PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 09 Januari 2020

Sinopsis Love With The Flaws Episode 25

PS : All images credit and content copyright : MBC

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
“Kau. Sudah kubilang akan hujan. Aku datang untukmu.” Ucap Min Hyuk membawakan payung.
“Aku menyukai Kang Woo.” Kata Seo Yeon. Min Hyuk mengaku sudah mengetahuinya.
“Aku akan terus menyukainya sendirian.” Ucap Seo Yeon. Min Hyuk  pun menyukai Seo Yeon sendirian.
“Kau pria yang sangat aneh.” Ucap Seo Yeon terus menangis, saat itu dibelakang Kang Woo melihat dari kejauhan dengan payung yang dibawanya. 

Payung yang dibawa Kang Woo sudah terjatuh dijalan, Min Hyuk memegang bahu Seo Yeon dan tiba-tiba Kang Woo datang langsung marah karena menangis. Min Hyuk ikut marah melihat sikap Kang Woo, Seo Yeon menatap Kang Woo dan terus menangis.
“Dia menangis! Seo Yeon... Jangan menangis. Kenapa kau menangis? Jangan menangis... Jika kau menangis...” ucap Kang Woo marah.
“Kau Cepat Pergi.” kata Min Hyuk memberikan payung pada Seo Yeon. Akhirnya Seo Yeon pun memilih pergi.
“Seo Yeon! Jawab aku! Jangan pergi!” teriak Kang Woo. Min Hyuk menahan Kang Woo agar bisa berhenti. 

Akhirnya Min Hyuk tak bisa menahan emosi langsung memukul Kang Woo. Kang Woo pun terjatuh dengan baju yang sudah basah kuyup. Min Hyuk berteriak agar Kang Woo itu Berhenti bersikap seperti anak kecil. Kang Woo hanya diam saja.
“Cepat Berdiri.” Kata Min Hyuk. Kang Woo hanya bisa diam saja dengan keadaanya.
“Kenapa dia menangis? Seharusnya aku yang menangis. Kenapa dia?” ucap Kang Woo. 

Seo Yeon berjalan dengan wajah yang ditutupi payung, terus berjalan seperti tak tahu arahnya kemana. Saat itu mobil Won Seok datang melihat sosok wanita dibalik payung dan kaget ternyata adiknya. Seo Yeon menangis keras sambil memanggil kakaknya. 

Di rumah, Seo Yeon masih saja terus menangis dengan ditutupi hanudk. Won Seo meminta agar adiknya berhenti. Seo yeon mengaku  ingin berhenti, tapi tidak bisa dan terus menangis. Seo Joon masuk kamar memanggil kakaknya.
“Apa? Apa yang terjadi? Ada apa dengannya?” ucap Seo Joon binggung melihat kakaknya yang menangis.  Won Seok langsung menyuruh Seo Joon agar keluar.
“Kenapa? Apa Dia sibuk lagi? Kenapa dia selalu sibuk?” keluh Seo Joon. Won Seok mendorong Seo Joon agar keluar dari kamarnya.
“Ada yang ingin kukatakan kepadanya! Seo Yeon!” ucap Seo Joon. Won Seok langsug mendorong keluar adiknya.

Won Seok akhirnya menyuruh adiknya agar tidur saja. Seo Yeon pun berbaring dan masih terus menangis, dengan meminta agar Jangan beri tahu Won Jae karena pasti akan marah jika tidak tahu. Won Seok tahu kalau kakaknya pasti akan semakin kesal begitu mengetahuinya.


Min Hyuk mengeringkan rambutnya menyuruh Kang Woo agar mandi kalau tidak nanti bisa terkena flu. Kang Woo hanya diam saja dengan badan tertelungkup. Min Hyuk sadar kalau sudah membawanya ke rumah tapi tidak bisa memandikannya.
“Kenapa tidak? Dokter harus membantu orang yang sakit.” Ucap Kang Woo  tak peduli lagi 
“Sadarlah.. Harga diriku terluka saat pesaingku tidak waras... Sampai jumpa.” Ucap Min Hyuk akan pergi, tapi tiba-tiba Kang Woo menahan kakinya.
“Apa yang kau lakukan?” kata Min Hyuk kesal. Kang Woo menatap Min Hyuk agar bisa tidur dengannya. Min Hyuk melonggo bingung.
“Aku tidak ingin sendirian malam ini.” Ucap Kang Woo memohon. Min Hyuk ingin tahu kenapa harus dirinya lalu berusaha menarik kakinya tapi tangan Kang Woo sangat kuat menahan kakinya. 


Akhirnya keduanya tidur dalam satu ranjang yang sama. Min Hyuk mengumpat kesal lalu memberitahu kalau Wajah Kang Woo akan memar. Kang Woo mengeluh kalau itu karena Min Hyuk. Min Hyuk merasa kalau Kang Woo itu seharusnya mendengarkannya.
“Kenapa kau sangat menyukainya?” tanya Min Hyuk. Kang Woo balik bertanya bagaimana dengan Min Hyuk
“Karena itu Seo Yeon.” Ucap Min Hyuk dengan senyuman lebar. Kang Woo kesal langsung menarik selimutnya bahkan menendangnya.
“Ada apa denganmu?” keluh Mn Hyuk kesal akhirnya duduk. Kang Woo pikir Min Hyuk itu sangat berani.
“Beraninya kau memanggil orang yang lebih tua dengan nama depannya?” kata Kang Woo marah. Min Hyuk pikir benar juga lalu kembali tertidur.  
“Jika aku tidak bisa, kamu juga tidak bisa.” Tegas Kang Woo sinis. Min Hyuk mengeluh mentalitas macam apa itu.
“Bukan karena kamu cucu pewaris Shinhwa Food. Ada alasan lain. Karena itu aku punya kesempatan.” Ucap Min Hyuk yakin .
Kang Woo teringat saat Seo Yeon datang bertanya Apa itu,  Seo Yeon menjawab “Aku tidak mencintaimu. Itulah alasannya.” Suara Seo Yeon langsung mengema ditelinga Kang Woo “ Aku tidak mencintaimu.Aku tidak mencintaimu.”
“Tidak! Itu tidak benar!  Tidak! Tidak mungkin!” jerit Kang Woo menutup semua tubuhnya dengan selimut. Min Hyuk yang ada disampingnya hanya bisa mengeluh kesal. 



Hyun Soo mengantar Mi Kyung sampai ke rumah. Mi Kyung mengucapkan  Terima kasih untuk hari ini. Hyun Soo bertanya apakah Mi Kyung yakin tidak perlu menginap di sana. Mi Kyung pikir harus bekerja besok. Jadi akan kembali saat ibunya menjalani pemeriksaan.
“Dia akan baik-baik saja.” Ucap Hyun Soo menenangkan, tapi Mi Kyung malah menangis.
“Jangan menangis. Jika kau menangis, aku juga akan menangis.” Kata Hyun Soo berusaha menahan tangisnya. Mi Kyung pun mencoba menahan tangisnya.
“Anak pintar. Kau harus makan sesuatu sebelum tidur. Kamu punya makanan, kan?” ucap Hyun Soo memeriksa kulkas Mi Kyung. 

Hyun Soo melonggo melihat isi kulkas Mi Kyung hanya berisi make up dan perawatan wajah, lalu mengeluh kalau ini lebih buruk dari Kang Woo. Akhirnya Hyun Soo memberikan semangkuk bubur dengan telur diatasnya, Mi Kyung hanya bisa menatapnya.
“Astaga. Kau hanya punya beras dan telur.” Ucap Hyun Soo bangga. Mi Kyung melihat telp Hyun Soo yang terus berbunyi.
“Kau harus menjawabnya. Itu terus berbunyi.” Ucap Mi Kyung. Hyun Soo mengambil ponsel dan menyuruh Mi Kyung agar makan saja.
“Makanlah. Aku akan pergi setelah kau selesai.” Ucap Hyun Soo. Mi Kyung ingin menangis. Hyun Soo langsung memperingatkan agar berhenti. Mi Kyung kembali menahanya lalu mulai makan.
Hyun Soo pikir makananya pasti enak, Mi Kyung menganguk. Hyun Soo pun tersenyum menyuruh Mi Kyung untuk memakanya lagi. 

Pagi hari, semua melonggo melihat Seo Yeon. Seo Yeon tak peduli terus menaruh cereal di mangkuk adiknya. Seo Joon menduga kalau kakaknya akan menyebut itu mode. Seo Yeon dengan kacamata hitamany tak mengubrisnya mengambil sesuatu di kulkas.
Tiba-tiba kacamata Seo Yeon terlepas, semua terkejut. Joo Hee panik melihat mata gurunya. Won Jae pikir adiknya terkena infeksi. Kang M melihat mata Seo Yeon sangat bengkak dengan memperagakanya.
“Won Jae, jangan lupa biaya hidupmu.” Ucap Seo Yeon memakai lagi kacamata lalu mendekati kakaknya. Won Jae bingung dan langsung menganguk mengerti.
“Kakak Won Jae, ada apa dengannya?” tanya Seo Joon bingung. Semua hanya bisa diam saja melonggo bingung melihat tingkah Seo Yeon. 

Di ruangan lari
Mi Kyung memakai kacamata hitam bertanya Bagaimana malam Seo Yeon. Seo Yeon balik bertanya bagaimana dengan Mi Kyung.  Mi Kung mengaku kalau Tidak sebagus itu sambil menangis. Seo Yeon pun mengaku jugaTidak bagus akhirnya keduanya hanya bisa menangis. 

“Kenapa kau tidak memberitahuku?” tanya Seo Yeon. Mi Kyung pikir tidak ingin membebaninya lagi.
“Hyun Soo ada untukku, jadi, tidak apa-apa.” Kata Mi Kyung. Seo Yeon pun langsung meminta maaf.
“Kenapa kamu minta maaf?” tanya Mi Kyung. Seo Yeon pikir terlalu fokus kepada dirinya sendiri hingga tidak tahu.
“Kau sudah gila, bukan? Jangan bicara kepadaku jika kau merasa seperti itu.” Kata Mi Kyung
“Aku teman terburuk.” Ungkap Seo Yeon. Mi Kyung meminta agar Seo Yeon  Jangan konyol karena ia satu-satunya teman keduanya pun langsung saling berpelukan sambil menangis.
“Aku tidak akan menukarmu dengan 100 truk teman yang lain.” Kata Mi Kyung
“Aku juga. Aku tidak akan menukarmu dengan 1.000 truk teman lain.” Balas Seo Yeon. Mi Kyung pikir Bahkan untuk 10.000 truk.
“Bahkan untuk 100.000 truk.” Ucap Seo Yeon, Mi Kyung pikir Bahkan untuk satu juta truk. Seo Joon ternyata melihat keduanya.
“Lupakan saja... Kenapa aku harus repot-repot?” ucap Seo Joon melihat keduanya.
** 


Min Hyuk berusaha memasang plester pereda sakit di punggungnya tap kesusahan. Seo Yeon datang melihat Min Hyuk ternyata ada di UKS, Min Hyuk bertanya apakah Seo Yeon mencarinya sambil menyembunyikan plester dibelakangnya.
“Apa Kau butuh bantuan?” tanya Seo Yeon. Min Hyuk terlihat gugup. Seo Yeon tahu kalau Min Hyuk memanga Koyok untuk nyeri.
“Tidak apa-apa.” Kata Min Hyuk. Seo Yeon menegaskan tidak punya maksud tersembunyi di depan pasien.
“Bukan begitu. Aku hanya...”kata Min Hyuk gugup. Seo Yeo meminta agar memberitahu di mana yang sakit. Min Hyk pun membalikan badanya.
Seo Yeon menekan-nekan pungung bawah Min Hyuk mencari letak yang sakit. Min Hyuk tiba-tiba merasakan sakit dan Seo Yeon langsung menempelkan plester di punggung dengan santai.  Min Hyuk pun mengucapkan Terima kasih.
“Apa Kau salah posisi tidur? Aku penasaran kenapa itu sakit.” Kata Seo Yeon
“Tubuhku tidak terbiasa memukul orang. Sepertinya kau banyak menangis.” Ucap Min Hyuk melihat Seo Yeon dengan kacamata hitamnya.
“Tidak. Aku hanya memakainya agar terlihat keren... Terima kasih...” ucap Seo Yeon
“Tidakkah kau ingin tahu apakah Kang Woo baik-baik saja?” tanya Min Hyuk.
“Meskipun aku ingin tahu, seharusnya kau orang terakhir yang kutanyai.” Ucap Seo Yeon.
“Apa kau memedulikanku? Ini bagus.” Ucap Min Hyuk. Seo Yeon tak sudak dengan komentar Min Hyuk lalu menegaskan kalau ini bukan hal yang menyenangkan.
“Pak Lee... Aku sudah banyak menyusahkanmu. Terima kasih atas bantuanmu.” Kata Seo Yeon akan mengembalikan payung tapi Min Hyuk hanya diam saja. Seo Yeon pun akhirnya mengantungkannya di lengan Min Hyuk.
“Apa Kau membuat batasan di antara kita? Jangan menjauh dariku karena sejarahmu dengan Kang Woo. Aku mohon kepadamu.” Kata Min Hyuk memohon. Seo Yeon hanya diam saja lalu pergi. 




Dokter Kim masuk rumah Kang Woo hanya bisa melonggo melihatnya lalu merasa Rumahnya seperti... dan langsung mengambil foto dengan ponselnya. Kang Woo dengan membalikan badanya mengucapkan Terima kasih sudah mau mengunjungi di rumahnya.
“Kau bilang kau menggandakan bayaranku... Tapi kenapa kau memintaku datang ke rumahmu?” tanya Dokter Kim
“Aku tidak bisa keluar.” Ucap  Kang Woo membalikan badanya. Dokter Kim kaget melhat wajah Kang Woo. Keduanya pun duduk berhadapan disofa.
“Jika kamu menatapku seperti itu, aku merasa tidak enak karena aku juga manusia.” kata Kang Woo
“Maafkan aku. Aku terpesona melihat wajah tampan bisa menjadi seperti itu. Jadi Kenapa dia tidak mencintaiku?” ucap Dokter Kim. Kang Woo membenarkan.
“Omong-omong, apa dia pernah ke rumah ini?” tanya Dokter Kim. Kang Woo memmbenarkan kalau Seo Yeon  melihat-lihat dengan teliti.
“Apa Dia bilang dia masih tidak menyukaimu setelah berkeliling? Dia memang tidak biasa.” Kata Dokter Kim
“Apa yang harus kulakukan agar dia mencintaiku? Bagaimana aku bisa membuatnya mencintaiku?” kata Kang Woo
“Begini, kukira kamu sudah menyerah.” Kata Dokter Kim. Kang Woo bingung Menyerah atas siapa, Apa atas Seo Yeon
“Melihatmu terpuruk, orang lain mungkin akan menyerah. Kau terpuruk, jadi, kau hanya bisa naik dari sana.” Ucap Dokter Kim. Kang Woo akhirnya hanya bisa tertawa seperti orang gila. 


Dokter Kim akhirnya masuk ke toilet mengeluh Kang Woo itu sudah gila dan benar-benar gila.  Kang Woo terdengar masih tertawa-tawa. Dokter Kim pikir langsung mengeringkan ketiaknya dengan handuk dan langsung menaruhnya kembali
Ia pikir kalau Kang Woo tahu, maka akan terlibat kekacauan besar. Sementara di sebuah toko buku terlhat kembaran dan melhat buku "'Pengertian Psikologi Manusia' oleh Kim Dong Goo" seperti terkejut melihat kembaranya "Penulis Kim Dong Goo, Profesor Universitas Stanford"

Mi Kyung masuk ke ruangan UKS merasa stres jadi ingin gula tapi dikagetkan dengan Min Hyuk duduk dalam ruangan dengan memakain payung lalu bertanya Apa yang sedang dilakukan. Min Hyuk menjawab bujan turun. Mi Kyung melonggo.
“Hujan turun di hatiku.” Ucap Min Hyuk dengan tatapan kosong.
“Apa itu cara terbaik memanfaatkan penampilanmu?” keluh Mi Kyung mengambil makanan dilaci.
“Haruskah aku berhenti dari sekolah?” ucap Min Hyuk. Mi Kyung pikir Min Hyuk lebih buruk dari Kang Woo.
Saat itu telp berdering, Ibunya menelp  lalu berteriak kaget dan langsung bergegas pergi, tapi kembali lagi membuang payung Min Hyuk lebih dulu. 


Di ruangan, Hyun Soo menelp Profesor Choi agar Tolong jaga pasien itu dengan baik. Min Kyung datang membuka pintu sambil berteriak  bertanya apa masalah Hyun Soo dan Siapa berani memindahkan ibunyake rumah sakit lain. Hyun Soo menatap Min Kyung seperti sudah tahu pasti reaksinya seperti itu.
“Rumah sakit itu yang terbaik dalam mengobati kanker perut.” Kata Hyun Soo
“Meski begitu, kau siapa hingga berani mencampuri urusanku?” kata Min Kyung marah
“Haruskah kau bertanya? Menurutmu kenapa aku melakukan ini? Aku tahu kalau aku punya banyak uang dan koneksi. Tapi akan sulit bagiku merawat wanita yang belum pernah kutemui. Ini tentangmu. Dia adalah ibumu.” Ucap Hyun Soo. Mi Kyung mengumpat kesal.
“Aku tahu kau tidak suka aku melakukan ini. Aku tahu, tapi...” kata Hyun Soo. Mi Kyung tiba-tiba langsung memeluk Hyun Soo.
“Terima kasih.” Kata Mi Kyung menyandarkan kepalanya. Hyun Soo kaget akan memeluk balik tapi Mi Kyung langsung bergegas pergi.
“Si bodoh itu tahu cara menguasai pria.”ucap Hyun Soo akhirnya hanya bisa memeluk angin dan langsung tersenyum. 


Kang Hee mengeluh dengan yang ingin ayahnya lakukan. Tuan Lee meminta anaknya agar memata-matai Kang Woo yaitu pemeriksaan latar belakang gadis yang dipacari Kang Woo dan Lupakan keluarganya dan hal lainnya, ajadi cari tahu gadis seperti apa dia.
“Itu maksudku. Kenapa aku harus melakukan itu?” keluh Kang Hee.
“Jika Ayah ketahuan melakukan ini, Ayah tidak akan bisa menang berdebat dengan ibumu. Ibumu sangat menentang gadis ini, tapi menurut ayah, jika kita coba memisahkannya dari gadis itu, itu akan menjadi bencana.” Kata Tuan Lee
“Apa Ayah berharap hubungan Kang Woo dan dia akan berhasil?”tanya Kang Hee. Tuan Le pikir Selama dia baik.
“Maksud Ayah, selama dia orang baik, Ayah tidak keberatan dengan siapa pun, bukan?” ucap Tuan Lee
“Itu juga berlaku untukku, bukan?”komentar Kang Hee. Tuan Lee berteriak marah kalau anaknya itu berbeda.
“Ayah akan sangat pemilih jika menyangkut pasanganmu. Jika dia tidak layak mendapatkanmu, kau tidak bisa menikahinya.” Tegas Tuan Lee
“Tunggu, kenapa tidak masalah bagi Kang Woo, tapi aku tidak?” keluh Kang Hee
“Begitulah perasaan para ayah. Omong-omong, tolong urus ini. Ya?” ucap Tuan Lee lalu memberikan kartu berkasnya.
Kang Hee hanya bisa menghela nafas dan membuka laci lalu melihat ada surat  "Kontrak" antara Lee Kang Hee dan Joo Won Jae."

Sementara Won Jae di showroom menatap ponselnya sambil mengeluh kalau Kang Hee yang benar-benar tidak meneleponnya, lalu berpikir Nona Lee Kang Hee yang tidak pernah kembali. Anak buahnya datang melihat seseorang didepan showroom.
“Pak Joo... Bukankah itu adikmu?” kata anak buahnya. Won Jae melhat Seo Yeon masih dengan kacamata hitamnya dan langsung mengirim sesuatu dari ponselnya. Seo Yeon melihat ponselnya dan langsung pergi.
“Apa dia akan pergi begitu saja? Tidak mungkin.” Ucap Won Jae bingung melhat sikap Seo Yeon. 

Nyonya Oh berjalan seperti wanita cantik dengan barang belanjanya, lalu menerima telp dari Nyonya Han memberitahu kalau stres karena Kang Woo, jadi berbelanja. Ia bertanya apakah ibunya butuh sesuatu, lalu hak sepatunya tiba-tiba masuk ke dalam lubang selokan.
“Ibu, nanti kutelepon lagi.” Kata Nyonya Oh lalu mencoba menarik kakinya tapi tak terlepas. Saat itu seseorang membantu melepaskanya.
“Terima kasih...  Astaga, Bu Joo? Itu kau, kan?” ucap Nyonya Oh melihat Seo Yeon. Seo Yeon langsung memberikan salam dan langsung bergegas pergi mengucapkan selamat tinggal.
“Kau mau ke mana? Bu Joo! Kenapa dia melarikan diri? Bu Joo! Astaga. Kudengar dia pernah menjadi atlet. Lihatlah betapa kuatnya dia.” Ucap Nyonya Oh heran. 

Min Hyuk datang memberikan salep. Kang Woo mengeluh Min Hyuk akan memukulinya lalu merawatnya. Min Hyuk membenarkan dan juga membawa bir sebagai obat. KangWoo ingin tahu alasan Min Hyuk datang ke apartementnya.
“Untuk mengawasimu. Seandainya saja kau mengadukanku kepada Bibi soal aku memukulimu.” Kata Min Hyuk. Kang Woo hanya bisa mengeluh 

Keduanya akhirnya minum bersama. Kang Woo bertanya apa Seo Yeon tampak baik-baik saja... yang langsung disela oleh Min Hyuk. Min Hyuk menegaksan kalau Kang Woo yang dicampakkan. Kang Woo mengumpat kesal dan langsung meminum menghabiskanya.
“Apa Kau punya makanan manis?” tanya Min Hyuk. Kang Woo langsung memberikan toples gula.
“Kamu bisa makan ini atau melupakannya.” Ucap Kang Woo. Min Hyuk kesal langsung memakanya seperti makan nasi. Kang Woo melonggo melihatnya.

Di rumah, Seo Yeon berbaring dengan kacamata hitam sambil berkata “Seharusnya aku bertanya apa Kang Woo baik-baik saja. Seharusnya aku bertanya. Kuharap dia tidak menangis seperti orang bodoh.”
Di kamar, Kang Woo melompat-lompat diatas kasur seperti sudah terlalu mabuk sambil tertawa. Min Hyuk melonggo melhat toples gula yang kosong dan bertanya apakah menghabiskan semua ini saat ia di kamar mandi dan benar-benar makan ini dengan bir
“Hei, aku sudah mencicipinya, dan rasanya sangat enak.” Ucap Kang Woo. Min Hyuk pikir Kang Woosudah lama tidak makan makanan manis.
“Tidak, karena Seo Yeon membenci pria gemuk.” Kata Kang Woo. Min Hyuk bingung. 

Min Hyuk masih tertidur pulas, Kang Woo membangukanya. Min Hyuk mengeluh kalau Ini akhir pekan jadi tidak akan bekerja. Kang Woo mengaku bukan itu tapi ini sesuatu yang buruk jadi menyuruhnya bangun. Min Hyuk mengeluh kalau ada apa.
“Apa Kau sungguh tidak berolahraga? Bagaimana kau bisa mengangkat beban lebih baik dariku?” ucap Kang Woo melihat Min Hyuk bisa mengangkat beban.
“Aku terlahir seperti ini. Tapi Kenapa aku melakukan ini?” tanya Min Hyuk
“Kau terlalu banyak makan makanan manis. Apa Kau ingin kena diabetes di usiamu ini?” ucap Min Hyuk
“Kenapa kau khawatir? Ada apa denganmu? Sejak kapan kamu peduli kesehatanku?” kata Kang Woo lalu bergegas pergi. Min Hyuk langsung duduk lemas.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Kang Woo. Min Hyuk mengaku butuh sesuatu untuk diperhatikan.
“Aku bisa gila jika tidak sibuk melakukan sesuatu.” Kata Kang Woo. Min Hyuk mengeluh bisa berakhir di sini
“Keadaan sudah cukup sulit bagiku... Lalu Apa? Ada apa? Apa yang harus kulakukan? Kau ingn melakukan Yang ini? Bukan?” kata Min Hyuk mengambil barbel.
“Aku akan mengajarimu... Baiklah, lihat aku. Berdiri seperti ini.” ucap Kang Woo terlihat bahagia langsung ikut angkat barbel.



Seo Yeon menguping disamping temanya, Min Kyung mengaku kalau Hyun Soo hanya teman yaitu mantanTeman SMPnya jadi memint ibunya agar berhenti membahasnya dan akan menutup teleponnya. Seo Yeon mengeluh kalau Min Kyung tak  memberikan ponsel padanya.
“Kenapa? Dia akan mengganggumu dan menanyakan Hyun Soo.” Ucap Mi Kyung. Seo Yeon pikir ibu Mi Kyung terdengar antusias.
“Dia senang karena diperlakukan sangat baik di rumah sakit besar. Aku senang tidak ada yang salah dengannya. Dia makan ceker ayam ekstra pedas sehari sebelum pemeriksaannya. Karena itu mereka bilang dia perlu dites lebih jauh. Dia konyol sekali. Astaga.” Kata Mi Kyung.
“Hei... Menurutku Hyun Soo baik.” Komentar Seo Yeon. Mi Kyung pikir Hyun Soo bukan yang terburuk.
“Jika kau menyukainya, jangan kehilangan dia.” Kata Seo Yeon. Mi Kyung mengeluh kalau ini Menyebalkan.
“Senyummu yang lemah.” Ucap Mi Kyung. Seo Yeon mengakubaik-baik saja. Mi Kyung pikir ini tidak bagus lalu memilih baju.
“Apa Kau mau pergi?” tanya Seo Yeon. Mi Kyung membenarkan.alu memberikan baju pada Seo Yeon agar bisa mengenakan ini. Seo Yeon bingung.
“Mari ceriakan suasana hati kita.” Ucap Mi Kyung. Seo Yeon mengeluh agar bisa melupakan saja.
“Cepat Pakai ini. Berdiri. Ayo, bangun.. Aku akan membalasmu. Akan kubalas kau, ya?” ucap Mi Kyung langsung memiting kepala temanya. 


Seo Yeon berusaha keluar berjalan dengan heels tapi terlihat sangat kesusahan karena tak biasa. Mi Kyung menahan Seo Yeon sebbelum terjtuh. Seo Yeon menegeluh temanya yang memakai pakaian seperti ini dan bisa memakai semuanya.
“Aku merasa telanjang karena tidak ada yang pas.” Kata Seo Yeon lalu berjalan lebih dulu dan mengajak untuk pulang.
Mi Kyung pikir sudah saatnya dan langsung mengambil gambar dengan ponselnya, Seo Yeon heran dengan yang dilakukan temanya. Mi Kyung memuji melihat kaki Seo Yeon yang panjang dan berpikir seperti seorang model.
“Ini Foto glamor... Bagus. Foto musim gugur.., foto model. Foto terbaik dalam hidupmu.” Ucap Mi Kyung bangga. Seo Yeon meminta Mi Kyung berhenti.
“Sulit dipercaya.. Foto bergerak. Foto alami. Bagus... Lagi, foto lagi Foto glamor.” Kata Mi Kyung terus mengambil gambar. Seo Yeon pun memilih pergi saja.
Saat itu ia melihat boneka kentang yang dibelikan untuk Kang Woo dan air matanya langsung mengalir lagi. Mi Kyung kaget melihatanya, Seo Yeon pikir akan pulang, Mi Kyung pun menyetujuinya.
Bersambung ke "Episode 26"

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar