PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Nyonya
Hong mendorong stoler dengan perut yang membuncit, seorang ibu pun melihat
kalau anak yang dibawahnya itu anak kedua. Nyonya Hong menganguk. beberapa
tetangga pun mulai berkumpul dan memujikalau anaknya Tampan sekali!
“Dia
perempuan.” Ucap Nyonya Hong. Mereka kaget dan berkomentar kalau Hee-kyung
sangat manis.
“Dia
cantik, 'kan? Dia calon Miss Korea?” kata seorang ibu. Im Joo Kyung yang masih
bayi bisa mengerti ucapan orang dewasa pun mulai menangis.
“Aku tahu
dari reaksi orang-orang sejak kecil bahwa aku tidaklah cantik.” Gumam Joo
Kyung.
Semua
keluarga berkumpul bermain Go Stop, Joo Kyung duduk melihat kakeknya. Tiba-tiba
Sang kake berkomentar kalau Ju-kyung cuma mirip keluarga ibunya. Lalu yang
lainya berkomentar kalau Ju Kyungmirip ayahnya juga.
“Dia
harus operasi plastik.” Kata Kakek. Yang lainya berkomentar Joo Kyung itu pasti
hasil adopsi. Ibu Joo Kyung pun mengeluh
pada sang ayah.
“Kau akan
melukai perasaannya. Kau hanya perlu belajar dengan baik. Mengerti?” bisik
Nyonya Hong. Joo Kyung pun hanya bisa menganguk menahan amarahnya.
Joo Kyung
menonton acara kartun melihat seorang anak perempuan yang berubah menjadi
cantik dengan kekuatanya.
“Layaknya
karakter kartun, aku pernah bermimpi ajaib berubah menjadi peri cantik, tapi..”
Joo Kyung
mengunakan rambut palsu dan juga membawa tongkat layaknya karakter didalam
kartun. Tapi teman-temanya malah menertawakan Joo Kyung yang pasti mengira
dirinya peri dan sangat Percaya diri sekali.
“Dia
berubah jadi monster jelek!” ejek temanya. Joo Kyung pun hanya bisa terdiam
diejek oleh teman-temanya.
“Daripada karakter kartun yang jelita...” Joo Kyung sedih melihat dua bua boneka babi dan juga wajah boneka yang terlihat menyeramkan. Ia pun memilih boneka yang terlihat menyeramkan seperti zombie. Ia pun melihat buku komik dibagian bawah berjudul [TOPENG TERKUTUK]
“Saat
itulah mengetahui, aku lebih seperti karakter komik horor yang terlahir dengan
wajah terkutuk.” Di kamar Joo Kyung pun
lebih banyak boneka yang terlihat menyeramkan dibanding boneka barbie layaknya
perempuan.
Guru
sedang mengajak di kelas sampai akhirnya bel berbunyi. Semua anak pun langsung
mengeser meja dan langsung memoles wajahnya mereka dengan make up. Mereka
sengaja menaruh kaca di atas loker. Se Mi anak yang paling cantik pun terlihat
bangga dengan wajahnya.
“Sial,
rambutku kacau.” Keluh anak perempuan yang sedang mencatok rambutnya. Teman
yang lain mengejek kalau rambutnya itu memang tak pernah bagus.
“Apa Kau
mau baca ini?” tanya Joo Kyung pada Joo Hye Min yang duduk didepanya. Hye Min
pun mengelengkan kepala.
“Apa Kau
mau dengar ini?” tanya Joo Kyung mencolek bahu Hye Min. Hye Min pun menolaknya.
Akhirnya Joo Kyung memilih untuk mendengarkan lagu dan membaca buku komik
sendiri.
“Se-mi,
boleh kucoba lip tint mu?” ucap teman Se Mi, teman pria mengejak Riasan terbaik
pun tak akan membuat secantik dia.
“Memang
untuk kau lihat? Bikin malu saja.” Kata temanya kesal lalu mereka melihat Joo
Kyung yang mengelengkan kepalanya sambil membaca buku.
“Coba
Lihat dia... Menyedihkan banget.” Kata temannya pada Se Mi. Akhirnya Se Mi
memanggil Mandu. Tapi Joo Kyung tak mendengar karena sedang mendengarkan musik
mengunakan earphone.
“Hei,
Mandu.” Teriak Se Mi sambil melempar handuk ke arah Joo Kyung. Joo Kyung pun
melepaskan earphonenya baru tahu kalau Se Mi memangilnya.
“Memangnya
ada yang dipanggil "Mandu" selain kau?Kau Sedang apa? Cepatlah
berlari.” Ucap Se Mi sinis.
Joo Kyung
pun langsung berlari keluar dari kelas.
Mereka pun langsung mengejek Joo Kyun itu memang pesuruh Joo Kyung terlihat marah dan masuk ke dalam
kelas, Semua orang menatapnya. Tapi Joo Kyung hanya memastikan kalau mandu 2
daging dan 1 kimchi.
Di kantin
sudah banyak anak yang mengantri, Joo Kyung akan memesan mandu tapi dua orang
pria langsung menyelaknya. Ia mengeluh kalau ia duluan yang mengantri, tapi dua
pria tak pedulu hanya menatap sinis. Akhirnya Joo Kyung pun mengalah dan
memesan mandu 2 daging, 1 kimchi.
Joo Kyung
berjalan keluar kantin mencoba melihat ke arah lain ingin tahu apakah Hyun-bin
belum datang. Tiba-tiba seorang pria datang membawa karung tepung terigu. Joo
Kyung kaget melihat Hyun Bin yang menyapanya Anak Baik lalu mengambil earphone
dari telinganya.
“Apa Ini
lagu Crash?” ucap Hyun Bin. Joo Kyung tak percaya kalau Hyun Bin langsung tahu.
“Ini klasik... Joo-kyung, kau dan aku punya selera musik yang sama.” Ucap Hyun Bin mencoba mendengarkan musik mengambil dua earphone ditelinganya.
“Keren...
Aku harus tenang... Jangan berdegup kencang. Tolong Jangan berdegup kencang.”
Gumam Joo Kyung tak bisa menahan diri karena Hyun Bin dimatanya sangat menarik.
“Tenanglah!”
teriak Joo Kyung. Hyun Bin bisa tahu kalau Joo Kyung berbicara lalu bertanya
apa yang dikatakan Joo Kyung. Joo Kyung
mengaku bukan apa-apa.
Sementara di kelas, Se Mi dkk mengeluh karena Joo Kyung lama selali dan berpikir kalau sedang mengukus Mandunya sendiri. Ia melihat dijendela dan memangil Se Mi agar bisa melihatnya. Se Mi kesal melihat Joo Kyung berdiri dengan Hyun Bin.
“Bukankah
dia orang kafetaria yang selalu naksir kau?” ucap Temanya. Se Mi tak peduli dan
mengejek kalau Mereka sangat cocok.
Joo Kyung
mengantri mengambil makan siang, didepanya sudah ada Hye Min lalu berbisik
kalau Hyun-bin sangat keren. Hye Min mengaku tak tahu seperti tak mau tahu.
“Dia
bilang dia dan aku punya selera musik yang sama, dan dia tersenyum padaku juga.
Bukankah dia tertarik padaku?” bisik Joo Kyung bahagia. Hye Min tak peduli
mendengarnya.
“Aku
hendak mengungkapkan perasaan besok. Ide bagus, 'kan?” kata Joo Kyung. Hye Min
menjawab tak tahu lalu terdengar dua pria didepan mereka.
“Hei,
lihat Joo kyung. Dia pakai kaus kaki
putih di atas celana ketat hitam.” Bisik remaja pria.
“Jika aku
memberimu 10 juta, kau mau berkencan dengannya?” balas temanya dengan tawa
mengejek.
“Aku tak
mau meski 100 juta.” Kata si pria. Hye Min mendengarnya seperti malu dan
memilih untuk pergi dan akan makan nanti.
Joo Kyung
bingung tapi akhirnya mengambil makana dengan memberikan senyuman pada Hyun
Bin. Ia pun memberanika diri bertanya Bisakah bertemu besok saat makan siang.
Hyun Bin pun langsung menyetujuinya.
“Hei..
Lihat Ju-kyung... Berani sekali dia menggodanya.” Bisik Genk Se Mi. Se Mi yang
melihatnya tak suka melihat Joo Kyung denga Hyun Bin.
Joo Kyung
sibuk membuat cookies di dapur, wajahnya bahagia menyusun bentuk hantu dan juga
love untuk Hyun Bin. Di ruang tengah, Nyonya Hong meminta suaminya agar memijat
bahunya. Im Joo Young, adik Joo Kyung keluar dari kamar.
“Nak,
kenapa kau keluar? Apa Kau lapar? Apa Mau buah?” tanya Nyonya Hong. Joo Kyung
mengelengkan kepala lalu masuk ke kamar mandi.
“Joo-kyung,
kenapa kau tidak belajar? Sedang apa di dapur sepanjang akhir pekan?” tanya
Nyonya Hong melihat Joo Kyung keluar dari dapur.
“Aku
sedang buat sesuatu.” Ucap Joo Kyung menyembunyikan kotak dibalik tubuhnya.
“Perbaiki
nilaimu... Bukankah nilai terakhirmu jelek?” kata Nyonya Hong. Joo Kyung
menganguk mengerti dan langsung bergegas pergi.
“Joo-kyung!
Ibu belum selesai bicara!” teriak Nyonya Hong. Suaminya menyuruh agar
membiarkan Joo Kyung untuk mengurus sendiri.
“Dia
mirip siapa?” keluh Nyonya Hong sambil menatap suaminya lalu meminta agar
memijat bahu kirinya
Tuan Im
meminjat an melirk ke arah ponselnya terlihat pesan [TAMAN KOLOMBUS "Bisakah
kembalikan uang yang kuinvestasikan?"] Nyonya Hong tahu suaminya sedang
memegang ponsel dan meminta agar bisa fokus saja.
Saat itu
kakak Joo Kyung pulang, Hee Kyung terburu-buru melepaskan sepatunya. Sang ibu
bergegas menyambut anaknya dengan senyuman bahagia. Hee Kyung mengaku kalau
sedang mendesak dan akan masuk kamar mandi tapi terkunci.
“Aku
belum selesai.” Ucap Joo Young, Hee Kyung mengeluh agar adiknya segera keluar.
“Kau bisa
Ke toilet kamar tidur utama.” Ucap Joo Young. Hee Kyung pun berjalan sambil
menahan agar tak keluar sebelum sampai kamar mandi. Tuan Im menyuruh anakanya
agar bisa mekakukan pernapasan Lamaze.
***
Di kamar,
Joo Kyung terlihat bahagia memasukan semua kue dan juga ada [TIKET KONSER BAND
METAL] Ia pun sudah menuliskan surat
Untuk Hyun Bin.
“Kau
bodoh.... Si bodoh yang tak mengerti perasaanku. Dan aku, si bodoh yang hanya
memperhatikanmu... "Bodoh sekali. Kenapa aku tak mengerti
perasaanmu?" jerit Joo Kyung histeris membayankan Hyun Bin yang membaca
suratnya.
“Kalau
begitu, mau kau jadikan ini hari pertama kita?” ucap Joo Kyung membayangkan
bicara dengan Hyun Bin mengunakan boneka lalu mencoba menciumnya.
Joo Young
masuk kamar mengeluh agar mengecilkan musiknya, tapi ia melihat sang kakak yang
mencium boneka. Ia pun berteriak kalau Lebih baik buta daripada melihatnya dan
bergegas pergi keluar dari kamar.
Dihalte
bus sebuah poster besar ditempel banyak note "Se-yeon, kau akan selalu ada
di hatiku. Selamat ulang tahun, Se-yeon. Aku harap kau bahagia di surga."
Di remaja melihatnya berkomentar Penggemar
Se-yeon sangat aneh.
“Bukankah
mereka menjelek-jelekkan dia sebelum dia meninggal? Kenapa tiba-tiba sok berduka?
Dasar orang-orang munafik.” Komentar dua remaja. Joo Kyung datang dan duduk di
halte sambil mengetik pada ponselnya.
“Aku akan
menyatakan cintaku kepada pria yang kusuka hari ini. Aku sangat gugup. Doakan
aku... Aku sangat gugup.” Tulis Joo Kyung
Beberapa
orang langsung berkomentar kalau Joo Kyung sangat berani dan meberikan
semangat. Yang lainya berkomentar “Aku harap dia menyukaimu juga, Kau sangat
berani. Semoga berhasil. Kuharap dia menyukaimu juga.
Joo Kyung
naik bus, sopir bus mengemudikan dengan sedikit ugal-ugalan sampai akhirnya bus
bergoyang. Joo Kyung berusaha
menyelamatkan kotak kuenya untuk Hyun Bin.
Saat itu Se Mi datang, beberapa pria langsung menatapnya dan memberikan
jalan pada Se Mi dkk.
Joo Kyung
yang ada berdiri pun harus terdesak sampai ke arah jendela karena terdorong
oleh pria dibelakangnya. Se Mi dkk pun langsung diberikan duduk dibagian
belakang layaknya putri.
Sementara
Joo Kyung terjatuh dan langsung duduk dipangkuan pria didepanya. Si pria
langsung menjerit ketakutan melihat Joo Kyung.
Joo Kyung
akhirnya masuk kelas menaruh kotak kuenya. Se Mi langsung menepuk bahu Joo
Kyung. Joo Kyung seperti ketakutan dan tahu kalau Se Mi ingin membeli Mandu dan
bergegas pergi. Se Mi melihat ada kotak
kue diatas meja Joo Kyung dan langsun melihatnya.
“Hei, apa
ini? Mesin penjual Mandu ? Apa Kue? Sangat jelek. Memalukan sekali. Dia
berusaha keras.” Komentar Se Mi dkk membukanya. Hye Mi yang mendengarnya hanya
bisa terdiam.
"Kakak
bodoh. Dasar bodoh yang tak mengerti perasaanku. Aku juga bodoh." Astaga,
kalimat murahan”ejek Se Mi. Mereka pun tertawa mengejek.
“Apa si
Mandu akan mengungkapkan perasaan hari ini?” tanya Se Mi pada Hye Mi. Hye Mi gugup
menjawabnya.
“Kenapa
kau tak bisa berbicara dengan benar? Aku mengerti kenapa dia berteman
dengannya.” Ejek Se Mi. Hye Mi pun hanya bisa terdiam.
Se Mi
pergi ke kantin bertemu dengan Hyun Bin. Hyun Bin senang melihat Se Mi bertanya
ada apa. Se Mi dengan gaya mengoda bertanya apakah sibuk. Hyun Bin pun ingin
tahu apa yang akan dikatakan.
“Itu...
Mungkinkah kau berkencan dengan Joo-kyung?” kata Se Mi. Hyun Bin kaget dan
heran kenapa Se Mi menanyakan.
“Kau tak
tahu betapa terkejutnya aku saat mendengar itu. Dibandingkan pria tampan
sepertimu, dia tak sebanding sama sekali. Dia tak pantas untukmu. Kalian ada di
level yang sangat berbeda.” Komentar Se Mi
“Ya,
tentu saja.” Kata Hyun Bin. Se Mi melihat kalau Hyun Bin terlalu baik pada Joo
Kyung karena sangat ramah.
“Aku
yakin itulah sebabnya dia pikir pantas untukmu.” Kata Se Mi memuji. Hyun Bin
pikir dirinya memang ramah.
“Akulah
yang salah karena membuatmu merasa seperti itu. Aku benar-benar berengsek.. Berengsek.”
Kata Hyun Bin memukul wajahnya.
“Kak,
jangan begitu... Wajah tampanmu bisa terluka. Sampai jumpai lain kali,
Kak.”kata Se Mi
“Lain
kali? Kapan? Hari ini? Aku punya waktu sekarang.” Ucap Hyun Bin penuh semangat.
Se Mi langsung menjawab Mungkin segera.
“Aku akan
mengirimkan pesan, Sampai bertemu.” Kata Hyun Bin. Se Mi pun pamit pergi dengan
senyuman licik berkomenatr Hyun Bin mudah sekali dan polos.
Di sebuah
dinding terlihat [LISENSI TATA RIAS] Dan beberapa penghargaan. Seorang bibi
terlihat memiliki alis sangat tebal dan menghitam layaknya crayon shichan.
Nyonya Hong langsung memuji si bibi kalau itu Sempurna.
“Kau memang yang terbaik... Bolehkah aku bersantai untuk minum kopi?’ ucap si bibi dan Nyonya Hong menganguk setuju lalu pindah ke pelanggan yang masih berbaring.
“Itu
Terlalu terang terakhir kali..” komentar pelangganya. Nyonya Hong memberitahu
kalau itu Tren terlihat alami.
“Jika
kukeluarkan uang untuk itu, maka aku ingin menunjukkannya.”kata si bibi. Nyonya
Hong pun menganguk mengerti.
“Kenapa
suami tampanmu tak terlihat?” tanya bibi pertama. Nyonya Hong mengaku tak tahu.
“Dia
selalu melihat ponsel belakangan ini. Siapa yang tahu dia sedang apa?” kata
Nyonya Hong tak peduli.
“Mungkinkah
dia berselingkuh?” kata Bibi Kedua. Nyonya Hong berkomentar suaminya boleh
berselingkuh semaunya.
“Asalkan
dia tak dapat masalah uang.” Kata Nyonya Hong dan tiba-tiba dua pria datang ke
salon.
“Apa Kau
ingin merapikan alis?” tanya Nyonya Hong. Si pria yang terlihat garang bertanya
Di mana istri Lim Jae-pil.
Joo Kyung
bertemu dengan Hyun Bin memberikan sesuatu. Hyun Bin bertanya apa itu. Joo
Kyung memberitahu kalau itu tiket konser, kua yang dipanggang dan.... Hyun Bin
ingin tahu apa lagi. Joo Kyung mengaku
kalau itu hatinya. Diam-diam seseorang merekam dengan ponselnya.
“Aku
menyukaimu.” Ucap Joo Kyung. Hyun Bin tak perya kalau Joo Kyung yang
mengungkapkan perasaan
“Aku
Hyun-bin. Wang Hyun-bin... Apa Kau pikir aku mau berkencan denganmu?” ucap Hyun
Bin mengejek
“Kau memanggilku
anak baik waktu itu... Dan selera kita sama.” Kata Joo Kyung berpikir Hyun Bin
menyukainya.
“Aku
ramah karena merasa kasihan karena kau orang buangan. Tapi apa? Jika kau tak
memiliki penampilan, setidaknya milikilah kecerdasan. Apa Kau sebodoh itu? Jika
kau punya waktu untuk melakukan ini, lihatlah cermin sebagai gantinya.” Ejek
Hyun Bin lalu pergi.
Joo Kyung
mengambil kotak kue yang terjatuh sambil menangis, saat itu Se Mi dkk keluar
dari persembunyianya memegang ponsel sengaja mereka kalau pemujanya bisa
melihatnya. Ia mengejek Joo Kyung memang malang
“Gadis
paling jelek di sekolah kita mengakui perasaan kepada pria. Ayo Tepuk tangan...
Terakhir, mari kita dengarkan bagaimana rasanya ditolak dengan begitu dingin.”
Ucap Se Mi. Joo Kyung hanya bisa terdiam
“Luar
biasa... Kau terlihat sangat jelek... Lihat kepalanya.” Ejek Se Mi. Joo Kyung
meminta Se Mi agar berhenti.
“Apa? Kau
sudah di depan kamera... Cepat katakan.” Kata Se Mi. Joo Kyung mendorong Se Mi
agar berhenti.
“Hei,
kau... Beraninya kau memukulnya? Apa Kau mau mati?” teriak teman pria pada Joo Kyung.
“Kenapa kalian sangat membenciku? Kenapa membenciku? Aku tak melakukan kesalahan pada kalian... Kenapa kalian sangat membenciku?” ucap Se Mi menangis. Akhirnya Se Mi mematikan video dan mendorong Joo Kyung.
“Hei...
Apa Mau kuberi tahu? Karena kau jelek... Kau sangat jelek.” Ucap Se Mi menoyor
kepala Joo Kyung .
Joo Kyung
marah memina agar jangan menyentuhnya.
Se Mi dkk terus mengoloknya. Joo Kyung pun melihat Hye Mi yang ikut
merekam video dengan mereka lalu memilih untuk kabur.
Joo Kyung
melihat forum KOMUNITAS SMA YONGPA dan sudah ada video dirinya sangat
menyatakan perasaan pada Hyun Bin. Komentar dari semua murid pun terlihat.
[Prianya
juga tak seberapa. Dia jelek dan berselera buruk. Dia yang paling jelek di
sekolah kita. Darimana dia punya nyali? Aku akan sangat malu bersekolah jika
jadi dia.]
Joo Kyung
hanya bisa menangis histeris dengan nasibnya.
Joo Kyung
pergi ke toilet membasuh wajahnya setelah menangis lalu teringat dengan ucapan
Hyun Bin saat menolaknya. “Jika kau
punya waktu, lihatlah cermin. Jika kau tak memiliki penampilan, setidaknya
milikilah kecerdasan. Apa Kau sebodoh itu?”
“Karena
kau jelek.” Kata Se Mi. Joo Kyung pun menangis mengingat ucapan Se Mi.
Saat
masuk kelas beberapa anak murid langsung memanggil Joo Kyung, Se Mi dkk mengejek aklau Joo Kyung adakah
bintang komunitas mereka. Joo Kyung bingung tapi melihat dilayar TV didepan ada
video dirinya.
Semua
anak pun langsung mengejek Joo Kyung itu Jelek. Joo Kyung hanya bisa menangis
membayangkanya.
“Tak ada
yang menyukaiku... Bagaimana aku bisa bersekolah besok?” ucap Joo Kyung
frutasi.
Joo Kyung
menaiki atap dengan dan melihat sebuah layar besar [DALAM KENANGAN PENUH KASIH
JEONG SE-YEON, SELAMAT ULANG TAHUN KE-18 KENANGAN PENUH KASIH JEONG SE-YEON]
“Tragis
sekali... Dia menuju usia 18 tahun... Aku... Aku tak mau mati.” Ucap Joo Kyung
dan merasakan mulai terasa Dingin.
Seorang
pria tiba-tiba menariknya dan keduanya langsung terjatuh dengan Joo Kyung yang
menindihnya. Lee Soo Ho mengucap syukur bisa menyelamatkan Joo Kyung yang ingin
bunuh diri. Joo Kyung tersadar langsung
berdiri dan panik mencari kacamatanya.
“Kacamataku...Di
mana kacamataku? Aku tak bisa melihat apa pun.” Ucap Joo Kyung kebingungan.
“Apa yang
kau lakukan? Apa Kau mau melompat? Apa Kau sudah gila? Apa Kau hilang akal?
Keadaanm sulit apa hingga kau mau mati? Bagaimana bisa kau menyerah pada
hidupmu seperti ini?” teriak Soo Ho marah
“Aku tak
akan melompat...” ucap Joo Kyung bingung dan tak bisa melihat dengan jelas.
“Kau
harus mencoba atasi kesulitan. Apa Kau pernah memikirkan betapa hancurnya orang
yang kau sayangi?” teriak Soo Ho. Joo Kyung ingin menjelaskan tapi Soo Ho sudah
lebih dulu berbicara.
“Seseorang...
mungkin selamanya hidup dalam rasa bersalah karena tak bisa menyelamatkanmu.
Apa kau Tahu? Tak ada yang bisa dilakukan untuk orang mati. Karena itu jangan
mati.” Ucap Soo Ho dan akan pergi. Joo Kyung hanya terdiam dan membalikan
badanya.
“Kenapa?
Apa Kau mau melompat selepas aku pergi?” kata Soo Ho. Joo Kyung menjawab tidak
“Itu...
Permisi... Kacamataku... Tunggu sebentar!” ucap Joo Kyung berusaha mengejar Soo
Ho.
Soo Ho menuruni tangga dan melihat papan pengumuman [PERAWATAN LIFT] Joo Kyung bisa melihat Soo Ho berhenti dan bertanya apakah ini rusak. Soo Ho tak peduli dan bergegas menuruni tangga.
“Tunggu
aku, Paman!.. Tunggu aku... Tunggu aku... Kau menjatuhkan kacamataku dan
sekarang aku tak bisa melihat apa pun... Aku buta tanpa kacamata. Tanpa
kacamata, aku bahkan tak bisa bedakan kotoran dan Doenjang.” Ucap Joo Kyung
mencoba turun dengan meraba-raba.
Soo Ho
tak peduli dan terus menuruni tangga, tapi saat itu terdengar suara orang
terjatuh. Joo Kyung sudah terbaring di lantai karena tak bisa melihat tangga.
“Permisi...
Apa Kau sudah pergi?” ucap Joo Kyung. Soo Ho tak terdengar suaranya. Akhirnya
Joo Kyung berpikir pria itu pasti sudah pergi.
“Pegang
tanganku dan berdiri.” Kata Soo Ho. Joo Kyung mencoba diri lalu memang bagian
bokong untuk bertumpu. Soo Ho berteriak agar Joo Kyung bisa menjaga tanganya.
“Aku tak berniat meraba-raba badanmu” ucap Joo Kyung. Soo Ho akhirnya membungkuk agar Joo Kyung bisa Naiklah ke punggungnya.
“Terima
kasih... Aku tahu aku lebih berat dari yang terlihat.” Ucap Joo Kyung. Soo Ho
mengejek Joo Kyung memang terlihat berat juga.
“Siapa
yang kau panggil "Paman"?” keluh Soo Ho. Joo Kyung mengaku ingin
menanyakan sesuatu.
“Kenapa
kau di atap?” ucap Joo Kyung. Soo Ho membalas memanggil Joo Kyung bibi agar berhentilah
berbisik.
“Gema suaraku
menakutkan, itu sebabnya. Juga, aku bukan bibi. Apa Kau tak lihat aku pakai
seragam sekolah? Apa kau mungkin. kenal orang yang ada di atap sepertiku?”ucap
Joo Kyung. Soo Ho hanya diam saja.
“Itu
masuk akal... Kau menolongku, lalu kau marah. Aku penasaran apa ada orang terdekatmu
yang meninggal...” kata Joo Kyung dan langsung disela oleh Soo Ho
“Kalau
berkata lagi, aku akan meninggalkanmu.” Ucap Soo Ho sambil mengeluh Joo Kyung
Berat sekali dan trus menuruni tangga. Joo Kyung hanya bisa memberikan
semangat. Soo Ho mengeluh mendengarnya.
“Baik.
Aku takkan berkata lagi... Bibirku tertutup rapat.” Kata Joo Kyung.
Akhirnya
Soo Ho sampai dibawah dan melihat petugas keluar dari lift, ia pun berpikir
kalau liftnya rusak. Si paman memberitahu kalau ini cuma pemeriksaan sebentar
dan merasa mereka tak dengar pengumuman. Joo Kyung pikir Seharusnya mereka
menunggu. Soo Ho pun langsung beranjak pergi dan mendorong Joo Kyung masuk
taksi.
“Hei,
Paman!” teriak Joo Kyung. Soo Hoo mengelh Joo Kyung memanggilnya "Paman" lagi lalu bertanya ada apa.
“Itu...Aku
tak pantas bilang ini, tapi bersemangatlah. Orang yang meninggal tak ingin yang
ditinggalkan menderita terlalu lama. Karena itulah kau harus bahagia. Kau Harus
seperti itu. Mengerti?” kata Joo Kyung. Soo Ho pun hanya bisa terdiam.
Joo Kyung
meminta supir taksi agar mengantarkan ke Bucheon. Ia akhirnya menangis karena
pergi ke sana padahal tak cukup berani untuk melompat. Ia pun sedih karena
belum lama beli kacamata itu dan Ibu pasti akan marah. Ia lalu teringat
sesuatu.
Flash Back
Diatap,
Joo Kyung menelp ibunya sebelum melompat mengaku ingin dengar suaranya.
“Tidak...
Lebih baik begini... Aku tak akan bisa mati jika dengar suaramu... Terima kasih
karena membawaku ke dunia ini dan membesarkanku selama 18 tahun. Aku akan
dilahirkan sebagai putrimu di kehidupanku selanjutnya. Sampai jumpa di saat
itu. Saat itu aku berharap terlahir cantik.” Ucap Joo Kyung mengirkan pesan
terakhir.
“Bagaimana
ini? Bagaimana jika Ibu memeriksa pesan suara? Dia tak boleh dengar.” Ucap Joo
Kyung mencoba menelp ibunya tapi tak diangkat, lalu meminta supir taksi agar
lebih cepat.
Nyonya
Hong tak melihat ponselnya dan hanya terlihat sangat marah didepan suaminya,
dua anaknya seperti pengawal. Tuan Lim seperti sangat bersalah, Hee Kyung
menyuruh adiknya agar membawa ibu mereka ke kamar.
“Hei...
Lepaskan aku... Dasar berengsek.. Apa Mereka menemukan kapal berisi harta karun
di dekat Pulau Ulleung? Apa Kau sungguh percaya itu?” teriak Nyonya Hong marah
“Jika
dipikir-pikir, itu sepenuhnya tak mustahil. Pada tahun 1905, selama Perang
Rusia-Jepang...” kata Tuan Lim
“Aku tak
peduli dengan Perang Rusia-Jepang.. Akan kutunjukan apa itu perang, Berengsek!”
teriak Nyonya Hong. Keduanya anaknya mencoba menahan ibunya agar tak terjadi
kekerasan.
“Kapal terkenal tenggelam selama perang... Itu fakta sejarah. Hidupku akan tenggelam di bawah air karenamu. Apa Kau pikir 500 juta won itu mudah? Bagaimana bisa kau menginvestasikan uang sebanyak itu? Kau berusia 50 tahun, dan kita masih bayar sewa!” teriak Nyonya Hong
“Ayah,
cepat minta maaf!.. Kumohon!” kata Hee Kyung.
Tuan Lim ketakutan mulai meminta maaf pada istrinya.
“Hyun-sook,
aku benar-benar minta maaf... Maafkan aku sekali ini saja.” Kata Tuan Lim
“Jangan
harap aku memaafkanmu. Aku akan membunuhmu hari ini dan membusuk di penjara.”
Teriak Nyonya Hong. Mereka pun saling kejar-kejaran didalam rumah.
***
Bersambung
ke part 2
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
permainan poker dengan pelayanan CS yang ramah dan terbaik hanya di IONQQ :D
BalasHapusWA: +855 1537 3217