PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 15 September 2017

Sinopsis Manhole Episode 12 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Phil binggung melihat Man Hole yang sudah tertutup, lalu berteriak marah siapa yang pelakunya, terus berbicara didepan Man Hole. Sepasang pria dan wanita lewat melihat Phil seperti oran gila. Si pria melindungi si wanita agar jangan melihatnya, karena Ada banyak orang aneh.
“Ini sudah lewat tengah malam. Apakah aku tidak bisa masuk ke lubang itu lagi?” ucap Phil kebingungan melihat ponselnya sudah lewat jam 12. 

[Episode 12 - Cinta, yang tidak diketahui]
Ibu Phil memilih salah satu foto wanita. Ayah Phil pikir mereka punya  Selera sama soal menantu perempuan karena wanita itu juga yang paling disukainya.  Ibu Phil mengaku senang karean suaminya ternyata menyukai wanita pilihanya.
“Kelihatannya dia sangat baik, dan bekerja di bank, jadi, dia memiliki pekerjaan yang terjamin. Kedua orang tuanya pun berpendidikan. Jadi. aku yakin dia dibesarkan dengan baik. Terutama, aku suka dia ingin segera memiliki anak. Sudah waktunya kita punya cucu.” Ucap Ibu Phil penuh semangat.
“Kau benar. Apalagi Phil anak yang tampan. Aku yakin cucu kita juga akan menawan.” Ucap Ayah Phil yakin
“Coba Lihat. Dia jauh di atas rata-rata. Anak-anak mereka akan sangat menawan. Aku sudah tidak sabar melihat mereka.” Kata ibu Phil
Phil pulang dengan wajah uring-uringan, bergegas masuk kamar. Ibunya memanggil meminta agar melihat foto ditanganya. Phil menjawab agar  Jangan sekarang. Ibu Phil akhirnyatak bisa menahan emosi kalau tidak akan melihat anaknya lagi sambil mengumpat, Suaminya mencoba menenangkan istrinya agar tak marah. 

Phil duduk didepan meja membuka laptop lalu mengetik keyword  "Lubang got yang hilang" tapi hasilnya "Pencarian Anda tidak cocok dengan apa pun". Lalu mencoba mencari keyword yang lain "Mengganti lubang got" dengan beberapa artikel "Eunha-gu mengganti dan menutup lubang got bermasalah"
“Tidak ada yang sesuai pencarian. Aku harus mencari tahu kenapa lubang got itu bisa hilang, supaya aku bisa membuat rencana. Siapa yang mengelola lubang got ini?” ucap Phil memikirkanya.
Ia bisa mengetahui kalau itu pasti kantor wilayah dan mengingat kalau Suk Tae bekerja di sana lalu bergegas menelpnya. 

Suk Tae duduk dimeja belajarnya dengan malas mengangkat telp Phil.  Phil mengatakan kalau ada yang ingin ditanyakan tentang Man Hole di lingkunganya jadi  meminta mengajak ngobrol.
“Apa Kau tidak tahu aku berangkat kerja pukul 06.00? Teleponlah saat jam kerja.” Ucap Suk Tae lalu menutup telpnya. Phil hanya bis berteriak memanggil Suk Tae yang sudah menutup telpnya.
“Aku harus menunggu sampai besok.” Kata Phil kesal 

Pagi hari
Jae Hyun berlari ditaman dan merasakan ada seseorang yang mengikutinya dari belakang. Young Ju bersembunyi di balik pohon, tapi Jae Hyun bisa melihat ada kepala yang terlihat. Young Ju mencoba mengintip, Jae Hyun akhirnya bisa melihat kalau Young Ju memang yang mengikutinya. Keduanya duduk dibangku taman.
“Kudengar kau dirawat di rumah sakit.” Ucap Jae Hyun. Young Ju membenarkan dan bertanya apakah mendengarnya dari polisi. Jae Hyun membenarkan.
“Jae Hyun... Aku melewati banyak kesulitan karena kau. Aku tidak bisa makan atau tidur belakangan ini. Aku merasa akan mati...” ucap Young Ju sambi memegang tangan Jae Hyun.
“Lalu apa Kau akan menggangguku seperti ini selamanya?” kata Jae Hyun. Young Ju meregek mendengar ucapan Jae Hyun
“Young Ju, aku sudah berkeluarga. Kumohon hentikan.” Kata Jae Hyun
“Jae Hyun, apa kau mencintai dia melebihi aku? Aku yakin Pasti tidak. Jae Hyun, kita memiliki kenangan indah. Apakah aku melakukan kesalahan? Karena itu kau menikahinya, kan?” kata Young Ju
“Tidak. Aku sungguh mencintai istriku. Kau tidak bisa membayangkan betapa aku mencintainya.” Ungkap Jae Hyun
Young Ju kaget mendengarnya,  Jae Hyun menyuruh Young Ju berobat saja kalau masih punya waktu untuk mengikutinya lalu pergi meninggalnya. Young Ju berteriak memanggil Jae Hyun seperti masih berharap, lalu melihat ponsel  Jae Hyun yang tertinggal. 


Soo Jin mempersiapkan makanan di piring, pikiran melayang dengan kejadian kemarin malam. Jae Hyun  terlihat sangat marah pada seorang bapak yang lebih tua kalau untuk diam dan jangan bergerak kalau memang ingin memarkir mobilnya. Saat itu Jae Hyun datang langsung memeluk istrinya bertanya sedang memikirkan apa.
“Apakah olahragamu menyenangkan? Kau pulang lebih awal.” Kata Soo Jin dengan sedikit kaget lalu menyuruh Jae Hyun duduk dan mulai sarapan

Jae Hyun melihat menu makanan diatas meja yang sangat banyak, dengan wajah lembutnya meminta Soo Jin untuk membuat makanan yang sederhana saja karena pasti terlalu berat untuk istrinya.  Soo Jin pikir kalau Jae Hyun harus sarapan yang bergizi.
“Aku membuat sup cumi-cumi kesukaanmu. Kau Cobalah.” Ucap Soo Jin. Jae Hyun mencicipi kuahnya lalu memuji kalau masakah Soo Jin Enak. Soo Jin hanya menatap Jae Hyun seperti tak percaya kalau semalam sikapnya berbeda dengan yang dilihatnya sekarang.
“Kenapa kamu menatapku begitu?” kata Jae Hyun. Soo Jin mengaku hanya  suka melihat Jae Hyun yang  makan begitu lahap. Jae Hyun menyuruh Soo Jin juga harus makan. Soo Jin mengangguk.
Jae Hyun meraba kantung jaketnya dan tersadar kalau ponselnya tak ada. Soo Jin pikir Jae Hyun  meninggalkannya di dalam kamar  Jae Hyun yakin kalau membawa dan ada di saku jaketnya. Soo Ji pikir kalau  Jae Hyun pasti menjatuhkannya saat joging da nemncoba menelpnya, tapi hasilnya tak bisa menyambung. Jae Hyun pikir membiarkan saja karena nanti mencoba menelpnya dan mengajak kembali makan. Soo Jin mulai makan tapi terlihat gugup. 


Soo Jin mengantar Jae Hyun  sampai ke depan rumah sambil berpelukan. Diam-diam Young Ju melihat keduanya lalu memastikan kalau Jae Hyun sudah pergi lalu mengeluarkan ponselnya. Soo Jin melihat yang menelp adalah nomor milik Jae Hyun.
“Aku menemukan ponsel ini. Aku meneleponmu karena nomormu yang muncul sebagai panggilan terkini.” Ucap Young Ju mencari alasan
“Itu ponsel suamiku. Terima kasih. Aku akan mengambilnya sekarang. Kau di mana?” kata Soo Jin penuh semangat. 

Soo Jin berlari ditaman mencari wanita yang menemukan ponsel suaminya,  Young Jun menunggu melihat Soo Jin langsung berpura-pura bertana apakah ia yang kehilangan ponselnya. Soo Jin membenarkan. Young Ju memberikan ponsel Jae Hyun ke tangan Soo Jin, kalau Tadi ponsel itu ada di bangku taman. Soo Jin langsung mengucapkan  Terima kasih.
“Bagaimana aku bisa membalasmu?” kata Soo Jin merasa tak enak hati.
“Tidak usah khawatir. Aku tinggal di dekat sini juga, jadi Tetangga harus saling membantu.” Kata Young Ju
“Kalau begitu, Aku akan mentraktirmu makan siang jika kita bertemu di lain waktu.” Kata Soo Jin. Young Ju pun setuju lalu pamit pergi lebih dulu. Soo Jin kembali mengucapkan terimakasih. 

Phil bergegas pergi dengan seragamnya. Sersan Choi menelp menanyakan keberadaan Phil sekarang. Phil sedikit gugup menceritakanAda warga berkelahi di jalanan jadi berusaha menghentikan mereka, lalu berpura-pura berteriak agar mereka meminta berhenti.
Saat itu seorang pria lewat didepanya, Phil meminta maaf dengan wajahnya. Sersan Choi meminta Phil agar Uruslah hal itu dan segera kembali. Phil berjanji akan segera ke kantor kalau urusanya sudah selesai. 

Phil datang ke kantor urusan wilayah, bertanya pada seorang pria kalau Suk Tae memang berkerja di kantor itu. Pria itu mengetahui kalau Suk Tae di departemen konstruksi sipil. Phil pun bertanya Di mana departemen konstruksi sipil. Pria itu memberitahu keberadaan Suk Tae.
“Suk Tae, Apa kau di departemen konstruksi sipil?” ucap Phil menyapa Suk Tae seperti tak percaya. Suk Tae menatap Phil seperti tak percaya temanya datang ke kantornya.

Suk Tae memberikan segelas kopi dengan mengajak Phil berbicara diluar. Phil mengaku sangat lega karena Suk Tae  bekerja untuk departemen konstruksi sipil dan merasa yakin Tuhan menolongnya. Suk Tae ingin tahu bantuan apa yang dinginkan Phil darinya.
“Lubang got dekat terowongan itu, kenapa tiba-tiba ditutup?” kata Phil. Suk Tae mengingat tentang Manhole.
“Terlalu banyak keluhan. Orang sering mendengar suara-suara aneh dan ada yang mengaku melihat hantu Karena itu, kami menutupnya.” Cerita Suk Tae.
“Hei... Siapa yang percaya kepada hantu lagi? Kenapa kau menutupnya karena keluhan?” keluh Phil
“Sejak kapan polisi tertarik soal lubang got?” ejek Suk Tae. Phil berwajah serius meminta agar Suk Tae agar Dengar baik-baik.
“Aku tidak berbohong dan sangat serius. Kau harus mempercayaiku.” Kata Phil dengan wajah melas. 

Keduanya sudah ada didepan manhole yang sudah ditutup. Phil tahu kalau ini Sulit dipercaya dan juga kaau ia tidak akan mempercayai ucapanya jika menjadi Suk Tae. Suk Tae hanya diam saja.
“Tapi Suk Tae, hal-hal yang luar biasa ini terjadi kepadaku.” Kata Phil mencoba menyakinkan.
“Baiklah. Jadi, kau menggunakan lubang got ini dan menjelajahi waktu.” Kata Suk Tae
“Aku bolak-balik dari waktu ke waktu. Omong-omong, Suk Tae. Aku membutuhkan lubang got itu untuk menjelajahi waktu lagi. Bisakah kau mengembalikan lubang got itu?” kata Phil
“Hei, jujurlah... Kau bertaruh dengan Goo Gil, apakah aku memercayaimu atau tidak, kan?” kata Suk Tae tak percaya. Phil mencoba menyakinkan kalau yang dikatakan sedang serius.
“Aku bukan Seok Tae yang dahulu. Jangan coba-coba membodohiku. Sekarang Aku masih memiliki banyak urusan. Dan Omong kosong apa yang kau bicarakan ini?” kata Suk Tae marah menyuruh Phil agar pergi saja.
Phil  menahan Suk Tae agar tak pergi. Suk Tae meminta Phil melepaskan tanganya dan pergi saja. Phil berteriak meminta agar bisa mempecayainya. Suk Tae tak peduli dan pergi. Phil mengeluh dengan kedaan sekarang yang membuatnya gila.
“Bagaimanapun juga, sulit untuk dipercaya bahwa aku penjelajah waktu. Bagaimana aku bisa meyakinkan dia?” ucap Phil memikirkanya. 


Saat itu seorang pria berjalan di terowongan, Jae Hyun dengan masker dan topinya tiba-tiba langsung menghajar si pria tanpa ada alasan. Si pria binggung tiba-tiba kena pukul. Phil tak jauh dari terowongan bisa mendengar suara orang kesakitan dan melihat pria bermasker sedang menendang pria. Telah terjadi pemukulan. Jae Hyun langsung berlari,  Phil melihat keadaan si pria tapi Pria itu meminta agar Phil menangkapnya. Phil melaporkan pada sersan Choi kalau
Keduanya kejar-kejaran, di dekat komplek perumaan dengan jalaan yang kecil, Phil bisa melompat untuk menangkapnya, tapi Jae Hyun bisa lepas dan kabur. Phil yang jatuh tak bisa berdiri karena kakinya terluka dan melihat pria misterius dimatanya sudah tak terlihat. 

Tim rumah sakit datang memberikan obat untuk si pria yang kena pukul, Si pria merasakan sakit dan terus bergerak. Tim RS meminta agar Si pria berhenti bergerak.
“Apa salahku hingga mengalami ini di siang hari?” keluh si pria yang sudah babak belur.  Tim RS meminta agar tetap tenang.
“Dia kabur... Bagaimana keadaan korban?” kata Phil kembali menemui Sersan Choi yang sudah datang.
“Dia melintas terowongan ini, dan si Penyerang memukulnya tanpa alasan. Banyak insiden terjadi di terowongan ini. Apa Kau melihat wajahnya?” tanya Sersan Choi
“Tidak, aku mengejarnya dari belakang, jadi, tidak terlihat.” Kata Phil. Sersan Choi pikir mereka pergi ke kantor lebih dahulu.
Phil berjalan lalu melihat sesuatu jatuh di tanah, Sersan Choi melihatnya dan merasa kalau itu bagian dari hiasan yang rusak jadi Mungkin ini sebuah bukti, menyuruh Phil agar mengambil dan serahkan pada tim forensik. Phil menganguk mengerti. 

Jin Sook sibuk untuk merapihkan restoran, dengan meminta perkerja dngan baik membersihkan meja dan buku menu. Soo Jin datang memanggil temanya. Jin Sook heran melihat Soo Jin datang dan merasa  Sudah lama aku tidak melihat membawa tas kamera.
“Apa Kau sedang sibuk?” ucap Soo Jin. Jin Sook mengeleng karena belum buka jadi tak sibuk.
“Kalau begitu, mau makan siang di luar?” kata Soo Jin. Jin Sook seperti memikirkan tapi setelah itu langsung menyanggupinya. 

Keduanya pergi ke restoran mie, Soo Jin memberitahu kalau restoran yang dipilihnya punya menu mie yang enak jadi Jin Sook bisa makan yang banyak karena akan mentraktirnya. Jin Sook mulai mencobanya, lalu memuji pilihan Soo Jin memang Enak.
“Kurasa kau tidak membuatkan bekal makan siang Jae Hyun hari ini.” Kata Jin Sook. Soo Jin pikir Sepertinya Jae Hyun ada rapat di jam makan siang hari ini.
“Soo Jin, kalian sangat serasi. Aku ingin kehidupan pernikahanku sama sepertimu. Tapi Kenapa kau membawa kameramu?” kata Jin Sook
“Aku merasa sedikit gundah, jadi, aku ingin memotret dan mengembalikan semangatku.” Cerita Soo Jin
“Kenapa kau merasa gundah? Kau setiap hari terlihat bahagia.” Ungkap Jin Sook
“Jin Sook... Ini bukan hal serius, tapi Jae Hyun... Dia bertengkar dengan seorang pria karena masalah parkir kemarin. Orang itu sudah cukup berumur. Tapi Jae Hyun sangat kasar dan membentaknya. Itu terasa agak...” cerita Soo Jin seperti tak percaya melihat sikap Jae Hyun
“Apa Jae Hyun seperti itu? Itu tidak disangka.” Kata Jin Sook.
Soo Jin mengaku  sangat terkejut, karena tidak seperti Jae Hyun yang dikenal dan Tiba-tiba terasa seperti orang asing baginya. Jin Sook pikir  Itu bisa dialami pria saat mereka marah, menurutnya Seok Tae juga terlihat baik, tapi menyeramkan saat marah. Soo Jin terlihat percaya kalau itu seperti hal yang biasa.
“Dan Jae Hyun bukan orang yang akan berbuat begitu. Pasti pria itu yang memulai pertengkaran. Kita juga harus tahu kapan harus marah. Jika tidak, orang akan meremehkan kita.” Kata Jin Sook menyakinkan. Soo Jin kembali percaya

“Kukira terjadi hal yang buruk. Jangan khawatir, dan nikmati saja mie kita.” Kata Jin Sook. Mereka pun kembali menikmati mie. 
Berita TV disiarkan, “Telah terjadi banyak kasus pemukulan yang menargetkan orang-orang secara acak baru-baru ini. Insiden ini disebabkan oleh amarah yang tidak terkendali ini menjadi permasalahan sosial. Semalam, di sebuah jalan di Seoul, seorang penyerang memukul warga tidak bersalah tanpa alasan apa pun. Pria berusia 47 tahun itu terluka. Kini dia dirawat di rumah sakit.
“Sungguh mengerikan.” Ungkap Soo Jin yang menonton berita. 

Di kantor Polisi
Seorang polis mengeluh kejadian kembali terjadi yaitu  Penyerang melakukan tindak kekerasan kepada korban saat tengah berjalan santai, bahkan tidak terekam padahal kamera CCTV terdekat.
“Karena kekurangan bukti, polisi tidak bisa menemukan pelaku.” Ucap si pembawa berita
“Kejadiannya di terowongan itu lagi.” Ucap sersan Choi datang. Si polisi kaget kalau terjadi lagi.
“Insiden terus terjadi di distrik kita. Lingkungan ini menjadi kawasan rawan.” Kata Sersan Choi
Phil datang dengan kaki terlihat diseret. Sersan Choi melihat danbertanya apakah kakinya terluka.  Phil membenarkana. Sersan Choi melihat Phil menghadapi banyak kesulitan jadi Pulanglah dan  Serahkan semua kepada mereka berdua. Phil menganguk meminta agar menghubungi saja kalau membutuhkannya lalu pamit pergi. 


Jung Ae duduk lemas di depan food truk yang sepi, Dal Soo terus melihat dari dalam mobilnya. Sekertarisnya  memberitahu Dal Soo harus hadir dalam rapat pukul 15.00. Dal Soo terus menatap Jung Ae lalu meminta tolong pada  Tuan Kim.
“Hei.. Jung Ae. Aku sudah membuat selebaran, Coba kau Lihat ini.” Ucap Goo Gil datang dengan wajah gembira. Jung Ae pikir Goo Gil  tidak perlu melakukan ini.
“Menurutmu, bagaimana kalimat ini? Ini akan sukses jika kita membagikan selebaran ini. Aku akan membagikannya di persimpangan itu.” Kata Goo Gil dengan penuh semangat.
Tuan Kim datang mendekati Jung Ae, bertanya apakah mereka  mengantar pesanan juga. Jung Ae mengangguk  bertanya berapa yang dibutuhkanya. Tuan Kim mengatakan ingin memesan 40 gelas. Jung Ae dan Goo Gil hanya bisa melonggo mendengar pesanan 40 gelas dan bertanya kemana harus mengantarnya. 


Goo Gil mengemudikan "Jus Hong". Jung Ae pikir Goo Gil seharusnya menjaga billardnya. Goo Gil pikir tak masalah karena Jung Ae  tidak bisa mengantar 40 gelas sendirian jadi Lebih baik pergi bersama daripada sendirian dan akan menolongnya.   Jung Ae hanya bisa terdiam karena ada orang yang membantunya. 

Dal Soo menunggu diruangan, seperti bisa melihat mobil Jung Ae yang datang. Goo Gil dan Jung Ae datang dengan trolly, masuk ke dalam lobby. Jung Ae melonggo karena ternyata perusahaan ini besar dan Semua karyawan wanitanya cantik dan berpenampilan mewah, bahkan Sepatu yang dipakai sangat mahal.
“Jung Ae... Kau jauh lebih cantik.” Puji Goo Gil
“Omong-omong, dari mana mereka mengetahui kedaiku?” ucap Jung Ae binggung.
“Kau mendapatkan pesanan ini, begitu aku membagikan selebarannya.” Kata Goo Gil yakin. Jung Ae pikir Goo Gil bahkan belum membagikannya.
“Kurasa jalan keluar memang selalu ada. Aku harus menjadikan mereka pelanggan tetapku. Ayo kita antar ke ruang rapat.” Kata Jung Ae. Mereka pun bergegas pergi. 

Jung Ae dan Goo Gil masuk ke dalam ruang rapat, Tuan Kim pun berharap kalau mereka juga bisa menaruh satu di masing-masing kursi. Goo Gil  pikir Jangan khawatir. Jung Ae pun mengucapkan  Terima kasih sudah memesan dan meminta agar menghubunginya kalau mengadakan rapat.
“Kami akan antar walau sebanyak 40 atau 100 gelas. Kata Jung Ae penuh semangt.
“Itu... Bukan aku yang membelinya., tapi perintah direktur. Aku hanya menjalani perintah.” Kata Tuan Kim. Keduanya kaget kalau itu perintah dari Direktur. 
Dal Soo sedang ada di dalam ruangan, terdengar suara ketukan pintu dan dengan bertanya apakah Apakah direktur ada di dalam. Ia bisa mengenal suara Jung Ae dan buru-buru menyembunyikan papan nama serta duduk dengan sengaja membalikan kursinya.

“Kami dari Jus Hong. Kudengar Anda sudah bersusah payah memesan dari usaha kami, jadi, kami kemari untuk berterima kasih.” Ucap Jung Ae. Dal Soo sengaja memberatkan suara kalau itu tak masalah.
“Kami ingin berterima kasih secara langsung.” Ucap Goo Gil melihat si direktur tak mau menatapnya.
“Maaf. Aku tidak nyaman mengobrol dengan orang asing.” Kata Dal Soo. Goo Gil mengeluh kalau Direktur pelanggan yang pilih-pilih.
Jung Ae langsung menyenggolnya kalau tak perlu bicara sinis, lalu  kembali mengucapkan Terima kasih dan bisa menelpnya lagi serta akan meninggalkan salah satu selebaran diatas meja jadi  bisa langsung menelepon daripada mengutus orang dan mereka pamit pergi.
Dal Soo hanya melambaikan tangan agar mereka pergi. Goo Gil berjalan keluar  melihat ada tumpukan komik "Ah Ri Love" dan juga ramyun. Ia berpikir Kenapa seorang direktur perusahaan membaca komik. Jung Ae menarik Goo Gil agar segera keluar. Dal Soo bisa bernafas lega karena keduanya sudah pergi. 

Soo Jin mengambil gambar tanaman disekitar rumah. Young Ju sengaja melihat dari kejauhan lalu sengaja berdiri depan kamera Soo Jin. Soo Jin terkejut karena mereka bertemu lagi. Young Ju pikir Pasti karena mereka tinggal di lingkungan yang sama jadi Ini pasti takdir mereka bisa sering bertemu. Soo Jin pikir itu benar.
“Apa Kau seorang fotografer?” tanya Young Ju. Soo Jin mengaku Ini hanya hobi belakangan ini.
“Aku juga memotret sebagai hobi. Aku senang sekali bertemu kau.” Ungkap Young Ju. Soo Jin juga begitu senang karena bisa bertemu dengan orang yang suka foto
“Lalu apakah kau mengambil jurusan fotografi?” tanya Soo Jin. Young Ju mengelengkan kepala
“Aku memotret secara pribadi. Karena kita sering bertemu, bagaimana jika kita pergi memotret saja?” ucap Young Ju
“Aku sangat setuju. Situasinya akan membosankan jika pergi sendirian.” Ungkap Soo Jin.
“Waktu itu kau bilang itu ponsel suamimu? Kau terlihat cukup muda. Apa Kalian baru menikah?” kata Young Ji
“Ya. Kami masih pengantin baru.” Ungkap Soo Jin malu-malu. Young Ju pikir Soo Jin pasti bahagia
Soo Jin pikir itu sudah pasti dan merasa  lupa menanyakan namanya. Young Ju menyebutkan nama Park Young Ju. Soo Jin mengingat nama Park Young Ju dan menyebutkan namanya, lalu ingin memperlihatkan hasil foto yang diambilnya tadi. 


Phil berjalan sambil bicara sendiri kalau tidak sampai ke manhole dan bahkan kakinya terasa sangat sakit. Lalu ia melihat Soo Jin yang sedang mengambil gambar sendiria, dan teringat perkataan Soo Jin sebelumnya “Phil... lupakanlah masa lalu mulai hari ini, dan kembalilah sebagai temanku. Kau Setuju? Jadi, mari berjabat tangan. Ayo kita berteman baik, Kawanku.” Soo Jin melihat Phil yang berdiri didekatnya.
“Hei, Phil. Apa Kau sedang bekerja?” ucap Soo Jin. Phil mengangguk sambil berjalan dengan kaki sedikit ditarik
“Kenapa kakimu?” tanya Soo Jin. Phil mengaku kalau jatuh. Soo Jin langsung melihat dengan menarik celana Phil dan ada luka lecet dan mememar.
“Hei, Apa kau baik-baik saja? Coba Lihat, kau berdarah. Apa Kau sudah ke rumah sakit?” ucap So Jin panik
“Aku tidak perlu ke sana untuk luka ini. Ini akan sembuh dengan sendirinya.” Kata Phil
“Hei.. Apa maksudmu? Setidaknya kamu harus mendapatkan pertolongan pertama.” Kata Soo Jin
“Ini tidak masalah, aku sungguh tidak apa-apa. Kau pulang saja.” Kata Phil
“Kau cedera. Aku tidak bisa membiarkanmu pergi. Ikuti aku.” Kata Soo Jin lalu menarik Phil. Phil binggung kemana akan dibawanya. 

Jae Hyun baru saja akan membuka pintu apotik.  Soo Jin datang berpikir kalau Jae Hyun sudah pulang dari makan siang. Jae Hyun membenarkan dan langsun bertanya kenapa mereka datang bersama. Soo Jin memberitahu kalau Kaki Pil terluka tapi tidak mau menemui dokter.
“Jadi, aku membawanya kemari. Bisakah kau mengobatinya?” kata Soo Jin. Jae Hyun terlihat seperti mencoba mengantur emosinya.
“Aku baik-baik saja, sungguh. Aku akan pergi sekarang.” Kata Phil memilih untuk pergi
“Kau mau ke mana? Apa Kau tidak akan menurutiku?” ucap Soo Jin marah. Jae Hyun menyuruh Phil masuk karena akan memeriksanya.  Soo Jin pun mendorong Phil agar segera masuk. 

Jae Hyun memberikan salep dan juga plester diatas lupa Phil. Soo Jin menanyakan keadaan Phil berpikir kalau memang Parah lalu memarahi Phil kalau seharusnya  menemui dokter. Jae Hyun pikir Phil tidak perlu menemui dokter tapi Seringlah oleskan salep antibiotik ke lukanya.
“Kau akan sembuh beberapa hari lagi, Jangan khawatir.” Ucap Jae Hyun. Soo Jin menegaskan kalau Phil harus bisa mengerti.
“Pastikan kau tidak lupa mengoleskannya.” Tegas Soo Jin. Phil langsung menanyakan biayanya yang harus dibayar.
“Kau tidak perlu membayarnya Aku yang membawamu kemari. Bukankah begitu, Jae Hyun?” ucap  Soo Jin langsung merangkul lengan suaminya.
“Hei, jika lukamu tidak sembuh, maka kau harus menemui dokter.” Kata Soo Jin. Phil mengangguk lalu keluar dari apotik tanpa bicara apapun.
“Kenapa dia tidak berterima kasih kepadamu?” keluh Soo Jin akhirnya ia yang mengucapkan Terima kasih pada suaminya.
“Ohh.. yahh Hampir lupa, aku menemukan ponselmu.” Ucap Soo Jin memberikan ponsel pada suaminya. Jae Hyun bertanya dimana menemukanya. Soo Jin menceritakan kalau  ada di taman dan Salah satu tetangga mereka menemukannya.
Bersambung ke part 2

 FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar