PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 04 Februari 2020

Sinopsis Crash Landing On You Episode 12 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Di depan STASIUN CHEONGDAM, Eun Dong menunggu dengan kedingingan tapi Jung Hyuk belum  datang. Ia pun dengan wajah kesal sudah menduganya kalau Pemanen Tomat itu pengecut.
Jung Hyuk akhrinya duduk dengan wajah kesal, Se Ri datang memberitahu kalau sudah mengaturnya untuk versi anak-anak jadi tak bisa mengakses situs gamehs dan situs dewasa dan hanya boleh gunakan internet dua jam sehari.
“Bermain gim berlebihan sangat berbahaya bagi pria yang kompetitif sepertimu.” Ucap Se Ri
“Astaga, ini berlebihan.” Keluh Jung Hyuk. Se Ri menegaskan tidak tapi Jung Hyuk tetap merasa berlebihan, mereka pun saling adu mulut. 



“Aku menyuruhmu mencari informasi, tapi kau malah ingin berkelahi dengan pria bernama Pemanen Tomat?” keluh tentara Pyo.
“Maafkan aku.” Kata Eun Dong tertunduk, lalu tentara Pyo pun ingin tahu yang dilakukan tentara Park.
“Aku sempat mencari di sekitar kawasan Cheongdam-dong. Tapi, aku mengalami kesulitan.” Ucap Tentara Park. Mereka ingin tahu apa yang terjadi.
“Tiap aku melangkah, orang-orang mendekatiku dan memberiku kartu-kartu ini.” Ucap Tentara Park memperlihatkan kartu nama ditanganya.
Mereka bingung melihat kartu nama  SN,YJ, JYB lalu bertanya-tanya Kode apa ini lalu ingin tahu Mereka bilang apa. 

Flash Back
Seorang pria datang memberikan kartu nama Tentara Park, bertanya dari agensi mana dan terntara Park itu adalah orang yang mereka cari.
Mereka pun akhirnya memastikan kalau orang itu yang mencari Tentara Park. Tuan Jung pikir kalau berpikir itu dari Badan Intelijen Nasional. Tuan Pyo pikir kalau Tentara Park yang mengungkap penyamaran. Tentara Park pikir tak seperti orang luar tapi bisa berbaur dengan orang Selatan.
“Tapi, kau memang agak mirip orang Utara.” Kata Tentara Pyo. Tentara Park pun meminta maaf.
“Pastikan memakai masker dan menunduk saat kau keluar.” Ucap tentara Pyo. Tentara Park menganguk mengerti.
“Aku tahu tak mudah, tapi ternyata lebih sulit menemukan mereka.” Kata Tuan Jung mengeluh. Mereka pun setuju.
“Ini tak mudah sama sekali. Uang kita pun makin menipis.” Ucap Tuan Jung lalu menyimpan uang dari Tuan Pyo. 

Sementara di Korea utara, Teman Tuan Cho ada diruangan sedang membaca koran. Anak buahnya kalau sudah mendapat kabar dari Letnan Kolonel Jo, bahwa bilang melihat Ri Jung Hyeuk di Selatan dan akan menghubungi keluarga Yoon Se-ri lalu membawanya kemari untuk mengungkap segalanya.
“Apa Kau tahu? Jika ini sampai gagal, aku bisa terseret masalah ini. Aku yakin Direktur Biro Politik Umum sudah tahu soal ini. Jangan gegabah sebelum semuanya jelas.” Kata Si pria. Anak buahnya menganguk mengerti. 

Dan baru saja akan tidur melihat nama “AL” di ponselnya, lalu mengangkat dan bertanya kenapa masih bangun.  Seung Jung dengan badan dalam selimut  memberitahu kalau Tak ada listrik seharian di sini. Dan pikir itu bagus.
“Pasti gelap di sana. Diamlah dan tidur.” Kata Dan tak peduli. Seung Jung mengaku Di sini dingin sekali jadi sakit.
“Aku tak bisa isi ulang baterai ponselku...” ucap Seung Jung lalu telpnya pun mati.
Dan tak peduli memilih untuk tidur saja, tapi seperti kepikiran akhirnya menyalakan lampu kamar lalu pergi ke kulkas membawa bahan makana. Ia menegaskan kalau  Seung Jung Jika bohong, maka akan membuatnya menyesal.

Dan masuk ke apartementnya dengan lampu yang mati lalu dengan senternya memanggil Seung Jung. Tapi tak terdengar lalu kakinya menendang sesuatu dan langsung terdengar jeritan,Seung Jung ternyatar berbaring di lantai.
“Kau sedang apa di sini?” ucap Dan heran. Seung Jung pikir Dan bisa melihatnya kalau sekarat lalu mengeluh kalau senternya itu membuat matanya sakit. 

Seung Jung akhirnya berbaring di tempat tidur merasa tak percaya kalau bisa melihat napasnya. Sementara Dan sibuk didapur memasak dengan kemampuanya memasukan garam semaunya. Ia lalu masuk kamar menyuruh Seung Jung bangun.
“Aku Tak mau, dingin.” Ucap Seung Jung. Dan langsung memukul dengan sendok agar bangun.
“Kau Tak boleh pukul pasien.” Keluh Seung Jung lalu melihat Dan yang memasak bubur untuknya dengan senyuman bahagia mengucapkan Terima kasih.
“Jika kau lebih teliti, maka kau bisa menemukan perapian dan kayu bakar.” Ucap Dan
“Siapa yang mengira ada perapian di apartemen? Astaga, bubur ini luar biasa.” Ucap Seung Jung mulai memakan bubur dengan senyuman.
“Apakah seenak itu?” kata Dan. Seung Jung mengaku Asin sekali. Dan akan mengambil buburnya.
“Tidak, tak apa-apa... Aku memang terlihat kaya dari kecil, tapi aku punya kisah yang akan membuatmu menangis tersedu-sedu. Bubur ini mengingatkan hari-hariku menyantap bubur asin.” Kata Seung Jung
“Apakah itu salah satu bualanmu lagi?” sindir Dan. Seung Jung terlihat bingung.
“Apa Kau pikir aku tak tahu, orang macam apa kau di Selatan?” kata Dan 


Flash Back 
Tuan Go akan memberikan berkas tapi bingung kenapa Dan  mau membaca ini. Dan mengaku untuk menghabiskan waktu. Tuan Go pun langsung memberikan berkasnya, Dan pun tahu tentang Tuan Go dari berita dimajalah.
“Setelah Se-ri membatalkan pertunangan denganmu, kau membawa kabur dana luar negeri dari perusahaan kakak keduanya. Seorang pebisnis Inggris, Goo” 

Dan bisa tahu kalau itu adalah Seung Jung,  Seung Jung tak percaya Dan bisa mengumpulkan informasi juga lalu memuji memang wanita sempurna. Dan memperingatkan Seung Jung kalau ingin menipunya maka  jangan bermimpi.
“Aku tak memimpikan itu. Saat merasakan ini, aku memang teringat masa laluku dan makan malam terakhirku dengan keluargaku. Ayahku ditipu oleh orang kepercayaannya, jadi, dia kehilangan perusahaannya.” Cerita Seung Jung
“Kami malah pindah ke Inggris. Aku kesulitan mencerna makanan di sana. Tak ada yang enak, dan kami tak punya uang. Suatu hari, untuk makan malam, kami makan bubur hanya dengan garam.” Cerita Seung Jung
“Dan Apa itu makan malam terakhirmu dengan keluargamu?” tanya Dan terlihat bersimpati.
“Ayahku meninggal setelah itu, dan ibuku menikah lagi. Aku juga masuk sekolah kejuruan.” Ucap Seung Jung
“Kau sudah melihat keadaan ayahmu setelah ditipu. Kenapa kau menipu orang lain?” kata Dan 


Seung Jung pikir kalau sedang balas dendam, Dan pun menduga orang-orang yang menghancurkan bisnis ayah Seung Jung adalah keluarga Se Ri. Seung Jung membenarkan dan  mau kembalikan seperti dahulu.
“Awalnya, aku mau jadi menantunya agar bisa menembus benteng musuh layaknya Kuda Troya.” Ucap Seung Jung.
Flash Back
Se Ri yang dijodohkan oleh sang kakak langsung menegaskan pada Seung Jung
“Aku takkan terbuai. Aku bisa lihat segalanya. Kau hanya menyiapkan fondasinya saat ini, untuk tujuan lebih besar. Tampaknya kau mau menikahiku agar bisa memiliki semuanya. Kurasa itu takkan terjadi” ucap Se Ri. Seung Jung hanya diam saja.
“Aku tumbuh di keluarga kompetitif, jadi, pengamatanku tajam. Ambillah uang jajan dari kakakku dan selesaikan. Ucap Se Ri dingin.

“Aku gagal karena Se-ri terlalu cerdas. Tapi, kakak-kakaknya bodoh, jadi, aku mencoba. Kakak keduanya sangat serakah dan Memikat hati orang serakah merupakan hal termudah.” Kata Seung Jung
“Awalnya, aku pikir mendapatkan kembali uang ayahku dan bunganya merupakan balas dendam yang pantas. Karena ayahku ditipu, sudah sewajarnya aku membalas, tapi entah kenapa, tak melegakan. Ini Hanya membuatku pusing.” Ungkap Seung Jung.
“Ada yang bilang, menjadi bahagia merupakan balas dendam terbaik. Bukankah mengembalikan semua uang dan menjalani hidup bahagia tanpa beban akan jadi balas dendam sejatiku, Nona Seo?” ucap Seung Jung
“Siapa yang bilang begitu? Jika seseorang membuatku menangis, maka aku akan membuat dia menangis darah, itu baru balas dendam.” Kata Dan sinis. Seung Jung memuji Dan yang memang hebat.
“Kapan kau akan balas dendam jika bersantai seperti orang lemah? Kau harus fokus memulihkan diri, agar bisa kembali ke Selatan dan hancurkan keluarganya!” ucap Dan penuh amarah
“Apa Kau ingin aku balas dendam, atau kau mau mewakiliku?” ucap Seung Jung.
Dan seperti frustasi membuka laci dan mengeluarkan alkohol dan langsunbg meminumnya dari botol. Seung Jung panik karena Dan meminum alkohol. 



Se Ri berjalan keluar kamar melihat Jung Hyuk yang menatap keluar jendela, lalu memanggilnya bertanya sedang apa di sana. Jung Hyuk memegang sekaleng bir dan menawarkan Se Ri. Se Ri mengaku mau minum tapi bukan bir, akhirnya mereka duduk sambill minum soju.
“Aku mulai mabuk.” kata Se Ri. Jung Hyuk tak percaya Se Ri sudah mabuk. Se Ri mengaku Sangat mabuk.
“Syukurlah.” Ucap Jung Hyuk tersenyum. Se Ri melihat Jung Hyuk pasti senang.
“Jika kau sangat mabuk, maka aku mau mengatakan sesuatu.” Kata Jung Hyuk. Se Ri ingin tahu Jung Hyuk akan mengatakan apa.
“Apa kau Mau bilang aku cantik?” ucap Se Ri. Jung Hyuk mengaku bukan itu. Se Ri mengeluh Jung Hyuk masih saja tegas saat mabuk.
“Aku tak mau kembali... Aku tak mau kembali. Aku hanya ingin di sini bersamamu.” Ucap Jung Hyuk
“Kurasa aku sudah mau sadar.” Kata Se Ri. Jung Hyuk terlihat bingung da menegaskan Se Ri tak bisa melakuanya.
“Aku belum sadar... Cepat Lanjutkan... Aku sangat mabuk saat ini. Saat sadar dari ini, aku tak akan ingat apa pun. Jadi, katakan semua yang ingin kau katakan.” Ucap Se Ri menuangkan soju juga.
“Aku mau menikahimu di sini,dan mempunyai anak yang mirip denganmu.” Kata Jung Hyuk
“Aku mau anak perempuan” ucap Se Ri. Jung Hyuk mengatakan  ingin akan anak kembar.
“Apa? Kembar? Aku hampir sadar lagi.” Keluh Se Ri. Jung Hyuk mengeluh kalau berharap tidak seperti itu. Se Ri pun meminta agar melanjutkan yang diingikan Jung Hyuk.
“Aku mau bermain piano lagi.” Kata Jung Hyuk. Se Ri pikir Jung Hyuk harus bermain lagi.
“Aku akan mengatur konser piano untukmu. Dinilai dari bakatmu, kau bisa tampil di Pusat Kesenian Seoul... Tunggu... Haruskah kubeli Pusat Kesenian Seoul itu? Kurasa aku bisa membelinya.” Kata Se Ri 



“Kau memang mabuk.” ejek Jung Hyuk. Se Ri mengaku sangat mabuk bahkan tak akan bisa sadar dari ini.
“Aku mau melihat rambutmu memutih dan kulitmu keriput. Dirimu yang menua. Kau pasti masih cantik.” Ucap Jung Hyuk. Se Ri pikir seperti itu. “Aku akan menua dengan sangat perlahan. Jika kau mau melihatnya, kau harus tetap di sisiku dalam waktu yang cukup lama.” Kata Se Ri . Jung Hyuk pikir harus melakukannya.
“Jung Hyuk, kau bisa tetap di sisiku selama mungkin, tapi jangan minum dengan orang lain. Menurutku, kau lebih menarik saat mabuk. Memikirkan wanita lain melihatmu mabuk seperti ini membuatku khawatir hingga tak bisa tidur nyenyak.” Ungkap Se Ri menatap Jung Hyuk.
“Kau harus selalu minum di rumah... Mari lakukan itu. Janji hanya minum di rumah... Berjanjilah.” Kata Se Ri memberika jari kelingkingnya, saat itu Jung Hyuk pun akhirnya mengaitkan jarinya. 


Nyonya Go membuka pintu kamar anaknya dan kaget karena tak ada dialam kamar. Ia panik karena Dan tidak pulang semalam. Seung Jung terbangun dengan kepala yan sakit dan kaget ternyata Dan tidur disampingnya dengan memeluk botol.
“Dia sangat bersikeras habiskan sebotol kemarin... Kenapa dia bisa tidur nyenyak di sebelah penipu? Kenapa kau seceroboh ini?” ucap Seung Jung menatap Dan dengan senyuman lalu menutup wajah Dan yang terkena matahari. 

Di rumah Nyonya Go mencoba menelp Dan tak ponselnya tak aktif,  Tuan Go panik kalau Dan yang tak menjawab. Nyonya Go mengaku Seumur hidup, belum pernah merasakan pengaruhny sebagai jenderal bintang satu. I apikir Inilah kesempatan adiknya.
“Tunjukkan kekuasaanmu.” Ucap Nyonya Go. Tuan Go bingung dan ingin tahu bagaimana caranya.
“Cari tahu segalanya mengenai pria itu, Alberto.” Kata Nyonya  Go. Tua Go pikir pasti. 

Di desa terlihat ada kesedihan, semua ibu-ibu mencuci dalam diam. Nyonya Hyun pikir mereka seharusnya mengunjunginya walau sekali karena sudah beberapa hari Nona Ma tak keluar rumah. Nyonya Na ingin tahu rencana Nyonya Hyun.
“Bagaimana kalau kita kunjungi istri yang suaminya tertangkap dan mengalami ketidakadilan?” ucap Nyonya Na.
“Benar. Kita tak tahu kapan anggota keluarga lain akan ditangkap. Berbahaya mengunjunginya.” Ucap Nyonya Yang
“Walau begitu, aku sudah tak melihatnya beberapa hari. Aku bahkan tak tahu apakah dia punya cukup kayu.” Kata Nyonya Hyun kasihan.
“Dengarlah. Badan Keamanan sangat ketat mengawasi mereka. Jika kau mengunjungi rumahnya dan ditangkap dengan keluarganya, aku tak bisa membantumu. Jadi, kalian harus jaga sikap.” Ucap Nyonya Na. Semua menganguk mengerti. 


Jung Hyuk memakai setelah jas dan juga jam tanganya. Se Ri keluar kamar bertanya apakah sudah siap, lalu memuji kalau tampak tampan hari ini. Jung Hyuk tahu kalau Se Ri bilang ada acara besar hari ini. Se Ri memberitahu Ada banyak orang juga.
“Benar sekali. Itu sebabnya, aku butuh pengawalku di dekatku... Tapi Tunggu. Ini jamnya.” Kata Se Ri tak percaya. Jung Hyuk bingung Jam apa.
“Aku menceritakan jam ini.”kata Se Ri tak percaya melihat jam tangan yang ditangan Jung Hyuk.

Flash Back
Se Ri memberitahu saat kereta berhenti memberitahu ada jam tangan pria bagus di pegadaian itu. Jung Hyuk tak mendengarnya. Se Ri mengeluh Jung Hyuk yang tak mendengarnya, lalu merasa Orang-orang di sini tak dengarkannya.
Saat mereka akan pergi ke perbatasan korea, Se Ri memberitahu kalau kehilangan hadiahnya setelah baru membelikannya Padahal itu jam tangan klasik yang bagus.

“Inikah jam yang kau bicarakan?” tanya Jung Hyuk. Se Ri membenarkan dan ingin tahu dapat jam ini dari mana.
“Ini sulit kupercaya. Kau juga menyelamatkanku tanpa sadar.” Kata Jung Hyuk. Se Ri tak percaya mendengarnya.
“Apa Aku menyelamatkanmu tanpa tahu kau menyelamatkanku?” ucap Se Ri. Jung Hyuk membenarkan. 

Tuan Jung dkk melihat iklan cara SE Ri’s CHOICE DEBUT DI RUANG PAMERAN. Tuan Jung pikir ini  kesempatan emas mereka karena Se-ri pasti datang ke acara ini. Eun Dong memikirkan  Bagaimana kalau merka diusir lagi seperti waktu itu.
“Bukankah kita harus berdandan seperti pria Selatan?” kata Ju Meok 

Akhirnya Semua wartawan sudah berkumpul diacara DAPUR DAN KAMAR MANDI: PERABOT RUMAH. Se Ri terlihat gugup mengaku  Sudah lama sejak kali terakhir  bicara di hadapan umum. Jung Hyuk menatap seperti menenangkanya.
“Bagaimana penampilanku?” tanya Se Ri. Jung Hyuk mengaku  tampak luar biasa.
“Kau tak terlihat gugup... Jangan khawatir. Bicara saja di depan mereka.” Kata Jung Hyuk. 

Akhirnya semua tamu mendengarkan suara MC, Si pria memberitahu Pertama, mari sambut Pimpinan Pilihan Seri yang kembali secara ajaib, yaitu Yoon Se Ri. Se Ri pun keluar dari belakang berdiri diatas panggung.
“Kami sudah lama mempersiapkan peluncuran Pilihan Interior di Pilihan Seri. Akhirnya ini dimulai. Aku berterima kasih kepada hadirin karena merayakannya bersamaku. Aku yakin, hilangnya diriku membuat kalian tak nyaman.” Ucap Se Ri.  
“Aku akan bekerja lebih keras karena sudah membuat kalian cemas. Berkat kalian, perusahaan kita bisa tumbuh dan menghasilkan banyak keuntungan. Jadi, aku mengirimkan kalian hadiah.” Kata Se Ri lalu terdengar semua suara ponsel mendengar didalam ruangan.
“Sekarang... Ini bonus spesial... Terima kasih atas usaha kalian... Baiklah. Mari kita buka toko ini dan mulai menjual.” Ucap Se Ri. Semua menjerit bahagia dan terlihat senang menerima bonus.
“Aku akan bekerja keras!” kata pegawai. Jung Hyuk yang ada dibelakang menatap Se Ri dengan senyuman. 


Lima sekawan akhirnya masuk ke dalam gedung, Tuan Pyo yakin Setelah berdandan, tak ada yang berani menghina penampilan merekea jadi  hanya perlu perhatikan ucapan. Ju Meok pikir  Di Selatan, orang kaya akan berkata begini.
"Berapa? Berapa yang kau butuhkan?" kata Ju Meok. Tuan Jung pikir hanya harus bersikap gigih dalam menanyakan harga
“Tampaknya tak sesulit itu.” Ucap Tuan Jung lalu mengaja mereka segera maju jalan. 

Tuan Pyo duduk diatas sofa dengan gaya angkuhnya bertanya “Berapa harga ini?” pegawai menjawab Harganya 3.710.000 won. Tuan Pyo pikir  Jika itu harga untuk meja, sofa panjang, dan kursi, maka semuanya masih masuk akal.
“Itu harga untuk kursinya.” Kata Pegawai. Tuan Pyo menutupi rasa kagetnya mengaku masih masuk akal.
“Ini stok terakhir kami..  Apa Mau membelinya?” tanya pegawai. Tuan Pyo pikir harus membelinya.
“Sebelum membuat keputusan, aku mau bertemu dengan pimpinan perusahaan. Aku ingin bertanya soal produknya.” Kata Tentara Pyo
“Kau bisa bertanya kepadaku.” kata pegawai. Tentara Pyo akhirnya memilih untuk pergi. 

Tentara Pyo melihat ke sisi lain kalau akan membelinya. Pegawai wanita melihat Tuan Pyo yang akan membeli meja konsol. Tuan Pyo mengaku bukan sambil menunjuk ke meja. Pegawai menegaskan mengatakan itu meja konsol.
“Bukan, dengarkan aku.. Aku mau beli ini, itu, dan perabot di sana. Berapa harga semua barang di sini? Bagi orang sepertiku, waktu adalah emas. Memilih perabot itu membuang waktu.” Kata Tuan Pyo. Ju Meok dan Tentara Park menyetujuinya.
“Apa Kau mau beli semuanya?” tanya si pegawai. Tuan Pyo pikir  membeli semua yang ada di sini akan lebih cepat jika bicara ke pemiliknya.
“Menegosiasikan harganya akan lebih cepat seperti itu.” Kata Tuan Pyo. Pegawai pikir kalau bicara dengan mereka lebih cepat. Akhirnya Tuan Pyo memilih pergi. 

Tiga pegawai akhirnya melihat Tuan Pyo dkk kalau terus memaksa ingin menemui Pimpinan dan merasa ada yang aneh dengan mereka. Pegawai wanita mengaku sudah mendengar dari kantor pusat kalau Pimpinan hampir diserang penguntit beberapa hari lalu.
“Haruskah kita panggil petugas...” kata Si pegawai pria dan kaget melihat Tuan Jung tiba-tiba sudah ada dibelakang menguping.
“Ada yang bisa kubantu?” tanya pegawai. Tuan Jung mengaku Tidak butuh lalu bergegas pergi dengan memasukin pintu tanpa ada ruanganya. 

Akhirnya Tuan Jung bergegas memberikan tiga pria kalau baru menguping dan Misi mereka ketahuan jadi mengajak agar pergi. Tuan Pyo kaget ingin tahu alasanya lalu melihat petugas yang ditemui saat datang ke gedung Se Ri.
“Jika dia melaporkan kita... Hei, kita pergi sekarang.” Kata Tuan Jung lalu teringat dengan Eun Dong.
“Eun Dong. Eun Dong di mana? Eun Dong ke mana? Cari Eun Dong.” Kata Tuan Jung dan mereka pun mencari si Maknae.
Mereka akhirnya melihat Eun Dong yang tertidur didalam etalase tepat tidur. Mereka pun mencoba membangukan Eun Dong dari luar. Eun Dong tertidur nyenyak lalu akhirnya membuka matanya. Mereka memberitahu Eun Don kalau hampir tertangkap jadi meyuruhnya Keluar.
Eun Dong akhirnya bergegas keluar dari ruangan dan mereka pun melihat petugas mengejarnya. Eun Dong sempat terjatuh, Jung Hyuk sedang berjalan melihat anak buahnya, Tentara Park membantu Eun Dong untuk berlari.
“Permisi... Pak! Sepatumu! Kau lupa sepatu... Astaga.” Teriak petugas. Jung Hyuk pun melihat sepatu Eun Dong yang tertinggal. 


Mereka pun pergi lebih jauh,  dengan nafas terengah-engah. Tentara Park pikir petugas tak mengejar mereka lagi. Tuan Jung merasa sudah menduga kalau Mereka cepat sadar tapi heran Kenapa dia bisa tahu dan mengejar mereka.
“Tepat sekali... Aku ketakutan karena Eun Dong... Lalu Sepatumu kenapa?” ucap Tuan Pyo melihat Eun Dong hanya mengunakan kaos kaki yang  bolong.
“Gawat. Aku terburu-buru tadi. Aku melupakannya.” Ucap Eun Dong. Tuan Pyo langsung memarahinya.
“Seharusnya jangan ceroboh. Di luar dingin... Ayo Duduklah. Kenapa kau malah tidur di kasur itu? Apa misi kita tidur?” ucap Tuan Pyo memarahinya.
“Maaf...Aku tak pernah tidur di kasur senyaman itu, jadi...”kata Eun Dong. Tuan Jung pikir tak perlu menjelaskanya.
 “Dia juga tak bermaksud tidur di sana. Dia hanya kelelahan.” Kata Tuan Jung membela.
Tuan Pyo pun membuka sepatu agar Eun Dong yang memakainya. Eun Dong menolak karena merasa baik-baik saja. Tuan Pyo pun memarahi Eun Dong kalau kakinya yang akan terluka karena tak bisa ke rumah sakit. Eun Dong pun mengucapakan maaf. Saat itu seseorang datang membawakan sepatu.
Bersambung ke part 3

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar