PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 21 September 2015

Sinopsis Second Time Twenty Years Old Episode 8 Part 1

No Ra menegaskan akan melanjutkan perceraian dan  terus berkuliah, Woo Chul melonggo, No Ra langsung merobek kertas formulir pengunduran diri karena tak membutuhnya. Woo Chul tak percaya melihat yang dilakukan No Ra lalu mencoba  mengancam.
“Jika kita bercerai, aku bisa membawa Min Soo pergi bersamaku” kata Woo Chul
“Apakah kau yakin Min Soo akan ikut denganmu? Kau akan hidup sendiri. Apakah ada wanita yang mau menerima Min Soo juga, Ketika kau belum bercerai?” balas No Ra melawan, Woo Chul tak mengerti dengan ucapan istrinya.
“Aku tahu bahwa kau memiliki wanita lain.” kata No Ra, Woo Chul berdalih dengan meminta buktinya, No Ra menegaskan dirinya sudah melihatnya.
“Siapa, kapan, di mana, apa, dan bagaimana kau melihatnya? Beri aku jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dari 6 yaitu 5-W, 1-H, Ah... aku lupa untuk menyertakan "mengapa".” ucap Woo Chul mulai panik
“Di saat pertunjukan tari Massa Maren,aku melihatmu dan seorang wanita. Maksud ku Yoon Young mengatakan dia melihatmu.” cerita No Ra berbohong
Woo Chul mengejek istrinya percaya dengan ucapan orang lain, No Ra menyebut suaminya mengunakan jas abu-abu serta dasi hitam lalu wanita itu memakai kacamata, gaun one-piece, dan topi, memegang tas yang dikat dengan syal. Woo Chul berusaha menutupinya perselingkuhanya kalau ia pergi dengan anggota simposium.
No Ra melihat suaminya sedang menunggu  di depan toilet sambil memegang tasnya, Woo Chul kembali berbohong kalau dalam waktu ini tak pernah memikirkan wanita lain.  No Ra ingat suaminya itu tak pernah memegang tas sembarang wanita saat menunggu didepan toilet.
“Di Jerman, ketika kita pergi ke toko dengan Min Soo Kau bahkan tidak memegang tas popok Min Soo sementara aku pergi ke toilet.” tegas No Ra
“Tolong jangan terburu-buru berspekulasi. Dia adalah seseorang yang harus aku hormati.” ucap Woo Chul kembali mencari-cari alasan.
“Lalu, kalian berdua saling berpegangan tangan. Jadi jangan repot-repot untuk membatalkan rencana perceraian kita, supaya aku mau berhenti kuliah.” ucap No Ra lalu meninggalkan restoran, Woo Chul menyuruhnya duduk tapi No Ra yang sudah berani memilih untuk meninggalkan suaminya. 

Woo Chul mengejar No Ra dengan bertolak pinggang memarahi karena istrinya itu memutuskan pembicaran yang belum selesai. No Ra hanya memberikan lirikan sinis yang tak pernah diberikan pada suaminya.
“Apakah kau berpikir bahwa aku meminta bercerai karena wanita lain? Kau keliru. Kau hanya salah paham. Apa yang kau dengar itu tidaklah benar!” ucap  Woo Chul menyakinkan, No Ra memalingkan wajahnya terlihat tak mempercayainya.
“Aku tidak pernah bertemu dengan seorang wanita...Ahh Bukan, aku bertemu dengan seorang wanita, Tapi itu sudah 2 bulan yang lalu. Setelah kita sepakat untuk bercerai, aku bertemu dengannya setelah kita hidup sendiri-sendiri.” cerita Woo Chul dengan mata melotot kembali berbohong
No Ra pun memcoba mengakui kalau itu yang dikatakan suaminya itu benar, Woo Chul menyakinan bahwa selama ini tak pernah menghabiskan malam diluar rumah dan pulang larut malam. No Ra menegaskan dirinya teta tak akan berhenti kuliah lalu berlari masuk ke dalam bus yang berhenti.
Woo Chul berteriak memanggil istrinya dan bus pun meninggalkan halte, lalu berpikir merasa tak percaya istrinya melihat saat ada ditheater padahal kejadian itu sudah lama tapi No Ra tak bilang apa-apa. Di dalam bus, No Ra mencoba mengatur nafasnya seperti tak percaya bisa melawan kata-kata suaminya. 

Hyun Suk melihat beberapa profil aktor yang akan dipilih lalu berbicara sendiri tentang manusia yang selalu Dikekang untuk waktu yang lama maka bisa menjadi gejala dari suatu penyakit. Ia merasa tak berpercaya dengan seseorang yang bisa hidyp terkekang dan tak menginginkan kebebasan, menurutnya orang itu seperti orang yang tak punya otak.
“Mengapa Kim Woo Chul meminta untuk bertemu lagi? Mengapa dia menelepon berkali-kali?” kata Hyun Suk bertanya-tanya
“Apakah kau penasaran? Kau ingin tahu tentang itu, tapi kau tidak pernah khawatir tentang Ha No Ra, kan?” ucap Sang Ye yang ternyata berdiri didekatnya.
“Mengapa aku harus khawatir mengenai Ha No Ra?” balas Hyun Suk merasa tak peduli.
“Kau yang membawanya ke sini, seakan-akan ia bekerja di kantormu. Lalu, kau menikam Profesor Kim Woo Chul dari belakang. Bagaimana jika Ha No Ra akhirnya menjadi pihak yang dipersalahkan dalam hal ini?” komentar Sang Ye
Hyun Suk merasa sudah tak ada kaitannya dengan dirinya sekarang, karena No Ra sudah tak peduli dengan yang dikatakanya. Sang Ye pikir mungkin saja Woo Chul mengajak bertemu karena ingin memarahinya, Hyun Suk terlihat mulai berpikir dengan dugaan Sang Ye. 

Di ruanganya.
Woo Chul menaruh tangan di kepalanya mengingat ucapan No Ra kalau Yoon Young yang melihatnya di gedung theater, dengan begitu ia menyimpulkan bahwa istrinya itu tidak tahu wanita itu adalah Yi Jin, karena kalau tahu mungkin No Ra tak akan memiliki keberanian untuk mengikuti kelasnyaLalu mengingat kembali ucapan No Ra “Mari kita akhiri dengan perceraian.Akan terus kuliah.”
“Dia ingin bercerai hanya untuk bisa kuliah? Aku perlu tahu apa rencana dia selanjutnya.” ucap Woo Chul dengan tangan yang menopang kepalanya,
Lalu mengingat ucapan No Ra yang terlihat gugup “Aku memikirkannya lagi. Mengapa kita harus bercerai secara resmi? Kita bisa hidup seperti Sarte dan Beauvoir.”  dan setelah itu di restoran berubah  seperti orang yang berani “Aku tahu bahwa kau memiliki wanita lain.” dan No Ra sebelumnya akan memberikan kebebasan jadi mereka tak perlu bercerai.
Kenapa ...Dia tidak berniat menceraikan. Lalu Aku mencoba untuk bernegosiasi dengan pihak Universitas dan apakah itu yang dia lakukan sebagai balasannya? Dia bahkan tidak pernah mengenyam pendidikan yang tinggi. Wow! Sekarang dia pergi ke perguruan tinggi, Ha No Ra sudah banyak berubah.” ucap Woo Chul lalu berdiri dari tempat duduknya.
“Apa yang harus aku lakukan padanya dan apa kaitannya denganku? Sialan... Apakah itu sulit untuk membiarkan aku pergi?” kata Woo Chul yang merasa No Ra masih membutuhkanya. 

No Ra menghitung-hitung gaji sebagai pekerja paruh waktu di dalam agendanya, dalam seminggu ia hanya berkerja 3 hari dengan gaji 267.840 won per bulan jadi dalam satu tahun tak sampai 3 juta won dan itu belum cukup.
“Mengapa biaya kuliah begitu mahal?” keluh No Ra yang harus membayar kuliah sendiri
Ia teringat dengan Seung Hyun yang membertahu tentang pekerjaan paruh waktunya sebagai kurir lalu tiga hari kerja di bar dan harus sabtu sebagai staff di kantor pernikahan dan sedang mencari pekerjaa di hari minggu. Sekarang ia bisa mengerti kenapa Seung Hyun bisa sibuk dengan perkerjaan paruh waktunya. 

No Ra kembali ke rumah melihat Woo Chul yang sudah duduk di atas tempat tidur, Woo Chul menegur karena No Ra pulang terlambat. Lalu mengatakan bahwa sudah berubah pikiran dan melihat istrinya yang lelah jadi akan sebentar saja bicarany.
“Tentang hal yang pernah kita bicarakan, mengenai perceraian dan berhenti kuliah. mari kita berpura-pura bahwa tidak ada yang terjadi dan Mari kita melakukan apa sudah menjadi kesepakatan kita.” ucap Woo Chul memperlihatkan dua lembar surat pernjanjian mereka.
“Hal ini sangat jelas bahwa kau membutuhkan kebebasan. Tapi, aku tidak cukup perhatian.Jadi mari kita lanjutkan dengan apa\Nyang kita sepakati sampai tanggal yang ditentukan.” tegas Woo Chul
“Aku tidak akan berhenti kuliah.” balas No Ra

Woo Chul mengerti lalu mengingatkan kesepakatan mereka itu hanya sampai tanggal 2 Juni, maka setelah itu No Ra tak akan mendapatakan toko di Yeonam-dong. No Ra seperti tak perlu dengan menyindir Woo Chul sudah lama berbicara padahal sebelumnya ingin cepat dan meminta keluar karena ingin berganti pakaian.
“Oh, ya, aku akan keluar. Tentu saja... Kau banyak berubah, Tapi Tunggu. Kau memberitahu Produser Cha tentang kehidupan pribadiku ?” tanya Woo Chul
“Aku masih waras.” tegas No Ra dengan nada ketus, Woo Chul pun bisa bernafas lega karena No Ra adalah ibu dari Min Soo lalu menyuruhnya untuk tidur. No Ra meliirik sinis pada suaminya. 

Hyun Suk sengaja keluar dari mobil setelah melihat No Ra yang berjalan masuk ke dalam kampus lalu memanggilnya dengan sebutan “nyonya” dan bertanya apakah ia sudah berbaikan dengan suaminya. No Ra melirik sinis membenarkan.
“Mungkinkah dia akan tetap membiarkanmu pergi kuliah?” ejek Hyun Suk, No Ra membalas itu bukan urusan Hyun Suk
“Suamimu tak setuju kau kuliah dan dia menginginkan agar kau berhenti. Aku bertanya-tanya mengapa kau mau bekerja pekerjaan paruh waktu” sindir Hyun Suk
“Aku seorang mahasiswa dan seorang mahasiswa baru yang harus banyak belajar.” tegas No Ra membela diri
“Kau masih tetap bertahan juga, tapi Aku yakin dia akan melakukan segala cara agar kau berhenti kuliah. Aku tahu, kau pasti pusing dengan semua itu selain itu .Aku tidak akan bekerja dengan suamimu.” kata Hyun Suk

No Ra mencoba membahas tentang orang yang mengirim bungan itu adalah Hyun Suk, padahal ia tahu harga 100 tangkai bunga itu sangat mahal. Hyun Suk menyangkal menurutnya sudah gila mengirimkan 100 tangkai bunga mawar, No Ra merasa tak memberitahu bahwa bunga mawar. Hyun Suk pun tak bisa berkata-kata lagi
“Dan Profesor...mengapa kau masih berbicara denganku? Bukankah kau mengatakan bahwa tidak harus saling mengenal lagi?” ejek No Ra, Hyun Suk ingin menjelaskan tapi No Ra  mengomel dengan memperlihatkan ponselnya, karena ponselnya ditangan Hyun Suk, ia tak bisa mendapatkan pekerjaan paruh waktu
“Apakah dengan bekerja paruh waktu kau bisa kuliah? Suamimu bahkan tidak akan mau membayar biaya kuliahmu, kan? sindir Hyun Suk,
No Ra pikir itu urusannya, Hyun Suk pikir sudah tak peduli dan mempersilahka  No Ra mau hidup yang menyedihkan atau tidak lalu masuk ke dalam mobil.  Di dalam mobil, ia melihat amplop coklat sepertinya ingin diberikan pada No Ra tapi karena mereka adu mulut jadi tak diberikan. 

No Ra duduk diruang latihan dance melihat teman-temanya berlatih untuk festival, lalu membayangkan dirinya yang masih muda ikut menari bersama-sama. Soon Nam melihat kaki No Ra yan mengikuti gerakan musik, menyuruhnya untuk ikut latihan saja. No Ra menolak karena tahu formasi itu untuk festival.
“Senior, koreografi-mu sangat bagus dan Kau luar biasa. Setelah kau lulus, kau akan menjadi koreografer?”ucap No Ra
“Sulit untuk mencari nafkah sebagai koreografer. Aku akan menjadi pelayan masyarakat.” kata Soon Nam
Tiba-tiba salah satu penari jatuh karena terkilir, Soon Nam berlari dengan wajah panik. No Ra langsung mengompresnya dengan air dingin setelah itu membalutkan perban. Semua terlihat terpana karena No Ra sangat cekatan. No Ra tersipu malu karena berpikir sudah lupa dengan teknik itu ternyata masih mengingatnya. Soon Nam menanyakan keadaan Kim Jung Eun dengan kaki yang dibalut perban. 

Yi Jin terlonjak sangat kaget karena Hyun Suk tiba-tiba masuk kedalam ruangan saat ia akan pergi. Hyun Suk berpura-pura santai lalu berpikir Yi Jin sudah tahu alasanya datang
“Hal ini karena aku merasakan semuana terasa tak nyaman dengan Profesor Kim Woo Chul.”jelas Hyun Suk, Yi Jin seperti tak mengerti dengan ucapan Hyun Suk
“Ini adalah naskah proyek kami. Apa belum menerimanya dari Profesor Kim Woo Chul?” kata Hyun Suk, Yi Jin yang benggong pun mengelengkan kepalanya.
“ Oh, Profesor Kim benar-benar aneh. Bagaimana dia bisa mengabaikan Nona Yi Jin kita, anggota inti Komite Kemajuan? Sepertinya Profesor Kim menyerah untuk menjadi konsultan. Dia bahkan belum bilang apa-apa?” omel Hyun Suk sengaja membuat Yi Jin marah. Yi Jin terlihat terpana karena Hyun Suk menyebut namanya “ Nona Yi Jin kita” kembali benggong karena tak mengetahui apapun. 

Di toko Toppoki
Sang Ye datang meminta dibungkuskan Toppoki, Dong Chul yakin temanya itu sudah membuat bekerja sangat keras. Sang Ye juga meminta agar dibungkus juga untuk Hyun Suk, tapi Dong Chul ingat beberapa hari yang lalu sudah membelinya. Sang Ye memberitahu Hyun Suk tak memakanya sama sekali.
“Berapa lama kau akan terus menunggunya seperti itu?” ucap Dong Chul, Sang Ye terlihat binggung
“Aku memiliki indera yang sangat tajam tentang hal itu. Aku pikir ini sudah dua tahun yang lalu, ”Ini hatiku yang mendambakanmu Senior dan hatimu menolak hatiku Meskipun begitu, hatiku masih untukmu." Kau masih ingat itu? Hyun Suk memperkerjakanmu, tapi menjaga jarak, Dia brengsek.” ungkap Dong Chul
“Tidak seperti itu , sekarang aku hanya menghormatinya sebagai senior yang mempekerjakan aku. Aku di sana karena itu yang kuinginkan” jelas Sang Ye, Dong Chul melihat Sang Ye terlihat polos dan hebat. Sang Ye hanya memberikan senyumanya. 

Sang Ye datang dengan membawakan toppoki ke ruangan Hyun Suk, lalu memberikan daftar aktir yang didapat dari kantor Hyorin. Tapi Hyun Suk merasa kenyang karena sudah makan sebelumnya. Sang Ye mengatakan itu untuk cemilan karen Hyun Suk lebih suka toppoki yang dingin, Hyun Suk tersenyum karena itu adalah resep dari toppoki itu.
“Sekarang Aku hanya perlu untuk mengprint laporan mahasiswa teater tahun ketiga, kan?” ucap Sang Ye siap berkerja
“Aku rasa akan ada akhir di semester berikutnya. Dengan proyek dan segala sesuatu, kita akan terlalu lelah.” keluh Hyun Suk sambil melihat topoki diatas mejanya Setelah itu pamit untuk keluar sebentar. Sang Ye hanya bisa mengigit bibirnya. 

No Ra baru keluar dari kelas dipanggil oleh Hyun Suk dengan panggilan “mahasiswa” wajahnya langsung berpaling, tanpa mau menatap temanya. Hyun Suk meminta maaf karena ingin meminta tolong membuang bekas makannya. No Ra mengambilnya, Hyun Suk pun mengucapkan terimakasih lalu pergi. Sementara No Ra terlihat binggung lalu memanggil Hyun Suk dengan panggilan Prof.
“Ini bukanlah sampah, tapi Ini kue beras pedas.” ucap No Ra
“Aku ingin membuangnya...padamu.” kata Hyun Suk
“Padaku? Mengapa kau membuangnya? Ini bahkan belum dibuka. Mengapa kau membuang makanan ini?” tanya No Ra yang ikut mengikuti Hyun Suk yang kembali berjalan.

Hanya melakukan seperti yang aku katakan. Pikirkan apa pun yang kau inginkan.” kata Hyun Suk sambil bersenandung.
No Ra kesal karena Hyun Syuk menganggapnya sebagai tong sampah, Hyun Suk menegaskan No Ra bisa makan atau membuangnya, tapi menurutnya akan menyesal apabila langsung membuangnya.
Akhirnya No Ra pergi ke taman masih bertanya-tanya apa sebenarnya yang ada dalam pikiran Hyun Suk, apakah ia harus membuangnya atau memakanya, lalu berpikir didalamnya itu sengaja diberi racun. Tapi ia pun mencoba untuk mencobanya, matanya langsung berkaca-kaca karena rasa toppokinya tu sama dengan buatan neneknya. 

Hyun Suk melihat nama No Ra yang menelpnya, dengan nada ketus mengangkatnya. No Ra langsung bertanya dimana Hyun Suk mendapatkan Toppoki itu karena rasanya sama dengan buatan neneknya. Hyun Suk pura-pura baru mengetahuinya.
No Ra meminta Hyun Suk memberitahu tempatnya membeli toppoki itu, Hyun Suk tak mau memberitahu lalu menutup ponselnya. Setelah itu memberitahu Sang Ye apabila Ha No Ra datang disaat ia sedang mengajar dan  bertanya tentang Toppoki maka ia tak boleh menceritakan tentang toko Dong Chul.
“Jadi Kau memberikan itu pada Ha No Ra? Apa ada yang lebih penting selain kue beras pedas?” kata Sang Ye
“Ini adalah tugasmu untuk tak menceritakannya Dan itu adalah tempat yang tidak ingin aku ceritakan.” tegas Hyun Suk 

Flash Back
Nenek No Ra melihat Hyun Suk yang selalu makan toppoki padahal itu semua hanya berisi tepung saja. Hyun Suk mengatakan toppoki itu masakan kesukaannya. Nenek No Ra bertanya apakah Hyun Suk tak bermain dengan temanya di hari libur, Hyun Suk membenarkan hanya ingin makan toppoki.
“Kau bilang kau berasal dari Seoul. Mengapa kau tinggal di asrama sekolah?” tanya Nenek memberikan semangkuk toppoki
“Ayahku menikah lagi dan ibuku sudah meninggal.” cerita Hyun Suk
Nenek No Ra terlihat iba lalu memberikan nasi dengan Kimchi, tapi Hyun Suk menolak karena ingin nenek No Ra yang harusnya lebih dulu memakannya. Nenek No Ra mengaku sudah banyak makan, tapi Hyun Suk tetap ingin melihat Nenek No Ra malah lebih dulu.
“Ohhh... Syukurlah, Kau seperti cucuku. Aku pernah cerita tentang dia, kan?” kata Nenek No Ra, Hyun Suk tahu neneknya selalu cerita suka makan dengan cucunya.
“Itu benar....Jadi walaupn perutku mungkin telah kosong, tapi hatiku tidak pernah kosong, ini Semua karena cucuku.” cerita Nenek No Ra dengan penuh semangat.
“Oh Yah, apa yang terjadi selanjutnya di festival desa? Setelah cucumu minum anggur beras dan mulai menari?” tanya Hyun Suk ingin mendengar cerita tentang No Ra
Nenek No Ra menceritakan cucunya yang menari sampai jungkir balik, Hyun Suk tersenyum mendengarnya, melihat Hyun Suk tersenyum Nenek No Ra berpikir Hyun Suk benar-benar bisa menikmati cerita pedesaan itu. 

Hyun Suk ingin keluar ruangan tapi No Ra sudah datang berteriak menanyakan tempat yang menjual toppoki dengan rasa neneknya. Hyun Suk menjawab kalau ia memesan dari sebuah toko. No Ra tetap bertanya dimana toko itu. Hyun Suk merasa tak ada gunanya memberitahunya.
“Ini benar-benar seperti kue beras pedas buatan nenekku. Seolah-olah nenekku hidup kembali.” cerita No Ra dengan mata sedikit berkaca-kaca
“Benarkah? Lalu, pergilah mencarinya sendiri. Itu berada di suatu tempat di Seoul.” kata Hyun Suk sinis
“Apa itu merepotkanmu untuk sekedar memberitahu saja? Kenapa kau menjadi seperti ini padaku? Kau tahu jika kue beras pedas itu sangat berarti bagiku Mengapa kau memberikannya padaku? Toppoki itu mirip sekali rasanya dengan buatan nenekku” tegas No Ra
“Apakah  kau punya hak untuk mengakui jika itu kue beras pedas buatan nenekmu? Apakah itu sebabnya kau tidak datang ke pemakaman nenekmu?” sindir Hyun Suk, No Ra terdiam saat Hyun Suk membahas tentang Pemakaman nenek. Hyun Suk meninggalkan No Ra dengan mata sinisnya.

No Ra bertanya apakah benar Cha Hyun Suk datang ke pemakaman neneknya. Yoon Young membenarkan dan menceritakan Hyun Suk yang meninggap dirumah duka sampai tiga hari berturut-turut. No Ra tak percaya Hyun Suk sampai 3 hari menunggu di pemakaman neneknya.
Flash Back
Hyun Suk duduk sambil menatap foto nenek No Ra yang meninggal, matanya masih memerah karena terlalu banyak menangis. Disisi lain ada Yoon Young dan Dong Chul duduk dimeja makan untuk tamu yang datang.
Temanya mendengar Hyun Suk sengaja datang dari Rusia untuk mengikuti Wamil, tapi ternyata mereka hanya melihat Hyun Suk yang duduk dirumah duka selama tiga hari tanpa melakukan apapun. Yoon Young yang masih terisak menangis kepergian nenek juga tak tahu.
“Kedua orang tuanya meninggal. Kau pikir dia punya seseorang di Korea?” ucap Doo Chul
“Hei...Ra Yoon Young, Apa No Ra benar-benar tidak datang?” tanya Hyun Suk
“Aku bilang dia tidak bisa datang.” ucap Yoon Young
“Bagaimana dia bisa masih di Jerman dan tak pulang?” jerit Hyun Suk tak percaya 
No Ra mengerti apa sebenarnya yang terjadi, Yoon Young menceritakan saat itu juga sangat sibuk jadi tak tahu alasan Hyun Suk melakukan itu. No Ra seperti tak sanggup mendengar cerita dan meminta Yoon Young tak perlu membahasnya sambil tertunduk sedih.
“Apakah kau berpikir Cha Hyun Suk dan nenekmu memiliki hubungan tanpa kita tidak tahu?” tanya Yoon Young

“Dia pasti sangat sedih.” ungkap No Ra 

Ia teringat saat pertama kali bertemu di depan kampus, dengan wajah tersenyum menyapa Hyun Suk yang sudah berubha sampai-sampai tak mengenalinya. Tapi Hyun Suk terlihat sangat ketus menyuruhnya pulang bahkan berteriak sampai No Ra terkaget-kaget. Setelah itu di kantor, Hyun Suk mengatakan bahwa sengaja membantu No Ra karena kasihan.
“Dengan kata lain, itu rasa iba. Itu semua tak akan terjadi. Jika saja aku tak berpikiran kalau kau lagi sekarat.” tegas Hyun Suk yang terdengar sangat jahat.  No Ra mengerti denga sikap Hyun Suk yang ketus dan sangat membencinya. 

Min Soo yang berjalan ke taman, melotot melihat seorang pria yang memberikan minuma pada Hye Mi yang sedang menunggunya. Keduanya kembali berbicara berdua disudut taman yang sepi.
Hye Mi menceritakan kalau ia sudah memberitahu pria itu sudah memiliki seorang pacar. Min Soo yang marah membuka kertas yang terselip di minuman lalu membacanya, “Aku telah melihatmu dan kau impianku.Jika kau tidak punya pacar, silahkan hubungi aku di nomor ini."
Min Soo kesal karena pria itu meninggalkan nomor ponselnya, Hye Mi malah mengoda pacarnya kalau memang pantas pria itu menatapnya. Min Soo malah makin kesal karena Hye Mi memberikan tatapanya jadi pria itu memberikan nomor ponselnya.
“Aku tidak perlu melihat dia untuk merasakan bahwa ia sedang melihatku seperti ini. Kau kadang-kadang melakukannya juga.”kata Hye Mi yang melihat Min Soo juga banyak mendapatkan minuman dari wanita lain.
“Besok jangan berada di dekat perpustakaan lagi, ahh jangan begitu... nanti aku tidak bisa melihatmu. Mulai besok, jangan lagi memakai rok pendek.\NHarus memakai celana panjang.” ucap Min Soo
“Jangan memakai rok pendek? Aku sangat suka rok pendek. Apakah kau mau bilang bahwa orang-orang melihatku hanya karna rokku? Apa yang akan Anda lakukan jika aku memakai celana panjang dan mereka tetap melakukan itu? Aku akan memberikan nomer ponselku.” kata Hye Mi, Min Soo menantang supaya Hye Mi mencoba melakuka itu lalu omongnya terputus karena ayahnya menelp. 

Keduanya bertemu di kantin untuk makan bersama, Woo Chul menceritkan Ibu Min Soo yang keras kepala dan mencoba menyakinkanya, lalu seperti ingin memberitahu hubungan yang sebenarnya tapi melihat wajah anaknya menjadi tak tega, lalu meminta Min Soo yang meyakinkan ibunya untuk berhenti
“Ayah... aku rasa tak ada yang perlu dipermasalahkan dengan hal itu” ungkap Min Soo, Woo Chul  kaget karena anaknya malah setuju ibunya kuliah bersama.
“Apa itu baik-baik saja untukmu? Apatak masalah jika kau dan ibumu pergi ke kampus bersam-sama?” tanya Woo Chul
“Dia sudah mulai kuliah dan ingin kuliah, bukankah tak seharusnya kita larangnya” kata Min Soo, Woo Chul binggung melihat anaknya yang tiba-tiba berubah pikiran lalu ponselnya bergetar pesan dari Yi Jin masuk “Kopi Luwak di Kafe Baru. Mereka berharap segera terjual.” dalam hatinya bertanya-tanya apakah ada hal lebih mendesak sekarang, lalu berpura-pura pada Min Soo harus datang ke pertemuan mendadak di kampus. 

Yi Jin membahas tentang Woo Chul yang sudah mendapatkan naskah dari Project tapi ia tak mengetahuinya. Woo Chul panik berpikir bertanya langsung pada Hyun Suk tentang project itu.
“Produser Cha datang sendiri menemui aku Untuk meminta maaf atas naskah yang tak seperti yang diinginkan oleh pihak Universitas, Ia telah menunjukkan beberapa hal penting untukku” cerita Yi Jin, Woo Chul merasa sangat ragu, Yi Jin terlihat tak mendengarnya lalu bertanya apa yang dikatanyan.
“Kau akan keluar dari pertarungan ini.” ucap Woo Chul, Yi Jin tersenyum membenarkan.
“Ahh.... Itu tidaklah penting.Kenapa kau tidak menggabari aku ketika kau sudah menerima naskah Produser Cha?” tanya Yi Jin terlihat kesal
Woo Chul pikir Yi Jin sudah melihatnya Hyun Suk yang menulis fiksi omong kosong jadi tiidak ada tempat untuknya untuk memberikan konsultasi dan kerjasama itu pun telah berantakan dan mencoba mencari tahu. Yi Jin terlihat panik mengetahui kerjasama yang berantakan karena Woo Chul itu harus ada didalam project sebagai konsultan, Woo Chul menanyakan alasan dirinya harus ada dalam  project yang sudah menyimpang dari rencana.

“Bagi keluarga besarku, pernikahan adalah suatu sarana kekuatan tambahan dan memelihara serta menaikan otoritas mereka, Semenjak kau tidak punya tawaran, maka Kau perlu menunjukkan kemampuan dan keahlian yang kau miliki.” jelas Yi Jin,
“Apakah kau mencoba untuk membuatku sadar dari kualifikasi kekuranganku?” ucap Woo Chul
“Aku tak bermaksud seperti itu, Menurutku , aku hanya peduli tentang orang tersebut Tapi ayahku tidak.” tegas Yi Jin, tapi Woo Chul pikir tak perlu dengan Project yang dibuat Hyun Suk.
Yi Jin mengingatkan Project Cha Hyun Suk disponsor oleh kampus jadi apabila namanya tercantum disana sebagai Konsultan maka akan dinilai ikut berkontribusi kepada Komite dan membuat ayhnya bisa melihatnya, Woo Chul menghela nafas. Yi Jin mengingatkan kendala mereka hadapi meman sangat sulit bahkan Woo Chul memiliki anak. Woo Chul mengingat anaknya yang sudah berumur 20 tahu seorang mahasiswa, terlihat mulai tak suka diatur-atur oleh Yi Jin. 

Hye Mi keluar dari club melihat image pacarnya sudh berubah dan tariannya makin baik, tapi Min Soo merasa bahasa inggrisnya juga harus ditingkatkan selain tarianya. Hye Mi tersenyum melihat Min Soo yang berbeda, Min Soo tak menyadari bahwa menari itu ternyata menyenangkan. Hye Mi merasa menari bisa menghilangakan stress, Min Soo mengangguk walaupun dipagi hari badanya terasa sakit lalu mengajak pergi dari club.
Keduanya berjalan bergandengan, lalu Hye Min menanyakan kenapa Min Soo sangat takut dengan ayahnya. Min Soo menceritakan ayahnya yang sudah sukses dengan mendapatkan gelar dari luar negeri dan menjadi dosen tetap dan menurutnya itu terlihat sulit banget.
“Aku belum pernah melihat ayahku, membuang-buang waktu.Bahkan di rumah, dia selalu belajar dan menjadi guru privatku dan membimbingku, Aku kira ayahku sudah bertanggung jawab atas semua perkerjaan demikian juga terhadap ibuku.” cerita Min Soo yang merasa bangga dengan ayahnya.
“Lalu apa pekerjaan ibumu?” tanya Hye Mi
“Ibuku terlihat sedikit frutasi tapi Dia sudah banyak berubah akhir-akhir ini.” cerita Min Soo, Hye Mi binggung bagaimana ibunya bisa berubah karena menurutnya semua ibu itu sama yaitu selalu mengomel. Min Soo tersenyum pulang bersama sambil bergandengan. 

bersambung ke part 2 

5 komentar: