PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 26 Desember 2015

Sinopsis Remember Episode 5 Part 2

Han Na keluar dari sebuah restoran mencoba menyadarkan diri dengan memukul pipinya. Sementara didalam ruangan terdengar terikan salah seorang mengajak bersulang untuk Presdir dan Wakil Presdir masa depan Asuransi Ill Ho. Han Na masuk ke dalam, seorang pegawai menarik Han Na yang baru masuk dan duduk disamping Tuan Kang.
Kita harus memberi kesan yang baik untuk Wakil Presdir.” Bisik Seniornya.
Han Na duduk disamping Tuan Kang, dengan ramah Tuan Kang menanyakan keadaan Han Na yang terlihat lesu. Han Na mengatakan baik-baik saja. Pegawai mulai mencampur bir dengan Soju lalu memberikan pada keduanya dan meminta love Shot.
Tuan Kang ingin menolak tapi semua pegawai meminta keduanya untuk melakukan love shot. Akhirnya mereka ingin menyilangkan tangan agar melakukan love shot, Pegawai meminta Tuan Kang melakukan level dua karena jabataya sudah tinggi, keduanya berpelukan dan minum bersama, Han Na meremas tanganya seperti terlihat sangat gugup. 

Diruangan lain
Joo Il menanyakan rasanya Dong Ho menjadi “anjing” untuk Gyu Man, Dong Ho bertanya balik bagaimana rasanya Joo Il jadi “Anjing” untuk Il Ho (ayah Gyu Man) Keduanya tertawa bersama sambil minum bir. Joo Il menyadari mereka berdua itu seperti budak.
Tapi, untung saja aku sudah menjadi Presdir Dan kau menjadi pengacara paling mahal di Korea.” Kata Joo Il sambil minum birnya mengungkapkan bir yang mereka minum bisa terasa pahit bisa juga tidak.
Dan juga, aku bisa mabuk hanya minum sebotol saja, tapi juga aku tak akan mabuk walaupun ribuan botol telah kuminum.” Ungkap Dong Ho, keduanya saling high five dengan kepalan tangan.
Rasa minuman itu semua sama. Tapi, lidahku lah yang sepertinya jelek.” Kata Dong Ho. Joo Il mengungkapkan dengan lidahnya itu Dong Ho bisa menghasilkan uang dan mengingatkan Tuhan bisa marah jika tidak mensyukurinya. Keduanya kembali tertawa.
Dia sudah menjadi pengacara.” Kata Dong Ho dengan wajah serius. Joo Il menanyakan siapa yang dimaksudnya.
Anak dari sidang yang tak kumenangkan dulu.” Jelas Dong Ho kembali meminum birnya, Joo Il terdiam mengingat karena itu mereka bisa seperti sekarang. 

Han Na sudah babak belur berjalan ke kantor polisi, tanpa alas dan terhuyung-huyung. Semua polisi terlihat kaget dan berdiri melihat seorang wanita datang terlihat amburadul. Polisi yang posisinya paling dekat menanyakan keadaan Han Na.
Kim Han Na hanya terlihat menangis dengan tubuh bergetar, lalu terjatuh. Semua polisi langsung menghampiri berusaha membantu Han Na dan menyuruh menelp 911. Han Na hanya menangis dengan tubuh bergetar dan penuh luka, polisi menanyakan apa sebenarnya yang terjadi.
Polisi mengedor pintu mobil Tuan Kang dengan sangat keras, Tuan Kang terlihat baru bangun keluar dari mobil. Polisi memperlihatkan ID Cardnya dan menangkap Tuan Kang dugaan pemerkosaan Kim Han Na. Tuan Kang terlihat binggung, polisi melakukan prosedur dengan memborgol pelaku dengan memiliki hak untuk diam atau menyewa pengacara.

Pengacara Song membawakan kopi untuk Jin Woo dan Manager Yoon, Jin Woo memperlihatkan berita di koran meminta Pengacara Song mencari tahu tentang hal itu. Pengacara Song melihat judul berita  [Wakil Presdir Asuransi Ill Ho dituduh memerkosa pegawai magang.] lalu bertanya apakah Jin Woo akan mengambil kasus itu juga. Jin Woo tak menjawab malah memuji kopi buatan Pengacara Song sangat enak. Pengacara Song tersenyum lalu berkomentar kalau mereka pasti tak akan menang.
Kasus yang disiarkan di media pers akan 90 persen kalah di pengadilan. Bagaimana menurutmu, Manager Yoon?” kata Pengacara Song
Aku setuju dengan Pengacara Seo.” Ucap Manager Yoon ikut duduk bersama
Apa ini? Apa aku dikucilkan lagi? Kembalikan kopinya, berhenti minum.” Kata Pengacara Song kesal ingin mengambil gelas kopi yang dibuatnya.
Dasar pelit. Aku berdoa agar  hatimu jadi hitam setelah minum kopi!” teriak Manager Yoon memukul pengacara Song lalu melihat sekilas koran yang dibawa Jin Woo.
Pengacara Song kembali melihat berita dikoran, menurutnya Jika itu kasus Asuransi Ill Ho, maka pasti tim hukum Ill Ho yang akan maju. Jin Woo hanya terdiam lalu tertunduk seperti menerawang sesuatu. 

Ruang makan
Tuan Nam makan bersama dengan dua anaknya, Yeo Kyung membahas tentang wakil Presdir yang melakukan tindakan pemerkosaan, menurutnya itu tak mungkin lalu menanyakan pendapat ayahnya.
Apa kau sudah menenangkan situasi kantor?” tanya Tuan Nam, Gyu Man menjawab sudah melakukan dan tak ada masalah.
Ayah, apa kau tak khawatir pada Wakil Presdir?” tanya Yeo Kyung penasaran
Kita tak boleh menyimpan barang yang sudah kotor.” Kata Tuan Nam pada Gyu Man
Tapi, dia sudah mengabdikan pada perusahaan lebih dari 20 tahun. Aku akan menyiapkan tim hokum terbaik untuk membantunya.” Jelas Gyu Man terdengar simpati.
Pastikan citra perusahaan tak akan hancur karena ini.” tegas tuan Nam, Gyu Man mengerti, Yeo Kyung terlihat gelisah dengan kasus di kantor ayahnya. Sementara Gyu Man tersenyum melihat ayahnya yang ingin menyingkirkan Tuan Kang. 

In Ah membanting berkas diatas meja Pengacara Tak, menegaskan akan mengambil kasus itu. Pengacara Tak menanyakan kasus apa yang diinginkan juniornya itu, lalu melihat ada foto Han Na dengan luka lebab di wajahnya dan berpikir In Ah tak tahu siapa terdakwa dalam kasus itu.
Dia adalah Wakil Presdir Asuransi Ill Ho! Kasus ini berhubungan dengan ribuan awak media pers. Kau tak mungkin bisa menanganinya.” Kata Pengacara Tak
Aku pasti bias, Tugaskan aku dalam kasus ini.” pinta In Ah
Aku bilang tidak!” teriak Pengacara Tak membanting berkas lalu keluar ruangan. 

Pengacara Tak pergi ke toilet, In Ah langsung masuk dan Pengacara Tak dan pria disebelahnya panik buru-buru menutup celananya. Pengacara Tak marah karena In Ah berani masuk ke dalam toilet pria, sementara Pria yang satunya memilih untuk keluar buru-buru. In Ah meminta maaf tanpa melihat ke arah Pengacara Tak, sementara Pengacara Tak masih kesal karena celananya jadi kena air kencingnya sendiri.
Aku bisa menanganinya.” Ucap In Ah menyakinkan Pengacara Tak
Kau tak bisa mengerti situasinya?” teriak Pengacara Tak kesal sambil mencuci tanganya, In Ah mengikutinya disampingnya.
Hei! Kenapa kau sangat menginginkan kasus ini?” tanya Pengacara Tak
Korban pemerkosaan itu juga adalah korban pencurian asrama. Aku berjanji pada korban bahwa aku akan membantunya. Jika tidak, aku pasti tidak akan tenang selama hidupku.” Jelas In Ah dengan wajah memohon, Pengacara Tak menatap juniornya. 

Dong Ho masuk ke dalam ruangan melihat Gyu Man sudah duduk dengan mengangkat kaki ke atas meja. Wajah Dong Ho seperti tak bersahabat, Gyu Man melihat Dong Ho jadi sangat sibuk sekarang.
Aku ingin tahu tentang sesuatu. Setelah menjadi pengacara selama ini, apa kau bisa langsung mengetahui klienmu itu bersalah atau tidak?” kata Gyu Man
Bagaimana aku bisa tahu apa yang ada dalam pikiran seseorang?” ucap Dong Ho dingin
Kau pasti sudah tahu, 'kan? Jadi, aku ingin kau menjadi pengacara Wakil Presdir.” Ucap Gyu Nam 

Di tangga, Sek Ahn membawakan bakpao untuk Manager Pyun, terlihat Manager Pyun bahagia karena dimusim dingin makan Bakpao memang paling enak. Sek Ahn mengaku dompetnya tertinggal dimobil jadi hanya membeli satu buah, Manager Pyun yang baik hati akhirnya membagi dua bakpao untuk dimakan bersama.
Nam Gyu Man membuatku kesal lagi kemarin. Dia bilang, aku tak becus bekerja. Kenapa pekerjaan aku semua yang kerjakan? Apa aku anjing?” keluh Sek Ahn
Bukan, tapi kau adalah anjing yang berkelas, Bukan anjing biasa.” Kata Manager Pyun
Jujur saja, dia pasti akan hancur jika aku tak membantunya. Tiap hari mabuk-mabukan dan bermain wanita.” Teriak Sek Ahn kesal, Manager Pyun menepuk punggung Sek Ahn mengerti kalau temanya itu pasti kesulitan.
Dia sungguh anak papi yang tak tahu berterima kasih! Dasar Nam Gyu Man!” teriak Sek Ahn lalu berpikir Manager Pyun juga menderita jadi bisa menceritakanya. Manager Pyun merasa tak seperti itu sambil memakan habis bakapo ke dalam mulutnya. 

Manager Pyun masuk ke dalam ruangan memberitahu sudah menerima dokumen persidangan untuk Wakil Presdir Dan ada nama yang mengganggunya, Dong Ho melihat berkas dari anak buahnya. Manager Pyun merasa Kejaksaan untuk kasus kali ini membuatnya khawatir.
Dong Ho menanyakan alasanya.  Manager Pyun merasa Dong Ho  pasti mengenalnya di kantor kejakasaan Seoul, Dong Ho kembali melihat lembaran berkas ditanganya. 

Jin Woo terkejut mendengar nama Jaksanya adalah Lee In Ah. Pengacara Song memberitahu nama yang tertulis dalam dokumen persidangan adalah Jaksa Lee In Ah. Jin Woo terdiam dengan pandangan lurus kedepan, Pengacara Song berpikir Jin Woo tak mengenalnya, Jin Woo mengelengkan kepalanya.
Pastinya, kau tak akan mengenal satupun jaksa wanita. Aku ingat seluruh daftar jaksa wanita.Mulai dari Kantor Kejaksaan Agung. Tapi, dia tak tercatat dalam dataku, dia pasti jaksa baru!” kata Pengacara Song tanpa sadar Jin Woo sudah pergi meninggalkanya.
Jin Woo menatap parkiran melihat kembali bayangan saat kejadian dan mulai berbicara dengan semua ingatanya.
Korban Kim Han Na mengantar Wakil Presdir yang mabuk ke tempat parkir. Saat Kim Han Na menuju ke tempat parkir... Mereka masuk ke mobil Wakil Pres dir Lalu, Kim Han Na diperkosa Dan dia keluar dari mobil.” Kata Jin Woo

Diluar gedung, Polisi dan In Ah turun dari mobil bersama masuk ke dalam gedung.
Pengacara Park Dong Ho dari tim hokum Ill Ho yang akan menangani kasus ini. Aku tak tahu bagaimana jalannya persidangan ini nantinya. Kecuali kau bisa mencuri kasus ini.” jelas Pengacara Soo
Jin Woo mendengar seseorang memanggil nama Jaksa Lee, buru-buru menarik Pengacara Song untuk sembunyi dan memita untuk tak meneluarkan suara. In Ah dengan polisi melihat TKP, melihat CCTV dan bertanya Apa tak ada rekaman CCTVnya. Polisi mengatakan tak ada karena TKP berada diluar jangkauan.
Kalau begitu, selidiki semua mobil yang keluar dan masuk parkiran ini selama kejadian. Lalu periksa black box mereka dan laporkan padaku jika kalian menemukan sesuatu.” Perintah In Ah, polisi mengerti perintahnya. Jin Woo mendengar dengan seksama lalu melihat In Ah yang keluar dari parkiran. 

Dong Ho menemui Tuan Kang yang sudah memakain baju tahanan membahas tentang pernyataan Tuan Kang yang ingat pergi ke parkiran bersama Kim Han Na, tapi saat membuka mata sudah sendirian dan berada didalam mobil. Tuan Kang membenarkan pernyataan Dong Ho.
Aku tak tertarik dengan kebenarannya. Tapi, kebenaran bisa membantu dalam penyusunan strategi.” Tegas Dong Ho
Aku tak ingat... Tapi, aku bersumpah tidak memperkosanya.” Kata Tuan Kang yakin
Dong Ho mengingat dengan Tuan Seo saat menjadi menemuinya, Otakku memang tidak mengingatnya Tapi, hatiku bisa mengingatnya. Aku tidak membunuhnya. Jika anda tak percaya padaku, anda tak perlu membelaku. Dong Ho terdiam sejenak lalu mengucapkan selamat tinggal dan akan bertemu lagi di pengadilan dengan Tuan Kang 

Jin Woo melihat kembali pohon keluarga Tuan Kam, melihat Foto Gyu Nam saat masuk ke dalam villa dengan dibagian bawahnya adalah Wakil Presdir Kang Man Soo,  lalu dibagian bawah adalah Senior Manager Kim Joon Sik.

Manager Kim menemui Jin Woo disebuah cafe, Jin Woo menjabat tangan Manager Kim melihat hidup enak selama ini, Manager Kim merasa itu semua berkat Jin Woo, karena penyewa membuatnya kesal dan Jin Woo berhasil memenangkan kasus itu. Jin Woo tersenyum mendengarnya.
Oh ya, kenapa kau mengajakku ke sini?” tanya Manager Kim.
Aku punya sedikit kerjaan di sini dan Kudengar, Wakil Presdir ditangkap.” Kata Jin Woo memulai pembicaraanya.
Tak hanya itu.... Semua karyawan wanita sangat marah sekarang dan Karyawan pria diminta untuk tak menimbulkan keributan.” Cerita Manager Kim
Presdir Nam Gyu Man pasti sangat tertekan sekarang.” Komentar Jin Woo
Manager Kim tak tahu tapi menurutnya Gyu Man tak terlalu tertekan, lalu mendekatkan badanya untuk menceritakan sambil berbisik. 

Flash Back
Tuan Kang membahas mereka menerima banyak keluhan dibandingkan dengan tahun lalu. Gyu Man merasa itu hal wajah ketika mereka sedang ada diatas maka banyak angin yang menjatuhkan mereka, dengan santai merasa punya tim hukum tersendiri untuk menangani masalah ini.
Tapi, jika diteruskan, citra perusahaan akan....” ucap Tuan Kang di potong oleh Gyu Man
Wakil Presdir... Aku adalah Presdir perusahaan ini. Aku, Nam Gyu Man. Kenapa aku harus takut pada keluhan konsumen? Apa kau pikir aku hanya akan duduk diam saja?” tegas Gyu Nam dengan mata liciknya. 

Manager Kim menceritakan Kinerja Wakil Presdir sangat bagus dengan selalu mengatakan apa yang ada didalam otaknya, Jin Woo mengangguk mengerti dengan kasus yang akan dipegangnya sekarang, terlihat ada senyuman dari bibirnya.

In Ah pergi ke kantor Ill Ho dengan menemui beberapa karyawan wanita dan memberikan kartu namanya juga, merekam semua percakapan dan juga mencatat dalam bukunya. Pintu lift terbuka, In Ah dan Gyu Man saling menatap. Gyu Man masuk ke dalam lift, In Ah terlihat tegang mengingat kembali dengan wajah orang yang pernah dilihatnya.
Gyu Man menatap In Ah saat menuju lantai delapan lalu sedikit memberikan senyuman liciknya. In Ah masih melotot mengingat kembali saat menemukan rekaman dikantor Dong Ho.
Dia duluan yang bersikap kasar. Menurutmu, bagaimana aku bias menahan emosiku pada wanita itu?
In Ah bisa mengingat orang itu yang ada didalam video, Gyu Man keluar dari lift sambil merapihkan rambut belakanga dan tersenyum licik. In Ah menatap punggung pria sebagai pembunuh Jung Ah tapi masih melangkah bebas tanpa dihukum. 


Jin Woo menatap kearah jendela, layar besar gedung asuransi Ill Ho terlihat dengan jelas dimalam hari, Manager Yoon berdiri disampingnya sambil melihat tanganya bertanya apakah Jin Woo akan memulainya sekarang. Jin Woo pikir sudah memulainya sejak 4 tahun yang lalu, tag line dilayar terlihat [Asuransi Ill Ho untuk masa depan yang cerah.]
In Ah berkerja diruangan sendirian, membuat bagan dengan semua bukti yang dimiliknya dan rekaman dari wawancara pengawai dikantor, lalu kembali melihat berkas perkara. 

Pagi Hari di Pengadilan Seoul
Dong Ho dan In Ah tak sengaja bertemu dilorong, tangan Dong Ho sudah terulur untuk berjabat tangan karena sudah lama tak bertemu. In Ah hanya melirik sinis tanpa meraih tangan Dong Ho, seperti masih ada rasa amarah empat tahun lalu. Dong Ho akhirnya menarik kembali tanganya.
Kasus kali ini cukup kejam, iyakan? Kita harusnya bertemu di kasus yang lebih keren sedikit.” Kata Dong Ho
Kudengar, kau sudah jadi pengacara termahal, agar bisa menyelamatkan klienmu. Kau harusnya tahu diri Karena kau tak pantas menjadi pengacara.” Tegas In Ah penuh amarah
Klienku belum terbukti bersalah. Kaulah yang seharusnya malu langsung mengambil keputusan sepihak. Apa kau ini jaksa?” sindir Dong Ho lalu pergi meninggalkan In Ah. 

Ruang Sidang, Hakim memberitahu Kasus nomor 20155D5697 yang akan memulai siding di Pengadilan Seoul dan meminta agar Jaksa memulainya. In Ah berdiri dari tempat duduknya mengatakan menggugat terdakwa, Kang Man Soo atas tindakan pemerkosaan.
Pihak Pembela, apakah tuduhan itu kebenaratan?” tanya Hakim, Dong Ho mengatakan tidak
Terdakwa Kang Man Soo...telah menghadiri pesta minum bir dengan karyawan dan korban, Kim Han Na. Lalu, Kang Man Soo meminta Kim Han Na untuk mengantarnya ke tempat parkir. Dia mengatakan bahwa sopirnya ada di sana.” Ucap In Ah berdiri ditengan ruang sidang
Tapi, ternyata tak seorapun di sana. Kang Man Soo meminta Kim Han Na untuk menemaninya menunggu sopirnya. Dan mengajaknya masuk ke mobilnya.
Digambarkan saat Han Na mengantar keparkiran, dengan Tuan Kang menahan tangan Han Na untuk masuk ke dalam mobilnya.
Tapi, ternyata tak ada catatan panggilan untuk sopir. Catatan panggilan Kang Man Soo pada hari kejadian saya jadikan bukti.” Ucap In Ah memberikan lembaran kertas dan tertulis dibagian bawah [Tak ada panggilan apapun setelah pukul 08:30 malam]
Kang Man Soo berusaha memperkosa Kim Han Na di dalam mobil.” Jelas In Ah

Han Na duduk didalam ruang sidang, seperti mengingat saat kejadian ingin menolak dan berteriak tapi Tuan Kang tetap melakukan pemerkosaan padanya, lalu keluar dari mobil dengan badan babak belur, tanpa alas kaki memakai jaketnya. Lalu In Ah mengatakan memanggil korban, Kim Han Na, sebagai saksi. Han Na masuk ke dalam ruang sidang. Jin Woo masuk dibagian lantai dua untuk mengikuti sidang.
Anda bilang, terdakwa sering mencoba menyentuh tubuh anda. Benarkah itu?” tanya In Ah memulai pertanyaan.
Dia memijat bahuku, walaupun saya sudah bilang tidak usah. Saya tak menyukainya, tapi tak bisa menolaknya.” Kata Han Na dengan wajah tertunduk
Kapan saya melakukan hal itu?” teriak Tuan Kang tak terima, Dong Ho menarik Tuan Kang untuk kembali duduk. Dong Ho membela mengatakan pernyataannya belum bisa dibuktikan.
Tak ada bukti nyata yang bias dihadirkan jika TKP-nya ditempat kerja.” Tegas In Ah, Jin Woo menatap Dong Ho berdiri disamping Tuan Kang

Jika memang korban ingin membuat novel yang dramatis, Semua karyawan laki-laki di Asuransi Ill Ho akan diadili. Saya keberatan!” tegas Dong Ho, Jin Woo tersenyum mendengarnya.
Saya akan mendengar rincian lebih lanjut dari pernyataan saksi.” Kata Hakim, Han Na terlihat sudah menangis sebelum bicara.
Tepat sebelum anda keluar dari mobil, Apa yang diberitahu oleh terdakwa?” tanya In Ah
Dia mengancam akan memecatku jika aku melaporkannya pada polisi. Dan juga mengatakan bahwa, dia bisa saja memecatmu kapan saja” kata Han Na
In Ah bertanya apakah itu karena Han Na masih karyawan magang, Han Na membenarkan, Jin Woo menatap In Ah dalam-dalam saat menanyakan pada saksi. Tuan Kang yang mendengarnya memejamkan matanya, seperti tak percaya. Dong Ho hanya mengaruk keningnya. In Ah menghadap Hakim memulai dengan pernyataanya.
Pelecehan seksual dalam area kerja diakibatkan karena penyalahgunaan kekuasaan. Sesuatu yang Kang Man Soo miliki, tapi tak dimiliki oleh Kim Han Na. Ini adalah penyalahgunaan kekuasaan.” Tegas In Ah membela Han Na, Hakim dan juga Jin Woo menatapnya dalam-dalam. 

Semua keluar dari ruang sidang yang berakhir, Dong Ho memuji In Ah yang hebat dan tak sabar menunggu sidang selanjutanya. In Ah melirik dengan tatapan sinisnya, saat Dong Ho akan pergi memberitahu Persidangan ayah Jin Woo belum berakhir. Dong Ho menatap In Ah yang terlihat masih anak kecil dimatanya.
Aku akan membuktikan ayahnya tidak bersalah. Nam Gyu Man, yang menjadi atasanmu itu. Aku akan membuat dia membayar kejahatannya Dan kau juga.” Tegas In Ah penuh dendam,
Apa karena itu kau mengambil kasus ini? Untuk menyakitinya dengan cara menyerang pegawainya? Jika memang seperti itu..... Jaksa, kau masih terlalu polosm Kasus ini tak sesederhana itu, Dunia memang kejam.” Kata Dong Ho tak bisa menjelaskan lebih detail lalu keluar ruangan.
In Ah tak sengaja melihat ke lantai atas seperti melihat Jin Woo dengan jas coklat keluar ruangan , lalu berusaha berlari mencari keluar tapi Jin Woo lebih dulu keluar dari pengadilan. Hakim memanggil In Ah yang sedang mencari-cari Jin Woo.
Jaksa Lee.... sidang hari ini...kau sangat mengesankan.” Puji Hakim
Sidang ini masih belum berakhir.” Kata In  Ah ingin buru-buru pergi.
Hakim memberikan pulpen yang dijatuhnya kemarin, In Ah mengambil dan mengucapkan terimakasi lalu berlari keluar gedung untuk mencari Jin Woo. Hakim melihat In Ah yang pergi seperti terkesima dengan caranya menjadi jaksa. 

Tuan Kang seperti tak yakin Jin Woo ingin menangani kasusnya. Jin Woo menegaskan akan mengambil alih karena apabila hasil sidang seperti ini terus makan tuan Kang bisa kalah. Tuan Kan meminta alasan dirinya harus menyewa Jin Woo sebagai pengacara.
Pertama, anda telah dibuang oleh Nam Gyu Man. Kedua, Pengacara Park tak ingin memenangkan kasus ini. Ketiga, aku mengenal Hakim Kang Suk Gyu, yang memimpin sidang ini.” jelas Jin Woo lalu mengeluarkan lembara berkas dari tasnya. Tuan Kang melihat Daftar Calon Wakil Presdir
Flash Back
Didalam mobil, Manager Kim memberikan berkas memberitahuk kalau itu dokumen rahasia dan Jin Woo pasti sudah tahu artinya. Jin Woo mengerti dengan senyuman mengeluarkan berkas dari amplop tentang calon daftar Wakil Presdir. 

Tuan Kang tak percaya karena pengacaranya bilang Presdir Nam sangat khawatir padanya. Jin Woo memberitahu apabila itu benar, maka Gyu Man pasti akan menjenguknya datang.
Jika anda kalah, anda pasti akan langsung dibuang oleh Ill Ho Bahkan jika anda menang, anda akan tetap dibuang.” Tegas Jin Woo, Tuan Kang tertunduk diam.
Hakim Kang Suk Gyu juga menangani kasus pemerkosan 2 tahun lalu. Terdakwa yang dinyatakan bersalah oleh Hakim Kang Bunuh diri, mengklaim bahwa dia tak bersalah. Dia tak ingin membuat kesalahan yang sama dua kali Dan aku juga tak ingin begitu. Selain itu Jaksa Lee In Ah... Aku sangat mengenalnya.” Kata Jin Woo memperlihatkan mata penuh keyakinan. 

Dong Ho duduk diam dalam ruangan denga memegang foto Tuan Kang, wajahnya terlihat begitu sedih.
Flash Back
Gyu Man membahas tentang Tuan Kang yang dimatanya terlihat egois, karena ia tak peduli jika karyawan wanita itu terluka atau tidak. Dong Ho melirik sinis melihat Gyu Man berdiri mendekatinya.
Apa kita akan lebih untung jika kalah atau menang dalam sidang ini?” kata Gyu Man
Jadi, kau mau melakukannya?” tanya Dong Ho to the point
Kalahlah dalam sidang ini. Buat Wakil Presdir menjadi pelaku pemerkosaan. Ini adalah perintah.Bukannya kau sudah pernah memilih kalah karena aku, benarkan?” ucap Gyu Man dengan senyuman liciknya. 

Manager Pyun masuk ke dalam ruangan dengan nafas terengah-engah memberitahu Wakil Presedir telah memecatnya sebagai pengacara. Dong Ho terlihat kaget, Manager Pyun menceritakan Tuan Kang telah menyewa pengacara muda.

Gyu Man selesai berenang dengan memakain jubahnya, berjalan bersama Dong Ho menanyakan apakah Manager Ahn sudah memberitahunya dan siapa Jaksa dalam sidang itu karena tak mau mengambil hadiah yang telah diberikanya.
Dia adalah Jaksa Lee In Ah, Jaksa baru.” Kata Dong Ho
“Jadi...Jaksa baru menangani kasus ini? Kenapa ini bisa terjadi? Lau Siapa pengacara barunya?” tanya Gyu Man dengan mata melotot
Dia adalah anak dari seseorang yang sangat kita kenal....Seo Jae Hyuk....Kau masih mengingatnya?” kata Dong Ho
Seo Jae Hyuk siapa? Apa nama itu harus kuingat? Aku tak ingat.” Kata Gyu Man sambil mengaruk alisnya lalu berjalan pergi.

Seo Jae Hyuk yang terpidana mati, Orang yang menggantikanmu di penjara. Anak Seo Jae Hyuk sudah menjadi pengacara dan kembali.” Kata Dong Ho mengingatkan.
Sek Ahn ikut gugup mendengarnya karena ia juga menyembunyikan buktinya, Gyu Man melirik sinis pada Dong Ho karena mengingatkan kejadian empat tahun yang dilupakannya teringat kembali. 

Ruang sidang
Hakim Kang bertanya apakah pihak pembela belum datang, In Ah melihat pengacara yang membela Tuan Kang belum datang. Jin Woo masuk ke dalam ruang sidang, In Ah berdiri dari tempat duduknya, melotot kaget melihat Jin Woo selama ini dicarinya menjadi lawannya.
Saya adalah Seo Jin Woo, pengacara Kang Man Soo mulai hari ini.” ucap Jin Woo pada hakim, lalu melihat ke arah In Ah yang terlihat sangat kaget melihat kedatangan sebagai pihak pembela terdakwa. Dong Ho ikut masuk ke dalam ruang sidang duduk dibagian belakang.
Saya memikirkannya lagi, jika mungkin  semuanya adalah salah saya. Saya sungguh membenci diri saya sendiri Dan saya ingin mati rasanya.” Ungkap Han Na tertunduk, Tuan Kang yang mendengarnya terlihat tersentuh.
Silahkan angkat kepala anda, karena Anda tak melakukan sesuatu yang salah.” Kata In Ah yakin
Saya tak menyangka jika masalahnya akan sekacau ini. Saya merasa takut harus berada dalam satu ruangan dengannya.”kata Han Na melirik ke arah tuan Kang.

Pihak Pembela, apa anda memiliki pertanyaan untuk saksi?” tanya Hakim Kang, Ji Woo berdiri mengatakan tak ada dan akan mengajukan pertanyaan pada saksinya, Hakim pun memint agar saksi dipersilahkan masuk. 

Seorang pria berkacamat masuk keruang sidang, Han Na terlihat sedikit kaget. Jin Woo meminta pria itu memperkenalkan dirinya, Pria itu memperkenalkan diri sebagai asisten professor jurusan managemen di Universitas Seomyung. Jin Woo menanyakan awal pertama mengenal Kim Han Na. Pria itu
Saya adalah profesornya saat dia masih kuliah di sana” kata Si pria kacamata
“Apa Dia mengajukan gugatan terhadap anda atas tindakan pemerkosaan?” tanya Jin Woo, Pria berkacamata membenarkan, In Ah dan yang lainya terlihat kaget
Apa anda diadili?” tanya Jin Woo
Tidak. Dia menarik gugatannya setelah membuat kesepatakan dengannya.” Kata Pria kacamata
Tidak! Tak ada kesepakatan apapun!” teriak Han Na dari bangku belakang.
Jin Woo membawakan laporan rekening sebagai bukti kesepatakan antara saksi dan Kim Han Na. In Ah mengajukan keberatan karena Pihak Pembela telah keluar dari jalur persidangan.
Fakta bahwa Kim Han Na telah mengalami permerkosaan sebelumnya adalah poin yang sangat penting dalam sidang ini.” tegas Jin Woo, Han Na akhirnya duduk lemas, Hakim pun meminta pembela  melanjutkannya dan In Ah pun kembali duduk.
Saksi, selain hubungan profesor dan mahasiswa, Apa hubungan anda dengan Kim Han Na?” tanya Jin Woo
Dia adalah pacarku.”kata si pria, semua orang langsung saling berbisik, Dong Ho mendengarnya langsung melipat tangan didada.

Jadi, Kim Han Na menuduh pacarnya memerkosanya?” kata Jin Woo, Pria berkacamata itu membenarkan.
Kau yang berbohong bahwa kau belum menikah! Dasar penipu! Hakim, saya sangat mencintainya... Tapi, saya marah karena dia telah membohongiku Karena itulah saya mengajukan gugatan!” teriak Han Na membela diri.

Hakim menyuruh untuk tenang didalam ruang sidang, Han Na akhirnya kembali duduk. Jin Woo bertanya Siapa yang ingin mengajukan kesepakatan itu, Pria berkacamta mengatakan Ha Na yang meminta uang padanya. In Ah memejamkan matanya dengan wajah kecewa, Dong Ho tersenyum mendengar dari ruang sidang. Jin Woo terlihat sangat yakin bisa memenangkan kasus ini. 

bersambung ke episode 6


FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar:

  1. Wow..makin seru aja ni drama,ditunggu ep 6 mba dyah dee..
    Gumawo

    BalasHapus