Tae Hyun
sudah sampai di depan rumah sakit, Pengawalnya memberitahu bhawa VIP telah tiba
dan meminta supaya Tae Hyun menunggu. Kepala Penjaga dan beberapa dokter keluar
berbondong-bondong seperti ingin menyambutna, Tae Hyun langsung menutup
wajahnya menyuruh pengawal supaya pergi ke parkiran basement.
Pengawal
sempat binggung, Tae Hyun berteriak menyuruh agar pergi ke parkiran basement.
Pengawal kembali melapor, Tae Hyun memarahinya karena kembali memberitahu
mereka akan ke basement. Di Parkiran, mobil Tae Hyun tetap diparkir pada
parkiran VIP.
Tae Hyun
yang baru turun langsung disambut oleh dokter dan juga kepala Penjaga, Dokter
itu memperkenalakn namanya Kim Joo Young, sebagai Direktur Internal rumah sakit
sambil berbasa basi mengajak ke ruanganya. Tae Hyun heran untuk apa ia pergi
kesana.
“Bagaimana
dengan segelas teh dan saling berbagi
percakapan yang mendalam.” kata Dr Kim
“Mengapa
percakapan yang mendalam denganku...” balas Tae Hyun heran, Dr Kim dan Kepala
Penjaga pun mengajaknya pergi bersama.
Perawat
Song datang dengan suara menjerit memanggil Kepala Kang, memberitahu “Si mata duitan” datang untuk
bekerja lalu Direktur baru dan semua kepala departemen keluar dan menunggunya tapi
Tae Hyun malah pergi ke parkiran basement.
“Kenapa
dia melakukan itu? Bahkan sebagai suami dari Presdir, kenapa dia mengabaikan
semua kepala departemen yang merupakan
gurunya? Tidak punya sopan santun sama sekali!” keluh Perawat Song
“Apa kau
juga akan keluar dan menunggunya?” tanya Kepala Kang dengan mata sibuk ke depan
komputer.
“Tentu
saja! Aku akan keluar kesana. Dan memberitahu mereka bahwa kupikir mereka sudah bekerja keras Untuk
menghibur mereka.” kata Perawat Song terlihat bisa menjilat, Kepala Kang hanya
menatapnya dengan wajah melonggo. Perawat Song pun mengungkapkan dirinya sangat
senang. Kepala Kang pun mengumpat Perawat Song seperti wanita jalang.
Tae Hyun
jalan lebih dulu ke depan lift meminta supaya Dr Kim tidak seperti itu dan
berjanji akan mengunjunginya nanti. Tapi Dr Kim tetap memohon supaya tak
terjadi rasa canggung antara mereka. Tae Hyun menolak dengan halus akan minum
teh lain kali saja dengan wajah tersenyum.
Dr Kim
dan Kepala Penjaga ingin masuk ke dalam lift, pengawal langsung menahannya agar
tak masuk. Keduanya akhirnya tak bisa berbuat apapun dan hanya bisa memberikan
hormat.
Setelah
pintu lift tertutup, Tae Hyun mengeluh dengan semua kejadian yang tidak
membuatnya nyaman. Pengawalnya bertanya apakah Tuan-nya tak nyaman dengan dua
orang yang mendekatinya.Tae Hyun melirik binggung, Pengawal menjelaskan apabila
Tae Hyun tak suka, haruskan ia mengurusnya. Tae Hyun makin heran dengan ucapan
Pengawal yang terlihat berlebihan.
Tae Hyun
baru keluar dari lift ke lantai 12, semua dokter perawat membungkuk memberika
hormat. Melihat semua yang memberikan hormat padanya, Tae Hyun mengumpat karena
situasi seperti ini membuatnya jadi gila lalu memilih kabur masuk kembali ke
dalam lift. Dr Lee berusaha mengejarnya tapi pintu lift sudah tertutup, dua
perawat juga binggung kenapa Tae Hyun malah kabur.
“Apa anda
tidak nyaman dengan mereka semua?” tanya Pengawal
“Bagaimana
kalau memang begitu?” kata Tae Hyun kesal, Pengawal mengatakan akan
mengurusnya.
“Mengurus
apa?!!” teriak Tae Hyun makin kesal karena situasinya sudah berubah 180
derajat.
Tae Hyun
sudah menganti dengan jas dokternya dan meminta pengawalnya untuk menjaga jarak
darinya, lalu menyapa Kepala Kang sambil berbasa basi apakah ia sudah sarapan.
Kepala Kang dengan senyumanya mengatakan sudah tapi Perawat Song malah cemberut
melihat Tae Hyun datang. Tae Hyun bertanya-tanya ada apa dengan wajah perawat
Song.
Dr Shin
dan dokter junior datang, Tae Hyun memberikan hormat dengan membungkukan
badannya lalu meminta maaf karena punya banyak pikiran dan kasar kemarin. Dr
Shin terlihat sopan mengatakan tak ada masalah dan ingin memanggilnya dengan
panggilan “tuan”
“Saya
sudah mendengar tentang hal itu. Anda pasti sangat khawatir tapi saya tidak
bisa membaca situasi. Jadi saya membuat kesalahan besar. Mohon maafkan saya.”
ucap Dr Shin yang berbicara formal lalu membungkukkan badan.
Beberapa
Dokter junior heran termasuk Tae Yong, sementara Tae Hyun hanya bisa menahan
kesal karena semuanya jadi bersikap baik karena kedudukanya sebagai istri dari
Direktur dan akhirnya ia ikut membungkuk. Dr Shin pun menyuruh semua Dr Junior
untuk ikut membungkuk.
Di taman
bermain rumah sakit.
Tae Hyun
duduk bersama Kepala Kang sambil meminum kopi. Kepala Kang menanyakan apakah
Tae Hyun bersenang-senang dengan istrinya.
Tae Hyun mengaku hanya sedikit saja. Kepala Kang merasa senang karena semua
berjalan sangat baik dengan rencannya. Tae Hyun berterimakasih karena semua
berkat Kepala Kang.
“Kenapa
berkat aku? Oh, ya, bagaimana dengan So Hyun?” tanya Kepala Kang
“Ya, aku
berbicara dengannya pagi ini. Dia kedengarannya sehat dan Sepertinya pengobatan
sudah bekerja.” cerita Tae Hyun dengan senyuman. Kepala Kang turut senang dan
melihat Tae Hyun sangat beruntung.
“Aku
memang beruntung, tapi aku juga khawatir.” ungkap Tae Hyun, Kepala Kang
menanyakan alasan Tae Hyun khawatir.
“Cara Direktur
memperlakukanku, Aku sudah dikenal sebagai seseorang yang suka uang dan kekuasaan. Sejak
aku menikahinya, aku merasa seperti telah membuatnya menjadi lelucon.”cerita
Tae Hyun
“Jangan
pedulikan tentang bagaimana orang lain
memandangmu. Jika kau tidak melakukan sesuatu yang salah, itu sudah cukup! Dan Juga,
kau harus menyelesaikan residensimu dan menjadi dokter spesialis. Jika kau
tidak ingin hidup dari harta istrimu!” pesan Kepala Kang
Tae Hyun
juga sudah pasti akan melakukan itu Kepala Kang meminta Tae Hyun tak perlu
mengkhawatirkan hal itu. Tae Hyun melirik pengawalnya, lalu merasa dirinya
sangat khawatir ketika ada seseorang yang selalu berada dibelakangnya itu.
Perawat
So menuruni tangga ingin mendekati Tae Hyun, tapi pengawal langsung
menghadangnya, Tae Hyun langsung mengomel untuk tak perlu melakukan itu dan membiarkan
Perawat So menemuinya. Perawat So tersenyum lalu mengoda pengantin baru sudah
datang. Tae Hyun terlihat malu-malu meminta untuk tak keras-keras berbicaranya.
“Ada apa?
Aku menyebutmu pengantin baru karena memang begitu. Lalu Bagaimana?” goda
Perawat So, Tae Hyun tak mengerti dengan pertanyaanya.
“Ahhh..Kau
pasti sudah tahu. Lihatlah lingkaran hitam dimatamu!” ejek Perawat So, Kepala
Perawat dan Tae Hyun pun tertawa lalu merasa itu seperti pelecehan seksual.
“Aku
bertanya-tanya, jika kalian berdua
mendengkur saat sedang tidur, itu Karena kalian pasti sangat lelah!”kata
Perawat So kembali mengejek
Tae Hyun
memberitahu dirinya sekarang berkuasa dan berpura-pura mengancamnya apabila
berani mengejek. Perawat So sudah tahu akibatnya pasti nanti dirinya dipecat.
Tae Hyun pun tertawa mendengarnya. Perawat So pun mengeluh seharusnya keluar
dari pekerjaan dan segera menikah dengan pria baik, dengan begitu ia bisa hidup
dari penghasilan suaminya itu.
“Aku
merasa benar-benar nyaman berada di sekitarmu, Nuna.” ucap Tae Hyun memanggil
Perawat So seperti kakaknya sendiri.
“kau
panggil aku, Nuna? Betapa beruntungnya aku memiliki adik yang kembali sebagai orang kaya?” kata
Perawat So tertawa mendengarnya.
Setelah
itu bertanya tentang malam pertama untuk pasangan pengantin baru, Kepala Kang
melihat Perawat So terlalu gigih dengan pertanyaanya. Tae Hyun menceritakan tak
ada malam pertama karena mereka saja tidak
melakukan upacara pernikahan.
Kepala
Kang tahu Tae Hyun mendaftarkan pernikahannya, Tae Hyun mengakui itu Sebagai bagian dari strategi. Perawat So
mengartikan mereka itu pasangan yang tinggal dirumah bersama sebelum menggelar pesta
pernikahan. Tae Hyun terlihat binggung dengan menatap Kepala Kang.
Perawat pikir
Tae Hyun sudah melamarnya, tapi Tae Hyun malah terlihat binggung dan merasa tak
perlu melakukan itu. Kepala Kang mengejek Tae Hyun yang terlalu banyak belajar
sebagai dokter tapi tak mengetahui hal semacam itu.
“Kau
benar-benar menjengkelkan. setidaknya Kau harus memasangkan cincin tembaga di jarinya dan
menciptakan suasana romantis... Saat itulah dia akan mengatakan ya! Jika kau
hanya terburu-buru, dia tidak akan menerimamu!” jelas Perawat So, Tae Hyun tertawa
mendengarnya.
“Kau memang
tidak romantis sama sekali.” ejek Perawat So, Tae Hyun membalas kakak
perempuannya itu malah membuatnya menjadi gila. Ketiganya pun tertawa
bersama-sama.
Kepala Pelayan
sedang melakukan pemerikasan, Tae Hyun yang baru datang kembali di beri hormat
dengan cara membungkuk. Ia meminta Dokter itu tak perlu seperti itu padanya
lalu bersikap ramah pada Kepala Pelayan agar duduk kembali untuk melakukan
pemeriksaan.
“Ini bisa
saja menjadi buruk. Sangat buruk! Dr Kim Tae Hyun benar-benar hebat! Jika kau
datang terlambat, maka kau bisa saja buta Atau mati.” ucap Dokter, Kepala Pelayan
pun kaget dan sedikit panik, Tae Hyun meminta agar dokter tak berlebihan.
“Tidak,
aku serius! Untungnya, tumornya jinak dilihat dari lokasi dan ukurannya..Semuanya
akan baik-baik saja setelah operasi. Jangan khawatir.” kata Dokter
Kepala
Pelayan mengucapkan terimakasih, tapi Dokter malah menyuruhnya berterimakasih
pada Tae hyun karena lebih penting yang sudah menemukan penyakit itu daripada
melakukan operasi. Tae Hyun heran dokter itu terus saja memujinya.
“Kau
sekarang berkuasa. Aku mencoba mendapatkan keuntungan darimu.” kata Dokter, Tae
Hyun pun hanya bisa tersenyum lalu merasa lega mendengar penjelasan dokter
tentang penyakit Kepala Pelayan
Tae Hyun
dan Kepala Perawat keluar ruangan, ia tahu keadaan seperti pasti sulit baginya
jadi akan memberitahu jadwal operasinya dan mempersilahkanya pergi. Kepala
Perawat pun mengucapkan terimakasih dan pamit pergi. Tae Hyun memanggilnya
kembali dan membahas tentang Yeo Jin.
Keduanya
sudah ada di sebuah toko perhiasan, Tae Hyun binggung karena banyak sekali
perhiasan yang ada disana. Setelah berputar-putar memilih salah satu cincin
dengan bentuk simpel lalu bertanya pada Kepala Pelayan apakah Yeo Jin akan
menyukainya, Kepala Pelayan memberikan senyumanya.
Chae
Young masuk ke dalam rumah melihat deretan pria berjas sedang berbaris, melihat
sudah mengerti bahwa mereka dulu Presdir yang mendukung Do Joon dan Presdir Go.
Tapi bertapa kagetnya melihat ayahnya ada dibarisan depan lalu menanyakan
alasan ayahnya ada dirumah itu. Ayahnya pun tak bisa menjawab.
Yeo Jin
didalam ruangan sedang sibuk membaca koran, Seketarisnya bertanya apakah Chae
Young diperbolehkan masuk kedalam ruangan. Chae Young masuk ke dalam dan ingin
mendekatinya, tapi pengawal sudah menahanya, Chae Young ingin menampar tapi
tanganya sudah dipegang untuk tak bisa melakukanya, akhirnya ia hanya bisa
menendang kakinya.
“Hei, Han
Yeo Jin. Kenapa kau melakukan ini padaku? Bagaimana bisa kau membiarkan ayahku
berdiri di luar?” teriak Chae Young tak terima
“Suara Ini
terlalu keras.... Keluarkan dia.” perintah Yeo Jin yang tetap sibuk membaca
koran.
Setelah
Chae Young keluar ruangan, mata Yeo Jin berubah seperti seorang yang siap
memangsa siapa saja yang melawanya. Chae Young mengajak ayahnya untuk pergi
dengan mengancam Yeo Jin pasti mati kalau memang mengancam mereka. Ayahnya
malah melepaskan tangan anaknya dan tetap ingin menunggu supaya bisa masuk ke
dalam ruangan.
Dr Lee
seperti berlutut diatas tempat tidurnya, wajahanya benar-benar ketakutan ketika
pintu terbuka langsung panik. Tae Hyun yang baru datang binggung melihat Dr Lee
yang ketakutan. Dr Lee merasa senang meihat Tae Hyun yang datang lalu melihat
sekeliling, agar tak ada yang mendengar.
“Tae
Hyun, tolong selamatkan aku.” ucap Dr Lee, Tae Hyun binggung melihat Dr Lee
yang memohon untuk menyelamatkanya.
Di dalam
ruangan
Sek Min
memberitahu Yeo Jin bahwa Tae Hyun sedang
bertemu dengan Kepala Lee sekarang, lalu bertanya apa yang harus
dilakukan dengan Dr Lee. Yeo Jin dengan sinis merasa Sek Lee tak perlu
menanyakan hal itu lagi padanya. Sek Min pun meminta maaf dan akan mengurusnya
sendiri. Yeo Jin menatap keluar jendela dengan wajah sinis, seperti dendamnya
selama 3 tahun akan terbalaskan.
Dr Lee
duduk dengan wajah ketakutan sambil mengigit kulit jarinya, Tae Hyun meminta Dr
Lee tak khawatir karena Han Do Joon dipenjara dan Presiden Go sudah mati, jadi Tidak
ada orang yang akan menyakitinya. Dr Lee malah panik mengetahui Presdir Go
sudah mati
“Aku
mendengar dia bunuh diri di kantor polisi.” cerita Tae Hyun
“Bunuh
diri? Seorang Presiden Go? Tidak! Dia tidak akan bunuh diri. Ini Yeo Jin! Yeo
Jin membuatnya bunuh diri!” kata Dr Lee yakin dengan wajah sangat panik, Tae
Hyun meminta agar Dr Lee tenang.
“Tae
Hyun, aku hanya melakukan apa yang
mereka perintahkan. Tolong katakan yang baik-baik pada Nona Young Ae. Aku tidak
ingin apa-apa terjadi pada Nona Young Ae. Aku hanya melakukan apa yang
diperintahkan...” Jelas Dr Lee
Tae Hyun
meminta Dr Lee untuk tenang karena Yeo Jin itu bukan orang yang seperti itu
jadi memintanya agar tak khawatir. Dr Lee malah heran dengan sikap Tae Hyun dan
menuduhnya sudah berencana agar membuatnya nyaman setelah itu membunuhnya.
“Kepala!
Aku Kim Tae Hyun. Jika aku akan membunuhmu, kenapa aku mengoperasimu?” teriak
Tae Hyun kesal
“Ahh...Benar...
Tapi...ketika aku berpikir tentang apa yang aku lakukan pada Yeo Jin.. Dia
pasti akan membunuhku.” kata Dr Lee yang mengingat sebelum Yeo Jin melotot dan
mengumpat bahwa ia pembunuh.
“Kepala...
Segala sesuatu yang kau lakukan karena
Han Do Joon memerintahkanmu! Jadi, ketika kau diselidiki nanti, katakan saja
yang sebenarnya Dan karena Yeo Jin tidak mati, maka kau tidak akan dituduh dengan percobaan pembunuhan.” jelas
Tae Hyun
Dr Lee memasang
wajah serius ketika mendengar kata diselidiki dan Percobaan pembunuhan, lalu
merasa yakin Do Joon itu akan segera keluar, sambilm memegang bahu Tae Hyun
memberitahu bahwa Keadilan tidak akan
pernah didapat dengan sistem hukum.
Sekertaris
memberikan telp pada Yeo Jin dari Kejaksaan Agung. Yeo Jin yang berwajah dingin
berubah untuk menjadi tersenyum menyapa Jaksa Agung, lalu Jaksa Agung pun
memberikan selamat karena Yeo Jin sudah menjadi seorang Presdir.
“Yah...kupikir
sedikit lebih awal untuk itu, karena Kita harus melihat hasil dari rapat umum.”
ungkap Yeo Jin
“Kau
dibantu oleh nasib, yang menggunakan kehidupan Kim Young Mi. Apa kau tidak
berlebihan? Aku mendengar 20 persen dari total kepemilikan karyawan telah berbalik.”
ucap jaksa Agung
“Ahh Benarkah?Kau
tahu hal-hal tentang perusahaanku yang bahkan tidak kuketahui.Terima kasih
telah memperhatikan.” ungkap Yeo Jin menyindir
“Tidak
juga. Pokoknya, ada yang lebih menarik di gedung kami. Apa yang harus kita
lakukan? Haruskah aku meminta dia untuk tinggal lebih lama atau haruskah aku
membiarkan dia pergi?” tanya Jaksa Agung
Yeo Ji
juga belum tahu tapi menurutnya jika membiarkan dia disana maka Jaksa Agung pasti
akan terus membelikan sup daging sapi dengan uangnya. Jaksa Agung mengakui
dirinya merasa tidak nyaman,karena seolah-olah membiarkan anak-anak bermain di
tepi kolam renang karena Teman yang ditunggunya sudah pergi
“Tapi ada
teman-teman yang menunggunya di luar.”
ucap Yeo Jin sinis
“Baguslah...ada
orang-orang yang akan menyambutnya” balas Jaksa Agung
“Kau
tidak memiliki banyak waktu yang tersisa, kan? Ketika kau mulai perusahaanmu
sendiri, aku akan mengirimkan bunga ke kantor barumu.” ungkap Yeo Jin, Jaksa
Agung mengungkapkan sangat berharap banyak
Di ruang
rawat khusus, Dr Lee sambil menangis menggungkapkan seharusnya tidak pergi ke ruang operasi untuk Yeo Jin tapi seharusnya
pergi ke ibu Tae Hyun. Tae Hyun kaget memegang lengan Dr Lee menanyakan apa
sebenanya yang dikatakan Dr Lee. Terlihat Dr Lee yang ketakutan dan merasa
bersalah.
Anak buah
Presdir Go dikeluarkan dari kantor polisi untuk dipindahkan ke penjara,
tangannya sudah diborgol dan diikat dengan tali. Ketika di penjalanan sebuah
mobil jip dengan sengeja menyeruduknya, polisi yang ada didepan berteriak kesal
karena Mobil jip terus menyeruduk.
Mobil
berusaha menghindar dari mobil jip yang menabrak mereka dari belakang tapi
mobil sedan menabrak dari samping dan akhirnya mobil polisi terguling di aspal.
Anak buah Presdir Go pun dikeluar dari mobil polisi, terlihat wajah tersenyum
karena diselamatkan oleh temanya dan meminta dibuka. Tapi dua pria itu
memberikan tembakan listrik agar anak buah Presdir Go pingsan.
Tae Hyun
berjalan dengan tatapan kosong, dengan tubuh sedikit lunglai. Pengawalnya sudah
berganti pakaian seperti pegawai rumah sakit agar tak mencolok, Tae Hyun duduk
sambilm mengingat cerita Dr Lee.
“Saat Yeo Jin dibawa ke rumah sakit dan saat
itu juga ibumu dibawa ke rumah sakit. Semua orang ingin terlihat di ruang operasi dengan Yeo Jin.”
Flash Back
Salah
satu dokter mengoperasi Yeo Jin yang sudah tak sadarkan diri, dibagian atas
Direktur melihat dan beberapa dokter sudah berjaga-jaga dibarisan belakang.
Direktur pun meminta Yoo Chang Seok yang
bergantian untuk lanjutkan operasi.
“Pada saat, Profesor Kang diperintah untuk
pergi ke ibumu. Tapi Profesor Kang malah
memerintahkan juniornya.”
Dr Kang
melihat Dr Lee didepan ruang operasi bersama-sama lalu menyuruhnya agar pergi
ke ruang operasi tiga. Dr Lee hanya diam saja,
Dr Kang kesal karena juniornya malah mengabaikanya. Dr Lee pikir Kepala
bedah menyuruh Dr Kang bukan dirinya. Dr Kang tetap bersisikukuh menyuruh Dr
Lee untuk pergi.
“Sementara kami saling cekcok...”
Tekanan
darah Yeo Jin tiba-tia menurun, Direktur langsung memanggil Dr Lee untuk masuk
dan mengantikan untuk melakukan operasi. Dr Lee melirik Direktur terlihat
memberikan senyuman dari ruang operasi.
“Aku diperintahkan masuk ke ruang operasi Yeo
Jin. Maafkan aku.....Tae Hyun. Dan aku mendengar kemudian bahwa ibumu telah
meninggal.”
Tae Hyun
mengingat kejadian itu terlihat penuh rasa amarah karena ternyata hanya karena
Yeo Jin membuat semua dokter mengoperasinya, tapi ibunya yang bukan anggota
VVIP dibiarkan begitu saja meninggal, air matanya pun mengalir.
“Tae Hyun... Aku berencana untuk pergi. Tapi
aku diperintahkan ke ruang operasi Yeo Jin dan Aku menemukan baru-baru ini... bahwa
dia ibumu Sekarang aku pantas mati. Tapi...tapi, Tae Hyun... Tolong selamatkan
aku.”
Detektif
Lee sudah ada di TKP tempat mobil terguling, lalu mengumpat dirinya gila karena
tahana mereka kabur. Detektif Kim sudah mendapatkan laporan bahwa orang itu
berasal dari geng yang sama. Detektif Lee tak percaya kejadianya seperti dalam sebuah
film!
“Kaki
tangan untuk membunuh sudah bunuh diri. Dan si pembunuh itu diselamatkan oleh anggota geng? Kau sudah
dapatkan rekaman CCTVnya?” tanya Detektif Lee
“Iya... Aku
memeriksa juga... mobil SUV tersebut ditemukan tiga kilometer dari sini.” ucap
Detektif Kim, Detektif Lee mengumpat tak percaya ternyata mereka semua sudah
pindah mobil
Lubang
besar sudah gali, Sek Min sudah ada disana dengan dua orang yang menangkap anak
buah presdir Go, lalu meminta bantuannya mulai sekarang. Si Gangster itu
mengucapkan terimakasih karena orang yang biasanya sudah menghilang dan mendapatkan
kunjungan dari klien baru.
Anak buah
Presdir Go terlihat kaget dan panik dengan lakban yang masih menempel
dimulutnya. Sek Min hanya memberikan kode untuk melakukanya, Anak buah Presdir
Go langsung di masukan kedalam lubang dan dikubur hidup-hidup didalam sana.
Tae Hyun yang
baru pulang, binggung melihat barisan panjang didepan ruang kerja Yeo Jin,
Kepala Pelayan memberitahu para Presdir itu datang untuk memohon. Tae Hyun
hanya melirik
“Mereka
tadinya berpihak pada mantan Ketua Han Do Joon dan Presiden Go.” jelas Kepala
Pelayan lalu mengizinkan Tae Hyun masuk.
Tae Hyun
berjalan ke depan pintu ruangan Yeo Jin dan saat membuka pintu terlihat Yeo Jin
yang duduk sambil membelakangi Presdir yang sedang memohon untuk dipercayai.
“Aku
benar-benar tidak tahu Presiden Go memiliki rencana tersebut! Aku terus
memikirkan untuk menyelamatkanmu dari
Han Do Joon dan melayanimu sebagai Presdir! Itu benar! Tolong percaya padaku!”
ucap Presdir Han memohon.
“Aku
harus Percaya padamu? Tapi kau yang pertama menyalakandupa di pemakamanku
dengan memakai dasi abu-abu?” ucap Yeo Jin terlihat sangat dingin
Presdir Han
mengatakan bahwa Presdir Go yang menyuruhnya, Yeo Jin pun merasa Orang yan mati
tak bisa bicara lagi. Tae Hyun kaget mendengar seperti Yeo Jin tanpa belas kasih
mengatakan hal itu.
“Presiden
Han, kau terlalu banyak bicara. Kau harus bersiap-siap.” kata Yeo Jin, Presdir
Han langsung berlutut dan memohon agar menyelamatkanya. Tae Hyun yang melihat
hanya bisa memejamkan matanya seperti tak percaya.
“Aku akan
memberimu satu kesempatan terakhir. Bawakan buku besar mulai dari ayahku sampai Presiden Go, Besok.
Lalu Aku akan membuat keputusan setelah aku melihatnya.” perintah Yeo Jin.
Presdir
Han mengerti lalu keluar dari ruangan, Tae Hyun sengaja berada dibalik pintu
agar tak terlihat oleh Yeo Jin lalu memilih untuk keluar rumah.
Ketika
diluar, pengawalnya sudah menyediakan mobil kecil untuk berkeliling. Tae Hyun
menolak karena ingin berjalan kaki saja ditaman. Pengawal tetap mengikutinya
dari belakang, Tae Hyun melihat sebuah bangunan yang tak jauh dari sana lalu
mengintip dari depan pintu.
Saat
melangkah masuk, terlihat seperti taman yang sudah tidak terurus dan banyak
jaring laba-laba. Ia terus berjalan dan melihat sebuah bangku taman dan duduk
disana sambil memejamkan matanya, seperti ingin menghilangkan semua penat yang
ada didalam pikiran.
bersambung ke part 2
Yeo jin jd berubah huhuhu and thanks untuk sinopsisnya
BalasHapusEonni semangat! Ditunggu part 2 nya :)
BalasHapus