PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 25 September 2015

Sinopsis Yong Pal Episode 15 Part 2


Tae Hyun bertanya apa yang akan dilakukan Dr Lee pada hari berikutnya, Yeo Jin menatap Tae Hyun.
Flash Back
Di ruang pengadilan.
“Dia harus kembali ke pengadilan. Dalam keadaannya, ia mencoba untuk  memahami istilah hukum asing yang dikutip oleh seorang pengacara yang  mengkhususkan diri dalam kasus-kasus malpraktik medis.” Dr Lee menatap istrinya yang menahan sedih duduk diruang sidang.
“Bahkan jika terdakwa merasa bahwa operasi itu penting, sebelum ia memutuskan untuk  melanjutkan dengan operasi berisiko seharusnya memikirkannya lebih dulu. Pada saat itu, jumlah sel darah putih pasien jauh lebih tinggi dari normal. Jumlah dehidrogenase laktat tidak menurun karena kolesistitis akut, tapi itu jelas tinggi.” ucap Hakim
Dr Lee yang mendengarkan ucapan hakim terlihat berkeringat dingin dan mulai gugup. Jaksa juga mengatakan Dr Lee yang melewatkan tes FDP dan tes lainnya yang merupakan standar dalam kasus-kasus korban seperti ini. Tapi akhirnya Dr Lee melakukan operasi darurat yang tidak seharusnya dilakukan pada pasien leukemia dan menyebabkan kematian pasien.
“Oleh karena itu, aku berpendapat bahwa  ini adalah kasus yang jelas dari malpraktek dari kelalaian dokter.” tegas Jaksa, Dr Lee hanya bisa tertunduk lemas.
“Kemudian sesuatu yang ajaib terjadi. Rumah sakit telah menganggap kasus Kepala Lee sebagai kesalahan individu dan tanggung jawab pribadi. Tapi kemudian rumah sakit mengirim pengacara. Bersama dengan pengacara dari tim penasihat Hanshin.”
Tiga orang masuk ke dalam ruang sidang, salah seorang memberkan surat permintaan untuk menunjuk pengacara baru pada Hakim, lalu hakim melihat nama PENGACARA PARK GYUNG sebagai PENASIHAT TIM, HANSHIN GROUP dan memutuskan untuk mengizinkanya, Dr Lee hanya bisa melonggo.
Pengacara Park memberikan kartu nama pada Pengacara yang duduk disamping Dr Lee, Pengacara Dr Lee terlihat kaget lalu memberikan kartu nama Pengacara Park lalu memilih untuk pergi. Dr Lee membaca nama Pengacara Park sebagai KEPALA PENGACARA HANSHIN. Berkas tumpukan pembelaan yang sangat tebal ditaruh diatas meja. Hakim dan Jaksa terlihat hanya bisa diam dan tak bisa berbuat apa-apa.

“Sebuah garis hidup dilemparkan pada orang yang sudah mati. Kepala Lee mengatakan ia menangis yang membuat setiap orang di pengadilan malu Karena ia begitu bahagia. Dia sangat ketakutan,tapi sekarang dia merasa lega. Tapi karena dia merasa benar-benar sedih berada di situasi seperti itu.” Dr Lee terlihat menangis menatap istrinya yang juga ikut menangis 

Tae Hyun tidak berpikir situasinya lebih baik ketika Dr Lee membuatnya tidur, menurutnya Dr Lee itu putus asa seperti dirinya jadi itu sebabnya Dr Lee merasa tertekan dengan keadaan Yeo Jin. Tapi ia sebelumnya tak tahu apa-apa, ketia datang ke lantai 12, ia mencoba untuk pergi ke kamar Yeo Jin.
“Kau masih hidup sekarang, ini tentu saja, karena kau memiliki ayah yang kaya tapi bukan itu. Dokter juga manusia, Jadi mereka ingin menghasilkan uang dan menjadi sukses. Tetapi mereka bekerja keras dan punya harga diri yang tidak bisa dibeli dengan uang. Dan... Karena semua dokter pergi untuk membantumu hari itu nyawa pasien lain harus hilang karena mereka tidak mendapatkan operasi.” cerita Tae Hyun
“Jadi aku membiarkan Kepala Lee hidup karena kau.” kata Yeo Jin.
“Yeo Jin, karena Kepala Lee datang ke lantai 12, dengan begitu ia telah tinggal di penjara itu lebih buruk daripada kematian bagi ahli bedah. Tapi kau masih berusaha membunuh Kepala Lee, padahal Kepala Lee...bukan dokter lagi.” ucap Tae Hyun
“Lagipula dia bukan dokter tapi itu Karena dia mengurungku” ucap Yeo Jin
Tae Hyun mengatakan itu karena Dr Lee mengunakan  jas malpraktek. Yeo Jin menegaskan bahwa itu adalaha balasan untuk kejahatan yang dilakukannya. Tae Hyun lalu bertanya balasan apa yang pantas untuk Yeo Jin setelah melakukan semua kejahatan yang dilakukan sekarang, lalu memberitau ucapan Yeo Jin yang akan meruntuhkan penjara itu.
“Itu yang kau katakan padaku Dan itulah alasan aku ingin mengirimkan kau kembali ke tahtamu. Meruntuhkan lantai 12 Rumah Sakit Hanshin dan membuatnya menjadi rumah sakit yang normal.” ucap Tae Hyun 

Flash Back
Tae Hyun bertanya apa yang sangat dinginkan Yeo Jin ketika keluar dari ruangan itu. Yeo Jin dengan tatapan penuh keyakina mengatakan akan merundukan tempat itu dan orang-orang yang mengurungkan maka ia akan meruntuhkan penjara itu. Tae Hyun pun sudah menemukan alasan untuk  mengirimkannya kembali ke tahtanya.
“Apa kau ingat? Iya......tempat itu juga penjara bagiku. Lepaskan saudaramu dari penjara sekarang. Kau sudah menjadi Presdir Hanshin Dan dia sudah kehilangan segalanya. Tidak mungkin baginya untuk bangkit kembali.Siapa yang berani  berpihak padanya dan melawanmu? Di mana pun dia tinggal, maka tempat itu akan  menjadi penjara dan neraka baginya.” jelas Tae Hyun .
Yeo Jin menata Tae Hyun berpikir suaminya itu khawatir apabila Do Joon datang kembali. Tae Hyun bertanya apalagi selain itu. Yeo Jin mengatakan belum memaafkan Do Joon dengan apa yang dilakukanya selama ini.
“Yeo Jin......hentikan balas dendam ini.Dan kembali padaku Sebagai Yeo Jin Han yang kucintai.” ucap Tae Hyun, Yeo Jin merasa dirinya selalu ada disisi Tae Hyun.
“Maka kemarahanmu harus disingkirkan” pinta Tae Hyun, Yeo Jin kembali menatap Tae Hyun.
“Kau harus menyerah. Mendekatlah padaku...sedikit lagi.” kata Yeo Jin
“Orang yang punya kekuasaan mampu melakukan apapun dan Yang tanpa kekuasaan akan menyerah. Kau memiliki kekuasaan Dan aku percaya padamu.” ucap Tae Hyun lalu memberikan selamat karena Yeo Jin sudah menjadi seorang Presdir Hanshin Grup. 

Tae Hyun keluar ruangan dan langsung disambut berdiri oleh Sek Min dua pegawai di lobby.
“Tolong ingat permintaanku untuk lemah hanya pada Presdir.” ucap Sek Min mengingatkan permintaannya.
“Seperti yang kukatakan aku tidak ingin memiliki kekuasaan atas siapapun dan aku juga tidak akan lemah di depan siapapun.” balas Tae Hyun lalu meninggalkan gedung, Sek Min mengucapkan salam perpisahan dengan wajah dinginnya. 

Yeo Jin duduk didalam ruanganya dengan wajah dingin, Sek Min masuk memberitahu akan ada upacara penandatanganan dengan Serikat Buruh Hanshin Listrik sebentar lagi. Yeo Jin pikir Presiden dari bagian listik yang melakukan hal sepert itu.
Sek Min mengatakan Yeo Jin sebagai bintang besar di sanakarena pemakaman Nona Kim Young Mi jadi  akan bermakna jika hadir ditepat itu. Yeo Jin setuju karena dengan begitu bisa membantu untuk harga saham.
“Ngomong-ngomong... Pada hari ketika aku mengalami  kecelakaan  dan dibawa ke rumah sakit, apa ada orang yang tidak bisa  operasi dan meninggal karena aku? Coba Periksa.” perintah Yeo Jin, Sek Min mengerti

Tae Hyun menemui Chae Young dalam ruang rawatnya, Chae Young sudah bisa duduk walaupun masih mengunakan jarum infus. Tae Hyun meminta Chae Young tak perlu khawatir karena sudah bertemu Yeo Jin dan yakin istrinya itu akan berubah pikiran. Chae Young seperti tak begitu yakin.
“Iya, aku yakin. Dia begitu marah sekarang, Kita beri dia waktu dan menunggu. Jadi, jangan khawatir dan beristirahatlah.”ucap Tae Hyun
“Ketika aku berpikir tentang apa yang telah dilakukannya, sulit untuk memaafkannya. Tapi sekarang aku merasa benar-benar kasihan padanya. Jadi, bisa kau memaafkannya, Dr Kim?” kata Chae Young, Tae Hyun mengangguk.
Saat itu juga Kepala Penjaga dan Sek Min lewati ruangan dan melirik sinis karena Tae Hyun berbicara dengan Chae Young. 

Keduanya masuk ke dalam ruang Do Joon, Sek Min melihat Yeo Jin terlihat bimbang. Kepala Penjaga bertanya apa maksud dari bimbang. Sek Min mengatakan ini Tentang Han Do Joon.
“Aku sangat gugup bahwa dia mengatakan akan membunuhnya setelah tiga tahun. Bahkan Kim Tae Hyun terus menyuruhnya untuk membebaskannya.” jelas Sek Min
“Ini akan menjadi masalah besar kemudian. Jika Han Do Joon bangun, maka ia mungkin melakukan sesuatu padamu.” kata Kepala Penjaga
“Itu sebabnya kita perlu membunuhnya. Mengapa menunggu tiga tahun?” ungkap Sek Min
Kepala Penjaga merasa sekarang juga mereka bisa melakukan, Sek Min mengatakan bahwa mereka bisa meminjam tangan orang lain sambil melirik Do Joon yang terbaring tak sadarkan diri. 

Tae Hyun sedikit memejamkan matanya dan tetap duduk di bangku depan, Pengawalnya menanyakan tujuan mereka.  Tae Hyun mengatakan ingin pulang ke rumah. Pengawal berpikir akan membawa Tae Hyun ke rumah yang ditempati Yeo Jin. Tae Hyun menegaskan bukan rumah itu yang dimaksud tapi Rumahnya.
Akhirnya Tae Hyun masuk kedalam kamar menolak untuk pergi, Kepala Pelayan menegaskan Tae Hyun tetap harus datang.  Dan Tae Hyun membalas tidak bisa kesana, menurutnya ketika pergi untuk konferensi dan itu membuatnya tak nyaman
“Ini tidak seperti memanggang perut babi dalam api rendah. Aku bahkan tidak tahu siapa pun, jadi aku hanya berdiri di sana merasa canggung. Aku harus berhati-hati untuk tidak menumpahkan minuman.” cerita Tae Hyun
“Namun, kau harus pergi. Ini pesta perayaan untuk janji Presdir tetapi juga penerimaan untuk memperkenalkanmu ke lingkaran politik dan keuangan. Dan jika tamu utama tidak datang, Presdir akan benar-benar...” ucap Kepala Pelayan terhenti

Tae Hyun bertanya apa yang akan terjadi pada Yeo Jin dengan nada cuek, Kepala Pelayan mengatakan Yeo Jin akan dipermalukan seperti anjing lalu meminta maaf  karena mengatakan sesuatu yang tak pantas. Tae Hyun pun menanyakan apakah ada cara agar dirinya bisa bebas.
“Jika kau begitu, Jika kau merasa canggung, maka Kau bisa memanggil teman.” ucap Kepala Pelayan, Tae Hyun mengatakan tidak punya teman. Kepala Pelayan tak percaya karena tak mungkin ada orang didunia yang tak memiliki teman.
Tae Hyun memeriksa ponsel yang melingkar seperti jam tangannya, membaca sebuah pesan yang masuk.
“Apa Kau baik-baik saja? Aku ingin tahu keadaan Sophia. Ali sangat merindukan Sophia, Mampirlah jika kau punya waktu.” Tae Hyun tersenyum membaca pesan yang dikirim oleh pendeta. 
Akhirnya Tae Hyun datang ke tempat pesta yang diadakan dalam penyambutan Yeo Jin sebagai Presdir. Kepala Kang datang ke tempat pesta sambil mengucapkan selamat, Yeo Jin tersenyum melihat kedatangan Kepala Perawat bersama dengan Perawat Song dan So.
 Yeo Jin memberikan pelukan hangat pada Kepala Pelayan lalu memerintahkan pegawaina untuk memperlakukan sebagai tamu VIP khusus. Perawat Song yang melihat Kepala Kang dipeluk Yeo Jin, ingin menerima pelukan juga. Kepala Kang menariknya untuk masuk saja.
Perawat Song mengucapkan terimakasih pada Yeo Jin yang sudah mengundangnya, Tae Hyun datang memberitahu Perawat Song adalah kakak perempuanya, Perawat Song yang melihat dandanan Tae Hyun terlihat terkesima.
Yeo Jin mengoda Tae Hyun yang mengundang fansnya, Tae Hyun terlihat binggung. Perawat Song tersenyum mengakui sebagai Fans dari Tae Hyun. Yeo Jin pun menyambut Perawat Song yang datang ke pestanya.

Sek Min memberitahu mereka sudah banyak menerima tamu dan mengajak Yeo Jin untuk bergabung dengan semua tamu. Tae Hyun meminta untuk menunggu sebentar lagi karena salah satu tamu hampir sampai.
Ali berlari lebih dulu dengan Pendeta dan biarawati, Yeo Jin terlihat gembira melihat Ali yang datang ke pestanya lalu menyapa Pendeta dan juga biarawati, lalu sedikit berjongkok menanyakan keadaan ibu Ali sekarang. Ali menceritakan adiknya sangat lucu dan meminta Yeo Jin untuk melihatnya. Dokter teman dari Tae Hyun juga diundang datang ke pesta. 


Yeo Jin berjalan sambil mengandeng tangan Tae Hyun memuji karena sudah mengunakan otaknya. Tae Hyun menanyakan otaknya yang seperti apa. Yeo Jin tersenyum karena Tae Hyun mengundang juga teman-temanya.
“Itu tidak benar. Kupikir aku akan canggung jika sendirian, jadi aku mengundang teman-temanku.” jelas Tae Hyun

“Mereka juga teman-temanku sekarang dan Aku senang kau mengundang mereka. Terima kasih.” ucap Yeo Jin, keduanya pun mengubar senyum. Yeo Jin lalu berbincang-bincang dengan tamu lainnya. 
Tae Hyun melihat Yeo Jin yang terlihat sangat cantik walaupun dari belakang menyapa semua tamu yang datang. Perawat So mengejek Tae Hyun untuk menyeka air liurnya, semua tertawa
“Apa kau begitu bahagia? Kau sudah gila.” ejek Perawat So, Kepala Kang meminta berhenti mengejek karena Tae Hyun itu pengantin baru.
“Apa kau sudah memberinya cincin?” tanya perawat So, Tae Hyun mengatakan belum memberikanya. Semua langsung menghela nafas dengan wajah kecewa lalu pergi meninggalkan Tae Hyun. 

Do Chul menyapa Tae Hyun dengan anak buahnya, dari jauh terlihat Sek Min yang melirik sinis melihat orang yang menyapa Tae Hyun. Sementara Tae Hyun dengan sopan masih memanggil Do Chul dengan panggilan Presdir. Do Chul lalu memberikan sebuah amplop, Tae Hyun binggung.
“ini Hadiah pernikahan. Kau tidak memiliki pesta pernikahan...tapi aku merasa lebih baik memberikannya padamu.” jelas Do Chul, Tae Hyun menolaknya, tapi Do Chul tetap meminta Tae Hyun menerimanya.
“Kau sudah memberiku hadiah pernikahan. "Hadiah."” kata Tae Hyun
Anak buahnya dan Tae Hyun tertawa, tapi Do Chul tak mengerti hadiah apa yang sudah diberikanya. Anak buahnya mengingat tentang hadiah yang diberikan Tae Hyun saat akan mendaftarkan penikahan, lalu mengejek Do Chul apakah ia tak tahu apa itu hadiahnya. Do Chul masih tak mengerti apa sebenarnya hadiah yang diberikan Tae Hyun.

Tiba-tiba beberapa tamu terdengar mengenali salah satu yang datang adalah Presdir Choi dari Daejung dan bertanya-tanya kenapa ia datang ke pesta. Yeo Jin mendengar Presdir Choi yang datang memanggilnya “sayangku” layaknya seorang anak dan mata Yeo Jin pun melotot kaget.
Presdir Choi langsung memberikan selamat pada Yeo Jin yang sudah menjadi seorang Presdir. Yeo Jin melirik tangan Presdir Choi yang mengulurkan tanganya. Presdir Choi pikir mereka lebih baik saling berjabat tangan. Yeo Ji pun menyambut dengan wajah dingin, lalu Presdir Choi menarik untuk memeluknya.
Semu pengawal sudah siap untuk melakukan sesuatu, Yeo Jin hanya dengan tangannya merasa Pengawalnya tak perlu melakukan itu. Tae Hyun melihat dari jauh apa yang akan dilakukan Presdir Choi pada Yeo Jin.
“Sayangku...kita harus ngobrol sebentar, kan?” bisik Presdir Choi lalu melepaskan pelukan dengan tertawa. 


Tae Hyun ingin masuk ke dalam ruangan, salah satu penjaga menghalanginya. Penjaga lain memberitahu bahwa Tae Hyun adalah suami dari Yeo Jin, lalu memberitahu Tae Hyun bahwa  Presdir bilang untuk tidak membiarkan siapa pun masuk, Tae Hyun mengangguk mengerti. Didalam terlihat suasana sangat tegang dan dua sekertaris berdiri dibelakang mereka.
“Jika Sung Hoon masih hidup, maka aku akan lebih bahagia di hari seperti ini. Apa yang dapat kulakukan? Tidak berguna.” ungkap Presdir Choi
“Apa ada yang ingin kau katakan...padaku?” tanya Yeo Jin dingin, Presdir Choi tak percaya melihat sikap Yeo Jin yang sanga dingin padanya.
“Kau memanfaatkan anakmu untuk menggodaku dan mencuri rahasia perusahaan seharusnya kau puas sekarang.” tegas Yeo Jin membuka kedok Presdir Choi
“Apa kau sudah tahu?.... Maafkan aku. Aku akan  memberikan perusahaan kembali padamu, Perusahaan yang didirikan dengan rahasiamu Jadi, kembalikan anakku.” tegas Presdir Choi

Yeo Jin menatap mantan mertuanya dengan berkaca-kaca. Presdir Choi membahas tentang sesuatu yang terdengar sangat aneh kemarin dan setelah berpikir tak mengerti arti dari semuanya. Lalu bertanya-tanya apa yang yang akan dilakukan apabila mengetahui hal mengerikan apa yang akan terjadi jika mengetahui Do Joon melakukanya.
“Sayang...apa kau tahu? Jika kau mau, bisa kau katakan?” ucap Presdir Choi dengan nada mengejek, Yeo Jin menatap dingin, Presdir Choi pun tertawa.
“Tentu, tentu... Karena kau telah berbaring di tempat tidur sepanjang waktu, kau tidak akan tahu. Apa Bisa aku tanya Han Do Joon tentang hal itu sendiri?” kata Presdir Choi yang merubah wajahnya terlihat sangat sinis.
Ia meminta Yeo Jin untuk menyerahkan Do Joon padanya, Yeo Jin tetap menatap Presdir Choi dengan berkaca-kaca. Presdir Choi mengartikan Yeo Jin itu tak akan memberikanya lalu merasa heran dengan Yeo Jin yang ingin menahan musuhnya untuk bersamanya, menurutnya jika Yeo Jin menyerahkanya maka ia akan mengurusna untuk Yeo Jin.
“Apa kau pikir, kau punya hak meminta sesuatu seperti ini dariku?” ucap Yeo Jin sinis.

“Benar, benar..."Itu sebabnya aku mengatakan minta maaf" Aku benar-benar menyesal. Tapi...kau berhasil keluar hidup-hidup dan Sung Hoon-ku... Dia meninggal.” tegas Presdir Choi dengan mata melotot menahan amarah.
“Itu memalukan...jadi aku tidak membiarkan ada yang tahu. Tapi pada hari kecelakaan. Ibu Sung Hoon...sangat stres dan Dia jadi gila!” teriak Presdir Choi
“Maaf, tapi aku  tidak bisa menyerahkan Han Do Joon.” tegas Yeo Jin
Presdir Choi pin memutuskan untuk memulai perang. Yeo Jin menyuruh Presdir Choi untuk melakukan yang diinginkan saja, Presdir Choi tertawa merasa Yeo Jin itu telah berbaring di tempat tidur  sepanjang waktu, jadi mungkin tidak tahu.
“Perusahaanmu tidak seperti sebelumnya. Sejak Han Do Joon mengambil alih, bisnis menjadi lebih buruk. Bahkan Tidak ada koneksi dan tidak ada dukungan.” cerita Presdir Choi meremehkan.
“Itu karena dia tidak memiliki buku rekening yang Diwarisi oleh Ayahku” tegas Yeo Jin,

Presdir tak yakin buku itu diberikan pada Yeo Jin dari ayahnya. Yeo Jin menegaskan Do Joon harus mati ditanganya. Presdir Choi tertawa setuju karena menurutanya Do Joon pantas mati di tangan adiknya sendiri, lalu mengungkapkan rasa kasihan dan mendukung Yeo Jin untuk membalas dendam.
“Tapi...aku ingin kau memberiku, sepotong daging Han Do Joon. Sehingga aku bisa mengunyahnya.” ucap Presdir Choi lalu pamit pergi dan memberikan selamat karena Yeo Jin sudah menjadi Presdir.
“Oh tunggu... Kau harus memberiku pernyataan kematian dalam tiga hari. Aku memiliki hampir semua tapi aku tidak memiliki kesabaran. Sayang... setelah tiga hari... maka itu akan menjadi perang! Apa kau mengerti?” tegas Presdir Choi melalu menyuruh Yeo Jin tak perlu mengantarnya keluar karena Yeo Jin belum sepenuhnya pulih.

Sek Min sempat melirik pada Sek dari Presdir Choi yang keluar dari ruangan, Tae Hyun yan melihat Presdir Choi yang keluar ruangan, melirik dengan wajah penasaran, lalu melihat ke arah ruanga. Yeo Jin duduk dengan meluapkan amarah memukul meja dan mata sinisnya pun mengarah keluar ruangan.
bersambung ke episode 16 


3 komentar:

  1. Kayaknya yg nyuruh presdir choi buat ngancem yeo jin itu sek min dech. . Gelagat sek min mencurigakan banget,

    BalasHapus
  2. Hmm... semakin menegangkan. Gak sabar nunggu kelanjutannya!

    BalasHapus