PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 13 Juni 2017

Sinopsis Fight My Way Episode 7 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Ae Ra menatap Moo Bin memperingatkan tidak boleh melakukan ini saat seseorang sakit karena itu tidak baik. Moo Bin pun memtuskan kalau hari ini tidak akan menjadi orang baik dan langsung mencium Ae Ra. Saat itu Dong Man membuka pintu.  Keduanya kaget melihat Dong Man yang datang.
“Dong Man... Ini tidak seperti dugaanmu.”kata Ae Ra. Dong Man seperti sangat marah dan langsung pergi, tapi akhirnya kembali masuk ke dalam ruangan.
“Apa Kalian berpacaran? Benarkah?” tanya Dong Man dengan nada tinggi. Ae Ra mengaku tidak.
“Jika kalian tidak berpacaran, kenapa kau menciumnya? Kau harus memintanya menjadi pacar dan memperjelas hubungan sebelum menciumnya. Kenapa kau tiba-tiba mendekatinya tanpa penjelasan? Kenapa kau menciumnya seperti orang berengsek?” ucap Dong Man marah. 

“Kenapa kau peduli? Hentikan omong kosong tentang pertemanan itu dan beri tahu aku dengan jelas. Apa urusannya denganmu? Apa Kau menyukainya?” kata Moo Bin. Dong Man terdiam dan terlihat bingung.
Moo Bin mengatakan sekali lagi suka atau tidak, Dong Man akhirnya mengaku kalau sebagai penjaganya. Ae Ra hanya bisa mendengus mendengarnya merasa Dong Man sangat bisa diandalkan sampai ingin menikamnya. Dong Man mempersilahkan keduanya  berhubungan singkat dan Jangan melewati batas serta menjaga sikap sebelum membuatnya marah.
“Apa hakmu untuk marah? Kenapa kau melewati batas? Apa Adakah alasan aku tidak boleh berpacaran dengannya? Dia melakukan segala macam hal untuk membuatku terkesan. Selain Dia bilang aku seperti sebuah mimpi.” Ungkap Ae Ra
“Karena itulah dia penipu. Kau bukan mimpi, jujur saja.” Kata Dong Man. Moo Bin merasa tak ada yang salah karena memang yang dikatakan benar.
“Coba Lihat.. Dia maniak. Jadi, jagalah jarak di antara kalian.” Tegas Dong Man


Ae Ra langsung menolaknya,  menurutnya Moo Bin itu orang yang sukses dan baik, bahkan sangat menyukaiku, tergila-gila padanya jadi tak ada alasan menjaga jarak dengannya. Dong Man tak habis pikir dengan perkataan Ae Ra. Ae Ra pikir siapa Dong Man yang berani ikut campur dengan urusanya.
“Apa Kau menyukaiku?” ucap Ae Ra kembali menanyakan. Dong Man membenarkan kalau menyukai Ae Ra.
“Kau, Sul Hee, dan Joo Man sangat penting bagiku. Kalian temanku.” Kata Dong Man
“ Karena aku temanmu, maka beri aku selamat. Kami sudah berciuman. Jika teman melakukan itu, pria itu berengsek seperti katamu. Jadi, mulai hari ini kami berpacaran.” Kata Ae Ra. Dong Man hanya diam saja. Moo Bin pun tersenyum bahagia mendengarnya. 

Keduanya akhirnya duduk di depan rumah sakit, Ae Ra meminta maaf atas kejadian tadi. Moo Bin merasa tak masalah karena merasa terharu dengan ucapan Ae Ra di dalam ruangan, ketika mengatakan mereka berpadaran maka jantungnya. Ae Ra langsung menyela.
“Aku minta maaf karena... aku bukannya benar-benar menyukaimu. Aku hanya bersikap impulsif saat bilang kita berpacaran.” Akui Ae Ra
“Meski begitu, kau tidak bisa menarik ucapanmu.... Tidak boleh melakukanya.. Banyak orang ciuman dan pacaran daan Banyak juga yang menyukai seseorang setelah mereka berpacaran. Jadi, tolong beri aku 10 kencan. Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku. Aku akan menjadikanmu seorang putri.” Ungkap Moo Bin menyakinkan.
Ae Ra tak percaya mendengar Moo Bin yang ingin menjadikan Seorang putri, Moo Bin pikir dengan begitu mereka akan tetap berkencan, Ae Ra binggung dan tiba-tiba Moo Bin memajukan bibirnya ingin menciumnya. Dong Man melihat dari kejauhan langsung berteriak marah.
“Tarif taksinya akan naik. Kau bilang perutmu sakit. Kita harus memanggil taksi.” Ucap Dong Man yang melempar batu.
“Tadi kamu melempar batu padaku? Apa itu batu asli?” kata Moo Bin ikut marah
“Kau tidak terluka, jadi tidak usah mengeluh.” Tegas Dong Man. Moo Bin heran kenapa ia tak boleh mengeluh. 


Taksi pun sudah menunggu didepan lobby, Moo Bin memanggil “Ae Ra sayang”. Dong Man yang mendengarnya langsung mengejek. Moo Bin meminta agar Ae Ra menelp sebelum tidur. Ae Ra binggung berpikir kalau ada yang ingin dikatakan.
“Itu... Biasanya yang dilakukan oleh pasangan...” kata Moo Bin malu-malu.
“Ah.. Begitu rupanya. Sudah lama sekali aku tidak berpacaran. Aku berpacaran dengan Moo Ki selama dua tahun, jadi, sel-sel otakku untuk hal itu sudah mati, aku lupa.” Ucap Ae Ra. Dong Man yang mendengar seperti Ae Ra sedang mengigau.
“Kalau begitu, aku akan menghubungimu sebelum tidur.” Kata Ae Ra lalu masuk ke dalam taksi.
Moo Bin kesal melihat Dong Man yang duduk dibelakang, ketika ingin melambaikan tangan pada Ae Ra tapi wajah Dong Man sengaja menghalanginya dari jendela. 

Dong Man langsung mengejek Ae Ra dengan memanggil “Sindrom Iritasi Usus... Nona Gas.. dan memastikan kalau keduanya itu berkencan. Ae a pikir tak ada gunanya berpura-pura, lalu duduk di meja dengan memesan daging telinga ukuran besar pada pelatih Hwang, sementara Dong Man meminta hati sapi ukuran besar.
“Awalnya aku pun tidak tergila-gila kepada Moo Ki, tapi aku menjadi suka padanya. Aku menyukai pria setelah berpacaran dengan mereka. Aku akan mencoba tidak menyakitinya. Dia orang baik.” Ucap Ae Ra
“Sudah kubilang, aku menentang. Ini mencurigakan. Dengan Menyebutmu sebuah mimpi saja sudah aneh. Bagaimana dia bisa menyebutmu sebuah mimpi?” kata Dong Man

“Pernahkah kau ditampar selagi makan?” komentar Ae Ra kesal. Pelatih Hwang memanggil Dong Man agar mengambil pesananya.
“Ae Ra, jika dia memintamu untuk menjamin pinjaman, beri tahu dia bahwa kau akrab dengan ahli bela diri.” Pesan Pelatih Hwang
“Caranya merayu wanita sangatlah palsu. Dia bilang "Ae Ra sayangku"? Mimpi?” kata Dong Man tak yakin 
“Aku harus tetap berkencan denganya,  Hidup terlalu pahit dan melelahkan. Aku butuh gula. Dan Bukan teman pria yang bodoh tapi Seseorang untukku. Seseorang yang manis dan berani. Aku butuh orang yang jadi milikku. Sayang sekali kau bukan anjing yang bisa kurantai.” Ungkap Ae Ra. 

Mereka berempat sarapan bersama, Joo Man memuji masakan Sul Hee.  Sul Hee menanyakan apakah Ae Ra benar-benar punya pacar dan akan pergi kencan malam ini. Ae Ra membenarkan karena hanya suka hitam atau putih bukan sesuatu Tidak ada abu-abu.
“Bagaimana Ae Ra bisa berpacaran dengan Moo Bin? Kau dan dia terus terlibat dengan wanita yang sama.” Komentar Joo Man. Dong Man binggung wanita yang mana.
“Kau tidak ingat di SMA? Jang... Jang Hee Kyung... Shim Min Young..” kata Ae Ra.
“Sudah kubilang, aku tidak pernah berpacaran dengannya.” Ucap Dong Man. Ae Ra mengatakan si mulut besar Choi Yun Mi.
“Jang Bo Ram. Salah satu dari Lima Putri.” Kata Joo Man yang sedari tadi mengingatnya. Sul Hee ingat Bo Ram yang mengibaskan rambutnya sambil berkata "Aku hanya berpacaran dengan pria terbaik"
Bo Ram saat masih SMA mengatakan pada Moo Bin kalau hanya berpacaran dengan pria terbaik. Joo Man ingat kalau Moo Bin pernah suka padanya. Ae Ra binggung Kenapa “Moo Bin-ku” menyukai wanita seperti itu menurutnya itu keluar. Dong Man mengeluh Ae Ra memanggilnya "Moo Bin-ku". Ae Ra sengaja mengulanginya. “Moo Bin-ku sayang” dan Dong Man itu juga punya Hye Ran. 


Halte Bus
Mereka duduk bersama menunggu bus,  Dong Man memperingatkan Ae Ra Jangan berbuat bodoh, pulanglah lebih awal. Ketiga temanya bertanya memangnya kenapa harus pulang cepat apakah ada sesuatu. Dong Man beralasan kalau Ae Ra yang ingin menonton "Happy Together" karena Ada Twice. Joo Man kaget mengetahui bintang tamu Twice.
“Jangan cerewet, pulanglah lebih awal.” Kata Dong Man, Ae Ra pikir bisa melihat nanti.
“Teman serumahku. Kau tidak akan di luar semalaman, kan?” kata Sul Hee. Joo Man masih ingin tahu Apa semua personel Twice akan tampil. Dong Man mengeluh kalau semua temanya sudah gila.
Sul Hee memberitahu kalau busnya datang, Dong Man pun pamit pergi untuk bertemu nanti malam. Ae Ra dengan sengaja mengatakan akan bertemu besok. Dong Man bersiap naik bus, Sul Hee kembali bicara pada Ae Ra yang cantik jika mengucir rambutnya bahkan mirip anggota Twice. Dong Man yang mendengarnya langsung menarik karet rambut Ae Ra dan belari masuk ke bus. Ae Ra hanya bisa mendengus kesal. 


Si paman memberitahu kalau Ada gedung baru di bagian sana dan Pasti akan sangat menguntungkan. Si bibi pemilik melihat sebuah gedung tempat latihan Dong Man lalu menanyakan studio itu. Si paman,  mengatakan kalau itu hanya gudang, jadi Tidak pantas dijadikan investasi. Tapi Si bibi merasa sangat menyukai gedung itu dan merasa lokasinya bagus.
“Jika pemiliknya ingin menjualnya, maka hubungi aku dahulu.” Pesan si bibi. Si  paman dengan tatapan bingung mengangguk mengerti. 

Ae Ra melihat brosur ditanganya "Jadilah seorang penyiar dengan Akademi Boom Up!" lalu bertemu dengan seniornya, mengatakan Untuk kasus istimewa seperti Ae Ra. Ae Ra binggung apa maksudnya  Kasus istimewa. Si senior mengatkan kalau Ae Ra butuh kursus intensif premium.
“Kau sudah tidak muda lagi. Selain itu, ini bukan tentang memperbanyak pengalamanmu. Dan Boleh dibilang, kau tidak punya pengalaman.” Ucap si senior. Ae R bisa mengerti
“Kami baru saja memulai sebuah kursus spesial jadi akan mengundang para penyiar terkenal yang mungkin adalah panutanmu.” Kata si senior. 

Saat itu Hye Ran datang dengan banyak orang yang mendekatinya untuk mengambil fotonya dan mengaku sebagai panutannya. Ae Ra menatap sinis begitu juga Hye Ran dengan membuka kacamata hitamnya. Ae Ra merasa kalau ini sungguh takdir yang malang.
Flash Back
Saat "Wawancara untuk Penyiar Baru" mereka ditanya ingin menjadi penyiar seperti apa. Ae Ra dengan percaya diri mengatakan ingin menjadi seperti Baek Ji Yeon. Lalu Hye Ran menjawab kalau tidak ingin mengikuti siapa pun dan akan membuat dirinya terkenal sebagai Park Hye Ran.
Ae Ra pergi keluar gedung, Hye Ran memanggil “Oppa” dengan gaya genitnya dan masuk ke dalam sebuah mobil, seperti dekat dengan pemilik stasiun TV.  Ae Ra merasa kalau Hye Ran itu suda mengalahkan dengan memanggil “Oppa” yang membuatnya naik kelas.  Interview berikutnya, Ae Ra melihat Hye Ran memanggil “Ayah” dan menyapa seorang pria yang baru turun dari mobil.
“Saat dia memanggil pria itu "ayah", aku tahu semua sudah berakhir.” Gumam Ae Ra. 


Ae Ra menunggu didepan lift, Hye Ran mendatanginya sambil mengejek kalau Ae Ra  akan mencobanya. Ae Ra kesal mendengar ejekan Ae Ra, Hye Ran merasa kalau Ae Ra itu hanya menganggapnya berani. Ae Ra pikir kalau memang Hye Ran bisa kenapa dirinya tak bisa melakukanya.
“Aku akan berusaha keras.” Ucap Ae Ra yakin
“Kau memang berusaha keras dalam segala hal.” Ejek Hye Ran lalu berjalan keluar. Ae Ra geram mendengarnya.
Hye Ran memanggil Valley untuk mobilnya, saat itu Moo Bin datang memanggil Ae Ra. Hye Ran melihat Moo Bin langsung memalingkan wajahnya. Ae Ra melihat Moo Bin yang datang lebih awal. Moo Bin pikir karena kencan pertama mereka tidak boleh terlambat, lalu menyapa Hye Ran. 

“Apa Kau juga penggemarnya?” keluh Ae Ra kesal melihat Moo Bin menyapa Hye Ran.
“Tidak, dia pasien VIP di rumah sakit kami, jadi aku pernah melihatnya. Kau sempat terkena penyakit cemas, tapi hasilnya bagus.” Ucap Moo Bin.
“Begitu rupanya. Penyiar Park... kau juga berusaha keras, kan?” ejek Ae Ra lalu mengajak Moo Bin pergi. Hye Ran mengeluh kesal karena rahasianya terbongkar. 

Dong Man berkata sendirian dalam ring, dengan mengAnggap lawannya lemah dan sudah terkapar Namun berusaha bertahan dan berkeliling, mereka pun harus berkelilinglah bersamanya, setelah itu pukul dan meninjunya, setelah itu lawannya pasti akan jatuh.
“Lalu cekik dia. Ini pose Ultraman.... Jika dia masih bertenaga, maka tinju dia lagi.” Ucap Dong Man penuh semangat mengajarkan tiga bibi yang sibuk makan.
“Dia lemah, pegang lengan kirinya dan lakukan kuncian lengan. Ini jurus rahasia. Ini sangat berbahaya dan kalian bisa membunuh orang. Pastikan kalian berhati-hati saat memakainya.” Jelas Dong Man
“Untuk apa aku mencekik orang?” keluh sang Bibi. Bibi lainya merasa kalau temanya itu memerlukannya.
“Apa suamimu sudah pulang lebih awal?” tanya bibi lain. Si bibi yang duduk ditengah merasa kalau Jangan tanya karena berharap seekor anjing membawanya pergi.
“Pelatih itu.. tipe pria seksi... Dia juga manis seperti anak laki-laki.” Ungkap Bibi lain memuji Dong Man.
“Omong-omong, apa ibu Young Ki tahu tentang dia? Dia tidak akan diam saja jika tahu” kata Si bibi mulai bergosip. Dong Man binggung siapa Ibu Young Ki
“Dia adalah pemilik gedung,  Karena pelatih terlambat membayar sewa, maka dia akan marah jika tahu ada pelatih baru yang dipekerjakan.” Kata Si bibi. Dong Man kaget mengetahui merekaterlambat membayar uang sewa. 


Tak Su melihat artikel bertuliskan  "Kenapa Atlet Jiu-jitsu Brasil Datang ke Korea?". Tae Hee merasa kalau berita pers, intinya adalah waktu dan akan memuat tepat setelah pertandingan dengan Ko Dong Man, jadi ia bisa mendapatkan berita ini lebih awal, bahkan Inisialnya disebutkan. Tak Su merasa mereka sudah gila.
“Tuntut mereka atas pencemaran nama baik sekarang juga.” Kata Tak Su marah.
“Tak Su, itu fakta. Bagaimana bisa kita menuntut mereka?” ucap Tae Hee. Tak Suk ingin tahu rencana Tae Hee.
“Isu perlu ditutupi dengan isu lainnya. Kita perlu mencari berita yang lebih besar.” Kata Tae Hee. Tak Su dengan kesal bertanya-tanya  Apa yang lebih buruk daripada ini
“Daripada Alih-alih merencanakan sesuatu, lebih baik berlatih...” kata Pelatih Choi. Tak Suk tak ingin melakuka karena akan bertindak sesuai dengan caranya dan mereka lebih baik diam saja. 

Ibu Young Ki merasa kalau sudah cukup jadi tidak bisa memberinya waktu lagi. Pelatih Hwang menyakinkan akan berjanji dan pasti akan membayar sewa di bulan depan. Ibu Young Ki menegaskan bukan badan amal danAda orang yang ingin segera membeli tempat ini.
“Nyonya, jangan begitu. Apa Nyonya tidak tahu betapa hormatnya aku padamu? Aku selalu mentraktir sundae.” Ucap Pelatih Hwang
“Kenapa kau terus belikan sundae? Aku sedang berdiet.” Kata Ibu Young Ki Pelatih Hwang mengajak Ibu Young Ki untuk olahraga kalau memang sedang berdiet.
“Lupakan saja. Pokoknya sudah kuperingatkan.” Kata Ibu Young Ki. Pelatih Hwang meminta pengertianya karena tak mungkin bisa pindah bulan depan dan tempat ini akan melahirkan seorang bintang. 

Dong Man hanya diam saja sambil mendengarnya, Seniornya memanggil Dong Man dengan panggilan bocah beasiswa, atlet Favorit Hwang Jang Ho, Ko Dong Man. Dong Man mengeluh si seniornya seperti ingin mengajak bertengkar kembali.
“Tutup mulutmu. Tidakkah kau tahu alasan pelatih memakai uang pribadinya yaitu untuk melatihmu? Kenapa pelatih harus melakukan ini demi impianmu? Tahukah kau bahwa dia mulai bekerja di jam makan siang juga? Katanya ini musim sibuk untuk berjualan sundae.” Ucap Si senior.
“Bagaimana ada musim sibuk untuk berjualan sundae, dasar Bodoh?” keluh Dong Man. Saat itu itu diluar gedung, Tae Hee mendekati Ibu Young Ki, memastikan kalau sudah memberitahunya.

Ae Ra dan Moo Bin turun dari mobil didepan rumah sakit. Moo Bin meminta maaf karena Direktur utama mendadak datang dari Jepang jadi hanya akan menyapanya dan segera kembali. Ae Ra pikir tak perlu mengkhawatirkan masalah itu jadi akan menunggunya di kedai kopi.
“Ahh... Benar juga. Sekarang kau pacarku, jadi, tidak akan keberatan menungguku. Kau pacarku. Kau seperti... Seperti anak kecil.” Ungkap Moo Bin gemas mencubit pipi Ae Ra
“Bukankah kau bilang lahir tahun 1990? Drama zaman sekarang merusak semua pria.” Ungkap Ae Ra mengeluh dianggap
“Ae Ra sayangku sangat seksi saat dia berbicara seperti orang tua.” Ungkap Moo Bin. Ae Ra meminta agar memanggil namanya saja dan mengunakan lidahnya dengan benar.
Saat itu seorang pria turun dari mobil. Moo Bin langsung pamit dan menyapa ketua dengan bahasa jepang yang fasih.  Ae Ra melihat Moo Bin merasa Moo Bin itu sempurna bahkan bisa berbahasa Jepang.

Ae Ra duduk menunggu dibagian "Pendaftaran Pasien Baru" salah seorang mengenalinya, Ae Ra langsung buru-buru menutupi wajahnya. Si pria yang pernah mobilnya rusak mengaku kalau Sudah lama ingin menemuinya. Ae Ra heran kenapa pria itu ingin menemuinya.
“Aku ingin meminta maaf secara resmi.” Kata si pria. Teman yang lain juga sama.
“Kami tahu dari Moo Bin jadi tidak menyangka hal ini akan terjadi. Maaf telah bersikap tidak sopan. Apa akan baik-baik saja jika itu adalah seorang wanita yang tidak ada hubungannya dengan temanmu?” kata si pria dan ingin duduk. Ae Ra ingin menolak duduk disampingnya.
“Kita akan sering bertemu, jadi... Kita juga harus bertemu besok malam. Alangkah baiknya jika kita bisa berbaikan lebih dahulu.” Ungkap si pria
“Kenapa aku harus menemui kalian besok malam?” kata Ae Ra binggung.
“Apa Kau tidak akan datang ke acara pukul 6 sore besok? Acara "Tokoh-tokoh Kedokteran" kata Si pria. Ae Ra binggung. Si pria merasa Moo Bin belum memberitahunya.
“Dia tidak yakin apa harus mengajakmu atau Dia tidak mau memaksamu. Semua orang membawa pasangan. Moo Bin selama ini datang sendiri dan diam di sudut.Tapi Kurasa dia sangat menyukaimu, Ae Ra... Kupikir dia hampir mencintaimu.” Ucap Si pria. Ae Ra hanya diam saja. 


Dong Man melihat pelatihnya memasukan semua kepiting lalu mengeluh ingin  membuat haemultang dan tidak akan pernah untung jika menjual it, bahkan Sundae yang diisi dengan padat. Pelatih Hwang mengeluh Dong Man yang malah mencemaskan sundae padahal Pertandingan debutnya sudah dekat jadi lebih baik Kembalilah berlatih.
“Apa Kau sudah melatih gerakan jiu-jitsu itu selama 100 kali?” kata Pelatih Hwang
“Aku akan menemanimu.” Kata Dong Man. Pelatih Hwang bertanya kemana. Dong Man mengatakan ingin menjual sundae. Dong Man pikir untuk apa Dong Man melakukan hal itu.
“Mulai sekarang, aku akan membantumu. Aku akan menjadi karyawan magangmu secara cuma-cuma.” Kata Dong Man 

Ae Ra duduk dengan tak nyaman mengeluh dalam hati kalau Bioskop mobil sungguh membosankan. Moo Bin menceritakan netizen melakukan ciuman pertamanya di sebuah bioskop mobil. Ae Ra merasa Dong Man harus berhenti mencari berita di internet.
“Setelah ini, mari kita ke kios jalanan. Di film "A Moment to Remember", aktor dan aktrisnya minum soju bersama di sebuah kios jalanan.” Kata Moo Bin penuh semangat. Ae Ra mengatakan kalau Mereka berakting.
“Bagiku, kau lebih cantik daripada Son Ye Jin atau Ku Hye Seon. Kau setara dengan Song Hye Kyo.” Komentar Moo Bin
“Pasti kau suka Song Hye Kyo.”balas Ae Ra. Moo Bin mengaku kalau Hye Kyo adalah tipe wanita idealnya.
“Bolehkah aku bertanya apa ini kali pertamamu? Kapan kencan terakhirmu?” tanya Ae Ra
“Kencan terakhirku... Saat aku mengikuti wajib militer, aku menyukai putri seorang pemilik restoran galbi. Kini aku tidak yakin aku menyukai galbi atau wanita itu.” Cerita Moo Bin
“Apa Tidak bertepuk sebelah tangan? Apa kalian saling menyukai?... Ahh.. Itu artinya kau tidak pernah mengencani seorang wanita selama...” kata Ae Ra langsung disela oleh Moo Bin
“Aku sangat berpengalaman.” Kata Moo Bin melihat tanga Ae Ra ada di depanya.
Ae Ra merasakan ponselnya berbunyi, saat itu Moo Bin ingin memegang tangan Ae Ra tapi malah memegang bagian paha. Ae Ra sedang mengambil ponselnya mengejek Moo Bin yang memang berpengalaman lalu memperingatakan agar menjaga tanganya. 


Dong Man bertanya dimana tempat garam, Ae Ra binggung kenapa menelpnya malah mengatakan hal itu. Dong Man mengingatkan Ae Ra yang mengambil garam bulan Agustus lalu. Ae Ra kesal Dong Man yang membutuhkan garam sambil mengumpat kesal.  Moo Bin kaget mendengarnya.
“Bukan kamu, Moo Bin. Maksudku dia.” Ucap Ae Ra. Moo Bin mengangguk mengerti.
“Apa  Kau masih bersama si berengsek itu?!!” teriak Dong Man marah. Ae Ra mengatakan kalau itu Bukan urusannya.
“Apa Di dalam atau luar ruangan?” tanya Dong Man. Ae Ra merasa kaalu Dong Man membutuhkan bantuan, lalu mengatakan Moo Bin kalau akan keluar dan berterus terang padanya. Moo Bin pikir bisa mengatakan di dalam saja.
“Kau di dalam atau luar ruangan?” tanya Dong Man. Ae Ra mengaku kalau berada di dalam dan luar ruangan.

Dong Man tak percaya dan bertanya keberadaan keduanya,  Ae Ra menjawab kalau sedang dalam mobil. Dong Man bingung kenapa mereka ada di mobil. Ae Ra mengaku kalau Untuk menonton film. Dong Man makin binggung Kenapa menonton film di dalam mobil. Ae Ra mengatakan kalau sedang menonton di bioskop mobil.  Dong Man kaget mendengarnya.
“Apa Kalian hanya menonton film?” tanya Dong Man panik
“Aku akan memutuskan hanya akan menonton film atau tidak. Jika kau terus meneleponku, akan kublokir nomormu” kata Ae Ra lalu masuk ke dalam mobil.
Saat itu terdengar suara dari film. Dong Man makin panik suara apa tadi. Ae Ra sudah masuk mobil memberitahu kalau itu suara  orang berciuman lalu menutup telpnya. 

Dong Man terlihat benar-benar panik memikirkan saat Moo Bin yang mencium Ae Ra lalu mencari keyword "Bioskop mobil di Seoul" dan bertanya pada pelatih apa bioskop mobil berbeda dengan kamar DVD. Pelatih Hwang binggung. Dong Man pikir pelatihnya tak mungkin mengerti karena pasti tidak pernah ke sana.
 “Aku pernah ke sana sekali dan  sangat menyukainya.” Teriak Pelatih Hwang
Dong Man melihat komentar di internet "Apa bioskop mobil ramah keluarga? Tentu saja tidak... Di bioskop mobil, aku..." Ia pun binggung kenapa pria itu malah tertawa seperti melakukan sesuatu.
Pelatih Hwang binggung melihat Dong Man yang menyalakan mobil. Dong Man meminta pelatih Hwang agar Masuk sekarang juga. Pelatih Hwan mengatakan ingin membereskan semua dulu.  Dong Man berteriak harus pergi sekarang jadi menyuruh pelatih Hwang masuk. 

Dong Man mengemudikan mobilnya, Pelatih Hwang bertanya mau kemana mereka sebenarnya. Dong Man mengatakan akan Menjual sundae, lalu menelp bagian bioskop mobil Jamsil bertanya apakah sedang ada pertunjukan.
“Kau bilang Sundae film? Apa Kita akan berjualan di bioskop?” kata Pelatih Hwang. Dong Man sibuk menelp bioskop mobil Namsan lalu berhenti dan di sebuah parkiran dan segera masuk ke pakiran.  

Dong Man mencoba menelp, dan mencari dalam setiap mobil yang menonton. Ae Ra menjatuhkan ponselnya, dengan membungkuk tanpa melihat Dong Man berjalan didepanya. Dong Man melihat seseorang yang berciuman di mobil langsung berteriak kalau itu Ae Ra tapi ternyata orang lain saat membuka pintu mobil.
Dong Man makin kesal melihat semua Pasangan berciuman dan sanat benci tempat ini. Saat itu melihat Moo Bin baru saja membeli popcorn, Dong Man langsung mengejarnya. Keduanya pun kejar-kejaran dalam parkiran mobil.
Lalu akhirnya Moo Bin bisa masuk mobil. Ae Ra bingung melihat Moo Bin yang makan separuh Popcornnya. Moo Bin mengaku  kelaparan dan meminta agar memasang sabuk pengamannya. Ae Ra pikir  Filmnya belum selesai. Moo Bin mengatakan kalau Akhirnya bahagia, lalu segera melajukan mobilnya. Dong Man berteriak ingin mengejarnya, tapi mobil Moo Bin sudah lebih dulu pergi.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar