PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 15 Januari 2019

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 11 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC

Oh Sol berjalan bersama dengan Choi Gun yakin kalau sudah mendengar semuanya, Choi Gun pikir mengenai undangan lalu mengejek kalau rumah yang bagus, tapi tak kedap suara dan Sepertinya dibangun buru-buru. Oh Sol hanya menahan tawa mendengar candaan Choi Gun.
“Kau bahkan berbohong padaku mengenai pergi ke Busan. Kau sudah menjadi pembohong yang lebih baik... Kupikir orang yang kau sukai... adalah Jang Sun Kyeol.” Komentar Choi Gun
“Aku membaca ini di sebuah buku. Semua orang cenderung berbicara dan bertindak dengan cara yang menguntungkan mereka.” Ucap Oh Sol
“Apa Kau sebut itu keuntungan? Bagiku, itu tampak tak menguntungkan.” Komentar Choi Gun. Oh Sol hanya tersenyum lalu keduanya kembali berjalan bersama. 


Oh Sol sedang membersihkan lantai. Sun Kyeol keluar kamar memberitahu kalau Hari ini pulang larut, karena harus pergi ke acara penerbitan buku. Oh Sol mengerti mengucapkan Semoga harinya menyenangkan seperti wajahnya terlihat tak peduli. Sun Kyeol terlihat kecewa dengan wajah Oh Sol. 

Sun Kyeol masuk ke sebuah tempat seperti perpustakaan, Hye Won sedang berbincang-bincang dengan beberapa wartawan lalu melihat Sun Kyeol datang, menyapanya dengan sopan. Ia memberitahu kalau Sun Kyeol datang terlambat karena Acara sudah selesai.
“Aku benci kerumunan orang.. Maafkan aku...” kata Sun Kyeol. 

Di rumah
Oh Sol terlihat duduk dengan galau memikirkan apakah Sun Kyeol  akan bersama Hye Won  sekarang. Ia pikir kalau Sun Kyeol itu mengesankan bahkan jika tak berdandan pun lalu menyadarkan diri karena memikirkan Sun Kyeol padahal tak boleh terjadi.
“Semoga tak terjadi masalah apa pun.... Tapi kenapa aku kecewa? Kenapa sekecewa ini?” ucap Oh Sol yang frustasi dan Geum Ja seperti mendengar rasa frustasi Oh Sol. 

Hye Won mengaku bingung, harus atau tidak mengundang Sun Kyeol, tapi  Sekarang merasa sangat gembira jadi mengumpulkan keberanian untuk mengundangnya. Sun Kyeol membahas tentang hari sebelumnya meminta maaf karena pergi begitu saja dan sikapnya sangat kasar.
“Kau bisa meminta maaf nanti dan Kedepannya kau bisa bersikap baik.” Ucap Hye Won.
“Tidak... Ini bukan tentang meminta maaf... Ada sesuatu yang ingin kukatakan kepadamu... Kudengar kau menyukaiku... Terima kasih, tapi aku tak tertarik padamu... Dan kedepannya juga, aku takkan. punya perasaan untukmu.” Tegas Sun Kyeol. Hye Won terlihat kaget mengatakan Sun Kyeol yang blak-blakan.
“Bukan berarti kau tak menarik atau tak baik bagiku.... Itu Hanya karena aku suka orang lain... Sejujurnya, aku sedikit patah hati hari ini karena cintaku. Ada waktu ketika aku ingin memanfaatkanmu hanya untuk menyakitinya. Kurasa orang sepertiku memang lelaki pecundang.” Akui Sun Kyeol
“Jadi... Kesimpulannya kau menolakku.” Kata Hye Won. Sun Kyeol meminta maaf
“Bisakah kau berhenti meminta maaf? Aku malu.” Ungkap Hye Won, Saat itu seseorang mengambil gambar keduanya. 



Nyonya Cha berteriak bahagia dan Tuan Yang duduk disampingnya memberikan suapan buah. Nyonya Cha bahagia melihat  berita  ["JTVC Kim Hye Won Berkencan dengan Pengusaha J"]
"Keduanya sudah saling bertemu, Sejak bertemu di acara TV untuk pertama kalinya."
Nyonya Cha melihat foto Hye Won lainya berkomentar kalau gaun yang dipakain itu ia yang memilihnya. 

Di kantor
Jae Min dkk berkumpul melihat berita yang sama, Jae Min mengaku   selalu penasaran wanita seperti apa yang akan dikencani pria rewel dan ternyata jawabanya adalah Kim Hye Won. Young Sik juga tak percaya kalau Hye Won yang menjadi pacar Sun Kyeol
“Malaikatku direbut seperti ini.” Jerit Jae Min kesal.
“Apa kita akan terus bermalas-malasan? Ayo selesaikan pekerjan.” Kata Dong Hyuk. Jae Min menegaskan kalau Sun Kyeol yang mengencani Kim Hye Won.

“Kukatakan itu tak benar... Segera publikasikan koreksi... Aku bilang aingin koreksi dipublikasikan... Aku Kukatakan itu tak benar. Kenapa...” jerit Sun Kyeol mara masuk ke dalam ruangan lalu telp di tutup tapi telp lain masuk.
“Tidak, itu tak benar... Orang yang kusukai bukan Kim Hye Won...  Tidak, aku tak bilang aku suka wanita lain... Apa?!!! Aku berencana menikahinya?!! Tidak, itu tak benar sama sekali... Aku memintamu untuk mempublikasikan koreksi.” Jerit Sun Kyeol
Jae Min dan Young Sik mendengarnya hanya bisa terdiam. Sun Kyeol mengumpat kesal karena berita itu tak salah tapi telp sudah ditutup akhirnya berjalan pergi. 

Joo Yeon sedang berkencan, prianya membahas Kim Hye Won terkena skandal Dengan CEO dari beberapa perusahaan pembersih. Joo Yeon tak percaya mendengarnya lalu melihat foto Sun Kyeol dengan Hye Won, umpatanya pun keluar dengan cepat. Si pria melonggo kaget mendengar Joo Yeon yang bisa mengumpat dengan kasar.  

Oh Sol menerima telp dari Joo Yeon mengaku sudah  membaca artikel itu juga menurutnya Pasangan itu serasi. Joo Yeon tak percaya komentar Oh Sol yang menganggap mereka "Pasangan serasi" dan bisa  mengatakan itu. Oh Sol pikir memang Mereka pasangan yang serasi jadi tak ada yang mengatakan hal itu.
“Astaga, dasar bodoh.. Ayo keluar dan minum.” Ucap Joo Yeon untuk menghibur. Oh Sol menolak karena sibuk.
“Aku sangat baik-baik saja dan aku menyuruhnya pergi ke acara itu... Aku sungguh tak apa, mengerti?” tegas Oh Sol menyakinkan dan akan mengubunginya nanti lalu menutup telpnya. 

Saat itu Choi Gun datang membawa koran seperti sangat marah karena berita  ["JTVC Kim Hye Won Eonnaunseo Berkencan dengan Pengusaha J"] lalu memanggi Oh Sol. Oh Sol bertanya ada apa melihat Choi Gun membanting koran.
Tapi Choi Gun malah memperlihatkan brosur "Timed Sale" Hanya 30 Menit yaitu promosi Lobster harga murah. Oh Sol tersenyum bahagia.
Keduanya akhirnya sampai di supermarket, Choi Gun memastikan Oh Sol itu bersiap. Oh Sol menarik lengan bajunya dengan trolly. Choi Gun memberitahu rencara kalau harus lari ke bagian makanan laut secepatnya. Saat itu pegawai memberitahu akan dimulai promosi lobbster murah.
Semua ibu-ibu bergegas dengan trollynya, Oh Sol bersama dengan Sun Kyeol berlari  untuk sampai di meja lobster, berebutan dengan ibu-ibu lainya. Oh Sol akhirnya berhasil memegang Lobster terakhir tapi bibi lain juga ikut memegangnya. Choi Gun melihat si wanita ternyata pasienya, wanita peramal. 

Oh Sol duduk dengan wanita peramal, sementara Choi Gun memesan makanan. Si Wanita peramal memintar maaf pada Oh Sol berjanji  akan memberikan pengembalian uang untuk jimat itu dan tahu kalau melakukan itu untuk mendapatkan pekerjaan.
“Kau datang menemuiku di musim semi... Dan namamu...” ucap si wanita melihat catatannya.
“Sudahlah... Aku tak yakin apa itu memang karena jimat, tapi aku memang mendapat pekerjaan.” Kata Oh Sol
“Gil O Sol? Nona... Apa namamu Gil O Sol?” tanyak si wanita peramal kaget. Oh Sol membenarkan.
“Maaf membuat wanita menunggu... Para pemenang dapat menikmati tusuk sate kue beras ini.” Kata Choi Gun.
“Dia, kan? Nona yang kau cari.” Kata si peramal. Oh Sol binggung kenapa mengatakan yang dicari. Choi Gun terlihat gugup.
“Dia merasa sangat bersalah karena tak bisa mengungkapkan dirinya padahal dia tak melakukan kesalahan.” Kata Si peramal.
Choi Gun langsung memberikan makan ke mulut peramal agar tak lagi bicara. Oh Sol terlihat penasaran dan Choi Gun hanya bisa diam saja. 


Keduanya turun dari mobil, Oh Sol akan membantu membawakan barang. Choi Gun menolaknya karena bisa membawa keduanya. Oh Sol pun ingin tahu maksud ucapan peramal tadi. Choi Gun mengerti ucapan kalau mencari Oh Sol.
“Jangan salah paham... Aku bukan penguntit.” Kata Choi Gun. Oh Sol menegaskan kalau tak membicarakan hal itu.
“Dia bilang kau merasa sangat bersalah tentang sesuatu. Apa Kau berutang permintaan maaf kepadaku untuk sesuatu?” tanya Oh Sol. Choi Gun mengerti dan mengaku bukan apa-apa.
“Coba lihat... Aku lihat benar...  Kau merasa bersalah... Kau pasti menyembunyikan sesuatu dariku...Jadi Apa itu?” ucap Oh Sol penasaran
“Ya, "menyembunyikan" bukanlah kata yang tepat.” Komentar Choi Gun.
“Apa itu sesuatu yang sulit dikatakan? Maka kau tak perlu memberitahuku. Aku tak tahu kau merasa bersalah karena apa. Tapi terus terang, banyak sekali ucapan terimakasih yang harus kuberi padamu.” Kata Oh Sol 
Saat itu Sun Kyeol baru pulang melihat keduanya berbicara wajahnya terlihat marah karena cemburu. Oh Sol tahu kalau Choi Gun  sengaja membawanya keluar karena mrasa sangat kesal dengan berita kencan Sun Kyeol.
“Tapi menghabiskan waktu bersamamu seperti ini membuatku lebih baik. Kalau dipikir-pikir, Kau seperti yogurt ini... Sama seperti yogurt ini, kau memberiku hiburan kapan pun aku membutuhkannya.” Ucap Oh Sol memegang youghurt kesukaanya.
“Seandainya jika... Bagaimana jika aku adalah orang itu? Orang yang membawamu penghibur... setiap tahun.” Kata Choi Gun
Sun Kyeol tak bisa menahan amarahnya dengan sengaja menyalakan lampu jauh dan menyilaukan keduanya lalu membunyikan klakson. Oh Sol bisa melihat dari kejauhan kalau itu mobil Sun Kyeol. Choi Gun pikir ini Waktu yang tepat. Oh Sol tak mendengar bertanya apa yang dikatakan Choi Gun.
Choi Gun mengaku bukan apa-apa lalu mengajak Oh Sol masuk saja. Tapi Oh Sol yakin kalau Choi Gun bilang sesuatu. Choi Gun mengaku hanya mengantuk. Oh Sol heran Choi Gun yang mengantuk jam segini. Choi Gun tak ingin berlama-lama mengajak masuk saja.
“Aku sangat kekanak-kanakan... Apa yang kulakukan sekarang?” ucap Sun Kyeol kebingungan didalam mobil. 

Oh Sol dan Choi Gun sudah ada di dapur, Sun Kyeol masuk rumah. Choi Gun memperlihatkan lobster di tanganya dengan bangga Terlihat enak menceritakan O Sol harus berlari secepat Usain Bolt hari ini untuk mendapatkan lobsternya. Sun Kyeol terlihat jijik.
“Baunya tak sedap. Kenapa di rumah...” kata Sun Kyeol mendengus kesal
“Oh Sol... Siapkan alatnya.” Ucap Choi Gun dengan sengaja memeluk bahu Oh Sol. Oh Sol menganguk mengerti dan Sun Kyeol terlihat cemburu.
“Kenapa kau makan itu? Akan ada banyak sampah sesudahnya.” Keluh Sun Kyeol. Choi Gun seperti tak peduli karena akan membersikan bagian perut lobster. Keduanya terlihat serasi, Sun Kyeol pun memilih untuk pergi. 

Akhirnya Sun Kyeol duduk di ruang tengah sambil membaca buku, Oh Sol dan Choi Gun masih sibuk memasak lobster didapur.  Sun Kyeol yang kesal akhirnya menonton TV dan berita kencanya muncul, tiba-tiba Oh Sol datang menanyakan mentega. Sun Kyeol panik langsung mematikan TV.
“CEO.... Mentega yang di kulkas ada di mana?” tanya Oh Sol. Sun Kyeol pikir Mungkin di rak paling atas. Oh Sol mengerti dan akan pergi.
“Tunggu... Apa kau membaca artikel... hari ini...” kata Sun Kyeol gugup dan terdengar teriakan Choi Gun meminta Oh Sol mengambilkan mentega. Oh Oh Sol pun bergegas pergi.
“Kita hampir siap... Tinggal di masukan ke dalam oven, jadi Bersiapla untuk makan.” Teriak Choi Gun
“Aku tak ingin makan lobster... Nikmati saja sendiri. Aku benci lobster.” Kata Sun Kyeol marah lalu masuk ke dalam kamar.
 Oh Sol tak enak hati karena Sun Kyeol tak ingin makan. Choi Gun pikir itu bagus karena hanya ada 2 lobster saja jari mereka bisa makan bersama. Sun Kyeol mendengar dari dalam kamar dengan wajah kesal kalau tak bisa membiarkan mereka bersenang-senang.
“ Yah... Tak sopan jika aku menolak makanan...” ucap Sun Kyeol lalu membuka pintu dan ingin bicara tapi Oh Sol dan Choi Gun terlihat sedang mengobrol tak memperdulikanya.
“Apa ada anggur?” tanya Oh Sol. Choi Gun pikir ada karena Sun Kyeol punya segalanya. Sun Kyeol akhirnya menutup pintu dengan wajah kesal. 


Sun Kyeol meluapkan amarah dengan memukul bantal dan juga kasur. Saat itu Oh Sol dan Choi Gun sudah siap untuk makan lobster yang terlihat sangat enak. Oh Sol melihat warna lobsternya Bagus dan merah. Choi Gun pikir kalau melakukannya dengan baik.
“Aku juga ingin makan... Apa Kau keberatan?” tanya Sun Kyeol duduk disamping Choi Gun.
“Tidak. Aku sudah menunggumu jadi Makan yang banyak.” Ucap Choi Gun
Mereka pun mulai makan bersama, Oh Sol terlihat penuh semangat  dengan bangga kalau tadi lari sangat cepat, Choi Gun memuji Oh Sol yang hampir terbang bahakn tak percaya mereka berlari... Sun Kyeol ingin memotong pembicaran mengeluh kalau daging lobsternya keras berpikir itu adri Cina.
“Kenapa kita tak membuka anggur sekarang? Bagaimana membukanya? Ini Tak bisa terbuka, Apa ada pembuka?” ucap Choi Gun.
“Apa Kau butuh pembuka? Kupikir kita pernah menggunakannya jadi Akan kuperiksa kamarku.” Kata Oh Sol
“Tidak, aku saja, kau tetap makan” ucap Choi Gun bergegas pergi. Oh Sol akan mengambil minum dengan wajah gugup. 


“Gil O Sol.. Apa Kau baca artikel hari ini?” tanya Sun Kyeol. Oh Sol berpura-pura tak tahu bertanya tentang artikel apa.
“Apa itu tentang Sun Kyeol dan Kim Hye Won berkencan?” kata Oh Sol. Sun Kyeol menegaskan kalau ini tak benar.
“Kau bisa Bawa dia ke sini kapan-kapan... Aku penggemar berat dia... Aku Bisa dapat tanda tangannya, kan? Apa itu akan membuatnya tak nyaman?” ucap Oh Sol penuh semangat
“Baiklah... Aku akan melakukan” kata Sun Kyeol tak bisa membela diri dan saat suasana terasa canggung.
Choi Gun datang memberitahu kalau sudah menemukan pembuka wine, lalu binggung melihat suasana yang berbeda. 


Sun Kyeol duduk dikamar mencoba mengetik pesan “ Artikel-artikel itu tak benar, Aku menolaknya, Kukatakan padanya aku suka orang lain.” Tapi akhirnya menghapus kembali pesan untuk Oh Sol.
“Kau tak tahu perasaanku.” Tulis Sun Kyeol tapi memikirkan apakah cocok mengatakan hal itu, tapi jarinya tak sengaja menyentuh tanda kirim.
Wajah Sun Kyeol langsung panik, saat itu Oh Sol masuk bertanya  Apa ada deterjen dapur ada lagi, karena Botolnya kosong.Sun Kyeol mencoba tenang memberitahu akalu  Deterjen dapur ada di ruang utilitas. Oh Sol mengerti akan keluar kamar. 

“Gil O Sol.. Ponselmu dimana?” tanya Sun Kyeol. Oh Sol mengingat kalau Ponselnya sedang di charger di kamar dan bertanya balik kenapa Sun Kyeol menanyakan hal itu.
“Maksudku ponselku... Aku tak dapat menemukannya.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol melirik kalau ada diatas tempat tidur. Sun Kyeol pun berpura-pura baru menemukannya.
“Apa Kau tahu di mana ruang utilitas? Ada di sudut... Akan ada banyak deterjen dapur di sana.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol menganguk.
Sun Kyeol mencoba diam-diam masuk ke kamar Oh Sol dengan cara mengendap-ngendap tanpa harus terlihat oleh Sun Kyeol.  Ia langsung menutup hidungnya saat membuka kamar Oh Sol yang berantakan, lalu mencari ponsel Oh Sol. 

Ternyata Ponsel Oh Sol sedang di charger, Sun Kyeol melihat pesan yang masuk tapi belum dibaca dan ingin menghapusnya. Tapi Ponsel Oh Sol ada Sandinya, ia pun berusaha untuk membukanya tapi beberapa kali salah menebaknya.
Oh Sol memberitahu kalau mengambil sampah lalu kaget melihat Sun Kyeol ada dikamarnya. Sun Kyeol kaget melihat Oh Sol masuk kamar. Oh Sol bertanya apa yang dilakukan Sun Kyeol dalam kamarnya. Sekarang. Sun Kyeol terlihat binggung.
Oh Sol mengambil ponselnya lalu melihat ponselnya membaca pesan Sun Kyeol “Kau tak tahu perasaanku.”. Ia yakin kalau Sun Kyeol salah kirim seperti tak ingin mengubrisnya. Sun Kyeol mengaku kalau tak seperti itu dan memang mengirimkannya untuk Oh Sol.
“Artikel-artikel itu tak benar... Aku meminta koreksi juga. Aku sudah membereskan masalah dengan Hye Won.” Jelas Sun Kyeol 
“Kenapa kau mengatakannya padaku?” tanya Oh Sol. Sun Kyeol mengaku tak ingin itu mengganggu Oh Sol
“Tidak... maksudku... Aku...merasa itu menggangguku... Orang yang kusuka... Adalah Gil O Sol” akui Sun Kyeol berani
“Sudah kubilang aku tak punya...” kata Oh Sol menolak dan Sun Kyeol mengaku tak peduli.
“Kau tak harus berkencan denganku. Aku hanya ingin memberitahu. yang ada di dalam hatiku.” Tegas Sun Kyeol. Oh Sol tak bisa berkata-kata. 


Choi Gun duduk di meja kerjanya melihat artikel berjudul  [6 Tahun Sesudah Insiden Lokasi Konstruksi Jungang-dong] dan juga  [Catatan Medis Jang Sun Kyeol] lalu berita [CEO Cheongso Yojeong adalah Cucu Ketua Grup AG] wajahnya terlihat sangat serius.
Sun Kyeol masuk ruangan heran melihat Choi Gun yang sudah duduk disofat bertanya caranya masuk ke ruanganya yang steril. Choi Gun mengaku memberitahu sebagai dokter Sun Kyeol jadi mengizinkanya masuk. Sun Kyeol pun heran karena Choi Gun pergi tanpa pamit kemarin.
“Kau bilang kepadaku untuk tak usah pamit... Makanya aku baru pergi begitu saja.” Kata Choi Gun.
“Kau sangat patuh.” Ejek Sun Kyeol. Choi Gun pikir itu pasti karena  Sudah tugasnya untuk mendengarkan pasiennya. 

“Sekarang, karena kita sudah saling mengenal, jadi dapatkah kita memulai terapi? Sudah saatnya kau berhenti berusaha menghindar sekarang.” Kata Choi Gun
“Aku akan jujur padamu... Aku tak tahu berapa banyak kakekku membayarmu untuk ini, tapi aku tak akan menerima terapimu. Jadi jangan buang waktu.” Kata Sun Kyeol
“Kenapa? Katamu kau akan menerimanya saat itu.” Komentar Choi Gun
“Saat itu, aku tak punya pilihan... Bagaimanapun, akan kuberitahu dia bahwa kau melakukan pekerjaanmu, jangan khawatirkan uang.” tegas Sun Kyeol
“Selain uang, kau mungkin punya tujuan lain, kan?” komentar Sun Kyeol
“Kalau dipikir-pikir, kau memang mirip dengan dia... Dengan kakekmu... Apa itu sebabnya kalian berselisih? Karena kutub magnet selalu bertolakan.” Balas Choi Gun
“Siapa kau berani berkata begitu? Aku tak tahu betapa berbedanya dokter sepertimu, tapi aku tak punya niat untuk mengubah atau memperbaiki penyakitku. Jadi berhentilah mencampuri hidupku.” Balas Sun Kyeol
“Aku juga tak mau... Tapi ini sudah tanggung... Sekarang, aku ingin ikut campur... Kita sudahi basa-basinya. Bagaimana kalau kita bersepakat, seperti yang dilakukan orang dewasa.” Ucap Choi Gun. Sun Kyeol mengeluh mendengar kata Bersepakat.
“Aku sadar... Kau mungkin muak melihatku di dalam rumahmu. Tapi aku harus mengobatimu. Jika kau tak ingin terjebak denganku di rumah itu selamanya, kenapa kita tak memulai konseling kita? Jika seandainya tak berhasil, maka aku akan menyerah dan pergi. Jadi Bagaimana?” ucap Sun Kyeol
“Bukankah ini kesepakatan yang menggiurkan? Kau pulang kerja jam 6 dan datang ke rumah jam 7... Akan kutunggu, jadi berdandanlah.” Kata Choi Gun. Sun Kyeol hanya menghela nafas. 




Sek Kwon bertanya pada Choi Gun apakah Obrolannya berjalan lancar dan kabar Oh Sol. Choi Gun ingin tahu Sek Kwon  berada di pihak siapa, Sek Kwon binggung apa maksudnya.  Choi Gun mengaku biasanya tak suka berpihak.
“Tapi aku tak yakin apa kau teman atau musuh.” Ucap Choi Gun. Sek Kwon terlihat gugup.

Oh Sol sudah menunggu di restoran, Jae Min, Young Sik dan Dong Hyuk datang dengan wajah bahagia melihat Oh Sol. Jae Min memeluk Oh Sol bahkan mencium rambutnya memastikan kalau itu memang mantan rekan kerjanya dan mengeuh karena belum meneleponnya.
“Nun-nim, apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Young Sik. Oh Sol mengaku kalau hanya merindukan mereka jadi mengajaknya bertemu. Semua terlihat bahagia. 

Choi Gun hanya berdua dengan Sun Kyeol bertanya apakah Oh Sol pergi ke suatu tempat. Sun Kyeol menjawab kalau sengaja menyuruh Oh Sol keluar untuk mencari udara segar. Choi Gun pikir Jika orang lain... Terutama seseorang yang di sayangi Sun Kyeol ada di sebelahnya maka  akan sulit untuk menjawab dengan jujur.
“Dasar... Tidak perlu mengkhawatirkanku... Kalau begitu, kenapa kita tak mulai saja? Sebelum aku berubah pikiran.” Ucap Sun Kyeol
“Jika kau duduk di sana dengan tangan terlipat seperti seseorang yang memiliki masalah serius, Aku tak tahu apa yang harus kutanyakan.” Komenta Choi Gun
“Bukankah tugasmu untuk menjawab semua jenis konseling? Jika tak bisa, itu berarti kau tak kompeten.” Balas Sun Kyeol
“Jika itu yang kau inginkan, Baiklah kalau begitu, ayo kita mulai. Karena aku kompeten, Ayo kita coba.” Kata Choi Gun.  Sun Kyeol hanya bisa menghela nafas.
“Jujur, aku terkejut. Kau mengundang seseorang ke ruang paling pribadimu... yang ingin kau lindungi. Kau dapat menganggap dirimu hampir sepenuhnya sembuh tapi sayangnya. itu hanya berlaku untuk O Sol.” Kata Choi Gun. 
“Sebelum itu, biarkan aku bertanya satu hal. Sebenarnya, apa tujuanmu datang ke sini?” kata Sun Kyeol. Choi Gun tak mengerti pertanyaan itu.
“Kulihat kau mengungkapkan perasaanmu kepada O Sol. Kenapa? Apa kau takut aku akan mengambil seseorang yang kau sukai? Itukah alasannnya ?” ucap Sun Kyeol
“Karena kau lihat, kau pasti tahu itu... Bahwa aku dicampakkan olehnya hari itu.” Ucap Choi Gun.
Sun Kyeol baru tahu Choi Gun dicampakkan. Choi Gun pikir  Jika sudah selesai bertanya, maka mereka bisa memulai lagi sesi konselingnya. 



Oh Sol dkk mulai minum dan makan daging bersama. Sun Kyeol mengirimkan pesan “Sesi konseling berakhir, Kau bisa pulang sekarang.” Akhirnya Oh Sol pun pamit pergi pada tiga rekan kerjanya. Jae Min mengeluh karena Oh Sol yang pulang secepat ini dan harus tinggal lebih lama. Young Sik bahkan mengajak untuk pergi karaoke dan makan sup mabuk.
“Ini menjengkelkan, Nun-nim... Sudah begitu lama kita tak berkumpul bersama.” Ucap Young Sik.
“Tidak, hari ini sampai sini saja... Kita bisa bertemu lagi lain kali.” Ucap Dong Hyuk pun menyetujuinya.  Oh Sol berjanji bisa bertemu lain kali.

Choi Gun bertanya apakah Oh Sol bersenang-senang dengan temannya. Oh Sol menganguk lalu bertanya keberadaan Sun Kyeol sekarang. Sun Kyeol keluar dari kamar, Oh Sol mencium bajunya meminta maaf karena habis dari warung BBQ, jadi mungkin bau dan akan mandi dulu secepatnya.
“Tidak perlu, kau santai saja... Dan Pelan-pelan, jangan khawatir.” Ucap Sun Kyeol lalu kembali masuk kamar.
“Konselingmu efektif.” kata Oh Sol. Choi Gun dengan bangga kalau dirinya berbakat.
Saat itu ponsel Choi Gun berdering, mengangkat telp dari paman. Oh Sol menduga kalau itu dari ayahnya. Choi Gun kaget kalau Tuan Gil membahas tentang Kekasihnya padahal tak punya kekasih.


Di rumah
Si wanita yang mengaku pacar Choi Gun sedang menarik rambut Oh Dol meminta agar mengatakan dimana keberadaannya Choi Gun sekarang. Oh Dol mengeluh kesakitan merasa wanita itu sudah gila. Si wanita menyuruh Choi Gun akan segera datang ke tempatnya.
“Di mana Choi? Dimana dia? Katakan dimana dia!” teriak Si wanita.
“Kau Dengar, kan? Dia benar-benar sudah gila.... Kau Cepat ke sini... Di sini kacau sekarang.” Ucap Tuan Gil ketakutan.
“Apa kau sedang berbicara dengan Choi? Apa ahjussi yang menyembunyikan Choi?” teriak si wanita. Tuan Gil mengelengkan kepala dengan wajah ketakutan lalu memberitahu kalau Choi Gun sedang ada dijalan.
Si wanita tak bisa menahan amarahnya menarik kepala Oh Dol dan ayahnya dalam rumah. Oh Dol meminta ayahnya agar menelp Choi Gun lagi. Si wanita berteriak agar jangan sembunyikan Choi darinya. 
Oh Sol bertanya apakah ada masalah. Choi Gun akan bergegas pergi akan memberitahunya nanti. Oh Sol binggung Kenapa Choi Gun buru-buru pergi dan berpikir ada masalah dirumahnya.  Saat itu Sun Kyeol keluar kamar bertanya apakah Choi Gun sudah pergi. Oh Sol memberitahu kalau Choi Gun punya urusan mendesak


“Kenapa? Apa kau butuh sesuatu?” tanya Oh Sol. Sun Kyeol mengaku tak ada.
“Apa Kau punya rencana malam ini? Apa kau Habis bertemu seseorang?” tanya Sun Kyeol
“Aku bertemu Yeong Sik dan para Oppa.” Kata Oh Sol, Sun Kyeol menganguk mengerti.
“Apa Kau memberi tahu mereka tinggal di sini?” tanya Sun Kyeol, Oh Sol mengeleng karena tak mungkin untuk memberitahu mereka.
“Pasti sudah lama tak bertemu... Kau pulang lebih awal. Kau seharusnya mengobrol lebih banyak dan luangkan waktumu bermain dengan mereka.” Kata Sun Kyeol
“Tidak, aku hanya khawatir...” ucap Oh Sol. Sun Kyeol kaget kalau Oh Sol itu mengkhawatirkanya.
“Tidak, bukan kau..  Itu... Karena kalian berdua tak berhubungan baik satu sama lain, Aku khawatir kalian mungkin bertengkar dan...” ucap Oh Sol gugup lalu merasa tubuhnya bau daging bergegas pamit pergi karena ingin mandi dan ganti baju. Wajah Sun Kyeol langsung bersemu merah dengan jantung yang berdegup kencang. 


Oh Sol dalam kamar mandi merasa Tiba-tiba sesuatu terasa canggung lalu mencoba untuk menyadarkan diri dan berpegang teguh pada prinsipnya kalau tak boleh berkencan dengan Sun Kyeol.
Sun Kyeol sedang bersadar di dinding dengan wajah bersemu merah mengingat yang dikatakan Choi Gun “Karena kau melihat, kau pasti tahu itu. Hari itu aku dicampakan olehnya.” Wajah Sun Kyeol terlihat sangat bahagia. 

Oh Sol akhirnya keluar dari kamar mandi, Sun Kyeol berbasi-basi bertanya pada Oh Sol yang sudah selesai mandi. Oh Sol melihat Sun Kyeol yang masih terbangun tengah malam. Sun Kyeol mengaku  hanya ingin minum sesuatu. Oh Sol mengaku juga haus karena baru saja mandi.
“Aku ingin minum juga.” Ucap keduanya bersama. Oh Sol pun menyuruh Sun Kyeol mengambil minum lebih dulu saja. Sun Kyeol langsung meminum habis botol ditanganya.
“Tunggu Sebentar! Ini... Seharusnya tak boleh.” Kata Oh Sol melihat Sun Kyeol meminum dengan banyak. Sun Kyeol tiba-tiba merasakan sesuatu.
“Apa Tenggorokanmu panas? Ini anggur yang sangat kuat. Ini semanggi semak...” kata Oh Sol
Sun Kyeol langsung mabuk, merasa tiba-tiba terasa panas, akhirnya tak bisa berdiri tegak. Oh Sol bisa menahan tubuh Sun Kyeol sebelum jatuh. Sun Kyeol terlihat benar-benar tak sadarkan diri. 


Oh Sol dengan susah payah membawa Sun Kyeol masuk kamar sambil mengeluh karena sangat berat, dan meminum alkohol yang sangat kuat. Akhirnya Oh Sol sama-sama membanting badanya di atas tempat tidur bersama dengan Sun Kyeol.
Sun Kyeol terlihat sangat mabuk tak bisa membuka matanya, Oh Sol menatap Sun Kyeol lalu mengeluh wajahnya, meminta maaf karena  tak tahu perasaannya.
“Bukan, karena pura-pura tak tahu.” Akui Oh Sol. Saat itu Sun Kyeol terbangun memegang tangan Oh Sol lalu mendekatkan wajahnya. Oh Sol terlihat terkejut. Keduanya saling menatap.
Bersambung ke episode 12

Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



8 komentar:

  1. Makin penasaran.please dilanjut yah

    BalasHapus
  2. Epsd 12.part 2 ko isinya 11 ya.. perbaiki donk min udah penasaran pk bgt nih

    BalasHapus
  3. Kapan ini diperbaikinya admin.... please... part 2 nya min....

    BalasHapus
  4. Min, utk Epi 12 part 2, isinya sama dgn di Epi 11 part 2. Tlg di perbaiki ya min. Biar kami tdk penasaran dgn cerita yg loss. Thx

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus