PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 02 November 2015

Sinopsis Mrs Cop Episode 17 Part 1

Young Jin berusaha untuk melepaskan tali yang mencekik lehernya, tangannya juga berusaha menarik penutup kepala si pria. Jeratan tali semakin membuat nafasnya sesak dan terbatuk-batuk. Dengan tembakan listik, melumpukan kaki sipelaku lalu membantingnya. Keduanya saling menyerang, si pria dengan sekop dan Young Jin dengan batu.
Nam Jin berjalan keluar rumah karena Young Jin tak kembali ke rumah, melihat ada tas belanjaan yang jatuh dan berisi bir kesukaan dirinya. Young Jin akhirnya bisa melumpuhkan si pelaku karena memukul kepalanya lalu memborgolnya, Nam Jin langsung menjerit histeris melihat kakaknya ada di rumah yang baru dibangun sedang memborgol seseorang.
Young Jin mengatakan ia baik-baik saja, Nam Jin binggung siapa yang diborgol kakaknya, Young Jin mengelengkan kepala karena juga tak tahu dan yakin adiknya itu pasti kaget. Nam Ji berteriak sudah pasti lalu memeriksa keadaan kakaknya yang terlihat mencoba bernafas dengan baik. Young Jin meminta Nam Ji membawa Ha Eu menginap di rumah temanya Ah Ra dan jangan memberitahu apapu pada anaknya. 

Young Jin membawa si pelaku dengan memborgol tanganya di tengah hutan, berteriak menanyakan siapa yang menyuruhnya. Si pelaku berbicara bahasa mandarin, mengetahui polisi korea yang tak boleh membunuh, dengan nada mengejek menyuruh Young Jin untuk membunuhnya.
Sebuah mobil hitam datang, Mabbaki turun dari mobil dengan dua anak buahnya. Young Jin memberitahu pelaku yang berbicara bahasa Cina jadi menyuruh Mabbaki mencari tahu siapa yang menyewa untuk membunuhnya, lalu lebih baik menguburnya kalau memang tidak bicara karena akan pusing jika membawa ke kantor polisi dengan pria yang mengunakan bahasa china. 

Sek Yoon membisikan berita pada Tae Yoo dalam ruangan kerjanya. Young Jin sambil menelp, menunggu di dalam mobilnya dan Mabbaki membuat lubang besar agar bisa mengubur si pelaku.
Tim 1 pun kebinggungan tentang keadaan Young Ji sekarang. Setelah lubang besar dibuat, Mabbaki langsung mendorong si pelaku yang hanya mengunakan celana pendek masuk ke dalam lalu menyuruh anak buahnya agar mulai menguburnya. Si pelaku terlihat panik, Mabbaki mulai berdoa agar arwah si pelaku tenang setelah dikubur-kubur nanti.
Si pelaku pun mulai mengunakan bahasa korea memohon agar bisa menyelamatkanya. Mabbaki terus saja berdoa, Si pelaku berteriak berjanji akan memberitahukan semuanya. 

Young Jin turun dari mobilnya, Mabbaki memberitahu si pelaku sudah bisa berbicara dengan bahasa korea yang benar. Young Ji meyakinkan apakah nanti si pelaku akan berubah. Mabbaki dengan memukulnya meminta si pelaku agar berbicara dengan bahasa korea. Si pelaku dengan tangan diatas kepala dan bertelanjang dada berbicara bahasa korea, berjanji akan memberitahu semuanya. 

Joon Ho masuk ke dalam ruang rapat sangat panik karena mengetahui keadaan Young Jin dan ingin memberikan pelajaran. Seo Won berusaha menahannya, Young Jin memintanya untuk tenang walaupun bagian bahu da lehernya terasa sakit. Do Young geram harus membiarka semuanya, menurutnya mereka harus melakuan penyelidikan resmi.
“Siapkan mobil patroli untuk berjaga-jaga pada jam Kapten Choi 24 jam sehari. Jae Duk dan Se Won, kalian berdua harus tetap disampingnya sekarang. Cepat panggil polisi dan beritahu mereka untuk mengirim mobil patroli.” perintah Joon Ho panik, Young Jin meminta untuk tak melakukanya karena Ha Eun sudah ada di rumah Ah Ra.
“Dengarkan aku baik-baik. Ini adalah pembunuhan kontrak profesional. Para pembunuh kontrak yang terhubung pada geng. Kita tidak tahu apa yang mereka lihat atau bagaimana untuk berhubungan dengan mereka. Satu-satunya koneksi yang kita tahu tentang seseorang yang disebut Dokter Hwang di Ansan. Jadi kita harus fokus menemukan Dokter Hwang.” tegas Young Jin sudah menerima informasi dari si pelaku. 

Young Jin sengaja datang ke kantor Tae Yoo agar bisa memberitahu secara pribadi dengan keadanya sekarang, karena pasti kecewa melihat dirinya yang masih hidup. Tae Yoo mengejek Young Jin yang kurang tidur sampai berbicara tak masuk akal padanya.
“Ketika Aku masih remaja  menemui seorang peramal yang sangat terampil dengan ayahku, yang kau bunuh. Dia mengatakan kepadaku bahwa aku memiliki nasib baik yang sangat kuat. Jika aku mati, itu akan terjadi karena kekuatanku sendiri dan tidak akan ditakdirkan untuk mati di tangan siapa pun.” tegas Young Jin menantang.
“Apa kau tahu ? Seekor binatang yag takut selalu menyalak keras dengan sendirinya.” ejek Tae Yoo
Young Jin memperlihatkan sebuah USB, menurutnya kalau Tae Yoo tahu isinya pasti akan merasa gelisah, memberitahu kalau Seo Seung Woo si pembunuh berantai memberikan imbalan untuk membunuh seseorang, jadi sekarang Tae Yoo bisa menunggu saja apakah akan menepati janjinya pada Seung Woo atau tidak. 

Tae Yoo gelisah di dalam kantornya, Pengacara Kim datang di perintahkan untuk mengatur jadwal pertemuan dengan Kongres Kim karena ada hal yang mendesak sehingga harus bertemu dengannya. Pengacara Kim menanyakan mengenai apa. Tae Yoo berteriak kalau keadaan sangat mendesak atur pertemuannya.
Jae Duk dan Se Won mendapatkan pernyataan dari si pelaku penyerangan pada Young Jin. Do Young dan Jin Woo mencari tahu tentang Dokter Hwang dari para gangster yang tersebar di sebuah tempat. Joon Ho juga mencari tahu lewat telp, sementara Tae Yoo bersama Pengacara Kim bertemu dengan Kongres Kim untuk melakukan lobby. 

Young Jin melonggo melihat dokumen yang dibawa Joon Ho padanya. Joon Ho menceritakan Seorang mantan teman sekelasnya bekerja di Badan Intelijen Nasional. Do Young langsung memberikan jempolnya karena atasannya itu memang luar biasa.
“Aku akan pergi bertemu Dokter Hwang. Jae Deok dan Jin Woo, Kalian berdua bisa datang denganku” ucap Joon Ho
“Baiklah... Do Young dan Se Won, pahami lagi lebih pernyataan itu lagi. Awasi dengan hati-hati dan pastikan mereka tidak dapat mengubah pernyataannya.” perintah Young Jin, semua mengerti dan langsung bergerak. Young Jin melihat dengan jelas foto Dokter Hwang yang dicarinya. 

Seorang anak laki-laki menadahkan tangan seperti saat Sek Yoon memberikan amplop, Joon Ho juga memberikan amplop pada anak itu. Lalu perlahan-lahan, Jin Woo dan Jae Duk sengaja mengikutinya dari belakang.
Baru sampai di pertengahan jalan, ketiganya dihadang oleh sekelompok orang. Joon Ho mengeluh karena tak membawa pistol, menurutnya aturan penggunaan senjata bagi polisi harus diubah.
Preman itu bertanya apakah tiga pria itu adalah polisi, Joon Ho membenarkan lalu meminta mereka tetap tenang karena beberapa dari pria mulai mengeluarkan pisaunya. Si preman pun mengancam Joon Ho kalau tak akan menyerah jadi menyuruhnya untuk pergi sekarang.
Joon Ho merasa sebagai polisi yang menyedihkan kalau meninggalkan tempat itu dan langsung mulai berkelahi dengan preman yang menghadang jalan. Hanya hitungan beberapa menit, mereka bisa melumpuhkan semua preman hanya dengan tangan kosong. 

Di tempat laundry
Joon Ho yang kelelahan memberikan borgolnya sambil minum. Jae Duk memperlihatkan pernyataan semua kejahatan yang dilakukan Dr Hwang serta dendanya. Dr Hwang hanya melihat sekilas lalu mengajak mereka untuk melakukan di jalur hukum saja.
“Lewat jalur hukum terlalu melelahkan bagi kami. Kami hanya akan memanipulasi beberapa bukti dan memberikannya kepada para pejabat, Karena kita orang yang sibuk! Jadi, kau dapat kembali ke Cina dan lakukan pengadilan di sana. Wow, kau akan mendapatkan hukuman mati kelihatannya, bahkan tidak hanya sekali. Kau perlu dihukum berkali-kali.” ucap Joon Ho melihat berkas yang dibawanya.
“Oke... katakan padaku apa yang kau inginkan.” kata Dr Hwang mulai ketakutan
“Itulah maksudku. Kami melakukan ini karena kami ingin sesuatu dan bukan untuk mencuri uangmu. Kami hanya perlu kau memberikan informasi yang harus kami tahu Lalu aku akan membiarkanmu hidup nyaman di penjara Korea.” jelas Joon Ho 

Joon Ho kembali ke tempat Young Jin memberitahu semua preman itu tak tahu siapa yang menyuruhnya karena setelah uang dikirim, langsung segera diberikan pada pembunuh bayaran. dan memberiakan akun bank menyimpan uangnya.
Do Young sudah melihat akun bank tersebut seperti sebuah akun tiruan, Young Jin pikir seseorang dengan sengaja menyimpan uangnya dibeberapa akun, jadi meminta agar anggotanya segera mencari tahu orang yang menyetorkan uang ke rekening itu.
Jin Woo dan Do Young mencari tahu dari CCTV Bank yang memberikan setoran uang pada akun milik Dr Hwang. Young Jin memeriksa akun rahasia milik Kepala Yum, Joon Ho yang melihatnya tak percaya bahwa ketuanya bisa melakukan seperti itu padanya, lalu menanyakan rencana Young Jin dengan hal ini.
“Aku akan melaporkannya pada Inspektur dan mengatakan tentang yang terjadi padamu Fakta bahwa ada begitu banyak terdaftar berarti Presdir Kang memiliki banyak perlindungan. Pertama, kita perlu menyelidiki orang di sekitar nya Kemudian dapatkan mereka semua dalam satu tujuan.” jelas Young Jin. 

Do Young masuk ke dalam ruangan dengan nafas terengah-engah memberitahu sudah menemukan orang yang membuat deposit ke rekening akun tiruan. Youn Jin dan timnya melihat rekaman CCTV ada Sek Yoon dengan membawa koper masuk ke dalam bank.
Se Won pikir mereka harus segera menangkap Sek Yoon karena sudah menemukan bukti. Jong Ho  pikir Sekretaris Yoon bisa mengatakan bahwa ia sendiri yang menyewa pembunuh tapi sulit untuk mendapatkan Presdir Kang. Do Young sangat yakin Presdir Kang yang memerintahkannya, tapi mengapa harus Sek Yoon yang bertanggung jawab. Jong Ho menegaskan oleh sebab itu pembunuhan sulit dibuktikan.
“Mengapa kita tidak membawa dan mengintetogasinya?” saran Se Won
“Kita kurang bukti untuk menuduh Presdir Kang untuk kasus pembunuhan. Jadi Kita harus mendapatkannya dalam satu tangkapa.. sehingga ia tidak pernah bisa keluar dari itu.” tegas Young Jin. 

Young Jin dan Jong Ho menemui Kepala Yum yang tinggal jauh dari Korea karena kena skors. Jong Ho terlihat benar-benar tak bisa berkata apa-apa tentang kelakuan Kepala Yum padanya. Kepala Yum meminta maaf.
“Aku tidak datang ke sini untuk mendengar itu. Kenapa kau menipu bahkan bohong padaku? Apa Kau melakukannya hanya untuk uang? Aku dengar bahwa kau yang memerintahkan polisi yang menjaga Park Dong Il menyingkir dan kau yang mengirim sms mereka saat kami membuntuti Presdir Kang. Selain itu  Aku sudah mengkonfirmasi bahwa kau menyingkirkan mobil patroli pada saat kejadian ledakan api. Aku tidak peduli padamu kau adalah temanku, yang aku rasakan sekarang  hanya ingin menembakmu.” ungkap Jong Ho benar-benar kecewa
“Aku lebih suka jika kau menembakku.” komentar Kepala Yum tanpa mau menatap Jong Ho
“Presdir Kang menyewa pembunuh bayaran dan mencoba membunuh Choi Young Jin. Dia hampir mati!!!! Yum Sang Min yang aku tahu, kau sosok yang mengurus juniornya lebih baik dari orang lain. Jika sesuatu seperti itu terjadi, dia akan gila dan kehilangan, Selain itu akan sudah mengalahkan Presdir Kang sampai mati!”teriak Jong Ho 

Kepala Yum benar-benar kaget mengetahui Tae Yoo berani melakukan itu padanya. Young Jin memberitahu Kepala Yum yang membiarkan pergi ke Amerika, tapi menurutnya sekarang Kepala yum.tidak bisa pergi diam-diam seorang sendiri.
“Aku akan memintamu satu hal. Orang yang membunuh ayahku, apa kau sudah tahu Presdir Kang pelakunya sejak awal?” tanya Young Jin dengan berkaca-kaca, Kepala Yum tak berani menatapnya.
Young Jin ingin mengeluarkan pistolnya, akhirnya mengeluarkan borgol dan siap memborgol kedua tangan atasanya. Ketua Yum menatap Young Jin mengucapkan permintaa maafnya dan meminta waktu supaya bisa berganti baju lebih dulu. 

Kepala Yum mengunakan pakaian polisi dengan pangkatnya sebagai kepala, lalu menatap kearah jendela dengan wajah tersenyum. Setelah itu mengeluarkan pistol dan menaruh dikepalanya, terdengar suara tembakan.
Young Jin dan Jong Ho benar-benar kaget, lalu berlari masuk ke dalam penginapan da menemukan Kepala Yum sudah tergeletak dengan kepala yang bersimba darah. Jong Ho menjerit histeris berusaha membangunkan Kepala Yum, Young Jin hanya diam diam dengan wajah sangat shock karena Kepala Yum memilih untuk mengakhir hidupnya dengan cara bunuh diri. 

Sebuah catatan terakhir yang ditulis Kepala Yum dengan terselip foto anak dan istrinya, serta rekaman suara saat bertemu dengan Tae Yoo di pinggir sungai Han. Young Jin mendengarnya, sendirian percakapan tersebut
 “Aku membaca di surat kabar bahwa Lee Jung Ho geng Distrik Barat sudah meninggal. Apa kau juga yg melakukannya?” tanya Kepala Yum.  
“Apa kau itu Park Dong Il atau Lee Jung Ho, Aku katakan orang mati tidak bisa lagi berbicara.” komentar Tae Yoo, Kepala Yum merasa nanti Tae Yoo juga akan membunuhnya.
Petinggi polisi sangat kesal karena Kepala Yum memilih untuk bunuh diri. Young Jn memberikan rekaman bukti kejahatan yang sudah dilakukan Presdir Kang dan catatan yang ditinggalkan Kepala Yum.
“Aku tidak bisa menebus kesalahanku melalui kematian, tapi Aku tidak punya jalan lain selain ini. Meskipun dengan gaji kecil, polisi di luar sana masih menjaga integritas mereka dan giat bekerja. Aku ingin menundukkan kepalaku dan meminta maaf.”
Setelah membaca catatan itu, Petinggi polisi memerintahkan untuk segera  mendapatkan Presdir Kang dan ia akan mengurus semua orang yang mendukung Presdir Kang.Jika mereka tidak bisa menghukum Presdir Kang, maka mereka  tidak bisa menyebut diri kita polisi bangsa ini.
bersambung ke part 2 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar