PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 03 Januari 2019

Sinopsis Encounter Episode 9 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Soo Hyun bertemu dengan Woo Suk di restoran. Woo Suk mengaku ingin bertemu karena ada sesuatu  yang perlu disampaikan. Soo Hyun mengaku tidak punya apa pun yang perlu dibicarakan dengan mantan suaminya jadi memilih untuk pamit pergi.
“Apa ini seperti yang kupikirkan?” kata Soo Hyun melihat Woo Suk yang mengeluarkan sepasang cincin diatas meja.
“Setelah bertahun-tahun,  aku masih menyimpan cincin kita. Bukankah itu romantis? Tolong kembalilah... Mari kita tinggal jauh dari rumah ibuku. Kau tidak perlu menghadiri  semua acara keluarga kami. Aku akan memastikan kau  tidak perlu melakukannya. Selain itu Kau dapat terus mengurus hotel karena itulah yang kau sukai.” Ucap Woo Suk terdengar tulus
“Woo Suk....” ucap Soo Hyun kaget, Woo Suk berjanji akan melakukan apa saja.
“Kenapa baru sekarang? Setiap kali ibumu menghukumku, kau selalu diam dan hanya melihat dari jauh. Aku bahkan tidak ingat lagi semua kesulitan yang kulalui karena ibumu. Tapi hal yang tidak bisa kulupakan adalah betapa lemahnya kau saat berdiri dan menyaksikan dari jauh.” Ucap Soo Hyun. Woo Suk hanya bisa diam saja.
“Setelah hari yang buruk berlalu, kau akan menghujaniku dengan hadiah seperti tas dan perhiasan. Tapi itu membuatku merasa lebih menyedihkan. Saat itu... Saat itu, aku menganggap diriku sebagai seseorang yang koma. Tapi Aku harus bertahan setiap hari.” Akui Soo Hyun.
“Ketika kau mengatakan kepadaku, bahwa kau jatuh cinta dengan orang lain, aku tidak bisa berbuat apa-apa Dan aku tidak lagi punya alasan untuk menahannya lagi.” Ucap Soo Hyun mengeluarkan semua yang ada dalam hatinya.
“Soo Hyun, itu... Bagaimana kalau kita tinggal di luar negeri sementara waktu? Apa pendapatmu tentang Kuba? Apa Kau sedang membangun hotel di sana. Apa Kau mau kita tinggal di sana?” kata Woo Suk tetap berharap

“Pria yang kusukai sekarang sangat berarti bagiku. Dia seseorang yang istimewa. Dan aku yakin kekasihmu sekarang juga sangat berarti bagimu. Jadi, kenapa kau melakukan ini kepadaku? Semoga kita bisa mulai saling menyapa dengan tersenyum.” Kata Soo Hyun berharap hubungan dengan Woo Suk membaik.
“Sudah sewajarnya sesuatu bergoyang ketika angin bertiup. Kau bisa terombang-ambing Tapi jangan biarkan angin itu menghancurkanmu.” Kata Woo Suk memperingati. Soo Hyun tak perduli memilih untuk pergi. 

Jin Hyuk baru saja melayani tamu, saat itu Nyonya Jin datang dengan wajah sinisnya. Manager yang mengenalnya langsung menyapa Nyonya Jin bertanya alasan datang ke hotel karena apabila menelp maka bisa menyiapkan sesuatu.
“Bisakah aku membawanya pergi sebentar?” ucap Nyonya Jin sinis menatap Jin Hyuk yang sedari tadi hanya diam. Manager pun menganguk.
“Kau tahu siapa aku, kan?” kata Nyonya Jin, Jin Hyuk tahu setelah manager menyapa dengan sopan.
“Aku datang karena ada sesuatu yang harus kukatakan kepadamu.” Ucap Nyonya Jin. Jin Hyuk menganguk mengerti.
“Aku memperingatkanmu. Jangan pernah mendekati Soo Hyun lagi. Dia bukan seseorang yang bisa dikencani pemuda biasa sepertimu. Apa Kau tidak menjawabku.” Ucap Nyonya Jin memperingati.
“Itu karena aku tidak bisa memberikan jawaban yang Ibu mau.” Ucap Jin Hyuk
“Soo Hyun... Dia akan segera kembali bersama Presdir Jung Woo Suk. Kedua keluarga telah menyelesaikan masalah ini. Jadi, kau tidak boleh melakukan ini.” Tegas Ibu Soo Hyun yang terlihat egois.
“Apa Itukah yang diinginkan Bu Cha?” tanya Jin Hyuk
“Beberapa orang ditakdirkan melakukan apa yang dipilih untuk mereka.” Jawab Ibu Soo Hyun
“Ini mungkin terdengar keterlaluan, tapi kehidupan macam itu tidak ada. Ini hidup CEO Cha. Hidup seperti keinginan orang lain hanya akan membuatnya tidak bahagia.” Kata Jin Hyuk
“Kau tidak berhak memberitahuku pendapatmu tentang itu. Kau pasti cukup berani karena mengencani putriku. Tapi tempat ini cukup jauh. Tolong jangan membuatku datang kemari lagi.” Tegas Nyonya Jin
“Dan Karena kau, pertarungan besar akan segera dimulai. Ini pertarungan yang melampaui pengetahuan dan imajinasi awammu. Kaulah yang mendorong Soo Hyun ke dalam lubang itu. Apa kau menyadarinya? Kau bisa mengatasinya dengan cara itu.” Tegas Nyonya Jin. Jin Hyuk hanya diam saja.



Jin Hyuk duduk diam dalam kegelapan sambil meminum kopi, sementara Soo Hyun baru masuk gedung bertemu dengan Hye In dan Sun Joo. Sun Joo memperkenalkan Hye In yang meneleponmu dengan telepon Soo Hyun dan sudah memarahinya dengan selayaknya.
“Maafkan aku, Bu Cha.” Ucap Hye In, Soo Hyun mengaku tak masalah tapi mengucapkan terima kasih
“Omong-omong, bagaimana kau kenal Jin Hyuk?” tanya Soo Hyun. Hye In mengaku mereka berteman sejak SMP. Sun Joo pun pamit pergi. Soo Hyun memanggil Hye In. 

Keduanya duduk di cafe, Hye In terlihat gugup. Soo Hyun bertanya Apa merasa tidak nyaman. Hye In mengaku bukan seperti itu tapi hanya saja... Soo Hyun pikir mungkin mengajukan beberapa pertanyaan karena Hye In teman Jin Hyuk.
“Dia sungguh jarang membicarakan dirinya sendiri. Apa Jin Hyuk baik-baik saja di sana?” tanya Soo Hyun
“CEO Cha... Aku tahu ini terdengar kasar, tapi bisakah Ibu berhenti menemuinya? Jin Hyuk memberitahuku dia harus pergi ke Sokcho untuk membantu Ibu melindungi hotel ini. Dia bilang itu satu-satunya cara dia bisa melindungimu.” Cerita Hye In. Soo Hyun kaget mendengarnya.
“Jika Jin Hyuk terus seperti ini... Maaf, CEO Cha.” Kata Hye In. Soo Hyun pikir Tidak perlu minta maaf dan mengucapkan Terima kasih.


 Soo Hyun duduk di dalam ruanganya, Sek Jang masuk ruangan dengan wajah serius. Soo Hyun bertanya ada apa. Sek Jang mengaku punya sesuatu yang ingin ditunjukkan kepada Soo Hyun  sebagai temannya bukan sekretarisnya. Soo Hyun seperti siap mendengarnya.
“Kau perlu memikirkan ini.” Kata Sek Jang. Soo Hyun ingin tahu ada apa. Sek Jang memberikan tabnya. Soo Hyun melihat sebuah cerita.
"Izinkan aku menceritakan beberapa kisah tentang kekasih Cha Soo Hyun, Dia disarankan menjadi artis karena penampilannya. Dia juga pandai merayu gadis dengan membawa buku Dia jagoan sesungguhnya. Dia akan memiliki Hotel Donghwa Dia sangat tampan Aku iri kepadanya"
Foto saat Jin Hyuk masih muda pun terlihat, Sek Jang bertanya  Apa yang akan mereka lakukan terhadap Jin Hyuk. Soo Hyun terlihat khawatir. Sek Jang memberitahu kalau ada satu lagi yaitu tentang ibunya karena merasa pergi ke Sokcho untuk menemui Jin Hyuk.


Soo Hyun duduk diam dalam rumahnya teringat yang dikatakn Hye In  “Jin Hyuk memberitahuku dia harus pergi ke Sokcho untuk membantu Ibu melindungi hotel ini.” Lalu Ucapan ayahnya “Taegyeong tidak akan membiarkannya begitu saja.”
“Ini semua sangat alami. Jangan mengkhawatirkan apa pun.” Ucap Jin Hyuk. Soo Hyun terdiam mengingat semuanya terlihat mulai khawatir. 

Jin Hyuk ada di pinggir pantai, membaca pesan grup dari teman-teman “ Jin Hyuk, ini kau, kan? Traktirlah kami minum-minum... Hei, bisakah kau memberiku menginap gratis di hotel? Hotel Donghwa akan menjadi milikmu, kan?”
Wajah Jin Hyuk terlihat sangat pusing, teringat kembali ucapan Nyonya Jin “Karena kau, pertarungan besar akan segera dimulai. Kaulah yang mendorong CEO Cha ke dalam lubang itu. Apa kau menyadarinya?”
Soo Hyun menelp, Jin Hyuk terlihat senang mengangkat telp Soo Hyun. Soo Hyun bertanya apakah Jin Hyuk sibuk. Jin Hyuk mengaku agak sibuk mencoba mencari tahu soal hotel bertanya apakah Soo Hyun sudah makan dengan baik dan merawat kecantikannya dengan nada mengoada. Soo Hyun mengaku baik-baik saja.
“Jin Hyuk... Informasi pribadimu terekspos.” Ucap Soo Hyun. Jin Hyuk mengaku informasinya direkayasa dan Teman sekelas lamaku hanya bercanda jadi meminta agar mengbaikan saja.
“Sisi luar biasa dari dirimu telah diremehkan. Kau menjalani kehidupan sulit, tapi mereka menjadikanmu egois. Aku merasa resah.” Akui Soo Hyun
“Mereka hanya sebagian dari 50 juta orang dan Mereka sama sekali tidak penting.” Kata Jin Hyuk
“Itu tidak benar. Aku tahu.. Satu komentar kejam bisa membuatmu terluka dalam. Karena lukanya dalam, butuh waktu lama untuk sembuh.” Ucap Soo Hyun khawatir.
“CEO Cha... Aku sungguh baik-baik saja... Aku lebih mencemaskan Ibu. Jangan memikirkan pekerjaan. oke? Dengarkan saja musik dan makanlah dengan teratur. Mengerti?” kata Jin Hyun. Soo Hyun sudah tak bisa menahan tangisnya.
“Bagaimana jika kita menyempatkan waktu untuk berpikir ulang?”kata Soo Hyun
“Ibu pasti sangat kesulitan karena aku orang biasa. CEO Cha... Apa aku membuat Ibu kesulitan?” tanya Jin Hyuk.
Soo Hyun mengaku bukan seperti itu tapi  hanya takut Jin Hyuk akan terluka. Jin Hyuk meminta agar Jangan takut. Soo Hyun merasa makin dekat dengan Jin Hyuk maka hidup pacarnya itu makin terguncang dan  Hal itu membuatnya ragu.
“Aku takut semua mata yang tertuju kepadaku dan juga akan tertuju kepadamu.” Ucap Soo Hyun menahan tangis. Keduanya tiba-tiba sama-sama terdiam.
“Bagaimana jika kita melakukan ini? Tidak ada kabar berarti kabar baik. Kita tidak akan saling menelepon karena baik-baik saja. Mari mencoba menghabiskan waktu dengan cara itu. Kita lihat siapa yang bisa bertahan lebih lama. Kita bisa bertaruh soal itu.” Ucap Jin Hyuk
“Menyedihkan jika menang dan menyakitkan jika kalah. Mari mencoba taruhan ini.” Kata Soo Hyun. Jin Hyuk pun setuju. Soo Hyun tak bisa menahan tangisnya setelah menutup telp. 



Jin Hyuk mencoba berkumpul dengan teman satu kantornya. Salah satu temanya berpikir Jin Hyuk bosan karena mendadak dipindahkan ke tempat asing. Jin Hyuk mngaku kesepian di hari pertamanya tapi mulai menyesuaikan diri, terlihat wajahnya menahan sedih .
Soo Hyun mengemudikan mobilnya, melihat halte bus seperti mengingatkan dengan Jin Hyuk tapi menahan diri. Pagi hari, Jin Hyuk makan di restoran teringat saat makan bersama dengan Soo Hyun sebelumnya. Ia mengaku sungguh baik-baik saja dan lebih mencemaskan Soo Hyun.
Soo Hyun mengambil foto dengan camera yang berikan oleh Jin Hyuk selama perjalan ke kantor. Jin Hyuk  dudk di bangku tempat saat bersadar dibahu pacarnya mengingat yang dikatakan Soo Hyun .

“Aku bukan lagi Cha Soo Hyun yang terikat pada Grup Taegyeong. Aku bukan lagi Cha Soo Hyun yang menggilai hotel itu. Aku juga bukan lagi Cha Soo Hyun yang membiarkan orang yang dia sukai dikritik tanpa sebab.”
Soo Hyun pergi ke bawah jembatan, mengambil gambar foto lukisan yang pernah dilihat bersama dengan Jin Hyuk. Lalu Jin Hyuk berjalan tak sengaja melihat ada mesin boneka dan kembali mengingat yang dikatakan Soo Hyun “Aku biasanya pandai menahan diri, tapi di sinilah diriku.”
Soo Hyun pergi ke taman bermain di dekat rumah Jin Hyuk. Saat  kembali kerumah, Soo Hyun melihat kenangan dengan Jin Hyuk mulai dari sandal sampai bola pohon natal. Jin Hyuk berjalan dipantai seperti ingin melampiaskan rasa rindunya. 


Soo Hyun menuliskan kartu ucapan untuk semua pegawainya.  "Kepada segenap anggota Hotel Donghwa yang terkasih Semoga tahun 2019 bersama Hotel Donghwa"  Lalu menatap jam Havana seperti teringat yang kenangan dengan Jin Hyuk.
"Sulap.. Semoga tahun ini akan penuh kebahagiaan seperti sulap. Selamat Tahun Baru..Semoga Penuh kebahagiaan seperti sulap"
Semua pegawai membaca kartu yang dituliskan Soo Hyun dan Jin Hyuk membaca dibawah tangga. Eun Ji melihat hadiah tahun ini sabun mandi, lalu mengejek Tuan Park untuk Mandi dengan bersih setiap hari di tahun 2019. Tuan Park mengeluh  karena mandi dua kali sehari. Hye In melihat bangku depanya dengan wajah sedih karena Jin Hyuk sudah tak ada ada. Ibu Jin Hyuk juga sedih melihat kamar anaknya yang kosong. 

"Sebulan kemudian"
Hye In mengeluh Jin Hyuk yang tidak datang padahal Hampir sebulan sudah berlalu. Jin Hyuk mengaku  sangat ingin pergi ke Seoul tapi Pekerjaannya di hotel baru sangat banyak. Hye Jin menyindir kalau Jin Hyuk yang memutuskan tinggal karena pemandangannya indah
“Bekerja di depan laut terasa menyenangkan.” Akui Jin Hyuk
“Cutilah minimal setengah hari, Orang tuamu mencemaskanmu.” Kata Hye in. Jin Hyuk mengerti dan akan bicara lagi nanti.
Akhirnya Jin Hyuk kembali ke hotel, lalu memakai dasi yang diberikan oleh Soo Hyun. 

Jin Hyuk sudah duduk dihalte bus Menuju Incheon, Seoul Timur, Gwangmyung, teringat kembali yang dikatakan Soo Hyun  “Aku takut kau akan terluka... Menyedihkan jika menang dan menyakitkan jika kalah. Mari mencoba taruhan ini.”
Soo Hyun duduk dia rumahnya melihat salju mulai turun lalu mengambil gambar dengan kamera Jin Hyuk, tapi seperti filmnya habis lalu teringat yang dikatakan Jin Hyuk.
Flash back
“Saat filmnya sudah habis, buka bagian ini dan keluarkan filmnya. Lalu Kau harus pergi ke studio untuk mencetak foto. Jika kau masih cemas, pergilah ke rumah Bu Lee dan carilah dia. Dia punya kamar gelap di sana.” Kata Jin Hyuk
“Sendirian? Apa tidak akan canggung?” pikir Soo Hyun tak enak hati. 


Nyonya Lee sedang menyapu halaman, Soo Hyun turun dari mobil menyapanya. Nyonya Lee kaget melihat Soo Hyun datang sendirian.  Soo Hyun mengaku tak sengaja melintas dan ingin tahu apa Nyonya Lee ada di rumah. Nyonya Lee bersyukur Soo Hyun datang karena mulai bosan dan senang bertemu dengannya. 

“Aku tidak familier dengan teh. Kudengar teh ini enak, tapi kuharap kau menyukainya.” Ucap Soo Hyun membawa hadiah.
“Kau tidak perlu membawa benda seperti ini.” Kata Nyonya Lee. Soo Hyu mengaku karena supaya bisa datang lagi.
“Terima kasih.. kau membawa film, kan?” ucap Nyonya Lee. Soo Hyun kaget Nyonya Lee bisa tahu tujuanya datang.
“Jin Hyuk meneleponku... Dia memintaku mencetak foto jika kau mampir. Kudengar dia ada di Sokcho... Dia seharusnya merasa beruntung. Bekerja sambil menatap laut sungguh mengagumkan...Tapi tempat itu terpencil.” Ungkap Nyonya Lee.
Soo Hyun hanya diam saja, Nyonya Lee bertanya apakah Soo Hyun  mau melihat ruang gelapnya dan meminta agar mengikutinya.

Soo Hyun masuk ruangan yang terlihat memerah lalu berkomentar kalau ruangannya sangat menarik sekali. Nyonya Lee memberitahu kalau Jin Hyuk juga selalu mengatakan itu saat bekerja di ruangan itu lalu mulai mencuci film dan menyurh Soo Hyun mencobanya juga. Soo Hyun seperti tak percaya diri.
“Begitulah cara belajar... Kau bisa Lewat sini.. Lalu Letakkan filmnya di sini dahulu.” Ucap Nyonya Lee. Soo Hyun bisa mengerjakan.
“Kau berhasil dalam sekali coba... Bagus... Sekarang, kita hanya perlu menunggu.” Kata Nyonya Lee. Soo Hyun pikir Ini menakjubkan.
“Saat menurutmu sudah siap, celupkan ke dalam bahan kimia itu.” Kata Nyonya Lee. Soo Hyun menganguk mengerti.
“Sejujurnya, aku masih merindukan suamiku yang wafat mendahuluiku. Aku baru bisa bertemu lagi dengannya setelah meninggal. Jadi Nikmatilah perjumpaan kalian selagi bisa. Itulah kebahagiaan.” Kata Nyonya Lee menepuk pundak Soo Hyun dan foto yang dicetak adalah foto Jin Hyuk. 


Soo Hyun mengemudikan mobilnya melihat foto Soo Hyun, lalu tiba-tiba memutar balik mobilnya. Jin Hyuk berjalan restoran yang pernah didatangi Soo Hyun mengingat kembali yang dikatakan pacarnya “ Makin aku dekat denganmu, sepertinya hidupmu makin terguncang.”
Soo Hyun mengemudikan mobilnya teringat yang dikatakan Jin Hyuk “Hal itu membuatku ragu... Kau akan kalah jika takut. Jika berpikir terlalu serius, kau akan tampak jelek. Dalam situasi ini, mulai besok, kita harus menjadi teman yang lebih baik.”
Jin Hyuk berjalan ke tepi pantai melihat bangku yang pernah didudukinya dengan Soo Hyun, teringat kembali ucapan Soo Hyun “Menjalani keseharian bersama teman terasa seru. Tapi menjadi renggang dan kembali pada masa saat hubunganmu tidak bermakna tetap terasa sangat menyakitkan.”
Saat itu mobil Soo Hyun menuju Socko walaupun jaraknya cukup jauh, teringat yang dikatakan Jin Hyuk “Saat tiba waktunya untuk kita menderita, aku ingin kita mengingat kenangan manis kita dan mencari kekuatan darinya. Setiap kali melangkah maju, aku memikirkanmu dan memanggil namamu. Tentu saja aku serius.”


Jin Hyuk pergi ke menara mercusuar di pinggir pantai saat duduk kembali mengingat saat Soo Hyun yang mengeluh hanya mencemaskannya, padahal ia yang cemas jika membuatnya kesulitan. Akhirnya Soo Hyun pun yang sampai di Sokcho.
“Kaulah yang selalu mampir Ke Sokcho dan ke rumahku.” Ucap Soo Hyun
“Kita berdua bisa mengatasi apa pun dengan kenangan manis itu.” Kata Jin Hyuk. Soo Hyun setuju akan melakukanya.
Jin Hyuk membaca buku lalu terdiam melihat kalimat  "Tugas laut membuat ombak dan tugasku memikirkanmu" lalu bergumam  ingin tahu di mana dan bagaimana mereka akan bertemu lagi. Soo Hyun mengemudikan mobilnya kaget melihat Jin Hyuk yang duduk di pantai lalu wajahnya tersenyum.
Soo Hyun menelp Jin Hyuk, melihat nama Soo Hyun di ponsel wajah Jin Hyuk tersenyum bahagia. Soo Hyu mengaku  Walau kita sepakat tidak ada kabar berarti kabar baik, tapi menyerah lebih dahulu. Jin Hyuk pikir mereka Kbelum menetapkan hadiah apa untuk pemenangnya.
“Kau sedang apa?” tanya Soo Hyun, Jin Hyuk mengaku  ada di luar untuk makan bersama pegawai lain, karena Ada banyak restoran lezat. Soo Hyun hanya tersenyum karena Jin Hyuk berbohong.
“Lantas, di mana pegawai lain yang kau maksud?” tanya Soo Hyun. Jin Hyuk bingung lalu menegok kebelakang ternyata Soo Hyun ada dibelakangnya.
Soo Hyun tersenyum melihat Jin Hyuk ada didepanya lalu berjalan mendekat. Jin Hyuk tak bisa menahan rasa rindunya langsung berlari menghampiri Soo Hyun dan saling berpelukan. Soo Hyun pun memeluk erat Jin Hyuk tanpa sadar air matanya mengalir.
“Jika tugas laut membuat ombak, tugasku memikirkanmu.”
Bersambung ke episode 10
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



4 komentar:

  1. Semangat mba dee...ditunggu slalu sinopsinya wlpun aq udh nton tp klo blm baca sinops ky ada yg kurang hehe, smoga happy ending...

    BalasHapus
  2. Semangat mbak......ceritanya semakin seru.....sy suka dengan tindakan cha soo hyun,dia nunjukin kl benar" memilih pria yg tepat.....semangattt 💪💪💪

    BalasHapus
  3. daebak...can't wait 2 read more 4 next episode, feels like reads novel ya...

    BalasHapus
  4. Lanjut,kayaknya deh tu jurnalis yg dibantu jin hyuk bakal punya peran penting deh untuk menyatukan hubungan mereka.

    BalasHapus