PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Joo Kyung
keluar dari toko komik dan berjanji akan memberi "Topeng Terkutuk" pada
hari Senin. Soo Ho menganguk mengerti.
Joo Kyung memberikan sebuah amplop yang disimpanya. Soo Ho bingung
berpikirkalau suap lagi
“Bukan,
ini hadiah. Ini barang yang sangat langka. Aku mendapatkannya 20 tahun lalu. Aku
cukup beruntung untuk mendapatkannya, tapi kuberikan untukmu.” Ucap Joo Kyung.
Soo Ho pun menerimanya.
“Kau tahu
rahasiaku, jadi, aku harus bersikap baik padamu. Selamat ulang tahun.” Kata Joo
Kyung. Soo Ho terdiam menerima ucapan selamatt ulang tahun.
Soo Ho
pulang ke rumah mengingat ucapan Joo Kyung “Selamat ulang tahun.” Lalu menempelkan
stiker tengkorak di atas lampunya, seperti senang menerima hadiah walaupun
simple.
Pagi
hari, Joo Kyung sudah siap pergi sekolah melihat jas milik Soo Ho yang sudah
bersih dengan senyuman bahagia. Ia pun menaruh komik TOPENG TERKUTUK dengan
note “Terima kasih karena tidak beri tahu siapa pun soal rahasiaku.”
“Tapi aku
terlihat sangat berbeda dengan riasan. Bagaimana Soo-ho mengenaliku? Aneh
sekali.” kata Joo Kyung heran melihat wajahnya dicermin, tapi mencoba tak
peduli.
Joo Kyung
membawa tas untuk Soo Ho lalu melihat busnya yang sudah pergi lalu mencoba
mengejarnya. Para remaja yang melihat Joo Kyung meminta supir agar
berhenti. Mereka pun langsung memuji Joo
Kyung yang sangat cantik seperti dewi. Joo Kyung pun memilih tempat duduk dekat
jendela.
“Syukurlah
kita menghentikan busnya.. Dia dewi... Dia sangat cantik.” Puji para pria. Joo
Kyung tak percaya kalau dirinya banyak dikagumi padahal disekolah sebelumnya
banyak yang tak peduli sampai membuatnya terdorong dibus.
Bus pun
berjalan ke arah sekolah dan Joo Kyung tertidur didekat jendela. Seorang pria
naik bus duduk disamping Joo Kyung dan langsung mengeluarkan ponselnya. Soo Jin
melihatnya langsung meminta agar memberikan ponselnya. Si pria mengeluh
mendengarnya.
“Kau
mesum. Tadi aku melihatmu mengambil foto. Joo kyung, hubungi polisi.” Ucap Soo
Jin. Joo Kyung yang baru bangun terlihat bingung.
Si pria
mencoba mengelak akhirnya turun di halte. Soo Jin ikut mengejarnya. Joo Kyung
dan pria lainya hanya bisa melonggo
melihat kecepatan lari Soo Jin sama dengan kecepatan bus. Soo Jin
akhirnya melempar tasnya dan mengenai kepala si pria mesum.
“Tadi
sudah kubayar.” Ucap Soo Jin, semua pria langsung bersorak padanya.
“Pasti
kau sangat kaget.” Kata Soo Jin. Joo Kyung menganguk lalu memuji kalau Soo Jin keren
sekali. Soo Jin merasa tak maslah dan memastikan kalau Joo Kyung baik-baik
saja.
“Soo-jin...
Kuharap bisa punya pacar sepertimu.” Goda Joo Kyung. Soo Jin mengeluh meminta
Joo Kyung menghentikanya.
“Sama
sekali tidak mengejutkan. Terakhir kali dia memberi pelajaran pada anak yang
merokok. Dia itu Girl crush sekali.” ejek Soo Ah. Soo Jin mengeluh tak peduli
dengan komentar Soo Ah.
“Karena
tak bisa menutup rok-ku, jantungku hampir copot. Kenapa tidak bisa dibuat
dengan karet gelang? Hei, seperti apa seragam sekolah lamamu? Apa Kau ada
fotonya?” kata Soo Ah pada Joo Kyung
“Itu...
foto apa pun tidak ada.” Ucap Joo Kyung gugup. Soo Ah tahu kalau Joo Kyung
pasti bohong dan yakin karena itu
seragamnya tak cocok tapi tetap meminta agar memperlihatkan padanya.
“Menyingkir...
Kubilang menyingkir.” Ucap Soo Ho tiba-tiba sudah ada dibelakang Joo Kyung.
“Dia
menyelamatkan diriku.” Gumam Joo Kyung akhirnay bergeser. Soo Jin mengeluh pada
Soo Jin agar bisak bersikap baik sedikit. Soo Ho ak peduli langsung berjalan
pergi.
***
Saat itu
sebuah motor masuk ke sekolah, mereka pun berjalan menyingkir. Mereka pun
ketakutan melihat pria yang terlihat menyeramkan dengan motor besarnya. Seo Joon membuka helmnya, Joo Kyung teringat
dengan pria yang ditemuinya semalam dan ternyata dia adalah siswa di sini.
“Kenapa
bisa ada kebetulan omong kosong seperti ini?” keluh Joo Kyung. Soo Ah pun
berkomentar Han Seo Joon kembali. beberapa anak pun bertanya-tanya Kenapa dia
datang. Joo Kyung bingung mendengarnya.
“Han Seo-jun.. Bumi ada Segitiga Bermuda dan luar angkasa ada lubang hitam, tapi di sekolah kita ada dua lelaki ibarat pintu putar. tanpa jalan keluar. Sekali masuk, kau takkan bisa keluar.” Ucap Soo Ah.
Soo Ho
dan Seo Joon saling menatap dengan sinis. Sementara di sekolah, Soo Ho membaca
buku ditaman beberapa anak terkesima dengan Soo Ho yang bersikap dingin dan
pintar.
Disisi
lain, Seo Joon berjalan setelah olahraga, semua anak terpana padanya bahkan
saat membasahi kepalanya dengan sebotol air mineral, semua wanita histeris
“Soo-ho yang individual dan dingin. Seo Joon yang kasar dan liar. Lebih sulit memilih di antara keduanya ketimbang yang manis atau gurih. Dua pemuda keren dari Saebom. Dua kancing.” Kata Soo Ah.
“Ruang
dan waktuku semakin sempit.”ucap Joo Kyung. Hoon bertanya dirinya pada Soo Ah.
“Hoonie-ku
adalah pangeran di hatiku. Siapa peduli mereka ibarat dua kancing? Aku pun
tidak suka.” Kata Soo Ah. Soo Ji mengeluh melihat keduanya yang hampir muntah.
“Hei,
Seo-jun sudah kembali. Sepertinya mereka bakal bertengkar lagi.” Komentar anak
lainya. Teman lainya pun bisa membayangkanya. Tapi yang lainnya merasa senang
mendengarnya.
“Tapi
Kenapa mereka? Apa mereka tidak akur?” tanya Joo Kyung melihat tatapan
keduanya.
“Awalnya teman baik, tapi sekarang jadi musuh. Seperti Siberia setiap kali mereka bertemu.” Kata Soo Ah. Seo Joon melihat Soo Ho kalau ini terlihat menyebalkan lalu masuk kelas.
Guru Han
masuk kelas memberitahu kalau Seo-jun akhirnya kembali da meminta agar
menyambut dengan tepuk tangan meriah. Semua anak memberikan tepuk tangan
kecuali Soo Ho. Guru pun meminta Seo
Joon duduk disebelah Soo-ho. Seo Joon mengeluh dan berjalan mendekat.
“Hei.
Menyingkir... Ini bangku milikku.” Kata Seo Joon menendang meja Joo Kyung. Joo
Kyung bingung.
“Nah...
Ju-kyung duduk disitu karena penglihatannya buruk... Tae Hoon? Maukah Tae Hoon
yang tampan menyerahkan kursimu jika tidak keberatan?” kata Guru Han. Tae Hoon
kesal langsung berdiri
“Ya... Aku akan duduk di sebelah Soo-ho.” Ucap Tae Hoon dengan senyuman bahagia. Seo Joon pun duduk sambil dibangku Tae Hoon. Joo Kyung bingung menatap Seo Joon, tapi Seo Joon tak mengingat Joo Kyung.
“Aku
pernah melihat dia” ucap Seo Joon melihat Joo Kyung yang menatap ke arahnya.
Joo Kyung
menatap kearah Soo Ho, sementara Soo Ho sedang melamun. Soo Jin datang bertanya
apa yang dipikirkan Soo Ho karena Guru Bahasa Inggris menyuruh ke ruang guru
dan mengajak pergi. Keduanya pun berjalan pergi.
“Hei. Apa
Soo-jin dan Soo-ho dekat?” tanya Joo Kyung. Soo A h membenarkan kalau mereka
cukup dekat.
“Sejak
kecil, mereka sudah temenan. Lee Soo-ho hanya bisa bicara baik dengan dia.”
Ucap Soo Ah. Joo Kyung tak percaya mendengarnya.
“Kalau dia dekat dengan Soo-jin, dia pasti orang baik.” Gumam Joo Kyung. Soo Ah pikir Murid pintar kadang suka barengan.
“Mereka
juga cantik dan tampan. Mereka tak tampak seperti manusia.” kata Tae Hoon. Soo
Ah mengeluh kalau nilainya turun dan terlihat seperti manusia.
“Senyum
pacarku bisa membuat jantungku berhenti berdetak” ucap Tae Hoon. Joo Kyung
menutup wajahnya malu.
Saat itu
seorang pria yang berwajah tambun menyapa Seo Joon yang akan keluar kelas. Joo
Kyung menatap keduanya seperti anak genk nakal disekolahnya. Si anak mengeluh
kalau Seo Joon kembali harusnya bilang dari tadi. Keduanya akhirnya bertemu
dibelakang sekolah.
“Hei,
brother. Tepat sekali untuk mati.” Sapa pria berkerumun. Seo Joon mereka semua
seperti girl group yang berdiri berjajar.
“Kenapa? Apa
Mau memukulku?” kata si pria. Seo Joon pun siap menerima pukulanya.
“Hei!
Cho-rong! Kau sudah bercanda sampai sejauh itu!” teriak Seo Joon dan akhirnya
semua tertawa bahagia karena senang melihat Seo Joon kembali.
“Bagus juga aktingmu... Bisa kuakui kau hebat.” Puji Seo Joon. mereka tak habis pikir sampai kapan bisa bercanda dengan Seo Joon.
“Wow.
Cho-rong, beratmu menambah. Apa Kau sengaja?” kata Seo Joon mengoda dengan
menepuk-nepuk perut Cho Rong. Cho Rong mengaku kalau beratnya turun 10kg.
“Bagaimana
kabar ibumu?” tanya Cho Rong. Seo Joon mengaku jauh lebih baik.
“Syukurlah.
Maaf kami tidak pernah menampakkan wajah.” Kata Cho Rong. Seo Joon mengeluh
temanya bodoh karena yang dimaksud itu"kunjungan".
Joo Kyung
makan dengan Soo Ah berkomentar kalau Han Seo-jun itu sepertinya menakutkan.
Soo Ah tahu kalau Seo Joon memang seperti anak nakal pada umumnya bahkan Ada
gosip yang bilang kalau dia tak cuma mengambil cuti.
“tapi hampir
dikeluarkan karena nyaris membunuh seseorang dalam perkelahian geng.” Ucap Soo
Ah. Joo Kyung kaget mendengarnya.
“Bagaimana
cara kukembalikan helm miliknya? Kenapa aku justru dikutuk seperti ini?” kata
Joo Kyung bingung
“Apa
Maksudmu? Dia cuti karena masalah keluarga.” Ucap Soo Jin. Soo Ah tak tahu mana
yang benar.
“IniHebat.
Bahkan cara makannya saja cantik. Teman sekelasnya pasti beruntung.” Komentar
si pria.
Joo Kyung
bisa mendengarnya dan langsung mencoba makan dengan gaya manis dan elegan. Di
meja lainya, terlihat banyak orang yang menatap kearah Joo Kyung karena seperti
dewi. Joo Young melihatnya hanya bisa menahan ejekan karena kecantikan wajah
kakaknya palsu.
Joo Kyung
memberikan sebotol minuman “GINSENG MERAH” diatas meja kerja Soo Ho. Soo Ho
bingung, Joo Kyung tahu kalau Soo Ho pasti suka lalu berjalan pergi. Soo Ho
heran melihat sikap Joo Kyung. Sementara Joo Kyung berpikir Soo Ho tak bisa
berkata-kata.
Soo Ho
mendengarkan musik ditaman. Joo Kyung langsun menarik earphone dan meminta Soo
Ho agar ke atap. Soo Ho melihat Joo
Kyung memang sudah gila bersikap seperti itu padanya.
Joo Kyung
sudah menunggu dan dengan senyuman menyapa Soo Ho yang datang. Soo Ho pun
bertanya siapa sebenarnya Joo Kyung karena seperti Pencari perhatian. Joo Kyung
pikir Tak ada orang di sini jadi Soo Ho jangan
terlalu tegang.
“Aku
sudah cuci seragam sekolahmu, juga buku yang kujanjikan...” ucap Joo Kyung dan
langsung disela oleh Soo Kyung.
“Apa Kau
menyukaiku?”tanya Soo Ho blak-blakan. Joo Kyung kaget dan langsung menyangkalnya.
“Terus
kenapa berlagak akrab?” ucap Soo Hoo. Joo kyug pikir mereka pernah bertemu
beberapa hari dan bingung dengan sikap Soo Ho.
“Apa kau
tidak melihatku di luar sekolah?” tanya Joo Kyung bingung. Soo Ho merasa Joo
Kyung masih saja cari perhatiannya.
“Jika
masih menaruh tanganmu seperti ini lagi maka aku takkan tinggal diam.” tegas
Soo Ho. Joo Kyung pun langsung melepaskan tanganya.
“Apa
ini?.. Lalu toko buku komik itu?Apa Dia tak mengenali wajahku yang tak ada
riasan?” ucap Joo Kyung bingung dan tersadar dengan buku komik dan note dalam
tas.
Joo Kyung
berlari mengejar Soo Ho karena tak boleh tahu kebenaranya. Ia mengingat saat
Soo Ho mengatakan “Kau tak punya nyali memperlakukanku seperti ini di sekolah.”
Lalu merasa kalau itu membuatnya jadi sombong pada Soo Ho.
“Tunggu Sebentar!”
teriak Joo Kyung menahan Soo Ho yang menuruni tangga membawa tasnya.
“Aku
salah membawanya, jadi kembalikan.” Kata Joo Kyung. Tapi Soo Ho tak mau
melepaskanya dan keduanya saling tarik menarik.
“Aku tidak
bisa membiarkannya robek... Ini pembalut.” Ucap Joo Kyung. Soo Ho malu langsung
melepaskan tanganya. Joo Kyung berjanji akan membawakan jaketnya.
“Jadi
Rahasia apa yang dia janji untuk menutupinya? Apa Dia mengenalku dari suatu
tempat?” ucap Joo Kyun masuk ke toilet membawa tasnya. Ia mencoba berpikir
“Entahlah.
Apa yang kulakukan? Kalau dia tahu semuanya habis sudah.” kata Joo Kyung
bingung.
Di kelas
guru Han meminta anak muridnya bisa menelititentang penyair yang saya sebut
barusan lalu bbekerja kelompok, jadi diskusikan sama teman kelompok, Semua
menganguk mengerti.
“Hei, Han
Seo Joon.. Apa Tahu cara buat file PPT?” tanya Soo Jin. Seo Joon pikir itu
Fitting
“Tentulah... Aku berkerja paruh waktu sebagai model, 'kan?”
ucap Seo Jn bangga. Soo Jin pun menganguk mengerti saja dan merasa ini gawat.
Di kelompok
lainnya.
“Bagaimana
kalau kita presentasi tentang penyair pemberontak?” ucap si pria berkacamata.
“Ada
banyak materi yang berarti orang lain juga akan ambil. Dan Juga, kita terlalu
bodoh untuk itu.” Kata Si wanita tambun.
“Hei... Kalian
lupa...kita punya Soo-ho yang terbaik di kelas ini? Joo-kyung, bagaimana
menurutmu?” ucap Tae Hoon melihat Joo Kyung hanya tertunduk.
“Hewan
malang dengan leher panjang... Selalu tenang.” Kata Joo Kyung. Guru melihat Joo
Kyung berpikir tertidur. Joo Kyung langsung mengangkat wajahnya tapi malu karena harus bertatapan dengan Soo Ho.
Joo Kyung
menaiki tangga dengan wajah lelah melihat kakaknya sedang main games. Hee Kyung
langsung menyapa adiknya dan bertanya apa ada guru di sekolahnya yang 70 persen
mirip Jung Woo Sung dan 30 persen mirip Brad Pitt. Joo Kyung dengan cepat
mengelengkan kepala.
“Ayo
Pikirkan lagi... Dia ada di sekolahmu.” Kata Hee Kyung yakin. Joo Kyung yaki
kalau tak ada.
“Mungkin
dia bukan seorang guru. Ngomong-ngomong, ada apa? Kenapa muram begitu?” kata
Hee Kyung
“Kau Tahu
sendiri..... Hidup melelahkan.” Ucap Joo Kyung. Hee Kyung mengeluh seperti apa hidup di usia 18
tahun.
“Kalau
usiaku 18 tahun, kenapa memangnya? Tidak bisakah anak berusia 18 tahun tahu apa
hidup itu? Apa Kau sendiri sudah lewat 18 tahun dan langsung 28 tahun?”teriak Joo
Kyung marah. Hee Kyung tak terima ingin mengejar adiknya.
Joo Kyung
bergegas masuk kamar dan langsung berbaring, saat itu telpnya berdering bertanya
siapa yang menelpnya. Ia tapi tahu suara
Soo Ho dan bertanya Bagaimana tahu nomornya. Soo Ho pikir tahu saja, Joo Kyung
ingin tahu kenapa menelpnya.
“Kau
ingin berikan sesuatu kepadaku. Bawalah.” Kata Soo Ho. Joo Kyung ingin tahu apa
yang ingin diberikan agar memastikanya.
“Apa Kau
main-main? Kukirimkan alamatnya padamu.” Ucap Soo Ho. Joo Kyung panik kalau
sekarang harus pergi.
“Aku lagi
tidak enak badan. Apa Bisa besok saja?” ucap Joo Kyung berpura-pura batu.
“Kirimkan
alamatmu dan aku akan ke sana.”kata SooHo. Akhirnya Joo Kyung pun setuju akan
menemuinya. Soo Ho mengatakan akan bertemu jam sembilan.
Joo Kyung
membaca pesan Soo Ho “Jam sembilan malam di kedai kopi di Saebom Park.” Ia masih tak percaya kalau Soo Ho yang
menelpnya
“Jadi Dia
ingin bertemu Joo kyung tanpa riasan atau Joo kyung dengan riasan? Dari kedua
itu, apa yang dia inginkan?” ucap Joo Kyung bingung memilih jaket atau buku
“Benar.
Dia menyuruhku untuk melempar jaket, jadi kenapa dia ingin aku mengeluarkannya?
Jadi Pasti bukunya...” ucap Joo Kyung dan berubah pikiran
“Tapi
akan lebih mudah. mencari nomorku dari teman-teman. Apa mengacu pada jaketnya?”
kata Joo Kyung membayangkan bertemu dengan Soo Ho tanpa make up.
“Jadi kau
Lim Joo-kyung? Berani menipuku.” Komentar Soo Ho setelah melihat wajah Joo
Kyung tanpa make up. Akhirnya Joo Kyung memutuskan mengunakan make up.
Joo Kyung
akhirnya make up dengan dua wajah yang berbeda dengan make up dan tanpa make
up. Soo Ho melihat kalau Joo Kyung memang gila.
Soo Kyung
bingung akhirnya mencoba make up dengan setengah wajahnya. Ia pikir ini tak
berhasil lalu ke kamar kakaknya tapi kosong. Joo Young akn pergi melihat
kakaknya dan merasa itu lucu. Joo Kyung bertanya apakah ada waktu senggang agar
bisa membantunya.
“Lakukanlah
ini dan kuberikan semua komik yang kau mau. Kua bisa memanggil adikmu. Kumohon.”
Kata Joo Kyung berlutut didepan adiknya.
“Tapi
sayang, aku ada janji... Kapan-kapan baru kupertimbangkan.” Kata Joo Young.
“Kak,
kenapa bisa janjimu lebih penting daripada aku?” rengek Joo Kyung. Joo Young mengeluh kakaknya masih bertanya dan
meminta agar melepaskan tanganya. Joo Kyung pun bingung dengan nasibnya.
Joo Kyung
menaiki sepeda ke taman dan banyak orang yang menatapnya. Ia menghentikan
sepeda dan melihat Soo Ho sudah menunggu lalu bejalan dengan helm menutupi
wajahnya merasa kalau tak telat. Soo Ho heran melihat Joo Kyung dengan helm itu
“Bukannya
orang-orang memakai helm saat bersepeda? Jika kau jatuh telungkup, ada bekas
luka besar nanti. Ini Berbahaya seperti sepeda motor.” Kata Joo Kyung
memberikan alasan.
“Katanya
tidak enak badan. Kenapa mengendarai sepeda?” ejek Soo Ho. Joo Kyung pun
berpura-pura terbatuk
“Aku naik
sepeda biar cepat pulang dan istirahat.” Kata Joo Kyung. Soo Ho pun meminta
agar memberikanya saja.
Joo Kyung tak bisa melihat dengan jelas akan mengambil barang dalam tas. Soo Ho mengeluh apakah sesulit itu mencarinya. Joo Kyung mengambil komik “TOPENG TERKUTUK” Soo Ho meminta agar segera memberikanya.
“Kau tahu
ini lebih berharga, 'kan? Kuharap kau tahu. Aku pergi dulu.” Kata Joo Kyung bergegas
pergi.
“Aku
membelikanmu minuman hangat... Kau harus meminumnya.” Ucap Soo Ho. Joo Kyung
menolaknya.
“Lalu Apa
aku buang saja?”kata Soo Ho. Joo Kyung mengeluh kalau tak perlu berikan ini.
“Kenapa
denganmu? Apa Kau mau meminumnya dengan helm terpasang begitu?” kata Soo Ho
“Aku
gunakan sedotan saja.” Ucap Joo Kyung langsung mengambil sedotan dari gelas Soo
Ho.
“Sungguh?
Apa kau tidak pengap?” tanya Soo Ho. Joo Kyung pikir ini keringat dingin jadi
artinya lebih baik. Soo Ho merasa orang-orang melihat kearah Joo Kyung. Joo
Kyung merasa tak peduli.
“Hari ini
kau tampak aneh.”komentar Soo Ho curiga. Joo Kyung akhirnya memutuskan agar
melepaskan ditoilet.
***
Joo Kyung
masuk ke dalam toilet dan membuka helm, semua orang yanga ada didalam berteriak
ketakutan dan bergegas pergi. Ia pun mengeluh kenapa harus melalui semua ini
dan menurutnya sudah cukup menyedihkan dirinya jelek seperti ini.
Di depan
cafe, beberapa wanita melihat Soo Ho yang sangat tampan bahkan seperti
selebriti. Soo Ho tak peduli dan hanya terus membaca buku. Joo Kyung kembali
dengan wajah tanpa make up dan mengaku
terlalu banyak berkeringat,jadi
mencuci wajahnya.
“Bagaimana
kau tahu nomorku?” tanya Joo Kyung. Soo Ho mengaku tanya kepada pemilik di
Prince Comics.
“Apa Kau
tampak begitu putus asa untuk membaca buku itu?” ucap Joo Kyung. Soo Ho
membenarkan.
“Ngomong-ngomong,
kau tahu rahasia yang kau janji untuk tutupi?” kata Joo Kyung. Soo Ho mengaku
tahu.
“Apa aneh
kalau kutanya rahasia apa itu?” tanya Joo Kyung. Soo Ho menjawab kalau itu aneh.
“Bagaimana
jika kita saling melempar pertanyaan untuk tahu masing-masing diri kita?” ucap
Joo Kyung penasaran. Soo Ho pikir tak perlu
Joo Kyung
pulang ke rumah dengan wajah kelalahn merasa bersyukur karena Su Ho tidak
sadar. Tapi harus ubah nomornya sekarang dan Besok akan terus menghindari Soo Ho. Ia pikir akan
membuatny terjaga sepanjang malam memikirkan masalahnya, tapi ia langsung
tertidur pulas.
***
Joo Kyung
melihat Soo Ho langsung memberikan jaket dan bergegas pergi. Soo Ho bingung melihat
tingkah Joo Kyung. Joo Kyung tak melihat Seo Joon akan masuk dan langsung
bertabrakan. Seo Joo memastikan keadanya. Tapi Joo Kyung mengaku baik-baik saja
dan bergegas pergi. Seo Joon heran dengan tingkah Joo Kyung lalu teringat
dengan kejadian sebelumnya.
Pelajaran
olahraga dimulai, Joo Kyung terlihat bahagia saling melempar bola. Di bagian
pria Soo Ho dan Seo Joon saling melempar layaknya musuh bebuyutan. Akhirnya Tae
Hoo membantu agar membuat Seo Joon kelaur. Seo Joon pun kesal keluar dari
lapangan.
“Kita
pernah bertemu sebelumnya?” ucap Seo Joon melihat Joo Kyung mengambil bola. Joo
Kyung menyangkal dengan menutup wajahnya.
“Kau lari
bersama helmku... Benar bukan?” kata Seo Joon. Joo Kyung memperingatkan Seo
Joon dari arah lain. Tapi Seo Joon berpikir sedang ditipu, tapi ternyata bola
mengenai kepalanya.
Si pria berkaca mata langsung meminta maaf memberitahu kalau Ketua kelas yang lempar. Joo Kyung akhirnya bergegas mengambil bola dan berjanji akan kembalikan padanya besok tapi malah tersandung dan jatuh dilapangan.
Soo Ho
melihat Joo Kyung berbaring di lapangan malah melangkahinya. Joo Kyung mengeluh
kesal. Soo Ah mendekati Joo Kyung dan langsung memastikan keadaanya. Soo Jin
pun mengeluh Soo Ho itu kasar sekali padahal bisa membantunya.
“Meski aku mati kehabisan darah, tetap abaikan
aku. Itu jauh lebih baik daripada ketahuan.” Gumam Joo Kyung.
Joo Kyung,
Soo Ah dan Soo Jin menuruni tangga. Soo Jin heran pacar Soo Ah yang tak ikut
makan. Soo Ah memberitahu Tae Hoon perlu mengerjakan PR-nya, jadi katanya akan
beli dari tempat camilan. Soo Jin pikir mereka memberinya sesuatu
“Terserah.
Aku tidak peduli jika kalau kelaparan.” Kata Soo Ah kesal. Soo Jin merasa keduanya
bertengkar lagi
“Kami bahkan tidak punya waktu untuk bertengkar. Tadi malam, karena dia cepat tertidur, dia mengabaikan semua SMS-ku. Dia tidak tahu kalau itu hari jadian kami ke-100. Aku kesal sekali.” ungkap Soo Ah. Soo Jin yakin Tae Hoon tidak akan lupa.
“Kalau
ternyata dia benar-benar lupa, aku akan putus dengannya.”kata Soo Ah marah
“Dia
satu-satunya pria yang aku kencani selama ini.” Ungkap Soo Jin.
Di kelas
terlihat spanduk besar bertuliskan [HARI KE-100 TAE HOON DAN SOO AH, AKU
MENCINTAIMU, SOO AH.] Tae Hoon meminta temanya agar terlihat cantik. Temanya mengeluh
apa perlu taruh kelopak bunga untuk pacarnya.
“Hidupku
sudah cukup menyedihkan.”u Keluh teman berkacamata. Tae Hoon pun berjanji akan
membuat kencan buta. Si pria pun langsung penuh semangat menaburkan bunga.
Beberapa
orang memberitahu kalau Soo Ah datang. Mereka pun mulai bersiap-siap. Soo Ah
masuk kelas kaget ternyata Tae Hoon membuat kejutan untuknya. Tae Hoon
memperlihatkan tulisan yang dibuatnya seperti all about time
[SOO AH,
BAGIKU, KAU LEBIH CANTIK DARI SUZY, SAMPAI KITA TUA... AKU AKAN TETAP
MENCINTAIMU] Semua anak yang melihatnya tak percaya kalau Tae Hoon bisa
seromantis itu bahkan memperlihatkan foto mereka sedang berciuman.
Tae Hoon
pun mulai menari memperlihatkan gerakan bentuk love. Mereka langsung bersorak agar bisa Ciuman.
Keduanya saling menatap dan ingin berciuman, tapi temanya kesal melihat
keduanya dan akan melempar kue pada keduanya.
Soo Ah
dan Tae Hoon langsung menghindar, Joo Kyung yang ada dibelakang mereka malah
mengenai wajahnya. Mereka menjerit melihat Joo Kyung, Si prai kacamata ikut
kaget dan meminta maaf
“Bersihkan
krimnya. Apa tisu basah cukup? Sepertinya kau perlu mencuci wajah.” Ucap Soo
Ah.
“Kalau
aku mencuci wajah, mereka bakal melihat wajahku tak berias. Tidak.” Gumam Joo Kyung
panik
“Cuci
wajahmu. Bersihkan dengan air. Ayo.” Kata Soo Ah dan lainya. Joo Kyung meminta
mereka berhenti dan Jangan ada yang menyentuhnya. Lalu ia bergegas pergi meninggalkan kelas.
Seo Joon
dan genknya berjalan di lorong. Ia melihat tali sepatu yang lepas. Joo Kyung
berlari dengan cepat meminta agar minggir. Seo Joon tak tau akhirnya
punggungnya dijadikan lompatan untuk Joo Kyung. Seo Joon kesal melihatnya, tapi saat itu Soo Ah dkk
melewatinya juga.
Joo Kyung
mencoba masuk ke toilet wanita tapi banyak orang dan mencoba masuk ke toilet
cowo, semua pria berteriak histeris. Akhirnya
Soo Ah datang sambil memarahi temanya yang melempar kue ke arah Joo Kuyung.
Sementara Joo Kyung pun membayangkan apabila teman-temanya melihat tanpa make
up.
Joo Kyung
masuk kelas dengan kacamatanya. Mereka pun bertanya siapa wanita itu. Joo Kyung menatap semua teman yang sebelumnya
sangat menyukainya. Soo A bahkan mengejek murid pindahan yang dipanggil malaikat.
Soo Jin pun mengejek Soo A sangat jelek.
“Kenapa
pura-pura menjadi malaikat? Kau jelek tanpa riasan. Kenapa dengan wajahmu? Aku
akan muntah.” Kata Soo Ah. Semua mengejek Soo Ah.
“Jangan
seperti itu. Kita ini teman.” Ucap Joo Kyung menangis. Semua tak mengangap Joo
Kyung teman.
“Jika aku
tahu kau terlihat begni, aku tidak akan menjadi temanmu. Tidak masuk akal.
Bagaimana ini bisa terjadi?” ucap Soo Ah.
Joo Kyung
kebingungan dan saat itu Soo Ho datang melepaskan jaketnya dan menutupi kepala
Joo Kyung. Keduanya saling menatap, Soo Ho pun mengajak Joo Kyung pergi dari
kerumunan. Saat itu Seo Joon melihat keduanya.
Bersambung
ke episode 3
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny
BalasHapusIONQQ menyediakan permainan poker, domino99, bandarq, bandarpoker,aduq,sakong,perang bacarat dan capsa :D
ayo ditunggu apa lagi
WA : +855 1537 3217