PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Joo Kyung
menghias wajahnya dengan foundation tebal untuk menutupi wajahnya. Ia pun
berubah menjadi wanita cantik tanpa kacamata dan wajah tanpa jerawat.
“Aku
adalah Lim Joo-kyung, seorang wanita cantik. Meski hanya sampai riasanku
dihapus.”
Setelah
itu Joo Kyung menghapus make up dan berusaha menjadi wajahnya yang jelek dan
berjerawat. Ia pun berbaring sambil membaca komik, lalu akan membuka ponselnya.
Tapi sensor diponselnya tak bisa mendetek wajahnya yang jelek.
“Ini aku... Kenapa kau tak mengenaliku?” keluh Joo Kyung dan mencoba kembali tapi hasilnya [PENGGUNA TIDAK VALID]
“Sial!
Joo-young pasti mengacaukan ponselku lagi.” Teriak Joo Kyung kesal akhirnya
kembali memakai make up.
“Begitulah. Hidup dengan dua wajah
berbeda mendatangkan rangkaian momen yang melelahkan dan memalukan.”
Joo Kyung
akhirnya berubah cantik dan mulai mengambil gambar dengan ponselnya. Akhirnya
terlihat tulisan [PENGGUNA DIKONFIRMASI] Ia pun hanya bisa menghela nafas
panjang.
Ia
tersenyum melihatnya dan merasa tempat komik dekat rumahnya memang luar biasa.
“Tak ada
yang punya koleksi horor sebesar milik mereka.”ucap Joo Kyung mencari komik
yang dicarinya dalam rak.
Ia
menemukan dibagian atas dan akan mengambilnya, tapi seseorang sudah
mengambilnya lebih dulu. Joo Kyung langsung bisa mengambilnya, keduanya pun
saling berebutan tapi Joo Kyung kalah tinggi dengan si pria dan mencoba
meraihnya.
Tubuh Joo
Kyung tak bisa menyeibangin dan akhirnya jatuh, mendorong Soo Ho. Ia pun
tersadar kalau Soo Ho yang ada didepanya.Soo Ho pun mengenal Joo Kyung yang
sempat ingin bunuh diri. Joo Kyung panik merasa kalau sudah tamat riwayatnya.
Akhirnya
Joo Kyung langsung bangun dan bergegas pergi sambil meminta maaf. Soo Ho
memanggilnya. Joo Kyung berhenti dan panik berpikir Soo Ho mengenalinya.
“Aku
mengambil buku itu duluan.” Kata Soo Ho. Joo Kyung pun akhirnya langsung
memberikan buku ditanganya.
“Bacalah
duluan.” Kata Joo Kyung bergegas pergi tapi saat itu Paman Wang datang.
“Ju-bal,
makanlah ramyeon.” Kata Paman Wang. Joo Kyung bingung karena tak memintanya.
“Kubawa
untuk merayakan kembalinya dirimu.” Ucap Paman Wang. Joo Kyung pikir akan makan
lain kali karena tak ingin bersama dengan Soo Ho.
“Ini
kumasukan telur organik. Harganya 7 ribu per telur. Aku kesal kalau kau tak
makan.” Ucap Paman Wang.
“Tak
bisakah kau saja yang makan?” kata Joo Kyung. Paman Wang mengaku sedang diet
lalu menarik Joo Kyung untuk makan.
“Mari
makan dan keluar dari sini.” Kata Joo Kyung dan langsung duduk dan bergegas
makan.
Saat itu
Soo Ho datang, Joo Kyung tersedak dan langsung mengambil botol minum dimeja.
Soo Ho berkomentar kalau itu adalah miliknya. Joo Kyung makin panik dan malu,
lalu meminta maaf.
“Kau
pasti suka jus ginseng merah. Aku akan membelikan yang baru.” Ucap Joo Kyung.
Soo Ho merasa tak perlu
“Kau bisa
membacanya duluan.” Ucap Soo Ho memberikan komiknya. Joo Kyung menolak mengaku tidak
apa-apa.
“Bukankah kau terjatuh untuk mengambil ini? Bacalah.” Kata Soo Ho. Akhirnya Joo Kyung pun menutupi wajahnya dengan buku komik [KAU ADALAH IBLIS]
“Sepertinya
dia tak mengenaliku.” Gumam Joo Kyung menatap wajah Soo Ho yang tak bereaksi
saat menatapnya.
“Hei...
Kau tinggal di sekitar sini? Aku bukannya pingin tahu, Kau punya wajah mencolok, tapi aku tak pernah
melihatmu di sekitar ini.” Ucap Joo Kyung
“Kalau
kau tak pernah melihatku, berarti aku bukan dari sekitar ini.” Kata Soo Ho
sinis
“Lalu,
kenapa dia harus merangkak jauh-jauh ke tempat ini?”kata Joo Kyung. Soo Ho
mengeluh dianggap Merangkak.
“Aku bisa
berjalan sejak berusia 11 bulan.” Tegas Soo Ho. Joo Kyung menganguk mengerti
dan tak membahasnya lagi.
“Aku berusia 18 tahun. Sepertinya kau seusiaku. Jadi, aku tak merasa nyaman bicara formal. Berapa usiamu?” ucap Soo Ho. Joo Kyung terlihat gugup.
“Aku
berusia 15 tahun... Kelas 8.” Akui Joo Kyung berbohong. Soo Ho berkomentar
kalau Joo Kyunga tak terlihat lebih muda darinya dan memanggilnya Ahjumma.
“Aku bercanda.
Aku berusia 25 tahun. Aku jauh lebih tua darimu.” Kata Joo Kyung. Soo Ho tahu
kalau mereka seumuran.
“Sepertinya
tak tepat menipu murid terpintar.” Keluh Joo Kyung dan bergegas menghabiskan
mienya.
“Kenyang
sekali... Ini sangat menyenangkan.” Ucap Joo Kyung dan langsung memberikan
komik pada Soo Ho agar bisa membacanya.
“Apa kau
sudal selesai?” kata Soo Ho heran. Joo Kyung mengaku sebagai pembaca cepat.
“Aku
membicarakan mangku ini.” Kata Soo Ho.
Joo Kyung mengaku Makan adalah keahliannya dan bergegas pergi.
Joo Kyung
keluar dari [PANGERAN KOMIK] lalu mengumpat kesal karena pakaian dan juga wajahnya yang buruk
menurutnya Tak tepat sekali bertemu Lee Soo-ho di sana.Akhirnya Joo Kyung
pulang dan langsung melempar ramyun pada diknya.
“Beraninya
kau melempar sesuatu ke adikmu? Lalu Buku komiknya?” tanya Joo Young
“Entahlah.
Ini semua gara-gara kau.” Keluh Joo Kyung. Joo Young ingin tahu Kenapa?
“Kau
pergi ke toko buku komik tanpa riasan dan bertemu dengan teman sekelasmu yang
tampan? Ahh... Lagian itu hanya terjadi di drama. Kebetulan seperti itu tak
mungkin terjadi.” Ucap Joo Young.
Joo Kyung
melirik sinis karena memang seperti itu kejadianya. Joo Young tak percaya kalau
itu memang terjadi.
“Meskipun
aku tak mengunggah foto, kehidupan sekolahmu akan usai.” Kata Joo Young yakin
“Tidak.. Dia
tak mengenaliku tanpa riasan.” Kata Joo Kyung yakin. Adiknya pikir Mungkin dia
tak yakin hari ini.
“Tapi
saat dia melihatmu besok di sekolah... "Apa kau wajah berjerawat yang
kutemui di toko komik?" Bagaimana jika dia begitu?” ejek Joo Young. Joo
Kyung panik.
“Lalu,
aku harus apa?” kata Joo Kyung. Joo Young pikir kakaknya harus jujur karena cukup
banyak penipu.
“Percaya
diri dan terbukalah. Menurutmu, berapa lama kau bisa menyembunyikan wajah jelek
itu?” ejek Joo Young.
“Joo-young...
Apa Kau tahu gadis di tempat les yang kau sukai belakangan ini?” kata Joo
Kyung. Joo Young menganguk dengan wajah berbinar-binar karena sangat cantik.
“Dia
mungkin terlihat seperti aku tanpa riasan.” Kata Joo Kyung lalu bergegas masuk
kamar.
“Tidak
benar! Bahkan nafasnya pun harum!”teriak Joo Young marah.
Di
penyewaan komik, Soo Ho duduk sambil mengingat kejadian menyelamatkan Joo Kyung
bahkan mengendongnya karena ada perawatan lift. Ia pun bertanya-tanya Bagaimana
bisa bertemu wanita di sini?
“Tapi
kenapa dia mengabaikanku setelah perbuatannya padaku?” ucap Soo Ho dan
dikagetkan dengan Paman Wang datang.
“Ju-bal
makan lahap. Bahkan kaldunya pun dihabiskan.” Komentar Paman wang. Soo Ho
akhirnya tahu kalau nama anak itu Ju-bal
“Apa Kau
tak tahu Ju-bal putri pebisnis Pandora? Kau sejak lama datang ke sini. Kau belum
pernah bertemu dengannya? Kenapa? Apa Kau tertarik padanya?” ejek Paman Wang.
Soo Ho menyangkalnya.
**
“Kemarin,
aku beruntung. Tapi hari ini, aku mungkin tak beruntung. Penyamaran yang
sempurna adalah satu-satunya cara bertahan.” Gumam Joo Kyung yang langsung
memoleskan wajahnya dengan make up.
“Aku
harus mengkontur rahangku sedikit lagi.” Kata Joo Kyung dan bergegas menuruti
tangga lalu melihat kakaknya akan berangkat kerja.
“Kakak,
syukurlah kau masih di sini. Antarkan aku.” Ucap Joo Kyung. Hee Kyung heran
adiknya belum berangkat sekolah
“Kau
telat karena sibuk merias wajah, ya?” kata Hee Kyung. Joo Kyung menyangkal dan
meminta agar segera mengantarnya saja. Hee Kyung masih tak percaya melihat
wajah adiknya yang cantik.
Di depan
toko pandora. Seorang bibi terkesima
melihat Tuan Lim yang sedang menyemprot tanaman. Nyonya Hong heran melihat
tatapan temanya yang melihat suaminya dan menyuruh agar membawanya saja. Si bib mengeluh dengan bercandaan Nyonya
Hong.
“Tiap
kali aku melihat suamimu, aku sangat terkesandengan betapa tampannya dia.”ucap
Si Bibi melihat Tuan Lim mulai membersihkan jendela.
“Apa
gunanya tampan? Dia tak berguna sama sekali.Coba Lihatlah dia. Aku harus membelikannya obat lagi.” Ucap
Nyonya Hong melihat suaminya mulai merasakan sakit pinggang.
Joo Kyung
dan Hee Kyung keluar dari rumah menyapa ayah dan ibunya. Mereka pun meminta agar berHati-hati di
jalan. Nyonya Hong menyuruh Joo Kyung Belajar yang rajin dan Jangan tidur di
kelas.
“Hei, kau
punya putri.. selain Hee Kyung dan Joo-kyung?”tanya Si bibi. Nyonya Hong
bingung tapi Joo Kyung senang karena Penyamarannya sukses.
Hee Kyung
mengantar adiknya lalu bertanya apakah Joo Kung tak mendapat masalah di sekolah
karena memakai riasan setebal ini, karena Waktu ia bersekolah, Kepsek membunuh
merkea jika memakai krim bb.
“Jangan
bicara seperti orang kuno dengan membicarakan hal lampau.”kata Joo Kyung
“Kuno
apanya? Aku orang yang ikut tren. Aku tahu semua tren. Aku tahu semua slang
yang kalian gunakan juga.” Kata Hee Kyung
“Baik.
Aku pergi. Terima kasih tumpangannya.”ucap Joo Kyung bergegas pergi. Hee Kyung
pun berpesan adiknya Belajar yang rajin.
***
Joo Kyung
melihat sekeliling takut bertemu dengan Soo Ho. Tapi saat membalikan badan
ternyata Soo Ho sudah ada dibelakangnya. Soo Ho hanya terdiam dan bersikap
sinis. Joo Kyung pun mengucap syukur karena tak mengenalinya.
Soo Jin
datang, Joo Kyung melambaikan tangan. Soo Jin pun membalas dan berpikir
melambaikan tangan pada Soo Ho yang ke arahnya, tapi Soo Ho hanya melewati
begitu saja. Soo Ho menghampiri seorang
anak yang memegang ponsel meminta agar menghapusnya. Si anak terlihat bingung.
“Hapus
sebelum aku buang ini.”kata Soo Ho mengambil ponsel si anak perempuan.
“Aku akan
menghapusnya. Kembalikan.” Kata Si anak wanita. Joo Kyung melihat Soo Ho itu
sangat menakutkan.
“Kalau
buat dia marah, kita pasti mati.” Ucap Joo Kyung. Soo Jin pikir kalau mereka
tak tahu kalau So-hoo benci difoto
“Meski
begitu, temperamennya benar-benar buruk sekali.” kata Soo Jin lalu mengajak Joo
Kyung masuk kelas.
Hee Kyung
pergi ke kedai kopi akan memesan latte tapi akhirnya mengubah memesan Americano
dingin dengan Es ekstra. Akhirnya Ia duduk menunggu dan melihat seorang ibu
meminta anaknya untuk pergi ke sekolah, tapi sang anak seperti enggan
menyebrang jalan.
Guru Han
melihat sang anak mencoba untuk merayunya dengan cara bergaya seperti badut
yang mengajaknya menyebrang. Akhirnya si anak ikut menyebrang. Hee Kyung
langsung terpana melihat sosok pria yang akhirnya masuk sekolah.
Ia akan
mengejar Guru Han tapi pesanan kopinya sudah selesai, dan mengurungkan niatnya. Pelayan bertanya apakah
Hee Kyung ingin kartu loyalitas. Hee Kyung menganguk karena akan sering datang.
Joo Kyung
pergi ke toko make up meminta agar mmberikan “cushion compact berpenutup.
Pegawai menganguk mengerti dan meminta Joo Kyung mencoba lipstik saat menunggu.
Joo Kyung pun sangat senang melihatnya.. Tiba-tiba ia melihat Se Mi yang
berjalan dengan Hye Min. Terlihat Hye Min yang terpaksa berteman dengan Se Mi
dengan wajah tertekan. Kenangan buruk Joo Kyung terlihat terlintas.
Flash Back
Joo Kyung
sedang ada didalam toilet, disiram dengan air dan merasa kalau Joo Kyung itu
Tidak bersih dan jelek. Akhirnya Joo
Kyung keluar. Se Mi berpura-pura khawatir menanyakan keadaan Joo Kyung dan
mengaku Cuma bercanda.
“Menyenangkan.”
Kata Joo Kyung tak berani melawan. Semua pun tertawa mendengar kalau ini menyenangkan.
Joo Kyung
ketakutan melihat Se Mi dan mencoba memalingkan wajahnya. Se Mi heran melihat
wanita yang menatapnya, tapi tak mengenalnya. Joo Kyung pun bergegas pergi
padahal pesananya datang.
Beberapa
orang mengemudikan motornya di sepanjang toko. Joo Kyung pun masih berlari
sambil menangis. Seorang pria yang mengemudikan motor melihat Joo Kyung tak
bisa mengendalikan motornya dan terjatuh. Joo Kyung pun panik melihat pria yang
terjatuh.
Seo Joon
membuka helmnya wajahnya kesal melihat Joo Kyung, Joo Kyung memastikan kalau Seo Joon tak
terluka. Tapi beberapa orang berteriak mengejarnya. Seo Joon akhirnya melempar helmnya pada Joo
Kyung dan bergegas kabur.
Seo Joon
bisa berlari dengan cepat, tapi malah kena jalan buntu. Si pria tahu dari
Cho-rong bilang Seo Joon yang belajar ke luar negeri tapi mereka tak percaya.
Seo Joon hanya bisa tersenyum mengejek dan akhirnya meminta maaf.
Si pria
langsung memberikan pukulan diperut Seo Joon. Seo Joon pun ta melawanya.
“Berandal gila... Kalau kubayangkan berapa banyak uangku yang hilang karena kau... Hei. Kau sengaja menghindar untuk menusuk kami dari belakang, 'kan? Kau pikir kami akan membiarkanmu kalau kau bersembunyi?” ucap sipria marah meihat Seo Joon yang menghindari pukulanya.
“Aku tak
akan membiarkanmu memukul wajahku.” Kata Seo Joon, Si pria makin marah karena
Seo Joon yang menghindar. Saat itu terdengar suara sirine. Temanya menyuruh
mereka pergi saja karena Polisi datang.
Joo Kyung
yang memegang helm langsung mematikan alarm polisi, dengan memastikan kalau
semua sudah pergi. Saat akan pergi Seo Joon sduah ada didepanya dan bertabrakan
denganya. Joo Kyung ketakutan melihat Seo Joon akan kabur tapi kakinya malah
tersandung. Seo Joon pun bisa menyelamatkanya.
“Siapa
kau?”tanya Seo Joon penasaran. Joo Kyung mencoba mengalihkanya tapi Seo Joon
tak terpengaruh begitu saja. Akhirnya Joo Kyung pun bergegas pergi karena
ketakutan.
“SMA
Saebom?” ucap Seo Joon melihat seragam Joo Kyung lalu tersadar helmnya dibawa
oleh Joo Kyung.
Joo Kyung
menuruni tangga dengan tergesa-gesa karena ketakutan, Ia tak percaya kalau menghindari Se-mi hampir
membuatnya berurusan dengan gerombolan gila. Ia lalu tersadar kalau helm pria
itu dibawa olehnya.
“Kenapa
aku bawa ini? Bagaimana jika dia mengikutiku?” ucap Joo Kyung panik memastikan
dibelakanganya.
“Bukankah
kau wajah berjerawat dari toko komik?” ucap seseorang.Joo Kyung panik menutup
wajahnya mengaku bukan.
“Hei,
Ju-bal... Apa Kau takut?” ejek Joo Young. Joo Kyung tahu adiknya sedang
mengerjainya dan langsung mengejarnya.
***
Keduanya
berkelahi sampai masuk ke dalam rumah. Joo Kyung berhasil memiting kepala
adiknya. Sang ibu yang sedang menonton TV
meminta agar berhenti karena berisik karena Joo-hoon muncul di TV. Tuan
Lim melihat istrinya yang terkesima dengan pria lain terlihat kesal.
“Tamu
kita hari ini adalah aktor terbaik korea. Kau kembali ke drama baru setelah
tujuh tahun. Bagaimana rasanya kembali ke kancah TV Korea setelah pergi selama
tujuh tahun?.” Ucap si MC.
Nyonya
merasa kalau Beruntung Hee-kyung karena bekerja di bawah bos yang tampan. Tuan
Lim kesal mendengar ucapan istrinya.
“Berada
di luar negeri membuatku jauh dari putraku... Itulah sebabnya aku berharap
untuk mengubahnya. Aku ayah yang buruk, 'kan?” kata Tuan Lee Joo Hun.
Di tempat
latihan, Soo Ho sedang sendirian. Joo Hun menyapa anaknya karena sulit sekali
melihat wajahnya. Soo Ho terlihat kesal melihat ayahnya. Joo Hun berkomentar
tempat ini tetap sama dan Saat masih bugar,sering datang ke sini.
“Direktur
Choi baik padamu, 'kan?” ucap Tuan Lee. Soo Ho mengeluh kenapa ayahnya kembali
ke Korea
“Pekerjaan
di kantor menumpuk terutama sesudah merger. Selain itu, aku tak ingin dilupakan
di Korea.” Kata Tuan Lee
“Kau
pandai menyenangkan penggemarmu.”sindir Soo Ho akan meninggalkan ayahnya.
“Soo-ho,
aku sangat khawatir akan dilupakan olehmu. Apa kau Mau pergi? Mungkin aku akan
memanaskan badan sendiri.” Kata Tuan Lee mneahan anaknya pergi.
“Kalau
begitu lanjutkan.” Kata Soo Ho tak peduli, tapi Tuan Lee menarik anak dan
membantingnya.
Soo Ho
dan ayahnya akhirnya saling membanting. Ayah Soo Ho pun meminta agar Jangan
membuatnya semudah itu. Soo Ho terus melawan ayahnya dengan tekniknya dan
melihat tangan ayahnay mengingat masa lalunya.
Soo Ho
yang masih kecil melihat ibunya dirumah sakit yang menghembuskan nafas
terakhirnya dengan bantuan CPR. Sementara Sang ayah malah sedang berdua di
kamar dengan seorang wanita, Soo Ho pun memilih untuk kabur. Sang ayah mencoba
mengejarnya.
Keduanya
akhirnya kelelahan berbaring dilantai. Tuan Lee berkomentar Soo Ho yang dilatih
dengan baik dan sudah seperti pria
dewasa. Ia pun yakin pasti sudah semakin tua juga karena tak setanding dengan
anaknya. Soo Ho tak peduli dan akan
pergi.
“Besok
ulang tahunmu.. Apa kau Mau makan untuk merayakannya?” ucap Tuan Lee. Soo
Ho langsung menolaknya.
“Apa Tak
ada yang kau inginkan?” tanya Tuan Lee. Soo Ho menjawab Tak ada.
“Pernahkah
kau berniat untuk kembali tinggal bersamaku?” ucap Tuan Lee. Soo Ho pikir sudah
menolaknya dari dulu.
“Di tahun
terakhirmu...” kata Tuan Lee dan langsung disela oleh Soo Ho. Soo Ho pikir tidak
nyaman untuk Ayahnya juga
“Bagaimana
dengan percintaanmu? Jangan datang menemuiku seperti ini lagi. Aku benci jika
orang mengetahui bahwa aku adalah putramu.” Kata Soo Ho sinis.
Soo Ho
terbangun dari tidurnya setelah bermimpi buruk. Sementara Joo Kyung sibuk
sedang chat dengan dua temanya. Soo Ah bertanya [Apa yang harus kubeli untuk
Hoon pada peringatan 100 hari kami?] Joo Kyung menjawab kalau memilih yang
kiri.
“100
hari?Apa Kau harus seheboh ini?”balas Soo Jin. Soo Ah mengaku heboh bahka di ulang tahun pertamanya dan
meminta agar memberikan usulan saja.
“Kawan,
aku sangat menyukai kalian. Aku senang berteman dengan dewi seperti kalian.”
Tulis Joo Kyung merasa baru memilik teman.
“Dewi
apa?< Jika aku dewi, maka kau peri cantik. Jjoo, bagaimana kau bisa cantik
dan baik hati?” balas Soo Ah.
Joo Kyung melihat wajahnya yang jelek dicermin, karena sebenarnya ia bukan dewi karena Kulitnya mulai bercak akibat semua riasan. Ia pun menyadarkan diri kalau harus berias lalu memakai kapas diwajahnya agar lembab.
“Hei...
Kembalikan ini. Paman Pangeran bilang secepat mungkin.” Ucap Joo Young
memberikan komik pada kakaknya.
“Kapan
dia meminjamnya? Tapi Kenapa aku harus mengembalikannya?” keluh Joo Kyung
“Aku
masih punya foto tanpa riasan.”teriak Soo Young dari luar. Joo Kyung pun hanya
bisa mengumpat kesal.
“Jika Soo-ho tahu, dia akan bilang, "Ambil
ini kembali sebelum aku melemparkannya ke wajahmu!" kata Joo Kyung
ketakutan.
Ditempat
penyewaan komik. Dua orang pasang meminjam buku dan menyuruh Paman Wang agar simpan
kembalianya. Paman Wang mengambil dengan tangan bohongan. Joo Kyung masuk ke
toko mengendap-ngendap karena tak ingin bertemu dengan Soo Ho. Paman Wang
menyapa Joo Kyung.
“Lee
Soo-ho tak datang, bukan?” bisik Joo Kyung. Paman Wang bertanya siapa.
“Lelaki
yang murung dan tinggi dengan wajah kecil yang mirip karakter buku komik.” Kata
Joo Kyung. Paman Wang berpikir kalau itu adalah dirinya.
“Yang
suka jus ginseng merah.” Kata Joo Kyung. Paman Wang mengerti dan memberitahu
kalau Dia jarang datang di akhir pekan. Joo Kyung pun langsung mengucap syukur
dan mengembalikan buku komiknya.
“Ju-bal...
Apa Kau ada waktu? Kau tahu, aku tak dalam kondisi baik, jadi bantu aku jaga.”ucap
Paman Wang bergegas pergi karena perutnya sakit.
“Bagaimana
jika pelanggan datang?”tanya Joo Kyung bingung, tapi Paman Wang sudah pergi
begitu saja.
Joo Kyung
akhirnya pergi melihat isi rak buku dan menenukan buku KUTUKAN DALAM GELAP. Ia
pun mengambil tangga kecil untuk mengambilnya karena buku itu
yang koleksi saat kecil. Ia lalu menemukan selipan di dalam buku dan Tak
ada yang ambilnya.
“Paman,
ini untuk upahku.” Kata Joo Kyung akan menaruh kembali amplopnya.
“Kita
bertemu lagi.” Sapa Soo Ho. Joo Kyung panik mendengarnya dan menutupi wajahnya.
“Kenapa
kau tak turun?” tanya Soo Ho. Joo Kyung mengaku lagi mencari buku.
“Kalau
begitu, bisakah ambilkan buku itu?” ucap Soo Ho. Joo Kyung dengan mata
tertunduk menujuk yang mana.
Soo Ho
meminta yang ada disebelahnya. Joo Kyung menunjuk buku yang lainya. Soo Ho yang meminta sebelahnya. Joo Kyung
menunjuk judul [KUTUKAN DALAM GELAP] dengan mata masih tertunduk dan tak ingin
menunjukan wajahnya.
“Sampai kapan kau akan pura-pura? Kau tahu aku, 'kan?” ucap Soo Hoo. Joo Kyung terlihat tak bisa berdiri dengan tegak.
Ia pun
akan jatuh dari tangga, Soo Ho langsung menangkapnya. Keduanya pun saling
menatap. Tuan Wang datang mengucapkan terimakasih, Soo Ho panik melihat Joo
Kyung dan langsung melemparnya. Joo Kyung pun kesakitan karena dilempar begitu
saja.
“Kau jatuh
ke pelukanku setiap saat. Apa kebiasaan barumu? Jaga keseimbanganmu kalau tahu
akan jatuh... Dasar tak bisa jaga diri. Orang yang tak bisa menjaga
keseimbangan tak boleh berdiri di atas bangku.” Ucap Soo Ho marah
“Aku
terkejut kau mengenalku. Keterampilan aktingku tak terlalu bagus, jadi aku tak
bisa terus berpura-pura. Kalau begitu... artinya kau mengenaliku saat kita
bertemu?” ucap Joo Kyung malu.
“Untungnya,
aku punya ingatan yang sangat baik.”kata Soo Ho. Joo Kyung bingung karena ini
tak ada hubungannya dengan kemampuan mengingat sesuatu.
“Apa dia
bermata elang?” kata Joo Kyung, Soo Hoo. pikir mudah untuk mengenal Joo Kyung
“Tapi aku
terlihat sangat berbeda.” Ucap Joo Kyung mencoba membandingkan wajahnya dengan
make up dan tanpa make up.
Soo Ho
pun bertanya-tanya Apa harus menemukan perbedaan lalu mencoba membandingkan Joo
Kyung yang tanpa kacamata dengan kacamata.
“Tidak,
aku membicarakan penambilanku yang berbeda.” Kata Joo Kyung.
“Matamu
terlihat berbeda.” Kata Soo Ho. Joo Kyung akhirnya bisa mengerti kalau matanya
yang paling berbeda.
“Haruskah
aku tak mengenalimu?” ucap Soo Ho. Joo Kyung mengaku Bukan begitu tapi
menurutnya sulit percaya.
“Kau akan
beri tahu orang-orang?” tanya Joo Kyung mendekati Soo Ho yang sedang memilih
komik. Soo Ho ingin tahu Memberitahu apa
“Kebenaran
soal aku.” Ucap Joo Kyung. Soo Ho bertanya apa itu. Joo Kyung pikir Soo Ho suah melihat semuanya
jadi pasti sudah tahu kalau ia benar-benar kacau.
“Jika
orang tahu, sepertinya aku tak akan tahan dengan itu.” Kata Joo Kyung tak ingin
orang-orang tahu tentang wajah tanpa make upnya.
“Apa dia
membicarakan melompat dari atap?” gumam Soo Ho dan bertanya Kenapa Joo Kyung
begitu khawatir
“Aku
merasa begitu.. Bisakah kau pura-pura tak tahu?” kata Joo Kyung memohon dalam
hati.
“Tapi
orang ini sosiopat.” Gumam Joo Kyung pasrah. Soo Ho langsung menyetujuinya.
“Mana
mungkin kau bisa pura-pura... Apa? Sungguh? Semudah itu?”kata Joo Kyung tak
percaya dan mengikuti Soo Ho.
“Apa aku
terlihat senggang untuk memberitahu orang-orang?” kata Soo Ho. Joo Kyung
mengaku bukan seperti itu
“Tapi... Bagaimana
aku bisa memercayaimu?” ucap Joo Kyung. Soo Ho pikri Joo Kyung akan melakukan
apa kalau tak percaya.
Joo Kyung
langsung menuliskan [PERJANJIAN KERAHASIAAN] Soo Ho mengeluh apakah harus
sampai begini. Joo Kyung menegaskan kalau Ini artinya ia sangat
bersungguh-sungguh dan meminta Soo Ho agar Tanda tangan di bawahnya.
“Aku tak tertarik... Tapi Kau bilang kau bersungguh-sungguh, tapi kau menyalin ini dari "Sumpah Neraka". Kata Soo Ho
“Itu karena
aku sedang terburu-buru... Apa Kau tahu "Sumpah Neraka"? Itu sangat
klasik. Tak banyak orang yang tahu.” Ucap Joo Kyung tak percaya.
“Tentu
saja aku tahu. Itu diterbitkan 30 tahun lalu, tapi sama sekali tidak kuno. Itu
buku komik pertama di Korea yang mencampurkan mistisisme dengan sci-fi. Itu buku
komik terbaik di abad ke-20.” Ucap Soo Ho
“Aku tak
percaya bertemu orang yang tahu buku itu. Tapi aku pribadi lebih suka yang dia
tulis sebelumnya.” Kata Joo Kyung dan keduanya menjebut bersamaa Berjudul
"Topeng Terkutuk"
“Apa Kau
tahu "Topeng Terkutuk"?” tanya Soo Ho tak percaya. Joo Kyung megaku Itulah yang membuatnya
terpikat pada komik horor.
“Aku
bahkan punya edisi pertama dengan tanda tangan penulis.” Ucap Joo Kyung. Soo Ho
tak percaya Joo Kyung punya komik itu. Joo Kyung menganguk.
“Sejak
dua tahun lalu, aku sudah cari tahu untuk menemukan edisi pertama. Dan Apa kau
punya?” ucap Joo Kyung tak percaya.
“Aku jadi
penggemar komik horor sejak lama.”kata Soo Ho. Joo Kyung bertanya Berapa Joo
Kyung akan menjualnya
“Aku tak
tertarik... Jika kau sangat bersungguh-sungguh, kau bisa coba hal lain.” Kata
Joo Kyung mempelihatkan lembaran perjanjianya.
Soo Ho
langsung memberikan tanda tanganya, dan
berpikir Joo Kyung pus lalu bertanya apa yang harus dilakukan lagi. Joo Kyung
tak percaya kalau Soo Ho berbeda dengan dia di sekolah dan ternyata ceroboh. Ia
lalu mengaku haus.
Soo Ho
akhirnya membuka lemari es. Joo Kyung menunjuk ke minuman yang dinginkanya. Soo
Ho pun langsung mengambilkanya. Joo Kyung tersenyum mengambil minuman dan
makanan snack, lalu mengeluh kalau lapar. Soo Ho ingin tahu apa yang
dinginkanya.
“Kau
tidak bersungguh-sungguh?” ucap Joo Kyung. Soo Ho pun seperti berusaha mau
melakukanya.
“Saat
itu, aku seharusnya tak bertindak sejauh itu.” Gumam Joo Kyung.
Soo Ho
datang membawa dua mangkuk mie ramyun dan duduk di belakang tulisan [TEMPAT LIM
JOO -KYUNG, DUDUK TANPA IZIN, PANTAT BERBULU] Ia mengeluh kalau Joo Kyung tak akan punya nyali untuk memperlakukanku
seperti ini di sekolah. Joo Kyung terlihat binggung.
“Jangan
lupa kau berjanji untuk memberiku "Topeng Terkutuk" untuk dua mangkuk
ramyeon.” Kata Soo Ho
“Tidak,
aku akan beri untuk satu saja.” Ucap Joo Kyung memberikan mangkuk lainya pada
Soo Ho sebagai suap darinya.
"Suap"?
kata Soo Ho bingung. Joo Kyung menjelaskan agar Soo Ho tak beri tahu siapa pun
dan menyuruh makan saja.
“Aku tak
percaya makan ramyeon dengan Soo-ho di toko komik. Teman-temanku akan kaget
jika mereka tahu.” Gumam Joo Kyung
“Sekarang
aku mengerti kenapa semua komik berbau kaldu ramyeon.” Ejek Soo Ho
“Makan
ramyeon di toko komik rasanya enak banget. Kau akan menyesal jika tidak
memakannya. Apa Kau tak ingin "Topeng Terkutuk"?” kata Joo Kyung
menyuruh Soo Ho makan saja.
Soo Ho pun akhirnya mulai makan. Joo Kyung ingin tahu apa rasanya. Soo Ho mengaku enak dan Mengingat ini makanan pertama yang dimakan di hari ulang tahunnya. Joo Kyung tak percaya kalau ulang tahun Soo Ho hari ini an bertanya kenapa ada di sini. Soo Ho hanya diam saja. Joo Kyung menatap kasihan.
“Apa menyenangkan
lihat orang makan?” ejek Soo Ho. Joo Kyung kaget sampai tersedak dan mienya
masuk ke hidung.
“Hei,
jangan dihirup.” Kata Soo Ho jijik. Joo Kyung pun bingung meminta agar jangan
melihatnya. Soo Ho langsung menutupi wajahnya dengan bantal.
Bersambung
ke part 2
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
BalasHapuspermainan poker yang gampang menangnya hanya di IONQQ
ayo segera di coba permainan kami :D
WA: +855 1537 3217