PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yeon
terlihat sudah berubah menjadi setengah Immogi dengan kulit ular dibagian
wajahnya. Di sisi lain, Rang terlihat ketakutan dan memohon maaf seperti baru
saja melakukan kesalahan. Sementara Ji A seperti sudah pasrah di tembak oleh
Tuan Kwon.
[Episode 15, Takdir Yang Dikenal Sebagai
Dirimu]
Immogi dan Yeon berjabat tangan bersama, Yeon akhirnya mengajukan pertanyaan ingin tahu alasan Immogi memutuskan untuk bekerja sama denganya. Immogi pikir Mungkin alasan yang sama Yeon ingin bekerja sama dengannya.
“Kenapa
kau di sini?” tanya Ji A kaget melihat Tuan Kwon. Tuan Kwon menjawab kalau
hanya bisa hidup jika Ji A mati.
“Aku akan
mengakhiri semuanya sendiri.” Ucap Tuan Kwon. Ji A meminta agar Jangan lakukan
ini.
“Jika kau
melakukan ini...” kata Ji A. Tuan Kwon pun mengucapkan Selamat tinggal lalu melepaskan tembakanya.
Ji A bisa memalingkan kepalanya.
Ji A pun
membalas dengan nembak peluru ke arah dada Tuan Kwon. Tuan Kwon akhirnya jatuh
lemas dan terlihat kaget. Ji A pun berubah menjadi Immogi.
“Kau bahkan
tidak mengenali pemilikmu? Dasar cacing. Seharusnya aku tidak menyelamatkanmu.”
Ucap Immogi marah. Tuan Kwon tak percaya
dianggap "Cacing"
“Tanpa
ceplukan, aku tidak mungkin tahan denganmu. Sejujurnya, kau membuatku jijik.”
Ucap Immogi lalu menarik bagian jantung Tuan Kwon.
“Kau
bukan dewa atau manusia. Kau mengalami rasa rendah diri. Kau melantur. Kau
hidup terlalu lama. Pergilah ke Neraka. Keluargamu pasti menunggumu di sana.”
Kata Immogi marah.
Tuan Kwon pun merasakan anaknya yang memanggilnya, yang sangat bahagia saat pulang dan bertanya apa yang dibawa oleh ayahnya.
[Kapan
itu?Aku pernah memiliki hal yang lebih berharga daripada nyawaku.] Anak-anakku,
istriku, dan ibuku. Tapi aku bahkan tidak ingat wajah mereka lagi.]
Jae Hwan
terdiam dan kaget melihat Ji A yang berubah jadi Immogi. Immogi pun menatap Jae
Hwan dan berpikir sudah melihatnya sendiri, Jae Hwan terlihat ketakutan.
Immogi
mulai minum dengan Yeon lalu mengaku Ini terasa aneh karena Orang-orang yang
mengisi gelasnya, itu biasanya memohon waktu lebih lama. Ia tahu Mereka ingin
hidup sehari lagi, setahun lagi saja.
“Kau
sangat bangga tidak punya teman?” tanya Yeon. Immogi mengaku tidak memercayai siapa pun.
“Maksudmu
tidak ada yang memercayaimu, bukan?” kata Yeon. Immogi mengaku Tidak ada yang
bisa dilindungi.
“Itu
membuatku lebih kuat darimu.” Kata Immogi. Yeon menegaskan lebih kuat dari
Imoogi karena ada yang harus dilindungi.
“Menurutmu begitu? Pasti terjadi sesuatu pada Ji-ah. Separuh dari diriku bangun lagi.” Kata Immogi. Yeon kaget dan akan pergi. Tapi Immogi menyuruhnya duduk.
“Jika kau
pergi sebelum menyelesaikan ini, tidak ada sekutu.” Ucap Immogi mengancam.
“Ini
satu-satunya kesempatanku untuk membawanya ke Sungai Styx. Haruskah aku
membuang kesempatan ini dan mendatangi Ji-ah atau... Jangan khawatir.” Gumam
Yeon mengingat yang dikatakan Ji A.
“Dia
hanya keluar saat merasa berada dalam bahaya atau saat aku mengeluarkan darah.”
Kata Ji A menunjuk tanganya yang terluka.
“Naluri
penjagaan dirinya kuat. Tidak akan terjadi apa-apa setidaknya pada Ji-ah.”
Gumam Yeon akhirnya kembali duduk.
“Ini yang
membedakan aku denganmu.” Kata Immogi. Yeon merasa juga tak tahu.
“Bukankah
ada satu hal yang harus kau lindungi? Bagaimana dengan separuh dirimu di tubuh
Ji-ah? Rumornya, kau bukan apa-apa begitu dia mati. Kau berlagak pintar, tapi
kenapa menyembunyikan hal berharga di tubuh wanitaku dan menyebabkan semua
masalah ini?” ucap Yeon.
“Kau
mengambil sisik, bukan?” kata Immogi . Yeon bertanya apakah mau itu. Immogi
bertanya apakah Yeon mau mengembalikannya?
“Kembalikan
Ji-ah dahulu.” Kata Yeon. Immogi mengajak agar merekamengalahkan Nenek dahulu.
Immogi
melihat Jae Hwan yang ketakutan, Jae Hwa memohon agar Jangan mendekat. Tapi
Immogi tetapa mendekat dan mencoba mengacnam Jae Hwan. Jae Hwan panik melhat
Immogi mendekat. Immogi bertanya Apa yang akan dilakukan.
“Apa kau
mau Membunuhku? Jika aku mati, Ji-ah juga akan mati. Apa kau Mau menembakku?”
ucap Ji A mengancam.
“Kau
pikir aku tidak bisa?” kata Jae Hwan yang memegang pistol dari Ji A.
“Seperti
yang kau lihat tadi, lakukan sekaligus. Jika tidak, aku akan menembakmu...
Baiklah. Kuhitung sampai tiga... Tentukan pilihanmu.” Ucap Immogi dan langsung
mulai menghitung.
Flash Back
Ji A
pikir mereka bertemu secara kebetulan tapi Jae Hwan yakin itu takdir.
Orang
yang mengincarku lebih dekat daripada dugaanku. Sama seperti kalian
melindungiku di kehidupan lampau, aku ingin melindungi kalian.”kata Ji A
Jae Hwan
tak bisa melepaskan pelurunya, Immogi kesal melihat dan akhirnya mengambil
pistol dan langsung mengancam Jae Hwan dengan pistol dikepalanya.
Sae Ron
akhirnya datang langsung menampar Ji A dan meminta agar sadar. Ji A pun
akhirnya mulai sadar dan melihat tanganya yang berlumuran darah. Sae Raon pun
mengeluh melihat tangan Ji A yang berlumuran darah karena merusak pakaian
indahnya. Akhirnya Ji A pun tersadar
merasa tak percaya melihatnya,
“Apa Kau
mengenali kami sekarang?” kata Sae Ron. Ji A pun bisa melihat Jae-hwan.
“Aku
baik-baik saja... Aku sama sekali tidak terluka.” Kata Jae Hwan. Ji A langsung
meminta maaf dan melihat tubuh Tuan Kwon yang sudah menghilang. Sae Ron pun
memastikan Ji A kalau mereka bertiga
aman karena itu yang penting.
“Bagaimana
rencanamu untuk mengalahkan Nenek? Seberapa banyak yang kau tahu tentang dia?”
ucap Immogi penasaran
“Aku tahu
dia bisa mengubah roh gunung menjadi batu hanya dengan berkedip. Selain itu,
dia bisa menerawang.” Kata Yeon.
“Soal
kekuatan penerawangannya, sejauh apa dia bisa melihat? Apa Dia bisa melihat
wajahku?”tanya Immogi
“Dia
bukan kamera pengawas. Hanya saja dia bisa membaca seluruh pergerakan dunia. Misalnya,
dia mungkin tidak tahu persis apa yang kita rencanakan, tapi dia mungkin tahu
kita akan menemuinya sekarang.” Kata Yeon.
“Rupanya
dia bisa melewatkan detailnya.” Ucap Immogi. Yeon pikir mereka punya kesempatan asalkan menutup matanya.
Immogi ingin tahu Bagaimana caranya.
“Menurutmu
Nenek akan meminum ini?” kata Immogi. Yeon pikir Mungkin saja.
“Kita akan
memakai satu-satunya orang yang dia percaya.” Ucap Yeon. Immogi ingin tahu Siapa. Yeon menjawab Hyuneuiong.
“Dia
bersiaga untuk mematuhi perintah Nenek.” Kata Immogi. Yeon menjawabTidak lagi.
“Hyuneuiong
melawannya dan menyelamatkan Ji-ah.” Kata Yeon. Immogi seperti tak yakin Tuan
Hyun akan menidurkan Nenek sebelum mereka tiba
“Begitu
dia tidur, kau yang mengurus sisanya.” Kata Yeon. Immogi bertanya Kapan mereka
akan melakukannya.
“Besok...
Datanglah besok siang. Begitu semuanya berakhir, kau akan menjadi penguasa
Sungai Styx serta meninggalkanku dan Ji-ah selamanya sesuai janji.”kata Yeon.
Immogi pun setuju.
“Apa Aku terlalu khawatir? Tapi aku menduga
ini lebih sulit daripada ini... Tidak. Setidaknya dia mengambil umpanku... Begitu
aku mengajaknya ke Sungai Styx... Gumam Yeon
“Bukankah
pasangan itu punya putra?” kata Immogi. Yeon kaget Immogi bisa tahu.
“Aku hanya kebetulan tahu. Aku penasaran bagaimana akhir cerita ini.” Kata Immogi. Yeon yakin Tentu saja akan berakhir bahagia. Diam-diamYoo Ri mendengar pembicaraan keduanya.
Ji A
menyimpan pistol dalam tasnya. Yeon akhirnya kembali kerumah melihat Ji A dan
langsung mendekat. Ji A memberitahu kalauDirektur tadi di sini dan punya
penyakit yang sama dengan Nona Kim.
“Katanya
jika membunuhku, dia bisa hidup.” Kata Ji A menangis. Yeon ingin tahu Apa yang
terjadi padanya
“Dia
sudah mati. Aku menyerangnya. Aku berubah menjadi Imoogi dan...” ucap Ji A
menangis karena merasa bersalah.
“Terlepas dari kehidupan alaminya, dia sudah hidup selama ratusan tahun. Meski bukan karenamu, dia tidak akan selamat malam ini.” Ucap Ji A memastikannya.
“Aku juga
hampir membunuh Jae-hwan. Aku hampir tidak sadar dan...” kata Ji A ketakutan.
“Kau
melakukannya dengan baik.” Uap Yeon langsung memeluk Ji A. Ji A mengaku takut
sekali.
“Ini
hampir selesai... Ini akan berakhir besok.” Ucap Yeon memeluk erat Ji A.
Nyonya
Bok melihat Tuan Choi yang masih terbaring lalu bertanya apakah tidak ingin
buang air kecil. Tuan Choi malu mengaku tidak melakukan itu. Nyonya BOk
menegaskan kalau berbaring di tengah restorannya jadi Kenapa harus malu
sekarang
“Kenapa
kau begitu baik kepadaku? Kau bahkan menutup restoran karena aku.” Ucap Tuan
Choi heran
“Apa yang
kau tanam, itulah yang kau tuai.” Ucap Nyonya Bok. Tuan Choi tahu kalau suami
Nyonya Bok sudah lama meninggal.
“Seperti apa suamimu?” tanya Tuan Choi. Nyonya Bok menceritakan Saat mereka makan ikan, maka dia akan membuang semua tulang untuknya.
“dan
menaruhnya di sendokku. Semanis itulah dia. Aku pernah bilang di tengah musim
dingin bahwa aku ingin makan kue beras madu. Dia melewati bukit bersalju untuk
membelikanku kue beras.” Cerita Nyonya Bok
“Padahal Dia
bisa saja memakai jasa pengiriman. Dia tidak perlu bersikap dramatis di hari
bersalju. Sebenarnya, apa masalahmu? Kenapa kau terus berada di dekatku?” tanya
Nyonya Bok.
“Saat aku
menyantap makananmu, bagian dadaku ini menjadi geli. Rasanya tidak asing dan
nostalgia.” Kata Tuan Choi.
Nenek
Yeon berbicara ditelp ingin tahu Berapa banyak yang mati karena Imoogi semalam.
Ia pun kaget kalau sudah 903 lalu meminta agar
Kerahkan semua staf bantuan dan minta mereka bertahan malam ini saja. Ia
merasakan lelah dan melihat obatnya yang habis.
“Sayang!”
teriak Nenek Yeon lalu tersadar kalau suaminya sudah tak ada disana.
Akhirnya
Nenek Yeon pergi ke tempat obat, sudah ada label didepan botol obat [Saat
matamu buram. Saat kau menenangkan diri. Bagus untuk sakit perutmu!]
Tuan Hyun
masih ada direstoran, Nyonya Bok melhat Tuan Hyun bertanya Apa ada yang
membuatnya resah. Tuan Hyun mengaku sudah waktunya istrinya meminum suplemen
sendi dan mencoba agar tak peduli. Nyonya Bok merasa sebaiknya Tuan Hyun pulang
saja.
“Kau
sudah cukup bersenang-senang.” Kata Nyonya Bok. Tuan Hyun pikir tidak akan
kembali.
“Kau akan
menyesal.” Ucap Nyonya Bok. Tuan Hyun mengaku memang menyesal.
“Kenapa
aku yakin bisa mengubahnya? Kenapa tidak kutinggalkan dia saat kehilangan
anakku?” kata Tuan Hyun
“Karena
kau mencintainya.” Jawab Nyonya Bok. Tuan Hyun mengaku mencintainya.
“Kukira
itu cinta. Dalam hal kepribadian dan selera, kami tidak punya kesamaan. Kami
bahkan tidak bisa berbagi semangkuk tteokbokki. Aku selalu makan tidak pedas dan
dia selalu makan sangat pedas.” Ucap Tuan Hyun.
“Kalian
bisa makan yang pedas sedang bersama. Semua suami istri seperti itu.”kata
Nyonya Bok.
“Kami
hanya terlalu berbeda.” Kata Tuan Hyun. Nyonya Bok memastikan kalau Tuan Hyun
akan diam saja
“Kau
bilang Lee Yeon mungkin akan mati alih-alih wanita itu.” Kata Nyonya Bok.
“Jika
tidak, istriku tidak akan membiarkannya hidup.” Ucap Tuan Hyun. Nyonya Bok
meminta agar Tuan Hyun harus menghentikannya.
“Jika dia
mendengarkan perkataanku, ini tidak akan pernah terjadi. Tapi kita tidak bisa kehilangan
Lee Yeon seperti ini.” Jelas Tuan Hyun.
Rang
duduk di kamarnya terlihat hanya terdiam lalu melihat Yeon yang menelpnya. Yeon
memberitahu kalau harus menemui adiknya. Rang pikir Yeon bisa mengatakan ditelp
karena sudah siap. Yeon pikir Terlalu
lama di telepon.
“Aku baru
saja bertemu Imoogi.”ucap Yeon. Rang seperti acuh dan tak peduli lalu mencoba
mengikuti ucapan kakaknya.
“Ada apa dengan sikapmu? Gadis itu hidup atau mati?” ucap Rang bingung lalu mendengar bunyi bel dan Ji A datang ke rumahnya.
Shin Joo
tak mengerti maksud ucapan Yeon ingin tahu alasan harus memakan sisiknya. Yeon
memberitahu Saat memakan sisiknya, maa Imoogi
di tubuh Ji-ah akan mendatanginya. Shin Joo kaget dan ingin tahu apa yang akan
dilakukan Yeon.
“Aku akan
melompat ke Sungai Styx bersamanya.” Kata Yeon. Shin Joo langsung menolaknya.
“Itu
tidak boleh terjadi... Pasti ada cara lain.” Kata Shin Joo. Yeon menegaskan
Saat ini,tidak hanya menangani Ji-ah
“Tapi
juga banyak orang yang sekarat karena wabah. Aku mempertimbangkan segala cara dan
ini satu-satunya cara untuk menangkapnya.” Ucap Yeon
“Kalau
begitu, biar aku saja. Aku akan makan sisiknya dan melompat ke Sungai Styx.”
Kata Shin Joo
“Kumohon
jangan. Jika kau mati, rohmu tidak bisa diselamatkan. Kau tidak bisa
bereinkarnasi.” Ucap Shin Joo. Yeon mengaku tahu.
“Jika kau
tahu, berhentilah membahas kematian!” kata Shin Joo mulai menangis.
“Shin
Joo... Aku ingin kau memahamiku. Aku bisa jujur karena itu kau.” Ucap Yeon
“Kau
kejam sekali... Lee Yeon, kau sangat kejam!” teriak Shin Joo marah
Rang
bertemu dengan Ji A ingin tahu alasanya datang. Ji A menyindir mengucapkan Terima
kasih atas hadiahnya. Rang bingung apa maksudnya hadiah. Ji A mengaku tahu Rang
mengutus Direktur Kwon. Rang hanya bisa tersenyum licik.
“Jika kau
tahu itu aku, kenapa tidak beri tahu Lee Yeon?” tanya Rang. Ji A pikir Karena
tindakan Rang pasti sama.
“Jika
menjadi kau, aku pasti sudah memberitahunya.” Kata Rang. Ji A menegaskan tidak
melakukannya dan tidak akan.
“Kenapa?”
Rang. Ji A menjawab Karena Yeon menghargainya. Rang terdiam mendengarnya.
“Kau tahu
apa artinya?” kata Rang. Ji A bertanya Apa artinya. Rang memberitahu kalau Yeon
akan mati demi menyelamatkan Ji A.
“Karena
kau, Yeon akan mati.” Ucap Yeon. Rang tak percaya kalau Yeon sangat ingin
menyelamatkan nyawanya.
“Bukankah
sudah jelas? Omong-omong, bisakah kau memberiku satu alasan aku tidak boleh
membunuhmu?” kata Rang
“Jika itu
keinginanmu, aku tidak ingin menghentikanmu, tapi aku tidak menyarankannya. Kau
akan mati atau terluka. Seseorang baru saja mengujinya.” Kata Ji A.
“Aku akan
mengatakan ini langsung. Aku tidak berencana untuk mati. Setidaknya tidak
sekarang.tegas Ji A. Yeon tak percaya kalau Tidak sekarang?
“Jika
entah bagaimana aku menyakiti Yeon, maka aku akan bunuh diri. Jika gagal, aku
ingin kau membunuhku. Yeon tidak akan melakukan itu.” Ucap Ji A memberikan
pistol pada Ji A.
“Kau
serius?” kata Rang. Ji A tahu kalau tujuan mereka sama Yaitu melindungi Yeon.
“Jika kau
ingin menyelamatkan kakakmu, maka kita harus berdamai. Setuju?” ucap Ji A. Rang
pun menyetujuinya.
“Apa yang
harus kulakukan?” tanya Shin Joo. Yeon meminta Jangan terlibat dalam
pertarungan ini dan tetaplah hidup untuk melindungi Ji-ah.
“Awasi
dia untukku.” Kata Yeon. Shin Joo berjanji akan melindunginya
“Tidak.
Jika dia terluka karena aku dan mulai bertingkah, marahi dia dan suruh dia
hidup benar.” Kata Yeon
“Aku akan
sering memarahinya.” Ucap Shin Joo. Yeon meminta Shin Joo Bangun keluarganya
sendiri dengan pencuri kalung itu.
“Aku akan memberimu hadiah pernikahan lebih dahulu. Ini apartemen yang baru dibangun. Kau banyak menderita di dekat orang pemarah sepertiku.” Ucap Yeon memberikan amplop dan berjalan pergi. Shin Joo memanggilnya.
“Aku
tidak akan mengatakan bahwa aku bersyukur dan minta maaf. Aku sudah cukup
memberimu makanan, pakaian, dan tempat tinggal.” Kata Yeon
“Lee
Yeon... Boleh aku bertanya? Dahulu, saat aku dikejar roh gunungku, kenapa kau
menyelamatkan nyawaku?” tanya Shin Joo
“Untuk
membalas dendam.” Kata Yeon. Shin Joo bingung dianggap Balas dendam
“Aku pernah makan mi bibim dengan roh gunungmu. Tapi dia mengambil satu-satunya telurku dan memakannya.” Kata Yeon
“Kau
menyelamatkan nyawaku karena alasan sepele?” kata Shin Joo tak percaya.
"Alasan
sepele"? Aku selalu menyimpan telur untuk dimakan terakhir.” Ucap Yeon.
Dua
mangkuk Nangmyeong diatas meja. Rang heran apa maksud kakaknya mengajak makan
ini. Yeon pikir apa harus punya alasan untuk makan naengmyeon. Rang pun ingin
tahu Kenapa Yeon tiba-tiba membelikannya naengmyeon.
“Kau yang
bayar. Aku belum makan siang.” Kata Yeon. Rang mengeluh kalau tahu pikir
kakaknya.
“Jangan
bersikap menyebalkan dan makanlah.” Kata Yeon. Rang mulai makan menuangkan
bumbu.
“Kau
hanya menambahkan moster dan tanpa cuka.” Komentar Yeon. Rang yang makan lahap
terlihat bingung.
“Ki
Yu-ri? Dia memberitahuku, kau hanya menambahkan moster saat makan naengmyeon.”
Kata Yeon. Rang baru tahu Yeon yang bilang seperti itu.
“Kau
hanya bisa tahu itu saat sangat memedulikan seseorang.” Ucap Yeon tersenyum
melihat Rang yang makan dengan lahap.
“Aku
menyelamatkan nyawanya. Jika bukan karena aku, dia akan dipukuli atau mati
kelaparan di kebun binatang.” Ucap Rang.
“Ada apa
dengan anak kecil di rumahmu?” tanya Yeon. Rang memberitahu kalauitu Geomdung.
Anjing yang kuajak ke mana pun di kehidupan lampau.
“Meski
dia anjing yang kau pelihara di kehidupan lampau, kenapa membawanya pulang?
Bagaimana orang tuanya?” tanya Yeon.
“Ayah tirinya
memukulinya setengah mati dan itu membuatku marah.” Ucap Rang. Yeon pun hanya
bisa tertawa
“Kenapa
kau tertawa?” kata Rang. Yeon mengaku hanya tercengang.
“Kau
tampak seperti Joker saat menghalangi di mana-mana, tapi sering berbuat baik.”
Ejek Yeon. Rang tak suka mendengarnya menyuruh Yeon agar menutup mulutnya saja.
“Kau
sudah menjadi manusia, Tukang Mengompol.” Ejek Yeon sambil tertawa.
N “Aku
akan membunuhmu. Berikan telurmu jika tidak mau memakannya.” Kata Rang marah.
Yeon akhirnya memberikan telurnya. Rang pun langsung melahap dengan senyuman
bahagia.
Yoo Ri
menendang angin dihalaman, Immogi heran Yoo Ri menunjukkan bahwa tidak senang. Yoo Ri megaku benci bersama
Immogi dan ingin pulang. Immogi mengejek Yoo Ri yang ingin Pulang dan bertanya
apakah Ada rumah untuknya kembali.
“Kau
menyayat tubuh Lee Rang dengan kedua tanganmu sendiri dan mulai kemarin,
Shin-joo mencampakkanmu. Tidak akan ada yang mencarimu sekarang.” Kata Immogi
“Tidak.
Lee Rang akan menungguku. Aku yakin Gu Shin-ju juga.” Ucap Yoo Ri yakin
“Tidak. Tempat
ini lebih cocok untukmu. Kau pernah disiksa manusia, bukan? Dalam waktu lama,
sampai jiwamu hancur. Aku melihat kegelapan dalam dirimu.”kata Immogi
“Jangan
coba membaca pikiranku. Itulah yang membuatku ngeri terhadapmu.” Kata Yoo Ri
“ Makhluk
sepertimu hanya akan menulari Lee Rang dan Shin-ju dengan kemalangan dengan
berada di sisi mereka. Sama sepertiku. Jadi, berhentilah membuang waktumu
dengan memiliki harapan. Tidak akan ada yang menyelamatkanmu. Aku tahu karena
mencobanya.” Kata Immogi. Yoo Ri pun hanya bisa terdiam
Keduanya
selesai makan, Yeon heran Yoo Ri yang sangat menyukai naengmyeon. Rang pikir Setidaknya
naengmyeon terasa enak dan ingin tahu Apa yang Yeon suka dari gadis itu, Apa
yang Yeon suka darinya sampai rela mengorbankan nyawanya.
“Ji-ah melindungiku
di kehidupan lampau. Dia bertaruh nyawa untuk melakukan itu. Jika aku tidak
menghentikan ini, maka dia akan kembali mencoba menyelamatkanku daripada
dirinya sendiri. Dia juga selalu menepati janjinya.”kata Yeon
“Minta
saja dia melindungimu. Dia melakukannya karena ingin.” Ucap Rang tak peduli
dengan Ji A
“Tidak. Aku
akan malu jika harus mengalaminya dua kali.” Ucap Yeon. Rang merasa Yeon itu
gila.
“Lantas, kau
akan mati menggantikan dia?” keluh Rang. Yeon meminta Rang harus ikut denganku besok.
“Ke mana?”
tanya Rang. Yeon menjawab ke Sungai Styx Untuk menangkap Imoogi.
“Kau
tidak perlu tahu detailnya. Jadilah tangan dan kakiku jika ada yang berubah.”
Kata Yeon. Rang menjawab akan memikirkannya.
“Hei... Aku
menyelamatkan nyawamu dua kali.” Tegas Yeon. Rang mengeluh Yeon yang membahas
itu
“Kau
membahas poin yang bagus. Itu reaksi terbaik yang bisa kau berikan kepadaku?Kau
tidak tahu nasib kakakmu, tapi tidak menangis.” Ucap Yeon
“Kau
tidak akan mati. Kau bukan manusia. Hidup Gumiho tidak mudah berakhir.” Tegas
Yeon.
“Langitnya
indah. Tidak terlalu buruk jika dunia berakhir di hari seperti ini.” Ucap
Immogi
“Apa
rencanamu dengan Lee Yeon?” tanya Yoo Ri. Immogi pikir Yoo Ri sudah mendengar
tentang ia dan Lee Yeon
“Bahwa
kau benar-benar akan menjadi dewa? Apa yang akan kau lakukan?” tanya Yoo Ri
“Aku akan
mendapatkan dunia ini dan Ji-ah.”kata Immogi. Yoo Ri marah karena Bukankah itu
berbeda dari janjinya.
“Janji itu
tidak bisa ditepati. Lee Yeon pasti memikirkan hal yang sama. Selagi
membahasnya, ikutlah denganku ke Sungai Styx.” Ucap Immogi. Yoo Ri bingung
Kenapa
“Jika Lee
Yeon tidak datang sendiri, kau harus menghentikan mereka.” Ucap Immogi
“Kau
ingin aku menelepon Lee Rang dan Shin-ju sekarang? Semua akan berakhir jika
kubilang mereka ingin mati. Kau pernah mengalaminya.” Ucap Immogi mengancam
“Lebih
baik kau membunuhku!” teriak Yoo Ri. Immogi menegaksan Bukan begitu cara
kerjanya.
“Jika
membunuhmu, aku tidak bisa melihatmu putus asa.” Tegas Immogi.
Nyonya
Bok gugup akan masuk ke ruangan Imigrasi akhirat, akhirnya masuk bertemu dengan
Nenek Yeon. Nenek Yeon bertanya Ada perlu apa datang kemari. Nyonya Bok mengaku
mungkin hanya orang yang bisa memasak, tapi tidak bisa diam saja melihat Lee
Yeon mati.
“Lihatlah
dan diam saja. Tidak ada yang bisa kau lakukan.” Ucap Nenek Yeon. Nyonya Bok
mengaku tidak bisa melakukannya.
“Apa
katamu? Pengantin Siput... Tempat apa ini?” kata Nenek Yeon memegang wajah
Nyonya Bok yang terlihat ketakutan.
“Tempat
yang mengendalikan perbatasan dari dunia ini dan Neraka.” Ucap Nyonya Bok
“Siapa
aku?” tanya Nenek Yeon. Nyonya Bok menjawab Nenek Yeon itu penguasa Sungai
Styx.
“Kalau begitu, kau pasti tahu sikap tidak sopan yang kau tunjukkan kepadaku.” ucap Nenek Yeon. Nyonya Bok menganguk mengerti.
“Namun,
sebelum menjadi penguasa Sungai Styx, kau istri, ibu, dan teman seseorang.”
Kata Nyonya Bok.
Nenek
yeon terdiam mengingat ucapan suaminya “Kau bukan ibu Bok-gil atau istriku.Kau
hanya penjaga Sungai Styx.”
“Kau
salah... Aku tidak pernah menjadi istri, ibu, atau teman seseorang. “ ucap
Nenek Yeon duduk disofa.
“Kau akan
baik-baik saja jika kehilangan Lee Yeon?” kata Nyonya Bok. Nenek Yeon terlihat
gugup.
“Maksudku
bukan takdir. Aku membicarakan perasaanmu. Selama ini Lee Yeon memercayai dan
bergantung padamu dalam waktu lama. Aku yakin kau juga baik kepadanya. Karena
dia mengingatkanmu pada mendiang putramu, bukan?” ucap Nyonya Bok
“Apa Pria
tua itu mengatakannya kepadamu? Apa Dia juga memberitahumu apa yang kulakukan kepada
anak sulungku?” ucap Nenek Yeon sinis.
“Putraku
memohon kepadaku tepat di tempat Yeon memohon kepadaku. Dia memohon agar aku
menyelamatkan istrinya. Tapi aku menolak permintaannya.” Kata Nenek Yeon
“Dan kau
masih tidak bisa memaafkan dirimu untuk itu sampai hari ini.” Ucap Nyonya Bok.
Nenek Yeon marah Nyonya Bok marah berani mengatakan itu.
“Katakan
satu kata lagi, aku akan menghancurkan tanganmu agar tidak bisa memasak lagi.”
Ucap Nenek Yeon marah.
Nyonya
Bok akhirnya menaruk sebotol “Glukosamina” dan itu dari Tuan Hyun lalu memohon
agar jangan abaikan Lee Yeon atau suamiya. Nenek yeon hanya bisa terdiam
melihat botol obat yang selama ini disediakan oleh suaminya.
Bersambung
ke part 2
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
BalasHapusdimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802