Juni. No Ra rasa akan memikirkan saat waktunya sudah tiba.
Aku banyak belajar dari Cha Hyun Suk. Mau tiga bulan, lima tahun, atau sepuluh tahun kemudian...Aku tidak peduli.  Yang terpenting sekarang adalah Right Now” jelas No Ra sambil meperlihatkan satu buku, Yoon Young tak percaya temannya belajar banyak dari Hyun Suk
Hari kemarin biarkan berlalu, biarkan itu menjadi cerita. Oleh karena itu, jika selalu khawatir. Masa lalu akan meninggalkan kepedihan. Tapi, jika hari ini kau ingin hidup lebih baik ..itu akan menghapus masa lalumu, maka akan datang hari penuh bahagia.Sekarang, Aku hanya ingin melakukan apa yang ingin aku lakukan.” Kata No Ra sambil memakan ayam mozzarelanya.
Wow.... Kau telah menjadi pemberani seperti 20 tahun yang lalu.” Puji Yoon Young bahagia
No Ra merasa seperti bangkit dari kematian, selama ini anaknya dan mantan suaminya itu selalu makan dirumah jadi ia harus keluar rumah agar bisa kuliah, setelah menulis otobiografinya ternyata ia tidak pernah hidup untuk dirinya sendiri jadi ia ingin mencoba melakukan semuanya.Yoon Young ikut bahagia lalu mengajaknya supaya minum bir bersama. 

No Ra pulang kerumah dengan wajah bahagia, melihat anaknya yang baru pulang langsung memanggilny dan memeluknya. Min Soo yang ketus pada ibunya langsung mengomel. No Ra mengatakan sangat senang melihat anaknya, Woo Chul yang baru pulang binggung melihat raut wajah No Ra yang berbeda dari biasanya.
Apakah kau sudah minum?” tanya Min Soo melihat ibunya yang memang tak seperti biasanya.
Ya, karena Aku ingin merayakan sesuatu, jadi kau minum satu botol bir yang dibelikan oleh Bibi Yoon Young.” Cerita No Ra
Min Soo melihat ayahnya baru juga pulang, No Ra pun berjalan lebih dulu mengajaknya masuk, Woo Chul dan Min Soo binggung melihat No Ra yang terlihat sangat bahagia dan bersemangat tak seperti biasanya. 

Pagi hari
No Ra dicegat ole Dae Sung dkk, menanyakan apakah ia sudah meminta maaf pada Prof Sung, No Ra mengakui belum melakukannya karena menurutnya itu hanya salah paham. Hyun Suk melihat dan mendengar pembicaraan No Ra dengan senior di jurusan sastra.
Itu bukan sesuatu yang baik, Kau harus menemui profesor.” Perintah ketua jurusan
Aku akan memikirkannya, Sebelumnya Aku berpikir untuk melakukannya dan mungkin  harus meminta maaf padanya. Sepertinya aku telah melakukan sesuatu yang sulit untuk semuanya. Aku akan minta maaf karena Menegur profesor di depan semua mahasiswa memang tindakan yang salah Tapi, dia yang melakukan kesalahan terlebih dahulu. Kalian semua tahu itu tidaklah dibenarkan.” Jelas No Ra
No Ra kembali mengingat ucapan Hyun Suk tentang perasaan mahasiswa lainnya jadi tak boleh menghinanya. Setelah itu ia berjalan pergi, Si pria jurusan memanggil Joo Hyuk memerintahakn menyiapkan ruangan untuk melakukan pertemuan bagi semua mahasiswa baru. Hyun Suk terdiam, terlihat Seung Hyun yang ikut mendengar ada disana terlihat gugup dan akhirnya ikut pergi. 

Hye Mi dkk mendapatkan berita dari grup kalau akan ada pertemuan dan tahu pasti ada yang akan dikeluarkan dari kelas. Hye Mi binggung dengan sikapnya karena No Ra sebenarnya sudah menyelamatkan mereka dari dosen mesum, Prof Sung.
Tapi mahasiswa yang lain kalau para senior sangat marah pada No Ra karena melakukan kesalahan yang fatal, No Ra yang sedang berjalan terlihat diacuhkan begitu saja oleh Hye Mi dkk.
Di lantai lain, Song Ye sedang bersama asisten dosen lainnya membicarakan tentang Hyuk Suk yang mungkin sedang berkencan. Tapi mata Song Ye melihat kejendela, terlihat Hyun Suk yang berjalan dibelakang No Ra seperti sengaja sedang mengikutinya.
Hyuk Suk yang mengikuti No Ra, heran karena seharusnya teman SMAnya itu ada jam kuliah sebentar lagi tapi malah pergi ke tempat  lain 

Soon Nam sedang ada diruangan Dance, mendengar cerita dari juniornya kalau jurusan sastra sengeja membuat chat room baru dan ternyata membicarakan tentang wanita tua itu. No Ra masuk ke dalam ruangan dance, Soon Nam pun menyuruh juniornya untuk keluar.
Apa yang kau butuhkan sekarang?” tanya Soon Nam
Aku di sini karena mau menyelesaikan tugas, lalu kira kau akan makan siang, jadi bisa mengambil gambarmu saat kau makan dan ini mungkin ide yang bagus.” Kata No Ra
Aku sudah makan dan harus menelepon dulu sebelum datang.” Keluh Soon Nam
No Ra tahu Soo Nam itu pasti tak akan mau kalau menelpnya, Soon Nam kesal karena No Ra yang mengambil gelang tangan miliknya. No Ra pikir seharusnya Soon Nam itu menjadi seorang penari, karena pabila ia berusia 20 tahu pasti ia akan mengambil jurusan tari.
Soon Nam bertanya apakah No Ra itu seorang penari, No Ra mengangguk walaupun sudah lama sekali lalu menghubunginya apabila ada waktu lalu pamit pergi. Soon Nam terlihat mengerutkan dahinya mendengar cerita No Ra. 

Hyun Suk dengan kaca mata hitamnya mengintip No Ra yang baru keluar dari ruangan, lalu membeli makan di minimarket. Akhirnya ia buru-buru ketaman dan dengan  sengaja menaruhnya dibangku, tapi takut terlalu ketahuan ia pun membuangnya begitu saja di dekat tanaman.
Setelah keluar dari taman, Hyun Suk melihat No Ra yang sedang berjalan menuju taman. Tapi betapa kagetnya ia melihat Woo Chul yang sedang berjalan dengan dosen lain didepannya dan pasti akan berpapasan dengan No Ra.
Akhirnya Hyun Suk dengan cepat menarik No Ra dan langsung menutupinya dengan jaket, No Ra berteriak apa yang dilakuan temannya itu. Hyun Suk berbisik kalau ada suaminya. No Ra pun panik mendekap Hyun Suk, saat Woo Chul lewat dengan sengaja Hyun Suk menutup wajahnya dengan jaket, seperti keduanya sedang berbuat sesuatu. 

Hyun Suk mengintip melihat apakah Woo Chul sudah pergi menjauh dari mereka. Dua mahasiswa yang sedang berjalan melihat Hyun Suk langsung mengambil foto. No Ra berbisik menanyakan apakah suaminya itu sudah pergi, Woo Chul memberitahu Woo Chul sudah pergi.
Jika dia sudah pergi, biarkan aku juga pergi.” Bisik No Ra
Tetapi ada mahasiswa yang mengambil gambar kita.” Kata Hyun Suk
No Ra makin panik apa yang harus mereka lakuka sekarang, Hyun Suk pun meminta No Ra setelah hitungan ketiga untuk lari dan belok  kearah kanan. Setelah menghitung sampai tiga, Hyun Suk menarik tangan No Ra untuk berlari kearah taman. 


Di belakang pohon, Hyun Suk dan No Ra  bersembunyi dengan wajah tegang lalu Hyun Suk ingin melihat apakah dua mahasiswa itu mengikutinya. No Ra rasa Hyun Suk itu bukan seoran idola. Hyun Suk melihat No Ra dengan wajah panik menanyakan keadaanya. No Ra binggung dengan pertanyaan Hyun Suk.
Apakah kau bisa bernapas? Kau tadi berlari.” Kata Hyun Suk, lalu keduanya tersadar kalau tangan mereka bergandengan, dengan cepat langsung melepaskanya.
Mengapa kau melakukan ini?” tanya No Ra melihat sikap Hyun Suk yang berbeda
Seharusnya kau berterima kasih padaku dulu. Aku sudah membantumu untuk terhindar dari suamimu” kata Hyun Suk, No Ra pun mengucapkan terimakasih dan rasa syukur.
Hyun Suk pun menyarankan No Ra untuk tak melalui gedung jurusan ekonomi apabila akan ke taman. No Ra mengerti lalu pamit pergi, lalu matanya melihat buku diarynya yang ada di dekat pohon, Hyun Suk tersenyum sambil mengejek temanya itu masih saja terlihat canggung.
No Ra mengatakan baik-baik saja dan tak terlihat cangggung, Hyun Suk melihat tas No Ra yang banyak barang sampai tak bisa tertutup lalu membawanya dan menyuruh untuk mengikutinya. Tapi sebelum pergi, ia juga menyuruh No Ra membuka jaketnya karena mereka harus menyamar agar tak terlihat orang lain. 

Di depan loker
No Ra tak percaya ia bisa mengunakan loker itu. Hyun Suk mengembalikan tas yang sudah kosong karena sudah menyusun semua buku didalam loker dan menyuruh No Ra agar meninggalkan barang-barang itu diloker miliknya.
Mengapa kau membiarkanku menggunakan ini?” tanya No Ra
Karena aku kesal.” Ucap Hyun Suk sambil memberikan kunci loker pada No Ra
Apakah aku boleh menggunakan loker ini?” tanya No Ra meyakinkan.
Hyun Suk bertanya apa yang dibawa NoRa dalam plastiknya. No Ra memberitahu itu makan siangnya yang baru saja dibeli diminimarket. Hyun Suk menyuruhnya pergi dan makan saja. No Ra balik bertanya apakah Hyun Suk tak ingin makan siang juga. Hyun Suk kembali ketus menyuruh No Ra pergi saja. Akhirnya No Ra pun pergi dan Hyun Suk memandangi punggung No Ra yang semakin jauh pergi. 

Sang Ye melihat dari belakang, Hyun Suk ingin menelp Woo Chul tapi niatnya diurungkan saat berbalik melihat Song Ye yang menatap curiga padanya. Sang Ye bertanya apakah semua itu karena No Ra, karena Hyun Suk menolak sponsor dari Komite WCU padahal proyeknya telah merencanakannya selama sepuluh tahun.
Aku tahu kau tidak ingin melibatkan pihak kampus dan tidak ingin Kim Woo Chul menjadi konsultannmu. Tapi tidak seharusnya menyerah kepada mimpi panjang selama sepuluh tahun. Aku telah mengenalmu selama lima tahun. Tapi Aku belum pernah melihatmuu membiarkan perasaan pribadi mempengaruhi pekerjaanmu seperti ini.” kata Sang Ye sedih
“Shin Sang Ye, Dia adalah suaminya...Profesor Kim Woo Chul adalah suami Ha No Ra.” Kata Hyun Suk, Sang Ye kaget dan berpikir yang aneh-aneh.
Hyun Suk menyuruh Sang Ye tak berpikir yang aneh-aneh lalu memberikan sebuah contoh apabila ia akan mati dalam 6 bulan lalu menyimpan rahasia itu sendiri. Sang Ye pikir sikap seperti itu tak masuk akal. Hyun Suk juga merasa Tidak ada satupun yang ingin ditinggal mati oleh orang yang kita cintai. Sang Ye bertanya siapa orang yang dimaksud Hyun Suk itu. 

Woo Chul melonggo mengetahui Hyun Suk yang langsung membatalkan perjanjian dengan sponsor bahkan membatalkan proyek, karena tak ingin ia menjadi konsultannya. Yi Jin tahu Hyun Suk akan seperti itu tapi tak menyadari akan bertindak sejauh itu.
Seperti yang aku bilang. Mengapa kau tidak berbicara dengannya, Yi Jin?” ucap Woo Chu kesal
Aku ingin mengejutkanmu dengan kabar baik.” Kata Yi Jin
Ini sesuatu yang buruk dan Kau lebih sensitif dan rapuh dari seekor capung. Ini suatu penghinaan untukku.” Komenta Woo Chul
Yi Jin bisik semua dilakukan agar Woo Chul bisa membangun kampus maka ia harus melakukan proyek bersama dengan Produser Cha. Woo Chul tahu karena sedang menunggu kesempata tapi ternyata Hyun Suk itu sangat keras kepala. Yi Jin juga tak percaya Hyun Suk itu terlihat sombong.
Bagaimana bisa ia membatalkan sponsor yang sudah lima tahun ia tunggu? Kebanggaan seseorang tidak bisa dinilai dari ambisi seseorang.” Kata Woo Chul tak percaya. 

Salah seorang mahasiswa masuk begitu saja ke alam kelas, Yi Jin langsung berpura-puras sedang ada pertemuan untuk acara pengembangan budaya, Woo Chul terlihat gugup,. Mahasiwa itu memberitahu ruangan akan digunakan oleh komite peninjau. Yi Jin mengatakan sudah tahu dan akan segera keluar.
Ponsel Woo Chul berdering, ia langsung panik melihat nama Hyun Suk yang muncul. Yi Jin pun langsung menyuruh cepat mengangkatnya, Woo Chul memperlihatkan wibawanya saat mengangkat telp.
Profesor Kim, ini Cha Hyun Suk. sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu.. Kapan kau punya waktu? Sekarang atau besok...” kata Hyun Suk
Aku ingin bertemu denganmu, sekarang.” Ucap Woo Chul cepat
Kau tidak ada jadwal mengajar, kan? Jika kau tidak sibuk,aku akan ke kantormu.” Kata Hyun Suk
Woo Chul menolak dengan alasan sedang berada didekat kantornya dan akan melakukan pertemuan 30 menita lagi. Hyun Suk pun akan menunggu Woo Chul datang ke kantornya saja. 

Hyun Suk membuatkan kopi, sementara Woo Chul melihat ruangan sambil berbicarakan Hyun Suk yang  telah menerima banyak cerita dari orang-orang dan pasti sebagian besar bercerita mengenai kematian di keluarga mereka. Hyun Suk memuji Woo Chul itu orang berkompeten
Perasaan sedih karena kematian keluarga, perasaan trauma. Kau tidak bisa membandingkan kerugian lain yang ada di dunia.Sekarang, dunia penuh dengan peristiwa-peristiwa besar.” Cerita Woo Chul dengan melipat tangannya didada.
Suatu perpisahan tanpa pemberitahuan...itu sangat menyakitkan.” Kata Hyun Suk sambil memberikan segelas kopi pada Woo Chul
Bermain dalam pikiran, Bagaimana pendapatmu mengenai bertahan hidup dengan pasangan hidup,seperti yang terjadi dalam cerita suatu drama?” kata Woo Chul Hyun Suk tak percaya Woo Chul mengatakan pasangan hidup.
“Seperti Kecelakaan kereta bawah tanah di Daegu, dan jatuhnya pesawat Korea Air,Runtuhnya Holy Water Bridge, Swalayan Sampoongdan bahkan Kapal Ferry Sewol.Dengan kecelakaan seperti itu seluruh bangsa merasa kehilangan, seolah-olah mereka semua adalah anggota keluarga. Jadi...” cerita Woo Chul seperti didramatisir, Hyun Suk menyela dengan mengajak Woo Chul duduk. 

Woo Chul pun mengeluarkan berkas tentang beberapa data internasional. Hyun Suk merapihkan berkas diatas meja dan tak sengaja pulpen milik Yi Jin terselip diatas bekas Woo Chul. Sementara Woo Chul mengeluarkan agenda dan juga pulpennya disebelah kanannya.
Hyun Suk langsung bertanya pendapat Woo Chul apabila istirnya itu tiba-tiba saja meninggal. Woo Chul pikir mereka akan membahas kasus perkasus saja.
Suatu pasangan yang menikah adalah satu kesatuan. Karena kau berpikir dengan cara yang sederhana, maka Kau perlu berkonsultasi dengan seorang yang ahli sepertiku.” Ucap Woo Chul bangga lalu mengambil pulpen yang ada dibawah berkasnya dan mencorat-coret dikertas,
Hyun Suk yang melihat Woo Chul salah mengambil pulpen membiarkanya laluberpikir dirinya itu harus menerima kematian apabila masih ada hubungan darah Kecuali pasangan yang sudah menikah. Woo Chul menjelaskan jika Hyun Suk memiliki keluarga yang masih hidup dan ikut dalam cerita makaakan bisa bermanfaat dalam masyarakat

Setelah itu Woo Chul ingin memasukan pulpennya ke dalam jasnya, Hyun Suk sempet menegur tapi Woo Chul mengatakan kalau itu pulpen pemberian. Hyun Suk melihat pulpen yang sama, mengingat kembali saat berbicara dengan Yi Jin sebagai putri Ketua terlibat dalam kegiatan kampus dan menjatuhkan pulpenya.
Lalu pertemuan pertama kalinya, Yi Jin memberitahu mereka membutuhkan Woo Chul dikampus karena tidak memiliki hubungan akademis dengan Universitas Woocheon.
Jika mau membaca tesis dari Stanford, kau akan menyadarinya.” Jelas Woo Chul kembali bebicara.
Ini tidak akan berhasil. Terutama buatku, Aku tidak memiliki rencana berfokus terutama pada orang-orang yang mengalami kecelakaan besar. Sepertinya kau dan aku memiliki perspektif yang berbeda dalam menghadpi proyek ini.” komentar Hyun Suk
Apakah kita ingin mencoba untuk mencocokkan perspektif kita? Kalau begitu, kenapa kita tidak mendengar apa perspektifmu?” kata Woo Chul mencoba mencari jalan tengah.
Hyun Suk  berdalih berpura-pura akan ada janji penting. Woo Chul pun keluar ruangan dengan wajah menahan amarah. 

Hyun Suk mengambil pulpen milik Woo Chul dengan mengartikan “W” itu adalah Woo Chul jadi Yi Jin itu mencintai Woo Chul. Sementara diluar, Woo Chul mengomel karena Hyun Suk yang menelp duluan dan akan membicarakannya. Sementara Hyun Suk menatap dari jendela sambil mengumpat Woo Chul si pria brengsek 

No Ra yang duduk sendirian dikelas kaget melihat Hyun Suk yang datang langsung mengomel
“Hei Ha No Ra, Dimana otakmu? Apakah penuh dengan batu? tidak tahu jika suamimu berselingkuh dan kau menyembunyikan penyakit kankermu darinya? Apakah kau akan terus seperti ini? Kau meninggalkan neneku dan impianmu. Semua untuk dia! Bagaimana bisa kau dibohongi sampai hari kematianmu? Dibohongi sampai hari kematianmu !!!” teriak Hyun Suk sampai suaranya akhirnya mengema.
Hyun Suk sudah berada didepan pintu untuk keluar, ternyata sebelumnya adalah khayalannya untuk memberitahu No Ra yang sebenarnya tentang Woo Chul.
Kenapa kau kembali sebagai seseorang yang sangat menyedihkan? Ini sangat menjengkelkan.” Kata Hyun Suk sambil mengela nafas melepaskan tangannya dari gagang pintu. 

Min Soo menegur Hye Mi yang duduk dibangku perpus miliknya karena bisa saja ayahnya melihat. Hye Mi bertanya minuman apa yang ada dimejanya itu. Min Soo memberitahu satu kali atau dua kali dalam seminggu,seseorang meninggalkan ini di mejanya dan ia tak tahu siapa yang memberikanya tapi mungkin seniornya.
Hei, kenapa senior perempuan sangat banyak menyukaimu?” keluh Hye Mi, Min Soo binggung dengan ucapan Hye Mi tapi Hye Mi berpura-pura melupakanya

Flash Back
Hye Mi mengeluh karena mereka harus pergi ke perpus padahal belum terdaftar. Temannya memberitahu kalau mereka bisa masuk walaupun belum terdaftar dan ada seorang pria  disana yang mendapatkan masalah besar saat orientasi, Hye Mi pikir ada banyak orang tampan yang ikut.
Temannya meminta Hye Mi melihat fotonya lebih dulu baru bicara, Hye Mi melihat Min Soo seperti Jin Goo Yeo. Temannya pikir itu malah mirip Song Joong-ki dan menceritakan pria itu tidak menunjukkan ketertarikan pada perempuan.
Keduanya akhirnya pergi ke perpus melihat Min Soo duduk dan seorang anak senior memberikan segelas kopi tapi dengan sopan Min Soo mengembalikannya. Saat itu juga Hye Mi seperti langsung jatuh cinta dengan sikap Min Soo.
Ketika Min Soo berkumpul dengan senior lainnya dan harus minum bergelas-gelas, Hye Mi mengintip dari luar dan memuji Min Soo itu punya mental yang luar biasa kuat dan memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan. Ia pun berpura-pura sebagai mahasiswa baru dan akan mengantikan Min Soo minum bir sebanyak empat gelas untuk mencari simpati.

Min Soo kembali bertanya apa maksud Hye Mi tentang senior perempuan. Hye Mi baru sadar dari lamunanya, merasa mereka tidak harus berkencan secara rahasia lagi jadi tak ada orang yang akan melakukan lagi padanya.
Bagaimana jika mereka masih melakukannya bahkan setelah mereka tahu? Apa yang akan kau lakukan?” ucap Min Soo
Haruskah aku datang ke perpustakaan dan duduk tepat di sebelahmu?” pikir Hye Mi
Min Soo langsung menolak dengan tegas karena tak mungkin berhasil, Hye Mi rasa sengaja datang kesana hanya untuk berjaga-jaga saja. Min Soo berjanji kalau memang bisa menemukan orang yang memberikan minuman itu padanya akan memberitahu kalau ia sudah memiliki pacar.  
Aku tidak memiliki kepentingan dengan perempuan di Universitas Woocheon, kecuali kau. Apakah kau tidak tahu itu?” ucap Min Soo sambil memegang tangan pacarnya. Hye Mi pun menganguk mengetahuinya.
Aku mau cerita,sekarang. Ketika aku ditolak oleh Universitas Yeonshin, aku bertekad, Untuk tidak pernah mau kalah lagi. Aku bertemu denganmu lalu berkencan, Jadi jangan selalu datang” pinta Min So dan mereka bisa berbicara dengan saling mengirim pesan lalu pamit pergi karena harus menghadiri wawancara di club. Hye Mi pun hanya bisa memberikan semangat agar wawancaranya berhasil.
bersambung ke part 2 

2 komentar: