PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 02 November 2015

Sinopsis Mrs Cop Episode 18 Part 2

Young Jin masuk ke dalam ruang operasi, diluar Ha Eun menangis takut ibunya bisa meninggal. Nam Jin dengan menahan tangisan yang menenangkan keponakan kalau semua pasti akan baik-baik saja. Istri Jae Duk datang, Nam Jin dengan sedih menanyakan apa yang harus dilakukanya.
“Ha Eun, pasti semua akan baik-baik saja. Ibumu akan baik-baik saja. Kau tahu orang seperti apa Ibumu. Dia bukan akan terkena kanker, tapi karena kegigihannya akan mati lalu hidup kembali.  Ibumu tidak akan pernah mati, jadi jangan menangis, oke?” ucap Nyonya Hong mengelus wajah Ha Eun yang terus menangis sesunggukan.

Jong Ho langsung datang menemui Kongres Kim langsung memberikan pukulan karena berani mengalihkan orang yang masih hidup dinyatakan sudah meninggal, sambil mengumpat memberikan surat perintah penangkapanya. Kongres Kim dengan memegang pipinya yang sakit membacanya.
Do Young dan Jin Woo membawa bagian forensik yang memalsukan hasil DNA Tae Yoo yang masih hidup. Wartawan langsung mengerubungi saat Kongres Kim dibawa masuk ke kantor polisi dengan Jae Duk dan Se Won. Petinggi polisi pun memberikan penyataan pers tentang kasus Tae Yoo pada wartawan. 

Jong Ho menemui dokter meminta agar menyelamatkannya Young Jin. Dokter menjelaskan semua usaha yang tersisa adalah hanyalah menunggu kesadarannya. Young Jin masih tak sadarkan diri dengan bantuan alat, Jong Ho, Ha Eun dan Nam Jin masuk ke dalam ruangan Jong Ho memohon agar Young Jin bangun karena tak bisa meninggal dengan cara seperti itu.
“Ibu. Bagaimana denganku, anakmu Ha Eun? Aku bilang akan menjalani hidup hanya memikirkanmu selamanya. Kumohon bangun, Ibu. Kau mengatakan akan menjalani hidup  hanya memikirkan aku juga. Kumohon ibu bangun.” ucap Ha Eun menangis sesunggukan. Jong Ho memberikan pelukan pada Nam Jin yang hanya diam menatap kakaknya, tangan Young Jin sedikit bergerak. 

 [DUA BULAN KEMUDIAN]
Jin Woo melihat beberapa preman dengan kayu dan pipa besi memilih untuk berkelahi lain waktu saja karena orangnya terlalu banyak. Do Young mengingatkan perkataan Jin Woo agar bisa tak memperlihatkan rasa takut di depan penjahat. Jin Woo menanyakan keyakinan Do Young untuk melawan preman.
Do Young mengangguk yakin, Jin Woo meminta untuk mengeluarka senjata dan mengeluarka pistol, sementara Do Young mengeluarkan pemukul mengejek untuk apa mengeluarka itu. Jin Woo menegaskan berapa banyak orang yang didepanya. Do Young tahu Jin Woo itu pintar berkelahi jadi tak perlu takut.
Jin Woo menanyakan apabila nanti terluka, Do Young mengejek seniornya itu lebih menakutkan dari yang dilihat. Do Young lebih dulu melawan para preman dengan pemukulnya, Jin Woo melawan dengan tangan kosong. Beberapa kali Do Young kena pukul dari preman.
“Kalau kalian menyentuh ujung rambut sekalipun dari dirinya, Kalian semua akan mati!” ancam Jin Woo yang tak ingin Do Young terluka, Do Young tersenyum sumringah mendengarnya dan sengaja melawan preman kembali. Akhirnya mau tak mau Jin Woo juga melawan preman agar Do Young tak terluka. 

Jae Duk melonggo melihat Do Young dan Jin Woo menangkap semua preman yang sudah di giring ke dalam kantor polisi. Se Won tak percaya keduanya bisa menangkap semuanya setiap hari. Jae Duk memuji keduanya yang sudah berkerja keras walaupun Kapten mereka tak ada dikantor.
Do Young terlihat sangat bangga bisa melumpuhkan semua preman walaupun masih pemula. Jin Woo yang kesakitan meminta merek menginterogasinya. Se Won pun akhirnya mengambil alih jadi meminta agar mengikutinya. 

Do Young membantu Jin Woo yang terluka dibagian pipi, Jin Woo berteriak kesakitan meminta agar juniornya pelan-pelan. Do Young mengejek Jin Woo seperti anak kecil yang merengek. Jin Woo menegaskan  memang benar sakit, Do Young malah mengodanya bertanya dibagian mana yang sakit. Jin Woo memegang tangan Do Young saat akan mengoleskan obat kembali.
“Kau tidak suka melihatku kesakitan dan terluka, kan? Baiklah, aku akui tidak menyukai kalau kau sakit atau terluka. Jadi, Aku memohon padamu perlakukan aku dengan baik. Jangan melakukan hal-hal berbahaya jika sedang bermain-main.”ucap Jin Woo
“Sunbaenim, Aku akan memastikan kau tidak akan sakit atau terluka. Kau tahu aku memiliki kinerja yang baik bulan ini, kan?” kata Do Young mengurangi sedikit gugupnya dengan berpura-pura memberikan tembakan.

“Aku mendengar kau akan segera dipindahkan ke departemen lain.” ucap Jin Woo sedih
“Dari mana kau mendengar itu? Aku bilang akan tinggal di sini. Tapi, aku harus bekerja di unit patroli lokal karena rolling dalam penugasan. Setelah aku memenuhi semua persyaratan rolling tugas maka Aku akan datang kembali pada tim Kejahatan kekerasan.” kata Do Young bangga.
Jin Woo melihat Do Young sangat menyukai tim Kejahatan Kekerasan, lalu mengkhawatir pada pria yang kencan dengannya. Do Young pikir kalau memang Jin Woo khawatir meminta agar mengenalkanya pada seseorang. Jin Woo pikir tak perlu karena pria-pria itu akan marah padanya.Do Young merasa tak ada yang salah denganya.
“Ketika aku melihatmu... kau menyenangkan, berani, dan punya wajah cantik. Tapi, jujur ​​saja, kau gadis yang tidak menyenangkan ketika disukai orang.” ejek Jin Woo, Do Young yang tadinya tersenyum sedikit cemberut lalu kembali tersenyum.
“Jika kau melihat dekat, kau bisa lihat pesonaku yang terpendam” ejek Do Young lalu keluar ruangan dengan wajah cemberut. Jin Woo berteriak memanggil Do Young yang meninggalkanya. 

Jong Ho membawakan makanan untuk Young Jin yang tertidur, Young Jin terbangun langsung duduk merasa apabila tidur nanti tidak pernah bangun lagi. Jong Ho mengejek Young Jin yang mengunakan cara mengunaka bibirnya seenaknya. Young Jin pikir mengatakan itu tanggung jawab, Jong Ho menyuruh Youn Jin itu untuk operasi pada bibirnya. Young Jin mengeluh karena sebelumnya itu menyukai bibir cemberutnya.
“Peluru sudah membawamu ke rumah sakit, tapi dampaknya malah di tempat yang tidak berguna.” komentar Jong Ho kesla
“Berkat itu, aku menyingkirkan usus buntu tidak berguna diperutku, sekarang  aku merasa sedikit lapar. Coba  Ambilkan aku semangkuk nasi.” pinta Young Jin.
Jong Ho mendorong meja makan, Young Jin mengeluh melihat nasi yang hanya sedikit. Jong Ho baru pertama kali melihat seorang pasien yang suka makanan rumah sakit. Young Jin mengaku masih sakit, Jong Ho sudah tahu dari dokter Young Jin bisa keluar bahkan bisa lari maraton. Young Jin tetap merasa masih sakit, dengan makan lahap.
“Apa kau pernah melihat seorang pasien yang sakit makan begitu lahap?” ejek Jong Ho
“Ternyata Kau masih belum menikah karena itu kau begitu buruk mengetahui bagaimana perasaan wanita. Jika seorang wanita mengatakan dia merasa sakit, maka itu kesempatan yang baik merayunya. Ketika ada seorang wanita yang hamil atau sakit, maka mereka benar-benar ingin diperlakukan dengan baik.
“Sejujur, apa kau sekarang terbuka untuk digoda?”tanya Jong Ho, Young Jin mengeluh sikap atasanya itu lalu cepat-cepat makan. Jong Ho meminta Young Jin makan pelan-pelan. 

Spanduk bertuliskam [PROMOSI ANGGOTA DIVISI KEKERASAN KEJAHATAN] Young Jin menerima satu pin lagi dan diberikan bunga oleh petinggi polisi, semua anggota polisi memberikan tepuk tangan yang meriah. Yang lainnya juga sudah lebih dulu mendapatkan promosi begitu juga bunga ditangan mereka.
Petinggi polisi memberikan selamat dan menanyakan keadaan Young Jin sekarang, Young Jin mengatakan baik-baik saja dan mengucapkan terimakasih. Setelah itu semuanya memberikan hormat pada semua petinggi yang diruangan.  

Jong Ho datang ke rumah Young Jin dengan mengendong Ha Eun yang membawakan hadiah dengan memujinya anak yang cantik. Ha Eun memberikan kecupan dipipi dengan mengucapkan terimakasih. Jong Ho bangga menghargai ciuman itu 1 juta won.
Young Jin menegur Jong Ho yang datang telat, Do Young mengucapkan selamat pada Jong Ho yang diangkat menjadi kepala, semua juga memberikan selamat dan juga tepuk tangan. Jong Ho pun mengajak semuanya mulai minum, semua pun mulai bersulang termasuk Ha Eun yang duduk dipangkuan Jong Ho dengan minum jus. 

Papan nama bertuliskan [KEPALA - PARK JONG HO] lalu Young Jin mengejeknya dengan memanggil Kapten Park menurutnya wajahnya lebih baik saat menjadi ketua. Jong Ho menyuruh Young Jin juga bergerk karena telah di promosikan dan sudah tak bisa lagi menjadi kapten tim tapi sebagai Kapten Staff. Young Jin mengatakan tak ingin.
“Kau sudah melangkah maju untuk orang lain tidak jarang mendapatkan kesempatan untuk memimpin sebuah tim. Apa kau akan tinggal di sini selama 1.000 atau 10.000 tahun?” ucap Jong Ho,
“Aku ingin berada di jalan-jalan luar sana.” kata Young Jin ingin tetap menjadi detektif.
“Aku tak mau tahu,  Aku sudah membicarakannya dengan inspektur dan Kau mengetahuinya.” tegas Jong Ho
Young Jin memanggil nama atasanya seperti teman. Jong Ho memperingatakan Young Jin agar menghormatinya sebagai atasanya, lalu mengancam akan memecat apabila menolaknya. Young Jin khawatir dengan anggota timnya sekarang, Jong Ho memberitahu Do Young telah ditunjuk untuk stasiun patroli lokal dan akan membuat permintaan tugas  untuk Jae Duk, Se Won, dan Jin Woo, dan mengingatkan Malam Intens minum dengannya. 

Young Jin mendatangi timnya tentang akhir dari tim mereka, kalau akan ada ketua tim yang baru. Jae Duk mengakui merasa kecewa karena Young Jin meninggalkan mereka di promosi. Se Won juga merasakan hal yang sama dengan wajah sedih.
Do young tahu mereka tidak bisa lagi berkerja bersama tapi menurutnya Young Jin akan berada terus sebelah mereka. Jae Duk pikir walaupun mereka jauh pasti tetap ada didepanya, tapi memberikan selamat juga. Jin Woo juga melakukan hal yang sama, mengucapkan selamat dan berterima kasih karena sudah menjadi manusia yang sebenarnya. Young Jin menatap semua timnya dengan berkaca-kaca mengucapkan terimakasih.
“Aku akan ditunjuk minggu depan, jadi Aku masih pemimpin tim kalian untuk minggu ini. Selama aku di sini, tetap melakukan apa yang kalian lakukan.” tegas Young Jin, semua pun mengerti.

Jin Woo mengajak Do Young ke rumahnya, dengan memberikan sepiring jajangmyun. Do Young memuji Jin Woo yang pintar dalam urusan masakan, Jin Woo menegaskan sudah tinggal sendiri selama 10 tahun, semua bisa dimasak kecuali Kimchi. Do Young pun melihat Jin Woo itu calon suami ideal lalu mengambil gambar lebih dulu sebelum memakanya dan merasa sayang untuk dimakan.
“Minggu ini adalah minggu terakhir di Kejahatan kekerasan, kan?” ucap Jin Woo terlihat sedih,
“Yahh.. memang benar... Kenapa? Ada yg ingin kau katakan?” tanya Do Young sengaja memancing.
“Tidak ada... Cuma ini sedikit mengecewakan tapi kau tidak terlihat kecewa sama sekali..” ungkap Jin Woo
“Itu tidak benar.... Aku juga ingin terus bekerja denganmu.” ungkap Do Young lalu mengucapkan terimakasih atas makanan dan memulainya.
Ponsel Jin Woo berbunyi,  mendapatkan berita bahwa Kim Byung Chul muncul. Do Young kaget karena Kim Byun Chul itu pelaku perdagangan organ secara ilegal. Jin Woo mengajak untuk pergi sekarang, tapi Do Young tak ingin buang makanan, buru-buru memakanya, Jin Woo berjanji akan membuatkan lagi. 

Di sebuah ruangan yang kecil, Do Young melihat dari depan jendela tak melihat Kim Byung Chul, Jin Woo pikir mereka harus menunggu karena yakin Byung Chul akan datang.Tiba-tiba dua orang langsung keluar dari ruangan.
Jin Woo langsung menarik Do Young untuk bersandar di dinding, Do Young binggung melihat sikap seniornya. Jin Woo meminta supaya untuk menahan dengan wajah tegang, saat dua orang lewat dibelakangan melihat keduanya dengan tatapan curiga. Jin Woo akhirnya mencium Do Young, awalnya Do Young terkejut lalu menutup matanya menerima ciuman dari Jin Woo.

Setelah itu Do Young menanyakan maksud dari yang dilakukanya. Jin Woo dengan gugup meminta untuk tidak berpikir berlebihan karena tindakan spontan. Do Young pikir tadi itu bukan tindakan, Jin Woo mengakui Do Young itu memang seorang polisi sesungguhnya.
“Apa kita diizinkan melakukan ini ketika kita bertugas?” tanya Do Young panik
“Maksudku sepertinya ini tidak diperbolehkan...” kata Jin Woo gugup.
Do Young terlihat malu dengan malingkan wajahnya, lalu matanya melihat pertama kali pria yang datang dengan dua pria sebelumnya. Tangannya langsung menarik Jin Woo dan langsung menciumnya, kali ini Jin Woo yang kaget. Do Young berbisik bahwa Kim Byung Chul datang.
Jin Woo pun menutup matanya, terbawa dengan ciuman yang dilakukan dengan Do Young. Byung Chul lewat menanyakan apa yang keduanya lakukan, pria itu mengejek keduanya melakukan perbuatan yang baik lalu masuk ke dalam ruangan. Do Young ingat mereka tak boleh melakukan hal itu, Jin Woo dengan wajah gugup memang tak boleh tapi mereka sekarang harus menangkap Byung Chul. 

“Kim Byung Chul! Kau ditangkap kasus perdagangan organ tubuh manusia. Berbaring di lantai.” perintah Do Young masuk ke dalam ruangan.
“Hei, kita sangat buru-buru. Mari kita bekerja sama, oke?” teriak Jin Woo
Byung Chul langsung menyuruh anak buahnya untuk mengurusnya. Do Young mengajak Jin Woo untuk menonton film sambil melempar barang, Jin Woo menanyakan film apa yang akan ditonton, Do Young mengayunkan tendangan kalau menyukai film action.
Jin Woo pikir film action terlalu banyak tendangan, Do Young pun mengajak menonton film romantis saja. Anak buah Byung Chul pun bisa dilumpuhkan, Byung Chul ingin melawan tapi Jin Woo dan Do Young langsung menendang bersama-sama. 

Jong Ho dan Young Jin piknik dengan Ha Eun dan Nam Jin yang belajar mengayuh sepeda. Sambil makan kimbap dan bir mengeluh dengan jabatanya sekarang yang selalu sibuk, Young Jin mengingatkan impian Jong Ho ingin menjadi komisaris polisi.
“Tak bisa bergaul atau makan bersama, bahkan bahagia atau merasa sedih bersama. Apa gunanya jika aku jadi komisaris?” keluh Jong Ho
“Kau bilang akan hidup dalam pelayanan setia pada negara dan rakyatnya.” ucap Young Jin,
Jong Ho pikir sudah melakukanya saat Wamil lalu meminta bir lagi, Young Jin  menolak karena harus mengemudi. Jong Ho pikir kalau ia mabuk mereka bisa menginap semalam. Young Jin memberitahu Ha Eun yang harus pergi sekolah esok. Jong Ho mengatakan akan menyuruh Ha Eun pulang dengan Nam Jin dan mereka akan menginap semalam.
Young Jin berpura-pura menanyakan apa  yang akan mereka berdua lakukan. Jong Ho pikir apa lagi harus mereka lalukan berdua. Young Jin mengangguk-angguk mengerti.

Ponsel Jong Ho berdering,  dengan cepat ia mengatakan akan pergi sekarang. Young Jin bertanya apa yang terjadi sekarang. Jong Ho memberitahu Sudah ada pembunuhan dan situasi penyanderaan selama pertandingan, lalu buru-buru mengunakan sepatunya.
Ha Eun melihat ibunya yang akan pergi bertanya, begitu juga Nam Jin. Young Jin memberitahu ada sebuah insiden jadi mereka harus pergi. Nam Jin mengeluh mereka yang sudah jauh-jauh datang ke tempat itu.
“Hei, Ha Eun. Ayah akan...Maksudku, Ahjussi akan membawamu ketempat yang lebih baik berikutnya, oke? Dan kau Adik Ipar, terima kasih.” ucap Jong Ho
Nam Jin berteriak kesal, Keduanya berlari sambil memberikan tanda hati dengan tanganya. Ha Eun pun membalas dengan senyuman, Jong Ho dan Young Jin pun tersenyum bahagia sambil berlari bersama-sama. 

Di kedai pinggir jalan.
Semua pelajar wanita membeli toppoki dan odeng karena terkesima dengan pesona Se Won sebagai penjualnya. Jae Duk mengeluh menyuruh juniornya untuk tetap fokus, semua menjerit histeris sambil mengambil gambar Se Won yang melayani mereka.
Tiba-tiba terdengar jeritan lainnya, pria dengan jas coklat sengaja membukanya dengan menari-nari tanpa mengunakan pakaian dalamnya. Jae Duk sempat terjatuh saat akan menangkapnya, akhirnya Se Won menendang untuk membekuk si pelaku.
Pelajar yang lain tiba-tiba menjerit melihat Jae Duk yang mendekat dengan jasnya memang sama. Jae Duk memperlihatkan memakai pakaian lengkap dan juga ID Cardnya sebagai polisi, Se Won pun langsung memborgol tangan si pelaku dengan senyuman sumringah. 

Jin Woo berlari masuk ke dalam kantor patroli, Do Young langsung menegur juniornya yang selalu datang telat. Jin Woo meminta maaf dengan wajah tertunduk. Do Young kembali memarahi karena malah berkelahi dengan pria pembuat onar karena mabuk.
“Lalu, apa aku hanya meninggalkan mereka sendirian ketika mereka mengatakan akan mengemudi?” ucap Jin Woo membela diri.
“Kau seharusnya membujuk dan membawa mereka, tapi Kau selalu menggunakan kepalan tanganmu sebelumnya Apa kau pikir ini adalah Tim Kejahatan yang hebat? Jika ada masalah seperti ini lagi, Aku tidak akan tinggal diam. Mengerti?” tegas Do Young
Jin Woo mengerti dengan mata menatap kesal, Do Young pun memerintahkan semuanya untuk mulai berpatroli. Jin Woo memberikan hormat lalu pergi dengan wajah cemberut. Do Young tersenyum bisa mengerjai Jin Woo sebagai juniornya sekarang. 

Spanduk bertuliskan  [MARKAS POLISI KHUSUS SEOUL CENTRAL] Young Jin dan Jong Ho masuk ke dalam ruangan. Do Young masuk lebih dulu kedalam ruangan dan diikuti lainya. Jong Ho mengaku sekarng tak bisa meninggalkan Extrasensory Choi sendiri.
“Tugas ini bernama "Menangkap pembunuh bayaran." Kasus ini akan berhubungan dengan pembunuhan internasional untuk kelompok pembunuh bayaran yang disebut One Star. Mereka juga terkait dengan Triad di Cina dan Yakuza di Jepang, Semua investigasi akan dilakukan dalam kerahasiaan yang ketat dan kehidupan kalian mungkin beresiko. Aku setuju untuk memimpin penyelidikan, Jika ada yang tidak mau bekerja sama denganku, Kalian bisa pergi sekarang.” ucap Young Jin
Semua anggota hanya diam tak ada yang meninggalkan ruangan, malah tersenyum bahagia. Young Jin mengajak semuanya agar pergi sekarang, dengan langkah pasti semua timnya bergerak menyelidiki kasus baru.

THE END  

5 komentar:

  1. Happy ending.. hehehe seru drama nya.

    Back cara adsense

    BalasHapus
  2. Seru pokoknya... tpi koc Mrs. Cop 2 jelek yah ngak kaya Mrs. Cop pertama .. Saya lebih suka yang ini.

    makasih aja buat mbaknya yang udah capek-capek recap.

    BalasHapus
  3. Keren dtunggu mrs cop season 2 😊

    BalasHapus
  4. Keren dtunggu mrs cop season 2 😊

    BalasHapus
  5. Keren dtunggu mrs cop season 2 😊

    BalasHapus