PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Ji A
mengangkat telp dari ayahnya, Tuan Nam ingin tahu keberadaan anaknya. Ji A
berbohong kalau ada di luar. Tuan Nam memberitahu anaknya kalau Teman JI A
datang untuk menemuinya. Ji A bingung siapa temanya padahal sudah bilang jangan
membukakan pintu untuk siapa pun.
“Ini karena
ayah mengenali wajahnya.” Kata Tuan Nam. Ji A bingung siapa yang ayahnya kenal
dan berpikir kalau Lee Yeon?
“ Bukan.
Pemuda berwajah pucat yang pernah ayah ceritakan. Anyelir.” Ucap Tuan Nam. Ji A
kaget mendengarnya. Immogi pun meminta ponsel dari tangan Tuan Nam.
“Sudah
kubilang, aku tidak akan bersikap baik lagi padamu.” Ucap Immogi
“Aku
tidak akan membiarkanmu. Jika menyentuh orang tuaku, kau...” teriak Ji A marah
“Berhentilah
menolak takdirmu. Aku bisa menghancurkan semua yang kau pedulikan.” Ucap Immogi
“Siapa
kau? Kau bukan teman Ji-ah, bukan?” kata Ibu Ji A marah. Ji A memohon agar
ibunya tak melawan Immogi.
“Kalian
ingin menggantung diri.” Ucap Immogi mulai menghipnotis. Ji A berteriak
histeris.
Ji A akan
berlari keluar rumah, Tuan Hyun menahanya karena Ji A tidak boleh keluar. Ji A
tetapharus pergi karena Ibu dan ayahnya dalam bahaya. Ia berteriak histeris
memikirkan kedua orang tuanya.
Tuan Nam
dan istirnya sudah disiap mengantukan dirinya dengan tali yang sudah disiapkan.
Immogi pun melihat foto-foto Ji A seperti keluarga yang bahagia. Keduanya sudah
siap mengantungkan diri, saat itu Yeon datang langsung memutuskan talinya.
Immogi
kaget dan terlihat marah, Yeon juga kesal. Immogi akhirnya menyuruh keduanya
tidur. Yeon pun menahan keduanya agar tak jatuh lalu membawanya masuk ke dalam
kamar. Immogi pun duduk dengan santai di ruang tengah.
“Bagaimana
kau tahu aku di sini?” ucap Immogi. Yeon mengaku baru pulang dari Sungai Styx.
“Berkat
kau menyebarkan wabah.”kata Yeon. Immogi memberitahu Dia masih hidup dan baru
saja bicara dengannya.
“Karena
Hyuneuiong melindunginya untukku. Tapi itu tidak akan bertahan lama.” Ucap Yeon
“Kau
bilang baru pulang dari sana. Kenapa kau tidak memohon agar dia
menyelamatkannya?”ucap Immogi
“Aku
sudah berusaha memohon.” Ucap Yeon. Immogi merasa a itu tidak berhasil.
“Jika
Ji-ah mati, separuh tubuhmu juga tidak akan aman.” Kata Yeon. Immogi pun ingin
tahu apa yang akan dilakukan.
“Apa yang
sebenarnya kau inginkan?”kata Yeon. Immogi meminta Yeon agar bisa menebaknya.
“Keberadaanmu
saja kurang sempurna. Saat kau menjadi anak manusia dan bahkan sekarang. Kau makhluk
terkutuk yang membuatmu berpikir apa dewa menciptakanmu hanya untuk merusakmu.
Itulah Imoogi.” Ucap Yeon mengejek.
“Kau
ingin berkelahi, bukan?” ucap Immogi. Yeon mengaku bukan tapi Sebaliknya.
Immogi bingung
“Bagaimana jika ada cara yang lebih baik daripada terobsesi denganku atau Ji-ah untuk mengisi kekosongan itu? Bagaimana jika kau bisa memiliki posisi yang roh gunung kelas bawah tidak berani mengejarnya?” ucap Yeon.
“Katakan
lebih jelas.”kata Immogi. Yeon memberitahu Dewa bagi dewa.Immogi pikir itu Tidak
mungkin.
“Penguasa
Sungai Styx. Mari bersama mengalahkan penguasa Sungai Styx.” Ucap Yeon.
“Menarik.
Siapa yang menduga? Apa Kau mengkhianati wanita tua itu?” ucap Immogi
“Aku siap
melakukan apa pun untuk menyelamatkan Ji-ah.” Kata Yeon. Immogi pun menegaskan
kalau Yeon ingin bekerja sama denganku
“Ya, aku
bahkan siap untuk gagal dengan bedebah sepertimu.” Kata Yeon. Immogi pun
menanyakan syaratnya.
“Lepaskan
Ji-ah. Keluarkan separuh dari dirimu dari tubuhnya. Tinggalkan kami berdua selamanya.
Hanya itu syaratku.” Ucap Yeon
“Jika
menjadi aku, apa kau akan percaya ini bukan jebakan?”ucap Immogi. Yeon
menyakinkan kalau Tidak akan.
“Kalau
begitu, tebaklah. Apa jawabanku?”ucap Immogi. Yeon tahu Immogi ingin menolak, tapi pada akhirnya akan
menerima tawarannya.
“Apa yang
membuatmu begitu yakin?” tanya Immogi. Yeon pikir mereka berdua ada di jalan
buntu.
“Jika
menolak tawaranku, maka kau kehilangan separuh dirimu. Dan Aku kehilangan Ji-ah.
Kita akan saling membunuh dan dikirim ke Neraka. Itu yang kuharapkan sejak
kencan terakhirku dengannya. Katakan jika kau berubah pikiran. Waktumu sampai
matahari terbit besok.” Ucap Yeon
Shin Joo
tak percaya Yoo Ri mengetahui Imoogi
akan membunuh mereka, tapi menahannya disini dan ingin tahu alasanya. Ia pun
memastikan kalau Immogi mengancamnya atau dimanipulasi seperti saat menusuk Lee
Rang. Yoo Ri mengaku bukan keduanya. Shin Joo ingin tahu alasanya.
“Siapa
yang peduli dengan orang-orang itu?” kata Yoo Ri. Shin Joo tak percaya Yoo Ri
menganggap "Orang-orang itu?"
“Kukira
kau datang untuk menemuiku. Aku sangat mencemaskanmu. Tapi... Aku hanya umpan...
Kau memanfaatkan perasaanku.” Ucap Shin Joo marah. Yoo Ri mencoba memanggilnya.
“Berhenti...
Jika kau bicara lagi, aku mungkin akan menyesal karena jatuh cinta kepadamu.”
Ucap Shin Joo marah dan berjalan pergi. Yoo Ri pun hanay bisa terdiam.
Yeon
pulang dan Ji A langsung memeluknya. Yeon pikir Ji A pasti sangat khawatir dan
memberitahu kalau kedua orang tuanya aman bahkan ia juga menghapus ingatan
mereka jadi tidak ingat lagi pernah bertemu Imoogi. Ji A pun mengucapkan
terimakasih pada Yeon.
“Ini
salahku. Seharusnya tidak kutinggalkan mereka.” Kata Shin Joo tertunduk. Ji A
pikir ini bukan salah Shin Joo
“Aku tahu
kau menjaga mereka agar aman. Terima kasih, Hyuneuiong, karena melindungi Ji-ah
saat aku pergi.” ucap Yeon
“Sekarang
apa rencanamu?” tanya Tuan Hyun. Yeon mengaku bekerja sama dengan Imoogi.
Mereka kaget mendengarnya.
“Apa
karena Nenek?” tanya Tuan Hyun. Yeon membenarkan. Tuan Hyun pikir Pada
akhirnya, dia berbalik melawan Yeon.
“Dia
memberiku kesempatan lain untuk melawannya.”kata Yeon. Ji A meminta agar
memberitahu detailnya.
“Tentu
saja. Kau tidak akan mati... Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.” Kata Yeon.
“Maka,
kau bekerja sama dengan Imoogi...” kata Ji A. Yeon menegaskan kalau itu tipuan.
Shin Joo pun sudah menduganya.
“Apa
syarat Nenek?” tanya Tuan Hyun. Yeon mengaku Tidak ada, selain harus berhasil menangkap
Imoogi.
Tuan Hyun
ingin bicara, tapi Yeon berpikir bicara Nanti saja karena ingin makan dengan Ji-ah.
Ia pamit masuk ke dalam kamar karena akan berganti pakaian, wajahnya langsung
berubah serius saat masuk kamar.
Flash Back
“Bagaimana
jika aku memberitahumu bahwa ini akan berakhir sama apa pun upayamu? Antara kau
dan dia, hanya satu dari kalian yang bisa hidup.” Ucap Nenek Yeon
“Apa Ini
harus berakhir dengan cara yang sama? Kalau begitu, tidak ada lagi yang perlu
dipikirkan.” Ucap Yeon.
“Apa yang
akan kau lakukan?” tanya Nenek Yeon. Yeon memperlihatkan sisik Immogi kalau
akan menelannya.
“Melompat
ke Sungai Styx artinya...” kata Nenek Yeon. Yeon mengaku sudah tahu kalau Tidak
ada reinkarnasi lagi untuknya.
“Aku
tidak akan pernah bisa kembali kepada Ji-ah.” Ucap Yeon lalu menatap wajahnya
ke arah cermin seperti ingin memastikan apakah sudah ada Immogi dalam tubuhnya.
Tuan Choi
terbaring meminta maaf pada Nyonya Bok atas semua masalah ini dan meminta agar
membawa saja ke rumah sakit. Nyonya Bok
memberitahu kalau Rumah sakit tidak akan berguna karena Ini tidak seperti
penyakit yang ditahu.
“Aku
kedinginan.” Kata Tuan Choi meminta agar Nyonya Bok memegang tanganya. Nyonya
Bok meminta agar bisa bertahan.
“Pertarungan
mengerikan ini akan segera berakhir. Bertahanlah sampai saat itu. Aku tahu kau
bukan orang biasa.” Kata Nyonya Bok memegang tangan Tuan Choi.
Tuan Hyun
membuka pintu dan kaget melihat Nyonya Bok dan Tuan Choi saling berpegangan
tangan, langsung memalingkan wajahnya. Tuan Hyun mengaku penasaran kenapa
restorannya tutup dan meminta maaf, melihat Tuan Choi langsung kaget
melihatnya.
Ia pun
menarik Nyonya Bok keluar dari ruangan, dan bertanya apakah tahu siapa sama
dia. Nyonya Bok tak mengerti maksudnya. Tuan Hyun memberitahu kalau pria itu
adalah suaminya. Nyonya Bok kaget mendengarnya.
“Suamimu
dari kehidupanmu sebelumnya yang kau rindukan seumur hidupmu.” Kata Tuan Hyun.
Nyonya Bok kaget mendengarnya.
Tuan Kwon
berteriak didepan sel “Ada yang sekarat di sini!.. Astaga. Kumohon.” Detektif
datang memastikan keadaan Tuan Kwon dan melihat Ada bercak di sekujur tubuhnya.
Tuan Kwon meminta agar Tolong bawa ke
rumah sakit.
“Tidak
ada gunanya... Cepat atau lambat, kau akan mati. Apa yang terjadi padamu?” ucap
Detektif melihat Tuan Kwon yang terus mengaruk-garuk tubuhnya.
“Sejak
kapan detektif Korea memakai sepatu sebersih itu?” kata Tuan Kwon dan akhirnya
melihat berubah menjadi Rang.
“Aku
benci aturan berpakaian.” Kata Rang. Tuan Kwon bertanya Siapa yang mengutusnya, Lee Yeon? Atau...
“Apa itu
penting? Kau sekarat sekarang.” Kata Rang. Tuan Kwon yakin Rang kemari bukan
hanya untuk melihatnya mati.
“Aku suka
itu... Lihat. Aku bahkan membeli berondong jagung. Aku bahkan mencari pemakaman
untuk didatangi.” Ucap Rang
“Apa yang
kau inginkan? Katakan.”ucap Tuan Kwon. Rang melihat Tuan Kwon orang yang
sekarat.
“Jangan
berani membuat kesepakatan... Apa Kau masih merasa Imoogi melindungimu? Saat
Imoogi mati, penyakit menyebalkan ini juga akan hilang, bukan?” ucap Rang.
“Kurasa
begitu... Tolong keluarkan aku.” Kata Tuan Kwon. Rang ingin tahu alasanya.
“Aku
bekerja untuk Imoogi lebih lama dari yang kau tahu. Artinya tidak ada yang
lebih mengenalnya daripada aku.” Kata Tuan Kwon
“Lantas?
Kau pikir bisa bebas dan sembuh secara gratis hanya dengan beberapa kata? Aku
tidak mau... Aku bukan petarung andal. Aku benci ada bekas luka di tubuhku.”
Kata Rang
“Aku
paham maksudmu... Rupanya itu alasanmu kemari. Kau tidak ingin mengotori
tanganmu.” Ucap Tuan Kwon.
Saat itu
di CCTV terlihat detektif yang sengaja mengeluarkan Tuan Kwon dari sel penjara.
Detektif Kim menunggu diruangan, Detetif lain datang memberitahu kalau Dia
kabur. Detektif Kim bingung bertanya siapa. Detektif memberitahu kalau tersangka
pembunuhan berantai.
“Siapa
yang membebaskannya?” tanya si detektif Kim marah. Si detektif melangkah mundur
ketakutan.
“Aku
melihat rekaman kamera pengawas dan...” ucap Si detektif gugup. Detektif Kim
bingung apa kelanjutanya. Detektif memberitahu kalau itu Detektif Kim sendiri
yang melepasakanya. Detektif Kim kaget mendengarnya.
Ji A dan
Yeon pergi ke restoran Gopchang Gobbuni, wajah Ji A bahagia karena diberikan Kejunya
banyak sekali. Yeon hanya terus menatap Ji A. Ji A bingung bertanya ada apa.
Yeon melihat Ji A terlihat cantik. Ji A menaruh sumpit dan meminat Yeon agar
Berjanji kepadanya.
“Mari
kita kemari lagi saat salju pertama turun.” Ucap Ji A. Yeon pun menyetujuinya.
“Aku
ingin kau menghabiskan Natal denganku. Kita akan pergi ke pantai yang kita
kunjungi lagi.”kata Ji A. Yeon pun menganguk setuju.
“Dan di Hari Tahun Baru, datanglah ke rumahku. Mari makan tteokguk dengan orang tuaku. Dan di hari ulang tahunku...” ucap Ji A.
“Apa yang
kau inginkan?” tanya Yeon. Ji A langsung membisikkan pada telinga Yeon. Yeon
pun akan menyiapkanya.
“Apa yang
harus kau lakukan untuk menepati janjimu hari ini?” kata Ji A. Yeon berjanji
harus panjang umur dengan saling berjanji. Mereka pun langsung bersulang.
Sae Ron
duduk taman, tiba-tiba seseorang membawakan buket bunga. Ia tak percaya melihat
Jae Hwan yang membawanya dan merasa memaksanya melakukan ini. Jae Hwan merasa
Seharusnya bilang ini hari ulang tahunnya. Sae Ron pikir Kini siapa yang
memedulikan ulang tahun kalender bulan seseorang.
“Hanya
ibuku yang mengingatnya...Aroma Bunganya harum... Aku punya dua ikan tropis di
rumahku.” Ucap Sae Ron
“Mereka
juga punya nama?” tanya Jae Hwan. Sae Ron menjawab Deokbae dan Chunsam.
“Mereka dari keluarga Kim Gyeongju. Aku akan membelikan mereka akuarium yang lebih besar saat gajian bulan ini. Apa Kau mau mengadopsi mereka?” ucap Sae Rom
“Baiklah.
Buat permohonan dahulu.” Ucap Jae Hwa mengeluarkan mini cake dan juga lilin.
“Semoga
aku bisa mendapat kue lagi dari Jae-hwan di hari ulang tahunku kelak.”kata Sae
Ron. Jae Hwan lalu melihat dibagian leher Sae Ron keluar bercak merah.
Yeon memberikathu
kalau Ini gelas terakhir. Ji A pikir Mungkin ini soju terakhir yang mereka minum
bersama jadi akan meminumnya perlahan. Yeon bingung Ji A yang mengatakan hal
itu. Ji A menceritakan Tadi Imoogi di
tubuhnya bilang, kalau punya dua hari terbaik.
“Saat
waktunya tiba, aku hanya akan menjadi cangkang kosong.” Kata Ji A. Yeon
menyakinkan Ji A kalau Itu tidak akan terjadi.
“Mungkin
lebih baik aku mati. Jika aku mati, Imoogi akan pergi dan aku tidak perlu
menyakiti keluarga dan teman yang kusayangi serta kau.” Ucap Ji A
“Jangan
pernah berpikir seperti itu lagi.” Kata Yeon. Ji A mengaku ingin tahu.
“bagaimana kau akan hidup saat kau ditinggalkan sendirian.” Ucap Ji A. Yeon mengatakaan akan menyalahkan dirinyadalam waktu lama,
“Lalu berpikir
aku gagal melindungimu lagi.” Kata Yeon. Ji A juga berpikiran yang sama.
“Kurasa
sekarang aku tidak bisa hidup layak tanpamu. Jadi, kita harus saling
melindungi. Jangan pernah menuruti keinginan Imoogi.” Kata Ji A.
Saat itu
Jae Hwan menelp, Ji A mengangkatnya lalu berteriak kaget. Ia pun berlari ke
taman dan melihat Sae Ron terlihat lemah. Sae Rn mengeluh kalau sudah melarang
Ji A datang tapi malah tetap datang. Ji
A meihat tubuh Sae Ron yang dipenuhi bintik merah
“Kenapa
ini terjadi padamu? Kenapa?” ucap Ji A memegang tangan temanya.
“Jangan sentuh
aku. Kau bisa terinfeksi.” Kata Sae Ron, tapi Ji A tak peduli langsung memeluk
temanya.
Rang
membawa Tuan Kwon dibawah terowongan, lalu berkomentar Tuan Kwon tidak tampan
dan meminta agar Jangan saling bertemu lagi. Tuan Kwon memegang pistol dengan
tangan bergetar mengaku tidak tahu ini akan berakhir dengannya.
“Benar.
Seharusnya aku membunuhmu. Itu tetap akan terjadi. Lakukan yang terbaik untuk
nyawamu.” Ucap Rang
“Kau
hampir tidak bisa berbaikan dengan kakakmu. Kau pikir bisa menghadapi
akibatnya?” kata Tuan Kwon
“Tidak. Lee
Yeon tidak akan memaafkanku. Kami mungkin tidak bisa bertemu lagi. Tapi ini
lebih baik daripada melihatnya mati.” Ucap Rang
“Sudah
cukup. Berandal emosional sepertimu tidak punya akhir yang baik.”kata Tuan Kwon
“Tidak ada lagi ceplukan dan aku hanya punya satu nyawa manusia. Jadi, jangan membuatku sial. Aku akan menghabiskan uangku sebelum mati.” Kata Rang. Tuan Kwon pun turun dari mobil dan pamit pergi.
“Lindungi
wanita itu. Aku akan menyelamatkan Yu-ri dan menyelamatkanmu.” Gumam Rang.
Nyonya
Bok menangis mengeluh tidak mengenalinya padahal dia ada di depannya bahkan
Tuan Kwon terus menarik perhatianku. Ia merasa Sikapnya sangat keras kepadanya.
“Kerinduan
mendalammu padanya pasti telah terwujud dan hubungan lamamu membawanya kemari.”
Kata Tuan Hyun
“Apa
gunanya? Aku hampir tidak bisa menemukannya lagi, tapi dia seperti itu. Ini
keterlaluan. Yang benar saja..” kata Nyonya Bok
“Apa
semua ini kebetulan? Berpusat pada Yeon dan gadis itu, semua hubungan yang
terjalin berkumpul di satu tempat. Pasangan dari kehidupan lampau, keluarga,
teman-teman, dan musuh.” Kata Tuan Hyun. Nyonya Bok terlihat bingung.
“Aku gugup. Aku khawatir sesuatu yang tidak
bisa kita tangani akan dimulai sekarang.” Kata Tuan Hyun
Ji A
membawa Sae Ron masuk ke dalam kamar menegaskan harus tinggal di sini untuk
sementara dan meminta Jae Hwan agar Tetaplah bersamaknya. Sae Ron menyuruh Jae
Hwan pulang dan Jangan tetap di sini karena bisa dalam bahaya.
“Jika benar,
aku pasti sudah terinfeksi Atau ini masa inkubasi.” Ucap Jae Hwan. Sae Ron
meminta agar Jae Hwan di pukul saja.
“Aku
tidak akan pergi meski kau memukulku. Aku akan melindungimu. Kau butuh perawat.
Aku akan bicara dengannya. Jaga dia.” Kata Jae Hwan dan Ji A pun keluar kamar
bertemu dengan Yeon.
“Bagaimana
dengan Pak Choi?” tanya Ji A. Yeon memberitahu Tuan Choi memuntahkan telur, tapi kondisinya belum
membaik.
“Telur
apa itu?” tanya Ji A. Yeon menjawab Ada bayi ular di dalamnya dan Bayi ular itu
memakan bagian dalam manusia.
“Aku
tidak sanggup melihatnya mati.” Kata Ji A menangis. Yeon menegaskan kalauTidak
akan pernah.
“Semuanya
akan segera berakhir. Jika dia mengambil umpan yang kulempar, maka... Jadi,
sampai saat itu tunggulah sebentar lagi.” Ucap Yeon.
Immogi trdiam mengingat yang dikatakan Yeon “Mari
bersama mengalahkan penguasa Sungai Styx. Katakan jika kau berubah pikiran. Waktumu
sampai matahari terbit besok.”
Yeon
gugup menunggu diruang makan, dikamar Ji
A mencoba menyuapi Sae Ron untuk makan. Sae Ron mulai merasakan sakit pada
tubuhnya. Jae Hwan dan Ji A langsung panik melihatnya. Sampai pagi hari, Immogi
belum juga menelp Yeon. Yeon pun pasrah tapi saat itu telpnya berdering.
Yeon dan
Immogi pun bertemu. Immogi setuju mereka bersama mengalahkan penguasa Sungai
Styx dan mengajak untuk bersalaman. Tapi Yeon seperti enggan bergandengan
tangan.
Di rumah,
Rang kaget kalau Lee Yeon dan Imoogi dan berpikir Shin Joo sedang bercanda.
Shin Joo membenarkan. Rang mengatakan kalau itu tak boleh. Shin Joo bingung apa
maksudnya. Rang memberitahu kalau Ini
misi bunuh diri.
“Bedebah
itu berencana mati bersama Imoogi.” Kata Rang yakin. Di rumah Tuan Kwon Yeon
dan Immogi saling bertatapan dan akhirnya berjabat tangan.
“Lee
Yeon, kau akan terjebak dalam perangkap yang kau buat.” Gumam Immogi berjabat
tangan
“ Dengan
ini, kita berdua akan berada dalam situasi yang sama. Situasi yang begitu
memasukinya, kau tidak akan bisa keluar sampai kita berdua mati.” Balas Yeon
bergumam.
Tapi saat
itu Ji A dirumah kaget melihat seseorang yang tiba-tiba datang kerumahnya. Tuan
Kwon dengan pistol memberitahu kalau Ji A harus mati agar bisa hidup jadi Akan mengakhiri semuanya
dengan tangannya.
“Jangan
lakukan ini. Jika melakukannya, kau akan...” ucap Ji A tapi Tuan Kwon langsung
melepaskan tembakanya.
Ji A
keluar dari kantor melihat hujan yang turun padahal Tidak ada hujan di
prakiraan cuaca. Ia pun menutupi kepala dengan tas tapi tiba-tiba Yeon datang
membawakan payung. Ia kaget mbertanya Kapan Yeon tiba di sini. Yeon mengaku Begitu
hujan tidak terduga dimulai.
“Apa Kau
akan mengantarku pulang?” tanya Ji A. Yeon meminta Ji A agar Jangan kehujanan.
“Apa Kau
sudah selesai bekerja?” tanya Yeon. Ji A membenarkan karena hanya perlu menyunting, jadi menyelesaikannya
dengan cepat.
“Siapa
yang ganggu pertemuan Ji-ah dengan keluarganya yang lama hilang?” tanya Yeon
“Aku
tidak naik mobilku hari ini.” Kata Yeon. Ji A mengingat Yeon meninggalkannya di
rumah
“Hanya
butuh 20 menit untuk sampai ke rumahmu. Kita tidak akan punya banyak waktu untuk
berkencan karena orang tuamu. Belikan aku ramyeon. Maka, aku akan melepasmu.”
Ucap Yeon sengajak memeluk Ji A dengan erat.
Ji A
membeli ramyun cup dan makan berebutan. Yeon mengeluh kalau satu tidak cukup.
Ji mengaku Sama sekali tidak cukup dan langsung makan kimbap. Yeon pikir harus
beli dua. Ji A memberitahua kalau Ada dua syarat agar ramyeon terasa enak.
“Kau tahu
itu apa?.. Pertama, sup kimchi. Apa yang kedua? Orang yang selalu mencoba
memakannya. Aku akan membuatnya terasa sangat enak.” Ucap Ji A dan Yeon melihat
Ji A makan dengan lahap.
“Aku ingin minum kuahnya, tapi tidak jadi.” Kata Ji A. Yeon bingung memangnya kenapa.
“Aku
takut akan menginginkan soju.” Ucap Ji A. Yeon memuji Ji A sangat berpendidikan.
“Apa Kau
tahu mi dalam ramyeon sepanjang 40 meter jika direntangkan? Setinggi lantai 13
apartemen.” Kata Yeon.
“Kenapa
kau tiba-tiba sok pintar?” ucap Ji A heran. Yeon mengaku bahkan tidak ingin setengah bungkus ramyeon
jauh dari Ji A dengan terus memeluknya.
“Siapa
yang menyatakan suka dengan ramyeon? Kau selalu menggemaskan.” Kata Ji A
“Aku
terkenal menggemaskan sejak di Baekdudaegan. Sudah lama kau tidak terlihat sebahagia
ini.” Kata Yeon melihat Ji A tersenyum dipelukanya.
“Saat aku
pulang, ibu dan ayahku menungguku, dan kau ada di sampingku. Semua impian masa
depanku telah terwujud, tapi siapa yang akan mewujudkan impian masa depan Lee
Yeon?” kata Ji A
“Aku
penasaran seperti apa rasanya menjadi manusia.” kata Yeon. Ji A pikir Siapa
yang peduli Yeon manusia atau Gumiho
“Kau ada
di sampingku sekarang.” Kata Ji A dan mereka terus memeluknya dengan erat.
Bersambung
ke episode 15
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny