PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 27 Januari 2019

Sinopsis Romance is a Bonus Book Episode 1 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Cha Eun Ho mengemudikan mobilnya dengan pakaian rapih terlihat gugup, lalu masuk ke sebuah tempat pernikahan melihat foto calon pengantin, dari matanya terlihat kagum.
Akhirnya Eun Ho masuk ke sebuah ruangan, Seorang wanita dengan gaun pengantinya Kang Dan Yi. Eun Ho dengan gerakan bibirnya memuji Dan Yi, tapi Dan Yi tak bisa mendengarnya. Saat Eun Ho akan mendekat beberapa teman Dan Yi datang menyapa ingin menyapa dan memberikan selamat.
“Kau terlihat cantik.” Ungkap Eun Ho dengan senyuman. Dan Yi seperti melirik pada Eun Ho ingin tahu yang dikatakan sebelumnya.
“Lupakan saja jika kau tidak mendengarnya.” Ucap Eun Ho yang ingin memuji Dan Yi 

Akhirnya Eun Ho duduk didepan piano, MC berdiri dipodium memberitahu mereka akan memulai upacara pernikahan untuk pengantin pria, Hong Dong-Min, dan pengantin wanita, Kang Dan Yi. Lalu meminta pengantin pria lebih dulu masuk.
Dong Min masuk ke dengan iringan lagu trot dengan dancer dibelakanganya, beberapa tamu pun ikut menari mengikuti lagu trot.  MC pun memanggil pengantin wanita akan masuk. Eun Ho mulai memainkan piano. Seorang wanita datang dengan wajah panik membisikan sesuatu.
“Apa Pengantin wanita sudah pergi?!!” ucap MC panik tanpa sadar berbicara di depan mic. Dong Min pun kaget. Semua pun mulai panik mengetahui pengantin wanita tak ada. 

Eun Ho akhirnya pergi menemui Dong Min diruang tunggu penganti. Dong Min bertanya apakah Eun Ho mengetahui sesuatu atau apakah Eun Ho tahu kemana Dan Yi pergi.
“Cobalah untuk berpikir. Apa sesuatu terjadi ... Apakah kalian berdua berkelahi lagi?” ucap Eun Ho dengan nada tinggi.
“Kami berkelahi sepanjang waktu!” teriak Dong Min marah
“Kenapa kalian berdua berkelahi? Pasti ada alasannya.” Tegas Eun Ho terlihat ikut marah
“Dan Yi... aku tidak akan pernah.. Ah... Aku tidak tahu... Aku tidak punya ide. Aku tidak tahu mengapa kami berkelahi.... Hei, kami berkelahi lebih dari seminggu yang lalu... Astaga, kami sudah berbaikan. Sial!” teriak Dong Mi marah. Eun Ho akhirnya memilih untuk berjalan pergi. Dong Min berteriak memanggilnya. 


Eun Ho akan keluar dari tempat pesta, saat itu ada dua orang pelajara melihatnya mengetahui kalau  penulisnya, Cha Eun-ho yang menulis seri  The Bloody Contract  dan meminta memberikan tanda tangan. Eun Ho yang terburu-buru memilih tak mengubrisnya.
“Maaf, kau salah orang.” Ucap Eun Ho berjalan pergi, Dua orang remaja binggung karena yakin orang itu Eun Ho, penulis terkenal lalu berusaha mengejarnya.
Eun Ho akhirnya mengemudikan mobilnya, mencoba menelp Dan Yi dengan wajah panik tapi ponselnya tak akhirnya. Ia penasran dengan yang terjadi sampai Dan Yi kabur dari pesta penikahanya.
“Aku berlatih sangat keras selama sebulan untuk bermain piano di pernikahan mu... Bagaimana kau bisa ... “ ucap Eun Ho kesal.
“Eun Ho” ucap Dan Yi yang mengangkat telpnya. Eun Ho bertanya keberadaan Dan Yi sekarang.
“Aku di belakang mu.” Ucap Dan Yi. Eun Ho binggung dibelakang mana, lalum menoleh ke belakang mobilnya dan hanya bisa melonggo karen Dan Yi duduk dikursi belakang mobilnya.
Dan Yi menunjuk ada lampu merah didepan. Eun Ho pun akhirnya menginjak pedal rem dan mobilnya pun berhenti.
“Apa  Kau gila? Mengapa kau masuk ke mobil ku? Mengapa masuk ke mobil ku setelah menyebabkan keributan itu?” ucap Eun Ho marah. Dan Yi tahu dengan tindakanya.
“Aku pasti kehilangan akal.” Komentar Dan Yi, Eun Ho pikir kalau Dan Yi sedang bercanda sekarang 


Dong Min menelp, Dan Yi meminta agar Jangan menjawabnya. Eun Ho pikir tak mungkin bisa mengabaikannya. Dan Yi mengambil ponsel Eun Ho agar  jangan menjawabnya. Tapi Eun Ho tetap ingin mengangkatnya. Keduanya pun saling menarik ponsel akhirnya terjatuh dan terangkat.
“ Eun Ho... Kau bersama Dan Yi sekarang, kan? “ ucap Dong Mi. Eun Ho meminta agar Dan Yi tak bersuara
“Aku tahu kau bersamanya sekarang. Kalian berdua... Tolong jangan katakan padaku bahwa ini adalah apa yang aku pikirkan. Pikiran absurd ini tidak pernah terpikir olehku sebelumnya, tapi ...” ucap Dong Min yang melihat rekaman CCTV saat Dan Yi masuk ke dalam mobil Eun Ho.
“Tidak, Dong-min. Tidak seperti itu” kata Eun Ho lalu meminta Dan Yi untuk mengatakan pada Dong Min karena punya pemikiran yang salah.
“Dia berbicara omong kosong total.” Ucap Dan Yi. Eun Ho pikir Dong Min sekarang sudah mendengar itu?
“Dia mengatakannya dengan tenang, jadi mungkin kau tidak bisa mendengarnya. Dia bilang itu tidak benar. Dia dengan jelas mengatakannya.” Ucap Eun Ho berusaha menyakin.
“Kau harus kembali ke sini... Dengan Dan Yi tentu saja.”tegas Dong Mn pada Eun Ho
“Dan Yi... Aku tahu aku pecundang dan aku salah,  tapi jangan seperti ini. Ibumu pingsan, Dia sedikit terkejut jadi Kembalilah” tegas Dong Min dengan nada penuh amarah.
“Dong-min, aku akan membawanya kembali... Tunggu sepuluh menit.” Ucap Eun Ho menyakinkan. Dan Yi hanya bisa cemberut melihat menatap keluar jendela. 
Dan Yi duduk di pinggir jalan dengan gaun pengantinya, Eun Ho keluar dari supermarket membelikan minum lalu menanyakan alasan kabur dari penikahanya. Dan Yi mengaku karena gugup.

“Kita tidak harus kembali jika kau tidak mau. Katakan padaku jika kamu ingin pergi ke tempat lain. Aku akan membawamu.” Ucap Eun Ho
“Aku sudah tidak ada tempat untuk pergi.” Kata Dan Yi pasrah
“Lalu akankah kita pergi ke bandara? Kau bisa mendapatkan penerbangan apa saja yang tersedia. Kemanapun menuju, kau bisa tinggal di sana selama beberapa bulan.” Saran Eun Ho
“Kita seharusnya pergi ke Spanyol untuk bulan madu. Ibuku menyuruh kami pergi ke Pulau Jeju karena kami bangkrut, tapi aku bersikeras. Semua perabot dan sebagainya untuk tempatku dibeli dengan pinjaman.” Cerita Dan Yi sambil menangis.
“Kenapa kau mengkhawatirkan hal itu sekarang?” keluh Eun Ho
“Dong-min berkata ibuku pingsan.. Belum lama sejak ayah ku meninggal.” Ucap Dan Yi sedih lalu berteriak meliat mobil Eun Ho yang ditarik. Eun Ho pun panik melihat mobilnya yang ditarik karena parkir sembarangan. 

Keduanya akhirnya bergandengan tangan sambil berlari disepanjang jalan, wajah keduanya tampak bahagia.
“Jika aku bisa memutar balik waktu dan memilih satu hari untuk kembali, Aku akan memilih momen itu.  Kapanpun pernikahanku membuatku stres, aku memikirkan momen itu.”
Keduanya terus berlari, penutup kepala Dan Yi tiba-tiba terbang terbawa angin. Eun Ho berusaha mengambilnya tapi tangan tak sampai karena terlalu tinggi.
“Hari itu, jika aku memilih untuk tidak kembali ke pernikahanku. Hari itu, jika aku pergi ke negara yang jauh  seperti yang disarankan Eun-ho,  Aku akan menjalani kehidupan yang sangat berbeda sekarang.” 

Dan Yi berdiri dengan setelan jas dan roknya seperti pekerja kantoran, memperkenalkanya sebuah botol yaitu Minuman energi paling terkenal di negeri ini.
"Setelah hari yang panjang dan sulit di tempat kerja, Aku berdiri di depan kompor dan memasak badai. Tetapi melihat anak ku makan makanan yang ku buat sudah cukup untuk mencairkan semua kelelahan ku. Aku yakin seorang ibu. " ucap Dan Yi mengikuti gaya iklan.
“Aku tahu iklan itu.” Ucap seorang wanita yang duduk didepanya dengan dua orang pria.
“Ketika si ibu bertanya kepada putranya siapa orang favoritnya di dunia, Kuncinya adalah dia menyebut nama pacarnya. "Anak-anak tidak berguna. Jika kau ingin kehidupan yanga nyata, buka apotek di dekat mu. "  Aku datang dengan ide berdasarkan pengalamanku sebagai seorang ibu. ucap Dong Yi. Ketiganya saling berpandangan dengan wajah setuju.
“ Dimulai dengan ini, Aku bahkan menerima penghargaan di Penghargaan Iklan Korea 2012. Aku berani mengatakan setiap orang Korea telah melihat iklan ini yang menyebabkannya sensasi nasional di Korea... Perenang Korea... Taekwondo Korea.” Ucap Dan Yi memperlihatkan dua tanganya dengan gambar
“Ritme yang akrab ini. kalian semua pernah mendengar lagu ini, kan? Tebak siapa yang datang dengan alur cerita untuk iklan ini... Ya.. Aku datang dengan itu.” Kata Dan Yi yakin dengan gagasanya.
“Tapi itu tujuh tahun lalu...Kau bermalas-malasan sejak meninggalkan pekerjaan terakhir mu tujuh tahun lalu.” Ucap si bapak.
“Pak, tolong jangan salah paham... Aku tak bermalas-malasan. Aku telah membesarkan anak ku, masa depan negara ini, dan menjaga keluarga ku. Aku juga pernah menjadi relawan di..” ucap Dan Yi mencoba menyakinkan tapi disela.
“Oke, tentu. Kami mendengarmu.” Kata si pria seperti enggan mendengar penjelasan Dan Yi. 

Tiga orang wanita pun tiba-tiba berada di belakang Dan Yi, seperti tiem yang selalu memberikan semangat untuk para-para ibu yang ingin berkerja dengan berteriak “Kita bisa melakukannya. Yakin!”  Dan Yi terus melihat IKLAN PEKERJAAN
“Mengapa kau meninggalkan pekerjaan terakhir mu?” tanya wanita pewawancara.
“Aku ingin bertahan, tetapi ibu ku, yang telah merawat anak ku, jatuh sakit, jadi aku tidak punya pilihan.” Jawab Dan Yi yang ada di warnet.
“Semua atasan mu akan lebih muda dari mu. Apakah kau akan baik-baik saja dengan itu? Bagaimana jika kau hanya mendapat tugas kecil seperti membuat kopi dan fotokopi? Bagaimana jika kau harus bekerja lembur, bekerja di akhir pekan, atau bepergian? Apa yang suamimu lakukan?” tanya tiga orang pewawancara bergantian.
“Penghasilannya menopang mu selama tujuh tahun, jadi ia harus menghasilkan cukup banyak... Aku kira dia dipecat.” Komentar pria pewancara.
“Kami bercerai setahun yang lalu.” Akui Dan Yi dan semua wanita yang ada disekelilingnya menyakinkan pasti bisa melakukannya dan melakukanya. 



Dan Yi mencoba interview ditempat lain, lalu melihat tumitnya yang lecet dan bertanya pada wanita yang ada disampingnya apakah punya plester. Si wanita mengelengkan kepala. Salah seorang pegawai memanggil nama Kang Dan Yi dan Seo Jung In. Mereka pun masuk.
“Hidup sebagai ibu yang tinggal di rumah pasti membuat mu stres. Maksud ku, kau memiliki karier yang sukses. Menyerah itu tidak mudah. Aku yakin kau merasa seolah-olah semua orang bergerak maju tetapi kau.” Komentar pewawancara.
“Aku percaya pengalaman ku akan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan yang berkelanjutan.” Ucap Dan Yi yakin. 

Dan Yi dan Jung In pergi ke toilet bersama, tiba-tiba Jung In memberikan plester karena bertanya kepada sebelum wawancara dan wawancara sudah selesai sekarang jadi akan memberikanya. Dan Yi sempat binggung akhirnya mengucapkan Terima kasih.
“Pasar kerja cukup kompetitif dengan orang-orang berusia 20-an, namun ada banyak orang seperti mu juga. Ini sangat menyebalkan.” Komentar Jung In sinis.
Aku menjadi sangat baik... Jika ini terjadi kembali pada hari ...” ucap Dan Yi seperti sangat menyesal dengan pilihan hidupnya lalu memasang plester.

Saat itu wanita yang mewawancarai Dan Yi masuk toilet, Dan Yi sedang mengangkat tumitnya memberitahu kalau kakinya lecet jadi sedang memasang plester.
“Aku telah mewawancarai banyak wanita yang mencoba untuk kembali setelah istirahat karier. Mencari pekerjaan pasti membuat stres. Itu tentu tidak mudah. Jawaban terakhir mu cukup berkesan. Apa 11 tahun pengalaman mu sebagai ibu rumah tangga akan membantu perusahaan? Bagaimana tepatnya kau dapat membantu perusahaan?” ucap si wanita
“Seperti yang kau lihat di resume ku, aku dulu..”jawab Dan Yi tapi disela oleh si wanita.
“Tidak, aku bertanya tentang mu di masa sekarang. Apa kau lihat, industri ini telah banyak berubah. Jangan bicara dengan bangga tentang kembali setelah istirahat karier, dengan Kembali ke tempat kerja tidak seperti pergi piknik.”tegas Si wanita menasehati Eun Ho.
“Tunggu sebentar... Aku berusaha keras untuk...” kata Dan Yi mencoba membela diri tapi si wanita yang lebih dulu bicar.
“Aku tersinggung. Apakah kau tahu yang harus ku lakukan untuk mempertahankan pekerjaan ku? Beraninya kau muncul di sini mencoba mendapatkan pekerjaan yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untukku?” sindir si wanita terlihat sinis lalu berjalan pergi. 



Eun Ho sebagai dosen mengakhiri kuliah tentang Romantisisme dan fiksi Gotik di akhir abad ke-19 dan mengaku akan memberikan hadiah ketika menyelesaikan setiap bab jadi meminta mereka untuk memikirkna tentang apa yang sudah pelajari di bab tadi.
“Aku ingin masing-masing kelompok untuk memilih literatur, menganalisisnya, dan berdiskusi tentang hal itu. Kalian akan sedih jika tidak ada tugas individu jadi ...” ucap Eun Ho, semua mahasiswa mengeluh menolaknya.
“Aku akan sedih, jadi Tulis esai tentang pembagian antara genredan sastra murni. Dan kelas berikutnya kita akan memiliki kuis, jadi bersiaplah.” Ucap Eun Ho memberikan tugas.
“Ayolah! -Itu terlalu banyak!” keluh Mahasiswanya, Eun Ho malah berpikir anak muridnya berkomentar dirinya  yang terlalu tampan dengan senyuman manis. 

Eun Ho keluar dari ruangan kelas melewati taman, beberapa mahasiswa memberikan makan karena menjadi fansnya. Salah satu mahasiswa meminta agar Eun Ho melihat novel yang baru ditulisnya. Eun Ho menolak karena  Perusahaa  akan mengadakan kontes untuk penulis yang baru muncul jadi harus mengikuti kontes.
“Profesor, apakah kau punya pacar?” tanya salah satu mahasiswa
“Ya, aku akan bertemu keluarganya besok. Kami akan segera menikah.” Ucap Eun Ho yakin. Mahasiswa tak yakin mendengarnya. 

Dan Yi merapihkan rumah yang terlihat rapih dan bersih, lalu mengelap meja dari dari debu melihat sebuah buku didalam rak “THE REVOLT OF POWERLESS - PENULIS CHA EUN-HO” senyuman terlihat lalu melihat foto Eun Ho saat masih kecil.
Setelah selesai Dan Yi menjemur pakaian dan melihat ada bra yang masuk ke dalam cucian, lalu berkomentar ukurannya berbeda dari terakhir kali berpikir kalau Eun Ho sedang melihat orang lain sekarang.

Eun Ho akan menaiki mobil tapi Dan Yi mengirimkan pesan “Pengurus rumah tanggamu memberitahuku bahwa kau terus membawa gadis-gadis yang berbeda ke rumah.  Kau lebih baik menikah jika kau telah menemukan gadis yang layak dan Berhentilah mengoda sekelompok gadis.”
Wajah Eun Ho terlihat kesal membacanya, akhirnya menelp Dan Yi agar meminta agar menemukan pembantu rumah tangga baru. Dan Yi yang sedang berkerja dirumah Eun Ho ingin tahu alasanya.
“Aku tahu dia rapi dari cara dia membersihkan, dan aku yakin makanan yang dia buat cocok dengan mulutmu” ucap Dan Yi
“Aku tidak suka dia berbicara tentang ku... Dia memberitahumu segalanya.” Keluh Eun Ho
“Ahh.. Begitu’kan? Kapan kau mulai melihat gadis yang meninggalkan bra merah itu?” ejek Dan Yi
“Apa Dia bahkan memberitahumu warnanya? Aku sudah tahan dengan dia karena kau merekomendasikannya, tapi seperti tak canggung. Dan Juga, aku pikir dia hanya bekerja setengah hari.”keluh Eun Ho kesal lalu menutup ponselnya.
“Wah... Betapa rewelnya... kau tidak bisa memecat ku.. Aku tidak punya tempat untuk pergi.” Keluh Dan Yi lalu memasukan lauk ke dalam kulkas.
“Aku sangat membutuhkan penghasilan ini.” Kata Dan Yi melihat sebuah amplop sebagai pembayarannya. 
Dan Yi menerima telp dari AKADEMI INTERNASIONAL JAE-HUI. Guru menelp Dan Yi ingin memastikan semuanya baik-baik saja, karena  Jae-hui pasti sudah memberitah bahwa ingin tinggal di sekolah selama satu semester lagi.
“Untuk melanjutkan, kami membutuhkan dokumen yang membuktikan stabilitas keuangan Anda. “ ucap Guru. Dan Yi terlihat bingung bertanya dokumen apa.
“Kami akan membutuhkan surat kerja Anda  dan pernyataan bank yang menunjukkan bahwa Anda memiliki lebih dari sepuluh juta won di akun Anda.” Kata guru. Dan Yi binggung karena diminta Laporan bank dan surat kerja. 


Eun Ho melihat ponselnya, Dan Yi mengirimkan pesan “Tidak bisakah kau mempertahankan pengurus rumah itu? Aku sudah memperingatkannya.” Eun Ho pun membalas “Aku akan mengubah kode akses pintu Jangan mengirimnya ke tempat ku lagi, Kau berurusan dengannya. “
“Wanita itu aneh. Ku pikir dia bahkan mandi di tempat ku. Handuk yang belum pernah aku gunakan digantung di rak pengeringan,  dan sampo ku habis begitu cepat. “
Dan Yi menumpang mandi saat Eun Ho berkerja dan menjemur handuknya, Eun Ho binggung melihat handuk yang belum pernah dipakain. Dan Yi pun membuka komputer dengan mencari lowongan pekerjaan dan Eun Ho bisa tahu kalau laptopnya baru saja dipakai oleh pembantunya.
“Aku bukan idiot... bahkan laptop ku menyala... Aku tidak ingin mengatakan ini,  tapi aku bahkan kehabisan beras dengan cepat.  Aku yakin dia makan makanan di tempatku.”
Eun Ho akan makan menghela nafas melihat tak ada nasi dirice cooker. Sementara Dan Yi makan dengan tumpukan nasi yang banyak diatas meja makan. Dan Yi mengeluh tak salah dengan makan sedikit makanan saat bekerja dan beprikir tidak makan banyak.


[GYEOROO PENERBITAN]
Nona Song menempelkan kertas “RAPAT EKSEKUTIF 10 AM” lalu menyapa Nyonya Ko Yoo Sun baru datang. Yoo Sun menyuruh Nona Song untuk melepaskan kertasnya sambil mengeluh  tak perlu repot mengatur waktu karena semua orang akan terlambat dan ia pertama kali datang.
Nyonya Ko sebagai “2ND IN COMMAND, FUSSY WITCH” Sementara Song Hae Rin sebagai  MANAJER ASISTEN DARI TIM EDITORIAL berharap agar bisa naik jabatan. Eun Ho masuk ke dalam gedung penerbitan, Hae Rin pun menyapanya.
[EDITOR KETUA GYEOROO, CHA EUN-HO PROFESOR PENCIPTAAN SASTRA DI HANGUK UNIVERSITAS PEMBAWA ACARA POPULER POPULER, A TOTAL EYE CANDY]
Eun Ho pun masuk ruang rapat dengan senyuman, Seorang pria masuk sambil berbicara di telp seperti mengeluh pada seorang penulis karena ingin memulai dari awal padahal tulisannya bagus jadi meminta agar terus menulis.
“Apa ... Komputer mu? Hei! Mengapa komputer mu rusak saat ini? Maksudku, apakah kau percaya itu? Kau seharusnya mengatakan sudah mematahkan jari mu.” Teriak Tuan Bong Ji Hong marah
Saat itu seorang wanita masih dengan rol rambut, berlari di lorong [SEO YEONG-AH, TIM PEMIMPIN TIM PEMASARAN”lalu memberitahu Hae Rin kalau meninggalkan sepatu di mobil jadi meminta agar mengambilkannya. 
“Pak Kim belum datang, kan? Anak ku sakit pagi ini... kau bijaksana untuk tidak menikah. Suamiku orang asing, dan anakku adalah beban. Bahkan Rumah dan tempat kerja ku berantakan.” Cerita Young Ah memakai bedaknya terburu-buru
“Aku tidak punya kehidupan pribadi.Mengapa dia begitu sering memanggil kami untuk rapat? Padahal Tidak ada yang perlu dibicarakan” keluh Young Ah tanpa sadar seseorang keluar dari balik bangku.

Tuan KIM JAE-MIN, PRESIDEN GYEOROO. Young Ah terus mengeluh kalau Tuan Kim tidak pernah mendengarkan mereka tapi hanya membuat semua keputusan dan menganggapnya praktis hanya seorang diktator.
“Aku tidak mengerti mengapa dia mengadakan begitu banyak pertemuan eksekutif. Dia selalu mengatakan kita masih harus menempuh jalan panjang. Aku muak dengannya mengatakan itu.” Keluh Young Ah kesal
“Kau terlambat lagi.” Komentar Tuan Kim, Young Ah kaget ternyata Tuan Kim sudah datang. 


Akhirnya Tuan Kim melihat DAFTAR PERIKSA TABEL memberitahu masih harus menempuh jalan panjang jadi mulai berbicara tentang merekrut karyawan baru. Young Ah kesal karena Eun Ho tak memberitahunya. Eun Ho hanya bisa tersenyum sambil mengangkat bahunya.
“Apakah kau membuat ini, Nyonya Seo?” tanya Tuan Kim melihat selembaran.
“Ya, Aku sudah membahas semuanya dengan manajer SDM. Apa ada yang salah?” tanya Young Ah
“Beberapa perubahan perlu dilakukan. Pertama-tama, itu bilang tidak ada batasan umur.” Ucap Nyonya Ko dingin. Young Ah ingin tahu apa yang akan dilakukan.
“Apakah benar-benar perlu untuk menyatakan itu?” tanya Nyonya Ko
“Aku tahu banyak perusahaan sekarang tidak mematuhi Diskriminasi Usia dalam UU Ketenagakerjaan. Tapi kami membuat buku. Bukankah itu memalukan?” ucap Ji Hong
“Baiklah kalau begitu. Bagaimana kalau kita melakukan ini? Kami akan menerima semua lulusan dan mereka yang akan lulus pada Agustus, 2019. Tetapi ketika kita menyaring resume mereka, kita akan menghilangkan mereka yang telah lulus selama lebih dari dua tahun. Apa kalian Bahagia sekarang? Kami berpegang teguh pada hukum.” Ucap Tuan Kim. Ji Hong mengeluh kalau ini sangat memalukan.
“Lalu bagaimana dengan "tidak diperlukan gelar?" tanya Young Ah
"Tidak diperlukan gelar" adalah omong kosong. Orang yang belajar dengan baik lebih baik dalam pekerjaannya.” Kata Tuan Kim
“Kau benar. Mereka yang belajar dengan baik terbukti bahwa mereka memenuhi kualifikasi standar seperti kesabaran, ketulusan hati, gairah, dan sebagainya. “ komentar Nyonya Ko
“Namun, kita adalah orang-orang yang membuat buku. Jika kita terlalu kalkulatif, kita akan berakhir kehilangan keberuntungan kita. Karena itu, mari kita berpegang teguh pada hukum untuk setidaknya satu kriteria.” Jelas Tuan Kim
“Oke, mari kita lihat..Tim Dukungan Tugas. Tidak ada batasan umur. Tidak ada batasan latar belakang akademis. Mereka mempekerjakan lulusan sekolah menengah Lalu kita bisa menyewa satu.” Ucap Tuan Kim
“Tapi mereka pekerja kontrak.” Komentar Eun Ho. Tuan Kim pikir mendapatkan pekerjaan itu sulit akhir-akhir ini. Eun Ho ingin berkomentar tapi disela.
“Cukup... Selanjutnya, mari kita lihat laporan penjualan bulan lalu... Kita masih harus menempuh jalan panjang.” Ucap Tuan Kim, Eun Ho hanya bisa mendengus kesal. Young Ah dan Ji Hong saling bertukar pesan dengan berkas rapat. 



Dan Yi masih mengunakan pakaian interviewnya, didepan sebuah rumah dengan garis larang untuk masuk. Tapi Dan Yi melempar tas dan juga sepatunya, lalu melompat masuk rumah yang tak berpenghuni. Ia masuk dalam sebuah ruangan dengan yang sedikit terang lalu memainkan senter ditanganya.
Flash Back
Dan Yi memasang tirai jendela, Dong Mi yang menemaninya pun terlihat bahagia. Dan Yi dengan senang karena Sebuah rumah harus selalu menghadap ke selatan jadi mendapat banyak sinar matahari.
“Apa yang kau pikirkan? Apakah terlihat bagus di rumah?” tanya Dong Min. Dan Yi mengaku ini sangat sempurna.
Dong Min mendorong sepeda anaknya dalam rumah, Dan Yi mengeluh kalau akan merusak lantai dan meminta Jae Hui untuk naik sepeda di luar begitu cuaca menjadi hangat dan pergi di taman. Dong Min mengeluh karena bisa membersihkan lantai.
“Kami bekerja sangat keras untuk membeli rumah ini. Aku lebih suka kau merusak wajahku.” Ucap Dan Yi lalu mengajak anaknya untuk minum jus. Jae Hui pun senang akan banyak minum.
Di meja makan, Dong Min mengajarkan Jae-hui membaca, Dan Yi mulai memasak memotong daun bawang dari sebuah pot, Dong Mi mengeluh kalau harga daun bawang  tidak semahal itu jadi bisa membelinya saja. Dan Yi mengaku daun bawang sangat mahal akhir-akhir ini.
“Jika kita menanam yang seperti ini, kita bisa memakannya sepanjang musim dingin.” Ucap Dan Yi
“Hei... Ibumu bisa membeli gedung dengan semua tabungannya.” Ejek Dong Mi
Dan Yi seperti mengingat semua kenangan indahnya dengan keluarganya di rumah yang sudah kosong. Ia lalu kembali memainkan senternya melihat ke ruangan lainya, seperti kenangan sedih. 


Flash Back
Dan Yi memegang tanga Dong Min memohon untuk  mulai lagi dan akan berusaha lebih keras. Ia mengingatkan kalau menikah karena saling mencintai serta memikirkan tentang Jae Hui. Dong Mi hanya bisa menghela nafas dengan memailingkan wajahnya.
“Aku minta maaf untuk semuanya... Aku sadar mengatakan beberapa hal jahat kepada mu, tetapi itu karena aku juga kesal karena bisnis mu bangkrut. Aku minta maaf atas hal tersebut, Aku berjanji tidak akan pernah melakukannya lagi.” Ucap Dan Yi memohon
“Aku baik-baik saja karena kita kehilangan rumah. Aku baik-baik saja dengan segalanya. Mari kita pergi ke rumah ayahmu di pedesaan dan memulai lagi ...” kata Dan Yi
“Kau Pergi ke sana dan lakukan apa? Apa yang akan kau lakukan disana? Apa kau bisa mengali lubang untuk mencari makanan?” teriak Dong Min marah
“Lalu apakah kau berpikir bisa menyelesaikan semuanya dengan selingkuh? Apakah itu sebabnya kau selingkuh?” teriak Dan Yi marah, Dong Mi memilih untuk pergi. Dan Yi menahan Dong Mi agar tak pergi
“Aku tidak akan pernah menyebut-nyebutnya lagi... Maafkan aku. Aku sangat menyesal.” Ucap Dan Yi. Dong Min malah menghempaskan tangan Dan Yi lalu berajak pergi dengan wajah kesal.
Dan Yi menangis histeri didepan pintu rumah dan mengingat semua kenangan pahit di rumah itu juga.
“Jangan menangis.... Dan Yi.... Suamimu tidak akan kembali... kau bisa menangis semau mu, tetapi dia tetap tidak akan kembali... kau harus mandiri mulai sekarang.” Ucap Dan Yi menyakinkan dirinya.
Saat itu dan Yi mencoba melihat saldo banknya, lalu mengirimkan akan pesan pada anaknya “Jae-hui... Ini aku, ibumu... Aku mendapat telepon dari akademi. Dan aku minta maaf untuk memberitahu mu bahwa aku tidak melakukannya dengan baik secara finansial.  Aku masih belum menemukan tempat tinggal,  dan masih belum punya pekerjaan.  Jadi ... “
Saat itu Jae Hui menelp, Dan Yi panik mendengar anaknya menangis. Jae Hui mengaku perutnya sangat sakit. Dan Yi makin panik ingin tahu seberapa sakit dan kenapa tak pergi ke rumah sakit. Jae Hui memberitahu kalau  Tagihan medis tidak ditanggung oleh asuransi, jadi itu akan menghabiskan banyak uang.
“Tetap saja, kau harusnya pergi ke rumah sakit jadi Panggil guru mu dan pergi ke rumah sakit... Jae-hui... Aku punya uang. Aku punya cukup untukmu  pergi ke rumah sakit dan kau dapat melanjutkan belajar di sana. Aku akan membiarkan mu melakukan semua yang kau inginkan.” Teriak Dan Yi tak ingin anaknya khawatir.
Bersambung ke part 2
Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar