PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 24 Januari 2019

Sinopsis Encounter Episode 15 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Jin Hyuk mengandeng tangan Soo Hyun berjalan di toko, seperti tak percaya kalau mereka  datang ke restoran  terkenal di Mangwon-dong, bahkan juga  berkencan di toko buku. Ia pun mengajak untuk  pergi ke arena seluncur es  sebelum musim dingin berakhir.
“Atau kita bisa pergi  bermain kereta luncur.” Ucap Jin Hyuk bersemangat. Soo Hyun merasa enggan karena udaranya dingin.
“Tidak akan dingin jika kita  menggunakan kompres pemanas. Ayolah.” Rengek Jin Hyuk. Soo Hyun pun setuju akhirnya menuruni eskalotor. 

Keduanya minum coklat bersama, Soo Hyun dengan wajah serius ingin berbicara tapi Jin Hyuk lebih dulu mengeluarkan sebuah kotak sebagai  hadiah dan meminta agar membukanya. Soo Hyun terlihat bingung akhirnya membukanya dan terkejut.
“Ini sarung untuk kameramu. Aku membuatnya sendiri... Aku membuatnya sedikit demi sedikit sepulang kerja dan hasilnya lebih bagus daripada dugaanku.” Cerita Jin Hyuk bangga.
“Bagaimana kau membuat ini? Ini Tulus sekali.” kata Soo Hyun melihatnya
“Aku tahu kau akan mengakuinya. Coba Lihat apa yang kuukir di sarungnya. Apa Kau menyukainya?” kata Jin Hyuk. Soo Hyun seperti terharu melihat ada namanya.
“Bukankah tadi kau ingin mengatakan sesuatu?” tanya Jin Hyuk, Soo Hyun merasa tak enak hati merasa kalau bukan hal penting.


Soo Hyun duduk menatap hadiah dengan helaan nafas. Sementara Jin Hyuk tersenyum bahagia melihat kamera yang diberikan oleh Soo Hyun.
Flash Back
Saat direstoran, Soo Hyun pikir kalau mereka tak bisa menghindar banyak orang yang mengambil gambar dan berharap tampak bagus di fotonya, karena melihat foto mereka sebelumnya dirinya yang tampak tidak semangat dan kaku.
“Mari pergi ke toko buku besok dan membaca buku.” Ucap Jin Hyuk. Soo Hyun pun menyetujuinya.
Mereka pun tertawa bahagia hanya membawa buku-buku yang ukuranya kecil.  Saat itu pesan dari "Jin Myung" masuk ponsel Jin Hyuk “ Kau kekasih yang cukup baik. Kau hebat.” Dengan mengirimkan artikel keduanya yang berkencan.
“ Lihatlah dia. Dia terlihat lebih cantik hari ini.” Komentar Jin Hyuk sangat bahagia. 


Di depan kantor kejaksaan, wartawan sudah menunggu Tuan Cha turun dari mobil langsung diminta agar menjelaskanlah apa yang terjadi. Tuan Cha dengan wajah berani mengaku ingin meminta maaf sepenuh hati pada semua karena membuat khawatir masyarakat.
“Selama masa pemilihan ulang, aku, Cha Jong Hyun, menerima dana politik ilegal dari sebuah perusahaan. Aku akan akui seluruh kebenarannya ke pihak kejaksaan dan akan menerima hukuman apa pun yang diberikan untukku. Kuharap ini akan bisa mengoreksi banyak tindakan buruk yang kulakukan.” Ucap Tuan Cha
Soo Hyun menonton dengan Sek Jang dengan tatapan binggung, melihat caption "Aku sukarela menghadapi tuntutan untuk mengoreksi tindakan burukku"
Wartawan menanyakan lagi apakah Tuan Cha  mengakui seluruh tuduhannya? Apakah itu perusahaan Taegyeong?. Saat itu Soo Hyun teringat dengan ucapanya terakhir kali
“Masih terlalu dini untuk menjelaskan semuanya dengan jujur, jadi, ayah sedikit berhati-hati. Tapi mulai sekarang, jangan terkejut jika kau melihat jalur apa yang ayah ambil sebagai politisi. Serta, jangan pernah berpikir hal yang ayah lakukan adalah karenamu.” Ucap Tuan Cha sebelumnya.
“Mereka belum membuat pernyataan resmi. Cha Jong Hyun mengaku menerima dana politik ilegal, dan dunia politik bungkam. Banyak orang hati-hati berasumsi perusahaan mana yang mendanainya.” Ucap Wartawan. 


Di ruangan, Jin Hyuk kaget melihat berita di layar komputer. Tuan Park merasa kasihan karena  Tidak ada hari tenang bagi presdir mereka dan ingin tahu apa yang akan terjadi. Eun Jin mendengar Taegyeong membayar ayahnya.
“Bukankah itu akan membuat segalanya menjadi rumit?” ucap Eun Jin
“Siapa yang berkata itu Taegyeong? Belum ada hal yang pasti.” Komentar Tuan Park
“Bukankah itu alasannya menikah dengan putra dari Taegyeong?” komentar Eun Jin lalu sadar disampingnya ada Jin Hyuk lalu menutup mulut.
Hye Jin menatap Jin Hyuk terlihat sangat sedih, Jin Hyuk mengingat yang dikatakan ayah Soo Hyun sebelumnya “ Jagalah Soo Hyun dengan baik. Aku memintamu menjadi pagar yang kuat untuknya. Dan aku merasa sangat senang saat ini kau ada di sisinya.” Ia mengartikan kalau ini ternyata ucapan Tuan Cha. 

Sun Joo bertemu dengan Tuan Nam merasakan kalau ada yang aneh dan ternyata Ini alasan Tuan Cha menjenguk kakaknya saat peringatan kematian ini dan Sepertinya para anggota partainya juga tidak tahu.
“Hanya dia yang akan terluka jika tidak ada bukti. “ kata Sun Joo marah
“Taegyeong akan lolos dari hal ini apa pun yang terjadi. Kenapa dia berusaha melawan mereka? Ini tidak masuk akal.” Ucap Tuan Nam terlihat sedikit kesal. 

Nyonya Jin duduk diam dalam ruang tengah, teringat kembali saat berbicara dengannya setelah mengatakan kalau mundur dari calon presiden.
Flash Back
“Aku akan mengadakan konferensi pers, tapi aku butuh bukti.” Ucap Tuan Cha. Nyonya Jin ingin tahu Bukti apa
“Aku ingin kamu menjadi saksiku.” Kata Tuan Cha memohon. Nyonya Jin tak mengerti maksudnya seperti tak menyangka permintaan suaminya.
“Kita menerima dana politik ilegal dari Taegyeong.” Ucap Tuan Cha. Tangan Nyonya Kim bergetar merasa Tuan Cha tak tahu dengan yang dilakukan ini.
“Aku akan berkata sudah tahu mengenai dananya dari awal. Kau hanya akan dapat hukuman masa percobaan dengan begitu. Jadi Kau harus pergi ke luar negeri sementara waktu. Kau akan diganggu jika tetap di sini.” Ucap Tuan Cha.
“Tidak, aku tidak bisa melakukannya. Tidak akan kulakukan.” Tegas Nyonya Cha menolak.
“Sayang... Ini hal yang harus kita lakukan. Apa Kau akan membiarkan Soo Hyun dikendalikan Taegyeong selamanya?” kata Tuan Cha menyadarkan istrinya.
“Aku akan berpura-pura tidak pernah mendengarmu.” Ucap Nyonya Jin
“Hal yang kau inginkan tidak akan terjadi. Tidakkah kau mengerti?” kata Tuan Cha.
Nyonya Jin mengingat semua ucapan suaminya tak percaya kalau suaminya sendiri mengakhiri semua itu.

Woo Suk terlihat khawatir mengemudikan mobil sambil menelp  "Cha Soo Hyun" tapi tak diangkat. Akhirnya Woo Suk sampai di kantor, bertanya pada Sek Jung apakah Soo Hyun ada di dalam. Sek Kwon memberitahu kalau diminta tidak menjadwalkan rapat apa pun untuk hari ini.
“Maafkan aku.” Ucap Sek Jung tak membiarkan Woo Suk masuk. Woo Suk menatap "Ruang Presdir" dengan wajah sedih.
“Apakah dia sudah makan?” tanya Woo Suk. Sek Jung mengaku  sudah menjaganya dengan baik.
“Aku akan kembali lagi nanti.” kata Woo Suk akhirnya tak ingin mengangguk Soo Hyun. 

Nyonya Kim terlihat kebingungan dengan keputusan Tuan Cha yang mengakui korupsinya. Ia mengingat pertemuan sebelumnya dengan Tuan Cha.
Flash Back
“Kurasa prinsipmu sangat sesuai dengan Taegyeong. Jalur yang kita ambil bersama adalah sebuah janji. Ada banyak bukti yang terkait padamu di Taegyeong.” Ucap Nyonya Kim seperti mengancam. Tuan Cha hanya tertawa mengejek.
Nyonya Kim akhirnya mengambil ponselnya, Nyonya Jin hanya diam saja melihat Nyonya Kim yang menelpnya. Nyonya Kim terlihat menahan amarah karena tak mengangkatnya. 

Jin Hyuk sedang ada diruanganya dengan gugup ingin mengirimkan pesan pada "Soo Hyun..." tapi terlihat ragu akhirnya tak mengirimkan apapun. Sementara Soo Hyun terlihat gelisah, sudah jam 9 malam. Tuan Nam menunggu didepan kantor kejaksaan.
Wartawan berteriak kalau Tuan Cha akhirnya keluar dan menuruni tangga. Soo Hyun melihat ponselnya berdering, langsung bertanya Bagaimana keadaan ayah. Tuan Nam memberitahu Tuan Cha yang baru  keluar sekarang, lalu akan mengantarnya pulang jadi meminta Soo Hyun bisa  beristirahat. Soo Hyun seperti bisa bernafas lega. 

Soo Hyun memasukin tempat parkiran dengan wajah sendu, Jin Hyuk melihat dari belakang langsung mengikuti meminta agar memberikan kuncinya. Soo Hyun menatap Jin Hyuk akhirnya tak bisa menolak bantuan pacarnya.
“Aku akan membangunkanmu begitu kita tiba. Tidurlah.” Ucap Jin Hyuk melihat Soo Hyun duduk disampingnya.
“Apa Kau ingin minum teh?” tanya Soo Hyun, Jin Hyuk merasa sudah larut.
“Aku yakin kau lelah hari ini jadi Kau harus beristirahat.” Ucap Jin Hyuk menolak
“Ada sesuatu yang ingin kusampaikan.” Kata Soo Hyun dengan wajah serius.

Keduanya akhirnya duduk di cafe bersama, Soo Hyun melihat Jin Hyuk yang selesai bekerja begitu larut.  Jin Hyuk mengaku sengaja menunggu Soo Hyun karena  berpikir mungkin pacarnyaitu sendirian, jadi menunggunya pulang. Soo Hyun pun hanya bisa terdiam.
“Kau pasti sangat mengkhawatirkan ayahmu.” Ucap Jin Hyuk. Soo Hyun mengaku tidak tahu bagaimana harus membantu ayahnya.
“Ayahmu mungkin hanya ingin kau makan teratur dan bekerja dengan baik. “ ucap Jin Hyuk. Soo Hyun seperti tak nyaman.
“Aku terdengar payah saat mencoba menghiburmu, kan?” pikir Jin Hyuk, Soo Hyun mengaku tidak.
“Terima kasih sudah mengkhawatirkanku.” Kata Soo Hyun. Jin Hyuk meminta agar Soo Hyun jangan membuatnya sedih.
“Tentu saja aku juga akan khawatir. Apa Kau sudah makan? Haruskah kubelikan sepotong kue?” kata Jin Hyuk mencoba menghibur.
“Jin Hyuk... Kita harus.. berpisah... Aku sudah lama berpikir keras.... Mari berpisah... Ini bukan karena kau melakukan kesalahan... Ini bukan karena cinta kita tidak cukup besar.” Ucap Soo Hyun
Jin Hyuk terlihat sangat shock karena tiba-tiba Soo Hyun meminta putus,  Soo Hyun pikir Hanya sedikit cinta tetap berharga hingga titik ini jadi meminta bantu dirinya sekarang. Jin Hyuk tak bisa menahan air matanya. Soo Hyun mengaku  ingin hidup dengan kenangan indah dari Soo Hyun jadi meminta agar membantunya.
“Kenapa kita harus membuatnya menjadi kenangan? Kita harus membuat kenangan bersama. Masih ada banyak hal yang ingin kulakukan untukmu, serta bersamamu. Lalu Apa maksudmu?” ucap Jin Hyuk
“Tapi .. Hanya kita yang bahagia.” Kata Soo Hyun  menahan rasa sedihnya. Jin Hyuk  tak percaya Soo Hyun mengatakan tu. 
“Soo Hyun... Setiap hari aku bertemu denganmu adalah keajaiban. Keajaiban seperti ini dan kenangan yang tampak seperti hadiah... Aku tidak ingin menghancurkannya.” Ucap Soo Hyun
“Aku tahu hal ini sulit karena hal yang ayahmu lalui. Aku mengerti. Aku merasa buruk tidak ada yang bisa kulakukan untuk membantu. Tapi tetap saja, aku harus berada di sisimu dan melindungimu. Itulah janjiku. Jadi, jangan katakan itu...” pinta Jin Hyuk
“Kau bilang sangat peduli padaku, kan? Aku juga sangat peduli padamu. Karena itulah aku ingin mengakhiri hubungan kita di sini. Ayahku akan mencari cara melalui yang dia hadapi sekarang. Itu tidak terlalu sulit ditahan dan aku tidak akan takut.” Ucap Soo Hyun menahan tangis.
“Kalau begitu... Kenapa... Kenapa kau meninggalkanku?” kata Jin Hyuk tak bisa menahan sedihnya.
“Bagaimana bisa aku... Bagaimana bisa aku meninggalkanmu?Aku melepaskanmu.. Maafkan aku... Aku akan pulang lebih dahulu.” Ucap Soo Hyun berjalan pergi.
Jin Hyuk menahanya, dengan memegang tangan Soo Hyun. Tapi Soo Hyun melepaskan tangan dan pergi, Jin Hyuk pun hanya bisa menangis lalu berjalan pulang. Tapi seperti Jin Hyuk tak bisa menerimanya, datang ke rumah Soo Hyun tapi tak dibuka, Soo Hyun hanya duduk diam di dalam kamar bahkan tak mengangkat telp dari Jin Hyuk juga.
Akhirnya Jin Hyuk berjalan pulang, wajahnya sangat sedih karena Soo Hyun tak mengangkatnya. Soo Hyun tetap duduk disamping tempat tidurnya sampai pagi hari, lalu melepaskan cincin yang ada dijarinya. 

Nyonya Kim menyiapkan meja makan, Tuan Kim ingin tahu keadaan Jin Hyuk karena belum keluar kamar. Nyonya Kim mengaku sudah membangukan dari tadi. Tuan Kim pikir anaknya sakit. Nyonya Kim tak tahu karena Jin Hyuk yang tidak mengatakan apa pun.
“Jin Hyuk... Kau tidak terlihat sehat.” Ucap Tuan Kim melihat anaknya keluar dari kamar.
“”Pekerjaanku banyak... Bu, aku harus mandi dan langsung pergi bekerja. Aku tidak bisa sarapan.” Kata Jin Hyu dengan wajah menutupi rasa sedihnya. 

Soo Hyun sudah duduk di meja kerjanya menonton berita tentang ayahnya.
“Hari ini, berdasarkan pernyataan Anggota Kongres Cha soal menerima dana politik ilegal untuk pemilihan dari Taegyeong, pihak kejaksaan akan mulai menyelidiki Taegyeong dengan surat perintah pencarian dan penyitaan. Pengadilan yakin ada risiko penghancuran barang bukti. Baik Ketua Kim Hwa Jin dari Taegyeong akan dipanggil atau tidak masih belum ditentukan.” 

Akhirnya Soo Hyun menelp Ayahnya, meminta sang ayah harus makan teratur. Tuan Cha juga meminta anaknya melakukanhal yang sama. Soo Hyun berpesan agar Tuan Cha tak lupa minum obat untuk tekanan darahnya. Tuan Cha mengaku sudah mengerti.
“Bagaimana keadaan Ibu?” tanya Soo Hyun. Tuan Cha memberitahu Nyonya Jin sedang beristirahat di kamarnya.
“Kau Jangan khawatir. Bagaimana denganmu?”ucap Tuan Cha yang masih mengkhawatirkan anaknya.
“Jangan khawatirkan aku. Ayah dan Ibulah yang menderita.” Kata Soo Hyun. Tuan Cha meminta maaf
“Kenapa Ayah meminta maaf? Terima kasih sudah mengumpulkan keberanian. Aku tahu persis perasaan Ayah.” Ucap Soo Hyun. Tuan Cha berjanji akan menelp lagi nanti. 

Nyonya Kim duduk dengan tim kuasa hukumnya, salah satu pegawai mengaku khawatir mungkin Nyonya Kim juga akan dipanggil pihak kejaksaan. Nyonya Kim yakin  Mereka tidak akan temukan apa pun dari pencarian dan penyitaannya.
“Bagaimana jika istri Anggota Kongres Cha...” ucap Tim kuasa hukumnya.
“Dia bertulut dan memohon padaku untuk membantunya. Jadi Dia tidak punya keberanian untuk bersaksi. Kau Tidak perlu khawatir Mereka tidak akan dapat bukti atau data dari Taegyeong.” Kata Nyonya Kim yakin. 

Jin Hyuk duduk diam dengan tangan di sudut ruangan, memikirkan yang diucapkan Soo Hyun  “Bagaimana bisa aku meninggalkanmu? Aku melepaskanmu.” Hye In melihat temanya hanya termenung akhirnya memanggilnya.
“Jin Hyuk... Mari masuk.... Mereka semua sudah berkumpul di ruang rapat.” Ucap Hye In. Jin Hyuk menganguk mengerti. 

Sun Joo membahas kalau seperti yang diketahui, perusahaan mengalami kekacauan belakangan ini jadi meminta agar fokus pada acara pendirian perusahaan kita dan ubah nuansa kacau yang dilalui perusahaan kita ini, serta tetap semangat. Semua menganguk setuju kecuali Jin Hyuk.
“Bagaimana dengan para idola K-pop? Tidak ada yang bisa menceriakan suasana dari...” ucap Eun Ji. Sun Joo meminta Eun Ji agar  terus berpikir.
“Jin Hyuk, apa kau sakit?” tanya Tuan Park melihat Jin Hyuk hanya menopang kepalanya.
“Tidak, aku baik-baik saja.” Kata Jin Hyuk. Tuan Park melihat wajah Jin Hyuk terlihat sangat pucat.
“Kau tampak sakit pagi ini, dan sekarang makin buruk.” Komentar Sun Joo. Jin Hyuk mengaku baik-baik saja.
“Aku pikir akan lebih baik jika kau izin di sisa hari ini... Pergilah.” Kata Sun Joo mengizinkan. Hye In juga merasa sedih melihat keadaan Jin Hyuk.


Jin Hyuk akhirnya pergi ke apotik membeli obat, lalu menerima telp dari ayahnya. Tuan Kim bertanya Apa anaknya sibuk dengan pekerjaan. Jin yuk mengaku pulang cepat hari ini. Tuan Kim senang mendengarnya meminta agar mampir ke toko.
Akhirnya Jin Hyuk datang ke tempat ayahnya bertanya apakah sudah makan siang. Tuan Kim pasti sudah makan karena sudah lewat waktu makan siang dengan bangga memperlihatkan minuman yang diberikan Soo Hyun rasa yang kaya menunjukkan bahwa itu berkhasiat.
“Apa Kau mau satu?” ucap Tuan Kim, Jin Hyuk menolak karena sudah minum obat.
“Ayah tahu kau tidak sanggup bekerja hari ini. Kita akan menutup toko dan pergi ke sauna.” Ajak Tuan Kim. Jin Hyuk menolak karena  Lebih baik tidur saja.
“Ayah yakin kau mencemaskan Bu Cha. Dia juga pasti sangat stres. Kau harus tegar di saat-saat seperti ini, jangan sampai sakit flu.” Ucap Tuan Cha menasehati
“Aku baik-baik saja sekarang karena sudah minum obat.” Kata Jin Hyuk, Tuan Cha menyakinkan Apa anaknya baik-baik saja.
“Tentu... Kurang tidur pasti membuatku tampak kurus.” Ucap Jin Hyuk
“Karena kau izin kerja, maka kau harus beristirahat.” Ucap Tuan Cha. Jin Hyuk pun berjalan pulang meninggalkan ayahnya. 


Nyonya Kim memasakan makanan di meja makan, mendengar ada yang masuk rumah berpikir kalau Jin Myung yang datang. Tapi Jin Hyuk yang masuk rumah dengan wajah lesu, Nyonya Kim kaget melihat anaknya pulang.
“Kenapa kau di rumah di waktu seperti ini? Kau pasti sakit.” Ucap Nyonya Kim
“Aku sudah minum obat, jadi, jangan khawatir.” Kata Jin Hyuk, wajah Nyonya Kim ikut sedih melihat Jin Hyuk 

Soo Hyun bingung karena Sun Joo yang hanya mengirim dokumen padahal selalu menyerahkan laporan secara langsung. Sun Joo mengaku  tidak ingin mengganggu dan menurutnya sulit bertemu orang di saat-saat seperti ini. Soo Hyun mengaku baik-baik saja dan  Pekerjaan tetap harus dilakukan.
“Bukankah kita punya tamu musik untuk acara yayasan tahun ini?” ucap Soo Hyun
“Bagaimana menurutmu dengan konser musik klasik?” tanya Sun Joo
“Aku lebih suka yang singkat dan tidak membuat karyawan kita bosan. Aku ingin kali ini bermakna dan memberikan penghargaan kepada banyak karyawan kita.” Kata Soo Hyun. Sun Joo menganguk mengerti akan memastikannya.
“Selain itu, Jin Hyuk pulang lebih awal hari ini. Dia bilang baik-baik saja, tapi aku bisa tahu dia sakit.” Ucap Sun Joo, Soo Hyun terlihat kaget tapi berusaha untuk tak peduli. 


Dae Chan mengeluh karena menurutnya Jika Jin Myung ingin membeli makanan untuk seseorang sebagai permintaan maaf, itu setidaknya harus berupa hidangan dari daging. Jin Myung yang membeli sandwich memberitahu kalau sda banyak daging di dalamnya. Daging dan sayuran.
“Haruskah kau pelit soal pengeluaranmu di saat ini?” ejek Dae chan.
“Aku perlu menabung. Jin Hyuk membayar kekacauan yang kusebabkan di pub. Jadi Aku menabung untuk membayarnya.” Akui Jin Myung
“Aku tersentuh oleh cinta kalian.” Ejek Dae Chan. Jin Myung yang kesal meminta agar mengembalikan kembali sandwichnya.
“Pikirkan tentang aku setidaknya setengah dari yang kamu pikirkan tentang kakakmu. Aku mungkin akan lebih menyukaimu daripada Bu Jang.” Ucap Dae Chan. Jin Myung mengeluh mendengarnya.
Tuan Kim menelp, menanyakan keberadaan anaknya. Jin Myung memberitahu ada di tempat Dae Chan, lalu seperti sang ayah khawatir dengan anak sulungnya. Dae Chan ingin tahu apa yang diminta Tuan Kim.
“Dia pulang lebih awal, dan Ayah ingin aku memeriksa keadaannya.” Ucap Jin Myung dengan wajah khawatir. 


Jin Hyuk duduk sedih dikamarnya, melihat nama "Jin Myung" menelp akhirnya mengangkatnya. Jin Myung ingin tahu Apakah Kakaknya demam. Jin Hyuk mengaku baik-baik saja. Jin Myung hera kakaknya malah di rumah sendirian
“Aku ingin istirahat.” Akui Jin Hyuk. Jin Myung pikir akan pulang untuk menemani kakaknya.
“Aku akan beristirahat dan menuju ke restoran Dae Chan.” Kata Jin Hyuk. Akhirnya Jin Myung pun tak khawatir. 

Jin Hyuk berdiri menatap barang-barang yang diberikan Soo Hyun lalu teringat yang dikatakan sebelumnya “Setiap hari bertemu denganmu adalah keajaiban. Keajaiban dan kenangan semacam ini yang tampak seperti hadiah yang tidak ingin aku rusak.”
Sek Jang datang menemui Soo Hyun dengan membawakan sekotak kue, yang sedang berkerja membuat rencana "Kuartal Pertama 2019, Sponsor Drama TV Hotel Donghwa" Sek Jang berpikir agar kue itu bisa  memperbaiki suasana hati temanya.
“Kenapa kau kembali?” ucap Soo Hyun tak enak hati. Sek Jang pikir tak mungkin  bisa pulang ketika Soo Hyun sesedih ini
“Makanan penutup yang manis menyembuhkan patah hati, itulah sebabnya aku membeli kue cokelat ini. Aku harap itu membuatmu tersenyum.” Kata Sek Jung. Soo Hyun mulai makan mengucapkan terimakasih dan memuji rasanya enak. 

“Bagaimana keadaan ayahmu?” tanya Sek Jang, Soo Hyun menceritakan ayahnya bilang baik-baik saja.
“Aku senang ayahmu memilih untuk menunjukkan keberanian meskipun kau akan sedih karena itu ayahmu. Tetap saja ini akan mengakhiri semua tuntutan hukum. Dia mengakhirinya dengan satu langkah.” Ucap Sek Jang
“Karena aku, keadaan akan semakin buruk baginya.” Kata Soo Hyun menyalakan dirinya.
“Jangan begini lagi. Kenapa ini karena kamu? Apa kau yang harus disalahkan untuk ibu Jin Hyuk juga?” ucap Sek Jang. Soo Hyun membenarkan.
“Bukan salahmu kalau Jin Hyuk jatuh hati padamu. Apa dia hanya peduli pada putranya?” kata Sek Jang kesal. Soo Hyun meminta agar Sek Jang tak seperti itu.
“Menurutku itu salah.... Memangnya dia siapa ikut campur dalam hubungan putranya?” kata Sek Jang marah
“Situasiku tidak normal..” komenta Soo Hyun pasrah dengan keadaan yang berbeda.
“Menjadi normal juga sesuatu untuk dikritik. Lagi pula, cinta itu arus dua arah.” Kata Sek Jang kesal
“Apa kau benar-benar di sini untuk menghiburku?” ejek Soo Hyun. Sek Jang  peikir akan berhenti bicara meminta agar Soo Hyun makan lagi kuenya.
“Jangan memeras kemurahan hatiku.” Tegas Sek Jang. Soo Hyun kembali makan.
Aku akan pergi ke Kuba setelah urusan ayahku beres. Aku akan berkunjung untuk memeriksa keadaan orang tuaku. Kamu juga harus cuti sekitar satu tahun tapi kau tidak bisa berhenti.” Tegas Soo Hyun
“Baiklah... Aku akan mengambil cuti kerja dan bersenang-senang di Kuba bersamamu.” Kata Sek Jang dengan senyuman. Soo Hyun pun ikut tersenyum. 


Hye In bertanya apakah Jin Hyuk sudah menemui dokter.  Jin Myung malah mengejek kakaknya apakah benar-benar sakit.  Jin Hyuk pikir tak perlu ke dokter karena obat-obatan dan tidur sudah cukup.
“Bagaimana pertemuannya? Katakan padaku apa yang kau diskusikan.”ucap Jin Hyuk penasaran.
“Istirahatlah untuk hari ini. Aku akan memberitahumu besok.” Kata Hye In. Jin Hyuk mengaku sudah lebih baik.
“Katakan padanya sebelum itu membuatnya kesal.”saran Jin Myung yang ikut mendengarkan.
“Ide Eun Jin untuk mengaudisi idola K-pop ditolak. Bu Cha menginginkan upacara yang tenang, tapi bermakna. Namun, agar tetap menarik, kami akan memilih karyawan terbaik dari setiap cabang.” Cerita Hye In
“Itu pasti seru... Di mana kita memilih?”tanya Jin Myung. Hye In memberitahu kalau Di situs web hotel
“Dari cabang Seoul, orang-orang mengatakan bahwa kau yang paling unggul.” Kata Hye In. Jin Hyuk merendahkan diri kalau  Tuan Park lebih populer.
“Aku belum pernah melihatmu seperti ini. Apa terjadi sesuatu?” tanya Hye In khawatir. Jin Myung terus mendengarnya.
“Aku seharusnya mengenakan pakaian yang lebih tebal. Aku terkena flu.” Akui Jin Hyuk berbohong.

Akhirnya Jin Hyuk berjalan pulang dari restoran  "Siput Bulan Chan" Jin Myung memanggil kakaknya memberikan  Kejutan dengan membelikan minuman sebelum tidur dan tidur dengan selimut menutupi dagu. Jin Hyuk menganguk mengerti. Jin Myung pun akan berjalan masuk ke dalam restoran
“Jin Myung... Terima kasih.” Ucap Jin Hyuk. Jin Myung tak mendengar ucapan kakaknya.  
“Terima kasih.” Kata Jin Hyuk, Jin Myung yang mendengarnya mengeluh kalau kakaknya norak sekali lalu menyuruh pulang saja karena Udaranya dingin.
Bersambung ke part 2

 Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


1 komentar: