PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Immogi
bisa merasakan ada orang yang mengikutinya, tapi saat melihat di penyembrangan
jalan tak melihat siapapun. Ia pun melihat ke arah belakang, Yeon sudah menungu
dengan senyuman dan langsung menyerangnya. Mereka pun dengan ceapat berpindah
ke sebuah gedung.
“Sudah
kubilang tunggu aku.” Ucap Yeon. Immogi pun menyapa mereka yang bertemu lagi
dan bertanya-tanya sudah berapa lama
“Pengkhianat
itu memberitahuku semuanya meski aku tidak memukulnya.” Ucap Yeon.
“Aku
memintanya melakukan itu. Kubilang ingin bertemu denganmu di sini.” Kata
Immogi.
“Pedang
ini tidak akan membunuhmu.” Ucap Yeon akhirnya menarik pedangnya dan terlihat
ada lubang ditubuh Immogi saja.
“Dahulu
aku meminjam kulit gadis manusia. Tapi sekarang tidak.” Ucap Immogi.
Keduanya
pun saling adu kekuatan dan berpindah dengan cepat ke dalam lift. Yeon mengejek
Trik murahan Immogi yang banyak. Immogi
mengaku ingin menghadapinya tanpa ada yang menghalangi. Yeon mengaku kalau juga
menginginkannya.
Mereka
pun pindah tempat ke atas gedung, Yeon mengejek
Immogi yang cukup hebat. Immogi mengejek
Yeon yang tidak tahu apa pun tentangnya.
Dan mengaku sudah hidup lebih lama dari yang Yeon tahu tahu, bahkan ada di Bumi
sebelum Yeon lahir.
“Jangan
memikirkan masa lalu.” Ucap Yeon. Immogi menegaskan kalau iajuga akan hidup
lebih lama dari Yeon
“Posisimu
seharusnya milikku. Andai aku tidak terlihat oleh manusia saat menjadi naga.”
Kata Immogi. Yeon langsung memberikan tepuk tangan mengejek.
“Sayang
sekali. Ini seperti pelajar yang dikeluarkan dari ujian universitas setelah
ketahuan membawa ponsel. Sayang sekali. Tapi itu karakter dan takdirmu, Imoogi.
Kau dipanggil Imoogi, tanpa nama?” ejek Yeon
“Kau
belum berubah sedikit pun. Kau sangat arogan. Kau pikir semua orang ada di
bawahmu?” ucap Imoogi
“Adikmu,
wanitamu, dan orang tuanya. Nyawa mereka ada di tanganku. Kau punya apa? Biar
kuberi saran yang masuk akal. Serahkan tubuhmu kepadaku, maka yang lainnya akan
selamat.” Kata Immogi.
Di
ruangan CEO TV, Ia bertanyaterlihat seperti apa bagi Ji A. Ji A pun melihat di
cermin tulisan “Seo Gyeong” di dahinya. Ia pun tahu kalau itu artinya Tuan Kwon adalah Pengkhianat Seo Gyeong dan yang
membawa ibu dan ayahnya. Tuan Kwon memberikan sesuatu pada Ji A.
“Ini
anyelir yang kubuat.” Ucap Ji A. Tuan Kwon pun menyuruh Ji A agar melihat
bagian belakangnya. Ji A membaca tulisannya [Ji-ah, kenapa kau tidak
menyelamatkan kami?]
“Mereka
masih hidup Di mana mereka?” ucap Ji A. Tuan Kwon meminta Ji A agar membawakan roh
gunung.
“Maka,
aku akan mengembalikan orang tuamu padamu.” Kata Tuan Kwon. Ji A marah meminta
agar mengatakan keberadaan orang tuanya.
“Kau
melihat mereka. Kau hanya tidak mengenali mereka.” Ucap Tuan Kwon. Ji A tak
mengerti Apa maksudnya.
“Kau akan
segera tahu.” Ucap Tuan Kwon. Ji A merasa tidak akan membiarkan Tuan Kwon
begitu saja. “
“Apa Kau
mau menelepon polisi? Atau mungkin pacarmu? Apa pun yang kau lakukan, kau tidak
akan bertemu orang tuamu lagi.” Ejek Tuan Kwon
“Kenapa? Kenapa
kau membawa orang tuaku?” kata Ji A marah. Tuan Kown beralasan Karena tahu hari
ini akan datang.
“Kau rela
melakukan apa pun demi menyelamatkan orang tuamu. Seperti kau menyelamatkan
putramu dahulu. Aku juga berharap kali ini kau membuat keputusan bijaksana.”
Ucap Tuan Kwon. Tiba-tiba Ji A merasakan tubuhnya yang sakit.
Yeon
bertanya jika menyerahkan tubuhnya,
apakah mereka akan selamat, Ji-ah, orang tuanya, bahkan Lee Rang. Immogi pikir Jika mungkin, ingin mengambil
seluruh tubuh Yeon tapi jika tidak mungkin, Yeon bisa memberikan jantungnya saja.
“Apa Kau
serius?” tanya Yeon. Immogi membenarkan dan ingin tahu jawabannya ya atau tidak
“Aku
akan... Jawabanku adalah... Aku tidak mau.” Ucap Yeon. Immogi kaget ingin tahu
alasanya.
“Sepertinya
kau tipe orang yang melarikan uangku. Aku tidak bersepakatdengan orang
sepertimu. Aku akan merebut semuanya sendiri.” Ucap Yeon
“Rasakan
bagaimana rasanya menghancurkan semua yang kau pedulikan dengan tanganmu
sendiri.” Kata Immogi
“Aku tahu
ini bukan saat yang tepat, tapi kenapa kau kembali? Siapa yang menerima lambang
gangguan, wabah, dan perang?” kata Yeon
“Jika kau
menanyakan pendapatku,aku tidak punya. Hanya ada satu hal yang kuinginkan.
Wanita itu. Wanita yang dipersembahkan kepadaku sebagai kurban saat lahir, tapi
akhirnya menyelamatkanmu dan membunuhku. Aku menyukai dia.” Ucap Immogi
Yeon
marah ingin memukul Immogi yang sudah gila akhirnya mereka berpindah ke pinggir
jalan. Immogi pikir Sudah cukup berkelahi dan hanya menguji kekuatan Yeon. Tapi
Yeon merasa baru saja mulai dengan mata membara ingin melampiaskan amarahnya.
"Aku
ingin mati sekarang." Ucap Immogi dan tiba-tiba langit menjadi hitam. Saat
itu suasana berubah menjadi mencekam, seorang lompat dari atas gedung bunuh
diri.
Seorang wanita pun mencoba melompat dari atas jembatan, Seorang pria langsung meminum cairan yang pembersih yang baru dibelinya. Yeon berusaha untuk mencegah kematian yang dipengaruhi oleh Immogi.
Tuan Kwon
melihat Ji A memastikan apakah bisa merasakannya. Ji A merasakan sakit sekali.
Tuan Kwon merasa sudah menduga kalau Ji A akan terhubung dengannya. Ji A
bingung apa maksudnya. Tuan Kwon memberitahu Ji A seperti wadah baginya.
“Kenapa
kau melakukan ini? Kau manusia.”ucap Ji A marah. Tuan Kown pikir Karena ia
manusia, jadi takut mati dan punya banyak keinginan.
“Apa menjadi
pengkhianat tidak cukup?” kata Ji A. Tuan Kwon pikir Satu-satunya kesalahannya
adalah mendambakan dunia baru sebagai orang rendahan.
“Anak-anakku,
istri, dan ibuku... Aku hanya ingin memberi mereka makan dengan baik, tapi
mereka mengeksekusiku atas pengkhianatan. Saat itulah aku bertemu dengannya.”
Kata Tuan Kwon
“Tidak
mungkin secara cuma-cuma. Apa yang kau korbankan demi keselamatanmu?” tanya Ji
A
“Anak-anakku,
istri, dan ibuku. Aku mempesembahkan keluarga tercintaku kepada Imoogi agar
selamat.” Kata Tuan Kwon
“Kau
gila...” ucap Ji A. Tuan Kwon pikir Ada
harga untuk semuanya. Ji A measa Tuan Kwon yang menyuruhnya mengkhianati Lee
Yeon, Agar menjadi sama seperti Tuan Kwon
“Pilihannya
ada padamu, Ji-ah. Orang tuamu kehilangan separuh hidup mereka karenamu. Kau
ingin mengadakan pemakaman untuk mereka atau...” ucap Tuan Kwon memberikan
sebuah botol kecil
“Setetes
ini saja sudah cukup untuk membuatnya tertidur lelap. Buatlah Lee Yeon tidur, maka
kau akan menerima kehidupan yang selalu kau dambakan.” Kata Tuan Kwon. Ji A pun
menerikanya.
[Episode 11, Ceplukan]
Kantor Imigrasi Akhirat
Tuan Hyun
memijat bahu istrinya mengeluh agar membeli kursi pijat. Nenek Yeon pikir itu
akan segera menjadi rak pengering yang sangat mahal. Tuan Hyun pun mengeluh
kalau makin tua jadi Seluruh tubuhnya
sakit.
“Tidak bisakah
kau memijat lebih kuat?” keluh Nenek Yeon. Tuan Hyun pun menurutiknya,
sementara Di papan terlihat papan pengumuman [Serahkan diri 49 hari setelah
mati, Tukarkan uang perjalanan di sini. Laporkan imigran ilegal di 000]
“Aku
tidak mau mendengar tentang bedebah itu.” Kata Nenek Yeon. Tuan Hyun langsung
melepaskan tanganya.
“Jangan
menyebut putraku bedebah.” Ucap Tuan Hyun. Nenek Yeon kesal menyuruh suaminya
agar keluar
“Apa yang
membuatmu berpikir hanya kau yang terluka oleh kematian putra kita?” keluh Tuan
Hyun
“Kubilang,
keluar!” kata Nenek Yeon. Tuan Hyun berkomentar kalau itu semua salah istrinya.
“Andai
kau tidak membunuh istrinya,maka dia tidak mungkin bunuh diri.” Kata Tuan Hyun
“Dia
dirasuki oleh yeokgui, Roh penyebab wabah. Aku tidak bisa membiarkannya menyebarkan
wabah di seluruh negeri.” Tegas Nenek Yeon.
“Ya,
begitulah dirimu. Kau bukan ibu Bok-gil atau istriku. Kau penjaga gerbang
Sungai Styx. Aku gila karena selama bertahun-tahun berusaha keras memahamimu walau
sedikit saja.” Keluh Tuan Hyun.
“Aku
tidak tahan melihatmu. Keluar!” kata Nenek Yeon marah lalu tiba-tiba menerima
pesan dari ponselnya. Tuan Hyun juga menerimanya dan keduanya saling
berpandangan. [132 orang bunuh diri di Geumran-gu. Seluruh Malaikat Maut menuju
Myeongbujeon] Tuan Hyun tahu kalau ini pasti perbuatan Imoogi.
Rang
berjalan merdengar bunyi suara ambulance yang lalu lalang, lalu teringat yang
dikatakan Tuan Kwon padanya “Berikan aku Lee Yeon. Kuberi waktu dua hari. Aku
butuh tubuhnya.” Ia juga mengingat perkataan Tuan Hyun “Jangan coba-coba
melanggar kontrak. Cobalah untuk melepaskan semuanya.”
“Imoogi
berengsek... Apa yang dia pikirkan?” kata Rang marah.
Tuan Choi
melihat berita [Kematian Massal yang Tidak Biasa Mengejutkan Warga] Ia pun
merasa tak percaya kalau ini terjadi, dan berpikir speerti film horor karena
132 orang bunuh diri di waktu yang sama dan berdekatan
“Mereka
anggota klub bunuh diri?” kata Jae Hwan. Tuan Choi memberitahu Tapi tidak ada yang meninggalkan catatan
bunuh diri.
“Kebanyakan
orang yang bunuh diri berusaha keras menjelaskan alasan mereka bunuh diri.”
Kata Tuan Choi
“Mereka
anggota kultus? Pada tahun '70-an, anggota kultus melakukan bunuh diri massal
di tempat bernama Jonestown.” Kata Sae Rom
“Mereka
semua memakai racun. Dalam kasus ini, caranya beragam.Ini aneh sekali.” ucap
Tuan Choi.
Saat itu
Tae Ri datang, Tuan Choi langsung menyapa dengan wajah bahagia Lalu teringat
kalau tadi ari di Geumran-gu. Ia pun memastikan apakah baik-baik saja dan tidak terluka. Tae Ri
bingung apa maksudnya. Jae Hwan pikir Tae Ri belum mendengarnya.
“Banyak
orang mati di sana sekitar satu jam lalu.” Kata Jae Hwan. Tae Ri berpura-pura
kaget mendengarnya.
“Di mana
Ji-ah? Dia belum kembali?” tanya Tuan Kwon. Tae Ri memberitahu Ji A pergi lebih
awal, mengatakan sesuatu terjadi.
“Apa Dia
tidak kemari?” kata Tae Ri, Mereka pun bertanya-tanya Kapan Ji A kembali.
“Ini yang
kami rekam hari ini.” Ucap Tae Ri. Jae Hwan pun mengucapkan Terima kasih. Tae Ri menutupi wajah
senyumanya karena bisa membunuh banyak orang.
“Ji-ah
menyiksamu atau semacamnya?” kata Tuan Kwon. Tae Ri mengaku Sama sekali tidak menurutnya Ji A jauh lebih
baik daripada dugaannya.
Yeon
mencoba menelp Ji A sambil mengemudi tapi tak diangkat. Ji A hanya duduk diam
di dalam rumahnya melihat foto orang tuanya dan ada botol obat tidur didepanya.
Ia pun mengingat yang dikatakan Tuan Kwon padanya.
“Bawakan
aku roh gunung. Maka, aku akan mengembalikan orang tuamu padamu.”
Saat itu
Yeon menelp, tapi Ji A hanya tak mau mengangkatnya dan melihat pesan dari orang
tuanya [Ji-ah, kenapa kau tidak menyelamatkan kami?]
Shin Joo
mengajak masuk Yoo Ri kedalam rumahnya. Yoo Ri
terkesiam melihat Tempat ini tampak luar biasa. Shin Joo memberitahu
kalau Ruang tamunya cukup luas, tapi kamarnya tidak banyak. Yoo Ri tak percaya
kalau ternyata dokter hewan lebih makmur daripada dugaannya.
“Ikuti
aku... Duduklah.” Kata Shin Joo. Yoo Ri pun duduk di meja makan dan melihat
Shin Joo mulai masak dengan cepat.
Shin Joo
lalu memberikan sepiring makan diatas
meja. Yoo Ri melihatnya hanya bisa
terdiam. Shin Joo memberitahu kalau Hidangan tradisional Rusia, borscht. Yoo Ri
hanya diam saja.
“Terkadang
aku sangat merindukan hutan tempat aku tumbuh. Sekarang menjadi kompleks
apartemen. Aku mengenali aroma ini. Aku suka aroma ini. Rasanya bahkan enak.”
Kata Yoo Ri. Shin Joo tersenyum dan menyuruh mulai makan saja.
Rang
berjalan dan mendengar suara tangisan seorang anak yang meminta maaf. Tiba-tiba
anak yangdikenalnya berlari menabraknya, Ia pun memanggilnya Geomdung. Geomdung
pun melihat Rang dengan air mata yang mengalir.
“Anak
nakal. Kemari... Jangan membuatku marah. Aku akan membunuhmu.” Teriak seorang
pria yang membawa kayu
“Siapa
ini?” tanya Rang. Geomdung pun memberitahu dia adalah Ayah tirinya sambil
bersembunyi dibalik tubuh Rang. Sang ayah menyuruh Geumdong keluar.
“Kau yang memutuskan. Jika meminta bantuanku, kau tidak akan pernah melihat pria ini lagi. Jika tidak, aku akan melanjutkan perjalananku.” Kata Rang
“Hei, kau
mengenalnya? Kenapa kau mencampuri urusan keluarga lain?” teriak si pria marah
“Diam.
Aku menunggu jawabannya.” Ucap Rang sinis. Si pria ingin tahu siapa Rang dan
berpikir kalau polisi. Geumdong kebingungan.
“Kim
Su-ho. Jawab dengan benar.”ucap Rang marah. Su Ho pun mengatakan kalau harus
pulang. Rang pun mepersilahkan pergi.
Su Ho
akhirnya menangis ditarik oleh bapak tirinya. Rang seperti tak bisa menahan
diri akhirnya menarik baju ayah Su Ho.
Shin Joo
meliha Yoo Ri makan, lalu mulai membahas kalau Yoo Ri tidak punya teman atau
keluarga, Yoo Ri binggung Shin Joo membahas hal itu. Shin Joo memberitahu kalau
tidak bisa hidup tanpa ayam, tapi jika Yo R ingin menyantap makanan Rusia
setiap hari maka ia bisa mengubah seleranya. Yoo Ri tak mengerti maksudnya.
“Aku
ingin menjadi mereka. Keluarga dan temanmu.” Ucap Shin Joo. Yoo Ri pikir punya
hal semacam itu.
“Orang
tua palsu buatan Rang untukmu? Pemilik pasaraya?” kata Shin Joo. Yoo Ri
membenarkan.
“Meski
aku hanya pengganti mendiang putri mereka dan jadi boneka, mereka bilang
membutuhkanku.” Ucap Yoo Ri
“Orang
bilang akan diam-diam meninggalkan keluarga mereka jika tidak ada yang melihat.
Karena mereka merepotkan. Tapi pada akhirnya, kau akan menerima mereka kembali.
Seperti itulah keluarga.” Kata Shin Joo
“Seperti
Lee Yeon dan Lee Rang?” tanya Yoo Ri. Shin Joo membenarkan.
“Jadi, kembalikan
nyawa putri pemilik pasaraya dan tinggallah di sini bersamaku...” kata Shin dan
tiba-tiba pintu dibelakangnya terbuka.
“Sedang
apa kalian di sini?” tanya Yeon. Shin Joo kaget melihat Yeon dan Yoo Ri marah
melihat Yeon yang datang.
“Kenapa
kau di sini?” tanya Yoo Ri. Yeon
memberitahu kalau ini rumahnya.
“Omong-omong,
kau melihat Ji-ah?” tanya Yeon mendekati Shin Joo. Shin Jo mengaku belum
melihatnya dan bertanya balik kenapa menanyakanya.
“Dia juga
tidak menjawab telepon di kantor. Ke mana dia pergi? Bagaimanapun, selesaikan
urusanmu dengan pencuri kalung itu.” Ucap Yeon berjalan pergi.
“Ini
rumah Lee Yeon?” kata Yoo Ri sinis. Shin Joo tersenyum menaku tak masalah
dengan hal itu karena Rumah Lee Yeon adalah rumahnya juga.
“Apa Ini
lucu?” keluh Yoo Ri marah melihat Shin Joo. Shin Joo tak ingin membahasnya
menyuruh Yoo Ri makan saja dulu. Yoo Ri merasakan ponselnya berbunyi dan
bahagia karena Lee Rang menelp dan terlihat kaget.
Ji A
duduk diam di dalam rumahnya melihat kembali tulisan “Ji-ah, kenapa kau tidak
menyelamatkan kami?” akhirnya Ia keluar rumah dan kaget melihat Yeon yang
menunggunya. Ia pun bertanya Sedang apa Yeon di sini. Yeon mengaku Entah kenapa
merasa bisa bertemu dengannya di sini.
“Kau tidak
menjawab teleponku seharian. Apa terjadi sesuatu?” tanya Yeon. Ji A
membenarkan.
“Begitu
pula aku.” Kata Yeon. Ji A ingin tahu Ada apa. Yeon pikir Sebelum itu dan
memberikan sebuah kotak sebagai Kejutan lalu meminta Ji A membukanya.
“Memikirkan
ini saja bisa membuatmu senang.” Kata Yeon. Ji A kaget melihat isinya sepasang
sepatu dan ternyata Yeon mengingatnya.
“Tentu
saja. Aroma nasi yang baru matang. Koleksi sastra dunia. Gimbap buatan ayahmu.
Sepatu kets baru. Dan aku.” Kata Yeon bangga lalu membeirtahu kalau Ini Promo
beli satu gratis satu.
“Konon,
memberi sepatu ke pacarmu membuatnya melarikan diri.” Ucap Yeon memasangkan
sepatu pada Ji A.
“Meski
kau melarikan diri, aku ingin kau memakai sepatu baru dan hanya berjalan di
jalan yang baik. Kenapa kau tersenyum sedih? Apa Kau tidak suka sepatunya?”
ucap Yeon
“Aku
suka. Aku baru menyadari betapa manisnya kata "sepatu". “ kata JiA
“Aku
sangat menyukaimu hingga aku rela mempertaruhkan nyawaku untukmu.” Ungkap
Yeon.
“Apa kau Mau jalan-jalan? Di jalan yang baik... Bersama.?” kata Ji A mengulurkan tanganya. Yeon pun pikir
Rang
datang membawa ayah tiri Su Ho, Tuan Kwon bertanyaApa ini. Ang pikir ini sudah
jelas, dia manusia segar. Tuan Kwon ingin tahu Siapa ini? Rang pikir Bukan
urusan Tuan Kwon, menurutnya Tidak akan ada masalah nanti.
“Gantilah
dengan ceplukan dan jadikan makanan darurat.”kata Rang. Tuan Kwon pun
mengucapkan Terima kasih atas hadiahnya.
“Dia memindahkan
pot pohon ceplukan.” Gumam Rang melihat sudah tak ada lagi pot bunga yang biasa
di ruang tamu.
“Apa Kau
ingin melihatnya sendiri?” ucap Tuan Kwon. Rang bertanya balik apakah Tuan Kwon
yakin bisa menunjukkannya kepadanya.
“Apa gunanya
saling menyimpan rahasia?” kata Tuan Kwon dan mengeluarkan sesuatu kecil yang
menghitam.
“Tampak
seperti biji biasa, bukan? Karena ini mengunci tubuh dan jiwa seseorang, aku
menyebutnya "pengunci tubuh dan jiwa". Hanya Imoogi yang bisa membuat
ini.” Ucap Tuan Kwon akhirnya menaruh pada mulut ayah Tiri Suho.
Saat itu tubuh ayah Su Ho seperti menarik semua tubuh ayah Su Ho dalam bunga. Bunga yang hitam dan langsung berbuah jadi bunga yang cantik. Tuan Kwon pun akhirnya mulai menghirupka merasakan kalau orang itu Manusia yang jahat.
“Dia sering
ke penjara seolah itu rumah. Apa Kau menyelamatkan anak itu?” sindir Tuan Kwon
“Aku
harus punya alasan sebelum pergi ke Neraka.” Kata Rang.
Yoo Ri
terlihat kesal melihat Su Ho yang makan di meja makan. Shin Joo bertanya apakah Su Ho ingin menambah
susu. Su Ho menganguk dengan senyuman. Shin Joo pun menyuruh agar Minum
sepuasnya. Yoo Ri melarangnya.
“Jangan
minum terlalu banyak. Susu itu milikku.” Ucap Yoo Ri sinis. Su Ho pun mengeluh
Kenapa wanita itu tidak pulang
“Kau saja
yang pulang.. Jika tidak, aku bisa memakan levermu.” Kata Yoo Ri sinis.
“Aku
tidak punya rumah sekarang.” Ucap Su Ho sedih. Yoo Ri mengeluh agar Berhentilah
bersikap menyedihkan.
“Aku
tidak membicarakan diriku.” Kata Yoo Ri. Shin Joo mengeluh aagar keduanya Berhentilah
bertengkar.
“Namamu
Su-ho, bukan? Di mana ibumu, Su-ho?” tanya Shin Joo. Yoo Ri memberitahu kalau
Dahulu ibunya dipukuli setiap hari.
“Lalu dia
kabur dengan pria yang tidak kukenal. Karena itu ayah tiriku marah kepadaku.”
ucap Yoo Ri
“Kini kau
tidak punya tempat tujuan.. Astaga.” Ucap Shin Joo. Yoo Ri mengeluh pada Rang
yang melakukan ini kepadanya. Shin Joo menyuruh Su Ho agar minum susu saja. Su
Ho pun terlihat sangat lahap memakanya.
Yeon dan
Ji A berjalan bersama, Yeon pun bertanya Apa yang dipikirkan Ji A. Ji A pikir Yeon tahu dongeng "Putri
Duyung". Yeon memastikan kalau itu Ditulis oleh Andersen. Ji A
membenarkan. Ji A mengaku kalau selalu
membenci akhir ceritanya sejak kecil.
“Dia bisa
saja selamat andai membunuh Pangeran. Kenapa Putri Duyung memilih menjadi busa
laut?” ucap Ji A
“ Apa
yang akan kau lakukan jika menjadi dia?” tanya Yeon. Ji A pikir Dahulu berpikir akan membunuh Pangeran untuk
menyelamatkan dirinya.
“Lalu?
Kau berubah pikiran sekarang?” tanya Yeon. Ji A pikir Karena memiliki pangeran, jadi sadar menyukai
pangeran lebih dari dugaanya.
“Jika
pangeran menghilang, dongeng bisa berakhir bahagia.” Kata Ji A
“Aku
dikutuk. Dia bilang jika aku memberinya Lee Yeon, dia akan mengembalikan orang
tuaku.” Kata Ji A akhirnya memberitahu Yeon dan memberikan sebuah botol
“Jangan
pikirkan mereka. Katakan apa keinginanmu.” Kata Yeon. Ji A menata Yeon
“ Aku
ingin menemukan suaraku dan menginginkan pangeranku. Tentu saja, aku tidak
ingin berubah menjadi busa laut.” Kata Ji A
“Apa Mau
menangkap penyihir itu denganku?” kata Yeon.
Rang masih
dirumah Tuan Kwon, Tuan Kwon mengejek apakah Rang punya waktu untuk melakukan
ini karena Hanya tersisa 24 jam di kontrak mereka. Rang pikir Ini bisa menjadi
hari terakhir dalam hidupnya.
“Apa
pedulimu jika aku menjalani hari dengan maksimal atau membuang waktu?” ucap
Rang
“Kau mau
mempertaruhkan nyawamu demi kakakmu yang kau benci? Imoogi bertemu dengan Lee
Yeon hari ini. Dia memberitahunya bahwa kami punya tiga sandera. Ji-ah, orang
tuanya, dan kau.” Ucap Tuan Kwon. Rang hanya diam saja.
“Tapi di mana
Lee Yeon sekarang? Dia meneleponmu karena khawatir?” ejek Tuan Kwon.
“Jangan bercanda.” Kata Rang. Tuan Kwon tahu kalau Rang ditelantarkan lagi.
Rang
terdiam mengingat yang dikatakan Yeon padanya “Ya. Aku menelantarkanmu...
Maafkan aku karena menyelamatkanmu saat ibu kandungmu menelantarkanmu.” Rang terus mengingat yang dikatakan Yeon pada
di Hutan.
“Aku
tidak pernah menelantarkanmu.” Ucap Yeon saat itu. Rang pun yain kalau Yeon bilang tidak pernah
menelantarkannya.
“Kau yang
paling tahu itu tidak benar.” Kata Tuan Kwon. Rang mengingat saat Yeon datang
menyelamatkan di dalam hutan.
“Dia
menyelamatkanku ke Hutan Agui.” Ucap Rang. Tuan Kwon memberitahu Itu hanya sandiwaranya untuk menyelamatkan
Ji-ah.
“Kau
hanyalah properti.” Ejek Tuan Kwon. Rang marah menyuruh Tuan Kwon agar menutup
mulutnya.
“Lee Yeon
akan melakukan apa pun untuk Ji-ah. Sekalipun artinya dia harus
membunuhmu.”kata Tuan Kwon.
Rang mengingat saat di tempat mobil bekas, Yeon berkata “Jika kau macam-macam dengannya, kali ini aku benar-benar akan membunuhmu.”
“Kau sungguh
akan menyerahkan nyawamu demi kakakmu yang hanya memedulikan wanitanya?” kata
Tuan Kwon. Rang terihat sangat marah
Di rumah,
Shin Joo sibuk memberikan membersihkan hidung Su Ho, sementara Yoo Ri terlihat
kesal dan wajahnya bahagia karena Rang menelp. Tapi Rang malah ingin berbicara
pada Shin Joo. Ia pun memberikan ponselnya pada Shin Joo karena Rang ingin
bicara.
“Kau tahu
di mana Lee Yeon sekarang, bukan?” ucap Rang. Shin Joo memberitahu kalau Dia
menemui Produser Nam.
“Jadi, di
mana mereka?” tanya Rang marah. Shin Joo pikir akan menanyainya dan
meneleponnya kembali.
Tuan Hyun
membahas kalau Totalnya ada 132 orang tapi Sebanyak itulah yang tidak ada di
daftar. Nenek Yeon pikir Sebentar lagi jumlahnya akan lebih banyak. Tuan Hyun
kaget mendengarnya. Nenek Yeon memberitahu Dia adalah inti gangguan dan Ini
baru permulaan.
“Mari
segera singkirkan dia. Katakan saja aku harus bagaimana.” Kata Tuan Hyun
“Kau
tidak bisa melakukannya. Jika ingin menangkapnya, kau harus melakukan satu hal
yang paling kau benci.” Ucap Nenek Yeon
“Apa itu?”
tanya Tuan Hyun dan saat itu melihat Yeon yang datang. Saat itu Ji A masuk
ruangan juga. Tuan Hyun kaget melihat Ji A berani datang.
“Halo,
Pak dan Bu... Namaku Nam Ji-ah.” Ucap Ji A. Tuan Hyun mengaku banyak mendengar tentangnya dari Yeon.
“Hei!.
Berandal. Beraninya kau membawa manusia ke sini.”teriak Nenek Yeon marah
“Dia
manusia, tapi dia juga orang yang kalian ributkan.” Ucap Yeon. Nenek Yeon
menegaskan kalau Ini bukan tempat yang boleh dimasuki oleh manusia dan
menyuruhnya pergi.
“Aku tahu
kau sangat memedulikan peraturan dan prinsip. Alasan aku kemari meski ini tidak
sopan adalah...” kata Ji A
“Apa ini
seperti tempat untuk mewujudkan keinginanmu? Berhenti. Atau kau ingin tahu
kapan kau akan mati?” ucap Nenek Yeon marah
“Tidak.
Aku tidak mau ada bocoran dalam hidupku. Aku bahkan tidak meramal nasibku.”
Kata Ji A. Nenek Yeon pun ingin tahu apa itu.
“Aku
terpisah dari orang tuaku saat usiaku sembilan tahun.” Kata Ji A memberitahu.
“Apa ini
audisi? Kenapa kau menceritakan kisah hidupmu?” kata Nenek Yeon sinis
“Kudengar
sesuatu milik Imoogi ada di tubuhku sekarang.” Ungkap Ji A. Nenek Yeon pikir
Itu juga pasti takdirnya.
“Aku
berniat menentang takdir itu dengan segenap kekuatanku Karena itu meski tahu
manusia tidak boleh datang ke tempat ini, aku datang kemari..” Ucap Ji A. Yeon
membiarkan Ji A berbicara
“Kalian
berdua sama saja.” Ucap Nenek Yeon. Yeon pun dengan bangga kalau mereka serasi.
“Aku
mengakui keberanianmu karena tidak terintimidasi olehku. Apa maumu?”tanya Nenek
Yeon
“Tolong
pinjami aku penerawanganmu. Aku ingin tahu keberadaan orang tuaku.” Ucap Ji A.
Nenek Yeon kaget mendengarnya.
“Aku tidak
memintanya secara gratis.” Kata Ji A. Nenek Yeon bertanya apakah Ji A mampu membayarnya untuk itu
“Aku
ingin memakainya sekalipun kau ambil semua milikku, tapi aku tidak punya
apa-apa.” Ucap Ji A
“Bagaimana
kau akan bersepakat jika tidak punya apa-apa?” keluh Nenek Yeon. Ji A
memberitahu kalau akan menangkap Imoogi.
“Lee Yeon
dan aku akan melakukannya bersama.” Kata Ji A dengan penuh keyakinan.
Bersambung ke part 2
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar