PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 01 Februari 2018

Sinopsis Radio Romance Episode 2 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Soo Ho sibuk membaca skrip dan menuliskan catatan “Sun bertemu dengan Dan Hwi dan harus menipunya.”. Jason memanggil Soo Ho si pasian agar makan. Soo Ho tetap tak bergeming. Akhirnya Jason mengambil naskah di tangan Soo Ho dan berjalan mundur. Soo Ho meminta agar mengembalikanya.
“Ayolah... Kau tidak bisa tidur tadi malam... dan terus terbangun, bukan begitu, pasien depresiku? Aku menyiapkan makanan yang membantumu tertidur.” Ucap Jason dengan menu makanan lengkap diatas meja.
“Berikan aku pil tidur.” Kata Soo Ho. Jason menolaknya karena akan mencari penawar, bukan obat lalu menyuruh duduk.
“Dok... Jika aku begadang semalaman lagi karena kau tidak memberiku obat, jadi apa yang harus aku lakukan saat syuting besok?” ucap Soo Ho. Jason pikir itu akan sangat bagus.
“Aku ingin melihatmu mengantuk.” Komenta Jason. Soo Ho ingn tahu apa nanti akhirnya ia lakukan untuk terus berakting tanpa meminum obat
“Pertama, makan ini. Dan... katakan padaku bagaimana perasaanmu. Kita lewati tahap satu perawatanmu. Bagaimana perasaanku?” tanya Jason
“Katanya tanpa aku katakan, maka kau akan mengerti.Makanya, aku memanggilmu disini, membayar 5x lipat gajimu.” Ucap Soo Ho
“Aku hanya bercanda. Bagaimana aku bisa tahu jika kau tidak bilang? Aku bukan penciptamu.” Tegas Jason, Soo Ho tak peduli memilih untuk melangkah pergi.
“Hei, aku menghabiskan banyak waktu untuk memasak ini. Wahh...Aku gagal lagi... Hari ini gagal...” kata Jason akhirnya mencoba sup buatanya walaupun terasa asin. 

Tuan Ji makan bersama istrinya bertanya kenapa  menelepon sebanyak tujuh kali. Nyonya Nam mengeluh suaminya yang tak mengangkatnya padahal mengetahui kalau sudah menelp sebanyak tujuh kali. Tuan Ji pikir Itulah sebabnya datang.
“Tapi kau sudah menua. Make-up tidak sesuai dengan usiamu.” Komentar Tuan Ji pada istrinya
“Itu bukan urusanmu Apa penata rambutmu melakukan pekerjaannya dengan benar? Aku tidak akan mengeluh soal dirimu yang suka main-main dengan aktris, tapi tolong jauh-jauh dari staf-ku.” Ucap Nyonya Nam sinis. Tuan Ji pun tak membalasnya.
“Jadi apa yang membuat suasana hatimu jadi buruk, sampai memanggilku kesini?” tanya Tuan Ji
“Anakmu... Apa kau tahu dia aneh?” kata Nyonya Nam. Tuan Nam pikir memang tak heran kalau anaknya memang aneh.
“Aku tidak sedang bercanda... Ini adalah bisnis. Kita harus menghentikannya sebelum dia menjadi aneh. Jika ingin melanjutkan hidup seperti yang kau lakukan sekarang, maka Aku yakin kau tahu apa yang aku maksud.” Jelas Nyonya Nam
“Pindahlah kerumah sebentar. Kau boleh membawa kekasih mudamu, kalau mau” tegas Nyonya Nam lalu meninggalkan meja makan. Tuan Ji hanya bisa diam saja. 


Soo Ho masuk ke dalam mobil dan Jason ikut masuk. Soo Ho menyruuh Jason keluar karena ada kerjaan. Jason menolak karena menurutnya seorang manager harus pergi dengan artisnya. Soo Ho tetap menyuruh keluar karena  harus syuting. Jason mengatakan kalau ia akan pergi kesana.
“Aku bilang aku akan mengikutimu 24 jam sehari. Ayo pergi.” Ucap Jason. Soo Ho pun tak menolak mengemudikan mobilnya.
Soo Ho berada di lokasi syuting, teringat kembali kata-kata Geu Rim sebelum meninggalkan rumah “Jadi, Aku harus terus mengikutimu kemanapun. Baiklah kalau begitu. Aku akan menemuimu besok dan besoknya lagi.” 

Saat itu lawan main Soo Ho datang kalau sudah mendengar  syuting kemarin luar biasa dengan mengejek kalau saat tak dirinya maka terjadi suatu dan ingin tahu  siapa gadis itu. Soo Ho diam saja, Si aktor sudah mendengar kalau wanita seorang penulis.
“Apa Kau sudah setuju? Hei.. Lakukanlah untuknya. Apa Kau tidak kasihan? Dia seorang penuli dan Rumornya sudah menyebar.”ucap Aktor. Soo Ho heran rumor apa maksudnya.
“Song Geu Rim. Lady Kamikaze. [Penerbang berani mati] Penulis yang akan melakukan apapun demi merekrutmu.” Ucap Aktor. Soo Ho kaget ingin tahu siapa yang mengatakan hal itu.
“Itu yang dikatakan seluruh kru hari ini. Aku jadi kasihan pada gadis itu. Kalau Aku pasti akan setuju, jika dia memintaku dan Kita harus memanggil Lady Kamikaze malam ini. Coba kita lihat apa dia jago juga menangani alkohol.” Ucap Aktor. Soo Ho pun hanya bisa diam saja. 


Geu Rim terdiam mengingat perkataan Soo Ho saat meninggalkan rumahnya “Berhenti muncul di hadapanku... Tolong... Aku tidak akan pernah ikut ke radio bodoh itu.” Lalu bertanya pada ibunya apakah tahu Ji Soo Ho. Ibunya bertanya Siapa itu.
“Coba Lihat.. Dia tidak begitu terkenal. Mengapa sikapnya sombong sekali? Dia bahkan bukan artis yang terkenal.” Keluh Geu Rim kesal. Ibunya ingin tahu apa yang terjadi.
“Ibu. Segalanya selalu dilakukan tiga kali percobaan, kan?” kata Geu Rim
“Benar. Kau harus selalu mencoba tiga kali. Kau tidak bisa berhenti setelah mencoba sekali saja. Aku tidak membesarkan anak perempuanku untuk menjadi seperti itu.” Ucap Ibu Geu Rim memberikan semangat
“Bagaimana jika aku tidak berhasil setelah tiga kali coba?” tanya Geu Rim
“Maka, ubahlah prinsipmu.” Kata Ibu Geu Rim. Geu Rim ingin tahu caranya.  Ibu Soo Ho mengatakan pepatah "Ada sembilan babak dalam sebuah permainan."
“Bagaimana jika aku gagal bahkan setelah sembilan kali mencoba?” kata Geu Rim
“Kalau begitu... "Jika pada awalnya kau tidak berhasil, coba, dan coba lagi." Kau harus mencoba lagi dengan rencana jangka panjang.” Ucap Ibu Geu Rim. Geu Rim seperti tak yakin. Ibu Geu Rim menyakinkan. 
“Ibu. Aku anaknya siapa? Beginilah baiknya saat aku diajarkan di rumah.” Kata Geu Rim bangga.  Nyonya Jo pikir Itu tidak perlu dikatakan lagi.
“Maka, aku akan makan dengan lahap dan melakukan percobaan ketigaku.” Kata Geu Rim penuh semangat. Nyonya Jo pun berharap anaknya untuk berhasil dan bisa melakukannya.



Soo Ho melihat hasil adeganya dari layar monitor berpikir kalau bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Tapi merasa kalau Ini sudah cukup sempurna bahkaan mereka sudah take sebanyak 7x seperti tak berpikir kalau Soo Ho akan melakukan lagi.
“Coba Lihatlah betapa manisnya itu. Makanya, kita undang Lady Kamikaze ke pesta penutupan kita. Dia keren Kita lihat apa dia jago juga minum alkohol. Aku merasa bosan belakangan ini. Itu pasti menyenangkan.” Komentar sutradara
“Siapa yang punya nomor teleponnya?” tanya Aktor. Ass Sutradara mengatakan punya jadi akan menelponnya.
“Persiapkan dirimu. Kita akan minum dan Pasti sangat menyenangkan.” Ucap Aktor terlihat bahagia. 

Geu Rim menerima telp dari Ass Sutradara Jo,  dengan penuh semangat merasa tak percaya kala Soo Ho yang akan datang. Ass Sutradara Jo pikir mungkin saja datang karena Ada banyak penggemar Lady Kamikaze. Geu Rim pun menyetujuinya meminta agar memberikan alamat saja. 

Soo Ho menyapa semua pemain mengucapkan terimakasih, Jason melihat dari kejauhan, Manager Kim melihat Jason ingin tahu siapa itu sebenarnya karena mengikuti Soo Ho sampai ke lokasi syuting.
“Kenapa galak begitu... Kita saling memperkenalkan diri secara formal dulu.Aku manajer Ji Soo Ho. Dan kau?” ucap Jason
“Aku manajer Ji Soo Ho.” Tegas Manager Kim. Jason terkejut karena Manager Kim adalah manager sesungguhnya.
“Maka, kalau begitu aku teman SMA nya Soo Ho atau seseorang dengan hubungan rahasia dengannya. Jadi Ayo. Kita berjabat tangan.” Ucap Jason santai. Tapi Manager Kim engga menjabat tangan. 

Soo Ho akan pergi mengucapkan terimakasih pada semua kru. Ass Sutradara menyapa bertanya apakah sungguh tidak akan datang ke pesta penutupan. Soo Ho mengatakan punya rencana besok, jadi harus pergi lebih awal. Ass Sutradar pun tak memaksa
“Ayolah, Soo Ho. Pergi bersama kami, Penulis itu juga ikut Kita bermain dengan Lady Kamikaze. Kau harus datang untuk bersenang-senang.” Ucap Aktor merayu tapi Soo Ho hanya diam dan memilih untuk pergi. 

Geu Rim pergi ke mini market membeli satu keranjang soju dan juga bir sampai si kasir binggung. Semua sudah berkumpul dalam restoran, Geu Rim datang dan semua orang menyambutnya dengan panggilan Lady Kamikaze. Sutradara bahkan memuji Geu Rim yang  terlihat sangat cantik.
“Halo, Pak Sutradara... Kau terlihat keren seperti biasa.” Komentar Geu Rim.
“Pemeran penggantiku datang.” Kata Dae Seul menyapa Geu Rim dengan ramah
“Aku membawa ini untukmu, Da Seul,, Katanya, kau ingin sekali makanan ini dan mencari-cari ke toko permen seluruh kota.” Ucap Geu Rim. Dae Seul melihat permen mengucapkan terima kasih dengan memujinya super keren.
“Tentu saja. Aku wanita yang sangat keren.” Kata Geu Rim bangga
“Kau pasti si Lady Kamikaze. Kudengar, kau kesulitan karena Soo Ho.” Komentar si aktor.
“Aku tidak merasa kesulitan... Tapi Aku merasa sangat sangat kesulitan.” Kata Geu Rim bercanda. Si aktor terlihat senang karena menyukai candaan Geu Rim.
“Izinkan aku menuangkan minuman untukmu. Tapi Omong-omong, kapan Ji Soo Ho datang?” kata Geu Rim. Ass Sutradara mengaku tak tahu.
“Dia pemeran utama, jadi dia mungkin akan datang nanti.”kata Ass Jo. Geu Rim pun seperti pasrah.
“Apa kalian sungguh akan meminum minuman yang membosankan itu?” kata Geu Rim melihat semuanya. 

Soo Ho pulang bersama dengan Jason dengan mobil van yang cukup besar dan ada Tvnya. Jason ingin tahu Siapa Lady Kamikaze, karena membuat Soo Ho yang tidak berbicara sepatah katapun sejak tahu wanita itu akan datang ke pesta itu. Soo Ho hanya diam saja
“Siapa Lady Kamikaze? Tn. Kim. Apa kau tahu?” ucap Jason. Manager Kim  yang ada di kemudi tak menjawab. Jason yang kesal hanya bisa berteriak frustasi.
“Keheningan ini membunuhku!” teriak Jason marah. Soo Ho hanya diam saja menatap ke arah jendela seperti kehilangan arah hidupnya.

Geu Rim dengan name tag yang dipakainya mulai mencampur bir dan soju mengunakan keahilanya. Semua tim berteriak “Kamikaze” dan Ass Jo pun membagikan minuma yang dbuat oleh Geu Rim. Setelah itu Geu Rim membuat campuran lagi dengan gelas yang lainya.
“Jika aku mengisi penuh semua gelas ini tanpa meluap, seluruh aktor dan aktris yang ada disini hari ini akan datang di acaraku sebagai tamu, jika aku meminta. Mengerti?” teriak Geu Rim. Semua menyetujuinya dan Geu Rim pun membuat campuran minuman lainya.
Mereka lalu mulai bersulang, Aktor duduk bersama Geu Rim berkomentar kalau jago minum juga. Geu Rim dengan setengah mabuk mengatakan biasanya bisa minum lebih banyak dari ini lalu bertanya Kapan Ji Soo Ho datang. Si aktor mengataakn akan segera datang dan memberikan minuman pada Geu Rim kembali. Geu Rim berjalan di lorong tapi padanganya mulai bergoyang.

“Hei.. Song Geu Rim...  Kau tidak selemah ini. Jangan biarkan alkohol mengalahkanmu hanya karena Ji Soo Ho mengalahkanmu. Hei. Dari segala hal, soju bom tidak boleh mengalahkanku, tapi Harga diriku bisa hancur. Ayo pergi.” Ucap Geu Rim akhirnya malah jatuh tak berdaya karena pengaruh alkohol

Esok paginya
Geu Rim sudah terbangun dari tempat tidur yang cukup luas dan bertanya-tanya Tempat aneh macam apa ini dan merasa heran karena tempat tidur nya sama seperti yang dilihat di TV. Geu Rim pikir kalau yang dilihat hanya mimpi, lalu kembali tertidur dan sudah lama tidak bermimpi.
“Nn. Song, mau pergi bersamaku? Bangunlah. Kenapa kau minum banyak sekali?” ucap si aktor mengajak Geu Rim pergi.
Geu Rim mengingat wajahnya, dan mencoba agar mengingatnya dan  mengartkan kalau Tadi malam Oh Jin Soo membantunya dan berjalan kemudian seseorang muncul di depannya. 

Saat itu Soo Ho sudah ada didepanya membuat Geu Rim berteriak kaget. Soo Ho mengeluh Geu Rim agar  Jangan berisik. Geu Rim ingin tahu Apa yang terjadi disini, karena mengingat saat Oh Jin Soo membantunya berjalan semalam, tapi tidak ingat apa-apa setelah itu.
“Mengapa aku disini? Apa yang terjadi? Mengapa aku terbangun di sini? Apa kau datang terlambat ke pesta penutupan?” ucap Geu Rim mengikuti Soo Ho
“Apa kau Ingin masuk bersamaku?” tanya Soo Ho membuka pintu. Geu Rim dibuat binggung.
“Aku mau mandi. Kau mau ikut apa tidak?” tanya Soo Ho. Geu Rim pun melangkah mundur. 

Geu Rim mengingat kejadian semalam mengingat kalau mabuk berat semalam dan pingsan di lorong, lalu Oh Jin Soo membantu dan ingin mengantar pulang, tapi... dengan berpikir kalau Soo Ho datang menolongnya.
“Soo Ho.. Mengapa aku ada disini? Tolong keluarlah.” Kata Geu Rim. Saat itu juga Soo Ho membuka pintu  mengunakan jubah mandinya.
“Maksudku... Setidaknya kau harus memakai pakaian dulu...” komentar Geu Rim. Soo Ho mengulang kalau Geu Rim tadi yang meminta agar segera keluar.
“Tapi tetap saja Keringkan dulu rambutmu.” Kata Geu Rim. Soo Ho malah bertanya apakah Geu Rim akan mandi. Geu Rim terlihat gugup.
Soo Ho menunjuk ada banyak bercak di baju Geu Rim. Geu Rim kaget melihat bajunya yang kotor lalu seperti teringat tadi malam sempat muntah di jaketnya Soo Ho.
“Jika tidak mau mandi, ganti bajumu. Aku akan mengantarmu pulang” ucap Soo Ho. Geu Rim kebingungan masih memikirkan yang terjadi.
“Nn. Song... Haruskah aku ke acara radio?” ucap Soo Ho. Geu Rim dibuat binggung untuk kedua kalinya, Soo Ho pikir Geu Rim bisa melakukan sesuatu untuknya. Saat itu bel rumah Soo Ho berbunyi dan wajah Soo Ho langsung berubah melihat yang datang. 


Nyonya Nam berjalan masuk memberitahu kalau ayah Soo Ho yang sudah menyetujuinya jadi akan syuting film mulai bulan depan. Ia pun berpikir Ada beberapa hal yang harus dibicarakan dan diberitahukan pada anak tirinya.
“Jadi kau harus pindah ke rumah kita untuk sementara waktu. Disini dingin. Kita bicara di dalam.” Ucap Nyonya Nam akan masuk rumah
“Aku yakin, aku sudah mengatakannya sambil tersenyum, "Aku tidak mau."” Kata Soo Ho tetap menolak.  
“Tentu... Dan aku tersenyum dan berkata kalau kau akan setuju. Jadi Ayo masuk ke dalam.” Kata Nyonya Nam
“Kau menyuruh untuk tetap bersikap misterius dan melarangku melakukan aktivitas lain, tapi aku harus melakukan apapun yang menghasilkan uang. Apa kekasihnya Ayah juga berada di film dokumenter itu?"Kata Soo Ho. Nyonya Nam tak banyak komentar.
“Presdir... Aku sedang mempertimbangkan untuk jadi DJ acara radio. Yang aku punya hanyalah iklan demi iklan dan film dokumenter kehidupan keseharianku. Tidak ada project yang menarik perhatianku. Sejujurnya, aku bertemu dengan seorang penulis radio.” Ucap Soo Ho.  Nyonya Nam memilih untuk masuk rumah. 

Geu Rim melihat Nyonya Nam menyapa lebih dulu. Nyonya Nam melihat kamar Soo Ho yang berantakan dan ada pakaian Geu Rim dan meminta agar dijelaskan. Soo Ho memberitahu Geu Rim adalah seorang penulis radio. Nyonya Nam mengatakan butuh penjelasan lebih.
“Aku akan menandatangani kontrak. Makanya, aku tidak bisa ikut serta ke film dokumenter yang kau sebutkan.” Ucap Soo Ho
“Berapa lama? Berapa lama kau akan bermain radio, dan berapa lama kau akan bermain dengan gadis itu?”kata Nyonya Nam. Soo Ho mengaku tak tahu melirik pada Geu Rim.
“Kau pandai sekali merekrut selebriti. Meskipun aku tidak tahu dengan cara apa.” Ucap Nyonya Nam lalu meninggalkan rumah anaknya. 


Geu Rim tak bisa menerima yang dikatakan Nyonya Nam "Bermain" dan ingin tahu Apa yang baru saja Ibunya katakan... Soo Ho menyuruh Geu Rim pergi saja dan akan bicara nanti. Geu Rim tetap ingin tahu apa maksud ucapan Ibu Soo Ho.
“Dan apa yang Ibumu katakan sebelum dia pergi? Aku tidak mengerti, jadi tolong jelaskan.” Ucap Geu Rim
“Apa Kau tidak ingin aku ikut acara itu? Jadi Penjelasan apa lagi yang kau butuhkan?  Jika tidak ingin, lebih baik pergi.” Ucap Soo Ho
“Kau bilang Jangan lakukan, jika tidak ingin? Apa Kau mengancamku?” kata Geu Rim marah. Soo Ho mengaku bukan seperti itu.
“Soo Ho...  Di perdebatanmu tadi demi melawan Ibumu, Presdir, atau apa, tapi kau membuatku terlihat seperti wanita gampangan, dan menggunakan acaraku untuk mengancamku.” Ucap Geu Rim tak terima
“Kalau begitu, jangan lakukan. Batalkan aku karena aku tidak rugi. Jika kedengarannya seperti ancaman, maka aku tidak akan ikut serta. Masalah terpecahkan. Dan juga, ini bukan ancaman.” Ucap Soo Ho.
“Aku sedang berbicara serius.” Kata Geu Rim marah. Soo Ho meminta agar Geu Rim pergi
“Soo Ho.. Mengapa kau terus tersenyum? Ini tidak lucu. Mengapa kau terus tersenyum palsu padaku? Ini membuatku marah” kata Geu Rim kesal
“Maka, aku akan bicara tanpa tersenyum. Jadi Pergilah. Tolong.” Kata Soo Ho. Geu Rim pun pergi dengan membawa jaketnya. 


Soo Ho menatap dari jendela saat  Geu Rim pergi meninggalkan rumah. Jason ikut melihatnya bisa menebaknya kalau pasti Song GeuRim, Lady Kamikaze. Soo Ho menatap sinis. Jason mengaku tidak menguping tapi Suara mereka yang terlalu keras.
“Pasien... Ikut acara radionya... Melihatmu seperti ini... membuatku sangat bahagia Ayoo... Jangan bergerak.” Komentar Jason mencoba mengambil gambar saat Soo Ho seperti merasakan sesuatu. 

Soo Ho duduk diam dalam kamarnya melihat kartu pos yang terlihat di tas Geu Rim lalu membacanya “ Tn. Moon Sung Woo, namaku Song Geu Rim.” Lalu mencoba menonton video yang ada didalam tab Geu Rim.
“Halo, Soo Ho... Aku adalah Song Geu Rim, seorang penulis radio, penulis yang ingin menulis kata-kata hangat yang pernah ada Aku mempersiapkan video ini untuk memperkenalkan radio, hal yang aku sangat cintai.” Jelas Geu Rim
“ Ini Kartu pos yang aku kirim saat aku masuk SMP dan SMA masih ada disini. Aku menyukai radio dan mendengarkan nya setiap hari.” Ucap Geu Rim berdiri di depan papan
“Ruangan ini milik sang legenda KBC Radio, seorang DJ 30 tahun. Dan  Ini adalah kantor dimana aku menulis naskahku. Yah.. Mungkin terlihat seperti gudang, tapi disanalah tempatku menulis. Dan Apa kau melihat semua naskah yang aku harapkan bisa kau baca? Maukah kau menyimpannya?” ucap Geu Rim didepan ruangan yang memperkenalkan pada Soo Ho.  
“Inilah tempat yang paling aku cintai yaitu Tempat persembunyianku” ucap Geu Rim memperlihatkan pemandangan dari atas gedung di malam hari.
“Soo Ho.. Aku bukan penulis yang cekatan, dan sekarangpun juga aku tidak dapat melakukan apapun dengan baik. Tapi jika kau ingin ikut serta ke acara radio denganku, dan kata-kata yang aku tulis dibacakan ke dunia dengan suaramu, aku mungkin akan tunduk hormat padamu hari itu juga.” Ucap Geu Rim berpikir kalau kata-kata  terdengar seperti ancaman
“Meskipun begitu, aku harap kau akan mengetuk pintu ini. Ayo lakukan acara radio bersama.” Ucap Geu Rim. Soo Ho menonton video Geu Rim sempat berpikir lalu keluar dari rumahnya. 


Geu Rim masuk ke dalam ruangan siaran melihat Tuan Moon sedang siaran walaupun ada di waktu senjanya. Tuan Moon melihat Geu Rim memberikan senyuman. Geu Rim menatap Tuan Moon hanya bisa menangis karena gagal mendapatkan Soo Ho.
Saat itu ponselnya berdering, Tuan Kang menyuruh Geu Rim untuk naik ke lantai atas.

Geu Rim akan masuk ruangan, terdengar teriakan Tuan Kang yang tak percaya kalau Tuan Lee ingin Song Geu Rim akan menjadi penulis utamanya, menurutnya Song Geu Rim juga masalahnya dan bertanya apakah Geu Rim akan melakukannya dan setuju akan menjadi penulis utama. Saat itu Geu Rim pun masuk ruangan memberanikan dirinya
“Geu Rim. Apa kau benar-benar akan menjadi penulis utam seperti yang tertulis dalam proposal?” ucap Tuan Kang marah
“Tn. Kang. Anda setuju bahwa aku boleh mencari staf...” kata Tuan Lee. Tuan Kang menyuruh Tuan Lee yang gila Jangan bicara
“Aku mencoba untuk menyelamatkan stasiun radio ini dan memohon sampai tanganku berdarah untuk menyelamatkanmu. Apa maksudmu, kita harus mati bersama? Bagaimana bisa kau menjadikannya penulis utama? Dia tidak bisa menulis naskah selembarpun dengan benar.” Ucap Tuan Kang sinis
Tuan Lee ingin bicara, tapi Tuan Kang memperingatkan agar Tuan Lee Jangan mengucapkan sepatah kata pun dan meminta Geu Rim agar bisa ingin tahu Apa benar-benar bisa menjadi penulis utama, karena Tertulis di proposal "Penulis utama, Song Geu Rim."
“Apa kau bisa membuat acara dan menulis naskah dengan benar?” tanya Tuan Kang dengan nada meremehkan. Geu Rim hanya terdiam
“Kau tahu Nn. Ra, kan? Bekerjalah dengannya. Jika kau sangat ingin bekerja dengan Geu Rim, maka kau bisa menggunakan dia sebagai asisten penulis... Nn. Ra. Tak apa kan?” ucap Tuan Kang melihat Ra Hee hanya diam itu tandanya setuju.
“Aku akan bekerja dengan Geu Rim.” Ucap Tuan Lee menolaknya.
“Seperti yang tertulis dalam proposal ini, jika Ji Soo Ho setuju untuk melakukannya, maka kau bisa jadi penulis utama dan akan dapat... segel persetujuan dariku. Jadi Apa dia setuju untuk melakukannya? Apa kau bisa membuatnya setuju? Itu Tidak bisa, kan? Dia menolak, kan?” ucap Tuan Kang meremehkan Geu Rim
“Meskipun tanpa Ji Soo Ho, aku tetap bekerja dengan Geu Rim.” Kata Tuan Lee lalu melangkah pergi. Tuan Kang tak habis pikir dengan Tuan Lee yang pergi begitu saja.
“Jangan lagi bekerja! Lupakan semuanya, berandal!” teriak Tuan Kang lalu meminta  maaf pada Ra He dengan memastikan kalau Tuan Kee  akan berubah pikiran. Ra Hee mengaku bisa mengerti dengan hal itu. 


Ra Hee memanggil Geu Rim, bertanya apakah sungguh berpikir adi bisa membuat Ji Soo Ho bergabung maka bisa jadi penulis utama. Geu Rim hanya bisa terdiam. Ra Hee menyuruh Geu Rim agar sadar,  karena menurutnya Meskipun Geu Rim pintar menarik tamu dan merayu-rayu orang.
“Tapi jika kau tidak bisa menulis, kau akan On Air dan mempermalukan diri sendiri. Kau tahu keterbatasanmu, kan?” ucap Ra Hee. Geu Rim hanya tertunduk diam tak melawan seniornya
“Aku tidak tahu bagaimana caramu sampai Tuan Lee memilihmu menjadi penulis utama, tapi Ji Soo Ho... Apa Pikirmu itu akan memungkinkan? Makanya kau berada disini, Apa Kau pikir itu bisa terjadi? Mana mungkin Ji Soo Ho mau menjadi DJ acara radio.” Ucap Ra Hee sinis. Ga Moon dan temanya melihat Ra Hee mengomel pada Geu Rim.
“Geu Rim. Aku mengatakan ini karena aku khawatir padamu... Sadarkan dirimu dengan benar! Kemungkinan dia menjadi DJ radio jauh lebih kecil dibandingkan kau jadi penulis utama. Mengerti?” ucap Ra Hee mengejek. Saat itu terdengar suara dari kejauhan.
“Aku akan ikut acara radio.” Ucap Soo Ho. Geu Rim kaget melihat Soo Ho yang datang. Semua pegawai pun juga kaget.
“Kita isi acara radio bersama.” Kata Soo Ho lalu menarik Geu Rim pergi. Geu Rim hanya menatap binggung karena untuk kesekian kalinya Soo Ho menariknya pergi.
Bersambung ke episode 3

 PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


1 komentar: