PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 07 Juni 2018

Sinopsis What's Wrong with Secretary.Kim Episode 1 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Young Joon bertanya Apa ibunya membuat Mi Soo merasa tidak nyaman. Mi So mengaku tidak, Young Joon pikir ibunya sepertinya ingin membuat segalanya antara dirinya dan Mi So. Young Joon dengan bangga berpikir kalau Mi Soo akan senang.
“Tidak, Aku memastikan bahwa aku harus mengundurkan diri sesegera mungkin sebelum aku terlibat lebih jauh hal ini.” Tegas Min Soo. Young Joon hanya bisa melonggo.
“Aku pikir kita sudah menyelesaikan masalah itu sebelumnya. Kau tahu dengan baik bahwa itu adalah posisi yang menggiurkan.” Kata Young Joon heran.
“Ya, aku tahu Anda telah menawarkan posisi yang menggiurkan, tapi aku masih ingin mengundurkan diri. Aku minta maaf. Aku tidak bisa mengambilnya kembali.” jelas Mi Soo
“Jangan membuatku bersikeras dalam hal ini.” Tegas Young Joon menatap Mi Soo. 

Mi Soo memanggang kulit babi, dua orang wanita ingin ikut memanggang. Mi Soo menolak karena sudah jadi kebiasaan kerjanya bahkan merasa terobsesi untuk mengatur mejanya sendiri. Keduanya mengajak Mi So agar makan bersama.
“Kau berdua harus menikmati makanannya. Ngomong-ngomong, kalian berdua terlihat lesu. Apa sulit bekerja di rumah sakit?” tanya Mi So
“Mi So, jangan khawatir tentang bisnis kami lagi. Aku bahkan tidak bisa menjaga adikku sendiri  sebagai kakak tertua dan hanya memikirkan diri sendiri. Kau sudah berjuang banyak karena itu.” Ucap Kakak Mi Soo berkacamata
“Jangan ngomong seperti itu, Kalian berdua satu jalan denganku, jadi kita akan membayar hutang bersama-sama. Ditambah , kau tidak menimbulkan masalah seperti ayah.” Ungkap Mi Soo
Kakak Mi So yang gemuk langsung marah karena  Ayahnya membuat masalah lagi. Mi So membenarkan kalau Ayah meminjam uang dari rentenir awal bulan ini, sekitar 30.000 dolar. Keduanya langsung terkejut, tapi mengeluh karena membahasnya sekarang karena membuat dirinya makin khawatir. Tapi kakak kedua yang terakhir ingin tahu kelanjutanya.
“Aku menjual mobilku untuk melunasinya.” Ucap Mi Soo. Kakak pertamanya kaget karena adiknya punya mobil.
“Aku ketinggalan bus dan terlambat sekitar 10 menit, dan wakil ketua membelikannya untukku. Aku menjualnya setelah membawanya sekitar satu minggu. Aku sudah melunasi semua hutang, jadi merasa sangat lega sekarang.” Ucap Mi So tersenyum bahagia. 


Yoo Sik tertawa lebar didepan Young Joon yang termenung, Young Jung merasa jengkel melihatnya karena tak ada yang lucu. Yoo Sik akhirnya berpikir kalau sekarang itu tidak terlalu lucu. Young Joon heran Setelah semua waktu bersama dengan Mi Soo tapi bersikap tenang seperti itu.
“Kau selalu mengatakan bahwa kalian berdua hanya terkait dengan pekerjaan.” Sindir Yoo Sik
“Aku ingin tahu apa alasannya. Mi So pasti tidak melakukannya untuk kondisi yang mengejutkan.” Ucap Young Joon
“Pikirkan baik-baik. Dia pasti memiliki semacam pemicu yang membuatnya ingin mengundurkan diri.” Jelas Yoo Sik. Young Joon memikirkan "Pemicu"
Ia mengingat saat mengangkat tanganya mengatakan “Aura yang ku keluarkan.” Lalu komplain tentang pengucapkan kata "Aksen". Sampai akhirnya Mi Soo mengatakan ingin mengundurkan diri. Setelah itu seorang wanita datang mendekati Young Joon di pesta lalu berpikir kalau itu Oh Ji Ran. 

Mi Soo bersin dengan keras, kedua kakaknya mengeluh karena Mi Soo lupa mengambil pil alerginya dan heran karena hanya adiknya  yang alergi terhadap serbuk sari. Mi So mengambil obat dari tangan kakaknya sambil mengucapkan Terima kasih.
“Aku mendukungmu karena suatu alasan. Kami sangat menyesal atas apa yang telah kau lakukan untuk kami.” Kata Kakak tertua lalu memukul adiknya yang tambun malah lebih peduli dengan daging bakar.
“Maaf, tapidagingnya mulai terbakar.” Ucap kakak kedua lalu ingin tahu alasan Mi Soo yang  menyentuh bunga padahal alergi terhadap serbuk sari.
“Apa wakil ketuamu itu membuatmu melakukannya lagi?” kata Kakak tertua terlihat marah. 

Flash Back
Oh Ji Ran datang menemui Young Joon dengan senyuman. Young Joon heran melihat Ji Ran datang. Ji Ran mengaku sengaja  diundang sebagai selebriti lalu memeriksa daftar undangan dan menemukan nama Young Joon jadi sengaja datang untuk mengejutkannya.
“Kau seharusnya memanggilku sebagai gantinya. Apa kau datang bersamanya karena kamu pikir aku sedang sibuk? Tapi apa kamu tidak melihat sesuatu yang berbeda dariku?” kata Ji Ran. Young Joon terlihat binggung dan menatap kearah Mi So memberi kode ke arah leher.
“Kalungmu terlihat bagus untukmu.” Ucap Young Joon.
“Itu adalah apa yang kau berikan padaku sebagai hadiah.” Ungkap Ji Ran. Young Joon tetap terlihat dingin.
“Lalu Hari apa ini menurutmu?” tanya Ji Ran. Young Joon terlihat binggung. Ji Ran mengeluh karena hari ini ulang tahunnya.
“Memberikan aku bunga cukup baik untuk hadiah ulang tahunku.” Kata Ji Ran. Diam-diam Mi Soo berjalan mundur dan langsung berlari pergi ke toko bunga.
Mi So berusaha menjauhkan bunga dari tanganya walaupun terus menurus bersin, sampai akhirnya bunga berada ditangan Ji Ran. Ji Ran tersenyum bahagia memuji Young Joon memang yang terbaik. Saat itu Young Joon melihat mata Mi So berkaca-kaca. 


Young Joon mengingat kalau Sekretaris Kim menangis dan berpikir melakukan kesalahan pada waktu itu dan matanya berkaca-kaca. Yoo Sik pikir Mata Mi So penuh kelembapan dan berkata dalam hati "Apa aku harus menyiapkan bunga bahkan untuk gadis lain? Jadi Aku tidak tahan lagi. Aku berhenti."
“Tidak, itu tidak benar. Aku pikir, akhirnya aku tahu mengapa dia ingin mengundurkan diri.” Ucap Young Joon tersenyum yakin
“Kenapa aku memiliki firasat buruk tentang dugaanmu itu?” komentar Yoo Sik
“Mengapa aku tidak menyadari hal ini sebelumnya? Aku benar-benar bodoh” ungkap Young Joon. Yoo Sik menyetujui temanya memang bodoh dan ingin tahu apa yang ada di pikiranya.
“Alasan pribadinya yang tidak bisa diucapkan... Matanya...” kata Young Joon yakin kalau Sekretaris Kim menyukainya. 

Sementara Mi Soo mendengar komentar kakaknya kalau Young Joon yang menyukainya itu pasti tak mungkin. Kakaknya pikir itu mungkin karena membelikan kan pakaian, sepatu, dan banyak lagi barang lainnya. Ia pikir itu untuk menjaga image dan terlalu banyak untuk hal itu.
“Aku yakin wakil ketua menyukaimu.” Kata kakak kedua Mi Soo yakin
“Itu tidak pernah terjadi. Dia sangat mencintai dirinya sendiri sehingga dia tidak peduli dengan orang lain. Dia tidak pernah jatuh cinta dengan orang lain. Itu tidak masuk akal.” Tegas Mi Soo yakin. Tapi kedua kakaknya yakin.
“Apa Dia tidak pernah mencintai siapa pun pada usianya?” kata kakak tertua. Kakak kedua langsung menjawab kalau itu adalah Mi So.
Mi So terlihat tak suka mendengarnya, Sang kakak langsung memarahi adiknya lalu menawarkan makanan, Mi Soo seperti tak suka hanya terdiam menyuruh kakaknya saja yang makan. 

Young Joon pikir merasa harus berhati-hati jikalau Mi So punya perasaan untuknya. Ia memikirkan tentang perhatian Mi So dan juga sudah  bekerja di sampingnya selama sembilan tahun, menurutnya jika dia robot maka tidak akan punya perasaan padanya.
“Yah, jangan terlalu yakin tentang itu.” Ucap Yong Sik dengan nada mengeluh karena Young Joon yang terlalu percaya diri
“Sekretaris Kim... Kita seharusnya berhubungan sebatas pekerjaan... Dia menyukaiku seperti yang ku harapkan.” Ucap Young Joon yakin. Yoo Sik membiarkan Young Joon dengan pikiranya. 


Mi Soo menyakinkan Tidak ada apa-apa di antara mereka bahkan Tidak ada hubungan asmara antara wakil ketua dan  hanya terikat dengan pekerjaan., bahkan mengundurkan diri dari pekerjaan. Keduanya kaget karena  mengundurkan diri dengan tiba-tiba.
“Apa dia mengganggumu lagi? Kenapa brengsek itu...” ucap kakak kedua marah. Mi So menegaskan bukan seperti itu.
“Kondisi Ayah dan Kalian berdua sudah membaik. Kita juga sudah melunasi hutang-hutang. Jadi aku ingin mengundurkan diri.” Jelas Mi So
“Apa yang akan kau lakukan setelah itu?” tanya kakaknya. Mi So mengaku  belum yakin.
“Ini terasa buruk karena aku tidak akan diperlakukan sebaik ini di usia dengan karirku saat ini. Tapi itu membuatku sangat sibuk, dan aku tidak berpikir akan bisa mengundurkan diri selamanya jika tidak sekarang. Ditambah... “ jelas Mi Soo lalu melihat ponselnya berdering dari “Wakil Ketua Lee”

Kedua kakaknya langsung menyuruh Mi Soo agar tak mengangkatnya. Tapi Mi Soo tetap mengangkatnya.  Young Joon pikir Mi Soo sudah tahu keberadaanya sekarang dan meminta agar datang menemuinya.
“Tuan, aku sedang menghadiri bisnisku saat ini, jadi bisakah kau bertanya pada Tuan Yang... Atau aku akan memanggil sopir yang ditunjuk untuk Anda.” Kata Mi So
“Bagaimana aku bisa mempercayai mereka?” komentar Young Joon
Kedua kakaknya tahu kalau Young Joon meminta Mi So datang dengan nada marah ingin bicara. Mi So melarang dan berpikir kalau Young Joon tidak menelpon Ji Ran saja dan Tidur dengannya hanya untuk hari ini. Young Joon hanya menyuruh Mi Soo agar segera datang saja lalu menutup telpnya.
“Apa Dia ingin kau berada di sana dan menyetir untuknya?” tanya kakak Mi So
“Tidak ada satupun yang akan bicara padanya bahkan jika dia tidur di luar seharian, jadi aku tidak mengerti mengapa dia begitu terobsesi untuk pulang ke rumah.” Ucap Mi So
“Aku sangat senang kau mengundurkan diri dari perusahaan itu.” Kata kakaknya lalu Mi So sibuk mencari kunci mobil dan tiba-tiba berteriak melihat serangga.
Kakak kedua langsung mematikan serangga, Mi So terlihat sangat lemas. Kakak Mi Soo panik melhat adiknya yang masih memiliki arachnofobia (phobia laba-laba/hewan arachnid lainnya)
“Pil Nam... Unnie... Apa kamu yakin aku tidak tersesat ketika masih anak-anak? Saat aku berumur sekitar 4 atau 5 tahun.” Ucap Mi So berpikir kalau mereka sangat berbeda.
“Kau mulai lagi, Tidak ada yang seperti itu terjadi sebelumnya.” Tegas kakaknya. 


Young Joon didalam mobil, sambil berbicara kalau Mi So yang sangat menyukainya jadi Tidak heran mengapa merasa sangat sedih tentang menjalankan tugas mendapatkan bunga untuk wanita lain. Ia memutuskan  akan mengakhiri semuanya dengan Ji Ran, ternyata Young Joon berlatih memberikan alasan pada Mi So.
“Apa yang dia lakukan? Apa dia berbicara sendiri?” komentar Mi So melihat Young Joon dari luar lalu mengetuk jendela. Young Joon pun berpura-pura santai.
Mi So akhirnya masuk mobil dan merasakan sesuatu. Young Joon langsung memberikan sebuket bunga, merasa kalau Mi So bahagia sampai merasa terharu.  Mi Soo tak bisa menahan bersin dan mengenai wajah Young Joon. Young Joon langsung membersihkan wajahnya dan menyuruh Mi So agar membuang sapu tanganya.
“Aku akan menaruh bunga-bunga ini di bagasi.” Ucap Mi Soo bergegas memasukan kedalam bagasi dan mengipas wajahnya yang menangis.
“Apa itu menyentuh? Dia tidak berdaya.” Komentar Young Joon melihat dari kaca spion. 

Mi Soo mengemudikan mobilnya langsung meminta maaf,  Young Joon bertanya Dengan siapa sebelumnya. Mi So langsung menjawab kalau itu rahasia. Young Joon kesal mendengar jawaban Mi So langsung memberitahu akan mengakhiri semuanya dengan Ji Ran.
“Apa anda berkencan dengan wanita lain lagi?” kata Mi So. Young Joon menegaskan tidak berkencan dengan siapa pun untuk saat ini.
“Kenapa anda terus bertanya padaku tentang apa aku baik-baik saja?”ucap Mi So. Young Joon mengaku kalau tak tidur. Mi So binggung.

“Aku tidak tidur bersamanya. Kau sangat menyadari bahwa kita adalah rekan bisnis. Aku pikir ,sekarang sedikit mengerti, betapa menderitanya dirimu sampai hari ini. Jadi, luangkan waktu besok, dan pikirkan lagi. Aku memberimu hari libur khusus.” Kata Young Joo.
Mi So tak percaya lalu mengingat kalau memiliki jadwal wawancara untuk penggantinya besok. Young Jooo pikir Mi So bisa mampir sebentar untuk wawancara. Mi So pun mengucapkan terima kasih. Young Joon bertanya apakah Mi Soomenemukan tempat untuk bekerja setelah mengundurkan diri. Mi So menjawab belum.
“Kau masih akan tinggal di Seoul, kan?” tanya Young Joon. Mi So mengaku  tidak yakin tentang itu.
“Lalu mengapa kau mengundurkan diri tanpa satupun rencana dasar seperti itu?” keluh Young Joon. Mi So menjawab ingin memilih hidupnya sekarang. Young Joon heran dengan jawaban Mi So.
“Baik kehidupan sebagai sekretaris tidak juga di rumah tangga seseorang, tapi hidupku sendiri.” Jelas Mi Soo. Young Joon seperti tak bisa berkata-kata lagi. 



Young Joon kembali tak bisa tidur, lalu mandi dalam diam dan akhirnya mengeluh dengan waktu yang sudah dihabiskan dengan Mi Soo bukan sebuah kehidupan. Lalu menjerit karena melihat ada Jerawat di dahinya da dan langsung mengomel. Ia pun enggan memakai dasi karena selama ini Mi So yang melakukanya.
Mi So dirumah terlihat bahagia bisa bangun tidur dengan nyaman, dan melihat berkas Jurnal Wakil Ketua Lee, 2018 lalu melihat buku yang digambarnya. Young Joon masuk ke ruangan dan melihat bangku Mi So yang kosong.
“Aku butuh beberapa perubahan dalam suasana hati.” Ucap Young Joon dan melihat ada Surat Pengunduran Diri, Kim Mi So diatas meja.
Young Joon akhirnya keluar dari rumahnya menghirup udara dengan senyuman karena akan bekerja di bawah terik siang hari setelah sekian lama, lalu menelp Ji Hyun untuk  bertemu di malam hari ini tanpa mau menyebutkan dirinya Sekretaris Kim.



Yoo Sik melihat Yoong Joon yang menghabiskan ginsengnya, sambil mengeluh karena dulu mengatakan hal itu mungkin hanya memiliki 0,05 persen dari ginseng merah dan satu ton gula. Young Joon memberitahu yang dikatakan Mi Soo kalau ingin mendapatkan hidupnya kembali dan ingin tahu artinya.
“Jika Anda bekerja delapan jam sehari selama 9 tahun, itu menjadi 18.000 jam. Dia bekerja 18 jam ekstra seminggu karena dia tidak pernah libur sehingga waktu 9 tahun membawa kita ke 59.130 jam. Kami telah menghabiskan lebih banyak waktu bersama daripada kebanyakan pasangan yang sudah menikah. Bagaimana bisa tidak ada artinya baginya?” kata Young Joon.
“Apa itu yang dia katakan? Wah... Sangat buruk.” Ungkap Yoo Sik tak percaya
“Apa perasaannya sakit karena dia sangat menyukaiku?” pikir Young Joon
“Aku tahu bahwa dia kompeten dan kau mungkin merasa terikat padanya, tapi tampaknya kau terlalu terganggu olehnya. Apa kau memiliki perasaan padanya?” komentar Yoo Sik. Young Joon pikir Yoo Sik gila.
“Lalu kenapa kau begitu terganggu? Dan kau bahkan tidak membiarkan wanita lain menyentuhmu. Ada banyak wanita di sekitarmu, tapi aku belum pernah melihatmu membiarkan mereka menyentuhmu. Pernahkah kau mengalami pengalaman traumatis dengan seorang wanita atau sesuatu lainnya?” komentar Yoo Sik
Young Joon menegaskan hanya tidak suka wanita. Yoo Sik bertanya dengan Sekretaris Kim. Young Joon mengaku Mi Soo berbeda. Yoo Sik heran dengan temanya karena Mi So itu seorang wanita jadi tak ada yang beda. Young Joon beralasan kalau Mi Soo hanya Sekretaris Kim lalu pamit pergi. 


Seol Ma Eum masuk ruangan  memberikan laporan mingguannya, Yoo Sik akan minum ginseng, Seol Ma Eum pikir akan memanaskannya. Yoo Sik pikir tak perlu, tapi Seol Ma Eum memaksa karena harus meminum ekstrak ginseng merah hangat untuk memaksimalkan manfaat kesehatannya.
“Aku akan meminumnya seperti ini.” Ucap Yoo Sik tak peduli tapi Seol Ma Eum tetap ingin memanaskannya dulu dan akhirnya malah menyiram wajah Yoo Sik.
“Aku minta maaf, Pak. Aku hanya ingin memanaskannya untukmu.” Ucap Seol Ma Eum tertunduk
“Kau tidak bisa memanaskan ini, tapi kau yakin bisa menghangatkan hatiku. Nona Seol, apa kamu pernah mempertimbangkan untuk berhenti dari pekerjaan?” kata Yoo Sik menahan amarahnya.
“Tidak, tidak pernah. Aku akan selalu ada di sisimu, Pak.” Kata Ma Eun. Yoo Sik seperti tak bisa berkata-kata lagi dan menyuruh pergi saja. 

Mi Soo mengetik tentang “Pemberitahuan Persiapan Pertemuan, Jadwal Pemberitahuan Pertemuan tentang pedoman sekretaris, lalu Laporan Serah Terima. Ia menulis semua catatan kalau sebagai sekertaris haru tetap diam tapi tetapi bertindak cepat setiap saat.
“Aku melakukannya tanpa pengalaman atau kualifikasi yang mumpuni. Jadi aku yakin kau akan melakukan pekerjaan yang hebat. Dan hal terakhir yang ingin aku sampaikan kepada penerusku adalah alasan mengapa aku berhenti dan yang paling penting.” gumam Mi So lalu melihat Young Joon kembali ke ruangan.
“Tuan Lee. Astaga, kau terlihat pucat. Apakah Anda merasa tidak enak badan, Pak?” komentar Mi So. Young Joon mengaku tidak bisa tidur.
“Kau terlihat cukup istirahat... Aku tidur nyenyak berkat anda... Astaga, apa itu jerawat yg ada di dahimu? Haruskah aku memanggil dokter kulitmu?” ucap Mi So panik mengambil ponselnya. Young Joon menolak.
“Atau aku bisa memanggil Dr. Jung dan mendapatkan beberapa pil tidur yang diresepkan untukmu.” Kata Mi Soo
“Apa kau sedang mengkhawatirkanku sekarang?” tanya Yong Joon. Mi So binggung lalu mengaku kalau pasti khawatir.
“Kalau begitu apakah kau Sekretaris Kim atau Kim Mi So yg sekarang?” tanya Young Joon. Mi So binggung mendengarnya.
Seorang pria masuk memberitahu Young Joon  orang untuk posisi sekretaris  datang untuk wawancaranya jadi apakan ingin bertemu dengannya sekarang. Young Joon dengan sinis menyuruh agar masuk saja lalu menyuruh Mi So agar duduk disebelahnya karena akan mewawancarai kandidat untuk mengisi posisinya. Mi So menganguk mengerti. 

Mi So memberikan pertanyaan wawancara. Young Joon bertanya pada  Nona Kim Ji Ah, siapa yang akan jalani seolah mendapatkan posisi, Sebagai Sekretaris Kim atau Kim Ji Ah. Ji Ah menjawabSebagai Sekretaris Kim Ji Ah, Young Joon menyuruh Mi So mengajukan beberapa pertanyaan juga.
“Apa saja tugas dari sekretaris yang baik?” tanya Mi So. Ji Ah menjawab kalau akan menjaga bosnya seperti... dan lansung disela oleh Young Joon.
“Apa yang kau pikirkan itu akan seperti bekerja untuk bos yang sudah sempurna?” tanya Young Joon. Ji An menjawab ini akan sangat menarik.
“Apa kau pikir akan dapat memuaskan seorang atasan yang sempurna? Apa bos Anda akan senang dengan pekerjaanmu?” ucap Mi So dengan nada menyindir. Ji Ah rasa itu tidak akan mudah.
Aku membutuhkan seseorang yang tidak akan berhenti dan memberikan alasan yang jelas.. seperti "masalah pribadi". Bisakah kau yang bertanggung jawab?” kata Young Joon.
“Ya Pak. Saya akan bekerja di sini selama sisa hidup saya jika mendapatkan pekerjaan ini.” Kata Ji Ah.
“Bagaimana jika kau mati di tempat kerja?” tanya Mi So. Ji Ah kaget karena berpikir pekerjaan itu membuat stres
“Pekerjaan bisa menjadi tegang, tetapi kami membayar lebih baik daripada perusahaan lain.” Balas Young Joon.
“Bayarannya bagus, tapi kau tidak akan punya kehidupan. Kau hanya akan ada sebagai Sekretaris Kim.” Ucap  Mi So menyindir
“Apa semua jam yang kau masukkan ke dalam pekerjaan ini tidak mempertimbangkan hidupmu?” kata Young Joon.
Keduanya saling menatap sinis, setelah saling sindir. Ji Ah akhirnya menjawab akan melakukan yang terbaik jika mempekerjakannya. Young Joon langsung meluluskan Ji Ah, Ji Ah tak percaya mendengarnya,  lalu memanggil Tuan park agar  lingkungan sekitar kantor karena akan menjadi Sekretaris Kim yang baru
“Latih dia dalam semua tugasmu. Buat dia persis seperti kloninganmu sebelum kau pergi.” Perintah Young Joon pada Mi So. Mi So pun menganguk mengerti. 



Mi So akan pergi, Young Joon menahannya ingin tahu maksud ucapan Mi Soo kalau “ingin hidupnya kembali.” Mi Soo menjelaskan Hidupnya adalah tentang pekerjaan, jadi  ingin punya waktu sendiri sekarang. Young Joon ingin tahu kelanjutanya.
“Dan...Aku berumur 29 tahun sekarang. Aku harus benar-benar mulai berpikir tentang berkencan dan menikah.” Jelas Mi So. Young Joon melonggo mendengarnya. 

Mi So bertemu dengan teman-temanya, temanya menyindir Mi Soo yang  berutang kesenangan karena jarang punya waktu untuk nongkrong. Mi Soo meminta agar jangan kecualikan mulai sekarang, karena sekarang memiliki banyak waktu
“Aku melihatmu di berita juga. Kau berdiri tepat di samping wakil ketua perusahaan itu... Astaga, itu sangat keren.” Komentar temanya
“Mi So selalu mendapat nilai tertinggi di antara kita, dan dia bekerja sangat keras. Dia adalah wanita karier.” Kata teman lainya.
“Wah, aku sangat iri. Aku hanya seorang ibu rumah tangga sekarang. Merawat anak ku sangat melelahkan.” Balas temanya iri
“Bersyukurlah bahwa kau adalah ibu rumah tangga penuh waktu.  Coba Lihat aku. Aku harus bekerja dan menjaga anak juga.” Balas temanya.
Keduanya menyuruhMi So, jangan menikah. Mi So heran kenapa tak boleh. Teman lainya pikir keduanya hanya pamer. Mi So hanya bisa tersenyum menyuruh keduanya pamerkan saja, lalu temanya ingin pergi ke toilet tak sengaja menjatuhkan tas Mi Soo.
“Apa ini semua? Saputangan pria dan dasi. Ada yang lebih ringan juga. Dompet siapa ini?” ucap temanya binggung
“Itu adalah milikku. Aku tidak pernah tahu kapan Tuan Lee akan meminta hal-hal ini. Ini adalah bagaimana wanita karir ini hidup.” Kata Mi Soo merapihkan semua barang ke dalam tasnya. 


Mi So duduk di dalam bus melihat pasangan muda dengan dua orang anak, wajahnya terlihat sangat berharap ingin merasakan hal yang sama. Lalu ia teringat saat memberikan tanda tangan “Sekretaris Lee” dan mengubah namanya Kim Mi So. Ketika dikamar Mi So perlahan-lahan memasukan ke dalam kardus berkas “Jurnal tentang Wakil Ketua Lee”
Setelah itu menuliskan note “Hal terpenting yang harus kamu ingat adalah pastikan kau menyediakan waktu untuk diri sendiri. Dari pendahulumu, Kim Mi So.”pada Laporan Serah Terima. 

Young Joon mengingat yang dikatakan Mi Soo  "Waktuku sendiri, hidupku, berkencan, dan menikah?" Ia bertanya-tanya Bagaimana Mi So bisa mengatakan hal-hal itu seolah berbicara dengan orang asing. Ji  Ran ingin tahu siapa yang mengatakan .
“Apa yang kau pikirkan tentangku?” ucap Young Joon. Ji Ah binggung mendengarnya.
“Aku bertanya apa yang kau pikirkan tentangku.” Kata Young Joon. Ji Ah heran Young Joon harus mengatakan hal itu.
“Kau sempurna, sukses, tampan, tinggi, dan santun...Dan kau juga seksi.” Ungkap Ji Ah memuji
“Lalu ada apa dengan Sekretaris Kim? Bagaimana dengan Sekretaris Kim?” tanya Young Joon heran
“Apa kau berbicara tentang wanita lain di depanku sekarang?” keluh Ji Ah heran. 


Mi So melihat buku miliknya dan melihat gambar pria dengan bertuliskan  “Untuk kekasihku” lalu terdengar suara ketukan pintu. Young Joon datang ke rumah Mi So, Mi Soo heran melihat Young Joon datang ditengah malam lalu menyuruhnya agar masuk.
“Jangan beri aku perintah... Kita bicara di luar saja.” Tegas Young Joon sinis. Mi Soo pun setuju. 

Keduanya bertemu di depan rumah, Young Joon membahas Mi So yang berbicara tentang kencan dan pernikahan. Apa memang benar-benar serius. Mi Soo heran karena Young Joon datang jauh-jauh ke  jam segini untuk menanyakan itu.
“Kenapa tiba-tiba, Apa kau pernah melirik seseorang di belakangku?” ucap Young Joon sinis. Mi So akhirnya bertanya apakah Young Joon marah padanya.
“Tidak, apa kau tertarik dengan seseorang atau yang bukan urusanku. Jadi Kenapa aku marah padamu?” ucap Young Joon. Mi So juga berpikir seperti itu dan meminta menjawab pertanyaanya.
“Aku tidak tertarik pada siapa pun.” Jawab Mi So. Young Joon pikir itu seharusnya yang menjadi masalah. Mi So binggung.
“Bahkan jika aku menyukai seseorang, aku tidak punya alasan untuk menyembunyikannya darimu. Dan itu tidak seperti aku punya waktu untuk berkencan. Aku harus bekerja jam 6 pagi, dan tidak pernah tahu kapan bisa turun. Setiap kali Anda menelepon, aku langsung bekerja meski sedang tidur.” Tegas Mi So
Young Joon pikir tak masalah karena Mi So tidak cukup persuasif. Mi So pikir Jika tetap bekerja seperti sekarang maka mungkin akan menjadi tua sendirian dan tidak pernah menikah. Young Joon bertanya  apakah hanya karena alasan itu
“Kau bilang "Hanya karena alasan itu"? Siapa yang akan menjagaku jika aku berada di pihakmu yang salah dan menjadi pengangguran saat aku lebih tua?” kata Mi So menahan amarah
“Baiklah... Aku akan menjamin bahwa kau tidak akan pernah dipecat.” Balas Young Joon. Mi Soo langsung menolaknya.
“Itu artinya kau ingin aku bekerja sebagai sekretaris untuk sisa hidupku dan menjadi tua sendirian.” Kata Mi So
“Jadi kau ingin berhenti dari pekerjaanmu, tujuannya untuk menikah.” Kata Young Joon.
Mi So membenarkan, Young Joon tak percaya kalau Mi Soo sangat ingin menikah, Mi So menganguk.  Young Joon meminta Mi So agar tetap berkerja sambil menegaskan Lee Young Joon, akan menikahinya. Mi So melonggo kaget mendengarnya.
Bersambung ke episode 2


 PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar