PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 07 Juni 2018

Sinopsis What's Wrong with Secretary.Kim Episode 1 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Seorang pria menuruni sebuah mobil lalu berjalan dengan gagah ke dalam sebuah gedung, beberapa orang mulai membicarakannya dalam sebuah pesta.
“Lee Young Joon ialah Wakil Ketua Grup Yumyung. Sejak dia diangkat menjadi Wakil Ketua, perusahaan menggandakan keuntungannya. Dan itu membuatnya menjadi CEO muda paling kompeten di negara ini. Ia memiliki tubuh, wajah, dan setelan jas. Dia punya segalanya. Aku mendengar gosip bahwa dia menjauhi para wanita.”
“Itu tidak benar. Sebenarnya, Aku akan pergi bersamanya sekarang. Tapi dia membuatku menjauh darinya.” Kata Seorang wanita dengan bangga.
Saat Young Joon masuk ke dalam ruangan dan banyak orang yang menyapa,  tapi Young Joon hanya duduk di kursi yang kosong dengan wajah galau. Wanita bernama Oh Ji Ran menyapanya, sementa Young Joon langsung bertanya “Apa yang salah dengan Sekretaris Kim?” 


Kim Min So berjalan masuk ke dalam rumah, merapihkan semua pakain lalu memilih satu dasi. Ia memasangkan di leher Young Joon kalau memilih dasi tipe monoton yang akan membuat terlihat cerdas dan modern. Yong Joon pun memujinya dengan membiarkan Min So memasangkan dasinya.
“Bukankah itu mempesona?” ucap Young Joon tiba-tiba mengangkat tanganya dengan bangga.
“Apa Maksudmu sinar matahari?” balas Min Soo binggung. Young Joon menjawab bukan.
“Aura... Aku bersinar.” Ungkap Young Joon seperti terlalu narsis dengan dirinya sendiri. Min Soo hanya bisa menganguk setuju saja.
“Ini jadwal Anda untuk hari ini.” Kata Min So memberikan agenda lalu melihat di ponselnya telp dari Direktur Eksekutif Kim Jung Jae.

“Ini Tuan Kim. Haruskah aku menjawabnya?” tanya Min So meminta izin.
“Tidak. Dia akan memberitahuku bahwa bisnis Vietnam tidak berjalan dengan baik. Aku tidak ingin orang yang bersalah ini merusak suasana pagiku.” Ungkap Young Joon seperti peramal
“Apa yang Anda maksud dengan "pria yang bersalah ini"?” tanya Min Soo heran
“Menyakiti seseorang atau mencuri sesuatu bukan satu-satunya hal yang membuatmu bersalah. Tidak kompeten dan tidak menyadari ketidakmampuanmu, membuatmu bersalah juga.” Jelas Young Joon.
“Apa kau tahu, Nona Kim?  Bagaimana bisa seorang pria sangat tidak kompeten?” kata Young Joon. Min Soo mengaku masih bertanya-tanya.

Young Joon pikir mereka  cukup melakukannya dan memenangkannya tapi menurutnya orang tidak bisa melakukan hal yang sederhana seperti itu. Min Soo pikir Tidak semua orang seperti Young Joon seperti ingin memuji. Young Joon seperti tak percaya. Min Soo pun menyakinkan.
“Sepanjang hidupku, Aku belum pernah melihat pria lain sesempurna Anda, Pak.” Ungkap Min Soo. Young Joon mendengar ponselnya berdering dan ingin tahu siapa yang menelp.
“Kali ini, panggilan dari seorang Si pendosa mutlak. Apa yang harus aku lakukan?” tanya Min Soo. 

Keduanya sampai disebuah gedung, Min Soo duduk disamping Young Joon memberitahu kalau mereka sudah sampai. Young Joon masuk ke dalam sebuah ruangan, Seorang pria panik melihat Young Joon berusaha menjelaskan kalau ada kesalahpahaman.
“Bagaimana kau bisa berada di distrik lampu merah selama jam kantor?” ucap Young Joon memarahi bawahanya. Direktur hanya bisa meminta maaf.
“Kau adalah direktur manajemen senior. Mengapa kau tidak memikirkan citra perusahaan?” tegas Young Joon. Direktur berjanjitidak terjadi lagi.
Min Soo melihat berita online di luar ruangan. Young Joon keluar dari ruangan bertanya Apa selanjutnya. Min Soo menjawab Young Joon memiliki rapat dewan tentang bisnis baru lalu mengambil rokok dari tangan atasanya karena tidakdiperbolehkan merokok di dalam ruangan. Young Joon akhirnya memilih untuk melangkah pergi. 

Direktur berlari mengejar Young Joon lalu berlutut, Min Soo menenangkan Tuan Jo agar jangan terlalu kecewa, karena Proyeknya gagal, dan ditemukan di distrik lampu merah. Ia menjelaskan kalau Young Joon  memiliki harapan besar jadi sangat kecewa dan sangat kesal.
“Kau lihat, Tuan Lee berusaha keras untuk menutupi nama perusahaan kami dari artikel itu tentang Anda.” Jelas Min Soo
“Nona Kim, mengapa aku melakukan itu? Aku pasti sudah dirasuki.” Keluh Tuan Jo
“Jangan lupakan momen ini, dan hiduplah lebih keras. Pak Jo, mengapa kau tidak pulang lebih awal hari ini dan beristirahat?” kata Min Soo. Tuan Jo pun berdiri dan memilih untuk pergi dan berjanji akan lebih berhati-hati mulai besok lalu pamit pergi pada Sek Im. 

Sek Im bertanya pada Min Soo memastikan kalau Tuan Jo  dapat tetap bekerja di sini. Min Soo menelp seseorang meminta agar membersihkan meja Pak Jo dan semua perabotan lainnya sekarang.
“Pernahkah kau melihat Tuan. Lee memberi seseorang kesempatan kedua?” ucap Min Soo yang sudah sangat mengenal sikap atasanya. Sek Im pun tak bisa berkata-kata lagi. 

Ruang Rapat
Park Yoo Sik berdiri didepan menjelaskan akan mengambil alih maskapai internasional peringkat ketiga di negara, Dalam waktu lima tahun, akan menumbuhkannya menjadi perusahaan penerbangan terbaik di pasar domestik dan dalam 10 terbaik di pasar global.
“Segera setelah keputusan dibuat, kami akan secara aktif mulai menerima pesanan dari Amerika Serikat, India, dan Vietnam untuk mempercepat bisnis penerbangan. Jika Anda melihat laporan keuangan, Anda akan melihat bahwa aset saat ini adalah 2,024 miliar dolar. Dan kewajiban saat ini adalah 940 juta dolar. Rasio saat ini sekitar 275 persen.” Jelas Yoo Sik dan langsung disela oleh Young Joon.
“Ini adalah 215,319149.” Kata Young Joon. Semua terlihat binggung mendengarnya.
“Jika aset saat ini adalah 2,024 miliar, dan kewajiban saat ini adalah 940 juta, bukankah rasio saat ini harus 215,319149,Tuan Park?” kata Young Joon. Yoo Jin terlihat gugup dan dengan cepat membenarkan ucapan Young Joon.

Young Joon meminta agar lanjutkan dengan akuisisi dan mengakhiri pertemuan lalu keluar dari ruangan. Seorang pria mengeluh kalau kedaan sangat intens dan merasa kalau Young Joon itu terlalu kuat. Ia merasa kalau Hidupnya akan dipersingkat karena Young Joon membuatnya takut sampai mati.
Yoo Jin tiba-tiba menyebut nama Young Joon seperti kembali datang, semua panik dan ketakutan tapi ternyata Yoo Jin hanya mengerjai mereka. Direktur tahu kalau Yoo Jin itu tak ingin mereka  menjelek-jelekkan temannya. 


Min Soo berjalan sambil berbicara dengan bahasa inggris fasih kalau Young Joo  diundang ke pesta pribadi di pesta duta besar Spanyol dan akan menelpnya esok Untuk menjadwal ulang lalu keduanya masuk ke dalam lift bersama.
“Sudah jauh lebih baik.”komentar Young Joon. Min Soo terlihat binggung. Young Joon menjelaskan kalau itu maksudnya Bahasa inggris Min Soo.
“Sembilan tahun yang lalu, ketika kami pertama kali pergi ke AS, Kau berjuang untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris.” Ungkap Young Joon.
“Benar. Anda yang mewujudkannya.” Balas Min Soo. Young Joon pun dengan bangga membenarkan.
“Dukunganku yang tak tanggung-tanggung pasti banyak membantumu.” Ata Young Joon bangga.
“Lebih dari itu, aku jadi berkembang karena Anda mempermalukanku... setiap kali aku membuat kesalahan dengan aksen, dan kau tidak ragu untuk memarahiku. Itu benar-benar memotivasiku untuk bekerja lebih keras.” Balas Min Soo terus memuji
“Malu dan memarahi...Baiklah. Jika itu membantumu tumbuh, Aku akan terus memberikannya padamu.” Kata Young Joon.

Min Soo pun langsung mengucapkan terima kasih banyak, Young Joon menegur kalau Min Soo baru saja membuat kesalahan lain dengan memberitahu kesalahan penyebutkan kata "aksen". Min Soo menungkapkan kalau sudah belajar hal lain lalu terdengar bunyi suara perut yang lapar.
“Aku minta maaf, Aku harus melewatkan sarapan untuk mengenakan baju. Karena pertemuan itu, aku tidak menyiapkan cemilan. Apa Anda baik-baik saja?” ucap Min Soo khawatir.
“Aku baik-baik saja... Kau tahu betapa fokusnya diriku ini. Ketika aku sedang bekerja, aku bahkan tidak merasa lapar.” Ucap Young Joon, tapi terdengar suara bunyi perut lapar. Min Soo pun memutuskan akan menyiapkan beberpa cemilan.

Keduanya masuk ke dalam sebuah pesta dengan pakaian yang serasi seperti Min Soo menjadi pasangan Young Joon. Mereka berjalan dan melihat seseorang, Min Soo memberitahu Young Joon kalau pria itu adalah duta besar Spanyol yang baru diangkat. Young Joon pun menyapa dengan bahasa Spanyol dengan fasih pada Duta Besar, setelah itu bertemu dengan tamu lainya. 

Dari kejauhan tiga orang wanita menatap Young Joon dengan wajah kagumm karena terlihat sangat  luar biasa dan sangat menawan, serta  sangat elegan. Tiba-tiba Young Joon menatap kearah tiga wanita yang membicarakanya.
“Hei... Dia datang kemari... Apa dia datang padaku?” ucap wanita berdiri ditengah dengan wajah gugup. Tapi Young Joon berjalan melewati ketiganya.
Tiga wanita binggung Young Joon melewati mereka dan langsung berdiri didepan cermin seperti sangat mengangumi dirinya yang tampan. Min So melihat Young Joon kembali merasakan narsis berusah mendekat.
“Nona Kim... Bagaimana penampilanku sekarang?” tanya Young Joo. Min Soo menjawab kalau terlihat sempurna dan mengajaknya segera pergi. 

Di dalam mobil
Young Joon ingin tahu Kapan Min Soo belajar bahasa Spanyol. Min Soo terlihat binggung. Young Joon melihat kalau Min Soo berbincang cukup lama dengan orang-orang Spanyol dipesta tadi.  Min Soo mengaku kalau berterima kasih pada Young Joon.
“Aku hampir tidak bisa belajar bahasa Inggris dan Cina. Aku tidak punya waktu untuk belajar bahasa Spanyol. Aku hanya menebaknya sepanjang waktu.” Jelas Min Soo. Young Joon binggung apa maksudnya.
“Ketika mereka melihat Anda sambil memberikan sampanye, itu pasti berarti, "Maafkan kami." Apa yang mereka katakan saat melihat Anda pasti pujian... Jadi aku hanya tersenyum dan mengangguk.” Jelas Min Soo. Young Joon membenarkan.
“Dan ketika seorang pria mencoba bergerak, Aku menyentuh anting-anting dengan tangan kiriku” cerita Min Soo membuat pria menjauh darinya.
“Kenapa tangan kirimu?” tanya Young Joon heran.
“Saat aku menunjukkan cincinku pada mereka, semuanya beres. Ini adalah cincin yang aku menangkan pada hari olahraga terakhir.” Ucap Min Soo mengangkat tanganya terlihat cincin. 


Young Joon memuji Min Soo itu luar biasa. Min Soo mengaku tidak percaya dipuji oleh Young Joon. Young Joon pun meminta agar Min Soo mengatakan yang dinginkan karena harus diberi kompensasi yang sesuai untuk pencapaiannya dan Min Soo tak boleh menolak.
“Tuan... Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu.” Kata Min Soo dengan wajah serius.
“Jangan mengaku tentang cintamu. Hubungan kita adalah bisnis yang ketat.” Tegas Young Joon. Min Soo mengaku juga tidak merencanakannya.
“Apa yang ingin kau katakan?” tanya Young Joon.
“Aku pikir Anda perlu mencari seorang sekretaris baru. Aku akan berhenti mulai sekarang... Aku akan mengundurkan diri sekarang.” Kata Min Soo. Young Joon kaget mendengarnya.
“Kenapa begitu tiba-tiba?” tanya Young Joon melonggo. Min Soo menjawab kalau Ini untuk alasan pribadi.
“Baiklah. Jika kau ingin melakukannya.” Ucap Young Joon santai seperti tak masalah kalau Min Soo akan berhenti. 


Young Joon berbaring di tempat tidur tapi matanya tak bisa tertutup. Ia pun heran karena tidak bisa tidur. Esok paginya, di kantor seseorang pria tambun masuk dengan terburu-buru mengatakan baru saja mendengar berita yang luar biasa.
“Apa ini "berita luar biasa"? Aku yakin itu adalah gosip palsu.” Ucap Si wanita tak percaya
“Sayang, ini nyata kali ini... Hanya mereka yang bisa mengambilnya yang harus berkumpul... Cepatlah.” Kata Pria tambun menyuruh mereka berkumpul, pacarnya merasa tak percaya tapi akhirnya ikut berkumpul.
“Kau tahu, Nona. Kim...Nona Kim..... mengundurkan diri.” Kata si pria tambun. Semua orang tak percaya mendengarnya karena berpikir hanya gossip belaka.
“Apa kau tidak percaya padaku?” keluh si pria tambun. Bong Se Ra dan yang lainya yakin tidak percaya
“Kenapa dia mengundurkan diri? Tuan Lee sangat menyayanginya. Kenapa dia berhenti? Itu tidak masuk akal.” Kata Se Ra yakin . 


Tiba-tiba Min Soo masuk ke dalam ruangan berkomentar kalau ini semua masuk akal, bahwa ia benar-benar berhenti. Semua melonggo tak percaya mendengarnya. Min Soo membenarkan kalau memang benar-benar berhenti.
“Tapi bukankah itu terlalu mendadak? Mengapa? Apa kau akan menikah? Apa kau mendapatkan pekerjaan lain Atau kau akan pergi ke luar negeri untuk belajar?” tanya Park Joon Hwan
“Bukan itu.” Ucap Min Soo tersenyum, Jung Chi In si pria tambun berpikir kalau itu karena perilaku buruk Tuan Lee. Min Soo menegaskan kalau bukan seperti itu.
“Itu hanya alasan pribadi” kata Min Soo lalu seseorang memberitahu kalau Tuan Lee akan datang. Semua membungkuk menyapa Young Joon saat masuk ruangan. 

Se Ra melihat Min Soo ke pantry mengajak Lee Young Ok untuk mengikutinya,  Young Ok mengaku tidak bisa membayangkan jika  Min Soo tidak berada di samping Tuan Lee. Min Soo pun mengaku  belum terasa nyata baginya.
“Aku merasa sangat sedih. Jadi Apa kau hanya perlu menyiapkan cemilan di sekitar waktu ini? Kamu membuat teh Darjeeling dengan menggunakan teko ini. Kau melayani rotinya H Hotel. Tiga potong.” Ucap Bo Ra melihat cara Min Soo menyiapkan makanan. Min Soo membenarkan.
“Kenapa kau bertanggung jawab atas itu, Nona Bong?” tanya Young Ok heran. Bo Ra heran Young Ok tak berpikir.

“Ketika Nona Kim pergi, itu akan menjadi tugasku” kata Bo Ra yakin. Young Ok heran kenapa Bo Ra harus melakukanya.
“Jika kau melihatnya, sudah jelas bahwa Tuan. Lee peduli dengan penampilan sekretarisnya. Ketika Nona Kim mengundurkan diri, lalu siapa yang akan berada di posisinya? Akulah satu-satunya alternatif. Di saat seperti ini, aku benar-benar cemburu padamu, Nona. Lee. Aku berharap aku bisa terlihat biasa sepertimu.” Ucap Bo Ra.  Young Ok hanya bisa menghela nafas.
“Nah, Tuan Lee datang ke kantor jam 7 pagi, jadi aku harus di sini jam setengah 6. Aku tidak bisa banyak tidur saat itu. Apa yang harus ku lakukan?” kata Bo Ra mengoceh lalu tersadar semua sudah pergi meninggalkan dan melihat pria lain di ruangan dan buru-buru pami pergi. 


Young Joon duduk di ruangan, Min Soo melihatnya dan langsung mengambil ponselnya. Young Joon yakin kalau Min Sooberpikir tentang mengubah kursi putarnya, Min Soo langsung memuji Young Joon itu luar biasa. Young Joon dengan bangga kalau tahu apa yang terjadi di dalam kepalanya juga.
“Kau tidak bersungguh-sungguh, kan? Kau benar-benar tidak bermaksud untuk mengundurkan diri.” Kata  Young Joon.
“Anda salah kali ini.” Ungkap Min Soo. Young Joon ingin tahu alasanya dan berpikir karena telah membuat Min Soo bekerja lembur dan di akhir pekan
“Aku akan memposting iklan lowongan pekerjaan pagi ini. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk memilah kandidat terbaik. Anda hanya perlu mewawancarai kandidat akhir” jelas Min Soo. Young Joon tak peduli menyuruh Min Soo melakukan sesuka hatinya saja.

Min Soo membuat Kualifikasi untuk Penempatan Pekerjaan pada komputernya.  Tiba-tiba Young Joon keluar dengan wajah cemberut.  Min Soo langsung berdiri bertanya Apa butuh sesuatu. Young Joon mengatakan akan pergi ke kantor Tuan. Park.
“Atur panggilan konferens ku kembali ke sore hari. Aku akan makan di rumah, jadi jagalah makan siangmu sendiri.” Ucap Young Joon. Min Soo menganguk mengerti.
Setelah Young Joon pergi, Bo Ra masuk mengetahui Min Soo yang belum makan siang jadi mengajaknya makan bersama. Min Soo minta maaf, karena harus pergi untuk mengurus beberapa masalah pribadi. Bo Ra meminta agar makan sedikit saja. Min Soo tetap menolak dan bergegas pergi.
“Apa masalahnya? Dan di sinilah aku, mencoba untuk makan bersamanya dan mengambil alih perannya. Aku juga orang yang sibuk, Kau tahu.” Keluh Bo Ra kesal melihat Min Soo bergegas pergi. 


Young Joon ingin tahu alasanya. Yoo Sik balik bertanya apa maksud ucapanya Young Joon ingin tahu Alasan sebenarnya mengapa dia ingin berhenti tiba-tiba. Yoo Sik mengerti maksudnya Mi Mi So. Young Joon mengaku Tidak ada yang tidak diketahui tentang Min Soo sebelumnya.
“Tapi aku benar-benar tidak bisa memikirkan yang satu ini. Ini sangat membuatku frustrasi sampai aku merasa pusing.” Ungkap Young Joon. Yoo Sik tak percaya mendengarnya.
“Mari kita lihat di sini... Ginseng merah adalah yang terbaik saat gula darahmu rendah! Kau Ingin beberapa?” ucap Yoo Jin mengeluarkan dari bangkasnya.
“Apa kau serius mengatakan padaku untuk makan sesuatu yang dipenuhi gula yang hanya memiliki 0,03 persen ginseng merah murni di dalamnya?” komentar Young Joon. Yoo Sik lemas menjatuhkan ginseng ditanganya.
“Tidak, terima kasih. Katakan saja, mengapa Nona Kim melakukan ini.” Tegas Young Joon. Yoo Sik heran Young Joon yang tak mengetahui alasanya.
“Itu cukup luar biasa bahwa dia mampu bekerja untukmu selama 9 tahun. Mereka menyebut wanita seperti itu sebagai "bodhisattva" di Timur, dan "malaikat surgawi" di Barat...”ungkap Yoo Sik lalu merasa kalau ucapanya berlebihan

“Dua tahun. Dua... Dua... maksudku, sembilan tahun. Sudah waktunya. Mereka mengatakan bahwa ada sesuatu yang disebut "Peraturan 3, 6, 9." Jelas Yoo Sik. Young Joon tak mengerti maksudnya.
“Sampai batas kejenuhan. Kau tahu bagaimana istriku, dan aku berada di belahan jiwa satu sama lain, ketika kita satu bulan jauh ke dalam hubungan kita dan aku cukup mencintainya untuk menikahinya saat itu?” ucap Yoo Sik
“Tentu saja, Dan aku bahkan lebih sadar akan fakta... bahwa kalian berdua saling bertukar surat cerai bukannya hadiah pada ulang tahun pernikahan ke-10 Anda.” Balas Young Joon. Yoo Sik mengeluh dengan ucapan temanya yang  kasar sekali.
“Pada awalnya, kami berdua terbakar dengan cinta satu sama lain! Tapi... hal yang dia katakan pada ulang tahun pernikahan ketiga kami adalah...” ungkap Yoo Sik. 

Flash Back
Dalam sebuah restoran, di ulang tahun ketika Yoo Sik ingin bersikap mesra pada istrinya dengan menyuapinya tak bisa melakukanya lagi. Lalu ketika menguangkap perasaan cintanya, sang istri malah mengeluh kenapa bisa jatuh cinta dengan Yoo Sik.
“Dan pada ulang tahun pernikahan keenam kami...”
Yoo Sik sudah siap dengan kue dan lilin ketika memanggil pelayan tiba-tiba istrinya langsung memukul kepalanya.  Sang istri meminta maaf dengan alasan hanya ingin memukul ketika melihat bagian belakang kepala suaminya.
“Dan pada peringatan pernikahan kesembilan kami...”
Sang istri berteriak marah pada Yoo Sik karena membuang-buang udara dan menyuruhnya agar jangan bernafas. Yoo Sik masih terlihat trauma dengan pernikahanya. 

Young Joon yang mendengarnya, memastikan kalau Yoo Sik tidak... menangis sekarang, Yoo Sik heran kalau itu bukan masalah kalau Young Joon bukan masalah apabila menangis. Yoo Sik  pikir bahwa kejenuhan berakhir di selama 3, 6, dan 9 tahun.
“Ini seperti apel yang memar.” Ucap Yoo Sik. Young Joon tak mengerti maksudnya.
“Ya, Coba lihat Apel ini.. Yang harus kau lakukan adalah memotong bagian yang busuk dan memakannya. Tapi kau tidak bisa diganggu. Itulah mengapa kau memakan buah yang kondisinya lebih baik” jelas Yoo Sik memegang sebuah apel dengan bagian busuk.
“Tapi apa yang akan terjadi saat apel yang ada di antara apel lain? Kemudian apel-apel lain menjadi lebam juga! Akhirnya, mereka semua menjadi memar dan membusuk” ucap Yoo Sik. Young Joon tak mengerti maksudnya.
“Sebelum hal-hal membusuk lebih banyak lagi, maka Kau harus berbicara dengannya untuk membuat sebuah terobosan dengannya.” Jelas Yoo Sik. Young Joon memikirkan sebuah terobosan dan merasa kalau Itu cukup mudah
“Beri tahu aku jika kau butuh bantuan untuk membuat terobosan itu.” Kata Yoo Sik
“Kau bercerai karena kau tidak bisa melakukannya.” Ejek Young Joon keluar dari ruangan. Yoo Sik pun membenarkan. 

Min Soo datang ke bank memberikan slip pembayaran pinjaman milik dengan memastikan kalau itu yang terakhir. Teller membenarkan, lalu melihat namanya yang tertulis Sekretaris Lee. Mi Soo mengelengkan kepala lalu menganti namanya “Kim Mi So.”
Young Joon tiba-tiba menelp dan kaget kalau atasanya itu ingin segera datang menemuinya, lalu bergegas pergi. Young Joon naik ke dalam mobil saat Mi Soo datang, lalu Mi Soo memberitahu akan menuju ke rumah Young Joon.
“Anda memberiku kesan bahwa sedang menuju ke rumah sendirian. Kenapa anda ingin aku datang tiba-tiba?” ucap Mi Soo berani bertanya.
“Sebuah terobosan?” kata Young Joon, Mi Soo binggung mendengarnya tapi akhirnya memilih untuk diam

“Aku bukan tipe orang yang memberi kesempatan kedua. Tapi untukmu, Aku akan membuat pengecualian khusus dan memberimu satu kesempatan lagi. “ jelas Young Joon. Mi Soo makin binggung
“Kau tidak akan pernah mendapatkan kesempatan lain, jadi bersyukurlah. Aku akan mempromosikan mu sebagai seorang direktur.” Kata Young Joon. Mi Soo ingin menjelaskan bukan seperti itu maksudnya.
“Jika terlalu banyak pekerjaan, Aku akan mempekerjakan orang lain untuk membantum dan mobil akan disediakan untukmu oleh perusahaan juga. Dan jika kau mau, aku bahkan bisa perusahaan membayar untuk akomodasimu. Apa hutang keluargamu sudah lunas? Aku akan mengurus semuanya untukmu juga. Jadi, mari kita bekerja keras bersama mulai sekarang.” Kata  Young Joon tak ingin kehilangan.
Mi Soo ingin bicara tapi Young Joon menegaskan kalau akan menjamin tidak akan mendapatkan tawaran seperti itu dari tempat lain serta  tidak akan dapat menemukan bos yang sempurna seperti dirinya.  Ia pun  tidak akan menghakimi Mi So jika segera menerima tawaran ini jadi meminta agar menerima tawaranya dan kembali berkerja. 

Mi Soo ingin bicara tapi saat itu datang ibu Young Joon memanggil anaknya dan langsung memeluknya, lalu menyapa Mi Soo yang ikut datang lalu mengajaknya untuk segera masuk. Keduanya duduk di meja makan layaknya pasangan kekasih, Ayah dan Ibu Young Joon pun tersenyum melihat Mi Soo yang merapihkan dasi Young Joon.
“Aku mengatakan padamu untuk datang lebih sering. Sangat sulit bagiku untuk melihatmu, bahkan jika kami bekerja di gedung yang sama. Aku sedang sibuk karena masalah yang melibatkan Tuan. Jo. Sungguh memalukan atas kehilangan nya. Apa kau benar-benar harus...” kata Tuan Lee.
“Hanya butuh satu saat untuk merusak citra perusahaan kami. Karena Anda mempercayakanku dengan masalah ini, aku akan mengurusnya.” Balas Young Joon yang membuat ayahnya melonggo.
“Itu benar. Kau melakukan pekerjaan luar biasa, Young Joon.” Komentar Ibu Young Joon memuji.
“Seolah-olah kau tidak ingin dia menangani masalah yang sulit sendirian!” ucapIbu Young Joon pada suaminya. Tuan Lee membenarkan berkomentar kalau sedang tidak pengertian dengan meminta maaf.
“Pernahkah Anda berdua pernah mengalami tekanan selama bersuami-istri?” tanya Young Joon. Keduanya terlihat gugup lalu saling menatap.
“Tidak ada hal seperti itu. Tidak ada percakapan yang bagus yang tidak bisa diselesaikan. Tidak satu pun dari kami yang merasakan hal itu sebelumnya.” Kata Tuan Lee. Ibu Young Joon mengajak Mi Soo agar mulai makan.


“Bukankah sepertinya Young Joon kami semakin tinggi akhir-akhir ini?” puji Ibu Young Joon.
“Kau terlalu baik. Aku hanyalah hasil karyamu. Inilah alasan mengapa aku begitu menghormati anda” kata Young Joon memuji, Tuan Lee mendengarnya berharap agar dipuji.
“Proyek bio kami saat ini telah menerima persetujuan FDA AS, dan kami saat ini tengah mengakuisisi maskapai global.” Jelas Young Joon lalu melihat Tuan Lee yang terus menatapnya lalu berkomentar kalau ayahnya ada sesuatu yang ingin dibicarakan dengannya karena merasa canggung sampai batuk.

Tuan Lee bertanya apakah Young Joo berencana untuk tidak menikah. Young Joo membenarkan. Tuan Lee merasakan dadanya terasa sakit merasa tidak berpikir mempunyai banyak sisa waktu untuk hidup. Young Joon mengaku  sudah melihat hasil pemeriksaan tahunan ayah.
“Ayah benar-benar sehat.” Kata Young Joon. Tuan Lee mengeluh kalau penyadap itu tak tahu apapun.
“Aku tahu tubuhku sendiri ketimbang orang lain! Ayahmu yang tua ini hanya memiliki satu permintaan sebelum dia meninggal. Dan itu adalah memiliki cucu sebelum aku mati! Aku bahkan tidak akan mengatakan, apa yang akan dibutuhkan menantu ku di masa depan. Lalu Aku mendengar Sekretaris Kim ingin mengundurkan diri!” ucap Tuan Lee
“Itu tidak akan pernah terjadi. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.” Tegas Young Joon yakin 


Ibu Young Joon berbicara dengan Mi So kalau mendengan anaknya yang mengajak gadis-gadis ke pertemuan di sana-sini Tapi hubungannya tidak berlangsung lama dan menurutnya Sepertinya  anaknya tidak bisa mengencaninya dengan serius.
“Mereka mengatakan itu hanya untuk menunjukkan pada yang lain. Benarkah?” kata Young Joon. Mi So membenarkan.
“Mereka bilang dia tidak akan membiarkan wanita menyentuhnya. Apa itu benar?” ucap Ibu Young Joon. Mi So kembali membenarkan. Ibu Young Joon langsung panik
“Kemudian... putraku... sangat... Apa dia benar-benar... Apa dia...” kata Ibu Young Joon tak bisa berkata-kata.
“Apa Maksudmu, gay? Tidak, dia tidak seperti itu.” Kata Mi Soo menyakinkan. Ibu Young Joon tak begitu yakin.
“Tentu saja, aku sudah bekerja untuk dia sejak lama, jadi aku tahu tentang dia lebih baik dari orang lain.” Ucap Mi Soo menyakinkan. Ibu Young Joon pun bisa bernafas lega
“Ketua dan aku belum membicarakannya, tapi kami benar-benar mengkhawatirkannya. Young Joon menjauhkan diri dari perempuan selain kau, jadi kami bertanya-tanya jika rumor itu benar.” Jelas Ibu Young Joon.
Mi So mengangukmengerti. Ibu Young Joon ingin mengajukan pertanyaan, ingin Bagaimana  tentang anaknya di mata perempuan. Mi So memuji Young Joon itu yang terbaik, kompeten, menawan, dan baik jadi menurutnya begitu sempurna. Ibu Young Joon tersenyum mendengarnya memuji Mi Soo yang  memiliki mata baik untuk melihat sisi orang-orang.
“Itu akan sangat bagus jika seseorang muncul untuk menjadi pacarnya. Misalnya, seseorang sepertimu..” ucap Ibu Young Joo yang membuat Mi Soo terdiam.
“Aku bercanda.. Aku akan segera menikahkannya jika ada wanita sepertimu.” Kata Ibu Young Joon, saat itu Young Joon keluar mengajak Mi Soo untuk pergi.
Bersambung ke part 2


PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar: