PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Rang
ditaruh diatas tempat tidur. Yeon melihat adiknya. Shin Joo memberikan obat
pada Rang dan bertanya Apa yang terjadi. Yoo Ri mengaku kalau
melakukannya.dengan tangannya sendiri. Ia pun tak percaya kalau pasti sudah
gila.
“Kenapa
kau melakukan ini?” tanya Shin Joo tak percaya. Yoo Ri mengakutidak tahu.
“Kenapa
aku melakukan ini? Aku sungguh tidak tahu.” Kata Yoo Ri kebingungan. Shin Joo
meminta agar Yoo Ri Pikirkan dengan tenang.
“Dalam perjalanan ke sini setelah ditelepon Lee Rang, aku menabrak bahu seorang pria di depan rumahnya. Pria itu mengatakan sesuatu seperti, "Aku ingin membunuhnya." Lalu, aku tidak ingat.” Ucap Yoo ri
“Siapa
pria itu?” tanya Shin Joo. Yeon langsung menjawab Imoogi kalau Pria yang
dilihat mungkin Imoogi.
“Dia mungkin
menanamkan sugesti di pikiranmu dan mengendalikannya. Itu bukan kebetulan. Kau
adalah targetnya selama ini.” Kata Yoo Ri
"Jika
mendapat satu, kau akan kehilangan satu." Lee Rang tidak memercayai siapa
pun kecuali satu orang, dan Imoogi memanfaatkannya. Begitulah rubah muda dan
lemah sepertimu bisa menyakiti Lee Rang.” Kata Yeon
“Dasar
bedebah licik. Aku sudah muak.” Kata Shin Joo akan pergi. Yeon langsung
menahanya kalau Yeon tidak akan bisa melawannya.
Shin Joo
berteriak kesal. Yoo Ri pun bertanya Apa yang akan terjadi sekarang, Apa dia
akan bertahan. Shin Joo memberitahu kalau Pendarahannya berhenti, tapi napasnya
tidak stabil bahkan Denyut nadinya juga sangat lemah. Yoo Ri pun ingin tahu apa
yang akan dilakukan.
“Dia
sangat lemah sekarang. Kita harus tetap mengawasinya.” Ucap Shin Joo.
“Tolong
lakukan sesuatu! Bagaimana dengan ceplukan? Bisakah kita memakainya?” kata Yoo
Ri
“Aku
berjanji akan memberikannya kepada Nenek.” Kata Yeon. Yoo Ri tetap ingin
memakainya
“Setiap
ceplukan menyimpan nyawa seseorang. Apa Kau menyuruhku mengorbankan nyawa orang
demi menyelamatkan Lee Rang?” ucap Yeon
“Kau
tidak bisa melakukannya? Biar aku saja. Apa Tidak apa-apa?” kata Yoo Ri
“Lee
Yeon... Nyawa Lee Rang dipertaruhkan.” Kata Shin Joo.
Immogi
bergumam “Kau tidak boleh membunuh manusia. Tapi kau tidak bisa selamatkan Lee
Rang kecuali melanggar peraturan itu. Apa pilihanmu kali ini, Lee Yeon?”
“Di mana?
Di mana pohon ceplukannya?” tanya Yoo Ri mengebu-gebu. Yeon menjawab Di
rumahnya. Yoo Ri pun mengajak Shin Joo pergi.
“Kau
tidak bisa.” Ucap Yeon. Yoo Ri tak percaya mendengarnya. Yeon mengaku selama
ini memikirkannya.
“Kenapa tidak
ada selain orang tua Ji-ah yang kembali menjadi manusia? Seolah menyuruhku
memakai ceplukan.” Kata Yeon. Shin Joo pikr ini adalah tes
“Jika melanggar
peraturan dan membunuh manusia, aku dikirim ke Neraka. Selama beberapa hari
atau pekan, aku akan menjauh dari Ji-ah. Hal yang dia incar adalah ketiadaanku.
Lupakan soal ceplukan. Aku akan menangkap Imoogi dahulu. Aku akan menyelamatkan
adikku dengan caraku.” Ucap Yeon
“Berikan
kepadaku! Berikan pohonnya kepadaku!”terik Yoo Ri tapi Yeon berjalan pergi.
Saat itu Shin Joo menahanya pergi.
Yeon tak
sengaja bertabarkan dengan Su Ho karena tak mengenalnya bertanya Siapa ini. Su
Ho pun menyapa Yeon dengan sebutan Paman Guminho. Yeon mengingat dengan anak kecil ditaman yang
mengajak berteman lalu Yeon menolaknya karena anak itu ingusan dan ia tak suka.
“Bukankah
kau anak beringus? Sedang apa kau di sini?”ucap Yeon bingung. Su Ho hanya
tertawa. Yeon seperi tahu kalau Rang menyelamatkanya.
Nyonya
Bok minum dengan Tuan Choi mengeluh kalau sudah meremehkannya. Tuan Choi
mengaku tidak. Nyonya Bok pun ingin tahu alasanya membelikannya bunga dan
minuman.
“Jika kau
membeli bunga dan minuman untuk janda yang mengelola restoran sendiri, artinya
kau ingin tidur dengannya.” Kata Nyonya Bok
“
Menyedihkan sekali. Bagiku, bunga dan minuman berarti sesuatu yang mewah dan
istimewa. Berkat mereka, aku bisa melihatmu seperti ini, meski kau sedikit
dingin.” Ucap Tua Choi
“Maksudku...
Kenapa aku? Dengan statusmu, kau bisa mendapatkan yang jauh lebih baik dariku.”
Kata Nyonya Bok
“Tapi kau
yang kuinginkan. Aku tidak melihatmu sebagai janda yang mengelola restoran
sendirian. Bagiku, kau bukan wanita biasa. Aku sangat ingin tahu apa yang kau
sembunyikan dalam mata misterius itu.” Kata Tuan Choi. Nyonya Bok hanya bisa
terdiam.
Shin Joo
menyuruh Yoo Ri agar tidur saja, Yoo Ri pikir Shin Joo bisa meminta ceplukan
pada Lee Yeon karena mungkin akan mendengarkannya. Shin Joo meminta agar memercayai
Lee Yeon dan menunggu karena akan mencari cara.
“Dasar
bedebah... Dia bedebah berhati dingin. Apa Dia tidak sadar bahwa ini salahnya?”
ucap Yoo Ri marah
“Sebenarnya,
ini bukan salahnya. Dia sering memperingatkan bahwa Lee Rang akan terluka jika
dia terlibat dengan Imoogi.” Jelas Shin Joo
“Kau
memihak siapa?” keluh Yoo Ri dan mencoba menyadarkan Lee Rang.
Su Ho masuk ke kamar bertanya apakah Lee Rang sakit. Yoo Ri yang esal menyuruh Su Ho agar keluar saja. Shin Joo pun mengajak Su Ho keluar dari kamar. Su Hob berbisik bertanya apaka ia guminho juga,
“Siapa
yang memberitahumu?” tanya Shin Joo kaget.
Su Ho tahu kalau Rang adalah adik dari pria yang tadi dan Pria yang tadi
adalah humiho.
Yeon
duduk diam didalam rumahnya menatap tanaman celepukan dan teringat dengan
ucapan Yoo Ri “Nyawa Lee Rang dipertaruhkan. Tidak bisakah kita memakainya?
Berikan kepadaku!”
Sementara
di rumah, Yoo Ri mencoba menganti perban Lee Rang dan kebingungunan mencari
antiseptik. Su Ho datang memberikan botolnya, Yoo Ri mengeluh Su Ho itu tukang
pamer dan mencoba mengobati langsung.
Su Ho
memberitahu kalau Bukan begitu caranya. Yoo Ri pikir Su Ho itu tak tahu
apa-apa. Tapi Su Ho bisa menganti perban. Yoo Ri heran dengan Su Ho yang bisa
melakukan walaupun masih kecil
“Saat ayah
tiriku memukul ibuku, ibuku terluka. Jadi, aku selalu melakukan ini kepadanya.”
Ucap Su Ho
“Benarkah?
Kalau begitu, terus lakukan. Jika sesuatu terjadi padanya, habislah kau.” Kata
Yoo Ri lalu berjalan pergi. Su ho pun bertanya Yoo Ri mau kemana.
Yoo Ri
pergi ke rumah Yeon dan melihat tanaman celepukan dan langsung memetikya. Ia
pun mengemudikan dengan cepat kalau akan menyelamatkan Rang, tapi satu persatu
mereka seperti hangus terbakar. Yoo Ri panik ingin segera memberikan pada Rang
tapi saat dirumah semua menghilang.
“Maafkan
aku... Seharusnya aku menghentikan Yu-ri.” Ucap Shin Joo tertunduk saat bertemu
dengan Lee Yeon
“Setelah
dia bersusah payah mencurinya, ceplukannya layu?” kata Yeon. Shin Joo
membenarkan.
“Bagaimana
keadaan Rang?”tanya Yeon. Shin Joo memberitahu kalau Kondisinya belum membaik.
“Awasi si
pencuri ceplukan. Dia mungkin akan mendapat masalah besar.” Kata Yeon. Shin Joo
pun tertunduk meminta maaf.
“Kau mau
aku membawa sisa ceplukannya ke Sungai Styx?” tanya Shin Joo. Yeon menjawab
tidak. Shin Joo ingin tahu apa.
“Belum...
Aku juga bermain tangkap ekor.” Kata Yeon saat itu terdengar suara bel
rumahnya.
Tuan Kwon
datang dengan wajah lesu dan panik. Yeon berkomentar Tuan Kwon seperti
menjalani dua hari bagaikan 12 tahun. Tuan Kwon mengaku tidak tahu harus ke
mana untuk lari darinya dan sudah hampir mati. Yeon pikir kalau Tuan Kwon pantas
mendapatkannya.
“Aku juga
akan membunuhmu jika kau tangan kananku dan menghilang setelah membuat
masalah.” Ucap Yeon
“Tolong
aku. Aku akan melakukan apa pun yang kau inginkan... Ceplukan... Tunggu.
Ceplukanku.” Ucap Tuan Kwon mendekati.
“Jangan
coba-coba.” Kata Yeon memperingat. Tuan Kwon pun meminta Yeon agar megatakan
yang dinginkanya.
“Bantu aku
menangkap Imoogi. Informasi yang kau miliki akan menentukan jumlah
ceplukan.”kata Yeon
“Aku akan
memberitahumu semuanya.” Ucap Tuan Kwon. Tapi Yeon pikir bagaimana bisa
memercayainya.
“Aku
mengawasimu seharian saat menyamar sebagai Rang dan kau terlahir sebagai
penipu.” Kata Yeon
“Aku paham
kau tidak bisa memercayaiku. Aku pun akan seperti itu. Tapi aku melakukannya
bukan karena ingin.” Kata Tuan Kwon. Yeon pikir Sudah terlambat.
“Aku ingin hidup... Aku hanya ingin hidup. Aku memohon ampun kepadanya, tapi aku juga manusia. Dahulu aku manusia biasa. Aku kehilangan keluargaku karena berandal itu. Aku ingin membalas dendam jika bisa. Jika ada kesempatan, aku ingin memulai hidup baru.” Ucap Tuan Kwon menangis tersedu-sedu
“Sudahlah...
Angkat kepalamu.” Kata Yeon menenangkanya dan langsung menampar Tuan Kwon lalu
mengambil pistol yang disembunyikan.
“Kau pikir
menangis dengan benda ini membuatmu terlihat bisa diandalkan? Kau bahkan
menaruh evening primroses di makam.” Ucap Yeon. Tuan Kwon tak percaya Yeon bisa
mengetahuinya.
“Pistol
itu tidak berpeluru. Aku hanya ingin memastikan apa roh gunung yang terkenal
cukup bodoh untuk memercayai air mataku. Aku tidak bisa membiarkan orang bodoh
mengendalikan nyawaku.”kata Tuan Kwon
“Kurasa
akhirnya kita sepemikiran.” Kata Yeon dengan senyuman lebar.
Di
ruangan, Jae Hwan membahas Soal catatan Imoogi di komputernya tentang Imoogi
dan Jaru. Ia pikir kalau sejak yang paling terkenal, legenda Gua Gimnyeong di
Pulau Jeju, semuanya menunjukkan pola yang sama.
“Mereka
dari wilayah yang berbeda dan terbentuk di waktu berbeda, tapi mereka memiliki
akhir yang tragis.” Kata Jae Hwan. Sae Rom pikir itu benar
“Seorang
wanita cantik menjadi kurban, pahlawan muncul dari suatu tempat dan akhirnya
mengalahkan Imoogi. Tapi ini bukan akhir yang bahagia. Protagonis dari legenda
Gua Gimnyeong membunuh Imoogi dengan pedang, tapi kemudian dibunuh oleh Imoogi
yang mati. Imoogi sudah jelas dibunuh, tapi tidak mati.” Kata Sae Rom
“Mungkin
ada lebih dari satu Imoogi.... Mungkin memang ada dua Imoogi.” Kata Jae Hwan.
Saat itu Immogi mulai masuk ke gedung TV.
Tuan Kwon
tak percaya Yeon yang ingin melawan Imoogi. Yeon ingin tahu pendapat Tuan Kwon
karena Jika suka jawabannya akan memberikan semuanya. Tuan Kwon mengaku Hanya i
yang tahu soal ini kalau Dukun wanita di pulau bilang, Imoogi tidak pernah mati
tapi hanya tidur.
“Aku
sudah tahu itu.” Kata Yeon. Tuan Kwon membeirtahu Masalahnya adalah cara
menidurkannya
“Sama
seperti kau membangunkannya. Apa Kau tidak ingat sumur tempat dia bangun?” ucap
Tuan Kwon
“Yang
penting adalah bahannya. Tubuh manusia dan darah kurban. Serta kekuatan makhluk
yang mendekati dewa.” Ucap Tuan Kwon
“Roh
gunung. Kekuatanku.” Ucap Yeon. Tuan Kwon pikir Yeon bahan terakhir untuk
membangunkannya.
Di
ruangan, Sae Rom mengeluh kalau Ada banyak catatan tentang melawan Imoogi, tapi
tidak disebutkan apa yang mereka pakai untuk menyerang. Jae Hwan memberitahu
kalau menemukan sesuatu. Sae Rom ingin
tahu apa sambil mengeser kursinya.
“Lihat
ini. Kisah tentang ular dari Ulso... Dia sangat membenci darah kuda.. Protagonis
dalam kisah ini melawan Imoogi yang hidup di rawa setelah membalurkan darah
kuda di tubuhnya. Tampaknya Imoogi benci darah kuda.” Ucap Jae Hwan.
“Luar
biasa. Kirimkan ini kepadanya sekarang.” Kata Sae Rom. Jae Hwan pun mengetik
pada ponselnya
“Nona
Kim. Aku harus menambahkan emotikon atau tidak? Bagaimana menurutmu?” tanya Jae
Hwan tapi Sae Rom hanya diam saja dan Saat itu Mereka sama-sama melihat Immogi
ada didepanya dan Jae Hwan bisa mengirimkan pesan dari Yeon.
Yeon
merasa kalau Ini tidak sulit dibutuhkan hanya tiga bahan dan air.Tuan Kwon
pikir Masalahnya, dia tidak akan
membiarkan Yeon melakukan itu hingga bisa menidurkannya. Yeon lalu menerima pesan
dari Jae Hwan.
[Imoogi
benci darah kuda Dia membalurkan darah kuda ke tubuhnya, Studi tentang Imoogi, Studi
tentang Monster Tradisional Korea, Imoogi]
“Aku akan
membuatnya membiarkanku melakukan itu. Omong-omong...” ucap Yeon mencengkeram
tubuh Tuan Kwon. Tuan Kwon terlihat bingung.
“Aku
butuh tubuh manusia.” kata Yeon. Tuan Kwon ketakutan.
Yeon
menelp Tuan Hyun, kalau meminta agar
mengambil pot ceplukan. Tuan Hyun melirik istrinya dan berkata pada Yeon kalau
akan mengurusnya lalu meminta agar berhati-hatilah. Nenek Yeon pun ingin tahu
apa yang dikatakan Yeon.
“Dia
bilang bisa menangkap Imoogi. Tampaknya dia menipu anak buah Imoogi dan
mendapat informasi. Aku akan mengambil ceplukan.” Ucap Tuan Hyun. Nenek Yeon
langsung berkata Tidak boleh.
“Apa
maksudmu tidak boleh? Dia tidak boleh memiliki ceplukan.” Kata Tuan Hyun
“”Maksudku
Yeon... Yeon tidak bisa menangkap Imoogi.” Kata Nenek Yeon. Tuan Yeon tak
mengerti.
“Karena
dia Lee Yeon... Lee Yeon yang kita kenal tidak akan bisa melakukan itu.” Kata Nenek
Yeon.
Yeon
menatap Rang dan mengingat saat dihutan. Yeon meminta Rang Tenang dan pikirkanlah
Apa yang paling ditakuti. Yeon mengaku Hal yang paling ditakuti adalah
ditelantarkan dan ibunya yang
menelantarkannya Begitu juga Yeon
“Aku tidak
akan pernah menelantarkanmu. Aku pasti akan menyelamatkanmu. Aku akan menangkap
Imoogi.” Ucap Yeon mengelus kepaal adiknya.
Diatas
gedung, Jae Hwan dan Sae Rom seperti sudah dihipnotis dengan tatapan kosong dan
Immogi sengaja memperlihatkan dengan video call. Ji A berteriak histeris
memanggil keduanya. Immogi memberitahu kalau Ji A membuang waktunya karena
mereka berdua terhipnotis.
“Jika kau
menyentuh mereka, aku akan membunuhmu.” Kata Ji A mengancam,
“Mau
berkencan denganku? Mungkin aku melepaskan mereka.” Kata Immogi. Ji A kaget
mendengarnya.
“Pakailah baju yang kupilihkan untukmu.” Kata Immogi lalu menutup telpnya. Ji A berteriak marah dan ibunya tiba-tiba masuk
“Ji-ah.
Ini ada di depan pintu... Ini dikirim untukmu.” Ucap Ibunya. Ji A meliha
setelan hitam yang diberikan Immogi.
Ji A
akhirnya sudah memakai setelah hitam dan masuk ke sebuah restoran, lalu
berhenti melangkah.
Flash
Back
Ji A
bertanya pada Yeon apa yang akan dilakukan menurutnya karena dirinya Nona Kim
dan Jae-hwan dan berpikir untuk menelepon polisi. Yeon menenangkan Ji A kalau Mereka
pasti aman dan akan mencari mereka.
“Aku
sudah meminta Shin-ju mengikuti bau tubuh mereka. Kau tidak perlu menemuinya
hari ini.” Ucap Yeon
“Tidak...
Aku akan pergi... Aku ingin menemuinya. Mari menangkap dia hari ini” ucap Ji A
yakin.
Ji A
berani menemui Imoogi yang sudah menunggunya. Immogi memuji Ji A cocok
memakainya mulai Baju , kalung, semuanya. Ji A pikir Immogi Mulai sekarang,
tulislah mendandani boneka alih-alih membaca sebagai hobi di resumenya.
“Aku
sangat suka ekspresi wajahmu saat mengatakan hal seperti itu.” Ucap Immogi. Ji
A mengajak agar makan saja.
“Aku
merindukanmu.” Kata Immogi. Ji A kesal memberitahu kalau Konon, anjing tidak
boleh diganggu saat makan.
“Aku
ingin kau sedikit lebih baik kepadaku. Aku cukup mengucapkan satu kata agar
mereka benar-benar terjun.” Kata Immogi. Ji A ingin tahu alasan kenapa harus
dirinya.
“Hanya
aku yang tidak memilikinya. Mungkin sesuatu yang hilang saat aku lahir. Dahulu,
putra kesembilan keluarga kerajaan yang terkenal di Silla lahir. Bayi yang baru
lahir itu bahkan tidak menangis, tapi ibunya menangis sedih.” Ucap Immogi
“Lengan
dan kaki bayi itu menyusut seperti ular yang cacat, dan bayi itu monster yang
tidak memiliki mata, telinga, atau bahkan suara yang bisa didengar.” Cerita Immogi
“Apa yang
terjadi pada anak itu?” tanya Ji A. Immogi memberitahu Sang ayah yang bangsawan
berusaha menyingkirkan anak mengerikan itu dengan tangannya sendiri, tapi dukun
bayi menghentikannya.
“Kau
manusia... Kau bukan monster. Kau juga manusia.” ucap Ji A
“Anak itu
dilempar ke gua bersama orang yang kena wabah. Lalu, dia dimakan.” Kata Immogi.
Nyonya
Bok membawakan seember berwarna merah. Yeon pun memastikan kalau ini darah
kuda. Nyonya Bok membenarkan. Yeon pun langsung mencelupkan tanganya.
“Setelah
waktu berlalu, ular putih keluar dari gua yang menjadi kuburan bagi mereka yang
terkena wabah. Orang menyebutnya Imoogi dan menganggapnya mengerikan. Cerita
semacam itu.” Ucap Immogi
“Aku tahu
jawabannya. Hal yang sangat kau inginkan. Kau ingin hati seseorang.” Ucap Ji A
“Apa Mau
mencarinya untukku?” ucap Immogi. Ji A bertanya
Bagaimana jika tidak mau
“Aku akan
membunuh. Aku akan membunuh Lee Yeon, lalu aku akan membunuh orang yang paling
kau pedulikan, lalu aku akan membunuhmu.” Setelah itu, akan ada wabah di
seluruh dunia. Dengan begitu, tidak akan ada yang bahagia.”Kata Immogi.
Di atas
gedung, Jae Hwan dan Sae Rom masih terkena hipnotis. Shin Joo mencoba mencari
tahu dari sandal yang dipakai Sae Rom. Ia bisa mencium keduanya keluar dari
gedung.
***
Immogi
dan Ji A berjalan bersama, Immogi pikir Udara malam terasa segar. Ji A
membenarkan dengan terus melirik ke arah lain. Immogi pikir Ji A menunggu
seseorang. Ji A mengaku tidak. Immogi pikir sepertinya tidak mendapat jawaban yaitu Hati Ji A.
“Maaf,
tapi hatiku tidak tersisa... Aku mengambil hati terakhirku dan memberikan
semuanya kepada Lee Yeon.” Ucap Ji A
“Apa arti
Lee Yeon bagimu? Katakan.” Ucap Immogi dan akan menyentuk kepala Ji A. Yeon
datang langsung menahanya.
“Beraninya
kau menyentuhnya. Aku harus menghentikannya.” Ucap Yeon.
“Ini
bukan saatnya kau menyela. Kami sedang berkencan.” Kata Immogi
“Kau bisa
melanjutkan kencanmu denganku.”ucap Yeon. Immogi mengeluh kalau tidak suka Ji A
melanggar janjinya.
Immogi
berbicara di telp ” Aku ingin terbang.” Jae Hwan dan Sae Rom sudah siap
melangkah tapi Shin Joo akhirnya berhasil menarik keduanya. Ji A berkomentar Sepertinya
mereka tidak bisa terbang. Immogi terlihat kesal. Yeon akhirnya mendorong
Immogi dan langsung mencekik lehernya.
“Menurut
tradisi, Imoogi lebih cocok di air daripada di tanah.” Ucap Yeon. Immogi panik
tak bisa bergerak diair dan tubuhnya panas.
“Ini
darah kuda. Aku mengeluarkan uang untuk mencari tahu kelemahanmu.” Ucap Yeon
“Ini
darahku. Kencan kita berakhir di sini.”kata Ji A meneteskan darahnya. Yeon pun
akan membunuh Immogi.
“Bukan
itu, Yeon. Bukan dia.” Teriak Nenek Yeon yang bisa merasakanya. Tapi Yeon
bingung karena Immogi tak bisa dibunuh.
“Apa yang
salah?” kata Yeon bingung. Immogi memberitahu Yeon memilih orang yang salah.
“Aku bukan tubuh utama Imoogi yang kau cari.” Kata Immogi. Yeon bingung dan tiba-tiba Ji A berteriak kesakitan.
Ji A berteriak Panas sekali dan merasakan Seluruh
tubuhnya terbakar. Yeon akhirnya menghampiri Ji A memastikan apakan terasa
sakit. Ji A mengaku Ini terlalu panas. Yeon pu memeluk Ji A kalau tak apa-apa dan
akan segera membaik.
“Apa Kau
sudah baik-baik saja? Coba Lihat aku.” Ucap Yeon melihat Ji A tak meraskan
sakit.
“Lama
tidak bertemu, Lee Yeon... Wanita ini milikku.” Ucap Immogi yang sudah rasuki
tubuh Ji A.
“Keluar
dari tubuh itu!” teriak Lee Yeon marah.
Bersambung ke episode 13
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar