PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tuan Choi
akhirnya datang ke rumah sakit bertanya pada Sae Rom Apa kata mereka. Sae Rom
memberitahu kalau Mereka menjalankan semua tes, tapi tidak bisa menemukan
penyebabnya. Tuan Choi bingung bertanya-tanya Apa yang terjadi
“Ji-ah.
Tolong buka matamu. Bangunlah.” Ucap Sae Rom menangis memanggil Ji A.
Tapi Ji A
masih ada alam bawa sadarnya mengingat kalau Beberapa saat laluada di kantor.
Ia pun mencatat di bukunya kalau keluar dari di ruangan editing dan bertemu Wanita
jus sayur. Ia mengingat saat itu Si wanita bertanya “Apa yang paling kau
takuti? Apa itu Yeou Gogae?”
“Benar.
Aku bertemu wanita itu, lalu datang ke Yeou Gogae.” Ucap Ji adan mencatat di
buku [Ruang Editing Kantor, Jus Sayur, Yeou Gogae, Di mana aku kini?”
“Hei,
anak nakal. Apa Kau ingin ibu dan ayahmu kelaparan? Ayah lapar.” Teriak Ayah Ji
A. Ji A kaget melihat sang ayah dan langsung memeluknya.
“Astaga,
gadis cantik ayah... Ayo makan.” Ucap Ayah Ji A. Ji A pun dengan senyuman
bahagia mengikuti ayahnya keluar dari kamar.
Rang
merasa kalau Tidak ada jalan. Yeon menyuruh agar mencari tahu. Rang pikirTidak
dengan kaki ini. Yeon menegaskan kalau Ada jalan dan pintu di tempat
ketakutannya berakhir. Rang mengeluh kalau tidak melihat pintu.
“Jangan
takut!.. Jangan takut dan pikirkan. Apa yang paling kau takuti?” ucap Yeon
“Aku...
Hal yang paling kutakuti adalah ditelantarkan. Ibuku menelantarkanku, begitu
juga kau. Ini membuatku gila.” Kata Rang
“Aku
tidak pernah menelantarkanmu.” Kata Yeon dan Rang mencoba menegaskan matanya
lalu melihat sebuah pintu
“Aku bisa
melihatnya.” Kata Rang, Yeon pun mengajak pergi adiknya saat itu para hantu
kembali mengejar keduanya.
Rang melompat dan berakhir ditebing, Yeon melihat Rang agar mbisa bertahan dan naik. Rang melihat Yeon yang terus diserang hantu yang siap memakanya. Yeon berteriak melihat Rang yang melihat kebawah karena digigit oleh seorang wanita.
“Jangan
melihatnya... Dia bukan ibumu. Jangan melihatnya.” Teriak Yeon , Tapi Rang
malah melihatnya.
Akhirnya Yeon melayangkan tubuhnya, dan mencoba melepaskan hantu dari tubuh adiknya. Rang berteriak histeris melihat Yeon yang terjatuh dengan si hantu.
Yoo Ri
akhirnya bisa melihat Rang terbangun, Rang langsung berdiri karna harus pergi.
Yoo Ri menahanya bertanya mau Ke mana. Rang ingin membuka pintu lemari karena
akan menemui Lee Yeon sambil menangis.
Sepiring
kimbap ditaruh diatas meja, Ji A senang karena ada Gimbap buatan Ayah. Ibunya
mengeluh kalau kimbap lagi. Ayah Ji A menyuruh anakny agar mencoba ujungnya yang
rasanya paling lezat. Ibunya pun akan menaburkan biji wijen
“Biar kucoba
ini. Rasanya pasti lezat.” Ucap Ji A lalu mencoba makanan buatan ayahnya dan Rasanya
sangat lezat. Mereka pun mulai makan bersama
“Bayam,
wortel, mentimun, ham, dan acar lobak.” Ucap Ji A melihat isi kimbap. Ayah
bingung berpikir Ji A tidak suka
“Bukan
begitu. Bahan-bahannya tidak istimewa, tapi entah kenapa, tidak ada gimbap lain
di dunia yang selezat ini.” Kata Ji A
“Apa itu
pujian? Benar, bukan? Putriku memberiku pujian. Hore! Aku senang sekali. Hore!”
kata Ayah Ji A bahagia.
“Untuk
sesaat, aku bertanya-tanya apa hidupku selama ini hanya mimpi buruk panjang dan
ini nyata. Jika ini mimpi, aku tidak ingin bangun.” gumam Ji A dan saat itu
tulisan Ji A menghilang diatas kertas.
Saat itu
terjadi kegaduhan didalam ruangan IGD, semua alat berbunyi. Tubuh Ji A seperti bergetar. Sae Rom panik
meminta Ji A agar bisa bangun. Jae Rom pun mencoba memanggil Dokter.
Ji A
masih makan kimbap dengan orang tuanya di alam lain meantap keduanya. Tapi saat
itu tiba-tiba melihat sosok Yeon yang tersenyum padanya dan memuji kalau
masakanya enak. Ji A bertanya-tanya “Wajah siapa itu? Siapa itu?”
“Ini
lebih enak daripada buatanku saat kita menikah?” ucap Ayah Ji A. IbuJi A
mengaku bahkan tidak ingat.
“Bagaimana
bisa? Aku sering membuatkanmu gimbap.” Ucap Ayah Ji A. Ibu Ji A merasa kalau Sudah lama sekali.
Saat itu
Shin Joo berlari membawa kain mengingat pesan nenek Yeon “Jangan terlambat. Jika
kau terlambat, mereka akan tertelan di dunia itu selamanya.” Tuan Choi datang dengan dokter tapi bingung
karena Ji A sudah tak ada di ranjangnya.
Shin Joo
sudah mengendong Ji A keluar dari ruangan IGD dan tak sadarkan diri. Akhirnya
Ia dipindahkan dengan berbaring disamping Yeon dan tali yang menghubungkan
keduanya.
“Hanya
ini yang bisa kulakukan... Kembalilah, kalian berdua.” Ucap Shin Joo.
Ibu dan
Ayah Ji A membuka foto album anaknya, lalu Ayah Ji A memberitahu kalau itu
bunga anyelir pertama yang dibuat di TK. Ia tahu JI A memasang peniti di tempat
yang salah, jadi dada ayah mengeluarkan banyak darah.
“Apa Aku
melakukan itu?” kata Ji A tak mengingatnya. Sang ayah membenarkan.
“Kau
putri yang baik. Bukankah kita masih punya bunga anyerlir itu?” kata Ibu Ji A
“Aku
menyimpannya di tempat aman.” Kata Ayah Ji A memperlihatkan origami yang masih
disimpanya di dalam dompet dan Ji A menuliskan "Aku sayang Ibu dan
Ayah."
“Ayah
masih menyimpan ini?” ucap Ji A tak percaya. Ayahnya memberitahu kalau Ini
harta keluarga.
“Astaga.
Coba kulihat... Masih dalam kondisi baik.” Kata Ibu Ji A. Ayahnya memberitahu
kalau Itu penting bagiku.
Ji A mendengar
ada Teleponnya berdering. Kedua orangnya seperti tak peduli hanya menatap foto
dan membahasnya. Ia bingung bertany apaakah mereka Tidak dengar dering telepon.
Keduanya tak menjawab. Akhirnya Ji A berjalan ke kamarnya mendengar suara
telp dan melihat ada telp diatas meja.
Ji A pun
mengangkat telp, dan terdengar suara pria. Ji A seperti tak mengenali Yeon
bertanya Siapa ini. Lee Yeon pun memberitahu namanya. Ji A masih tak mengenal siapa Lee Yeon. Lee
Yon meminta maaf karena tidak bisa mendatangimu.nya.
“Siapa
kau? Sepertinya aku mengenalmu, tapi tidak ingat siapa kau.” Ucap Ji A bingung
“Kau
harus menyadari di mana kau dan kenapa kau di sana. Kau tidak bisa kembali ke
kenyataan kecuali menyadarinya sendiri.” Ucap Yeon. J A bingung apa maksudnya.
Kembalilah,
Ji-ah. Aku akan selalu menunggumu.” Ucap Yeon. Ji Ameminta agar Jangan ditutup.
“Kau
harus kembali.” ucap Yeon yang berada di padang pasir menatap tulisan
ditanganya sepert cara untuk menghubungi Ji A.
“Siapa
itu? Aku tidak tahu siapa dia, tapi aku merasa melupakan sesuatu yang sangat
penting.” Gumam Ji A lalu melihat sebuah bunga kering dikamarnya.
Ia mulai
mengingat Yeon yang memberikan buket tanaman padanya saat pertama kali datang.
Dan mengingat yang dikatakan Yeon “Maaf aku tidak bisa mendatangimu” Ia pun
bergumam “Bagaimana jika aku terpancing?” lalu menusuk tanganya dengan pena.
“Kau
harus menyadari di mana kau dan kenapa kau di sana. Kembalilah, Ji-ah. Aku akan
selalu menunggumu”
Ji A
mengingat semua kenangan dengan Yeon saat dirumahnya dan ciuman saat di desa
budaya. Yeon mengatakan “Kau akan
menemukan orang tuamu. Aku akan memastikannya.” Ia pun mengucapkan Terima kasih
pada Lee Yeon. Akhirnya Ji A mengingat sosok Lee Yeon.
Shin Joo
melihat tubuh Rang yang mulai memucat memberitahu kalau Ini racun dari agui.
Yoo Ri meminta Shin Joo agar melakukan sesuatu. Shin Joo sudah merapihkan
peralatan memberitahu kalau Lee Yeon belum kembali.
“Tidak!
Kau tidak boleh ke mana-mana. Jika Lee Rang mati, aku juga akan mati. Aku akan
melakukan apa pun untuk membalas budimu. Jadi, kumohon... Kumohon... Tolong
bantu dia.” Ucap Yoo Ri menangis memohon. Shin Joo hanya bisa menatapnya.
Ji A
menuruni tangga melihat sedang sibuk melihat fotonya yang manis. Ibunya melihat
Ji A mengajak agar duduk karena itu foto saat J i mulai mengoceh lalu muntah di
dada Ibunya Karena mengganti susunya hari itu.
“Bagaimana
kalian mengingat semua itu?” tanya Ji A. Ibunya menjawab kalau Karena mereka
menyayangi Ji A.
“Termasuk
gerakan tangan dan kaki, celoteh, dan tangis kencangmu, kami mencintai semua
hal tentangmu.” Ucap Ibunya.
“Begitu
rupanya... Aku sangat dicintai.”kata Ji A. Keduanya terus memuj ji A yang manis
sekali wajahnya.
“Apa yang
akan kalian rasakan jika kehilangan aku?” tanya Ji A. Ibunya pikir tak ada
alasn mereka harus kehilangan anaknya.
“Apa pun bisa terjadi dalam hidup.” Ucap Ji A. Ibunya pikir Ji A Jangan khawatir.
“Di mana
pun kau berada, kami akan menemukanmu.” Kata Ayah Ji A. Ibunya pun yakn kalau
Ji A adalah anak ibu.
“Aku akan
melakukan hal yang sama. Aku akan menemukan kalian bagaimanapun caranya.” Ucap
Ji A. Keduanya bingung apa maksud ucapan Ji A.
“Seseorang
menanyaiku tentang hal yang paling
kutakuti di dunia. Hal yang paling kutakuti adalah kehilangan kalian.” Ucap Ji
A. Ibu Ji A bingung dengan sikap anaknya.
“Maaf,
Ibu... Maaf, Ayah... Aku harus pergi.”kata Ji A. Sang ibu bingun kemana mau
perg kemana. Ayah Ji A menahan anaknya pergi.
“Jika
keluar dari pintu itu, kau mungkin tidak akan bisa bertemu kami.” Ucap Ayah Ji
A. Jia menahan tangisn berhenti melangkah
“Ji-ah...
Kenapa kau meninggalkan kami?” kata Ibu Ji A. Ji A mengaku Bukan begitu.
“Ji-ah...
Mari tinggal di sini. Kita bertiga.” Kata sang ayah. Ji A tahu kalau Ini tidak
nyata.
“Siapa
yang peduli? Keluarga kita bahagia di sini. Hanya itu yang penting. Kenapa kau
ingin sendirian padahal ibu dan ayahmu ada di sini?” ucap San ayah
“Aku
tidak sendirian... Ada Lee Yeon bersamaku.” Ucap Ji A. Ayah dan ibunya memohon
pada Ji A agar tak pergi.
“Aku
memercayai Lee Yeon.” Kata Ji A akhirnya membuka pintu rumah keluar dari
dunianya.
Si nenek
kesal karena Bahkan gadis itu sudah bangun dan ini diangap pelanggaran. Tapi
Immogi merasa kalau itu terlihat adil. Si nenek ingin tahu Apa yang harus merek
lakukan sekarang. Immogi piki Ini sudah cukup baginya. Si nenek terlihat
bingung.
“Aku
hanya ingin melihat nerakanya. Berkat dia, aku menangkap Lee Yeon.” Ucap
Immogi.
Yeon
masih terbaring, Ji A memegang tangan Yeon kalau sudah membangunkannya dan
bilang akan selalu menunggunya. Ia menangis bertanya dimana keberadaan Yeon it
sambil berbaring didada Yeon.
Yeon
sedang berbaring di padang luas seperti tak ada tujuan dan terjebak didalamnya.
“Rupanya
ini Neraka bagiku. Mati dalam kesepian abadi di dunia yang dia tidak ada.”
***
Shin Joo
akhirnya memberikan obat untuk semua luka Rang. Yoo Ri pun bertanya Bagaimana
keadaan Rang. Shin Joo memberitahu kalau Butuh beberapa hari sampai racunnya
hilang, tapi akan segera baik-baik saja. Yoo Ri pun menganguk mengerti.
“Kenapa
kau tidak bertanya? Dia ada di depan matamu. Alasanku mendekatimu. Kau sudah
tahu, bukan?” ucap Yoo Ri
“Aku kebetulan
melihat kalian bersama. Berkat itu, aku dipukuli habis-habisan di tempat barang
rongsokan.” Kata Shi Joo
“Oleh Lee
Rang?” kata Yoo Ri kaget. Shin Joo membenarkan.
Yoo Ri un ingin tahu alasan Shin Joo yang mengobatinya
“Karena
aku tidak ingin kau menangis.” Ucap Shin Joo. Yoo Ri terdiam mendengarnya.
Saat itu
Rang terbangun dan melihat Shin Joo, Yoo
Ri melihat Rang terbangun langsung mendekatinya. Rang bertanya pada Shin Jooo
Di mana Lee Yeon, apakah Dia sudah kembali. Shin Joo hanya terdiam, Rang
langsung menangis.
Ji Akhirnya
pergi menemui rekan kerjanya. Sae Rom langsung memeluk J A yang sudah sadar.
Jae Hwan dan Tuan Choi pun bisa tersenyum melihat ji A kembali.
Yeon
masih terbaring, Shin Joo dan Nyonya Bok menemani Yeon memohon agar bisa
bangun. Ji A pun memegang tangan Yeon
agar bisa segera sadar seperti dirinya dan berbaring disampingnya. Yeon masih
saja terjebak di padang ilalang.
Kenangan
Yeon dan Ji A pun kembali teringat seperti Yeon akan pergi untuk selamanya.
“Aku
ingin berjalan bersamamu di masa yang sama lebih lama Aku ingin melindungimu
sepanjang hari. Sepertinya aku tidak bisa kembali.” ucap Yeon. Sementara Ji A
memegang tangan Yeon mengaku sangat merindukanya.
“Rupanya
kumiho yang juga roh gunung tidak begitu hebat... Hei. Jangan mati... Tidak
akan seru jika kau mati..” ucap si nenek lalu memegang tubuh Yeon.
“Dia
belum mati. Tubuh indahmu akan dibawa ke Imoogi dan dipakai untuk menciptakan
kekacauan di dunia ini.” Ucap Si wanita. Yeon tiba-tiba memanggil Eoduksini.
“Astaga,
kau membuatku takut. Apa Kau sudah bangun?” kata si Nenek kaget.
“Apa Ji-ah
baik-baik saja?” tanya Yeon. Si nenek memberitahu kalau Yeon itu sekarat dan
Kenapa itu penting
“Kumohon...
Kumohon beri tahu aku.” Kata Yeon. Si nenek menolaknya. Yeon terus memohon agar
memberitahukanya.
“Kenapa kau bersikap seperti ini? Menyebalkan sekali. Ya, dia sudah bebas. Tapi mungkin lebih baik jika dia tidak pergi. Dia tidak hanya kehilangan orang tuanya, tapi kau juga. Sepertinya dia hampir tidak bertahan.” Kata Si nenek.
“Maksudmu,
dia sudah bebas.” Ucap Yeon tersenyum. Si nenek tak percaya kalau Yeon masih bisa
tersenyum
“Tentu
saja, aku tersenyum. Haruskah aku menangis saja? Aku bersusah payah memanggilmu
kemari.” Ucap Yeon. Si nenek kaget mendengarnya.
“Kau
pikir aku jatuh dari jurang karena agui?” ejek Yeon. Si nenek tak percaya kalau
yeon sengaja melakukannya
“Eoduksini...
Aku akan mengembalikan kalimat khasmu. Apa yang paling kau takuti?” kata Yeon.
“Akulah
kegelapan dan ketakutanmu. Tidak mungkin aku punya rasa takut. Ucap Si nenek
gugup mencoba tak takut.
“Kau
sekarat, bukan? Kau dilupakan dan ditelantarkan oleh orang-orang karena tidak
ada dongeng tentangmu. Karena itu kau berusaha menarik perhatian dengan memberi
jus sayur dan melampiaskan kemarahanmu pada nama yang terkenal seperti
Pengantin Siput.” Ucap Yeon
“Beraninya
kau.” Kata si nenek marah. Yeon memberitahu kalau adiknya saja tak mengingat
nama wanita itu
“Kau mau
ke mana? Sepertinya kau melupakan satu hal yang sangat penting. Ini bukan Hutan
Agui. Kau berada di alam bawah sadar roh gunung. Dengan kata lain, kau di
wilayahku.”ucap Yeon
“Aku
tidak melihat apa pun. Apa yang kau inginkan?” tanya si nenek. Yeon memberitahu
kalau Bukan makhluk sepertinya.
Yeon tahu kalau Immogi ada didepanya lalu menarik leher Immogi. Immogi ketakutan melihatnya tapi Yeon bisa menarik kancing bajunya. Ia pun tersenyum bahagia karena menemukan dan akan segera mengejarnya jadi bisa menunggu saja.
Kau Gumiho
yang jatuh cinta pada manusia. Pada akhirnya, kau akan membunuh wanita itu lagi
dengan tanganmu sendiri. Itulah takdirmu.”kats si nenek marah
“Bu,
pikirkan saja takdirmu.” Ucap si Yeon lalu sinenek pun menghilang dan Immogi
membiarkan karena sudah melepaskan tanganya.
Ji A akan
menyebrang jalan, tiba-tiba hujan turun dan beberapa orang langsung membuka
payungnya tapi Ji A tak membawanya, sambil menunggu lampu hijau untuk pejalan
kaki ia menutupi kepalanya dengan tanganya. Tiba-tiba ia melihat sosok pria
diseberang jalan dengan payung merahnya.
Yeon
sudah kembali dengan payung merahnya. Ji A kaget tapi akhirnya langsung
tersenyum. Yeon akan mendekat tapi Ji A bergumam agar Yeon Jangan mendekat dan
Berdiri saja di sana. Yeon pun berdiri ditempatnya.
“Kali ini,
aku akan mendatangimu.” Gumam Ji A lalu berlari ke arah Yeon dan memeluknya.
Yeon pun senang memeluk erat Ji A.
“Selama
ini aku menunggumu.” Ucap Ji A. Yeon pun langsung mencium Ji A karena akhirnya
bisa kembali ke dunia nyata.
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar