PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 09 Februari 2018

Sinopsis Black Knight Episode 19 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Seung Goo membantu Sharon memakaikan semir rambut merasa kalau  aneh karan tiba-tiba punya banyak uban. Sharon mengaku kalau Ini adalah sesuatu yang selalu harapkan Tapi merasa sama sekali tidak bahagia. Seung Goo meminta Sharon agar tetap diam karena harus tetap fokus.


Baek Hee duduk di ruang tengah dengan Soo Ho yang tertunduk dan hae Ra yang terlihat binggung. Ia akhirnya menceritakan mengalami hal yang sama sebelumnya, yaituSuatu hari, Tiba-tiba menjadi sangat kuat. Dan Setelah menggunakan kekuatannya, maka akan sangat mengantuk.
“Aku bisa mengendalikan lampu seperti yang kuinginkan. Saat itu, Aku tidak tahu kalau aku menjadi seseorang yang tidak menua atau mati.” Cerita Baek Hee. Hae Ra tak mengerti maksud ucapan Baek Hee.
“Apa kau mengatakan Soo Ho Oppa seperti itu sekarang?” kata Hae Ra.
“Aku sangat berharap tidak perlu khawatir. Mengapa hal itu terjadi padaku? Aku tidak melakukan kesalahan. Ini tidak masuk akal.” Ucap So Ho heran
“Tolong jangan katakan itu. Kita akan tahu setelah 10 atau 20 tahun kau bertambah tua atau tidak.” Kata Baek Hee.
“Kita tidak bisa tahu dalam satu atau dua bulan. Aku tidak ingin menghabiskan 10 tahun memikirkan hal ini.” Ucap Soo Ho
“Seharusnya aku tidak mengungkitnya pada pengantin baru yang cantik.” Kata Baek Hee merasa tak enak hati. Keduanya pun hanya bisa diam saja. 


Soo Ho dan Hae Ra berbaring sambil saling menatap. Soo Ho pikir kalau mereka berpergian saat cuaca mulai hangat. Hae Ra menganguk setuju dengan mengusulkan  pergi ke provinsi selatan, Seperti Yeosu, Mokpo, dan Gwangju. Soo Ho menyetujuinya walaupun wajahnya tak bisa menutupi rasa khawatirnya.
“Ayo ke sana, nikmati makanan enak, dan bersenang-senang.” Ucap Soo Ho penuh semangat. Hae Ra akhirnya duduk menatap Soo Ho
“Soo Ho... Buat aku melayang di udara... Ayolah. Lakukan sesuatu dan buat aku melayang.” Kata Hae Ra penuh semangat.
“Aku tidak berminat membuat lelucon.” Uca Soo Ho. Hae Ra mengartikan kalau Soo Ho tidak bisa melakukannya.
“Tidak, aku tidak bisa.” Ucap Soo Ho. Hae Ra mengucap syukur mendengarnya.
“Meskipun kau bisa, tidak apa-apa... Tidak masalah, karena Hanya kau dan aku yang tahu. Meskipun sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, pasti akan ada cara untuk mengatasinya.” Ucap Hae Ra yakin
“Karena aku selalu beruntung.” Ungkap Soo Ho. Hae Ra pun menyetujuinya.
“Jangan khawatir.  Aku disini.” Kata Hae Ra menyakinkan. Soo Ho tersenyum meminta agar memeluknya. Hae Ra pun berbaring memeluk suaminya dan tidur bersama. 




Tuan Han menelp Soo Ho  memberitahu kalau Investor Ketua Park menarik diri dari berpartisipasi dalam konsorsium, bahkan Bank-bank telah membatalkan pinjamannya dan Bisnis pembangunan kembali Geumseong-dong jatuh sepenuhnya.
“Orang tidak memiliki pendapat yang baik dari Ketua Park. Kecelakaan mobilmu sangat mengejutkan. Semua orang marah karena mereka tahu bahwa dia menerormu di persidangan.” Cerita Tuan Park penuh semngat. Saat itu Tuan Park keluar dari kantor polisi.
“Meski surat perintah itu tidak dikeluarkan dalam 48 jam, dia akan ditangkap untuk hal lain.” Kata Tuan Han yakin.
Tuan Park berjalan keluar dengan anaknya merasa apa yang dikatakan benar, meminta Gon untuk  Jangan takut akan hal seperti sekarang  saat berbisnis. Gon memberitahu kalau  pengembangan kembali kota pohon kesemek sudah selesai jadi ayahnya harus melepaskannya.
“Kau sangat malu-malu... Kau tidak pernah tahu apa yang akan terjadi.” Ucap Tuan Park yang masih saja licik dan mengajak untuk minum sup pereda mabuk. Gon hanya bisa menghela nafas melihat tingkah ayahnya. 

Young Mi melambaikan tangan saat Hae Ra datang ke restoran. Hae Ra pikir Young Mi sedang sibuk. Young Mi membenarkan tapi ingin bertemu dengan Hae Ra dan ingin tahu kabar suaminya, apakah baik-baik saja. Hae Ra pikir Young Mi akan bahagia kalau tak baik-baik saja.
“Jangan katakan seperti itu dan Gon juga merasa tidak enak. Karena itulah dia tidak bisa datang kesini. Dia merasa sangat buruk.” Cerita Young Mi
“Dia dibebaskan karena surat perintah untuk percobaan pembunuhan tidak dikeluarkan. Tapi Dia akan segera ditangkap. Jadi bersiaplah.” Tegas Hae Ra
“Hae Ra. Mari kita tidak membicarakan hal itu hari ini. Kita sedang makan siang sebagai teman setelah pernikahan.” Ucap Young Mi. Hae Ra pun mengucapkan Terima kasih telah datang ke pesta pernikahannya.
“Aku cemburu karena kau terlihat sangat bahagia.” Cerita Young Mi.
Saat itu Sharon datang melempar sebuah tas di kursi menyapa Hae Ra yang Lama tidak bertemu. Hae Ra binggung melihat Sharon yang datang. Young Mi mengaku kalau Sharon meneleponnya hari ini memberitahu kalau sedang makan siang dengan Hae Ra lalu mengatakan kalau akan datang.
“Aku ingin memberimu hadiah pernikahanmu... Selamat... Aku marah... karena kau tidak mengundangku.” Ucap Sharon sinis
“Apa yang kau coba lakukan kali ini?” balas Hae Ra juga terlihat sinis dan berani melawan
“Hae Ra, kau sudah banyak berubah... Kudengar Moon Soo Ho menjadi monster. Hantu dunia bawah seharusnya tidak mengatakan itu dan Aku kembali normal. Dia akan tetap muda dan kesepian selamanya. Lalu Dia akan melihatmu menjadi tua dan mati.” Ucap Sharon bahagia mendengarnya.
“Permisi... Kami tidak tertarik lagi pada apa yang kau katakan... Tolong, hiduplah sampai tua dengan anggun.” Ucap Hae Ra melangkah pergi. Young Mi binggung memanggil Hae Ra.
“Kurasa... sesuatu terjadi di antara kalian berdua. Dan Aku tidak tahu kau memiliki banyak uban. Aku tidak menyadarinya sebelumnya.” Komentar Young Mi sinis lalu berlari memanggil Hae Ra. 


Baek Hee datang ke tempat perhiasan, si kakek melihat Baek Hee merasa sudah lama sekali. Baek Hee memberikan sebuah pisau yang pasti dibuat di toko itu. Si kakek melihatnya dengan teliti pisau yang dibuat oleh Sharon.
“Ini sangat sulit untuk dibuat... Seseorang pasti telah memberikannya kepadamu sebagai hadiah. Rasanya tidak seperti pisau perak biasa. Dia membawa cincin tua, dan memintaku meleburkannya untuk dijadikan pisau baru.” Ucap Si Kakek
“Apakah cincinnya seperti ini?” tanya Baek Hee kaget lalu memperlihatkan cincin yang dipakai Hae Ra.
“Iya... Ini adalah tiruannya... Aku membuat di sini untuknya.” Ucap Si paman. Baek Hee bisa tahu kalau semua adalah ulah Sharon. 

Baek Hee bertemu dengan Moon Soo di kantornya, menceritakan kalau Seo Rin pernah memberitahu, bahwa dulu sekali bahwa Boon Yi berharap pada bulan purnama dan cincinnya.
“Saat kalian berdua berada di pengasingan, Mungkin doa dicincin mengalir juga ke pisau. Keinginannya tidak disebutkan dalam lukisan Jeom Bok atau surat doa.” Ucap Baek Hee.
“Tidak, Karena dia menginginkannya saat kami diasingkan, itu pasti tentang kembali ke rumah dengan selamat atau tidak berpisah bahkan setelah kembali ke rumah.” Pikir Soo Ho
“Kau mungkin benar. Dia pasti sudah mendoakan kalian berdua agar tidak berpisah.” Ucap Baek Hee. Soo Ho terdiam menatap pisau yang pernah menusuk di tubuhnya.


Hae Ra berada di ruangan rapat dengan Direktur dan Ketua Tim tapi seperti sangat gugup. Direktur meminta Hae Ra agar segera mengatakan. Hae Ra dengan sedikit terbata-bata mengatakan  tidak bisa pergi ke kantor di Roma. Direktur kaget ingin tahu alasan Hae Ra tak bisa melakukanya.
“Apa pak Moon memintamu untuk tidak pergi?” tanya Direktur.
“Bukan itu. Dia benar-benar mendorongku untuk pergi. Tapi Aku membuat keputusan ini sendiri.” Ucap Hae Ra
“Kau benar-benar ingin pergi ke kantor di luar negeri. Apa alasan sebenarnya?” tanya Ketua Tim heran
“Aku ingin bersama suamiku dan akan mencoba lagi lain kali.” Kata Hae Ra lalu keluar ruangan.
“Apakah itu masuk akal?” tanya Direktur heran. Ketua Tim pikir kalau Mereka adalah pengantin baru.

Sharon melihat rambutnya di cermin merasa kalau sudah mengecat rambutnya kemarin tapi masih terlihat ada rambut putih yang terlihat. Seung Goo masuk ke dalam ruangan dengan wajah panik memberitahu kalau Orang-orang memotret di luar dan tidak terlihat seperti turis.
“Kurasa mereka adalah reporter.” Ucap Seung Goo. Sharon panik kalau akan ada yang mengambil gambarnya. Saat itu Tuan Park masuk ruangan menyapa Nuna yang paling disayanginya. 

Keduanya duduk di ruang tengah, Tuan Park menceritakan sudah banyak menderita di penjara Tapi sekarang dibebaskan. Sharon tak ingin berlama-lama ingin tahu tujuan Tuan Park datang ke tempatnya.
“Bagaimana aku bisa melakukannya? Kau memiliki banyak properti dan bangunan di kota itu. Aku tahu kau bisa berpengaruh.” Ucap Tuan Park yang serakah
“Semuanya sia-sia karena kau... Kau menjadi penipu yang tak tahu malu dan tercela.” Ucap Sharon sinis
“Kau memerintahkanku untuk membunuh Moon Soo Ho.” Kata Tuan Park. Sharon bertanya Kapan menyuruhnya.
“Kau menghasutku dengan mengatakan, "Aku ingin kau lebih kaya." Kau menyuruhku untuk menyingkirkan segala sesuatu yang menghalangiku.” Uca Tuan Park . Sharon merasa tidak pernah mengatakan itu.
“Aku membawa empat juru kamera bersamaku. Mereka sedang menunggu di luar. Jika kau tidak membantuku, maka aku akan mengungkapkan semuanya. Aku akan memberitahu mereka bahwa Choi Seo Rin adalah abadi dan bahwa dia berada di balik kecelakaan ini.” Ucap Tuan Park memberikan foto saat Sharon menjadi laki-laki.
“Silakan menandatangani perjanjian pembangunan kembali dan Lakukan itu untukku, Seo Rin. Jika kau tidak bisa melakukannya, maka ajari aku rahasiamu untuk tetap abadi. Banyak hal yang harus kulakukan, tapi terkadang, aku merasa terlalu lemah dan tidak sehat. Aku mohon bantuanmu.” Ucap Tuan Park 


Soo Ho merapihkan mangkuk setelah makan, Hae Ra memberitahu Soo Ho kalau sudah mengatakan kepada perusahaan kalau tidak akan bekerja di kantor di Roma. Soo Ho kaget dan ingin tahu alasan Hae Ra menolaknya.  Hae Ra mengatakan kalau tidak ingin berpisah dari suaminya. Soo Ho terlihat marah mendengarnya.
“Kupikir kau akan senang mendengarnya.” Komentar Hae Ra melihat wajah Soo Ho
“Kenapa kau membuat keputusan seperti itu sendirian? Aku adalah suami mu. Jika itu penting bagimu,maka  penting juga bagiku. Kenapa kau memutuskan sendiri Dan kenapa kau beritahu aku sekarang?” kata Soo Ho dengan nada tinggi
“Kau bilang memberitahu? Bagaimana kau bisa mengatakan itu? Aku tidak menyerah karena menginginkannya” ucap Hae ra.
“Apa yang merubah pikiranmu?” tanya Soo Ho. Hae Ra mengaku khawatir. Soo Ho ingin tahu tentang apa itu.
“Bagaimana aku tidak khawatir setelah melihat hal seperti itu kemarin?” kata Hae Ra.
Soo Ho menegaskan kalau masih sama Dan tidak ada yang terjadi hari ini. Hae Ra akhirnya mengaku kalau melakukannya karena  ingin tinggal bersama Soo Ho dengan menyindir kalau Soo Ho akan puas dengan ucapanya lalu berjalan pergi.


Hae Ra masuk kama dengan wajah kesal melihat foto pernikahanya, Soo Ho mengetuk pintu dan Hae Ra hanya diam saja. Beberapa saat kemudian Akhirnya Hae Ra membuka pintu kamar. Soo Ho langsung meminta maaf karena membuatnya khawatir. Hae Ra pikir tak masalah.
“Aku terlalu kekanak-kanakan berpikir bahwa kau akan menyukainya. Aku berharap kau akan senang mendengar bahwa aku tidak akan pergi. Itulah sebabnya aku kesal.” Ucap Hae Ra
“Tentu saja aku bahagia Tapi aku juga menyesal.” Ungkap Soo Ho
“Sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi padaku hari ini. Aku bertemu Young Mi untuk makan siang. Dan Sharon muncul, mengatakan bahwa dia menyiapkan hadiah pernikahan untukku.” Cerita Hae Ra
Ia menceritakan yang dikatakan Sharon “Kudengar Moon Soo Ho menjadi monster. Dia akan tetap muda dan kesepian selamanya. Dia akan melihatmu menjadi tua dan mati.” Soo Ho bertanya apakah Sharon bilang begitu didepan Young Mi. Hae Ra membenarkan.
“Menurutku Baek Hee tidak memberitahunya tentang hal itu. Dia pasti sudah melakukannya setelah menonton videonya.” Ucap Hae Ra
“Lupakan... Jika dia muncul lagi, maka aku akan melaporkannya ke polisi.” Kata Soo Ho lalu pamit pada Hae Ra kalau akan keluar sebentar. Hae Ra binggung melihat Soo Ho yang bergegas keluar. 


Soo Ho datang menemui Sharon di tokonya, dengan menatap sinis merasa kalu memperingatkannya. Sharon mengaku tak lagi menyesal karena hanya ingin melihat bagaimana Soo Ho akan menjadi monster. Soo Ho memperingatakan jika Sharon muncul di depan Hae Ra lagi, maka tidak akan membiarkannya.
“Doa yang dibawa dicincin membuatmu menyukainya. Dan kudengar kau diluar pintu saat itu.” Ucap Sharon
“Hentikan. Aku tidak datang ke sini untuk mendengarmu berbicara.” Kata Soo Ho sinis. Sharon ingin memberitahu tentang Doa Boon Yi...
“Jika kau muncul didepan Hae Ra sekali lagi, maka Aku akan mengungkapkan rahasiamu kepada semua orang.” Tegas Soo Ho akan keluar dari toko. Sharon menahan sebelum Soo Ho pergi
“Kau lebih baik memikirkan itu, Ini sangat Mudah untuk mengangkat kutukan. Jika kau putus dengan Hae Ra... Jika kau memutuskan hubungan, kau bisa lolos dari kutukan itu.” Ucap Sharon
“Tidak peduli apa yang terjadi, maka Aku tidak akan pernah putus dengannya. Aku akan tinggal bersamanya sampai akhir.” Tegas Soo Ho
“Kau tidak tahu betapa menyakitkannya hidup selamanya.” Kata Sharon menahan Soo Ho pergi.
Soo Ho melihat tangan Sharon yang memegangnya, saat itu tangan Sharon seperti merasakan panas dan langsung melepaskany, saat itu terlihat tanganya yang keriput. Soo Ho melihatnya sangat berharap Sharon menjadi tua perlahan seperti itu dan memperingatakan kalau Jangan sampai bertemu lagi.

Hae Ra terlihat khawatir menunggu Soo Ho pulang, Soo Ho mengeluh Hae Ra tak tidur. Hae Ra ingin tahu kemana Soo Ho pergi dan Apa ada yang terjadi. Soo Ho memberitahu kalau Choi Seo Rin tidak akan muncul lagi. Hae Ra makin dibuat binggung.
Di ruangan, Sharon membuat ramuan dengan jeruk lemon dan bunga mencoba membasuhkan pada tanganya yang keriput tapi tak juga hilang. Ia memasukan ramuan karena melihat Baek Hee seperti dirinya, tapi tetap juga tak berubah. 

Baek Hee melihat pisau milik Sharon dan bisa merasakan sesuatu,  Sementara Soo Ho dan Hae Ra tertidur pulas dikamarnya. Baek Hee membuka penutup pisau dan memegangnya lalu mengatakan berdoa mereka tidak akan meminta untuk minum racun lalu seperti bisa merasakan yang ada didalam cincin.
“Ini adalah cincin dengan keinginan terdalammu. Seharusnya menyentuh tubuhku.” Ucap Myung Soo. Boon Yi meminta agar Jangan mati.
“Aku tidak akan mati... Tak pernah... Tidak pernah.” Ucap Myung Soo.
Baek Hee seperti merasakan sesuatu lalu merasakan sakit ditubuhnya. Hae Ra pun terbangun dari tidurnya dengan wajah panik. 


Baek Hee berusaha mengangkat telp dengan menahan rasa sakit, Hae Ra dengan wajah panik memberitahu Baek Hee kalau Baru saja bermimpi aneh Dan itu sangat aneh. Baek Hee mengaku kalau melihat hal yang sama.  Hae Ra pun meminta izin untuk datang mampir sekarang.
Soo Ho terbangun dari tidurnya tak melihat Hae Ra ada disampingnya, lalu membaca note “Aku pergi ke tempat Ibu Jang.” Hae Ra akhirnya sampai ke rumah Baek Hee dan duduk didepanya.
“Apa kau juga melihat yang kulihat dalam mimpiku? Apa dia tidak terbunuh Karena harapan dicincin Boon Yi? Jadi, apa dia akan hidup selamanya?” tanya Hae Ra.
“Tidak... Ini bukanlah kesalahanmu.” Kata Baek Hee. Saat itu Sharon masuk ke ruangan Baek Hee.
“Dia akan kembali ke tempatnya setelah semua ikatan denganmu terputus. Jika kau bersamanya, maka dia harus hidup seperti kita.” Ucap Sharon sinis. Baek Hee langsung mengusir Sharon keluar.
“Kenapa kau memilikinya? Berikan kembali padaku.” Ucap Sharon melihat pisau yang dimiliki Baek Hee.
Baek Hee menahan tangan Sharon lalu kaget melihat ada keriput dan bertanya Ada apa  dengan tangannya. Sharon meminta agar memperbaikinya karena tangan Baek Hee tak seperti dirinya dan kenapa ia harus seperti itu.
“Kau mendapatkan hukuman dan bertahan di usiamu.” Ucap Hae Ra Sinis. Sharon tak terima mencekik leher Hae Ra kalau merasa kalau semua karenanya. Soo Ho bergegas pergi dari rumahnya.
“Hentikan saja dan Sudah waktunya berhenti. Lalu Akhirilah ini.” Kata Baek He menarik tangan Sharon dan akhirnya Hae Ra jatuh tak sadarkan diri.
“Kenapa tak seorangpun memihakku? Kenapa?” teriak Sharon marah mendorong Baek Hee dan saat itu juga Baek Hee terlempar seperti tak punya kekuatan. Keduanya saling mencekik satu sama lain.

“Kau benar-benar... telah menjadi monster.” Ucap Baek Hee marah
“Kau seharusnya membiarkanku hidup sebagai anak pengemis.” Balas Sharon.
“Bunuh saja aku... Bunuh aku dan balaskan dendammu” kata Baek Hee membiarkan Sharon mencekiknya. 
Saat itu tubuh Baek Hee melayang dan terlempar dengan kekuatan Sharon. Hae Ra tersadar dan melhat Baek Hee yang tak sadarkan diri lalu mengambil pisau. Tapi kekuatan Sharon malah membuat pisau itu berbalk kearahnya dan Sharon berkata membunuh Hae Ra. Soo Ho datang berteriak marah dan langsung memegang tangan Sharon.

Sharon merasakan kesakitan dan saat itu juga lampu diruangan berkedap kedip. Hae Ra  binggung dan saat terang terlihat rambut dan kulit tangan Sharon berubah. Sharon pun kaget melihat tangan kananya ikut keriput dan rambutnya berubah lalu memilih untuk bergegas pergi dengan wajah ketakutan. 


Soo Ho mendekati Hae Ra memastikan kalau baik-baik saja, setelah itu keduanya melihat keadaan Baek Hee yang tergeletak di lantai. Baek Hee seperti masih bisa menahan rasa sakitnya dan sedikit bernafas sambil berkata pada keduanya.
“Segalanya sudah selesai... Soo Ho... Aku ingin... kalian berdua... bahagia selamanya Tidak peduli apa yang terjadi.” Ucap Baek Hee lalu menghembuskan nafas terakhir. Hae Ra hanya bisa menangis begitu juga Soo Ho sangat sedih melihat Baek Hee yang meninggal di pelukanya.
Bersambung ke Episode 20

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

4 komentar: