PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Jae Hwan
berjalan dengan mengendong A Eum yang masih kecil, bertanya mereka mau ke mana. Sae Rom memberitahu kalau mereka
akan pergi jauh dari istana. A eum bertanya Apa hanya kalian berdua yang ikut
denganya. Seo Rom meminta maaf pada A Eum
“Kami
berdua akan melindungimu sampai akhir.” Ucap Sae Rom.
Akhirnya
mereka tinggal dirumah yang jauh dari istana. A Eum lalu meminta agar Mulai
sekarang, siapkan satu meja saja. Sae Rom bingung karena itu tak mungkin. A Eum
pikir mereka sudah tidak di istana dan tidak ada yang melihat.
“Siapa
yang peduli hukum? Mari makan bersama.” Kata Ae Eum. Sae Rom menolaknya.
“Jika
tidak, aku tidak akan makan.” Kata A Eum marah.
Jae Hwan mengejarnya bertanya mau kemana.
“Aku ingin menghirup udara segar. Jangan mengikutiku.” Kata A Eum. Jae Hwan memperingati agar Jangan mendekati hutan utara. A Eum ingin tahu alasanya.
“Konon, rubah
berusia 1.000 tahun tinggal di sana.” Ucap Jae Hwan. A Eum seperti tertarik
mendengar ada rubah.
Saat
makan, A Eum pun duduk dengan dua pelayanya. Keduanya seperti keluarga dan
memberikan potongan ikan lalu saling menyuapi satu sama lain. A Eum terlihat
bahagia dengan dua pelayanya.
Akhirnya mereka bermain bersama, Jae Hwan tiba-tiba datang memberkan buket bunga pada A Eum dan juga Sae Rom. A Eum pun dewasa masih bermain dengan dua pelayanya.
Sae Rom
tak percaya kalau Ini masa lalu, dan Ini mimpi atau kenyataan, lalu berpikir
kalau sedang kerasukan. Jae Hwan memukul wajahnya berpikri Ini bukan kacamata
VR atau semacamnya. Sae Rom pikir kalau ini sulit dipercaya.
“Jika kita
benar-benar punya masa lalu, kukira aku akan menjadi tuan putri. Kenapa malah
kau?” kata Sae Rom
“Itu lebih
baik daripada menjadi kasim. Benar juga. Anak kecil yang memanggilku kasim
waktu itu. Ini kacamata yang sama. Tidak masuk akal. Kita pasti kerasukan
setelah lama mengerjakan acara legenda perkotaan.”Ucap Jae Hwan.
“Beri tahu kami. Aku yakin bukan karena kau ingin kami terkejut. Apa alasan sebenarnya kau menunjukkan ini kepada kami?” kata Sae Rom
“Orang
yang mengincarku lebih dekat daripada dugaanku. Dia mungkin seseorang yang kita
kenal. Sama seperti kalian melindungiku
di masa lalu, aku ingin melindungi kalian.” Ucap Ji A
“Bagaimana
dengan pacarmu? Siapa dia?” tanya Sae Rom. Ji A memanggil agar masuk.
“Hai,
kalian pernah bertemu Gumiho? Apa? Kalian tidak percaya?” ucap Yeon tiba-tiba
masuk. Sae Rom dan Jae Hwan hanya bisa melonggo mendengarnya.
Yeon
mengemudikan mobilnya berkomentar kalau
tidak menyangka mereka akan sangat terkejut. Ji A pikir Sudah menduga
ini tidak akan mudah dan Bisa dimengerti jika mereka tidak percaya. Yeon pikir
Ji A bisa memberi tahu jika ingin menghapus
ingatan mereka.
“Kau
sudah bertemu adikmu?” tanya Ji A. Yeon menjawab Belum karena Imoogi
mendahuluinya. Ji A menganguk mengerti.
“Karena
dia mengawasi kita melalui Eoduksini, dia pasti tahu bahwa Lee Rang akan
menjadi bom waktu begitu terpengaruh.”ucap Yeon
“ Kita
hampir menemukan petunjuk.” Keluh Ji A. Yeon meminta Ji A agar Jangan kecewa.
“Aku
sudah menduganya dan menyiapkan rencana cadangan.” Kata Yeon.
Rang
akhirnya pulang, Yoo Ri bertanya Dari mana saja. Rang mengeluh kaalu ingin menyendiri. Yoo Ri melihat tubuh Rang
bertanya apakah makan ceplukan. Rang memohon pada Yoo Ri agarJangan ganggunya.
Yoo Ri meminta agar Rang melihat barang diatas meja.
“Lee Yeon
mengantarkannya.” Kata Yoo Ri. Rang terdiam melihat bunga azalea diatas meja.
Ia pun duduk sambil menangis karena Yeon memberikan bunga yang disukainya bahkan mau menyelamatkanya, tapi ia sangat jahat pada Yeon .
Di sebuah tempat ditemukan kerangka mayat dan Detektif Baek datang melihatnya.
Shin Joo
melihat rumah CEO TV, seperti tak percaya lalu mengingat saat sengaja mengikuti
Rang dari kejauhan dan tahu kalau itu tempat Immogi.
Sementara
Tuan Choi menaiki taksi kaget melihat seseorang yang menelpnya. CEO TV
menelpnya, Tuan Choi bertanya Ada apa selarut ini. CEO TV mengaku punya
permintaan pribadi. Tuan Choi bingung Permintaan pribadi dan meminta agar mengatakan
saja.
“Baiklah.
Dia akan mendatangimu besok.” Ucap Tuan Choi bahagia dan CEO TV
mengucapkanTerima kasih dan Tidur yang nyenyak.
Ji A
tertidur lelap dengan Yeon yang mengelus kepalanya, lalu keluar dari kamar.
Shin Joo bertanya Di mana Nona Nam, apa Dia tidak mau ayam? Yeon pikir Ji A
pasti lelah jadi tertidur. Shin Joo bertanya apakah Dia menginap di sini untuk
sementara
“Tempat
ini lebih aman sebagai markas. Jadi Kau melihatnya?” tanya Yeon
“Aku
tidak melihat Imoogi, tapi aku melihat pria paruh bayayang membawa Lee Rang.Kurasa
dia yang bertato di dahinya.” Ucap Shin Joo
“Kinerjamu
bagus, baik kali ini dan soal Eoduksini.” Ucap Yeon. Shin Joo mengaku tidak
bisa melakukannya tanpa orang di Sungai Styx.
“Masalah
soal Nenek, dia tidak pernah memberikan informasi secara gratis. Apa yang dia
ambil darimu? Apa kesepakatan kalian?” tanya Yeon.
“Aku akan
menjadi budak mereka.” Akui Shin Joo. Yeon kaget mendengarnya.
“Aku akan
menjadi pendayung Sungai Styx, mengantar orang mati ke Neraka. Masyarakat
menua, jadi, mereka kekurangan orang.” Jelas Shin Joo
“Kau
mabuk laut.” Ucap Yeon. Shn Joo memberitahu kalau akan mulai bekerja setelah ia
mati.
“Aku ragu
rubah mati akan mabuk laut.” Kata Shin Joo. Yeon memberitahu kalau Mereka tetap
mabuk laut.
“Tidak
boleh begini. Akan kupastikan kau bekerja di kantor. Aku akan memberi atasan
sogokan besar.” Kata Yeon
“Aku
percaya padamu. Tapi aku tidak akan mati dalam waktu dekat.” Ucap Shin Joo
“Sebelum
mati, selesaikan urusan dengan pencuri kalung itu.” Kata Yeon. Shin Joo
memberitahu kalau Namanya Yoo-ri. Nama itu indah.
“Kau
bertemu dengannya?” tanya Shin Joo. Yeon membenarkan kalau Yoo Ri lebih baik
daripada dugaannya.
CEO TV
keluar dari kamarnya. Yeon sudah berbaring di sofa menayap CEO TV yang bangun siang. CEO TV kaget melihat Yeon
yang ada dirumahnya. Yeon mengejek CEO TV yang sangat terkejut. CEO TV berjalan
mundur ketakutan. Yeon pikir CEO TV tahu
siapa saja dirinya.
Ji A
sedang ada di pantry, Sae Rom datang mengelh sakit, Ji A akhirnya membuatkan
kopi untuk temanya. Mereka pun berandai
hidup ini mudah dan manis seperti kopi ini dan Sae Rom pun ingin membahas
kemarin tapi Tuan Choi masuk ruangan.
“Astaga,
aku mencari kalian ke mana-mana... Istirahat sudah usai. Kembali ke kantor...
Sekarang! Cepatlah.” Kata Tuan Choi
“Bagaimana
kau bisa masuk?” tanya CEO TV panik.
Yeon menjawab kalau ini rahasia.
“Aku
tidak bisa menemukannya. Di mana?” kata Yeon. CEO TV mengaku tak tahu.
“Aku
bahkan belum mengatakan apa yang kucari. Awalnya semua orang bilang begitu.”
Ucap Yeon. CEO TV ketakutan mengaku bener-benar tak tahu.
“Kau
belum dengar soal aku? Semua orang yang menemuiku akhirnya menceritakan semua
rahasia mereka.” Ucap Yeon. CEO TV tak percaya mendengarnya.
“Lihat ke
luar... Astaga. Cuacanya sempurna untuk penyiksaan, bukan?” kata Yeon
mengancam.
Immogi
mengaku bernama Tae-ri. Jae Hwan menjawab
Seperti di Terrius, tokoh kartun. Tuan Choi pikir jadi Mudah mengingatnya dan
Tae Ri bilang usiamu 22 tahun. Ia memberitahu kalau Tae Ri kuliah di kampus
bergengsi di Amerika.
“Siapa
yang kau kenal di perusahaan?” tanya Ji A sinis. Tuan Choi melonggo kaget
mendengarnya.
“Semua
pemagang di sini direkrut lewat koneksi. Mengingat semua keributan yang dibuat
Pak Choi, kau pasti kenalan salah satu atasan.” Ucap Ji A. Tuan Choi
menghentikanya.
“Dia bisa
cukup agresif... Hati-hati. Dia menjadi lebih agresif saat lapar.” Ejek Tuan
Choi tentang Ji A.
“Dia di
industri media?” tanya Sae Rom langsung bersemangat. Tae Ri membenarkan.
“Aku suka
kejujuranmu... Aku Nam Ji-ah.” Kata Ji A dan akhirnya mengulurkan tanganya. Tae
Ri pun senang bisa berjabat tangan.
“Ini
bagus.. Bukankah suasananya ramah? Bersikap baiklah kepadanya. Sekarang, kirim
materi yang kubicarakan tadi.” Kata Tuan Choi
“Omong-omong,
apa kita pernah bertemu?” tanya Ji A. Tae Ri berpura-pura tak mengenalnya.
Mereka pun kembali ke meja masing-masing.
“Dia
pemagang, tapi akan lebih seperti ada bos lain.” Gumam Jae Hwan. Sae Rom pun
bergumam ini Luar biasa karena Wajah Tae
Ri yang sempurna.</i>
“Jika
mendapatkan hati Direktur kali ini, aku akan menjadi presdir termuda di stasiun
ini.” Gumam Tuan Choi. Tae Ri bisa mendengar semuanya kecuali Ji A
Nenek
Yeon bisa merasakan kalau Dia akhirnya mulai bergerak, lalu bertanya-tanya
Benarkah pengorbanannya adalah satu-satunya cara untuk mencegah kekacauan itu.
Di papan terlihat [Periode Hukuman Intensif untuk Mati Secara Ilegal]
Tuan Hyun
masuk membawa buket bunga dan mulai berlatih, bicara pada istrinya.
“Sayang...
Kau tahu ini hari jadi pernikahan kita. Kau lupa lagi? Apa kau mencintaiku?”
ucap Tuan Hyun. Nenek Yeon tiba-tiba membuka pintu.
“Astaga,
kau mengagetkanku!” ucap Tuan Hyun langsung menyembunyikan buket bunganya.
“Kau tahu
ini pukul berapa? Kenapa tidak jawab teleponku? Di mana kau memakai kartu
kreditku?” ucap nenek Yeon marah
“Ini
sebabnya ada pepatah berbunyi, orang tidak pernah berubah.” Gumam Tuan Hyun.
“Entahlah.”
Kata Nenek Yeon dan langsung memukulnya. Tuan Hyun mengeluh kesakitan dan
terlihat buket bunga dibelakanganya.
“Sudah
kubilang jangan tinggalkan tempat kerja.” Keluh Nenek Yeon mengacak-acak rambut
suaminya.
“Tunggu,
aku membayar mahal untuk rambut ini.” Ucap Tuan Hyun. Nenek Yeon merasa rambut
bodoh itu.
“Kau
pikir Neraka adalah kelab malam? Menyedihkan sekali.” ucap Nenek yeon lalu
berjalan pergi. Tuan Hyun hanya bisa menghela nafas melihatnya.
Tuan Hyun
mengingat pembicaraan dengan Yeon di depan gedung yang ingin meminta
bantuannya.
Flash Back
“Mulai
sekarang, aku akan melakukan apa pun untuk menyelamatkan diriku dan dia.” Ucap
Yeon.
“Kau
ingin aku melakukan apa?” kata Tuan Hyun. Yeon meminta tolong agar bisa buat
Nenek membuka hatinya.
“Hati wanita
tua itu?” kata Tuan Hyun bingung. Yeon yakin kalau Nenek pasti tahu cara
membunuh Imoogi.
“Dia
sangat khawatir saat Imoogi bangun. Andai tahu, dia pasti melakukannya.” Kata
Tuan Hyun. Yeon yakin Itu mungkin melanggar tabu.
Sae Rom
terus menatap Ji A lalu melirik pada Jae Hwan, Ji A bisa merasakan bertanya Ada
sesuatu di belakang kepalanya. Keduanya langsung menjawab tidak ada. Ji A
menyuruh keduanya mengatakan saja. Sae Rom memberanikan diri mengatakanya.
“Apa kau
manusia? Bagaimana kau bisa begitu tenang setelah melihat itu?” ucap Sae Rom
“Apa yang
dia lihat?”tanya Tuan Choi. Jae Hwan mengaku bukan apa-apa. Tuan Choi merasa
kalau Jae Hwan sedang menantangnya. Jae
Hwan mengaku Sungguh bukan apa-apa.
“Jika
bukan apa-apa, kau bisa memberitahuku. Ada apa?” kata Tuan Choi. Saat itu Tae
Ri seperti sengaja mengubah topiknya.
“Apa Sudah
lihat berita terbaru ini?” ucap Tae Ri memperlihatkan tabnya. Mereka bingung kalau melihat Berita terbaru, Mayat
Mumi Ditemukan di Lokasi Bangunan
“Beberapa
jasad mumi ditemukan di lokasi bangunan.” Kata Tae Ri. Sae Rom bingung Mumi,
Bukan di Mesir, tapi di Korea. Tuan Choi pun meminta memberikan tab padanya.
Tae Ri melihat Ji A seperti sengaja memancingnya.
“Hei. Ini
tampak seru... Hei, Pyo Jae-hwan, pergilah.” Kata Tuan Choi. Jae Hwa
memberitahu ada wawancara satu jam lagi.
“Ambil
kamera. Aku akan pergi.” kata Ji Ah. Jae Hwan pun tak bisa menolaknya. Tae Ri
akhirnya meminta izin agar bisa ikut.
Tae Ri
akhirnya duduk disamping Ji A. Ji A memperingatakan Tae Ri kalau Ini bukan
karyawisata, tapi insiden sungguhan dan menurutnya Itu hanya beberapa kalimat
di CV Tae Ri tapi hidup bagi mereka.
“Jika kau
menghalangi...” ucap Ji A dan Tae Ri menjawab kala bisa Pecat saja lalu
memberitahu kalau akan memeriksa kamera dahulu.
“Dari
mana kau belajar pakai kamera?” tanya Ji A. Tae Ri mengaku belajar sendiri.
“Aku
tidak yakin apa aku cukup andal untuk berguna.”kata Tae Ri. Ji A memastikan Tae
Ri bisa merekam video dengan itu, Tae Ri
menganguk.
“Bahkan
mayat?” kata Ji A. Tae Ri bertanya apakah
harus merekam mayat. Ji A membenarkan. Tae Ri mengaku tidak yakin.
“Kenapa?”
ucap Ji A. Tae Ri menjawab kalau merasa orang mati tidak akan menerima ini. Ji
A tak mengerti maksudnya.
“Apa pun
alasannya, jika kematianku harus diperlihatkan dengan kamera sembarang orang,
maka aku akan sangat sedih.” Ucap Tae Ri
“Kau
boleh memakai kamera itu. Kurasa mereka yang hanya fokus pada rasa penasaran di
depan orang mati tidak boleh memakai kamera.” Ucap Ji A
“Kenapa
kau tersenyum?” ucap Ji A. Tae Ri mengaku karena menyukai. Ji A bertanya suka
apa. Tae Ri mengaku suka dengan Ji A. Ji A tak menanggapinya. Tae Ri seperti
berusaha mendekati Ji A.
Shin Joo
melihat selembaran ditangannya [Kucing Hilang, Bomi,Russian Blue, betina, usia
tiga tahun] lalu menelp pemilik kucing agar bisa periksa belakang toilet di
taman tepi sungai. Si pemilik bingung Shin Joo yang tahu dari mana.
“Aku tahu
dari kucing liar di sekitar sini. Dia pasti di sana. Kau bisa mentransfer uang
kompensasinya, 200.000 won, ke bankku...” ucap Shin Joo tapi telpnya sudah
ditutup. Tiba-tiba anjingnya keluar dari tempat berbaring. Yoo Ri tiba-tiba datang
“Kenapa
kau kemari, Yoo-ri?” kata Shin Joo kaget. Yoo Ri membawa tas mengaku ingin
minum, tapi semua bar sudah tutup. Shin Joo bingung Yoo Ri yang ingin minum.
“Jika kau
tidak mau, lupakan saja.” Kata Yoo Ri.
Shin Joo bingun lau melihat anjingnya yang ada disamping Yoo Ri.
“Anastasia sudah menunggumu.” Kata Shin Joo bahagia. Yoo Ri mengeluh agar Jangan bersikap seolah dekat. Shin Joo tak bisa menahan tawanya.
“Kenapa
kau tertawa?” ucap Yoo Ri. Shin Joo memberitahu kalau anjingnya bilang juga
ingin dendeng di kantong itu.
“Kau
hebat.” Ucap Yoo Ri tak percaya. Shin Joo berjanji pada anjing akalu akan
memberimu dendeng untuk anjing.
Tuan Hyun
melihat Yeon yang datang dan langsung menyapanya, tapi Yeon tak peduli berjalan
begitu saja. Ia merasa kalau Yeon tampak sangat murung. Yeon melihat sekeliling
ruangan, dan melihat Informasi Pribadi, tentang Lee Rang
“Lihat
siapa yang datang.” Sapa Nenek Yeon. Yeon mengaku datang untuk menanyakan sesuatu.
“Aku
ingin menanyakan sesuatu. Kau menganggapku apa?” kata Nenek Yeon. Yeon pikir
Sudah jelas. Nenek Yeon meminta agar menjawabnya.
“Pemilik
Sungai Styx yang menguasai perbatasan dunia dan Neraka. Dengan penerawanganmu,
kau bisa...” ucap Yeon
“Jawabanmu
salah. Di masa lalu, saat diberi pertanyaan yang sama di tempat yang sama, kau
mengatakan ini. "Semoga kau terkena reumatik." Tunjukkan dirimu.”
Kata nenek Yeon marah.
Yeon
terlihat kesal dan akhirnya mengubah dirinya menjadi Rang. Nenek Yeon merasa kalau Rang pikir bisa
membodohinya dengan trik payah itu . Rang pikir Itu patut dicoba. Nenek Yeon
poikir Sepertinya Rang hanya belajar
hal-hal buruk dari kakaknya.
“Lee Yeon
tidak berubah. Dia benci karena menurutnya itu hina.” Ucap Rang
“Wajahmu
sebelum dan setelah berubah tetap tampak bodoh. Tapi aku penasaran. Kenapa
rubah penuh dosa ini masuk ke tempat yang dia bisa saja mati? Apa Kau ingin aku
mengirimmu ke Neraka?” ucap Nenek.
“Tolong
maklumi aku hari ini. Lagi pula, aku sudah memesan tempat.” Kata Rang. Nenek
Yeon berteriak marah.
“Apa
Neraka adalah restoran bintang Michelin yang kau bisa datang dan pergi
semaumu?” teriak Nenek Yeon
“Aku
tidak takut Neraka.”kata Rang. Nenek Yeon sudah tahu itu. Karena jika bekerja sama dengan kakakya. Rang
hanya terdiam.
“Kenapa?
Bukankah sudah lama kau menginginkannya? Kau ingin membunuh kakakmu sendiri.”
Kata Nenek Yeon
“Sesuai
dugaan, Nenek tahu segalanya. Karena keadaan menjadi seperti ini,
aku akan
jujur padamu. Aku ingin melanggar kontrak.” Kata Rang menceritaan kejadianya.
Flash Back
CEO TV
menyelamatkan dirinya, Rang pun bertanya Apa alasan menyelamatkannya. CEO
Meminta agar mebalas saja kebaikannya kelak. Ia pun meminta agar memberikan Lee
Yeon dan waktunya dua hari karnea butuh tubuhnya.
“Dahulu, dewa
memberimu lebih banyak bakat daripada manusia, tapi memberimu batasan tidak
bisa membebaskan diri. Karena rasa takut pada rubah sombong sepertimu yang menginjak
dan membunuh manusia.” komentar Nenek Yeon
“Tidak
masalah apa pun kritikmu, asalkan ada cara.” Ucap Rang. Nenek Yeon
memberitahu Memang ada cara.
“Apa itu?”
kata Rang. Nenek Yeon menyuruh Rang agar mati saja. Rang terdiam mendengarnya.
“Kecuali
kau mati, rubah tidak bisa lepas dari kontrak mereka. Jangan coba-coba
melanggar kontrak. Cobalah menyelesaikan semuanya.” Kata Tuan Hyun . Rang
tersadar dari lamunanya.
“Ingat
ini... Semua kontrak setara.” Ucap Tuan Hyun .
Shin Joo
dan Yoo Ri minum bersama. Yoo Ri mengaku takut Lee Rang akan mati karena tidak
punya teman atau keluarga dan ia tidak punya apa-apa. Shin Joo mengeluh
mendengarnya memberitahu Yoo Ri itu punya Anastasia dan juga dirinya.
“Jika bukan
karena Lee Rang, aku pasti pingsan dan mati di kebun binatang ilegal itu. Aku
tidak bisa tidur saat siang karena anak-anak mengetuk kaca dan aku tidak bisa
tidur saat malam karena gatal akibat kutu. Buluku terus rontok dan makanannya
tidak enak. Penjaga kebun binatang akan memukuliku.” Cerita Yoo Ri
“Apa? Di
mana tempat itu? Aku harus mengeringkan penjaga kebun binatang itu! Bagaimana
dia bisa memukulmu?” kata Shin Joo marah
“Kau
mabuk?” kata Yoo Ri. Shin Joo terunduk meminta maaf. Yoo Ri bingung kenapa
harus minta maaf
“Julukanku
dahulu adalah Gwangho. Artinya Rubah Gila.” Ucap Shin Joo. Yoo Ri tak percaya
mendengarnya.
“Aku
kehilangan semua saudaraku sekaligus karena perangkap oleh manusia dan aku
benar-benar sudah gila.” Kata Shin Joo. Yoo Ri meminta agar Lebih spesifik.
“Aku merasuki semua orang yang kutemui, entah dia pemburu, penebang kayu, atau pedagang garam. Banyak orang mati karena sangat ketakutan.” Aku Shin Joo. Yoo Ri pikir Shin Joo lebih buruk daripada dirinya.
“Aku
kabur dari roh gunungku yang mengancam akan membunuhku dan berakhir di hutan
Lee Yeon. Roh gunungku berteriak selantang petir untuk mengembalikanku, tapi
Lee Yeon mengatakan satu hal.” Kata Shin Joo/
“Kenapa
kau berteriak... Tidak. Semua yang memasuki hutanku adalah milikku.” Ucap Yeon
dan Shin Joo berdiri dibelakang Yeon seperti ketakutan.
“Pada
saat itu, aku memutuskan. Aku milik Lee Yeon. Itu sebabnya aku belajar
kedokteran dan...” kata Shin Joo
“Mau
tidur denganku?” ucap Yoo Ri. Shin Joo kaget. Yoo Ri menegaskan kalau Shin Joo
akan tidur dengannya.
“Aku
sangat suka masa lalumu yang compang-camping. Ada berbagai langkah untuk
mengatakan bahwa kau menyukai sesuatu. Contohnya, kau bisa mengajakku
berpacaran. Atau bisa dibilang ini hari pertama hubungan kita. Mari lewati
perkenalan itu.” Kata Yoo Ri. Akhirnya
terjadi kegaduhan di Rumah Sakit Hewan Shin Joo.
Ji A
melihat mayat dan mengaku belum pernah melihat mayat aneh seperti ini. Detektif
mengaku tidak bisa tidur karena bermimpi buruk semalaman. Ji A ingin memastikan
kalau memang mumi. Detektif menyuruh agar melihat sendiri.
“Hei.
Jangan rekam ini.” Ucap Detektif saat melihat Tae Ri yang akan merekamnya.
“Kau
bilang tidak bisa identifikasi karena sidik jarinya kering. Jika ingin mendapatkan
petunjuk, kami juga butuh detail tertentu. Apa Aku pernah merilis sesuatu tanpa
izin polisi? Bahkan dalam kasus orang hilang di pulau...” kata Ji A. Detektif akhirnya
mengerti.
“Dia
ditemukan di lokasi bangunan, bukan?” ucap Ji A. Detektif memberitahu Pekerja
menemukannya, tapi tidak ada jejak mereka berusaha menguburkannya.
“Mereka
tidak coba menyembunyikannya, tapi menunjukkannya?”kata Ji A
“Jika
bukan pembunuhan, tapi kematian wajar? Dia bisa saja mati dan mengering sendiri
di tempat yang pembangunannya ditangguhkan.” Ucap Detektif
“Ada
penggalian mumi alami di Provinsi Gyeonggi pada tahun 2002.” Kata Tae Ri. Ji A
mengingat kalau itu Wanita dari Papyeong Yoons.
“Wanita
dari Papyeong Yoons dikubur di bawah granit tebal yang mirip dengan beton. Itu
menghalangi oksigen hingga terbentuk ruang hampa di peti mati dan mencegah
pembusukan mayat.” Kata Tae Ri
“Tidak
mungkin di lokasi bangunan yang dia terpapar suhu normal.” Ucap Ji A.
“Berarti
seseorang sengaja membuat mumi?” kata Detektif. Ji A melihat mayat dan melihat
kuku palsu yang hilang.
“Apa yang
kau lihat?” ucap Detektif. Ji A merasapernah melihat ini kukunya dan langsung
pamit pergi. Detektif Baek bingung Ji A yang tiba-tiba pergi.
“Berikan
sisa bahannya kepadanya.” Kata Ji A. Detektif Baek memanggilnya. Tapi Ji A
sudah berlari dan masuk ke dalam ruangan mengambil kuku yang ditemukan di rumah
CEO TV.
Ji A pun bertemu dengan CEO TV diruangan,
merasa tahu pemilik kuku ini. CEO TV
pikir Ji A juga melihatnya karena Yang tersisa hanya kulitnya dan menurutnya
itu luar biasa. Ji A merasa ada yang aneh lalu bertanya siapa CEO TV itu.
“Aku
terlihat seperti apa bagimu?”ucap CEO Dan memperlihatak tulisan di dahinya. Ji
A melihat di cermin tertulis “Seo Gyeong”
“Pengkhianat
Seo Gyeong.” Kata Ji A mengingat datang yang dicari da tato wajah samar di
dahinya.
“Seo
untuk barat dan Gyeong untuk Seoul.” Ucap CEO TV. Ji A pun marah karena Ia yang
membawa ibu dan ayahnya. CEO TV
memberikan pada Ji A
“Ini
anyelir yang kubuat.” Kata Ji A. CEO TV menyuruh agar melihat bagian belakangnya.
Ji A
kaget melihat tulisan “Ji-ah, kenapa kau tidak menyelamatkan kami?” Ia pun tak
percaya kalau Mereka masih hidup dan ingin tahu keberadanya. CEO meminta Ji A
agar membawakan roh gunung jad akan mengembalikan orang tuanya.
“Kau
belum berubah sedikit pun. Kau sangat arogan.Apa Kau pikir semua orang ada di bawahmu?”ejek
Imoogi
“Aku tahu
setidaknya kau di bawahku. Aku tidak sabar menginjakmu.” Kata Yeon
“Adikmu,
wanitamu, dan orang tuanya. Nyawa mereka ada di tanganku. Kau punya apa? Biar
kuberi saran yang logis. Serahkan tubuhmu kepadaku, maka yang lainnya akan
hidup.” Kata Imoogi, Yeon pun terdiam mendengarnya.
Bersambung
ke episode 11
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar