PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 15 Januari 2019

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 11 Part 1

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Oh Sol keluar dari kamar kaget melihat Sun Kyeol sudah duduk di ruang TV dengan sandal yang sama denganya. Sun Kyeol menaruh bukunya menyapa Oh Sol sambil bertanya apakah Tidurnya nyenyak. Oh Sol menganguk lalu berkomentar Sun Kyeol pasti harus pergi pagi-pagi karena sudah berpakaian.
“Aku selalu berpakaian seperti ini di rumah.” Akui Sun Kyeol, Oh Sol melonggo binggung.
“Mari... sarapan.” Kata Sun Kyeol, Oh Sol kebingungan karena belum masuk.
“Akan kubuatkan sarapan,... jadi ayo makan bersama.” Kata Sun Kyeol, Oh Sol tetap ingin membuatkanya.
“Kau diam duduk di sini.” Ucap Sun Kyeol mendorong Oh Sol agar duduk saja. 



Sun Kyeol mulai masak, layaknya chef didapur walaupun terlihat berantakan. Oh Sol ingin tahu apakah ada yang bisa dibantu. Sun Kyeol menolak karena bisa memasaknya sendirian, jadi Oh Sol  hanya perlu diam duduk baca buku atau nonton TV saja.
Akhirnya Oh Sol membiarkan Sun Kyeol agar masak didapur. Sun Kyeol pun kembali masak dengan gaya chef menaburkan garam untuk pastanya. Oh Sol pun sibuk membaca buku, sampai akhirnya Sun Kyeol membuka kulkas dan melihat ada dua masakan tertulis note [Semoga beruntung, Chef Jang]


Sun Kyeol sudah membuat makanan diatas meja, lalu membawa Oh Sol ke meja makan. Oh Sol pikir bisa jalan sendiri tak perlu dituntun.  Sun Kyeol pikir sudah lama tak masak, Oh Sol hanya bisa melonggo melihat piring pasta diatas meja.
“Kau Sedang apa? Ayo Cepat makan.” Ucap Sun Kyeol penuh semangat. Oh Sol akhirnya mulai makan.
“Pasta... Rasanya enak” kata Oh Sol lalu mulai terbatuk-batuk. Sun Kyeol mengeluh menyuruh agar pelan-pelan lalu memberikan minum.
Saat itu Sun Kyeol melihat ada sesuatu di mulut Oh Sol dan ingin membersihkan, tapi Oh Sol terlihat gugup dan binggung.
 [Episode 11: Aku tak bisa menyembunyikannya]

Joo Yeon mengeluh sambil makan di restoran kalau temanya itu selebriti meminta agar berhenti bersikap berlebihan. Oh Sol dengan masker dan juga kacamata hitam panik. Joo Yeon pikir tak mungkin Tuan Yoon dan adiknya akan ada disekitar mereka.
“Hei, tak pernah tahu apa yang akan terjadi, jadi Harus siap untuk semuanya.” Ucap Oh Sol. Joo Yeon mengeluh temanya itu hanya membuatnya malu.
“Lalu.. Apa Tinggal di sana baik-baik saja?” tanya Joo Yeon sambil makan toppoki.
“Tidak, bahkan bernafaspun tak bisa... Kupikir Soo Kyeol mencoba mencekikku sampai mati.” Cerita Oh Sol
“Ini sudah kuduga... Maksudku, bagaimana kau akan menyembuhkan mysophobia-nya? Padahal Kau jorok.” Kata Joo Yeon mengejek.
“Hei, dia bilang aku tak jorok, Katanya baik-baik saja.” Ucap Oh Sol 

Flash Back
Oh Sol menjauh saat Sun Kyeol ingin membersihkan mulutnya, bertanya Kenapa melakukan itu. Sun Kyeol terlihat binggung, Oh Sol mengaku  Ini mengganggunya. Sun Kyeol kaget kalau Oh Sol terganggu olehnya dan Oh Sol mengaku tidak tapi ia membuat Sun Kyeol tak nyaman.
“Aku makan blepotan, dan menumpahkan makanan di mana-mana juga.Apa Kau sungguh baik-baik saja?” ucap Oh Sol
“Ya, aku baik-baik saja. Tak tahu orang lain mungkin mengganggu, tapi buat Gil O Sol  baik-baik saja.” Kata Sun Kyeol lalu membersihkan mulut Oh Sol. Oh Sol hanya terdiam dan cegukan. 

Joo Yeon tak percaya kalau Sun Kyeol mengatakan itu. Oh Sol pkir  Bukan itu saja lalu menceritakan saat dirumah.

Flash Back
Oh Sol terlihat kesusahan mengambil piring di rak karena tubuhnya yang pendek. Saat itu Sun Kyeol datang membantu, Oh Sol terlihat gugup karena tubuh mereka berdekat dan Sun Kyeol terlihat tak canggung.
“Tak peduli kapan pun, kau boleh minta bantuanku.” Ucap Sun Kyeol menatapnya. Oh Sol tak bisa berkata-kata.


Oh Sol membersihkan lantai saat itu Sun Kyeol sedang membersihkan jendela.  Ia kaget melihat gaya Sun Kyeol yang membuat gambar "Heart" Sun Kyeol seperti sengaja membuat bentuk heart bahkan dalam bentuk yang kecil-kecil.
“Ahh... Ini Bukan "Heart". Tak mungkin.” Ucap Oh Sol panik menyadarkan dirinya lalu bergegas pergi. Sun Kyeol tetap membentuk hati ukuran besar seperti ingin menyakinkan Oh Sol dengan hatinya.
“Bravo, bravo.... Hei, O Sol... Karena ini sudah terjadi, kau harus menjadikannya milikmu.... Jadikan dia milikmu... Dan Ini, kudapat ramuan cinta ini untukmu.” Ucap Joo Yeon penuh semangat. Oh Sol bertanya apa yang dibawa oleh temanya. 

“Ini anggur semanggi yang dibuat ayahku ketika dia meninggalkan pegunungan... Hei, semak cengkeh dikenal untuk malam... Kau tahu itu menyehatkan, kan? Kubawa untukmu, tapi kau boleh berbagi dengan Sun Kyeol” ucap Joo Yeon.
Oh Sol mengeluh Joo Yeon sedang gila dan bercanda, karena  Tak boleh berkencan. Joo Yeon tak boleh bicara begitu karena mereka  tinggal bersama jadi aneh kalau tak boleh berkencan dan meminta gar mendengarkan ucapanya.
Oh Sol menegaskan tak boleh, Joo Yeon ingin tahu apa yang tak boleh dan tahu kalau Oh Sol itu punya perasaan pada Sun Kyeol jadi itu alasan menolak Choi Gun dan ucapanya itu tak salah.  Oh Sol pun memikirkan tentang nasib O Dol.
“Dasar.. Kakek tua. Dia terlalu banyak nonton film... Itu ketentuan yang tak adil.” Keluh Joo Yeon marah 

Sek Kwon mengaku merasa terhormat Choi Gun ingin berjumpa dengannya. Choi Gun dengan tatapan serius membahas tentang Oh Sol ingin tahu keberadanya. Sek Kwon binggung dan menyakinkan kalau yang berbicara mengenai Gil O Sol.
“Dari yang kutahu, kau memberinya tumpangan ke Busan. Katakan padaku di mana dia sekarang.” Ucap Choi Gun dengan wajah serius. 

Sun Kyeol sibuk di kamarnya mencari keyword [Skill berkencan] dan menemukan “Strategi dan taktik kencan”
 [1. Jadilah pria cerdas yang banyak membaca.]
 [2. Jadilah pria seksi yang memasak untuk kekasihnya.]
 [3. Jadilah pria manis yang merawat kekasihnya.]
 [4. Jadilah pria pemberani yang datang untuk menyelamatkan sang kekasih.]
[5. Jadilah pria yang peka dan seksi.]
Saat itu terdengar bunyi bel rumah, Sun Kyeol heran karena Oh Sol yang  tahu kode sandi tapi membunyikan bel. Ia langsung berpikir kalau Triknya berhasil dengan wajah tersenyum bahagia. 

Sun Kyeol membuka pintu menyapa Oh Sol karena sudah menunggu, tapi dibuat kaget karena yang datang adalah Choi Gun. Choi Gun mengejek Sun Kyeol yang sudah menunggunya kaena tak tahu jadi seharusnya datang lebih cepat.
“Apa... Sebentar, kenapa kau?” ucap Sun Kyeol binggung. Choi Gun tak menjawab langsung menerobos masuk.
“Beraninya kau menerobos masuk? Akan kulaporkan kau masuk tanpa izin. Keluar sekarang!” teriak Sun Kyeol marah
“Katamu kau menungguku... Apa Perkataan itu bukan untuku? Apa ada orang lain?” kata Choi Gun
“Itu... Ada perlu apa kau kemari? Dan bagaimana kau mendapatkan alamatku? Oh, kau tak boleh menyalahgunakan informasi pribadi pasien seperti ini.” Ucap Sun Kyeol marah
“Benar, aku punya informasimu... Tapi bukankah kau memberiku alamat di Minnesota?” ejek Choi Gun lalu melihat ke arah rak sepatu.
“ Ini Harus kukatakan, kau punya selera yang aneh.” Komentar Choi Gun melihat sandal kelinci
“Yah, itu bukan punyaku.... Yang ini milikku... Aku memang membelinya, tapi itu... Kau Jangan mainin telinganya... Bagaimana kalau nanti lepas?” teriak Sun Kyeol kesal.  Tapi Choi Gun seperti tak peduli langsung masuk rumah


“Wah, rumah yang bagus. Sangat rapi... Aku selalu ingin tinggal di rumah seperti ini.” Komentar Choi Gun
“Coba Lihat, siapa bilang kau bisa menerobos ke rumahku dan berjalan seperti ini? Aku tak pernah mengundangmu...  Keluar dari rumahku!!” ucap Sun Kyeol sangat marah
“Seharusnya kuperkenalkan diriku lebih awal. Senang bertemu denganmu, Jang Sun Kyeol.. Mulai hari ini, kita akan ada sesi terapi... Aku psikiatermu, Choi Ha In.” Ucap Choi Gun. Sun Kyeol kaget mengetahui sebagai  Psikiaternya.

Sek Kwon duduk diam dalam ruangan, mengingat kembali saat bicara dengan Choi Gun di restoran.
Flash Back
Choi Gun kaget mengetahui O Sol tinggal dengan Jang Sun Kyeol sekarang, Sek Kwon yakin Choi Gun tahu betul itu adalah bagian dari terapi perilaku kognitifnya Dan Gil O Sol memilih untuk melakukannya. Choi Gun  yakin Oh Sol  tak punya pilihan selain melakukannya karena diberi tawaran yang tak bisa di tolak.
“Biar kutanya satu hal... Jika kondisi Jang Sun Kyeol tak membaik, apa yang akan terjadi pada kesepakatan ini?” ucap Choi Gun
“Aku sangat percaya kondisinya akan membaik.. Itu sebabnya Gil O Sol menyetujuinya.” Kata Sek Kwon
“Sepertinya itu jawaban yang setengah hati. Ayo kita berpikir secara objektif. Tanpa si pasien tahu, dan hanya mengandalkan bantuan dari non-pakar, Menurutmu apa itu mungkin?” kata Choi Gun
“Kami coba segala yang dapat di lakukan.. Karena harus.” Tegas Sek Kwon
“Siapa? Apa Keluarga Jang Sun Kyeol ? Tapi keegoisan mereka mungkin menyakiti seseorang lagi. Pernahkah kau memikirkan hal itu?” kata Choi Gun
“Kupikir itu yang terbaik untuk kedua masalah mereka. Itu sebabnya aku menyarankannya.” Tegas Sek Kwon
“Itu yang terbaik untuk kedua pihak? Itu mungkin hanya jika itu berjalan dengan baik. Seperti dalam permainan ranjau, di mana kau harus menghindari semua ranjau.” Ucap Choi Gun menyadarkan. 



Sek Kwon terdiam mengingat semua kata-kata Choi Gun, Tuan Cha datang bertanya Apa yang sedang direnungkan. Sek Kwon menceritakan  baru saja bertemu dengan Dokter Daniel, kalau mengajukan diri untuk menjadi dokter Sun Kyeol. Tuan Cha terlihat bingung.
“Dia bilang akan mengunjungi Sun Kyeol secara langsung.” Ucap Sek Kwon. Tuan Cha pikir itu Berita bagus.
“Akankah CEO  menerimanya?” kata Sek Kwon tak yakin. 

Sun Kyeol terlihat marah karena Choi Gun yang bisa merawatnya lalu mengejek Choi Gun itu adalah dukun. Choi Gun tak percaya dianggap Dukun lalu berkata Bahkan jika Hua Tuo muncul tepat di depan matanya, maka ia akan menjadi dukun jika itu yang dipikirkan.
“kau bilang "Hua Tuo"? omong kosong” kata Sun Kyeol marah
“Berkonsultasi masalah mysophobia tak cukup lewat telepon. Mulai sekarang, biarkan aku tinggal bersamamu dan coba berbagai metode.” Jelas Choi Gun.
“Tinggal bersamaku? Siapa yang tinggal dengan siapa? Aku tak butuh dokter... Kau  Pergi sajalah.” Ucap Sun Kyeol mengusir.
Choi Gun mengaku lapar dan bertanya apakah punya makanan. Sun Kyeol hanya bisa menghela nafas, Choi Gun meminta agar Jangan terlalu dingin lalu melihat di kulkas makanan Organik. Sun Kyeol mengaku itu di penuhi pestisida.
“Apa itu kamar mandimu?” tanya Choi Gun, Sun Kyeol mengingat barang-barang yang dibelikan untuk Oh Sol
“Jangan ke sana! Jangan gunakan kamar mandiku... Kau Pergi ke tempat lain.” Teriak Sun Kyeol
“Kenapa pakai Banmal?” keluh Choi Gun. Sun Kyeol mengaku kalau Choi Gun bisa pakai Banmal juga jika mau. Choi Gun mengerti.
“Kita akan lebih sering bertemu... Aku akan berbicara lebih santai. Jadi Biarkan aku menggunakan kamar mandimu, temanku.” Goda Choi Gun. Sun Kyeol melarangnya tapi Choi Gun tetap masuk karena sudah tak tahan. 



Saat itu terdengar suara password pintu. Sun Kyeol membuka pintu dengan wajah panik memberitahu kalau ada sedikit masalah di rumahnya. Oh Sol binggung bertanya Apa ada sesuatu untuk dibersihkan jadi bisa masuk saja. Sun Kyeol melarang dengan wajah panik.
“Aku akan membersihkannya, jadi kau bisa Kembali sebentar lagi. Kau bisa Pergi ke kafe komik atau sesuatu jadi Kembalilah saat sudah kuhubungi.” Ucap Sun Kyeol
“Lalu ini bagaimana...” tanya Oh Sol tapi saat itu Choi Gun membuka lebar pintu menyapa Oh Sol
“Aku sudah menunggumu.” Ucap Choi Gun, Oh Sol binggung melihat Choi Gun ada dirumah Sun Kyeol. Choi Gun mengajak Oh Sol agar masuk saja bahkan membawakan bahan makanan. Sun Kyeol hanya bisa mengumpat marah. 
Oh Sol bertanyaApa yang terjadi dan Bagaimana Choi Gun tahu kalau ada dirumah bosnya. Sun Kyeol tak percaya kalau Choi Gun ternyata tahu kalau Oh Sol ada dirumahnya lalu berpikir Oh Sol yang memberitahunya. Oh Sol mengelengkan kepala. 


“Apa Ayah tahu aku di sini?” bisik Oh Sol panik, Choi Gun pikir kalau Ayah Oh Sol tahu maka akan menggila.
“Aku ingin makan sashimi di Pasar Jagalchi. Jadi apa ini Busannya?” bisik Choi Gun menyindir. Oh Sol bisa mengerti.
“Ngomong-ngomong, apa kalian saling kenal?” tanya Oh Sol binggung.
“Jangan bicara omong kosong. Bagaimana mungkin aku kenal dengan dukun ini?” kata Sun Kyel marah
“Itu sangat menyakitkan. Apa Kau tak ingat semua malam yang kita habiskan berbicara di telepon?” goda Choi Gun. Sun Kyeol melonggo bingung.
“Maaf. Kau menyangkal hubungan antara kita, jadi aku agak kesal.” Goda Choi Gun.
“Kau bilang "Hubungan antara kita"? Oh Sol.. Ini Bukan seperti itu.. Kau Katakan padanya, bukan itu maksudnya”ucap Sun Kyeol panik tak ingin Oh Sol salah sangka. Tapi Choi Gun seperti menyakinakn.
“Kau harus menyangkal! Katakan padanya bukan seperti itu!..  Kau Jangan tatap aku dengan penuh khawatir.. Aku... Hei!” teriak Sun Kyeol marah 

Oh Sol akhirnya duduk di kursi dengan didepan Sun Kyeol dan Choi Gun mengetahui keduanya bertemu untuk tujuan perawatan menurutnya itu hubungan istimewa. Sun Kyeol mengeluh dianggap Istimewa menegaskan kalau tak butuh dokter.
“Kau Sudah selesai sekarang, jadi boleh pergi.” Ucap Sun Kyeol marah
“Berhenti mengusirku seperti itu dan Beri aku kesempatan. Sebenarnya aku malu mengatakan ini sendiri, tapi aku seorang dokter yang sangat kompeten dan terkenal. Aku juga murid favorit Dokter Fore” tegas Dokter Choi
“Kenapa kau terus Banmal padaku? Tidak bisakah kau bicara lebih sopan?” keluh
“Kau ingin kita berbicara lebih santai.” Ucap Choi Gun, Sun Kyeol mengeluh tapi teringat kalau tadi memperbolehkan Choi Gun mengatakanya.
“Itu bagus... Maksudku, kau merawat CEO,  karena Aku khawatir. Kondisi dia mungkin memburuk gara-gara aku jadi khawatir. Jika dokter bisa tinggal bersama kami, menurutku akan lebih bagus.” Ucap Oh Sol malah menyarankan.
“Gil O Sol , apa maksudmu "kondisiku"? Aku sangat normal dan  baik-baik saja.” Ucap Sun Kyeol mengelak.
“Kau bilang "Baik-baik saja"? Aku tahu... Kau diam-diam membersihkan seluruh tempat setiap malam. Apa Kau pikir aku tak tahu?” ucap Oh Sol. Sun Kyeol tetap menolak Choi Gun tinggal dirumahnya.
“Kenapa tidak boleh?”tanya Oh Sol. Sun Kyeol mengaku hanya tak suka.
“Jang Sun Kyeol...  Serangga...” ucap Choi Gun, Sun Kyeol tak percaya ada serangga dirumahnya.
“Sebenarnya sedang merayap di ke arahmu.” Kata Choi Gun. Sun Kyeol panik mengangkat kakinya berteriak agar meminta menangkapnya.
“Kau tak baik-baik saja.” Ucap Choi Gun menyimpulkan sikap Sun Kyeol yang belum berubah.
“Bagaimanapun, aku tak peduli jika kau dokter... Tidak ada orang lain yang boleh tinggal di sini.” Tegas Sun Kyeol akan masuk kamarnya.
“Kenapa orang lain tidak boleh tinggal?” tanya Oh Sol, Sun Kyeol terlihat binggung.
“Mungkinkah karena kau ingin tinggal hanya denganku?” tanya Oh Sol. Choi Gun langsung mengejek Sun Kyeol itu cabul.
“Tidak... Hei.... Apa yang kau bicarakan?.. Tidak seperti itu.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol pikir Sun Kyeol yang bilang akan membuatnya Jatuh...
“Kau diterima!” teriak Sun Kyeol tak ingin Choi Gun tahu kalau akan membuat Oh Sol jatuh cinta.
“Kau membuat keputusan yang tepat.. Kau tak akan menyesalinya, teman.” Kata Choi Gun bangga
“Kau bilang "Teman"? Tapi kau tak boleh tinggal di sini, paham? Maksudku... Tidak ada kamar kosong lagi... Aku hanya ingin konseling.” Tegas Sun Kyeol. Choi Gun menganguk mengerti.
“Aku agak pilih-pilih jadi Aku tak tidur di sembarang tempat.” Ucap Choi Gun. Sun Kyeol tak percaya kalau Choi Gun itu Pilih-pilih dan memikirkan yang akan diperbuat sekarang. 


Jae Min makan ramyun di minimarket dengan wajah babak belur, Young Sik pun baru tahu kalau Jae Min diusir dan belum makan apa pun seharian. Jae Min mengaku senang masih hidup sambil mengelu  Mereka bahkan tak sering nonton film tapi tiba-tiba nonton.
“Apa maksudnya "Bola nasi" itu? Pada akhirnya, kau ketahuan orang tuamu.” Kata Young Sik. Jae Min membenarkan.
“Mereka nonton bersama murid-murid mereka. Jadi Bagaimana lagi ini?” ucap Jae Min tak bisa berbuat apa-apa
“Aku ingin membantumu, tapi seperti yang kau tahu, apartemenku kecil.” Akui Young Sik. Jae Min pikir tak masalah.
“Tetap saja, aku merasa bersalah” kata Young Sik. Jae Min mengaku tak masalah dan tetap akan diam.
“Apa Maksudmu diam tentang benda itu di dapatkan? Apa Kau gila?Apa Kau ingin aku diusir juga? Tidak boleh” tegas Young Sik marah 

Jae Min masuk ke kost milik Young Sik yang kecil dan juga berantakan lalu memastikan kalau itu kamar dan bukan sel penjara. Young Sik menyurh Jae Min cari tempat lain kalau memang tak suka.  Jae Min mengaku kalau menyukainya.
“Kamar mandinya ada di ujung koridor. Tapi tak ada yang boleh melihatmu di sini, jadi gunakan hanya di malam hari.Apa Kau mengerti?” tegas Young Sik
“Jangan khawatir... Aku pandai menahan pipis.” Kata Young Sik lalu menyadarkan tubuhnya di dinding, Young Sik meminta agar berhati agar tak membuat suara.
Dinding dari kayu membuat suara di sebelah kamarnya, Young Sik mengetuk dua kali menjelaskan kalau artinya, "Maaf" karena sudah menganggu. 

Choi Gun sibuk tertawa sambil menonton TV, Oh Sol duduk disampingnya terasa tak nyaman. Sun Kyeol keluar kamar mengeluh melihat Choi Gun masih ada dirumahnya. Choi Gun baru sadar kalau  waktu berlalu begitu cepat dan Sun Kyeol mandi sangat lama karena sengaja menunggu agar bisa berpamitan.
“Kau tak harus berpamitan, jadi Pergi saja cepat.” Ucap Sun Kyeol. Choi Gun mengaku tak bisa pergi tanpa pamit.
“Bisakah aku menggunakan kamar kecil? Apa aku makan sesuatu yang buruk?” kata Choi Gun lalu bergegas masuk kamar mandi.
Sun Kyeol menahan amarah, Oh Sol tahu Sun Kyeol pasti lapar jadi mengajak makan karena Makanan sudah siap. Sun Kyeol menolak karena tak punya nafsu makan lalu masuk ke dalam kamar. 


Choi Gun keluar rumah sambil membawa kotak sampah untuk membuangnya. Oh Sol menahanya ingin tahu Apa yang sebenarnya terjadi. Choi Gun tak mengerti maksudnya. Oh Sol bertanya alasan Choi Gun datang ke rumah Sun Kyeol.
“Seperti yang kukatakan, Aku dokternya.” Ucap Choi Gun. Oh Sol bertanya bagaimana Choi Gun tahu keberadanya dan menduga  bertemu Sek Kwon.
“Apa kau masih berpikir ini hal yang benar untuk dilakukan? Kau bahkan tak bisa memberi tahu keluargamu. Jadi Apa yang kau lakukan di sini?” kata Choi Gun curiga
“Aku punya alasan.” Akui Oh Sol. Choi Gun pikir  Jika ini untuk O Dol lebih baik Oh Sol mencari cara lain
“Terkadang, lebih baik berbohong daripada mengatakan yang sebenarnya. Aku tak ingin O Dol menyesal sepertiku.” Akui Oh Sol
“Bagaimana jika kau menyesal?” tanya Choi Gun. Oh Sol mengaku tak akan menyesal.
“Aku tak akan seperti itu. Bahkan jika aku menyesalinya, karena inilah yang harus kulakukan.” Ucap Oh Sol
“Biar kubantu... Ini akan menjadi lebih baik daripada berjuang sendirian.” Komentar Choi Gun. Oh Sol hanya bisa tersenyum 


Malam hari, Jae Min tertidur dengan gelisah karena tak nyaman. Young Sik tidur dilantai terlihat nyenyak bahkan sempat buang air.  Akhirnya Jae Min yang tak tahan keluar dari kamar, saat itu seperti pemilik kost melihatnya, bertanya siapa Jae Min yang tidur dikamar Young Sik.
Akhirnya Jae Min dan Young Sik berbaring di lantai dengan wajah sedih, lalu mengucapkan terimakasih. Dong Hyun yang tidur diranjang memberitahu Jae Min bisa tinggal selamanya di kamarnya kalau mau. Jae Min terlihat sedih tapi tersenyum bahagia karena menemukan kamar yang nyaman. 

Sun Kyeol mengeluh mencari sandal kelincinya, lalu mengumpat marah melihat Choi Gun yang tertidur di sofa memakai sandalnya.  Choi Gun terbangun mengaku pasti ketiduran lalu memuji sofa Choi Gun yang bagus karena biasanya kesulitan tidur di tempat baru.
“Sandal... Kau memakai sandal di sofa... Kau tahu... Aku akan...” ucap Sun Kyeol panik
“Sandal Ini? Ayolah, jangan seperti itu. Ayo berbagi seperti teman baik.” Kata Choi Gun seperti sengaja mengoda.
“Kau Keluar.. Keluar dari rumahku sekarang juga!” teriak Sun Kyeol marah
Choi Gun malah menyapa Selamat pagi. Sun Kyeol makin marah, Oh Sol baru keluar kamar melihat kembali dua orang adu mulut hanya bisa diam. 


Sun Kyeol bertemu dengan kakeknya, tahu kalau itu semua permintaan Tuan Cha dan ingin tahu  Apa sebenarnya yang rencanakan dan Kenapa tiba-tiba melakukan ini. Tuan Cha heran alasan cucunya datang pagi-pagi begini.
“Alasan? Lagipula segalanya akan tampak seperti ini bagimu. Meremehkan, menyusahkan, dan bukan masalah besar. Apa kau pikir melakukan ini akan memperbaiki mysophobiaku? Tidak. Aku tak berpikir untuk memperbaikinya, dan aku tak akan melakukannya. Mengerti?” tegas Sun Kyeol
“Sekarang kau akan berkata begitu... Namun pada akhirnya kau akhirnya akan berterima kasih padaku.” Ucap Tuan Cha yakin
“kau bilang Terima kasih? Kau tetap sama. Dari saat kau mengirimku ke Amerika saat itu dan sekarang. Kakek belum berubah sedikit pun.” Kata Sun Kyeol marah
“Benar.. Aku selalu berusaha membuat keputusan yang tepat... Sekarang pun. Jika aku tak mengirimmu ke Amerika saat itu, apa kau akan hidup seperti ini? Ini tidak mungkin... “komentar Tuan Cha. Sun Kyeol hanya bisa diam saja. 


Oh Sol melihat toko pakaian memuji tempat ini sangat mengagumkan, lalu berkomentar Nyonya Cha yang tampak lebih cantik saat bertemu kembali.  Nyonya Cha memuji Oh Sol yang pintar berKata-kata sangat manis lalu mengaku ingin minta bantuan lalu memberikan sebuah amplop
“Jika aku menyuruhnya pergi, dia tak akan pernah mendengarkanku. Bisakah kau meminta padanya? Dia harus pergi ke sini.” Ucap Nyonya Cha  Oh Sol melihat isi amplop adalah  Undangan ke Acara Penerbitan Buku.
“"Kim Hye Won"? Penyiar Kim Hye Won menerbitkan buku? Aku juga sangat menyukainya.. Apa Nyonya mengenalnya juga?” kata Oh Sol penuh semangat.
“Tentu saja. Aku menganggapnya sebagai menantu masa depanku.” Kata Nyonya Cha. Oh Sol melonggo karena Penyiar Kim yang dianggap menantu
“Bukankah Sun Kyeol dan Kim Hye Won terlihat cocok?” tanya Nyonya Cha. Oh Sol mengangguk walaupun hatinya sakit.
“Yang satu cantik, yang satu tampan Aku sangat berharap hubungan Sun Kyeol dan Penyiar Kim Hye Won berjalan dengan baik. Aku bertemu dengannya di salon kecantikan, dan sepertinya dia masih punya perasaan untuk Sun Kyeol!” cerita Nyonya Cha penuh semangat.
“Bisakah kau memintanya pergi ke acara ini? Dia harus pergi dan meminta maaf juga.” Pinta Nyonya Cha. Oh Sol pun menyetujui akan melakukanya.



Oh Sol kembali bertemu dengan Sun Kyeol baru tahu tentang Terapi perilaku kognitif. Choi Gun menjelaskan kalau Sesudah mengekpos dengan sengaja pada sesuatu yang merangsang OCD-nya, mereka berusaha mencegahnya menghindari atau mencoba lari dari situasi yang membuatnya cemas.
“Sederhananya, kami membuatnya berlatih. Sehingga dia dapat terekpos secara alami ke lingkungan yang santai Dan kami berharap kau dapat membantu dengan itu.” Ucap Choi Gun
Oh Sol mengingat yang dikatakan Nyonya Cha “Bukankah Sun Kyeol dan Kim Hye Won terlihat cocok? Aku sangat berharap hubungan Seon Kyeol dan Kim Hye Won berjalan dengan baik.
“Sesudah serangkaian CBT dan konseling... Kenapa? Apa ada masalah?” tanya Choi Gun melihat Oh Sol melamun. Oh Sol tersadar
“Wajahmu terus tampak bingung sejak tadi.” Komentar Choi Gun. Oh Sol mengaku tak ada masalah.
“Intinya, aku hanya harus bersikap seperti sekarang, kan?” kata Oh Sol. Choi Gun membenarkan. 


Saat itu Sun Kyeol akhirnya pulang, Oh Sol dan Choi Gun menyapanya karena Sun Kyeol yang pulang larut malam. Sun Kyeol terlihat marah tak mengubrisnya, lalu melihat buku yang berantakan diatas meja. Oh Sol ingin rapihkan tapi Choi Gun menahanya.
“Apa kau tak ingat  sudah memperingatkan untuk tak menyentuh barangku?.” Kata Sun Kyeol sinis.
“Maafkan aku.” Ucap Oh Sol akan membersihkan meja. Choi Gun mengaku kalau ia yang membaca bukunya
“Lalu kapan kau akan memulai terapi?” tanya Choi Gun. Sun Kyeol tak bisa berkata-kata akhirnya masuk kamar dengan kamar. 

Oh Sol akhirnya masuk ke dalam kamar, memberikan kartu undangan karena mendengar dari Nyonya Cha kalau sebelumnya Sun Kyeol pergi tanpa berkata apa pun. Sun Kyeol menyuruh agar membuangnya karena  tak punya waktu untuk pergi ke acara seperti ini.
“Jangan seperti itu. Pergilah... Kau harus meminta maaf... “ ucap Oh Sol disela oleh Sun Kyeol
“Gil O Sol.. Kau bilang ibuku memberitahumu... Kau pasti tahu dengan baik. Bahwa ini bukan hanya undangan ke acara penerbitan buku. Apa Kau benar-benar berharap aku pergi ke acara ini?” tanya Sun Kyeol seperti ingin menanyakan pendapat Oh Sol
“Jika aku pergi dan bertemu dengan Kim Hye Won dan makan malam dengannya juga berkencan, apa itu benar-benar tak ada artinya bagimu?” kata Sun Kyeol
“Sudah kukatakan padamu... Aku tak punya perasaan padamu.” Tegas Oh Sol lalu menaruh kartu undangan. Sun Kyeol terlihat sedang sedih.

Bersambung ke part 2

 Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar