PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 05 November 2020

Sinopsis Tale of the Nine Tailed Episode 9 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Tuan Choi akhirnya datang ke rumah sakit bertanya pada Sae Rom Apa kata mereka. Sae Rom memberitahu kalau Mereka menjalankan semua tes, tapi tidak bisa menemukan penyebabnya. Tuan Choi bingung bertanya-tanya Apa yang terjadi

“Ji-ah. Tolong buka matamu. Bangunlah.” Ucap Sae Rom menangis memanggil Ji A.

Tapi Ji A masih ada alam bawa sadarnya mengingat kalau Beberapa saat laluada di kantor. Ia pun mencatat di bukunya kalau keluar dari di ruangan editing dan bertemu Wanita jus sayur. Ia mengingat saat itu Si wanita bertanya “Apa yang paling kau takuti? Apa itu Yeou Gogae?”

“Benar. Aku bertemu wanita itu, lalu datang ke Yeou Gogae.” Ucap Ji adan mencatat di buku [Ruang Editing Kantor, Jus Sayur, Yeou Gogae, Di mana aku kini?”

“Lantas, di mana tempat ini?” ucap Ji A bingung, saat itu Ayahnya masuuk kamar dengan wajah marah.

“Hei, anak nakal. Apa Kau ingin ibu dan ayahmu kelaparan? Ayah lapar.” Teriak Ayah Ji A. Ji A kaget melihat sang ayah dan langsung memeluknya.

“Astaga, gadis cantik ayah... Ayo makan.” Ucap Ayah Ji A. Ji A pun dengan senyuman bahagia mengikuti ayahnya keluar dari kamar. 



Rang merasa kalau Tidak ada jalan. Yeon menyuruh agar mencari tahu. Rang pikirTidak dengan kaki ini. Yeon menegaskan kalau Ada jalan dan pintu di tempat ketakutannya berakhir. Rang mengeluh kalau tidak melihat pintu.

“Jangan takut!.. Jangan takut dan pikirkan. Apa yang paling kau takuti?” ucap Yeon

“Aku... Hal yang paling kutakuti adalah ditelantarkan. Ibuku menelantarkanku, begitu juga kau. Ini membuatku gila.” Kata Rang

“Aku tidak pernah menelantarkanmu.” Kata Yeon dan Rang mencoba menegaskan matanya lalu melihat sebuah pintu

“Aku bisa melihatnya.” Kata Rang, Yeon pun mengajak pergi adiknya saat itu para hantu kembali mengejar keduanya.

Rang melompat dan berakhir ditebing, Yeon melihat Rang agar mbisa bertahan dan naik. Rang melihat Yeon yang terus diserang hantu yang siap memakanya. Yeon berteriak melihat Rang yang melihat kebawah karena digigit oleh seorang wanita.

“Jangan melihatnya... Dia bukan ibumu. Jangan melihatnya.” Teriak Yeon , Tapi Rang malah melihatnya.

Akhirnya Yeon melayangkan tubuhnya, dan mencoba melepaskan hantu dari tubuh adiknya. Rang berteriak histeris melihat Yeon yang terjatuh dengan si hantu.

Yoo Ri akhirnya bisa melihat Rang terbangun, Rang langsung berdiri karna harus pergi. Yoo Ri menahanya bertanya mau Ke mana. Rang ingin membuka pintu lemari karena akan menemui Lee Yeon sambil menangis. 



Sepiring kimbap ditaruh diatas meja, Ji A senang karena ada Gimbap buatan Ayah. Ibunya mengeluh kalau kimbap lagi. Ayah Ji A menyuruh anakny agar mencoba ujungnya yang rasanya paling lezat. Ibunya pun akan menaburkan biji wijen

“Biar kucoba ini. Rasanya pasti lezat.” Ucap Ji A lalu mencoba makanan buatan ayahnya dan Rasanya sangat lezat. Mereka pun mulai makan bersama

“Bayam, wortel, mentimun, ham, dan acar lobak.” Ucap Ji A melihat isi kimbap. Ayah bingung berpikir Ji A tidak suka

“Bukan begitu. Bahan-bahannya tidak istimewa, tapi entah kenapa, tidak ada gimbap lain di dunia yang selezat ini.” Kata Ji A

“Apa itu pujian? Benar, bukan? Putriku memberiku pujian. Hore! Aku senang sekali. Hore!” kata Ayah Ji A bahagia.

“Rasanya lebih enak hari ini.” Ucap Ji A. Ayahnya pun pun mengucapkan Terima kasih.

“Untuk sesaat, aku bertanya-tanya apa hidupku selama ini hanya mimpi buruk panjang dan ini nyata. Jika ini mimpi, aku tidak ingin bangun.” gumam Ji A dan saat itu tulisan Ji A menghilang diatas kertas. 


Saat itu terjadi kegaduhan didalam ruangan IGD, semua alat berbunyi.  Tubuh Ji A seperti bergetar. Sae Rom panik meminta Ji A agar bisa bangun. Jae Rom pun mencoba memanggil Dokter. 


Ji A masih makan kimbap dengan orang tuanya di alam lain meantap keduanya. Tapi saat itu tiba-tiba melihat sosok Yeon yang tersenyum padanya dan memuji kalau masakanya enak. Ji A bertanya-tanya “Wajah siapa itu? Siapa itu?”

“Ini lebih enak daripada buatanku saat kita menikah?” ucap Ayah Ji A. IbuJi A mengaku bahkan tidak ingat.

“Bagaimana bisa? Aku sering membuatkanmu gimbap.” Ucap Ayah Ji A. Ibu  Ji A merasa kalau Sudah lama sekali.


Saat itu Shin Joo berlari membawa kain mengingat pesan nenek Yeon “Jangan terlambat. Jika kau terlambat, mereka akan tertelan di dunia itu selamanya.”  Tuan Choi datang dengan dokter tapi bingung karena Ji A sudah tak ada di ranjangnya.

Shin Joo sudah mengendong Ji A keluar dari ruangan IGD dan tak sadarkan diri. Akhirnya Ia dipindahkan dengan berbaring disamping Yeon dan tali yang menghubungkan keduanya.

“Hanya ini yang bisa kulakukan... Kembalilah, kalian berdua.” Ucap Shin Joo. 


Ibu dan Ayah Ji A membuka foto album anaknya, lalu Ayah Ji A memberitahu kalau itu bunga anyelir pertama yang dibuat di TK. Ia tahu JI A memasang peniti di tempat yang salah, jadi dada ayah mengeluarkan banyak darah.

“Apa Aku melakukan itu?” kata Ji A tak mengingatnya. Sang ayah membenarkan.

“Kau putri yang baik. Bukankah kita masih punya bunga anyerlir itu?” kata Ibu Ji A

“Aku menyimpannya di tempat aman.” Kata Ayah Ji A memperlihatkan origami yang masih disimpanya di dalam dompet dan Ji A menuliskan "Aku sayang Ibu dan Ayah."

“Ayah masih menyimpan ini?” ucap Ji A tak percaya. Ayahnya memberitahu kalau Ini harta keluarga.

“Astaga. Coba kulihat... Masih dalam kondisi baik.” Kata Ibu Ji A. Ayahnya memberitahu kalau Itu penting bagiku.

Ji A mendengar ada Teleponnya berdering. Kedua orangnya seperti tak peduli hanya menatap foto dan membahasnya. Ia bingung bertany apaakah mereka Tidak dengar dering telepon. Keduanya tak menjawab. Akhirnya Ji A berjalan ke kamarnya mendengar suara telp  dan melihat ada telp diatas meja. 


Ji A pun mengangkat telp, dan terdengar suara pria. Ji A seperti tak mengenali Yeon bertanya Siapa ini. Lee Yeon pun memberitahu namanya.  Ji A masih tak mengenal siapa Lee Yeon. Lee Yon meminta maaf karena tidak bisa mendatangimu.nya.

“Siapa kau? Sepertinya aku mengenalmu, tapi tidak ingat siapa kau.” Ucap Ji A bingung

“Kau harus menyadari di mana kau dan kenapa kau di sana. Kau tidak bisa kembali ke kenyataan kecuali menyadarinya sendiri.” Ucap Yeon. J A bingung apa maksudnya.

Kembalilah, Ji-ah. Aku akan selalu menunggumu.” Ucap Yeon. Ji Ameminta agar Jangan ditutup.

“Kau harus kembali.” ucap Yeon yang berada di padang pasir menatap tulisan ditanganya sepert cara untuk menghubungi Ji A. 


“Siapa itu? Aku tidak tahu siapa dia, tapi aku merasa melupakan sesuatu yang sangat penting.” Gumam Ji A lalu melihat sebuah bunga kering dikamarnya.

Ia mulai mengingat Yeon yang memberikan buket tanaman padanya saat pertama kali datang. Dan mengingat yang dikatakan Yeon “Maaf aku tidak bisa mendatangimu” Ia pun bergumam “Bagaimana jika aku terpancing?” lalu menusuk tanganya dengan pena.

“Kau harus menyadari di mana kau dan kenapa kau di sana. Kembalilah, Ji-ah. Aku akan selalu menunggumu”

Ji A mengingat semua kenangan dengan Yeon saat dirumahnya dan ciuman saat di desa budaya.  Yeon mengatakan “Kau akan menemukan orang tuamu. Aku akan memastikannya.” Ia pun mengucapkan Terima kasih pada Lee Yeon. Akhirnya Ji A mengingat sosok Lee Yeon.




Shin Joo melihat tubuh Rang yang mulai memucat memberitahu kalau Ini racun dari agui. Yoo Ri meminta Shin Joo agar melakukan sesuatu. Shin Joo sudah merapihkan peralatan memberitahu kalau Lee Yeon belum kembali.

“Tidak! Kau tidak boleh ke mana-mana. Jika Lee Rang mati, aku juga akan mati. Aku akan melakukan apa pun untuk membalas budimu. Jadi, kumohon... Kumohon... Tolong bantu dia.” Ucap Yoo Ri menangis memohon. Shin Joo hanya bisa menatapnya. 


Ji A menuruni tangga melihat sedang sibuk melihat fotonya yang manis. Ibunya melihat Ji A mengajak agar duduk karena itu foto saat J i mulai mengoceh lalu muntah di dada Ibunya Karena mengganti susunya hari itu.

“Bagaimana kalian mengingat semua itu?” tanya Ji A. Ibunya menjawab kalau Karena mereka menyayangi Ji A.

“Termasuk gerakan tangan dan kaki, celoteh, dan tangis kencangmu, kami mencintai semua hal tentangmu.” Ucap Ibunya.

“Begitu rupanya... Aku sangat dicintai.”kata Ji A. Keduanya terus memuj ji A yang manis sekali wajahnya.

“Apa yang akan kalian rasakan jika kehilangan aku?” tanya Ji A. Ibunya pikir tak ada alasn mereka harus kehilangan anaknya.

“Apa pun bisa terjadi dalam hidup.” Ucap Ji A. Ibunya pikir Ji A Jangan khawatir.

“Di mana pun kau berada, kami akan menemukanmu.” Kata Ayah Ji A. Ibunya pun yakn kalau Ji A adalah anak ibu.

“Aku akan melakukan hal yang sama. Aku akan menemukan kalian bagaimanapun caranya.” Ucap Ji A. Keduanya bingung apa maksud ucapan Ji A.

“Seseorang menanyaiku  tentang hal yang paling kutakuti di dunia. Hal yang paling kutakuti adalah kehilangan kalian.” Ucap Ji A. Ibu Ji A bingung dengan sikap anaknya.

“Maaf, Ibu... Maaf, Ayah... Aku harus pergi.”kata Ji A. Sang ibu bingun kemana mau perg kemana. Ayah Ji A menahan anaknya pergi. 



“Jika keluar dari pintu itu, kau mungkin tidak akan bisa bertemu kami.” Ucap Ayah Ji A. Jia menahan tangisn berhenti melangkah

“Ji-ah... Kenapa kau meninggalkan kami?” kata Ibu Ji A. Ji A mengaku Bukan begitu.

“Ji-ah... Mari tinggal di sini. Kita bertiga.” Kata sang ayah. Ji A tahu kalau Ini tidak nyata.

“Siapa yang peduli? Keluarga kita bahagia di sini. Hanya itu yang penting. Kenapa kau ingin sendirian padahal ibu dan ayahmu ada di sini?” ucap San ayah

“Aku tidak sendirian... Ada Lee Yeon bersamaku.” Ucap Ji A. Ayah dan ibunya memohon pada Ji A agar tak pergi.

“Aku memercayai Lee Yeon.” Kata Ji A akhirnya membuka pintu rumah keluar dari dunianya. 


Si nenek kesal karena Bahkan gadis itu sudah bangun dan ini diangap pelanggaran. Tapi Immogi merasa kalau itu terlihat adil. Si nenek ingin tahu Apa yang harus merek lakukan sekarang. Immogi piki Ini sudah cukup baginya. Si nenek terlihat bingung.

“Aku hanya ingin melihat nerakanya. Berkat dia, aku menangkap Lee Yeon.” Ucap Immogi. 


Yeon masih terbaring, Ji A memegang tangan Yeon kalau sudah membangunkannya dan bilang akan selalu menunggunya. Ia menangis bertanya dimana keberadaan Yeon it sambil berbaring didada Yeon. 


Yeon sedang berbaring di padang luas seperti tak ada tujuan dan terjebak didalamnya.

“Rupanya ini Neraka bagiku. Mati dalam kesepian abadi di dunia yang dia tidak ada.”

***

Shin Joo akhirnya memberikan obat untuk semua luka Rang. Yoo Ri pun bertanya Bagaimana keadaan Rang. Shin Joo memberitahu kalau Butuh beberapa hari sampai racunnya hilang, tapi akan segera baik-baik saja. Yoo Ri pun menganguk mengerti. 


“Kenapa kau tidak bertanya? Dia ada di depan matamu. Alasanku mendekatimu. Kau sudah tahu, bukan?” ucap Yoo Ri

“Aku kebetulan melihat kalian bersama. Berkat itu, aku dipukuli habis-habisan di tempat barang rongsokan.” Kata Shi Joo

“Oleh Lee Rang?” kata Yoo Ri kaget. Shin Joo membenarkan.  Yoo Ri un ingin tahu alasan Shin Joo yang mengobatinya

“Karena aku tidak ingin kau menangis.” Ucap Shin Joo. Yoo Ri terdiam mendengarnya.

Saat itu Rang terbangun dan melihat Shin Joo,  Yoo Ri melihat Rang terbangun langsung mendekatinya. Rang bertanya pada Shin Jooo Di mana Lee Yeon, apakah Dia sudah kembali. Shin Joo hanya terdiam, Rang langsung menangis. 


Ji Akhirnya pergi menemui rekan kerjanya. Sae Rom langsung memeluk J A yang sudah sadar. Jae Hwan dan Tuan Choi pun bisa tersenyum melihat ji A kembali.

Yeon masih terbaring, Shin Joo dan Nyonya Bok menemani Yeon memohon agar bisa bangun. Ji A  pun memegang tangan Yeon agar bisa segera sadar seperti dirinya dan berbaring disampingnya. Yeon masih saja terjebak di padang ilalang.

“Apa Ji-ah pulang dengan selamat? Aku ingin memberitahumu bahwa kau terlihat sangat cantik saat makan ceker ayam. Aku ingin mengucapkan selamat malam dan berpamitan dengan cara normal seperti itu.” Ucap Yeon yang terlihat sudah mulai lemah.

Kenangan Yeon dan Ji A pun kembali teringat seperti Yeon akan pergi untuk selamanya.

“Aku ingin berjalan bersamamu di masa yang sama lebih lama Aku ingin melindungimu sepanjang hari. Sepertinya aku tidak bisa kembali.” ucap Yeon. Sementara Ji A memegang tangan Yeon mengaku sangat merindukanya. 



“Rupanya kumiho yang juga roh gunung tidak begitu hebat... Hei. Jangan mati... Tidak akan seru jika kau mati..” ucap si nenek lalu memegang tubuh Yeon.

“Dia belum mati. Tubuh indahmu akan dibawa ke Imoogi dan dipakai untuk menciptakan kekacauan di dunia ini.” Ucap Si wanita. Yeon tiba-tiba memanggil Eoduksini.

“Astaga, kau membuatku takut. Apa Kau sudah bangun?” kata si Nenek kaget.

“Apa Ji-ah baik-baik saja?” tanya Yeon. Si nenek memberitahu kalau Yeon itu sekarat dan Kenapa itu penting

“Kumohon... Kumohon beri tahu aku.” Kata Yeon. Si nenek menolaknya. Yeon terus memohon agar memberitahukanya.

“Kenapa kau bersikap seperti ini? Menyebalkan sekali. Ya, dia sudah bebas. Tapi mungkin lebih baik jika dia tidak pergi. Dia tidak hanya kehilangan orang tuanya, tapi kau juga. Sepertinya dia hampir tidak bertahan.” Kata Si nenek.

“Maksudmu, dia sudah bebas.” Ucap Yeon tersenyum. Si nenek tak percaya kalau Yeon masih bisa tersenyum

“Tentu saja, aku tersenyum. Haruskah aku menangis saja? Aku bersusah payah memanggilmu kemari.” Ucap Yeon. Si nenek kaget mendengarnya.

“Kau pikir aku jatuh dari jurang karena agui?” ejek Yeon. Si nenek tak percaya kalau yeon sengaja melakukannya



“Eoduksini... Aku akan mengembalikan kalimat khasmu. Apa yang paling kau takuti?” kata Yeon.

“Akulah kegelapan dan ketakutanmu. Tidak mungkin aku punya rasa takut. Ucap Si nenek gugup mencoba tak takut.

“Kau sekarat, bukan? Kau dilupakan dan ditelantarkan oleh orang-orang karena tidak ada dongeng tentangmu. Karena itu kau berusaha menarik perhatian dengan memberi jus sayur dan melampiaskan kemarahanmu pada nama yang terkenal seperti Pengantin Siput.” Ucap Yeon

“Beraninya kau.” Kata si nenek marah. Yeon memberitahu kalau adiknya saja tak mengingat nama wanita itu

“Tutup mulutmu! Kau akan hidup dalam mimpi buruk yang kau ciptakan sendiri sambil berharap kau mati.” Teriak si nenek dan akan pergi tapi kakaknya tak bisa bergerak kakinya.

“Kau mau ke mana? Sepertinya kau melupakan satu hal yang sangat penting. Ini bukan Hutan Agui. Kau berada di alam bawah sadar roh gunung. Dengan kata lain, kau di wilayahku.”ucap Yeon

“Aku tidak melihat apa pun. Apa yang kau inginkan?” tanya si nenek. Yeon memberitahu kalau Bukan makhluk sepertinya.

Yeon tahu kalau Immogi ada didepanya lalu menarik leher Immogi. Immogi ketakutan melihatnya tapi Yeon bisa menarik kancing bajunya. Ia pun tersenyum bahagia karena menemukan dan akan segera mengejarnya jadi bisa menunggu saja.

Kau Gumiho yang jatuh cinta pada manusia. Pada akhirnya, kau akan membunuh wanita itu lagi dengan tanganmu sendiri. Itulah takdirmu.”kats si nenek marah

“Bu, pikirkan saja takdirmu.” Ucap si Yeon lalu sinenek pun menghilang dan Immogi membiarkan karena sudah melepaskan tanganya. 




Ji A akan menyebrang jalan, tiba-tiba hujan turun dan beberapa orang langsung membuka payungnya tapi Ji A tak membawanya, sambil menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki ia menutupi kepalanya dengan tanganya. Tiba-tiba ia melihat sosok pria diseberang jalan dengan payung merahnya.

Yeon sudah kembali dengan payung merahnya. Ji A kaget tapi akhirnya langsung tersenyum. Yeon akan mendekat tapi Ji A bergumam agar Yeon Jangan mendekat dan Berdiri saja di sana. Yeon pun berdiri ditempatnya.

“Kali ini, aku akan mendatangimu.” Gumam Ji A lalu berlari ke arah Yeon dan memeluknya. Yeon pun senang memeluk erat Ji A.

“Selama ini aku menunggumu.” Ucap Ji A. Yeon pun langsung mencium Ji A karena akhirnya bisa kembali ke dunia nyata.

Bersambung ke episode 10

Cek My Wattpad...   First Love

Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted




Tidak ada komentar:

Posting Komentar