PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Ji A
membuka surat dengan amplop hitam ditaman, [Untuk Ji-ah yang kusayangi, kau suka
hadiahmu? Kuharap begitu. Aku ingin tahu betapa cantiknya dirimu mengenakan
gaun pengantin. Aku ingin tahu siapa yang akan mendampingimu.]
Yeon
sengaja memilih gaun untuk hadiah Ji A
sebelum bertemu dengan Immogi. Ia menuliskan surat di ruangan kerjanya sambil
mengingat kenangan dengan Ji A. Mulai dari minum kopi bersama, Yeon yang
menatap Ji A yang tidur disampingnya.
[Siapa pun itu, kuharap dia orang baik. Kuharap
aku bisa mengatakannya dengan santai, tapi apa boleh buat? Aku sudah membenci
pria itu meski tidak tahu siapa dia.]
[Aku sangat menyukaimu. Aku suka caramu
menghadapi dunia. Aku suka walau harus menghadapi takdir yang buruk, kau tidak
mudah menyerah. Setiap kali aku minum kopi denganmu, saat melihatmu tidur, saat
aku berjalan bersamamu, bahkan semua waktu yang kuhabiskan untuk menunggumu, aku
sangat menyukai semuanya.]
Yeon
menangis menuliskan surat untuk Ji A karena harus berpisah. Ji A juga menangis
membaca surat dari Yeon. Yeon menatap foto dengan Ji A dan terus menangis.
[Ji-ah... Setiap kali aku mengucapkan setiap suku kata dalam nama lembutmu yang tidak memiliki konsonan akhir, jantungku berdebar. Meski kau harus berjalan sendirian di jalan yang kita lewati bersama, kau akan terbiasa.]
[Kau mampu mengatasinya. Jadi, relakanlah aku
sekarang. Kau harus melakukannya.]
“Aku
tidak mau.. Aku tidak bisa merelakanmu, Kembalilah.. Aku sangat merindukanmu.”
Ucap Ji A terus menangis dan bunga saat itu bunga berguguran.
Su Ho
melihat Rang pergi bertanya apakah akan mencari kakak Gumihonya. Rang mengeluh
kalau Su Ho sudah melarangnya mengatakan Gumiho. Yoo Ri bertanya apakah Rang
sudah mendengar kabar dengan wajah khawatir.
“Tidak
juga. Aku akan mendatangi mereka yang bukan manusia dan memukuli mereka untuk
mencari cara menyelamatkannya.” Ucap Rang. Yoo Ri pikir akan mengantar Rang
“Jangan.
Di luar dingin dan bersalju.” Kata Rang. Yoo Ri meminta Rang agar segera
kembali.
“Kita
berempat akan memanggang perut babi. Hati-hati dengan mobil.” Kata Yoo Ri. Rang
menganguk lalu keluar dari rumah. Su Ho memberikan senyuman pada Rang.
Ji A
berjalan pergi setelah membaca surat dari Yeon lalu tersadar kalau gantungan
kuncinya hilang. Ia berlari mencari gantungan kenangan dengan Yeon lalu
menemukan terjatuh dijalan dan langsung menangis sambil memeluknya. Saat itu
seorang datang mendekatinya.
“Kenapa
kau di sini?” ucap Ji A heran melihat Rang yang datang. Rang malah bertanya
balik pada Ji A
“Karena
mendengar rumor, aku akan mendatangi pria tua itu.” Ucap Rang melirik ke bagian
belakang Ji A.
Ji A
melihat sebuah tentang bertuliskan [Saju, membaca wajah, menentukan kecocokan
pernikahan, Ramalan Pindah, Ramalan Kekayaan, Ramalan Kesehatan] Didalamnya
sudah ada peramal yang ada di rumah budaya.
Ji A dan
Rang akhirnya masuknya, Rang memastikan kalau pria itu salah satu hakim akhirat. Sipria mengaku
kalau ia adalah Raja Odojeonryun
yaitu Raja kesepuluh yang menguasai
Neraka Kegelapan dan Hakim terakhir.
“Aku juga
menentukan kehidupan akhirat kalian. Bisakah
kau duduk tegak, Nak?”ucap Raja. Rang
yang melipat kakinya langsung duduk tegak.
“Jika kau
yang memutuskan kehidupan akhirat kami...” ucap Rang. Raja membenarkan kalau bertanggung
jawab atas reinkarnasi.
“Reinkarnasi?
Apa kau di sini karena Lee Yeon?” tanya Ji A. Raja merasa kalau Situasinya agak
ambigu.
“Tapi aku
kebetulan memiliki barangnya.” Ucap Raja. Ji A mengingat saat Raja mengatakan “Kau
punya kelereng rubah. Berikan padaku.”
“Kelereng rubah... Bisakah ini menghidupkan Lee Yeon kembali?” kata Ji A
“Jangan terburu-buru. Aku kemari hanya karena adik Raja Yeomra tidak berhenti menelepon dan mengganggu para hakim akhirat. Tapi kami tidak melakukannya dengan cuma-cuma. Kalian tahu peraturannya, bukan?” kata Raja.
“Aku
harus memberimu sesuatu milikku yang paling berharga, bukan? Biar aku saja. Aku
bisa melakukannya. Asalkan Lee Yeon bisa hidup kembali.” ucap Ji A
“Bagaimana jika dia kembali, tapi kau tidak bisa menemuinya? Tidak ada yang tahu. Kalian mungkin akan saling melewatkan. Mungkin dia akan lahir setelah kalian berdua mati. Mungkin penampilannya tidak akan seperti yang kalian ingat.” Ucap Raja. Ji A dan Rang saling menatap.
“Aku
tidak peduli.” Kata Ji A. Rang pun setuju dan menegaskan kalau menginginkan
kesepakatan.
“Baiklah...
Sebelum semua pasir jatuh, bawakan sesuatu yang akan aku sukai.” Kata Raja dan
memutar jam pasir.
Nenek
Yeon berdiri dimeja kerjanya merasakan sesuatu. Tuan Hyun bertanya ada apa.
Nenek Yeon tahu Raja Odojeonryun datang Itu sebabnya turun salju di bulan April
jadi Dia akhirnya datang lalu bergegas ke keluar gedung.
“Apa itu
suara gagak? Dia menggaok tiga kali.” Kata Tuan Hyun mendengarkan dengan jelas.
“Tamu
akan memakai pakaian berkabung. Akan ada pemakaman lagi.” Ucap Nenek Yeon sudah
mengetahuinya.
Ji A
langsung memutuskan agar dirinya saja. Raja ingin mendengarkan lebih dulu. Ji
ah tahu Sesuatu yang paling berharga baginya adalah Lee Yeon. Setelah dia
pergi, Ia hanya punya kenangan dan itu Kenangan tentang Yeon maka akan
memberinya kenangan.
“Aku
tidak butuh kenangan. Coba yang lain. Bukankah dia memberimu sesuatu yang
sangat berharga?” kata Raja.
“Aku akan
memberimu apa pun. Katakan apa maumu.” Ucap Ji A. Raja memberikan contoh adalah
nyawanya.
“Jika aku
memberimu nyawaku, bisakah Lee Yeon bereinkarnasi?”kata Ji A. Rang berteriak
marah.
“Nyawa
dibalas nyawa. Bukankah itu kesepakatan yang adil?” ucap Raja. JI A memutuskan akan memberikanya. Rang
berteriak kesal mendengarnya.
“Hei... Lee Yeon menyelamatkan nyawamu bukan untuk kau sia-siakan. Apa Kau akan membuat kematiannya sia-sia? Kau bodoh.” Teriak Rang.
“Kalau
begitu, maukah kau memberikan nyawamu kepadaku?” ucap Raja. Rang pun kembali
duduk.
“Baiklah.
Aku mencurinya sejak awal. Aku tidak akan mempertahankannya.” Kata Rang, kali
ini Ji A yang berteriak.
“Jangan
ikut campur.” Ucap Rang. Raja merasa ada masalah karena sejak awal Rang tidak punya ikatan.
“Apa itu
berharga bagimu? Biarkan aku menilainya itu.” Ucap Raja mulai melihat dengan
kaca pembesarnya ke mata Rang.
“Tunggu....
Apa Kau punya keluarga sekarang? Hidupmu mulai berarti. Ini Diterima..
Kesepakatannya telah dibuat... Sepakat.” Ucap Raja. Ji A tak bisa terima begitu
saja.
“Tunggu
sebentar... Aku masih punya waktu, bukan? Bisakah kau memanggil mereka? Setidaknya
izinkan aku berpamitan.” Kata Rang melihat jam pasirnya.
Ji A
menunggu didepan taman, Yoo Ri akhirnya datang dengan Shin Joo yang mengendong
Su Ho. Mereka berlari untuk melihat Rang terakhir kalinya. Rang pun melihat
mereka berlari dari kejauhan dengan senyuman.
Yoo Ri
menangis ingin mendekat tapi waktu Rang sudah habis dan saat itu Raja dan juga
Rang langsung menghilang didepan mata mereka. Ji A menemukan ponsel Rang yang
tertinggal dengan wallpaper keluarga barunya, dengan Shin Joo, Yoo Ri dan Su
Ho.
Mereka
akhirnya melakuan pemakan pada Rang, dengan foto dan batu yang diukir nama [Lee
Rang] Su Ho memberikan buket bunga dan mereka menangis dengan kepergiaan Rang
yang mengorbankan diri untuk Yeon agar bisa bereinkarnasi.
Ji A
pergi ke pantai sendirian seperti ingin menenangkan dirinya setelah kehilangan
Yeon dan Rang. Ia kembali ke kantor dan hujan turun, Seorang petugas
memanggilnya memberikan payung agar bisa mengunakanya. Ji A kaget melihat
payung merah milik Yeon.
“Dari
mana kau dapat payung ini?” tanya Ji A kaget. Si pegawai mengaku tak tahu.
“Kudengar
seseorang meninggalkannya di tim kami, mengatakan itu untukmu.” Ucap Si pria
“Kapan?”
tanya Ji A. Si pria menjawab kalau itu Sebelum shiftnya berkerja, Sekitar lima
menit yang lalu.
Ji A
berlari mencari sosok Yeon dan melihat pria mengunaka payung hitam, tapi saat
membalikan badan ternyata bukan Yeon. Ia
terus berlari mencari Yeon dan menemukan saat akan menyebarang jalan, saat akan
mendekat lampu hijau belum menyala.
“Sudah
kubilang jangan berkeliaran saat hujan.” Ucap Yeon menatap Ji A dari kejauhan.
Setelah lampu hijau penjalan kaki menyala Ji A langsung berlari ke arah Yeon.
“Yeon...
Benarkah itu kau? Kau sungguh bukan orang yang menyamar? Benarkah ini bukan
mimpi? Benarkah ini kau? Lantas, kenapa kau berdiri di sana? Kenapa kau tidak
mendatangiku?” ucap Ji A memeluk Yeon sambil menangis.
“Aku
sudah berubah.” Kata Yeon. Ji A tak mengerti maksudnya. Yeon memberitahu kalau
tidak bisa terbang.
“Saat kau
jatuh dari tempat tinggi, aku tidak bisa memegangimu. Saat kau berjalan di
jalan gelap, aku tidak bisa membawa kunang-kunang. Aku merasa sakit saat
dipukul. Aku terluka saat ditikam. Tidak ada yang bisa kulakukan untukmu.” Ucap
Yeon
“Itu
tidak penting... Itu sama sekali tidak penting.” Kata Ji A. Yeo mengaku kalau telah
menjadi manusia.
“Manusia?
Kau dalam masalah sekarang. Aku tidak akan melepasmu sampai kau mati. Kata Ji A
memeluk Yeon kembali.
“Aku
sangat merindukanmu. Aku sangat merindukanmu hingga hampir gila Aku sangat
takut tidak bisa bertemu denganmu lagi.” Ucap Yeon akhirnya melepaskan
payungnya dan menangis bersama dengan Ji A ditengah hujan.
Di kamar,
Yeon mengeringkan rambut Ji A dengan handuk. Ji A ingin tahu Bagaimana Yeon melakukannya. Yeon
bingung apa maksudnya. Ji A mengaku kalau Enam bulan serasa enam tahun baginya
jadi Bagaimana Yeon bisa menunggu selama
600 tahun.
“Kau punya
kemampuan menunggu khusus atau terbiasa menunggu seiring berjalannya
waktu?”ucap Ji A
“Bukannya
aku terbiasa menunggu, tapi aku tidak pernah terbiasa hidup tanpamu.” Kata Yeon
“Aku ingin
kuat sepertimu selagi menunggumu. Tapi hal-hal kecil membuatku resah dan sedih.”
Akui Ji A
“Apa
saja? Apa yang membuatmu resah?” tanya Yeon. Ji A memberikan contohnya.
“Misalnya, udara malam saat kau mengantarku pulang. Alarm penanak nasiku yang berbunyi saat nasinya sudah matang. Kehangatan tanganmu yang kupegang saat kita berjalan bersama. Kenangan sepele semacam itu.” Ucap Ji A
“Karena
itulah kau menemukanku kali ini. Kau menemukanku.” Kata Yeon bangga pada Ji A
“Tanganmu
benar-benar tangan manusia sekarang.” Kata Ji A. Yeon membenarkan kalau ia juga
punya tubuh manusia.
“Dan
bibir manusia” kata Ji A mencium Yeon. Yeon pun menatap Ji A mereka pun
berciuman melepaskan rasa kangen setelah 6 bulan tak bertemu.
Yeon
duduk melihat rekaman Video Shin Joo yang membawa gitar, lalu menebak kalau Shin Joo Tidak mungkin dan tidak
akan bernyanyi di sana. Ia pun hanya bisa melonggo melihat Shin Joo yang
menyanyi untuk Yoo Ri saat melamar.
Video memperlihatkan saat Ji A berbicara pada
Tuan Hyun [Pak, bisa katakan sesuatu kepada Lee Yeon?]
[Hei, Yeon. Nenek akhirnya berhenti merokok.
Sekitar 80 persen berkat kau.] Ji A pun meminta Nyonya Bok agar mengatakan
sesuatu.
Yeon
melihat kalau Tuan Choi sebagai suami Nyonya Bok dimasa lalu kembali memberikan
makanan. Rang juga terlihat merawat Su Ho dengan mengelap mulutnya yang
belepotan makanan. Yeon tersenyum melihat adiknya yang bisa memberikan
perhatian lebih pada Su Ho.
Shin Joo
pergi mengajak jalan anjingnya sambil berbicar kalau akan makan ayam setelah berjalan-jalan. Ia lalu
terdiam melihat pria yang menunggu didepan kliniknya, Yeon melambaikan tangan
dengan senyuman. Shin Joo langsung berlari memeluknya sambil menangis.
“Bagaimana
apartemennya? Nyaman?” tanya Yeon melihat foto-foto di rumah Shin Joo.
“Jangan memancingku.
Semua ada di sini. Ada sauna dan gimnasium.
Dilihat dari infrastrukturnya, harganya diremehkan. Ada dua stasiun
metro di sini.” Ucap Shin Joo
“Kau
rubah, tapi memedulikan banyak hal.” Ejek Yeon. Shin Joo dengan bangg kalau dia
adalah bendahara asosiasi penghuni di sini.
“Apa Pak
Bendahara menyadari nilaiku saat aku pergi?” uap Yeon. Shin Joo menaku lupa
kalau Yeon utidak ada karena menikmati masa pengantin barunya.
“Aku mau
pergi saja.” Keluh Yeon kesal. Shin Joo menahanya kalau ucapanya bercanda.
“Sejak
aku menjadi manusia, perubahan suasana hatiku kacau. Hati-hati. Aku merasa
rendah diri untuk kali pertama dalam hidupku.” Kata Yeon
“Kau akan
dilempari batu sampai mati jika mengaku mengalami rendah diri. Terima kasih
sudah kembali. Kami semua menghadapi kematianmu dengan cara yang berbeda dan
menunggumu. Terkadang kami menangis dan saling mengandalkan.” Akui Shin Joo
“Bagaimana dengan Rang?” tanya Yeon. Shin Joo memberitahu Rang kacau setelah Yeon meninggal.
“Dia
pernah menangis semalaman, tapi membaik saat pindah kemari. Tapi dia terus
mencari kakaknya.” Cerita Shin Joo
“Apa Kau
melihatnya di akhir waktunya?” tanya Yeon. Shn Joo mengelengkan kepalanya.
“Dia pasti
sangat ketakutan sendirian. Terlepas dari penampilannya, dia mudah takut.” Kata
Yeon
Shin Joo
memberikan pada Rang kalau itu ponsel milik adiknya.
Yeon
melihat foto-foto yang disimpan Rang dan melihat semua foto seperti keluarga.
Ia pun melihat video yang dibuatkan Rang.
[Ini aku... Aku akan segera mati. Jika ada di
saat seperti ini, kau akan segera menyelamatkanku. Kini tidak ada yang
kuandalkan. Habislah aku.,, Jadi, pahami perasaanku sambil menonton wasiat
hidupku, Berengsek.]
[Kukira aku akan merasakan hal hebat sebelum
mati. Mungkin karena kau benar dan aku mudah menyerah, tapi aku merasa getir.
Jadi, jangan bersikap menjijikkan dan menangis.
[Aku
tidak menangis meski kau tidak di sini. Aku hanya minum banyak.] Yeon tahu
kalau Rang itu Pembohong dengan senyuman
[Aku sudah lama mengganggumu, tapi aku tidak
mau minta maaf karena kau lebih buruk. Bahkan saat kita berbagi buah, kau selalu
memberiku potongan besar. Aku tahu kau terobsesi pada telur, tapi kau selalu
memberiku telurmu.]
[Kau melatihku seperti itu, tapi
meninggalkanku demi cinta. Bukankah aku akan menjadi kacau? Aku akan terlahir
kembali sebagai udang Dokdo. Untuk berjaga-jaga, jangan makan udang.
[Pastikan kau juga akan terlahir kembali. Kuharap kau menjadi sangat jelek. Tapi tetap saja...Tapi tetap saja, jika memungkinkan, mari bertemu lagi... Kakakku.]
Yeon
menangis untuk terakhir kalinya memanggil Hyung pada Yeon. Yeon pun pun
menangis karena harus kehilangan Rang karena berkorban untuk dirinya.
Su Ho
berjalan pulang dari sekolah, temanya tahu kalau SuHo itu tidak punya ibu atau
ayah, bahkan mendengar kalau ibunya melarikan diri. Su Ho menegaskan kalau itu
tidak benar. Temana mengejak kalau Su Ho itu juga miskin.
“Aku
melihatnya saat kami satu kelas.”kata Temanya lalu mengejek Su Ho sambil
menyanyi ♫ Kau miskin ♫
Saat itu
Yoo Ri datang memanggil Su Ho,Su Ho tersenyum berlari menghampiri Yoo Ri sudah
seperti ibunya. Yoo Ri dengan pakaian yang mahal pun mengajak Su Ho pulang. Su
Ho mengangguk dan memeluknya.
“Kami
tidak miskin.” Kata Yoo Ri lalu mengancam dengan kepalan tanganya. Keduanya pun
ketakutan dan hanya diam saja. Su Ho mengejek dua temanya.
“Aku
tepat waktu, bukan?” ucap Yoo Ri. Su Ho menganguk dan mereka saling high five.
Yeon
melihat dari kejauhan kalau Yoo Ri dan Su Ho sudah seperti anak dan ibunya yang
dipertemukan dan ditolong oleh adiknya. Yeon akhirnya pergi ketempat Rang dan
duduk menemani adiknya.
[Kebaikan Rang yang tidak disengaja tidak
sengaja diwariskan ke generasi berikutnya. Metode mereka mungkin masih agak
kacau, tapi mereka mencintai seseorang.]
**
Tuan Hyun
memijit bahu Nenek Yeon mengaku kalau bekerja dengan baik hari ini. Yeon
datang, Tuan Hyun berteriak bahagia melihat Yeon datang. Yeon mengaku kalau merindukan
Nenek. Nenek Yeon acuh menyuruh Yeon Berhentilah bersikap menyedihkan karena
itu Norak sekali.
“Kau cari
bantuan untuk menyelamatkanku.” Kata Yeon. Nenek Yeon mengelak kalau tak
mungkin melakukanya.
“Dia
menelepon setidaknya 200 kali. Kakaknya bahkan memblokirnya.”kata Tuan Hyun.
Nenek Yeon melirik sinis pada suaminya.
“Kau
tidak bisa hidup tanpaku, bukan?” ejek Yeon memeluk neneknya. Nenek menyuruh
Yeon pergi saja.
“Aku
memang berencana untuk segera pergi. Hari ini kali terakhir kau akan
melihatku.” Kata Yeon. Tuan Hyun bingung ingin tahu alasanya.
“Aku tidak
bisa datang ke sini lagi. Kini aku manusia. Aku harus hidup di antara manusia.”
uca Yeon
“Kalau
begitu, kau akan bertemu Yeon saat dia meninggal.” Kata Tuan Hyun
“Astaga.
Membahas kematian bisa membawa sial! Sangat sulit menghidupkannya kembali.” keluh
Nenek Yeon
“Terima kasih banyak sudah bersikap baik kepada berandal sepertiku. Kau membuatku bekerja keras sampai Ji-ah kembali hingga pikiranku bisa tetap waras. Berkat kalian berdua. aku bisa sampai sejauh ini” ucap Yeon
“Hiduplah
dengan baik. Hidup sebagai manusia akan jauh lebih sulit dari dugaanmu, tapi
kau pasti bisa mengatasinya.” Kata Tuan Hyun. Yeon menganguk mengerti.
“Kalian
berdua harus sehat dalam waktu lama. Aku permisi.” Kata Yeon pamit pergi.
“Hei...
Selagi kau di sini, makanlah tteokbokki sebelum pergi.” kata Nenek Yeon. Tuan
Yeon mengeluh kalau harus keluar dan membeli tteokbokki itu. Nenek Yeon pikir
kalau itu sudah jelas.
Tuan Hyun
mulai makan dan mengeluh kalau ini pedas sekali. Nenek Yeon heran suaminya yang
merasa pedas dan meminta agar bersikaplah dengan benar. Tuan Hyun pikir Meski
sedang, rasanya tetap pedas lalu berkomentar Sundae di tempat ini enak.
“Nenek
masih menjadi penggila kerja.” Gumam Yeon melihat keduanya yang sudah kompak.
“Rasa
tteokbokki sangat penting.” Kata Nenek Yeon. Tapi tuan Hyun pikir kalau
odengnya itu enak.
“Jika ada
satu hal yang berbeda, yaitu terkadang, pasangan ini terjaga semalaman untuk
membicarakan mendiang putra mereka. Serta tteokbokki terasa enak meski tingkat
kepedasannya sedang.” Gumam Yeon. Tuan Hyun masih terus mengeluh kalau pedas
sekali dan tetap memakanya.
Yeon
masangkan cincin ditangan Ji A, cincin dari setangkai bunga. Ji A memakai gaun
yang diberikan Yeon padanya. Mereka melakukan ikatan pernikahan ditengah
ilalang. Yeon memasangkan mahkota bunga dikepala Ji A.
“Begini...
Cinta abadi... Aku tidak yakin soal itu. Tapi kau suka paha ayam, dan aku suka
dada ayam. Kau suka kuning telur, dan aku suka putih telur. Artinya kita
pasangan yang sempurna.” Ucap Ji A
“Kau pasti
wanita pertama dalam sejarah yang memakai ayam dan telur untuk mengekspresikan
cinta.” Ejek Yeon. Ji A hanya bisa tertawa.
“
Akhirnya kita menikah.”kata Yeon. Ji A juga senang akhirnya Yeo menjadi
manusia.
“Manusia
adalah kata yang menarik. Menjadi manusia berarti mencintai. Aku punya
kepribadian yang cukup buruk. Dan aku tidak terbiasa menjadi manusia. Tapi aku
tahu cara mencintai... Aku mencintaimu...” ucap Yeon.
“Aku juga
mencintaimu.” Kata Ji A dan mereka pun saling berciuman ,saat itu terlihat
bunga mulai berguguran dan dibawa oleh angin.
Tuan Hyun
yang ada diluar gedung melihat ada Bunga di musim gugur. Nenek Yeon memberitahu
kalau Ini perayaan, Bunga, pohon, dan angin berkata kepada pemilik lama mereka,
"Selamat tinggal." Terima kasih untuk semuanya."
Yeon
melihat video saat mereka melakukan pernikahan dan seperti memberikan suara
dubbing “Gumiho yang sangat tampan dan cintanya hidup bahagia selamanya.” Ji A
mengeluh klau Yeon tak bisa menambahkan suara payah itu
“Istriku
bekerja di media... Semua perkataanku fakta.” Kata Yeon. Ji A memina agar putar
balik videonya. Yeon pun mengikuti perintahnya.
“Sebaiknya
kita punya anak?” ucap Ji A. Yeon pun langsung setuju tapi mencemaskan sesuatu.
Ji A bertanya apa itu.
“Bagaimana
jika putri kita malu karena ayahnya tidak kuliah?” ucap Yeon khawatir.
“Kita
akan memberitahunya bahwa kau melakukan hal yang lebih hebat.” Kata Ji A. Yeon
ingin tahu seperti apa.
“Bahwa
kau menyelamatkan ibunya, dan meski tidak ada yang tahu, kau menyelamatkan
seluruh dunia.” Ucap Ji A. Yeon membenarkan.
“Tapi
siapa bilang dia perempuan?” keluh Ji A. Yeon tak sadar kalau mengatakan itu.
Ji A membenarkan. Yeon merasa kalau itu Tidak mungkin. Keduanya pun bercanda
diatas tempat tidur.
[Rumah
Sakit Hewan Shin-ju]
Yeon dan
Shin Joo terlihat sedang malas berbaring diatas sofa sambil makan ayam goreng.
Shin Joo meminta Yeon jujur Bagaimana perasaannya menjadi manusia, apakah Lebih
baik dari menjadi Gumiho. Yeon mengaku mengira semua akan baik-baik saja, tapi
ternyata tidak.
“Ada
banyak sekali variabel.” Ucap Yeon serius. Shin Joo bingung apa maksudnyaVariabel?
“Aku
mengidap astigmatisme dan penglihatanku berbeda. Coba Lihat ini... Benda ini
bisa langsung membuatmu tampak lebih buruk.” Ucap Yeon duduk mengunakan
kacamatanya.
“Saat
ini, aku mungkin lebih tampan.” Kata Shin Joo tersenyum bahagia dan akan
mengambil fotonya, tapi ternyata wajahnya masih kalah tampan dengan Yeon yang
mengunakan kacamatanya.
“Lebih parahnya lagi, tidak berakhir di sana.” Ucap Yeon mengingatkanya.
Flash Back
Ji A
menarik Yeon ke sebuah tempat, Yeon mengeluh kalau Ji A yang membohonginya karen mengira akan makan es
krim. Ji mengaku tidak berbohong karena
hanya bilang akan mampir ke suatu
tempat. Yeon ketakuta pergi ke Klinik gigi.
“Lebih
baik aku ditikam... Jangan ada lagi suntikan bius.” Kata Yeon. Ji A menarik
Yeon agar bisa Jadilah anak baik.
Yeon
mencoba kabur tapi Ji A menariknya. Ia mengeluh kalau cinta bisa cepat berubah.
Ji A langsung jewer kuping Yeon dan menariknya masuk ke klinik gigi. Yeon pun
tak bisa menolaknya.
“Perawatan
saluran akar gigi tidak tertahankan. Menjadi manusia berarti melawan rasa sakit
yang tidak terduga.” Ungkap Yeon
Saat
malam hari, Yeon masak ramyun untuk Ji A.
Ji A mulai memakanya. Yeon ingin tahu pedapatnya. Ji A memuji aklau
Ramyeon buatan Yeon tidak terkalahkan. Yeon tersenyum bahagia. Ji A pun
bertanya apakahmerkea punya soju.
Yeon
langsung mengambilkanya. Ji A pun minum soju bersama dengan suaminya. Ji A
merasa kalau Ramyeon dan soju itu adalah kehidupan.
Yeon
duduk sendiri ditaman dan terdiam saat melihat seorang anak yang mengayuh
sepeda dan jatuh didepanya. Ia mencoba membantu dan mengingat wajah sianak
mirip dengan Rang yang menjadi adiknya dulu bermain baduk.
“Jika kau
jatuh lagi, cobalah bangun sendiri, mengerti?” ucap Rang. Si anak menganguk
mengerti dan mengucapkan terimakasih.
Ibu si
anak datang menghampiri anaknya yang terjatuh dan si anak memberitahu kalau
kalau Seorang pria membantunya. Yeon tersenyum kalau Rang bukan udang Dokdo.
Ji A
keluar dari gedung dan melihat Yeon sudah menunggu. Keduanya pun berpelukan.
Yeon dan bertanya pada Ji A Bagaimana harinya. Ji A mengaku kalau Tidak ada yang istimewa. Mereka pun menaiki
mobil bersama dan Ji A mengingat sesuatu.
“Aku
melihat pria aneh di kantor polisi hari ini.” Cerita Ji A. Yeon ingin tahu seperti
apa dia?
“Seorang
pria tua memakai topeng Hahoe. Tapi topengnya tidak bisa lepas seolah menyatu
dengan wajahnya.” Kata Ji A.
“Topeng
Hahoe? Apa kau menginjak kotoran burung hari ini?” kata Yeon memastikan
“Aku tidak
menginjak kotoran burung, tapi aku menginjak permen karet.” Kata Ji A. Yeon
tiba-tiba mengumpat kesal. Ji A bingung bertanya ada apa.
“Orang
itu adalah Samjae.” Kata Yeon. Ji A tak mengerti apa itu Samjae. Yeon tahu itu
adalah Kesialan yang menimpa orang setiap sembilan tahun.
“Mungkin ada makhluk yang tidak kita ketahui hidup
di antara kita di dunia ini. Mungkin legenda perkotaan yang dibicarakan secara
luas hanyalah nama lain bagi mereka. Aku sudah mengintip rahasia dunia.” Gumam
Ji A
“Hidup
sebagai manusia berarti hidupmu dipenuhi pengalaman pertama dan terakhir. Salju
pertamaku, langkah pertamaku, piknik pertamaku, saluran akar gigi pertamaku, “
gumam Yeon yang berdiri dibalkon sendirian. Ji A datang mendekatinya.
“dan
cinta pertamaku.. yang abadi.” Gumam Yeon dan mereka pun berpelukan di balkon.
Ji A
tertidur pulas ditempat tidur. Yeon pergi ke tempat penyimpanan payung dan
mengambil payung merah. Seseorang terlihat sedang berjalan sambil melempar
sesuatu dijalan. Yeon datang dengan payungnya memanggil si orang tersebut.
“Hei... Apa
kau Samjae?”ucap Yeon dan terlihat matanya seperti berubah jadi Guminho. Samjae
dengan wajah berbentuk topeng pun ketakutan.
THE END
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak terasa drama Korea trending Start-Up segera memasuki episode terakhir. Drakor yang dibintangi Bae Suzy, Nam Joo Hyuk, Kim Seon Ho dan Kang Han Na ini akan menayangkan episode 15 pada Sabtu (5/12/2020) dan episode terakhirnya yakni episode 16 pada Minggu (6/12/2020).
BalasHapusYuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny
Jadi endingnya lee yeon kembali jadi rubah lagii apaa gimanaa :((
BalasHapusTapi kan katanya manusia dia :(
Ko punya mata rubah lagii dah
Someone pls explain..
Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
BalasHapusdimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802
Bener nih aku baru nonton tp penasaran juga endingnya jd rubah lg apa ya
BalasHapus