PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 18 September 2015

Sinopsis Yong Pal Episode 14 Part 1

Tae Hyun sudah sampai di depan rumah sakit, Pengawalnya memberitahu bhawa VIP telah tiba dan meminta supaya Tae Hyun menunggu. Kepala Penjaga dan beberapa dokter keluar berbondong-bondong seperti ingin menyambutna, Tae Hyun langsung menutup wajahnya menyuruh pengawal supaya pergi ke parkiran basement.
Pengawal sempat binggung, Tae Hyun berteriak menyuruh agar pergi ke parkiran basement. Pengawal kembali melapor, Tae Hyun memarahinya karena kembali memberitahu mereka akan ke basement. Di Parkiran, mobil Tae Hyun tetap diparkir pada parkiran VIP.
Tae Hyun yang baru turun langsung disambut oleh dokter dan juga kepala Penjaga, Dokter itu memperkenalakn namanya Kim Joo Young, sebagai Direktur Internal rumah sakit sambil berbasa basi mengajak ke ruanganya. Tae Hyun heran untuk apa ia pergi kesana.
“Bagaimana dengan segelas teh  dan saling berbagi percakapan yang mendalam.” kata Dr Kim
“Mengapa percakapan yang mendalam denganku...” balas Tae Hyun heran, Dr Kim dan Kepala Penjaga pun mengajaknya pergi bersama.

Perawat Song datang dengan suara menjerit memanggil Kepala Kang,  memberitahu “Si mata duitan” datang untuk bekerja lalu  Direktur baru dan semua  kepala departemen keluar dan menunggunya tapi Tae Hyun malah pergi ke parkiran basement.
“Kenapa dia melakukan itu? Bahkan sebagai suami dari Presdir, kenapa dia mengabaikan semua  kepala departemen yang merupakan gurunya? Tidak punya sopan santun sama sekali!” keluh Perawat Song
“Apa kau juga akan keluar dan menunggunya?” tanya Kepala Kang dengan mata sibuk ke depan komputer.
“Tentu saja! Aku akan keluar kesana. Dan memberitahu mereka bahwa  kupikir mereka sudah bekerja keras Untuk menghibur mereka.” kata Perawat Song terlihat bisa menjilat, Kepala Kang hanya menatapnya dengan wajah melonggo. Perawat Song pun mengungkapkan dirinya sangat senang. Kepala Kang pun mengumpat Perawat Song seperti wanita jalang. 

Tae Hyun jalan lebih dulu ke depan lift meminta supaya Dr Kim tidak seperti itu dan berjanji akan mengunjunginya nanti. Tapi Dr Kim tetap memohon supaya tak terjadi rasa canggung antara mereka. Tae Hyun menolak dengan halus akan minum teh lain kali saja dengan wajah tersenyum.
Dr Kim dan Kepala Penjaga ingin masuk ke dalam lift, pengawal langsung menahannya agar tak masuk. Keduanya akhirnya tak bisa berbuat apapun dan hanya bisa memberikan hormat.
Setelah pintu lift tertutup, Tae Hyun mengeluh dengan semua kejadian yang tidak membuatnya nyaman. Pengawalnya bertanya apakah Tuan-nya tak nyaman dengan dua orang yang mendekatinya.Tae Hyun melirik binggung, Pengawal menjelaskan apabila Tae Hyun tak suka, haruskan ia mengurusnya. Tae Hyun makin heran dengan ucapan Pengawal yang terlihat berlebihan. 

Tae Hyun baru keluar dari lift ke lantai 12, semua dokter perawat membungkuk memberika hormat. Melihat semua yang memberikan hormat padanya, Tae Hyun mengumpat karena situasi seperti ini membuatnya jadi gila lalu memilih kabur masuk kembali ke dalam lift. Dr Lee berusaha mengejarnya tapi pintu lift sudah tertutup, dua perawat juga binggung kenapa Tae Hyun malah kabur.
“Apa anda tidak nyaman dengan mereka semua?” tanya Pengawal
“Bagaimana kalau memang begitu?” kata Tae Hyun kesal, Pengawal mengatakan akan mengurusnya.
“Mengurus apa?!!” teriak Tae Hyun makin kesal karena situasinya sudah berubah 180 derajat. 

Tae Hyun sudah menganti dengan jas dokternya dan meminta pengawalnya untuk menjaga jarak darinya, lalu menyapa Kepala Kang sambil berbasa basi apakah ia sudah sarapan. Kepala Kang dengan senyumanya mengatakan sudah tapi Perawat Song malah cemberut melihat Tae Hyun datang. Tae Hyun bertanya-tanya ada apa dengan wajah perawat Song.
Dr Shin dan dokter junior datang, Tae Hyun memberikan hormat dengan membungkukan badannya lalu meminta maaf karena punya banyak pikiran dan kasar kemarin. Dr Shin terlihat sopan mengatakan tak ada masalah dan ingin memanggilnya dengan panggilan “tuan”
“Saya sudah mendengar tentang hal itu. Anda pasti sangat khawatir tapi saya tidak bisa membaca situasi. Jadi saya membuat kesalahan besar. Mohon maafkan saya.” ucap Dr Shin yang berbicara formal lalu membungkukkan badan.
Beberapa Dokter junior heran termasuk Tae Yong, sementara Tae Hyun hanya bisa menahan kesal karena semuanya jadi bersikap baik karena kedudukanya sebagai istri dari Direktur dan akhirnya ia ikut membungkuk. Dr Shin pun menyuruh semua Dr Junior untuk ikut membungkuk. 

Di taman bermain rumah sakit.
Tae Hyun duduk bersama Kepala Kang sambil meminum kopi. Kepala Kang menanyakan apakah Tae Hyun  bersenang-senang dengan istrinya. Tae Hyun mengaku hanya sedikit saja. Kepala Kang merasa senang karena semua berjalan sangat baik dengan rencannya. Tae Hyun berterimakasih karena semua berkat Kepala Kang.
“Kenapa berkat aku? Oh, ya, bagaimana dengan So Hyun?” tanya Kepala Kang
“Ya, aku berbicara dengannya pagi ini. Dia kedengarannya sehat dan Sepertinya pengobatan sudah bekerja.” cerita Tae Hyun dengan senyuman. Kepala Kang turut senang dan melihat Tae Hyun sangat beruntung.
“Aku memang beruntung, tapi aku juga khawatir.” ungkap Tae Hyun, Kepala Kang menanyakan alasan Tae Hyun khawatir.
“Cara Direktur memperlakukanku, Aku sudah dikenal sebagai  seseorang yang suka uang dan kekuasaan. Sejak aku menikahinya, aku merasa seperti telah membuatnya menjadi lelucon.”cerita Tae Hyun
“Jangan pedulikan tentang  bagaimana orang lain memandangmu. Jika kau tidak melakukan sesuatu yang salah, itu sudah cukup! Dan Juga, kau harus menyelesaikan residensimu dan menjadi dokter spesialis. Jika kau tidak ingin hidup dari harta istrimu!” pesan Kepala Kang
Tae Hyun juga sudah pasti akan melakukan itu Kepala Kang meminta Tae Hyun tak perlu mengkhawatirkan hal itu. Tae Hyun melirik pengawalnya, lalu merasa dirinya sangat khawatir ketika ada seseorang yang selalu berada dibelakangnya itu. 

Perawat So menuruni tangga ingin mendekati Tae Hyun, tapi pengawal langsung menghadangnya, Tae Hyun langsung mengomel untuk tak perlu melakukan itu dan membiarkan Perawat So menemuinya. Perawat So tersenyum lalu mengoda pengantin baru sudah datang. Tae Hyun terlihat malu-malu meminta untuk tak keras-keras berbicaranya.
“Ada apa? Aku menyebutmu pengantin baru karena memang begitu. Lalu Bagaimana?” goda Perawat So, Tae Hyun tak mengerti dengan pertanyaanya.
“Ahhh..Kau pasti sudah tahu. Lihatlah lingkaran hitam dimatamu!” ejek Perawat So, Kepala Perawat dan Tae Hyun pun tertawa lalu merasa itu seperti pelecehan seksual.
“Aku bertanya-tanya, jika kalian  berdua mendengkur saat sedang tidur, itu Karena kalian pasti sangat lelah!”kata Perawat So kembali mengejek
Tae Hyun memberitahu dirinya sekarang berkuasa dan berpura-pura mengancamnya apabila berani mengejek. Perawat So sudah tahu akibatnya pasti nanti dirinya dipecat. Tae Hyun pun tertawa mendengarnya. Perawat So pun mengeluh seharusnya keluar dari pekerjaan dan segera menikah dengan pria baik, dengan begitu ia bisa hidup dari penghasilan suaminya itu.

“Aku merasa benar-benar nyaman berada di sekitarmu, Nuna.” ucap Tae Hyun memanggil Perawat So seperti kakaknya sendiri.
“kau panggil aku, Nuna? Betapa beruntungnya aku memiliki  adik yang kembali sebagai orang kaya?” kata Perawat So tertawa mendengarnya.
Setelah itu bertanya tentang malam pertama untuk pasangan pengantin baru, Kepala Kang melihat Perawat So terlalu gigih dengan pertanyaanya. Tae Hyun menceritakan tak ada malam pertama karena mereka saja  tidak melakukan upacara pernikahan.
Kepala Kang tahu Tae Hyun mendaftarkan pernikahannya, Tae Hyun mengakui itu  Sebagai bagian dari strategi. Perawat So mengartikan mereka itu pasangan yang tinggal dirumah bersama sebelum menggelar pesta pernikahan. Tae Hyun terlihat binggung dengan menatap Kepala Kang.
Perawat pikir Tae Hyun sudah melamarnya, tapi Tae Hyun malah terlihat binggung dan merasa tak perlu melakukan itu. Kepala Kang mengejek Tae Hyun yang terlalu banyak belajar sebagai dokter tapi tak mengetahui hal semacam itu.
“Kau benar-benar menjengkelkan. setidaknya Kau harus  memasangkan cincin tembaga di jarinya dan menciptakan suasana romantis... Saat itulah dia akan mengatakan ya! Jika kau hanya terburu-buru, dia tidak akan menerimamu!” jelas Perawat So, Tae Hyun tertawa mendengarnya.
“Kau memang tidak romantis sama sekali.” ejek Perawat So, Tae Hyun membalas kakak perempuannya itu malah membuatnya menjadi gila. Ketiganya pun tertawa bersama-sama. 


Kepala Pelayan sedang melakukan pemerikasan, Tae Hyun yang baru datang kembali di beri hormat dengan cara membungkuk. Ia meminta Dokter itu tak perlu seperti itu padanya lalu bersikap ramah pada Kepala Pelayan agar duduk kembali untuk melakukan pemeriksaan.
“Ini bisa saja menjadi buruk. Sangat buruk! Dr Kim Tae Hyun benar-benar hebat! Jika kau datang terlambat, maka kau bisa saja buta Atau mati.” ucap Dokter, Kepala Pelayan pun kaget dan sedikit panik, Tae Hyun meminta agar dokter tak berlebihan.
“Tidak, aku serius! Untungnya, tumornya jinak dilihat dari lokasi dan ukurannya..Semuanya akan baik-baik saja setelah operasi. Jangan khawatir.” kata Dokter
Kepala Pelayan mengucapkan terimakasih, tapi Dokter malah menyuruhnya berterimakasih pada Tae hyun karena lebih penting yang sudah menemukan penyakit itu daripada melakukan operasi. Tae Hyun heran dokter itu terus saja memujinya.
“Kau sekarang berkuasa. Aku mencoba mendapatkan keuntungan darimu.” kata Dokter, Tae Hyun pun hanya bisa tersenyum lalu merasa lega mendengar penjelasan dokter tentang penyakit Kepala Pelayan 

Tae Hyun dan Kepala Perawat keluar ruangan, ia tahu keadaan seperti pasti sulit baginya jadi akan memberitahu jadwal operasinya dan mempersilahkanya pergi. Kepala Perawat pun mengucapkan terimakasih dan pamit pergi. Tae Hyun memanggilnya kembali dan membahas tentang Yeo Jin.
Keduanya sudah ada di sebuah toko perhiasan, Tae Hyun binggung karena banyak sekali perhiasan yang ada disana. Setelah berputar-putar memilih salah satu cincin dengan bentuk simpel lalu bertanya pada Kepala Pelayan apakah Yeo Jin akan menyukainya, Kepala Pelayan memberikan senyumanya. 

Chae Young masuk ke dalam rumah melihat deretan pria berjas sedang berbaris, melihat sudah mengerti bahwa mereka dulu Presdir yang mendukung Do Joon dan Presdir Go. Tapi bertapa kagetnya melihat ayahnya ada dibarisan depan lalu menanyakan alasan ayahnya ada dirumah itu. Ayahnya pun tak bisa menjawab.
Yeo Jin didalam ruangan sedang sibuk membaca koran, Seketarisnya bertanya apakah Chae Young diperbolehkan masuk kedalam ruangan. Chae Young masuk ke dalam dan ingin mendekatinya, tapi pengawal sudah menahanya, Chae Young ingin menampar tapi tanganya sudah dipegang untuk tak bisa melakukanya, akhirnya ia hanya bisa menendang kakinya.
“Hei, Han Yeo Jin. Kenapa kau melakukan ini padaku? Bagaimana bisa kau membiarkan ayahku berdiri di luar?” teriak Chae Young tak terima
“Suara Ini terlalu keras.... Keluarkan dia.” perintah Yeo Jin yang tetap sibuk membaca koran. 

Setelah Chae Young keluar ruangan, mata Yeo Jin berubah seperti seorang yang siap memangsa siapa saja yang melawanya. Chae Young mengajak ayahnya untuk pergi dengan mengancam Yeo Jin pasti mati kalau memang mengancam mereka. Ayahnya malah melepaskan tangan anaknya dan tetap ingin menunggu supaya bisa masuk ke dalam ruangan. 

Dr Lee seperti berlutut diatas tempat tidurnya, wajahanya benar-benar ketakutan ketika pintu terbuka langsung panik. Tae Hyun yang baru datang binggung melihat Dr Lee yang ketakutan. Dr Lee merasa senang meihat Tae Hyun yang datang lalu melihat sekeliling, agar tak ada yang mendengar.
“Tae Hyun, tolong selamatkan aku.” ucap Dr Lee, Tae Hyun binggung melihat Dr Lee yang memohon untuk menyelamatkanya. 

Di dalam ruangan
Sek Min memberitahu Yeo Jin bahwa Tae Hyun sedang  bertemu dengan Kepala Lee sekarang, lalu bertanya apa yang harus dilakukan dengan Dr Lee. Yeo Jin dengan sinis merasa Sek Lee tak perlu menanyakan hal itu lagi padanya. Sek Min pun meminta maaf dan akan mengurusnya sendiri. Yeo Jin menatap keluar jendela dengan wajah sinis, seperti dendamnya selama 3 tahun akan terbalaskan. 

Dr Lee duduk dengan wajah ketakutan sambil mengigit kulit jarinya, Tae Hyun meminta Dr Lee tak khawatir karena Han Do Joon dipenjara dan Presiden Go sudah mati, jadi Tidak ada orang yang akan menyakitinya. Dr Lee malah panik mengetahui Presdir Go sudah mati
“Aku mendengar dia bunuh diri di kantor polisi.” cerita Tae Hyun
“Bunuh diri? Seorang Presiden Go? Tidak! Dia tidak akan bunuh diri. Ini Yeo Jin! Yeo Jin membuatnya bunuh diri!” kata Dr Lee yakin dengan wajah sangat panik, Tae Hyun meminta agar Dr Lee tenang.
“Tae Hyun, aku hanya  melakukan apa yang mereka perintahkan. Tolong katakan yang baik-baik pada Nona Young Ae. Aku tidak ingin apa-apa terjadi pada Nona Young Ae. Aku hanya melakukan apa yang diperintahkan...” Jelas Dr Lee

Tae Hyun meminta Dr Lee untuk tenang karena Yeo Jin itu bukan orang yang seperti itu jadi memintanya agar tak khawatir. Dr Lee malah heran dengan sikap Tae Hyun dan menuduhnya sudah berencana agar membuatnya nyaman setelah itu membunuhnya.
“Kepala! Aku Kim Tae Hyun. Jika aku akan membunuhmu, kenapa aku mengoperasimu?” teriak Tae Hyun kesal
“Ahh...Benar... Tapi...ketika aku berpikir tentang apa yang aku lakukan pada Yeo Jin.. Dia pasti akan membunuhku.” kata Dr Lee yang mengingat sebelum Yeo Jin melotot dan mengumpat bahwa ia pembunuh.
“Kepala... Segala sesuatu yang kau lakukan  karena Han Do Joon memerintahkanmu! Jadi, ketika kau diselidiki nanti, katakan saja yang sebenarnya Dan karena Yeo Jin tidak mati, maka kau tidak akan  dituduh dengan percobaan pembunuhan.” jelas Tae Hyun
Dr Lee memasang wajah serius ketika mendengar kata diselidiki dan Percobaan pembunuhan, lalu merasa yakin Do Joon itu akan segera keluar, sambilm memegang bahu Tae Hyun memberitahu bahwa  Keadilan tidak akan pernah  didapat dengan sistem hukum.


Sekertaris memberikan telp pada Yeo Jin dari Kejaksaan Agung. Yeo Jin yang berwajah dingin berubah untuk menjadi tersenyum menyapa Jaksa Agung, lalu Jaksa Agung pun memberikan selamat karena Yeo Jin sudah menjadi seorang Presdir.
“Yah...kupikir sedikit lebih awal untuk itu, karena Kita harus melihat hasil dari rapat umum.” ungkap Yeo Jin
“Kau dibantu oleh nasib, yang menggunakan kehidupan Kim Young Mi. Apa kau tidak berlebihan? Aku mendengar 20 persen dari  total kepemilikan karyawan telah berbalik.” ucap jaksa Agung
“Ahh Benarkah?Kau tahu hal-hal tentang perusahaanku yang bahkan tidak kuketahui.Terima kasih telah memperhatikan.” ungkap Yeo Jin menyindir
“Tidak juga. Pokoknya, ada yang lebih menarik di gedung kami. Apa yang harus kita lakukan? Haruskah aku meminta dia untuk tinggal lebih lama atau haruskah aku membiarkan dia pergi?” tanya Jaksa Agung
Yeo Ji juga belum tahu tapi menurutnya jika membiarkan dia disana maka Jaksa Agung pasti akan terus membelikan sup daging sapi dengan uangnya. Jaksa Agung mengakui dirinya merasa tidak nyaman,karena seolah-olah membiarkan anak-anak bermain di tepi kolam renang karena Teman yang ditunggunya sudah pergi
“Tapi ada teman-teman  yang menunggunya di luar.” ucap Yeo Jin sinis
“Baguslah...ada orang-orang yang akan menyambutnya” balas Jaksa Agung
“Kau tidak memiliki banyak waktu yang tersisa, kan? Ketika kau mulai perusahaanmu sendiri, aku akan mengirimkan bunga ke kantor barumu.” ungkap Yeo Jin, Jaksa Agung mengungkapkan sangat berharap banyak 

Di ruang rawat khusus, Dr Lee sambil menangis menggungkapkan seharusnya tidak pergi  ke ruang operasi untuk Yeo Jin tapi seharusnya pergi ke ibu Tae Hyun. Tae Hyun kaget memegang lengan Dr Lee menanyakan apa sebenanya yang dikatakan Dr Lee. Terlihat Dr Lee yang ketakutan dan merasa bersalah. 

Anak buah Presdir Go dikeluarkan dari kantor polisi untuk dipindahkan ke penjara, tangannya sudah diborgol dan diikat dengan tali. Ketika di penjalanan sebuah mobil jip dengan sengeja menyeruduknya, polisi yang ada didepan berteriak kesal karena Mobil jip terus menyeruduk.
Mobil berusaha menghindar dari mobil jip yang menabrak mereka dari belakang tapi mobil sedan menabrak dari samping dan akhirnya mobil polisi terguling di aspal. Anak buah Presdir Go pun dikeluar dari mobil polisi, terlihat wajah tersenyum karena diselamatkan oleh temanya dan meminta dibuka. Tapi dua pria itu memberikan tembakan listrik agar anak buah Presdir Go pingsan. 

Tae Hyun berjalan dengan tatapan kosong, dengan tubuh sedikit lunglai. Pengawalnya sudah berganti pakaian seperti pegawai rumah sakit agar tak mencolok, Tae Hyun duduk sambilm mengingat cerita Dr Lee.
“Saat Yeo Jin dibawa ke rumah sakit dan saat itu juga ibumu dibawa ke rumah sakit. Semua orang ingin  terlihat di ruang operasi dengan Yeo Jin.”
Flash Back
Salah satu dokter mengoperasi Yeo Jin yang sudah tak sadarkan diri, dibagian atas Direktur melihat dan beberapa dokter sudah berjaga-jaga dibarisan belakang. Direktur pun meminta  Yoo Chang Seok yang bergantian untuk lanjutkan operasi.
“Pada saat, Profesor Kang diperintah untuk pergi ke ibumu. Tapi Profesor Kang  malah memerintahkan juniornya.”

Dr Kang melihat Dr Lee didepan ruang operasi bersama-sama lalu menyuruhnya agar pergi ke ruang operasi tiga. Dr Lee hanya diam saja,  Dr Kang kesal karena juniornya malah mengabaikanya. Dr Lee pikir Kepala bedah menyuruh Dr Kang bukan dirinya. Dr Kang tetap bersisikukuh menyuruh Dr Lee untuk pergi.
“Sementara kami saling cekcok...”
Tekanan darah Yeo Jin tiba-tia menurun, Direktur langsung memanggil Dr Lee untuk masuk dan mengantikan untuk melakukan operasi. Dr Lee melirik Direktur terlihat memberikan senyuman dari ruang operasi.
“Aku diperintahkan masuk ke ruang operasi Yeo Jin. Maafkan aku.....Tae Hyun. Dan aku mendengar kemudian bahwa ibumu telah meninggal.”
Tae Hyun mengingat kejadian itu terlihat penuh rasa amarah karena ternyata hanya karena Yeo Jin membuat semua dokter mengoperasinya, tapi ibunya yang bukan anggota VVIP dibiarkan begitu saja meninggal, air matanya pun mengalir.
“Tae Hyun... Aku berencana untuk pergi. Tapi aku diperintahkan ke ruang operasi Yeo Jin dan Aku menemukan baru-baru ini... bahwa dia ibumu Sekarang aku pantas mati. Tapi...tapi, Tae Hyun... Tolong selamatkan aku.”

Detektif Lee sudah ada di TKP tempat mobil terguling, lalu mengumpat dirinya gila karena tahana mereka kabur. Detektif Kim sudah mendapatkan laporan bahwa orang itu berasal dari geng yang sama. Detektif Lee tak percaya kejadianya seperti dalam sebuah film!
“Kaki tangan untuk membunuh sudah bunuh diri. Dan si pembunuh itu  diselamatkan oleh anggota geng? Kau sudah dapatkan rekaman CCTVnya?” tanya Detektif Lee
“Iya... Aku memeriksa juga... mobil SUV tersebut ditemukan tiga kilometer dari sini.” ucap Detektif Kim, Detektif Lee mengumpat tak percaya ternyata mereka semua sudah pindah mobil

Lubang besar sudah gali, Sek Min sudah ada disana dengan dua orang yang menangkap anak buah presdir Go, lalu meminta bantuannya mulai sekarang. Si Gangster itu mengucapkan terimakasih karena orang yang biasanya sudah menghilang dan mendapatkan kunjungan dari klien baru.
Anak buah Presdir Go terlihat kaget dan panik dengan lakban yang masih menempel dimulutnya. Sek Min hanya memberikan kode untuk melakukanya, Anak buah Presdir Go langsung di masukan kedalam lubang dan dikubur hidup-hidup didalam sana. 

Tae Hyun yang baru pulang, binggung melihat barisan panjang didepan ruang kerja Yeo Jin, Kepala Pelayan memberitahu para Presdir itu datang untuk memohon. Tae Hyun hanya melirik
“Mereka tadinya berpihak pada mantan Ketua Han Do Joon dan Presiden Go.” jelas Kepala Pelayan lalu mengizinkan Tae Hyun masuk.
Tae Hyun berjalan ke depan pintu ruangan Yeo Jin dan saat membuka pintu terlihat Yeo Jin yang duduk sambil membelakangi Presdir yang sedang memohon untuk dipercayai. 

“Aku benar-benar tidak tahu Presiden Go memiliki rencana tersebut! Aku terus memikirkan untuk  menyelamatkanmu dari Han Do Joon dan melayanimu sebagai Presdir! Itu benar! Tolong percaya padaku!” ucap Presdir Han memohon.
“Aku harus Percaya padamu? Tapi kau yang pertama menyalakandupa di pemakamanku dengan memakai dasi abu-abu?” ucap Yeo Jin terlihat sangat dingin
Presdir Han mengatakan bahwa Presdir Go yang menyuruhnya, Yeo Jin pun merasa Orang yan mati tak bisa bicara lagi. Tae Hyun kaget mendengar seperti Yeo Jin tanpa belas kasih mengatakan hal itu.
“Presiden Han, kau terlalu banyak bicara. Kau harus bersiap-siap.” kata Yeo Jin, Presdir Han langsung berlutut dan memohon agar menyelamatkanya. Tae Hyun yang melihat hanya bisa memejamkan matanya seperti tak percaya.
“Aku akan memberimu satu kesempatan terakhir. Bawakan buku besar  mulai dari ayahku sampai Presiden Go, Besok. Lalu Aku akan membuat keputusan setelah aku melihatnya.” perintah Yeo Jin.
Presdir Han mengerti lalu keluar dari ruangan, Tae Hyun sengaja berada dibalik pintu agar tak terlihat oleh Yeo Jin lalu memilih untuk keluar rumah. 

Ketika diluar, pengawalnya sudah menyediakan mobil kecil untuk berkeliling. Tae Hyun menolak karena ingin berjalan kaki saja ditaman. Pengawal tetap mengikutinya dari belakang, Tae Hyun melihat sebuah bangunan yang tak jauh dari sana lalu mengintip dari depan pintu.
Saat melangkah masuk, terlihat seperti taman yang sudah tidak terurus dan banyak jaring laba-laba. Ia terus berjalan dan melihat sebuah bangku taman dan duduk disana sambil memejamkan matanya, seperti ingin menghilangkan semua penat yang ada didalam pikiran.
bersambung ke part 2  

2 komentar: