PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 15 Januari 2020

Sinopsis Crash Landing On You Episode 8 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Dan memperlihatkan artikel “YOON SE-RI LAMA TAK TERLIHAT. NARASUMBER MENGATAKAN DIA MENGHILANG DI INSIDEN PARALAYANG.” Jung Hyuk hanya bisa diam saja. Dan meminta Jung Hyuk menjawabnya.
“Apa Kau sungguh tahu siapa dia sebenarnya?” tanya Dan. Jung Hyuk membenarkan kalau sudah mengetahuinya.
“Sedang apa wanita Selatan di sini?” tanya Dan marah. Jung Hyuk menjelaskan Se Ri di sini karena kecelakaan,jadi kebetulan bertemudan akan pulang.
“Jadi, Apa kau menyembunyikannya?” kata Dan. Jung Hyuk membenarkan
“Jika tertangkap basah, kau bisa kehilangan semuanya. Maksudku adalah dia bisa membuatmu terbunuh. Dan kau masih menyukainya?” kata Dan marah
“Sejujurnya, aku tak mau mati.” Kata Jung Hyuk. Dan mengeluh Siapa yang mau mati.
“Tapi... Aku tak punya pilihan.” Ucap Jung Hyuk. Dan tak mengerti ucapan Jung Hyuk.
“Aku sudah gagal melindungi orang yang kukasihi dan kehilangan orang itu.” Kata Jung Hyuk mengingat kenanganya dengan sang kakak. 

 Jung Hyuk dengan kakakanya saat menjadi tentara, keduanya terlihat adik kakak yang sangat akrab. Tapi kecelakan itu terjadi tanpa ada yang menolong kakaknya ketika tertabrak truk.
Saat Jung Hyuk pulang hanya bisa melihat foto kakaknya yang tewas karean kecelakan. Sang ayah memberikan penghormatan terakhir untuk anaknya. Jung Hyuk mencoba tegar didepan ayahnya. Tapi saat sendiri ia menangis tersedu-sedu.
“Gara-gara kecelakaan itu... Lebih baik mati.” Ucap Jung Hyuk. Dan ingin tahu selanjutnya.
“Aku harus membantu memulangkannya. Walau sesuatu menimpaku saat melakukannya, aku harus menerimanya.” Kata Jung Hyuk
“Apa Kau tak keberatan walau kau mati?” tanya Dan 


Di rumah
Seung Jung bertanya pada Se Ri “Apa Kau tak keberatan? Walau sesuatu menimpanya karena dirimu?”  Se Ri menegaskan kalau Jung Hyuk itu  tertembak. Seung Jung mengingatkan Bahkan hari ini, banyak prajurit datang. Se Ri mengingatnya.
“Setelah senapan dan prajurit... Entah apa yang akan menimpanya nanti. Dan apa kau masih tak peduli?” ucap Seung Jun mendekat.
“Apa Kau mengancamku?” kata Se Ri yang terlihat sedikit ketakutan.
“Ini bukan ancaman, tapi fakta... Kau cerdas, Se Ri. Jadi Pikirkan baik-baik. Jika kau bersyukur atau kasihan dengannya, atau mungkin jika kau menyukainya, kau harus menghilang sekarang.” Ucap Seung Jung
“Kau yang tahu. Apa Kau mau menghubunginya sementara tak tahu keadaan di sana? Apa Kau mau memperkeruh suasana? Cobalah bersikap rasional. Kau hanya beruntung.” Tegas Seung Jung. Se Ri hanya bisa diam saja.
“Jika sesuatu tak berjalan lancar maka semua orang yang menyembunyikan dan membantumu bisa terkena imbasnya.” Ucap Seung Jung duduk di meja makan. 


Jung Hyuk meminta izin untuk pergi karena harus pergi. Dan bertanya Apakah Jung Hyuk mau melindunginya tanpa menghiraukan apa pun? Lalu menegaskan kalau Perasaannya sama yaitu akan melakukan apa pun demi melindungi tunangannya.
“Aku tak bisa membiarkanmu pergi dan membuatmu terbunuh.” Kata Dan. Jung Hyuk tetap melangkah pergi.
“Aku memperingatkanmu. Jangan sampai kau menyesalinya.” Tegas Dan. Jung Hyuk tak peduli tetap pergi. Dan tak percaya Jung yuk pergi begitu saja. 


Di ruangan Kepala Dokter menelp istrinya dengan kakinya terangkat memberitahu kalau belum bisa pulang, karena tak tahu kapan putra direktur ingin memakai teleponnya lagi. Ia tahu istrinya yang selalu ingin pergi ke Pyongyang.
“Aku takkan dapat kesempatan kedua untuk bersikap baik kepadanya.” Kata Kepala Dokter bahagia.

Saat itu terdengar ketukan pintu, Dokter bertanya Siapa. Jung Hyuk langsun masuk. Dokter langsung bersikap sopan bertanya apa ada yang bisa dibantu.  Jung Hyuk mengaku ingat kalau Dokter pernah bilang bisa menggunakan fasilitas rumah sakit seolah-olah semuanya miliknya.
“Tentu saja. Dengan senang hati.” Ucap Dokter. 


Akhirnya Jung Hyuk pun pergi dengan mobil rumah sakit, Dokter mengantarnya berpesan pada Jung Hyuk agar menjaga dirinya baik-baik dan Hati-hati di jalan dengan melambaikan tangan. Jung Hyuk terus mengemudikan mobil dengan GPS.
 “Begitu kau melibatkan diri, hidupnya pasti mulai hancur.”
Dan keluar dari rumah sakit pergi ke telp umum lalu menatap tulisan BADAN KEAMANAN 110 seperti ingin melaporkan Jung Hyuk.
“Dan pasti sudah keluar jalur. Dia pasti bertindak di luar kebiasaannya. Menurutmu bagaimana akhirnya? Apa yang akan menantinya? Apa Kau tak takut?”
Jung Hyuk menghentikan mobilnya karena melihat ada jurang didepanya, lal turun melihatnya. Sementara Se Ri hanya bisa terdiam dikamarnya mengingat semua yang dikatakan Seung Jung padanya. 

Jung Hyuk akhirnya kembali ke rumah sakit. Eun Dong memikirkan Bagaimana kalau Se-ri diculik. Tentara Pyo pikir mereka melihatnya naik secara sukarela dan Jika dia mengenal pria itu sejak di Korea Selatan, berarti pria itu kekasihnya atau semacamnya
“Bukan seperti itu. Saat petugas Badan Keamanan menggeledah kemarin, kurasa dia berusaha sembunyi demi melindungiku.” Jelas  Jung Hyuk
“Jika begitu, dia pasti sudah menghubungimu dan memberi tahu alasannya.” Kata Tentara Pyo
“Kapten Ri, ponselmu sudah kuperbaiki.” Kata Tentara Park masuk dengan kakinya yang masih sakit.

Jung Hyuk pun menyalakan ponselnya lalu tiba-tiba ada telp masuk. Mereka pikir kalau Se Ri yan menelp Jung Hyuk.  Akhirnya Jung Hyuk pun mengangkatnya. Seung Jung langsung bertanya “Kau pikir aku siapa? Apa Kau menunggu panggilan Se-ri?”
“Aku Goo Seung Jung” ucap Seung Jung. Jung Hyuk mengaku  tahu  dia bersama Se-ri.
“Kau di mana? Aku akan ke sana.” Kata Jung Hyuk. Seung Jung  tahu  Jun Hyuk ingin mencarinya padahal masih belum pulih.
“Karena itu aku menelepon. Seharusnya tak kutelepon jika kau sudah tahu.” Kata Seung Jung
“Kutanya kau di mana?” ucap Jung Hyuk. Seung Jung menegaskan kalau  Se-ri bersamanya dan baik-baik saja.
“Dia aman dan nyaman. Jadi Berhenti mencarinya. Aku akan urus sisanya. Itulah keinginan Se-ri.” Kata Seung Jung.
“Baiklah...Izinkan aku mendengar suaranya untuk memastikannya.” Ucap Jung Hyuk. Tapi Seung Jung langsung mematikan ponselnya. 

Jung Hyuk memanggilnya tapi Seung Jung benar-benar sudah menutup telpnya.  Mereka semua pun ingin tahu Ada apa. Jung Hyuk menjawab  Pria itu menutup telepon. Ju Meok ingin tahu Se-ri bersama siapa. Tentara Park pikir sudah jelas, Pasti kekasihnya dari Selatan.
Akhirnya Jung Hyuk yang penasaran mencoba menelp Seung Jung tak menyambung.  Eun Dong bertanya Ponselnya dimatikan. Tentara Park mengeluh Jangan bertanya. Pasti dimatikan. Ju Meuk pikir Kenapa Se-ri tak menghubungi Jung Hyuk.
“Dia tak berani menghubungi, jadi, meminta pacarnya menelepon.” Kata Tentara Pyo
“Apa Kau mau aku menghubunginya lagi?” tanya Tentara Park ingin membantu.
“Untuk apa? Karena sudah kembali dengan kekasihnya, dia hanya ingin melupakan masa lalu. Wanita sial itu. Ini kabar baik untuk kita.” Kata Tentara Pyo yakin
“Dia bukan kekasihnya... Itu tak benar. Kau tak tahu apa-apa. Kau seharusnya tak meracau begitu.” Ucap Jung Hyuk dengan nada tinggi. Tentara Pyo pikir Di Selatan, mereka...
“Itu tak benar. Mereka mengakhiri tunangannya. Dia bukan pacarnya.” Tegas Jung Hyuk membela Se Ri.
“Mengakhiri tunangannya? Apa Pria itu mantan tunangannya?” tanya Ju Meok kaget.
“Sudah kuduga. Aku merasa ada sesuatu di antara mereka.” Ejek Tentara Pyo
“Itu tak benar. Tak ada apa-apa di antara mereka. Apa Kau tak paham arti "mengakhiri"? Artinya, mereka putus. Mereka sudah tak ada hubungan.” Tegas Jung Hyuk
“Lantas kenapa meneriakiku?” keluh Tentara Pyo. Jung Hyuk menegaskan tak meneriakinya.
“Kebiasaanmu bicara buruk membuatku kesal. Aku hanya memintamu menyudahinya. Siapa bilang aku meneriakimu?” kata Jung Hyuk kesal 


Saat itu pintu kamar di ketuk, Jung Hyuk pun bertanya siapa yang datang. Min Ji masuk sambil mengeluh kalau dari sebelah dan mereka terlalu berisik jadi meminta agar diam. Jung Hyuk pun meminta maaf.  Min JI akan keluar dan melihat papan nama “RI JUNG HYUK”
“Ri Jung Hyuk? Senang bisa bertemu.” Ucap Min Ji menyapa dengan wajah bahagia.  Jung Hyuk bingung karena Min Ji bisa mengenalnya.
“Di mana gadis cantik dari Selatan itu? Kudengar dia bucin seorang pria bernama Ri Jung Hyuk. Kudengar dia cogan.” Kata Min Ji dengan gaya korea selata.
“Bucin? Cogan? Apa artinya? Ju Meok, terjemahkan.” Kata Jung Hyuk bingung.
“Itu slang terbaru di Selatan... Bu artinya budak... Cin artinya cinta. Jika ada yang mengatakan dia bucin seseorang, berarti dia sangat menyukai orang itu.” Kata Ju Meok menjelaskan dengan wajah bangga.
“Tunggu... Apa Kau sengaja memakai slang karena kami culun?” kata Tentara Pyo kesal. Min Ji mengaku bukan seperti itu.
“Itulah arti dari bucin... Sementara cogan artinya dia telah hanyut dalam pesonamu yang telak dan tak bisa lari karena kakinya melunak bagai acar kol. Itulah artinya.” Kata Ju Meok
“Aku hanya penasaran soal dirimu. Karena sudah melihat langsung, aku jadi paham. Aku setuju.” Kata Min Ji
“Hei, kau tak berhak setuju atau tidak. Silakan bicara sesukamu.” Ucap Tentara Pyo sinis
“Karena dia bucinmu, aku maafkan.” Kata Min Ji lalu berjalan pergi.. Jung Hyuk langsung tersenyum tersipu malu. Tentara Pyo bingung dan tak menyangkan Jung Hyuk yang tersenyum.
“Tidak. Bukan. Aku akan menyelidiki soal Se-ri. Kalian kembalilah bekerja. Terima kasih sudah datang.” Kata Jung Hyuk mengelak.
Semua menganguk mengerti dan pamit pergi, Jung Hyuk kembali tersenyum. 



Tentara Pyo keluar dari ruangan sambil berkomentar  Apakah kepalanya tertembak juga, karena berteriak dan langsung tersenyum dan bertnya Ada apa dengannya, Mungkinkah dia menderita gangguan bipolar. Ju Meok pikir itu tingkat parah.
“Senjata api memang menakutkan.” Kata Tentara Pyo lalu berjalan keluar dari rumah sakit. 

Di apartement, Nyonya Mo sibuk meminta pegawai menaruh barang yang dibawanya. Sementara Dan hanya diam sambil melamun seperti sangat galau. Ibunya pun heran karean Dan tampak sedih di hari pindahanya. Dan mengaku tak apa-apa.
“Ini Biasa terjadi. Banyak orang sering termenung sebelum pernikahan.” Kata Tuan Mo. Nyonya Mo seperti baru mengetahuinya.
“Aku tidak begitu.” Ucap Nyonya Mo. Tuan Mo mengaku kalau istrinya juga seperti itu.
“Dia jadi ragu sekitar satu bulan sebelum pernikahan.” Akui Tuan Mo. Nyonya Mo kaget dan ingin tahu alasanya.
“Dia suka orang lain.” Kata Tuan Mo. Dan langsung penasaran menatap pamanya. Nyonya Mo kaget baru mengetahuinya.
“Itu membuatku memikirkan banyak hal. Haruskah aku mendatangi orang tuanya dan memohon? Haruskah kucari bajingan yang dia sukai dan mematahkan kakinya? Tapi Aku tega melakukan itu. Lalu apa yang kulakukan?.” Cerita Tuan Mo. Dan makin penasaran cerita pamanya.
“Astaga, ini bukan drama dari Selatan. Kenapa kau berhenti bicara begitu?” keluh Nyonya Mo. Dan tak peduli ingin tahu apa yang dilakukan pamanya.
“Aku bilang "Pergilah.Kau dengannya saja jika menyukainya. Aku akan mendoakan kebahagiaanmu," Itu kataku.” Ucap Tuan Mo. Dan makin penasaran kelanjutanya.
“Tiga hari kemudian, dia meminta maaf sembari menangis. Lalu kami menikah.” Kata Tuan Mo
“Dia seharusnya minggat saat sempat. Mi Hyang hanya merugikan dirinya sendiri.” Ucap Nyonya Mo mengejek.
“Aku tahu. Dia begitu sial.” Keluh Tuan Mo. Nyonya Mo pun mengelh dengan sang adik.
“Aku sakit kepala. Aku mau mencari udara segar.” Kata Dan langsung keluar dari aparment.
“Apakah terjadi sesuatu? Apa Mereka bertengkar?” tanya Tuan Mo pun tak tahu melihat Se Ri keluar apartement. 




Tuan Chun datang sambil mengeluh padahal salju akan turun besok tapi Sudah dingin sekali... lalu terkejut melihat Se Ri ada didalam rumah. Se Ri bertanya siapa pria itu. Seung Jung menjawab kalau Tuan Chun pelayan yang mengurus rumah dan memberikan tur di wilayah ini.
“Aku pelayannya, Chun” ucap Tuan Chun mencoba menutupi rasa gugupnya. Se Ri pun seperti percaya. 

Di luar rumah, Tuan Chun mengeluh dengan yang dilakukan Seung Jung karena membawanya kemari. Seung Jung mengulang kata-kata Tuan Chun yang mengangap dirinya penipu,jadi tak boleh bersikap baik dan meraa kalau ucapanya itu benar.
“Dasar Sial. Sejak kapan kau mau mendengarkanku? Selain itu, aku tahu bisnis kita ilegal, tapi masih ada etika bisnis. Aku sudah berjanji dengan Letnan Jo Cheol Gang.” Kata Tuan Chun panik.
“Pak Chun... Jika Pak Jo terlibat, dia dapat setengah komisi. Tanpanya, kau bisa dapat semua. Bagaimana?” ucap Seung Jung
“Aku hanya bilang... Seharusnya kau beri tahu rencanamu kepadaku. Kau mau aku bagaimana?” kata Tuan Chun
“Pertama-tama, kita harus memisahkan Se-ri dari Ri Jung Hyuk. Jika tak menghentikan pria itu, maka  dia akan mengembalikan Se-ri ke Selatan.” Kata Seung Jung.
“Kita harus hentikan dia.” Kata Tuan Chun. Saat itu telp Seung Jung berdering. 


Seung Jung bertemu dengan Dan di restoran. Dan memperlihatkan artikel Se Ri “INSIDEN PARALAYANG” dan bertanya apakah kenal wanita ini, karena melihatnya minum kopi di hotel. Seung Jung terdiam dan terlihat gugup.
“Jangan bohong kepadaku.”tegas Dan. Seung Jung pikir  Untuk apa bohong kepada Dan.
“Aku kenal dia. Aku akrab dengannya.” Akui Seung Jung. Dan pun tahuSe Ri ternyata bukan dari Divisi 11.
“Dia justru menyusup dari Selatan ke negara kami. Benarkan?” tegas Dan sinis.
“Dia bukan menyusup. Ada kecelakaan.” Ucap Seung Jung membela. Dan merasa itu tidak penting.
“Aku akan melaporkannya begitu.” Kata Dan.  Seung Jung tak percaya kalau Dan mau melaporkannya
“Jika melapor, tunanganmu dalam masalah.” Kata Seung Jung. Dan merasa Seung Jung berpikir dirinya takut
“Aku tak peduli dia terluka atau mati. Aku sudah memastikan faktanya, aku pergi.” kata Dan akan pergi. Seung Jung langsung menahanya.
“Tunggu... Aku paham maksudmu. Tapi mari bekerja sama sebelum kau melapor. Aku yakin kau mau memisahkan Yoon Se-ri dari Ri Jung Hyuk.  Itu juga mauku, Kamerad...” kata Seung Jung
“Menurutmu kita kamerad hanya karena beberapa kali bertemu?” kata Dan sinis.
“Maksudku, kita sebaiknya abaikan perasaan pribadi dan tenangkan diri untuk berpikir rasional. Ada satu cara sederhana.” Kata Seung Jung.
Dan tak peduli memilih untuk berjalan pergi. Seung Jung mulai menghitung mundur dari angka lima dan tepat di hitungan terakhir Dan kembali duduk dengan sikap angkuh seolah menjaga harga dirinya, dan ingin mendengar cara sederhana. Seung Jung pun tersenyum bahagia. 



Kepala Dokter membawa trolly makanan. Juniornya tak percaya Dokter ingin melakukannya sendiri. Dokter pikir Setidaknya inilah yang harus mereka lakukan untuk merayunya soal Pyongyang besok. Juniornya pun ingn tahu apakah boleh ikut ke Pyongyang, semua pun ingin ikut.
“Benar. Mari kita ke Pyongyang.” Kata Dokter. Semua pun berteriak bahagia merasa Ini sangat menyenangkan sekali.

Dokter masuk ruangan tahu Jung Hyuk yang pasti belum makan, tapi ruangan kosong dan hanya ada perawat yang membereskan tempat tidur. I pun bertanya kemana Jung Hyuk. Perawat pikir para dokter belum tahu kalau Jung Hyuk sudah pindah.
“Dia bilang akan dirawat di rumah sakit militer.” Kata Perawat. Dokter langsung jatuh pingsan.
Mereka pun ingin tahu tentang Pyongyang. Dokter lain mengeluh kalau ini tidak penting dengan membantu kepala Dokter yang pingsan.

Di gedung GARDU LISTRIK AREA JANAM, seorang pria terlihat sangat serius dan langsun memberikan hormat saat Jung Hyuk datang lalu bertanya Kenapa kemari di cuaca sedingin ini. Jung Hyuk mengaku Seperti yang dibahas di telepon
“Aku ingin meminta bantuanmu untuk masalah darurat.” Kata Jung Hyuk.  Si pria pun mempersilahkan.
“Jika bukan karenamu, anak bungsuku pasti sudah mati tanpa dioperasi. Aku harus membalas jasamu.” Ucap Si pria. Jung Hyuk pun mengucapkan  Terima kasih.

“Kurasa ada vila rahasia di Gunung Janam. Aku tak bisa cari alamat dan tempatnya. Kau mau mendeteksi jalur listrik untuk mencari tempatnya.” Ucap Si pria. Jung Hyuk membenarkan.
“Gedung khusus seperti vila punya jalur listrik khusus yang terhubung dengan gedung lainnya. Itu untuk menangkal pemadaman. Sementara di wilayah ini, ada tiga jalur listrik khusus, nomor 12, 13, dan 30.” Jelas Si pra memperlihatkan jalur listrik pada peta.
“Jika salah satunya terhubung ke pos jaga rahasia, pasti nomor 30 yang mengarah ke hutan.” Jelas Si pria. 

“Kurasa ada vila rahasia di Gunung Janam. Aku tak bisa cari alamat dan tempatnya. Kau mau mendeteksi jalur listrik untuk mencari tempatnya.” Ucap Si pria. Jung Hyuk membenarkan.
“Gedung khusus seperti vila punya jalur listrik khusus yang terhubung dengan gedung lainnya. Itu untuk menangkal pemadaman. Sementara di wilayah ini, ada tiga jalur listrik khusus, nomor 12, 13, dan 30.” Jelas Si pra memperlihatkan jalur listrik pada peta.
“Jika salah satunya terhubung ke pos jaga rahasia, pasti nomor 30 yang mengarah ke hutan.” Jelas Si pria. 
Se Ri keluar dari kamar langsung memperlihatkan alat penyadap berpikir mereka tak tahu. Keduanya terlihat gugup. Seung Jung seperti mengaku pura-pura tak tahu bahkan bertanya apa itu. Se Ri menjawab ini alat penyadap.
“Saat di Pyongyang, aku melihat ini terpasang di kamar hotel. Kita harus berhati-hati. Tempat ini semacam akomodasi. Apa Seperti vila mewah?” ucap Se Ri. Seung Jung membenarkan.
“Apa Mau kuperiksa kamarmu juga?” tanya Se Ri. Jung Hyuk langsung menolaknya.
“Bagaimana kau tahu soal ini, Se-ri?” tanya Seung Jung heran. Se Ri mengaku hanya diberi tahu.
“Apa Kau mau istirahat?”tanya Seung Jung. Se Ri menolak  Karena sudah di sini jadi harus rapat.



“Baik. Beri tahukan rencanamu dahulu. Bagaimana caramu mengembalikanku secepat mungkin?  Keluargaku bilang mereka akan mencari cara agar aku bisa kembali. Pasti ada rencana. Adakah rute yang kau ketahui? Lewat darat, laut, atau udara?” kata Se Ri akhirnya duduk
“Ya, Pak Chun. Bicaralah.” Ucap Se Ri. Tuan Chun memberitahu kalau ini rahasia
“Ada kesepakatan antara kapal.” Ucap Tuan Chun. Seung Jung tak mengerti maksudnya.
“Antara kapal... Dua kapal bertemu di perairan internasional. Naik kapal kecil, dan temui kapal besar. Kita tak bisa lakukan itu.” Ucap Se Ri.
“Kenapa?” tanya Tuan Chun. Se Ri pikir mereka tak tahu karena ada pemeriksaan perairan.
“Kepala Penjaga Pantai yang baru sangat tegas. Dia tak mau menerima kartu pulsa.” Jelas Se Ri. Tuan Chun kaget kala mereka tak mau menerimanya.
“Apa Hanya itu yang kalian tahu? Aku sudah tahu.” Keluh Se Ri.  Seung Jung menegaskan Aktakkan mengeluarkannya dengan cara yang berbahaya.
“Aku akan membawamu pulang dengan penerbangan kelas bisnis tanpa risiko.” Ucap Seung Jung yakin. Se Ri pun ingn tahu Bagaimana caranya?
“Tampaknya kau lupa... Aku punya nama lain, Alberto Goo. Aku orang asing dengan paspor Inggris.” Jelas Seung Jung. Se Ri ingin tahu kelanjutanya.
“Kujadikan kau sepertiku.” Kata Seung Jung. Se Ri kesal ingin tahu caranya.
“Menikahiku.” Kata Seung Jung. Se Ri memanggi Alberto yang sudah gila
“Kita harus daftarkan pernikahan kita dahulu, lalu kita bisa dapatkan paspor dari kedutaan besar. Kau bukan Yoon Se-ri dari Korea Selatan. Kau akan naik pesawat bersamaku sebagai istri Alberto Goo. Itu masuk akal.” Ucap Seung Jung bangga.
“Tidak... Pernikahan palsu denganmu?” kata Se Ri tak percaya. Seung Jung mengaku sebab itulah pergi hari ini.
“Dokumennya sudah hampir siap. Inilah yang diinginkan keluargamu.” Kata Seung Jung memperlihatkan dokumen yang dibawanya. 




Tentara Park dkk sedang sibuk di rumah Jung Hyuk. Nyonya Mo datang mengaku melihat asap dari cerobong lalu bertanya mereka semua siapa, apakah bawahan Kapten Ri. Diatas meja terlihat sudah banyak makan dengan menu yang mewah.
“Silakan makan... Dan minumlah.” Kata Nyonya Mo. Tentara Pyo menolak karena tak boleh minum.
“Mereka sedang merapikan rumah Kapten Ri di bawah kepemimpinanku sebagai ketua lapangan.” Kata Tentara Pyo.
“Memangnya kenapa? Aku calon ibu mertua Kapten Ri. Jangan khawatir.” Kata Nyonya Mo
“Astaga, kami tak boleh melakukan ini.” Ucap Tentara Pyo tapi akhirnya membiarkan menuangkan minuman kecuali Eun Dong yang masih dibawah umur dengan minum jus.
“Aku tahu Kapten Ri agak kaku dan keras kepala.” Ucap Nyonya Mo sambil menuangan soju.
“Karena Nyonya membahasnya, biar kuberi tahu sejujurnya.” Kata Tentara Pyo. Semua langsung melirik seperti sedikit khawatir.
“Ya. Dia agak seperti itu. Dia memikat karena dia pria yang berprinsip. Kurasa dia populer di kalangan wanita.” Ucap Nyonya Mo
“Kurasa dia sudah tahu soal itu. Itu sebabnya dia pura-pura bersikap dingin.” Kata Tentara Pyo. Ju Meok mencoba agar bisa menahan omongonya.
“Aku tak membual.” Ucap Tentara Pyo. Nyonya Mo pikir tak suka minum dengan banyak orang.
“Sersan Kepala Pyo... Bagaimana kalau kau minum bersamaku?” kata Nyonya Mo mulai mendekati Tentara Pyo. Tentara Pyo malu merasa tak boleh melakukan ini tapi tetap saja minum soju. 



Se Ri dikamar melihat dokumen, AFIDAVIT IZIN PERNIKAHAN dan hanya bisa diam saja. Saat itu Jung Hyuk mengetuk pintu memberitahu Ini malam Natal jadi harus merayakannya dan meminta agar Turunlah satu jam lagi. Se Ri menganguk mengerti.
 “Hari ini malam Natal... Salju turun.” Ucap Se Ri menatap ke arah jendela dengan salju yang turun dengan lebat. 

Se Ri keluar kamar melihat menu makan diatas meja dengan gaya mewah. Seung Jung tahu Se Ri suka bouillabaisse Dan Sauvignon Blanc. Se Ri terdiam teringat dengan Jung Hyuk saat makan kerang bakar bersama.
“Jika hidangan dengan kerang, aku hanya makan bouillabaisse” ucap Se Ri dan langsung memakanya.
Ju Meok pun menuangan soju setelah Se Ri makan kerang. Se Ri mengaku hanya minum Sauvignon Blanc saat menyantap hidangan laut tapi mencobanya juga. Ia langsung berkomentar kalau Ju Meok menambahkan gula. Seung Jung pun menyuruh Se Ri duduk.
“Mari minum.” Ucap Seung Jung mengajak Se Ri minum. Mereka pun minum. Seung Jung ingin tahu pendapat Se Ri.
“Ini Lumayan. Agak pahit.” Kata Se Ri seolah cita rasanya sudah menghilang. Seung Jung tak percaya mendengarnya.
“Aku sudah pesan yang berkualitas. Apa Mau kubuka botol baru?” kata Seung Jung.  Se Ri pikir tak perlu karena sedang tak ingin minum.
“Soal yang tadi. Aku tahu ini hanya di atas kertas, tapi kita harus menyiapkannya. Aku tak yakin bisa memberikanmu gaun atau foto pernikahan, tapi bukan pernikahan namanya tanpa cincin pernikahan.” Ucap Seung Jung memberikan cincin.
“Apa ini?” ucap Se Ri bingung. Seung Jung mengerti kala ini lucu dan neurutnya Ada wine dan lilin di sini.
“Aku sedang melamarmu. Kita berpisah tujuh tahun lalu, tapi akhirnya bersama lagi.” Kata Seung Jung
“Jangan terlalu serius. Ini terasa seperti kita menikah sungguhan.” Keluh Se Ri.
“Apa Tak bisa sungguhan? Aku tahu kau menyukai orang lain. Tapi itulah yang bisa terjadi di situasi abnormal seperti sekarang. Kau pasti kesepian dan ketakutan. Tak ada yang diandalkan. Tapi perasaan itu tak nyata.” Ungkap Seung Jung.
“Semua akan hilang saat kau pergi. Perasaan itu palsu. Jadi, lupakan semuanya dan nikahi aku.” Kata Seung Jung mulai berlutut didepan Se Ri.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar