PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 02 November 2015

Sinopsis Mrs Cop Episode 18 Part 1

Young Jin mengeluarkan paspor dari kantung Sek Yoon, sampai saat ini tak mengerti alasan Tae Yoo bunuh diri diri setelah perencanaan pelariannya dengan paspor palsu. Sek Yoon mengaku tak mengerti dengan hal itu karena tadi pagi Tae Yoo memikirkan cara bagaimana membunuh Young Jin.
“Katakan padaku.... Apa kau yakin melihat Presdir Kang membakar diri sampai mati?” tanya Young Jin.
“Kau akan tahu jika melakukan otopsi.” ucap Sek Yoon dengan tatapan kosong. 

Di hotel tempat Tae Yoo tinggal dilakukan pemeriksaan. Do Young membahas tentang catatan bunuh diri yang dibuat Tae Yoo, Jin Woo memberitahu tulisan tangan dalam catatan itu sedang dianalisis.
“Tapi aku tidak bisa memahaminya. Seseorang yang melalukam pembunuhan massal tanpa berkedip, sekarang meminta maaf dan melakukan bunuh diri. Apa itu masuk akal?” ucap Do Young tak percaya
“Dia pasti berpikir lebih baik mati daripada hidup di penjara seumur hidupnya.” komentar Jin Woo, Do Young berpikiran yang sama.
“Aku kira ia tidak punya jalan keluar. Apa yang akan ia katakan pada keluarga korban yang terbunuh dialam sana?” ungkap Jin Woo binggung
“Presdir Kang telah melakukan terlalu banyak dosa.  Aku yakin dia pergi ke tempat yang lebih buruk dari neraka. Akankah dia bisa bertemu dengan mereka?” komentar Do Young penuh dendam.
Jin Woo kali ini setuju dengan senyuman dan mungkin sekarang akan bertemu anaknya juga. Do Young juga setuju sekarang sudah tak tergangu dengan meminta maaf membuat dirinya menjadi tak merasa bersalah sekarang, karena tugasnya menembak orang-orang yang melawan. 

Pengacara Kim membaca judul surat kabar [MAYAT PRESDIR KL KONTRUKSI KANG TAE YOO DITEMUKAN TERBAKAR DALAM MOBILNYA.] sambil mengelus tempat duduk Tae Yoo menelp seseorang untuk mengeluarkan surat bahwa KL bangkrut jadi semua disita oleh pemerintah dan mereka tinggal menunggu hasil dari forensik.
Di kantor
Jae Duk melapor karena tubuh dari mayat rusak jadi butuh waktu untuk menentukan Identitasnya. Se Won suda melihat catatan terakhir bunuh diri dari Presdir Kang jadi apakah mereka akan menunggu sampai hasil otopsi keluar. Jae Duk pikir seperti itu, karena itu Tim 1 lebih baik ditutup saja karena sudah tak ada kasus lagi. Young Jin pikir lebih baik mereka menunggu sampai hasil otopsi keluar.

Young Jin pergi keruangan Tae Yoo yang sudah kosong, teringat sebelumnya Tae Yoo mengakui sudah membunuh ayahnya dan kasus yang berlalu selama 20 tahun lewat dari undang-undang pembatasan perkara.
“Beberapa hal di dunia ini yang tidak pernah bisa diampuni. Orang yang membunuh anak mereka tidak akan pernah dapat diampuni. Kau harus membunuhku sebagai gantinya, jangan membiarkan aku hidup setelah melakukan perbuatan yang tak bisa dimaafkan. Kau akan sangat menyesal.” ucap Tae Yoo saat diruang interogasi setelah Jae Won mati tertembak
Setelah itu pengakuan Tae Yoo yang tak bisa datang di acara pemakaman ayahnya, menurutnya walaupun sudah membunuhnya harus tetap datang untuk mengucapkan selamat tinggal. Young Jin benar-benar marah menendang kursinya, lalu melihat foto-foto Tae Yoo yang tersenyum sumringah dengan Kongres Kim. 

Di kantornya
Pengacara Kim memberitahu Sejak kematian Presdir Kang, masyarakat telah mengeluarkan banyak opini, dengan begitu Kantor kejaksaan mempunyai daftar dana tertentu dan akan menyelidikinya. Kongres Kim pikir mereka harus menundanya
“Apa kau berpikir untuk bermain dengan kantor jaksa khusus?” tanya Pengacara Kim
“Tak peduli itu jaksa biasa atau jaksa khusus, mereka semua sama. Untuk memenuhi masyarakat, pasti sampai ke kantor jaksa khusus ini. Sekarang Berapa kekayaan yang dimiliki Presdir Kang?” tanya Kongres Kim.
“Aku sedang dalam proses mencari tahu tapi sepertinya lebih signifikan lebih daripada apa yang kupikir.” ucap Pengacara Kim.
“Jadi Semuanya akan dikumpulkan oleh pemerintah sejak ia tidak punya pengganti? Sebelum itu terjadi, yakinkan para pemegang saham Dan cari tahu apakah ada cara untuk menjual perusahaannya. Aku akan melihat pada calon pembeli yang potensial.” perintah Kongres Kim, Pengacara Kim mengerti. 

Kongres Kim yang baru dari toilet di kagetkan dengan Tae Yoo yang sudah duduk didalam ruangan, Tae Yoo dengan penyamaran kacamatanya merasa temannya itu tak perlu terkejut karena ia bukan hati dan sengaja datang  untuk memastikan Kongres Kim membayarnya karena mengkhianatinya. Kongres Kim yang ingin kabur langsung ditarik oleh pengawal dan dudukan di kursinya.
“Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Kongres Kim binggung
“Aku bangkit dari api seperti Dewa api. Apa kau berpikir bisa tidur dengan nyaman setelah mengkhianatiku seperti itu?” ancam Tae Yoo, Kongres Kim memohon agar Tae Yoo bisa tetap tenang sekarang.
“Kongres Kim, aku tidak akan membunuhmu. Jadi, kau dapat bersantai dan mendengarkanku dengan hati-hati. Sekarang Kau harus membantuku untuk mati sepenuhnya. Jika aku tertangkap, hidupku juga sudah berakhir. Kau sangat cerdas seharusnya sudah mengetahuinya. Aku harus mati agar kau bisa hidup.” tegas Tae Yoo, Kongres Kim benar-benar tak mengerti maksudnya.

“Badan forensik melakukan otopsi pada mayatnya sekarang. Lakukan apa pun yang perlu kau lakukan untuk membuktikan bahwa itu mayat milik Kang Tae Yoo.” perintah Tae Yoo blak-blakan.
Kongres Kim merasa itu tak masuk akal, Tae Yoo tertawa menurutnya Kongres Kim bisa melakukan hal yang lebih buruk dari itu, lalu memberitahu kalau akan mengurus pengacara Kim. Kongres Kim berpikir Tae Yoo akan membunuhnya. Tae Yoo mengejek Kongres Kim ada hati karena sudah pasti akan membuangnya apabila sudah tak membutuhkanya.
“Tetap tenang dan jangan katakan pada pengacara Kim bahwa aku masih hidup. Aku benar-benar ingin tahu ekspresinya ketika dia melihatku” ucap Tae Yoo lalu kembali mengunakan kacamatanya keluar dari ruangan. 

Jong Ho membawakan hasil otopsi dan meminta Young Jin melihatnya sendiri. Young Jin melihat bahwa hasilnya 99,9% cocok dan tak percaya. Jong Ho menegaskan dengan hasil itu semuanya sudah berakhir.
“Presdir Kang tidak akan membunuh dirinya sendiri! Dia tidak akan pernah meminta maaf atas kejahatan dengan bunuh diri seperti ini!” teriak Young Jin
“Aku mengerti bagaimana perasaanmu, tapi kau harus membiarkannya pergi sekarang.” saran Jong Ho
“Ada sesuatu yang salah di sini.” ucap Young Jin yakin ingin keluar ruangan.
“Biarkan saja.... Ada beberapa hal yang harus kau menerima. Perbandingan analisis tulisan tangan dan kau juga memiliki hasil forensik. Apa yang kau katakan salah?” tegas Jong Ho, Young Jin pun berusaha untuk tenang tapi terlihat sangat marah dengan keadaan sekarang. 

Tae Yoo tersenyum membaca berita di koran [BADAN FORENSIK MEMBUKTIKAN KEMATIAN PRESDIR KANG TAE YOO] lalu menelp pemesanan tiket sekali jalan dengan paspor palsunya.
Di dalam hotel, pengawalnya memberitahu  Pengacara Kim saat ini akan menjual perusahaan KL Kontruksi dan memindahkan semua uang Tae Yoo pada Kongres Kim.
Tae Yoo mengumpat Pengacara Kim si wanita yang licik dan menyuruh pengawalnya untuk mendapatkan sebuah pistol, setelah itu memberikan tiket untuk pengawalnya pergi ke Filipina dan mengurus rumah miliknya dan menunggunya. Pengawalnya mengerti lalu keluar dari kamar. 

Pengacara Kim memberitahu pengawal Tae Yoo kalau mengundur kunjungannya pada Sekretaris Yoon sampai minggu depan. Pengawal bertanya apakah Pengacara Kim tak akan membelanya. Pengacara Kim menegaskan tidak ada pengacara melakukan seperti itu.
“Katakan padanya untuk mengakui bersalah dan menulis sebuah pernyataan. Itulah satu-satunya cara agar dia mampu mengurangi hukumannya” tegas Pengacara Kim.
Di penjara
Pengawal menyampaikan pesanya, Sek Yoon menyuruh Pengawalnya agar bisa merawat ayahnya dan mencari orang agar bisa mengawasi adiknya tanpa diketahui oleh siapapun. Pengawal mengerti dan berpesan agar Sek Yoon tetap sehat. 

Young Jin kembali datang ke restoran yang biasa didatangi Tae Yoo, menanyakan apa hubungan dengan bibi itu. Sang Bibi tahu Tae Yoo sudah mati jadi untuk apa Young Jin  terus bertanya tentang hubungannya dengan orang mati, Young Jin tetap bertanya kapan terakhir kali melihat wajah Presdir Kang.Bibi merasa kesal menyuruh Young Jin lebih baik pergi saja sekarang.
“Kau menerima uang 5 juta won setiap bulan dari Presdir Kang, kan?  Apa kau membantu sesuatu pada Presdir Kang?” tanya Young Jin to the point, bibi itu tetap mengatakan tidak membantu apapun.
“Kenapa ia membuang uang di sebuah tempat yang tidak ada hubungannya dengannya?” ujar Young Jin, Bibi tetap tak tahu jadi menyuruhnya untuk pergi.
“Kau tahu Presiden Kim dari Taejin yang menjual obat-obatan terlarang, kan?” ucap Young Jin, bibi itu mengingat kejadian saat Presiden Kim dibunuh tapi mengatakan tidak mengenalnya.
Young Jin menjelaskan bahwa Presiden Kim terakhir ada dilingkunga itu lalu menghilang dan Mobil Presdir Kang terekam di CCTV ada di tempat itu. Si Bibi hanya bisa diam, Young Jin tahu bibi itu berbohong dan sudah membantu dalam pembunuhan. Bibi mengaku hanya membuat makanan saja dan menjaga harta miliki Tae Yoo dengan aman ditempatnya. 

Young Jin membahas pengakuan Sek Yoon yang tetap bersama Tae Yoo sebelum meninggal. Sek Yoon menegaskan tak ingin membahas tentang itu jadi meminta Young Jin untuk pergi saja.
“Apa benar bahwa Presdir Kang menyulut api ketika kau meninggalkannya ke kamar kecil? Lalu di mana uang yang Presdur Kang kumpulkan selama ini? Dia mengambil uangnya sebelum lari. Kami mencarinya di tempat kejadian kecelakaan, tapi tidak menemukan uang. Apa kau melihat Presdir Kang membakar uang bersama dengannya ketika dia meninggal?” tanya Young Jin.
“Dunia pun tak mengerti apa yang kau bicarakan” ejek Sek yoon
“Aku menemukan sesuatu yang aneh di restoran itu, sebuah lemari es .Tapi, ketika aku membukanya dan ternyata tempat penyimpanan aman yang sangat kuat. Aku tidak berpikir kau akan mengambil uangmu sendiri.Kau sudah melakukan lebih dari cukup sehingga dapat hidup dengan baik tanpa uang itu.” ucap Young Jin, Sek Yoon tersenyum mengejek
“Itu berarti hanya ada satu jawaban. Seseorang di luar sana mengambil tas yang berisi uang. Atau mungkin seorang pria di jalan mengambil uang itu merampoknya.” tanya Young Jin
“Lihatlah, Kapten Choi Young Jin... Presdir Kang Tae Yoo sudah mati dan sudah pergi dari dunia ini. Jangan terpaku pada orang yang sudah mati, lebih baik jalani sisa hidupmu saja dengan benar, oke?” ucap Sek Yoon berdiri dari bangkunya untuk kembali ke sel.
“Besok, di pengadilan... pastikan kau bersaksi kalau Presdir Kang mati. Dengan cara itu kau akan bersalah sumpah palsu.” pesan Young Jin, Sek Yoon tak peduli keluar dari ruangan interogasi. 

Young Jin kembali ke tempat kerjanya menanyakan Jae Duk dan Se Won yang tak ada ditempat. Do Young memberitahu sedang pergi ke Forensik Investigasi dan bertanya apa yang terjadi.
“Aku akan bertemu Pengacara Kim Min Young. Kalian ikutlah denganku.” perintah Young Jin
“Mengapa kita bertemu dengannya?” tanya Do Young binggung
“Presdir Kang masih hidup, Aku yakin dia berhubungan dengan Pengacara Kim.” tegas Young Jin yakin. Jin Woo seperti kaptenya sudah ngelantur.
“Presdir Kang mengambil sekantong uang ketika kabur Tapi sekarang uangnya hilang.aku menemukannya di sebuah restoran sering dikunjungi Presdir Kang datangi dan punya  Presdir Kang punya rahasia dana yang aman di sana. Pada saat surat perintah penangkapannya keluar, ia mengambil uangnya dan dan melarikan diri. Uang tidak bisa hilang dengan sendirinya.” ungkap Young Jin
“Hasil otopsi menunjukkan cocok untuk pada Presdir Kang.” kata Jin Woo
“Hasil itu telah dipalsukan.” tegas Young Jin. 

Malam harinya, Pengacara Kim selasai dari ruangan Tae Yoo menuruni lift, pengawal Tae Yoo mengintainya dan melaporkan pada bosnya. Di lift lainnya Young Jin dkk menaiki ke ruangan Tae Yoo, saat masuk ke dalam ruangan Pengacara Kim sudah ada di basemant.
Pengacara Kim benar-benar kaget melihat Tae Yoo sudah masuk ke dalam mobilnya, dengan gugup bertanya apa yang terjadi. Tae Yoo pikir seharusnya yang bertanya kenapa perusahanya itu dikendalika oleh Pengacara Kim, menurutnya pengacaranya itu sudah merencanakan sebelum dirinya mati. Pengacara Kim dengan wajah ketakutan menyangkal tak seperti itu.
“Aku selalu tahu kau sangat cerdas dan seharusnya tidak mengirimmu pada Kongres Kim seperti itu. Aku tidak berharap kau mendalami perasaan padanya ketika Aku mengutus kau untuk menenangkannya. Orang-orang yang mengkhianatiku, Kau pasti melihat dengan sangat baik bagaimana aku merawat orang-orang seperti itu.” komentar Tae Yoo memperingati
“Tolong biarkan aku hidup.” kata Pengacara Kim memohon
“Jika kau ingin hidup... Kau seharusnya tidak mengkhianatiku.” tegas Tae Yoo
“Presdir.... Pada saat ini Anda secara hukum dinyatakan meninggal,  Jika anda ingin memulai hidup baru, maka membutuhkan identitas baru, sekarang aku akan membantumu memulai hidup baru.” ucap Pengacara Kim mencoba melobbynya.
Tae Yoo mengumpat Pengacara Kim itu wanita licik dan sekarang ingin membantunya. Pengacara Kim berusaha keluar tapi tangan Tae Yoo langsung mencekiknya, ponsel Pengacara Kim berdering tangan Pengacara Kim berusaha untuk mengeser agar mengangkatnya. 

Young Jin menelp Pengacara Kim tapi yang terdengar hanya teriakan, Do Young menanyakan apa yang terjadi karena wajah Young Jin terlihat panik. Young Jin meminta untuk diam karena mendengar suara Tae Yoo dari telp Pengacara Kim.
“Aku membuatmu menjadi orang hebat dan kau berani mengkhianatiku? Apa kau tahu apa perasaan terburuk di dunia ini?  Ketika kau dikhianati oleh orang yang kau percaya! itu sebabnya bahkan di penjara, semuanya akan diperlakukan buruk.” teriak Tae Yoo yang terus mencekik leher Pengacara Kim sampai mati lemas dan langsung keluar dari mobil dengan wajah panik.
Young Jin, Jin Woo dan Do Young sampai di basemant melihat pengacara Kim yang sudah tak berdaya di dalam mobil, Young Jin menyuruh Do Young memanggil ambulance setelah memeriksa keadaan Pengacara Kim serta periksa sisi lain tempa parkiran lainya dan juga meminta Jin Woo agar memeriksa tangga darurat, 

Young Jin melihat sisi parkiran dibelakang pengacara Kim dengan pistol ditanganya, dari belakang Tae Yoo sudah siap melepaskan tembakan dan saat itu juga Young Jin membalikan badanya, keduanya sama-sama mengangkat pistolnya.
“Nasib terus membawa kita kembali bersama-sama.” ungkap Tae Yoo tertawa, Young Jin memerintahkan Tae Yoo untuk menjatuhkan pistolnya.
“Jika kau benar-benar menginginkan sesuatu, mimpi itu akan datang suatu hari nanti. Tembakanmu, menyebabkan aku jatuh adalah sesuatu yang telah lama aku harapkan. Mimpiku menjadi kenyataan hari ini.” ejek Tae Yoo berjalan mendekat, Young Jin tetap menyuruh Tae Yoo untuk menjatuhkan pistol sambil mengumpat.
“Coba dan tembak aku. Ayo kita saling melempar tembakan.” ucap Tae Yoo
Young Jin menarik pelatuknya, Tae Yoo melepaskan tembakan ke bagian perut, begitu juga Young Jin. Jin Woo dan Do Young mendengar suara tembakan langsung kembali ke tempat Pengacara Kim

Tae Yoo dan Young Jin sama-sama tergeletak lalu Tae Yoo berusaha bangun, Young Jin dengan bertelungkup menembak ke bagian lenganya. Tae Yoo dengan berteriak kesakitan berusaha mengambil pistolnya, tapi Young Jin yang merayap bisa menyingkirkanya.
“Aku yakin kau seorang wanita yang tanpa henti.” ucap Tae Yoo dengan tertawa
“Aku berjanji pasti akan membunuhmu.” tegas Young Jin berusaha untuk duduk
“Ayo bunuh aku.” kata Tae Yoo yang masih bisa duduk,
“Baiklah...  aku akan membunuhmu. Untuk semua orang-orang yang kau bunuh, termasuk ayahku... Aku pastikan akan membunuhmu” kata Young Jin.
Tae Yoo ingin mengeluarkan pisau tapi Young Jin lebih dulu menembak kembali, Akhirnya Tae Yoo tak sadarkan diri dengan pisau terlepas ditanganya. Do Young dan Jin Woo datang, dimata Young Jin hanya melihat samar-samar saja. 

bersambung ke part 2 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar