PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 17 Januari 2019

Sinopsis Encounter Episode 13 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Soo Hyun sedang melihat berkas-berkas diatas meja, lalu mendengar ada bunyi bel rumahnya. Saat itu Jin Hyuk memberikan kejutan dengan kantung yang dibawanya. Soo Hyun tersenyum lalu membukana pintu. Jin Hyuk masuk rumah melihat Soo Hyun yang tadi bekerja
“Ya... Apa Kau sudah makan malam?” tanya Soo Hyun. Jin Hyuk mengaku belum dan sengaja datang untuk makan bersama pacarnya.
“Aku punya sesuatu untuk ditunjukkan kepadamu... Ini Kejutan.” Kata Jin Hyuk memberikan buket bunga.
“Bukankah ini buket yang digunakan saat pemotretan?” ucap Soo Hyun kaget.
“Ya, kau benar. Kau melihatku mengambil foto, kan? Fotografernya tiba-tiba harus pergi ke UGD, jadi, aku yang mengambil foto sebagai gantinya. Aku sangat gugup.” Ungkap Jin Hyuk
“Sepertinya kau baik-baik saja.” Komentar Soo Hyun. Jin Hyuk pun mengakuinya.
“Apa kau fotografer terbaik di Hongjae-dong?” goda Soo Hyun, Jin Hyuk membenarkan.
Jin Hyuk pikir kalau buket bunganya itu indah dan menceritakan sempat bertanya apakah boleh membawanya. Soo Hyun pikir itu Agar Jin Hyuk bisa memberikannya kepadanya. Jin Hyuk membenarkan lalu meminta Soo Hyun memegangnya.
Soo Hyun binggung Kenapa Jin Hyuk memintanya.  Jin Hyuk meminta agar bisa melihat Soo Hyun memegang buket bunganya. Soo Hyun hanya bisa terdiam seperti tak begitu yakin. Jin Hyuk mengaku  Hal yang bisa dipikirkan selama pemotretan adalah bahwa Soo Hyun akan terlihat jauh lebih cantik daripada model.
“Lalu aku berpikir, "Apa aku akan dipecat jika mengambil foto Bu Cha?" Tapi aku masih sangat ingin mengambil fotomu. Aku tidak bisa berhenti memikirkannya. Setidaknya kau harus memikirkan ketulusanku.” Ucap Jin Hyuk merengek.
Soo Hyun akhirnya memegang buket bunga ditanganya terlihat gugup. Jin Hyuk langsung memujinya kalau Soo Hyun terlihat sangat cantik. Soo Hyun pikir mereka semua memiliki sudut pandang yang objektif. Akhirnya Jin Hyuk berlutut di depan Soo Hyun
“Datanglah padaku seperti ini.. Aku tidak bisa lagi membayangkan hidup tanpamu karena itu tidak mungkin. Mari kita hidup bersama untuk waktu yang sangat lama.” Ucap Jin Hyuk menatap Soo Hyun dengan mata berkaca-kaca.
“Apa? Kenapa kamu tidak menjawabku? Apa itu penolakan?” ucap Jin Hyuk heran
“Aku harus meletakkan bunga ini dalam vas.” Kata Soo Hyun bergegas pergi ke dapur. Jin Hyuk hanya bisa menatapnya. Soo Hyun mengiris vas dengan air lalu menaruh bunga agar tak mati. 


Tuan Kim mengeluh anaknya kalau seharusnya pulang usai bekerja dan tidak perlu datang ke tokonya. Jin Hyuk menganggap seperti berolahraga membawakan beberapa kotak buah. Tuan Kim menyuruh anaknya untuk istirahat lalu mereka pun duduk bersama.
“Apa Dia tidak mengatakan sesuatu? Maksudku, Bu Cha. Apa dia berkomentar setelah makan?” tanya Tuan Kim
“Dia sangat menyukainya... Dia bertanya apakah keluargaku selalu menyenangkan dan ramah... Dia iri.”ungkap Jin Hyuk
“Ayah yakin kau sudah mengetahui ini, tapi dia sangat berani untuk datang. Sejujurnya, ayah cukup khawatir... Fotomu dan dia terus bermunculan di internet. Lalu kau tiba-tiba ditempatkan di Sokcho tanpa alasan jelas. Ketika perusahaan mengirimmu ke Sokcho, ayah cukup kesal. Ayah tidak mengerti kenapa mereka mengirim anakku yang berharga ke Sokcho begitu dia bergabung dalam perusahaan itu.” Ungkap Tuan Cha.
“Bukan Bu Cha yang mengirimku ke sana.” Kata Jin Hyuk menenangkan.
“Ayah marah terlepas dari siapa yang mengirimmu. Tapi setelah dia datang ke rumah kita, ayah mulai merasa lebih tenang. Apa nama perusahaannya? Taegyeong, kan?” ucap Tuan Cha
“ Ayah membaca begitu banyak artikel yang mengatakan dia tidak muncul pada hari peringatan kematian ketua. Dia mungkin tahu itu akan terjadi, tapi dia tetap datang.” Kata Tuan Cha tak percaya
“Itu sebabnya aku bersyukur sekaligus menyesal.” Ucap Jin Hyuk
“Sebenarnya ayah frustrasi saat kamu minta ayah mendukung keputusanmu, tapi ayah putuskan sepenuhnya mendukungmu mulai sekarang.” Kata Tuan Cha.
Jin Hyuk mengucapkan terimakasih pada ayahnya, karena  sangat khawatir tapi sangat menyukainya dan tidak bisa lagi membayangkan hidup tanpanya. Ia mengaku benar-benar khawatir kalau Ayah dan Ibu mungkin tidak menyetujuinya jadi mengucapkan Terima kasih.
“Jika kau sangat berterima kasih, aturlah semua buahnya.” Ejek Tuan Kim. Jin Hyuk pun setuju akan mengatur semuanya.



Saat itu diluar toko, Nyonya Kim terlihat shock mendengar pembicaraan anak dan suaminya.  Nyonya Kim duduk di ruang tv masih terlihat gugup, Jin Hyuk akhirnya pulang, Nyonya Kim berusaha tenang bertanya apakah lapar dan ingin makan apa. Jin Hyuk menolak karena sudah makan.
“Kau pasti kelelahan. Kau harus tidur.” Ucap Nyonya Kim.
“Ada sesuatu yang ingin kukatakan kepada Ibu.” Kata Jin Hyuk dengan wajah serius.
“Apa ini mendesak? Ibu sedikit lelah hari ini.” Tanya Nyonya Kim gugup.
“Ibu, apakah Ibu percaya padaku?” tanya Jin Hyuk, Nyonya Kim heran Jin Hyuk yang bertanya seperti itu.
“Astaga, ibu sangat lelah hari ini.” Kata Nyonya Kim mencoba menghindar. Jin Hyuk pun menawarkan diri untuk memijatnya.
“Ibu yakin kamu lebih lelah... Kau harus mandi dan tidur.” Kata Nyonya Kim masuk kamar karena harus tidur lebih awal. Jin Hyuk terlihat binggung dengan sikap ibunya. 


Tuan Choi terlihat sangat semangat kalau hari ini adalah harinya lalu bertanya  Bagaimana suara untuk Bu Cha menurut perkiraanya pada Woo Suk yang berjalan dilorong. Woo Suk pikir Jika a sudah tahu jawabannya itu namanya korupsi
“Seseorang selalu dapat memprediksi.” Kata Woo Suk
“Beberapa anggota dewan sudah ingin memberi selamat kepadamu.” Ungkap Tuan Choi 
“Aku ingin mendapatkan daftar nama-nama itu.” Kata Woo Suk
“Aku yakin mereka akan ada di sana ketika kita merayakan kemenanganmu.” Kata Tuan Choi 

Keduanya masuk ruang rapat, Tuan Choi mengucapkan terima kasih telah bergabung di tengah jadwal sibuk dan mengaku  ingin membuat beberapa pengumuman sebelum dimulainya pemungutan suara untuk Presdir Cha Soo Hyun...
“Sebelum itu, ada masalah penting yang harus kita selesaikan.” Kata Soo Hyun akhirnya masuk ruangan dengan Sek Jang
“Kita bisa membahasnya setelah pemungutan suara.” Kata Tuan Choi. Soo Hyun pikir Ini tidak akan lama lalu meminta sesorang masuk.
Tuan Choi melotot kaget melihat Tuan Lee yang masuk, Tuan Lee sempat melirik Tuan Choi akhirnya dengan berani Pertama-tama, ingin meminta maaf kaena dibutakan sementara dan membuat kesalahan besar. Tuan Choi makin gugup, Soo Hyun pun hanya diam menunggu.
“Mengenai insiden hotel Kuba, aku membujuk Pak Kim Jin Tae. Aku memintanya untuk mengirim email yang dapat membatalkan pembangunan hotel, lalu mengundurkan diri.” Akui Tuan Lee.
“Apa Dia ada di balik insiden itu? Kenapa kau melakukan hal seperti itu?” tanya pertinggi hotel.
“Direktur Choi Jin Chul menyuruhku melakukannya.” Ucap Tuan Lee berani. Semua kaget mendengar nama Tuan Choi seperti tak percaya
“Karena itu, aku menuntut permintaan maaf dari Direktur Choi Jin Chul. Jika kau menyesali kesalahanmu dan memberikan permintaan maaf, maka aku akan mengakhirinya sampai di sini.” Ucap Soo Hyun melihat Tuan Choi tertunduk malu.
“Apa kau pikir hanya aku yang ada di balik ini?” kata Tuan Choi masih tetap angkuh
“Aku memberimu kesempatan.” Kata Soo Hyun menahan amarah, Woo Suk hanya diam saja.
“Jika aku yang memerintahkan Pak Lee, menurutmu siapa yang memerintahkanku?” kata Tuan Choi malah menantang.
“Apa sesulit itu meminta maaf dengan tulus kepadaku?” kata Soo Hyun.
“Aku hanya disuruh.”akui Tuan Choi. Soo Hyun bertanya siapa yang menyuruhnya. Tuan Choi tak bisa berkata-kata.
“Terkait tindakan Direktur Choi, aku akan serahkan kepada Presdir Jung Woo Suk dan anggota dewan untuk memutuskan. Aku juga akan menunggu hasilnya tentang masalah lain.” Ucap Soo Hyun lalu berjalan keluar ruangan. Tuan Choi melirik Woo Suk seperti meminta perlindungan.
“Insiden ini terjadi sebelum aku ditunjuk, jadi, dewan direksi yang harus membuat keputusan. Llau Aku pikir sebaiknya membahas perpanjangan Bu Cha lain kali saja.” Ucap Woo Suk lalu keluar ruangan.  Tuan Choi tak bisa berkata-kata karena tak ada yang membelanya. 



Hye In yakin semua petinggi hanya diam, tapi berpikir rumor sudah menyebar dan Pak Lee akan berada dalam masalah. Jin Hyuk mengaku sudah melihatnya pagi ini dan Tuan Lee yang  tampak berantakan karean Pasti berat baginya.
“Aku kagum dengan Bu Cha... Kalau aku ada diposisi dia maka akan langsung memecatnya. Bagaimana dia bisa mengirimnya ke Kuba sebagai manajer tim?” ucap Hye In heran
Jin Hyuk terdiam mengingat pembicaran dengan Soo Hyun sebelumnya
“Seseorang melakukan hal sangat jahat padaku dan anggap saja aku sangat menderita karenanya, tapi kemudian aku mengetahui siapa dia. Menurutmu aku harus bagaimana?”  ternyata itu masalah tentang Tuan Lee
“Apa yang akan terjadi pada Direktur Choi?” tanya Hye In. Jin Hyuk tak tahu dan mengajak pergi kembali ke ruangan. 

Saat berjalan dilorong, Jin Hyuk dan Hye In tak sengaj bertemu dengan Tuan Choi, wajahnya terlihat menahan amarah dan frustasi.
“Aku pikir aku akan bertahan lebih lama daripada kau, tapi dunia berubah dengan cara yang menarik. Jangan berharap perang ini berakhir hanya karena aku mundur.” Kata Tuan Choi memperingati lalu berjalan pergi.
“Dia sangat menyebalkan sampai akhir.” Komentar Hye In marah, Jin Hyuk tak ingin mengubrisnya lalu mengajak Hye In pergi saja. 

Soo Hyun ada di ruangan menelp seseorang untuk mengajak bicara. Sek Jang masuk ruangan. Soo Hyun meminta agar Sek jang meluangkan waktu malam ini. Sek Jang heran melihat sikap Soo Hyun yang yakin kalau  ada waktu malam ini.
“Apa kau punya rencana?” tanya Soo Hyun binggung. Sek Jang mengelengkan kepala dan ingin tahu kenapa mengajaknya pergi.
“Mari makan.” Kata Soo Hyun, Sek Jang ingin tahu dimana. Soo Hyun menjawab Di rumahnya.
“Baik, lalu makanan apa yang harus aku siapkan?” tanya Sek Jang. Soo Hyun meminta agar Sek Jang datang saja.
“Aku berencana untuk membuat sesuatu dan kau Ajaklah Pak Nam. Dia mencari tahu tentang Pak Choi. Aku harus berterima kasih padanya.” Kata Soo Hyun dengan senyuman. Sek Jang seperti tak percaya mengajak makan diluar saja.
“Datanglah sekitar pukul 8 malam.” Kata Soo Hyun yakin tapi Sek Jang seperti masih khawatir. 

Seorang wanita datang menemui Nyonya Kim karena  sudah lama tidak melihatnya jadi ingin memeriksa keadaanya dan tahu kalau suka panekuk zukini. Nyonya Kim melihat kalau terlihat lezat dan mengucapkan terimakasih karena merasa lapar.
“Wahh... Kau membuatnya dengan sangat baik. Aku tidak bisa membuat yang renyah seperti kau.” Puji Nyonya Kim
“Hei, Yeon Ja... Bisakah kau memberi anakku pekerjaan di hotel itu? Ayolah, aku mohon padamu.” Ucap si wanita. Nyonya Kim terdiam mendengarnya karena punya niat sesuatu menemuinya.
 Nyonya Kim duduk dikamar anaknya, menatap barang-barang Soo Hyun ternyata yang disimpan dan sepertinya sangat berarti. Ia teringat kembali yang dikatakan tetanganya.
Flash Back
Nyonya Kim heran temanya itu meminta bantuan seperti itu kepadanya. Temanya  tahu Jin Hyuk memiliki hubungan dengan presdir jadi Pasti mudah baginya untuk masuk ke hotel itu.
Akhirnya Nyonya Kim menelp hotel ingin tahu  kemana harus menelepon  untuk berbicara dengan presdir. Pegawia meminta maaf karena  tidak ditugaskan di kantor presdir dan tidak dapat menghubungka ke saluran itu. Nyonya Kim pun menutup telp wajahnya terlihat sangat gelisah. 

Jin Hyuk sibuk menata meja memuji Soo Hyun yang memang koki yang andal dan tidak menduganya. So Hyun menyuruh Jin Hyuk Beristirahatlah di sofa karean pasti lelah. Jin Hyuk menolak karena hanya ingin membantu. Soo Hyun melihat Jin Hyuk pasti lelah. Jin Hyuk pikir belum.
“Kita memasak dan menata meja bersama. Rasanya sedikit berbeda. Kau bahkan pandai memasak. Kau terlalu sempurna. Kapan kau belajar melakukan semua ini?” goda Jin Hyuk memuji. Soo Hyun hanya tersenyum
“Sudah saatnya mereka tiba.” Kata Soo Hyun, Jin Hyuk akan menelp tapi terdengar bunyi bel rumah. 

Semua sudah duduk dimeja makan, Soo Hyun mengucapkan Terima kasih pada Tuan Nam karena semuanya beres berkatnya. Tuan Nam merasa kalau  tidak melakukan apa pun tapi akhirnya bangga kalau dirinya hebat. Soo Hyun membenarkan lalu mengucapkan terima kasih.
“Kini aku percaya kau mantan wartawan.” Komentar Sek Jang. Tuan Nam pikir sudah sering dikatakan dan Sek Jang baru percaya. Sek Jang pikir dirinya orang yang skeptis...
“Lalu Jin Hyuk, apa kau memasak bersamanya?” ucap Tuan Nam 
“Tidak, aku hanya membantu menyiapkan bahannya.” Kata Jin Hyuk. Soo Hyun pikir Sebenarnya itu lebih merepotkan.
“Memang begitu... Tugas pemula di restoran adalah mengupas bawang bombai.” Kata Tuan Nam ikut memuji
“Apa ini saatnya saling memuji? Kau bilang "Kau bekerja keras, Bu Cha." "Tidak, Jin Hyuk. Kau bekerja lebih keras." Astaga... Kubilang kita makan di luar saja.” Ucap Sek Jang kesal
“Ini keinginanku. Apa Sulit bagimu menurutinya?” keluh Soo Hyun. Sek Jang heran karena ini keinginan Soo Hyun
“Apa kau Makan doenjang-guk dan paket sajian Korea?” komentar Sek Jang. Jin Hyuk membela kalau sepertinya ini sajian lengkap Korea.
“Baiklah. Kalian memang serasi.” Keluh Sek Jang, Tuan Nam mengejek kalau Sek Jang iri menyuruh agar menikah saja.
Mereka akhirnya mulai makan, Sek Jang memuji sup yang enak lalu berkomentar kalau keinginan Soo Hyun agak terlalu sederhana, Soo Hyun  pikir ini tidak sederhana dan sulit baginya. Sek Jang bertanya apakah maksudnya nemasak atau bicara dengan mereka.
“Menyiapkan makanan untuk orang yang kupedulikan dan membaginya di meja ini terasa sulit bagiku. Sebagai keinginan, bukankah itu cukup bagus?” ucap Soo Hyun. Sek Jang berkaca-kaca mendengarnya.
“Sejujurnya, aku agak kesal.” Kata Tuan Nam, Jin Hyuk ingin tahu soal apa.
“Ini kali pertamaku kemari sejak Bu Cha pindah. Wah... Ini sudah berapa lama? Mungkin Bertahun-tahun. Jika dia mendadak mengundangku makan malam, aku harus kesal atau tidak?” ucap Tuan Nam menyindir
“Jika itu aku, aku tidak akan begitu kesal.” Jawab Jin Hyuk membela. Tuan Nam kesal karena tak dapat pembelaan.
“Kau menanyai orang yang salah. Seharusnya kau menanyai aku.” Komentar Sek Jang
“Aku tahu perasaanmu. Seharusnya aku mengundangmu lebih awal. Nikmatilah makan malammu dan lupakan dendammu.” Kata Soo Hyun
“Tetap saja, aku tidak menyangka makan seperti ini dan menyenangkan. Kau banyak berubah, tapi Perlahan saja.” Ucap Sek Jang seperti khawatir.
“Apa Menurutmu dia berubah? Dia hanya kembali.” komentar TuanNam. Sek Jang mengeluh meminta agar jangan mengundangku bersama Pak Nam karena Dia menyebalkan.
“Tapi Bukankah bajumu terlalu nyaman?” komentar Sek Jang, Soo Hyun pikir tak ada yang salah karena mereka makan di rumah.
“Bukankah seharusnya aku memakai baju yang nyaman?” kata Soo Hyun, Sek Jang akhirnya meminta agar meminjamkan baju karena ingin makan dengan nyaman.
Soo Hyun tersenyum akan meminjamkan setelah mereka makan. Sek Jang ingin tahu apakah Soo Hyun punya baju untuk Pak Nam. Tuan Nam mengeluh kalau Sek Jang pasti berpikir akan merasa nyaman jika memakai baju Soo Hyun. Seperti mereka makan malam seperti keluarga untuk Soo Hyun selama ini yan membantu.


Nyonya Kim duduk diam seperti sangat memikirkan nasib anaknya, lalu teringat kembali saat anaknya, apakah Jin Hyuk yakin Bu Cha tidak bisa datang karena pekerjaan, padahal tahu kaalu Dae Chan meminta Sekretaris Jang untuk menggantikan shift kerjanya.
Akhirnya Nyonya Kim bergegas didapur memasukan sirup jeruk kedalam toples. Tuan Kim sedang sibuk menonton Tv, diam-diam Nyonya Kim membawa sebuah selembar surat dalam tas yang dibawanya. Tuan Kim melihat istrinya pergi bertanya mau kemana.
“Aku akan pergi Ke rumah tetangga... Sirop jeruk ini sangat nikmat.” Ucap Nyonya Kim. tuan Kim seperti tak rugi. 

Dae Chan mengajak Ibu Jin Hyuk untuk masuk karena Cuacanya dingin, Nyonya Kim menolak karena harus langsung pergi lalu meminta tolong pada Dae Chan untuk memberikan tasnya kepada sekretaris itu. Dae Chan binggung bertanya apakah maksudnya Sekretaris Jang.
Nyonya Kim membenarkan, Dae Chan ingin tahu Apa ini. Nyonya Kim meminta agar Dae Chan memberitahu Sek Jang untuk memberikan pada Soo Hyun.  Dae Chan bingung dan kaget.  Nyonya Kim pun meminta agar  jangan memberi tahu Jin Hyuk dan Jin Myung soal ini. Dae Chan menganguk mengerti. 

Jin Hyuk membersihkan meja, lalu melihat Soo Hyun membersihkan lantai akan membantunya. Soo Hyun menolak karena hampir selesai lalu menaruh vacum cleaner. Jin Hyuk akhirnya duduk disofa. Soo Hyun merasa kalau  Hari ini sangat sibuk dan kelelahan.
Jin Hyuk langsung menunjuk ke arah pahanya agar berbaring. Soo Hyun hanya tersenyum lalu akhirnya membaringkan kepalanya di pangkuaan pacarnya. Jin Hyuk pikir tempat ini serasa miliknya dan  Rumah Soo Hyun juga sangat nyaman.
“Menurutku kamarmu lebih nyaman dan menyenangkan.” Kata Soo Hyun
“Kamarku juga bagus tapi Karena kamarnya kecil, kita harus berdekatan.” Kata Jin Hyuk. Soo Hyun pikir Saat ini mereka juga berdekatan.
“Apa Kau tahu aku sibuk berada dalam radius 10 cm darimu?” kata Jin Hyuk mengoda dengan mendekatkan wajahnya. Soo Hyun mengaku tahu.
“Hari ini kau menghampiriku lebih dahulu dan membantuku. Kau bisa diandalkan.” Puji Soo Hyun
“Jika aku bisa diandalkan, kenapa kau tidak menjawabku?” ucap Jin Hyuk. Soo Hyun bertanya mengenai apa.
“Aku memintamu untuk mendampingiku dalam waktu yang sangat lama. Tapi kau selalu mengindariku.” Kata Jin Hyuk. Soo Hyun akhirnya duduk menatap Jin Hyuk. 


“Aku cukup pandai membuat hidangan Italia.” Kata Soo Hyun. Jin Hyuk mengeluh Soo Hyun yang menghindar lagi.
“Aku bahkan bisa memasak hidangan Tiongkok serta hidangan Jepang. Aku belajar memasak semua menu itu saat masih menjadi anggota keluarga Taegyeong.” Ucap Soo Hyun
“Lalu kenapa? Pandai memasak itu bagus.” Komentar Jin Hyuk tak masalah.
“Jin Hyuk... Sejak pergi ke rumahmu malam itu, aku terus bermimpi. Aku juga ingin bahagia bersamamu di rumah itu. Suatu hari itu akan terwujud. Tapi Ada hal yang terus menahanku. Kenanganku dan masa laluku.” Ungkap Soo Hyun
“Aku memegang buket yang indah dan berdiri di hadapanmu di dalam mimpiku. Tapi aku tidak tahu apa aku boleh memimpikan soal itu. Mungkin aku terlalu serakah dan itu membuatku sedikit bingung.” Kata Soo Hyun seperti tak yakin. Jin Hyuk langsung berlutut di depan Soo Hyun.
“Aku bertemu seorang wanita di Kuba. Aku tidak tahu namanya atau seperti apa sifatnya. Tapi, di hari pertama kami berjumpa, aku ingin tahu apa dia punya kekasih, Kuharap dia masih sendiri.” Akui Jin Hyuk
“Orang bernama Cha Soo Hyun adalah orang yang sama di hari itu. Orang pertama yang meninggalkan kesan mendalam di hatiku. Pengalamanmu di masa lalu tidaklah penting bagiku Karena Cha Soo Hyun adalah orang yang kucintai. Aku hanya ingin bersamamu setiap hari. Itulah harapanku setiap hari.” Ucap Jin Hyuk berkaca-kaca
Soo Hyun berpikir apakah bisa mewujudkannya. Jin Hyuk ingin mengajak Soo Hyun agar melakukanya. Soo Hyun pun setuju untuk bersama melakukannya. Keduanya saling menatap lalu berdiri dan berpelukan dengan erat, keduanya seperti sudah yakin dengan pilihan mereka. 




Esok pagi
Soo Hyun menatap buket bunga di atas meja, lalu meminat Sek Jang agar bisa mengawetkan bunganya. Sek Jang terlihat binggung dengan permintaan Soo Hyun untuk Mengawetkan. Soo Hyun mendengar zaman sekarang orang memakai bahan kimia untuk mengawetkan bunga.
“Ohh... Begitu. Aku pernah dengar soal itu. Berikan kepadaku.” Kata Sek Jang lalu memberikan tas diatas meja. Soo Hyun bingung apa yang dibawanya.
“Ibu Pak Kim Jin Hyuk memberikan ini untukmu... Aku tidak menerimanya sendiri tapi Pemilik Siput Bulan Chan mengirimkannya.” Kata Sek Jang. Soo Hyun menganguk mengerti wajahnya terlihat tersenyum.

Soo Hyun membuka melihat isi toples sirup jeruk lalu ada surat diatasnya.
“Maaf aku menghubungimu dengan cara ini. Aku ingin bertemu denganmu, tapi entah bagaimana caranya. Aku akan berterima kasih jika kamu menghubungi nomor ini.”
Akhirnya Soo Hyun sudah menunggu disebuah restoran, Nyonya Kim datang meminta maaf karena Soo Hyun yang sibuk dan pasti terkejut karena meminta menghubunginya. Soo Hyun tak masalah karena sudah menerima sirop jeruk dari ibu Jin Hyuk dan mengucapkan terimakasih. 


“Begini, aku bukan orang yang bertele-tele.” Kata Nyonya Kim. Soo Hyun pun mempersilahkan agar mengutarakanya.
“Bu Cha... Maaf... Aku sungguh minta maaf... Tapi tolong akhiri hubunganmu dengan putraku.” Ucap Nyonya Kim. Soo Hyun kaget mendengarnya.
“Tetanggaku datang untuk bertanya apa Jin Hyuk bisa membantu putranya dipekerjakan di Hotel Donghwa. Aku memintanya pergi dan bilang bahwa itu tidak masuk akal... Tapi inilah pendapat tetanggaku. Mereka mengira Jin Hyuk tidak dipekerjakan melalui jalur resmi. Mereka bilang dia dipekerjaka karena hubungan kalian. Itu tidak benar, kan?”ucap Nyonya Kim
“Tidak perlu diragukan lagi, tapi kini kami harus menjelaskan itu kepada orang... Bu Cha, aku tahu kau pasti sangat kecewa. Begini, aku hanya ingin keluargaku kembali seperti dahulu dan menjalani kehidupan yang tenang dan bahagia.” Ucap Nyonya Kim akhirnya tak bisa menahan tangis.
“Tapi orang di posisimu tidak akan... Kau tidak akan menikah dengan putraku, kan? Berkencan tidak selalu mengarah ke pernikahan. Tapi Bu Cha, kau dan putraku dari dua dunia yang berbeda.” Ucap Nyonya Cha. Soo Hyun hanya diam akhirnya menangis.
“Aku bukan orang yang sangat pengertian. Aku merasa gelisah dan sangat menderita. Aku cemas putraku akan patah hati dan digosipkan dalam waktu lama. Batinku tersiksa karena itu.” Kata Nyonya Kim

“Bu Cha, aku sungguh minta maaf soal ini... Tapi kumohon akhiri hubunganmu dengan putraku.” Kata Nyonya Kim.  Soo Hyun hanya bisa menangis dengan wajah tertunduk.
Sementara Jin Hyuk sedang sibuk berbuat sesuatu lalu mengungkapkan  tidak bisa lagi membayangkan hidup tanpa Soo Hyun dan mengajak untuk hidup bersama untuk waktu yang sangat lama.
“Aku mencintaimu, Soo Hyun.” Ungkap Jin Hyuk yang yakin, tapi Soo Hyun hanya bisa menangis karena Ibu Jin Hyuk tak menyetujui hubungan mereka.
Bersambung ke episode 14
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



3 komentar:

  1. sediiih bgt....moga happy ending

    BalasHapus
  2. semangat mba dee nulis sinops smp tamat yaaa....ditunggu loh hehe

    BalasHapus
  3. Meweeeek bgt di episode ini 😭😭😭😭😭😭

    BalasHapus