PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 11 Desember 2020

Review True Beauty Episode 2 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Joo Kyung keluar dari toko komik dan berjanji akan memberi "Topeng Terkutuk" pada hari Senin. Soo Ho menganguk mengerti.  Joo Kyung memberikan sebuah amplop yang disimpanya. Soo Ho bingung berpikirkalau suap lagi

“Bukan, ini hadiah. Ini barang yang sangat langka. Aku mendapatkannya 20 tahun lalu. Aku cukup beruntung untuk mendapatkannya, tapi kuberikan untukmu.” Ucap Joo Kyung. Soo Ho pun menerimanya.

“Kau tahu rahasiaku, jadi, aku harus bersikap baik padamu. Selamat ulang tahun.” Kata Joo Kyung. Soo Ho terdiam menerima ucapan selamatt ulang tahun. 


Soo Ho pulang ke rumah mengingat ucapan Joo Kyung “Selamat ulang tahun.” Lalu menempelkan stiker tengkorak di atas lampunya, seperti senang menerima hadiah walaupun simple.

Pagi hari, Joo Kyung sudah siap pergi sekolah melihat jas milik Soo Ho yang sudah bersih dengan senyuman bahagia. Ia pun menaruh komik TOPENG TERKUTUK dengan note “Terima kasih karena tidak beri tahu siapa pun soal rahasiaku.”

“Tapi aku terlihat sangat berbeda dengan riasan. Bagaimana Soo-ho mengenaliku? Aneh sekali.” kata Joo Kyung heran melihat wajahnya dicermin, tapi mencoba tak peduli. 


Joo Kyung membawa tas untuk Soo Ho lalu melihat busnya yang sudah pergi lalu mencoba mengejarnya. Para remaja yang melihat Joo Kyung meminta supir agar berhenti.  Mereka pun langsung memuji Joo Kyung yang sangat cantik seperti dewi. Joo Kyung pun memilih tempat duduk dekat jendela.

“Syukurlah kita menghentikan busnya.. Dia dewi... Dia sangat cantik.” Puji para pria. Joo Kyung tak percaya kalau dirinya banyak dikagumi padahal disekolah sebelumnya banyak yang tak peduli sampai membuatnya terdorong dibus. 


Bus pun berjalan ke arah sekolah dan Joo Kyung tertidur didekat jendela. Seorang pria naik bus duduk disamping Joo Kyung dan langsung mengeluarkan ponselnya. Soo Jin melihatnya langsung meminta agar memberikan ponselnya. Si pria mengeluh mendengarnya.

“Kau mesum. Tadi aku melihatmu mengambil foto. Joo kyung, hubungi polisi.” Ucap Soo Jin. Joo Kyung yang baru bangun terlihat bingung.

Si pria mencoba mengelak akhirnya turun di halte. Soo Jin ikut mengejarnya. Joo Kyung dan pria lainya hanya bisa melonggo  melihat kecepatan lari Soo Jin sama dengan kecepatan bus. Soo Jin akhirnya melempar tasnya dan mengenai kepala si pria mesum.


 
“Tangkap si mesum ini... Ponsel miliknya akan jadi bukti.” Ucap Soo Jin pada polisi yang datang. Polisi pun membawa si pria mesum. Soo Jin pun kembali menaiki bus.

“Tadi sudah kubayar.” Ucap Soo Jin, semua pria langsung bersorak padanya.

“Pasti kau sangat kaget.” Kata Soo Jin. Joo Kyung menganguk lalu memuji kalau Soo Jin keren sekali. Soo Jin merasa tak maslah dan memastikan kalau Joo Kyung baik-baik saja.

“Soo-jin... Kuharap bisa punya pacar sepertimu.” Goda Joo Kyung. Soo Jin mengeluh meminta Joo Kyung menghentikanya. 



“Sama sekali tidak mengejutkan. Terakhir kali dia memberi pelajaran pada anak yang merokok. Dia itu Girl crush sekali.” ejek Soo Ah. Soo Jin mengeluh tak peduli dengan komentar Soo Ah.

“Karena tak bisa menutup rok-ku, jantungku hampir copot. Kenapa tidak bisa dibuat dengan karet gelang? Hei, seperti apa seragam sekolah lamamu? Apa Kau ada fotonya?” kata Soo Ah pada Joo Kyung

“Itu... foto apa pun tidak ada.” Ucap Joo Kyung gugup. Soo Ah tahu kalau Joo Kyung pasti bohong dan yakin karena  itu seragamnya tak cocok tapi tetap meminta agar memperlihatkan padanya. 


“Menyingkir... Kubilang menyingkir.” Ucap Soo Ho tiba-tiba sudah ada dibelakang Joo Kyung.

“Dia menyelamatkan diriku.” Gumam Joo Kyung akhirnay bergeser. Soo Jin mengeluh pada Soo Jin agar bisak bersikap baik sedikit. Soo Ho ak peduli langsung berjalan pergi.

***

Saat itu sebuah motor masuk ke sekolah, mereka pun berjalan menyingkir. Mereka pun ketakutan melihat pria yang terlihat menyeramkan dengan motor besarnya.  Seo Joon membuka helmnya, Joo Kyung teringat dengan pria yang ditemuinya semalam dan ternyata dia adalah siswa di sini.

“Kenapa bisa ada kebetulan omong kosong seperti ini?” keluh Joo Kyung. Soo Ah pun berkomentar Han Seo Joon kembali. beberapa anak pun bertanya-tanya Kenapa dia datang. Joo Kyung bingung mendengarnya.

“Han Seo-jun.. Bumi ada Segitiga Bermuda dan luar angkasa ada lubang hitam, tapi di sekolah kita ada dua lelaki ibarat pintu putar. tanpa jalan keluar. Sekali masuk, kau takkan bisa keluar.” Ucap Soo Ah. 


Soo Ho dan Seo Joon saling menatap dengan sinis. Sementara di sekolah, Soo Ho membaca buku ditaman beberapa anak terkesima dengan Soo Ho yang bersikap dingin dan pintar.

Disisi lain, Seo Joon berjalan setelah olahraga, semua anak terpana padanya bahkan saat membasahi kepalanya dengan sebotol air mineral, semua wanita histeris

“Soo-ho yang individual dan dingin. Seo Joon yang kasar dan liar. Lebih sulit memilih di antara keduanya ketimbang yang manis atau gurih. Dua pemuda keren dari Saebom. Dua kancing.” Kata Soo Ah.

“Ruang dan waktuku semakin sempit.”ucap Joo Kyung. Hoon bertanya dirinya pada Soo Ah.

“Hoonie-ku adalah pangeran di hatiku. Siapa peduli mereka ibarat dua kancing? Aku pun tidak suka.” Kata Soo Ah. Soo Ji mengeluh melihat keduanya yang hampir muntah.



“Hei, Seo-jun sudah kembali. Sepertinya mereka bakal bertengkar lagi.” Komentar anak lainya. Teman lainya pun bisa membayangkanya. Tapi yang lainnya merasa senang mendengarnya.

“Tapi Kenapa mereka? Apa mereka tidak akur?” tanya Joo Kyung melihat tatapan keduanya.

“Awalnya teman baik, tapi sekarang jadi musuh. Seperti Siberia setiap kali mereka bertemu.” Kata Soo Ah. Seo Joon melihat Soo Ho kalau ini terlihat menyebalkan lalu masuk kelas.

 


Guru Han masuk kelas memberitahu kalau Seo-jun akhirnya kembali da meminta agar menyambut dengan tepuk tangan meriah. Semua anak memberikan tepuk tangan kecuali Soo Ho.  Guru pun meminta Seo Joon duduk disebelah Soo-ho. Seo Joon mengeluh dan berjalan mendekat.

“Hei. Menyingkir... Ini bangku milikku.” Kata Seo Joon menendang meja Joo Kyung. Joo Kyung bingung.

“Nah... Ju-kyung duduk disitu karena penglihatannya buruk... Tae Hoon? Maukah Tae Hoon yang tampan menyerahkan kursimu jika tidak keberatan?” kata Guru Han. Tae Hoon kesal langsung berdiri

“Ya... Aku akan duduk di sebelah Soo-ho.” Ucap Tae Hoon dengan senyuman bahagia. Seo Joon pun duduk sambil dibangku Tae Hoon. Joo Kyung bingung menatap Seo Joon, tapi Seo Joon tak mengingat Joo Kyung.

“Aku pernah melihat dia” ucap Seo Joon melihat Joo Kyung yang menatap ke arahnya. 



Joo Kyung menatap kearah Soo Ho, sementara Soo Ho sedang melamun. Soo Jin datang bertanya apa yang dipikirkan Soo Ho karena Guru Bahasa Inggris menyuruh ke ruang guru dan mengajak pergi. Keduanya pun berjalan pergi.

“Hei. Apa Soo-jin dan Soo-ho dekat?” tanya Joo Kyung. Soo A h membenarkan kalau mereka cukup dekat.

“Sejak kecil, mereka sudah temenan. Lee Soo-ho hanya bisa bicara baik dengan dia.” Ucap Soo Ah. Joo Kyung tak percaya mendengarnya.

“Kalau dia dekat dengan Soo-jin, dia pasti orang baik.” Gumam Joo Kyung. Soo Ah pikir Murid pintar kadang suka barengan.

“Mereka juga cantik dan tampan. Mereka tak tampak seperti manusia.” kata Tae Hoon. Soo Ah mengeluh kalau nilainya turun dan terlihat seperti manusia.

“Senyum pacarku bisa membuat jantungku berhenti berdetak” ucap Tae Hoon. Joo Kyung menutup wajahnya malu. 



Saat itu seorang pria yang berwajah tambun menyapa Seo Joon yang akan keluar kelas. Joo Kyung menatap keduanya seperti anak genk nakal disekolahnya. Si anak mengeluh kalau Seo Joon kembali harusnya bilang dari tadi. Keduanya akhirnya bertemu dibelakang sekolah.

“Hei, brother. Tepat sekali untuk mati.” Sapa pria berkerumun. Seo Joon mereka semua seperti girl group yang berdiri berjajar.

“Kenapa? Apa Mau memukulku?” kata si pria. Seo Joon pun siap menerima pukulanya.

“Hei! Cho-rong! Kau sudah bercanda sampai sejauh itu!” teriak Seo Joon dan akhirnya semua tertawa bahagia karena senang melihat Seo Joon kembali.

“Bagus juga aktingmu... Bisa kuakui kau hebat.” Puji Seo Joon. mereka tak habis pikir sampai kapan bisa bercanda dengan Seo Joon.

“Wow. Cho-rong, beratmu menambah. Apa Kau sengaja?” kata Seo Joon mengoda dengan menepuk-nepuk perut Cho Rong. Cho Rong mengaku kalau beratnya turun 10kg.

“Bagaimana kabar ibumu?” tanya Cho Rong. Seo Joon mengaku jauh lebih baik.

“Syukurlah. Maaf kami tidak pernah menampakkan wajah.” Kata Cho Rong. Seo Joon mengeluh temanya bodoh karena yang dimaksud itu"kunjungan".




Joo Kyung makan dengan Soo Ah berkomentar kalau Han Seo-jun itu sepertinya menakutkan. Soo Ah tahu kalau Seo Joon memang seperti anak nakal pada umumnya bahkan Ada gosip yang bilang kalau dia tak cuma mengambil cuti.

“tapi hampir dikeluarkan karena nyaris membunuh seseorang dalam perkelahian geng.” Ucap Soo Ah. Joo Kyung kaget mendengarnya.

“Bagaimana cara kukembalikan helm miliknya? Kenapa aku justru dikutuk seperti ini?” kata Joo Kyung bingung

“Apa Maksudmu? Dia cuti karena masalah keluarga.” Ucap Soo Jin. Soo Ah tak tahu mana yang benar.

“Apa Dia? Si murid pindahan seperti malaikat?” komentar salah satu pria. Pria lain memberikan kalau murid pindahan itu cantik.

“IniHebat. Bahkan cara makannya saja cantik. Teman sekelasnya pasti beruntung.” Komentar si pria.

Joo Kyung bisa mendengarnya dan langsung mencoba makan dengan gaya manis dan elegan. Di meja lainya, terlihat banyak orang yang menatap kearah Joo Kyung karena seperti dewi. Joo Young melihatnya hanya bisa menahan ejekan karena kecantikan wajah kakaknya palsu. 




Joo Kyung memberikan sebotol minuman “GINSENG MERAH” diatas meja kerja Soo Ho. Soo Ho bingung, Joo Kyung tahu kalau Soo Ho pasti suka lalu berjalan pergi. Soo Ho heran melihat sikap Joo Kyung. Sementara Joo Kyung berpikir Soo Ho tak bisa berkata-kata.

Soo Ho mendengarkan musik ditaman. Joo Kyung langsun menarik earphone dan meminta Soo Ho agar ke atap.  Soo Ho melihat Joo Kyung memang sudah gila bersikap seperti itu padanya. 


Joo Kyung sudah menunggu dan dengan senyuman menyapa Soo Ho yang datang. Soo Ho pun bertanya siapa sebenarnya Joo Kyung karena seperti Pencari perhatian. Joo Kyung pikir  Tak ada orang di sini jadi Soo Ho jangan terlalu tegang.

“Aku sudah cuci seragam sekolahmu, juga buku yang kujanjikan...” ucap Joo Kyung dan langsung disela oleh Soo Kyung.

“Apa Kau menyukaiku?”tanya Soo Ho blak-blakan. Joo Kyung kaget dan langsung menyangkalnya.

“Terus kenapa berlagak akrab?” ucap Soo Hoo. Joo kyug pikir mereka pernah bertemu beberapa hari dan bingung dengan sikap Soo Ho.

“Aku tak peduli kalau sedang didalam mimpi jadi lebih baik sadar dirilah. dan berhenti menggangguku.” Ucap Soo Ho lalu berjalan pergi. Joo Kyung menahan Soo Ho berjalan pergi.

“Apa kau tidak melihatku di luar sekolah?” tanya Joo Kyung bingung. Soo Ho merasa Joo Kyung  masih saja cari perhatiannya.

“Jika masih menaruh tanganmu seperti ini lagi maka aku takkan tinggal diam.” tegas Soo Ho. Joo Kyung pun langsung melepaskan tanganya.

“Apa ini?.. Lalu toko buku komik itu?Apa Dia tak mengenali wajahku yang tak ada riasan?” ucap Joo Kyung bingung dan tersadar dengan buku komik dan note dalam tas.



Joo Kyung berlari mengejar Soo Ho karena tak boleh tahu kebenaranya. Ia mengingat saat Soo Ho mengatakan “Kau tak punya nyali memperlakukanku seperti ini di sekolah.” Lalu merasa kalau itu membuatnya jadi sombong pada Soo Ho.

“Tunggu Sebentar!” teriak Joo Kyung menahan Soo Ho yang menuruni tangga membawa tasnya.

“Aku salah membawanya, jadi kembalikan.” Kata Joo Kyung. Tapi Soo Ho tak mau melepaskanya dan keduanya saling tarik menarik.

“Aku tidak bisa membiarkannya robek... Ini pembalut.” Ucap Joo Kyung. Soo Ho malu langsung melepaskan tanganya. Joo Kyung berjanji akan membawakan jaketnya. 


“Jadi Rahasia apa yang dia janji untuk menutupinya? Apa Dia mengenalku dari suatu tempat?” ucap Joo Kyun masuk ke toilet membawa tasnya. Ia mencoba berpikir

“Entahlah. Apa yang kulakukan? Kalau dia tahu semuanya habis sudah.” kata Joo Kyung bingung. 


Di kelas guru Han meminta anak muridnya bisa menelititentang penyair yang saya sebut barusan lalu bbekerja kelompok, jadi diskusikan sama teman kelompok, Semua menganguk mengerti.

“Hei, Han Seo Joon.. Apa Tahu cara buat file PPT?” tanya Soo Jin. Seo Joon pikir itu Fitting

“Tentulah...  Aku berkerja paruh waktu sebagai model, 'kan?” ucap Seo Jn bangga. Soo Jin pun menganguk mengerti saja dan merasa ini gawat. 


Di kelompok lainnya.

“Bagaimana kalau kita presentasi tentang penyair pemberontak?” ucap si pria berkacamata.

“Ada banyak materi yang berarti orang lain juga akan ambil. Dan Juga, kita terlalu bodoh untuk itu.” Kata Si wanita tambun.

“Hei... Kalian lupa...kita punya Soo-ho yang terbaik di kelas ini? Joo-kyung, bagaimana menurutmu?” ucap Tae Hoon melihat Joo Kyung hanya tertunduk.

“Hewan malang dengan leher panjang... Selalu tenang.” Kata Joo Kyung. Guru melihat Joo Kyung berpikir tertidur. Joo Kyung langsung mengangkat wajahnya tapi malu  karena harus bertatapan dengan Soo Ho. 





Joo Kyung menaiki tangga dengan wajah lelah melihat kakaknya sedang main games. Hee Kyung langsung menyapa adiknya dan bertanya apa ada guru di sekolahnya yang 70 persen mirip Jung Woo Sung dan 30 persen mirip Brad Pitt. Joo Kyung dengan cepat mengelengkan kepala.

“Ayo Pikirkan lagi... Dia ada di sekolahmu.” Kata Hee Kyung yakin. Joo Kyung yaki kalau tak ada.

“Mungkin dia bukan seorang guru. Ngomong-ngomong, ada apa? Kenapa muram begitu?” kata Hee Kyung

“Kau Tahu sendiri..... Hidup melelahkan.” Ucap Joo Kyung. Hee  Kyung mengeluh seperti apa hidup di usia 18 tahun.

“Kalau usiaku 18 tahun, kenapa memangnya? Tidak bisakah anak berusia 18 tahun tahu apa hidup itu? Apa Kau sendiri sudah lewat 18 tahun dan langsung 28 tahun?”teriak Joo Kyung marah. Hee Kyung tak terima ingin mengejar adiknya. 


Joo Kyung bergegas masuk kamar dan langsung berbaring, saat itu telpnya berdering bertanya siapa yang menelpnya.  Ia tapi tahu suara Soo Ho dan bertanya Bagaimana tahu nomornya. Soo Ho pikir tahu saja, Joo Kyung ingin tahu kenapa menelpnya.

“Kau ingin berikan sesuatu kepadaku. Bawalah.” Kata Soo Ho. Joo Kyung ingin tahu apa yang ingin diberikan agar memastikanya.

“Apa Kau main-main? Kukirimkan alamatnya padamu.” Ucap Soo Ho. Joo Kyung panik kalau sekarang harus pergi.

“Aku lagi tidak enak badan. Apa Bisa besok saja?” ucap Joo Kyung berpura-pura batu.

“Kirimkan alamatmu dan aku akan ke sana.”kata SooHo. Akhirnya Joo Kyung pun setuju akan menemuinya. Soo Ho mengatakan akan bertemu jam sembilan.

Joo Kyung membaca pesan Soo Ho “Jam sembilan malam di kedai kopi di Saebom Park.”  Ia masih tak percaya kalau Soo Ho yang menelpnya


“Jadi Dia ingin bertemu Joo kyung tanpa riasan atau Joo kyung dengan riasan? Dari kedua itu, apa yang dia inginkan?” ucap Joo Kyung bingung memilih jaket atau buku

“Benar. Dia menyuruhku untuk melempar jaket, jadi kenapa dia ingin aku mengeluarkannya? Jadi Pasti bukunya...” ucap Joo Kyung dan berubah pikiran

“Tapi akan lebih mudah. mencari nomorku dari teman-teman. Apa mengacu pada jaketnya?” kata Joo Kyung membayangkan bertemu dengan Soo Ho tanpa make up.

“Jadi kau Lim Joo-kyung? Berani menipuku.” Komentar Soo Ho setelah melihat wajah Joo Kyung tanpa make up. Akhirnya Joo Kyung memutuskan mengunakan make up.

“Apa Kau si wajah jerawat dari toko buku komik? Berani menipuku.” Komentar Soo Ho melihat wajah Joo Kyung dengan make up. 

Joo Kyung akhirnya make up dengan dua wajah yang berbeda dengan make up dan tanpa make up. Soo Ho melihat kalau Joo Kyung memang gila. 


Soo Kyung bingung akhirnya mencoba make up dengan setengah wajahnya. Ia pikir ini tak berhasil lalu ke kamar kakaknya tapi kosong. Joo Young akn pergi melihat kakaknya dan merasa itu lucu. Joo Kyung bertanya apakah ada waktu senggang agar bisa membantunya.

“Lakukanlah ini dan kuberikan semua komik yang kau mau. Kua bisa memanggil adikmu. Kumohon.” Kata Joo Kyung berlutut didepan adiknya.

“Sungguh? Ini kesepakatan menarik.” Kata Joo Young. Joo Kyung pun memanggil Oppa dan memberitahu permintaanya.

“Tapi sayang, aku ada janji... Kapan-kapan baru kupertimbangkan.” Kata Joo Young.

“Kak, kenapa bisa janjimu lebih penting daripada aku?” rengek Joo Kyung.  Joo Young mengeluh kakaknya masih bertanya dan meminta agar melepaskan tanganya. Joo Kyung pun bingung dengan nasibnya. 




Joo Kyung menaiki sepeda ke taman dan banyak orang yang menatapnya. Ia menghentikan sepeda dan melihat Soo Ho sudah menunggu lalu bejalan dengan helm menutupi wajahnya merasa kalau tak telat. Soo Ho heran melihat Joo Kyung dengan helm itu

“Bukannya orang-orang memakai helm saat bersepeda? Jika kau jatuh telungkup, ada bekas luka besar nanti. Ini Berbahaya seperti sepeda motor.” Kata Joo Kyung memberikan alasan.

“Katanya tidak enak badan. Kenapa mengendarai sepeda?” ejek Soo Ho. Joo Kyung pun berpura-pura terbatuk

“Aku naik sepeda biar cepat pulang dan istirahat.” Kata Joo Kyung. Soo Ho pun meminta agar memberikanya saja.

Joo Kyung tak bisa melihat dengan jelas akan mengambil barang dalam tas. Soo Ho mengeluh apakah sesulit itu mencarinya. Joo Kyung mengambil komik “TOPENG TERKUTUK” Soo Ho meminta agar segera memberikanya.

“Kau tahu ini lebih berharga, 'kan? Kuharap kau tahu. Aku pergi dulu.” Kata Joo Kyung bergegas pergi.

“Aku membelikanmu minuman hangat... Kau harus meminumnya.” Ucap Soo Ho. Joo Kyung menolaknya.

“Lalu Apa aku buang saja?”kata Soo Ho. Joo Kyung mengeluh kalau tak perlu berikan ini.

“Kenapa denganmu? Apa Kau mau meminumnya dengan helm terpasang begitu?” kata Soo Ho 



“Aku gunakan sedotan saja.” Ucap Joo Kyung langsung mengambil sedotan dari gelas Soo Ho.

“Sungguh? Apa kau tidak pengap?” tanya Soo Ho. Joo Kyung pikir ini keringat dingin jadi artinya lebih baik. Soo Ho merasa orang-orang melihat kearah Joo Kyung. Joo Kyung merasa tak peduli.

“Hari ini kau tampak aneh.”komentar Soo Ho curiga. Joo Kyung akhirnya memutuskan agar melepaskan ditoilet.

***

Joo Kyung masuk ke dalam toilet dan membuka helm, semua orang yanga ada didalam berteriak ketakutan dan bergegas pergi. Ia pun mengeluh kenapa harus melalui semua ini dan menurutnya sudah cukup menyedihkan dirinya jelek seperti ini.


Di depan cafe, beberapa wanita melihat Soo Ho yang sangat tampan bahkan seperti selebriti. Soo Ho tak peduli dan hanya terus membaca buku. Joo Kyung kembali dengan wajah tanpa make up dan mengaku  terlalu banyak berkeringat,jadi  mencuci wajahnya.

“Bagaimana kau tahu nomorku?” tanya Joo Kyung. Soo Ho mengaku tanya kepada pemilik di Prince Comics.

“Apa Kau tampak begitu putus asa untuk membaca buku itu?” ucap Joo Kyung. Soo Ho membenarkan.

“Ngomong-ngomong, kau tahu rahasia yang kau janji untuk tutupi?” kata Joo Kyung. Soo Ho mengaku tahu.

“Apa aneh kalau kutanya rahasia apa itu?” tanya Joo Kyung. Soo Ho menjawab kalau itu aneh.

“Bagaimana jika kita saling melempar pertanyaan untuk tahu masing-masing diri kita?” ucap Joo Kyung penasaran. Soo Ho pikir tak perlu 


Joo Kyung pulang ke rumah dengan wajah kelalahn merasa bersyukur karena Su Ho tidak sadar. Tapi harus ubah nomornya sekarang dan Besok  akan terus menghindari Soo Ho. Ia pikir akan membuatny terjaga sepanjang malam memikirkan masalahnya, tapi ia langsung tertidur pulas.

***

Joo Kyung melihat Soo Ho langsung memberikan jaket dan bergegas pergi. Soo Ho bingung melihat tingkah Joo Kyung. Joo Kyung tak melihat Seo Joon akan masuk dan langsung bertabrakan. Seo Joo memastikan keadanya. Tapi Joo Kyung mengaku baik-baik saja dan bergegas pergi. Seo Joon heran dengan tingkah Joo Kyung lalu teringat dengan kejadian sebelumnya. 


Pelajaran olahraga dimulai, Joo Kyung terlihat bahagia saling melempar bola. Di bagian pria Soo Ho dan Seo Joon saling melempar layaknya musuh bebuyutan. Akhirnya Tae Hoo membantu agar membuat Seo Joon kelaur. Seo Joon pun kesal keluar dari lapangan.

“Kita pernah bertemu sebelumnya?” ucap Seo Joon melihat Joo Kyung mengambil bola. Joo Kyung menyangkal dengan menutup wajahnya.

“Kau lari bersama helmku... Benar bukan?” kata Seo Joon. Joo Kyung memperingatkan Seo Joon dari arah lain. Tapi Seo Joon berpikir sedang ditipu, tapi ternyata bola mengenai kepalanya.

Si pria berkaca mata langsung meminta maaf memberitahu kalau Ketua kelas yang lempar. Joo Kyung akhirnya bergegas mengambil bola dan berjanji akan kembalikan padanya besok  tapi malah tersandung dan jatuh dilapangan.

Soo Ho melihat Joo Kyung berbaring di lapangan malah melangkahinya. Joo Kyung mengeluh kesal. Soo Ah mendekati Joo Kyung dan langsung memastikan keadaanya. Soo Jin pun mengeluh Soo Ho itu kasar sekali padahal bisa membantunya.

 “Meski aku mati kehabisan darah, tetap abaikan aku. Itu jauh lebih baik daripada ketahuan.” Gumam Joo Kyung. 



Joo Kyung, Soo Ah dan Soo Jin menuruni tangga. Soo Jin heran pacar Soo Ah yang tak ikut makan. Soo Ah memberitahu Tae Hoon perlu mengerjakan PR-nya, jadi katanya akan beli dari tempat camilan. Soo Jin pikir mereka memberinya sesuatu

“Terserah. Aku tidak peduli jika kalau kelaparan.” Kata  Soo Ah kesal. Soo Jin merasa keduanya bertengkar lagi

“Kami bahkan tidak punya waktu untuk bertengkar. Tadi malam, karena dia cepat tertidur, dia mengabaikan semua SMS-ku. Dia tidak tahu kalau itu hari jadian kami ke-100. Aku kesal sekali.” ungkap Soo Ah. Soo Jin yakin Tae Hoon tidak akan lupa.

“Kalau ternyata dia benar-benar lupa, aku akan putus dengannya.”kata Soo Ah marah

“Dia satu-satunya pria yang aku kencani selama ini.” Ungkap Soo Jin. 



Di kelas terlihat spanduk besar bertuliskan [HARI KE-100 TAE HOON DAN SOO AH, AKU MENCINTAIMU, SOO AH.] Tae Hoon meminta temanya agar terlihat cantik. Temanya mengeluh apa perlu taruh kelopak bunga untuk pacarnya.

“Hidupku sudah cukup menyedihkan.”u Keluh teman berkacamata. Tae Hoon pun berjanji akan membuat kencan buta. Si pria pun langsung penuh semangat menaburkan bunga.

Beberapa orang memberitahu kalau Soo Ah datang. Mereka pun mulai bersiap-siap. Soo Ah masuk kelas kaget ternyata Tae Hoon membuat kejutan untuknya. Tae Hoon memperlihatkan tulisan yang dibuatnya seperti all about time

[SOO AH, BAGIKU, KAU LEBIH CANTIK DARI SUZY, SAMPAI KITA TUA... AKU AKAN TETAP MENCINTAIMU] Semua anak yang melihatnya tak percaya kalau Tae Hoon bisa seromantis itu bahkan memperlihatkan foto mereka sedang berciuman. 


Tae Hoon pun mulai menari memperlihatkan gerakan bentuk love.  Mereka langsung bersorak agar bisa Ciuman. Keduanya saling menatap dan ingin berciuman, tapi temanya kesal melihat keduanya dan akan melempar kue pada keduanya.

Soo Ah dan Tae Hoon langsung menghindar, Joo Kyung yang ada dibelakang mereka malah mengenai wajahnya. Mereka menjerit melihat Joo Kyung, Si prai kacamata ikut kaget dan meminta maaf


“Bersihkan krimnya. Apa tisu basah cukup? Sepertinya kau perlu mencuci wajah.” Ucap Soo Ah.

“Kalau aku mencuci wajah, mereka bakal melihat wajahku tak berias. Tidak.” Gumam Joo Kyung panik

“Cuci wajahmu. Bersihkan dengan air. Ayo.” Kata Soo Ah dan lainya. Joo Kyung meminta mereka berhenti dan Jangan ada yang menyentuhnya.  Lalu ia bergegas pergi meninggalkan kelas. 


Seo Joon dan genknya berjalan di lorong. Ia melihat tali sepatu yang lepas. Joo Kyung berlari dengan cepat meminta agar minggir. Seo Joon tak tau akhirnya punggungnya dijadikan lompatan untuk Joo Kyung. Seo Joon kesal  melihatnya, tapi saat itu Soo Ah dkk melewatinya juga.

Joo Kyung mencoba masuk ke toilet wanita tapi banyak orang dan mencoba masuk ke toilet cowo, semua pria berteriak histeris.  Akhirnya Soo Ah datang sambil memarahi temanya yang melempar kue ke arah Joo Kuyung. Sementara Joo Kyung pun membayangkan apabila teman-temanya melihat tanpa make up.


Joo Kyung masuk kelas dengan kacamatanya. Mereka pun bertanya siapa wanita itu.  Joo Kyung menatap semua teman yang sebelumnya sangat menyukainya. Soo A bahkan mengejek murid pindahan yang dipanggil malaikat. Soo Jin pun mengejek Soo A sangat jelek.

“Kenapa pura-pura menjadi malaikat? Kau jelek tanpa riasan. Kenapa dengan wajahmu? Aku akan muntah.” Kata Soo Ah. Semua mengejek Soo Ah.

“Jangan seperti itu. Kita ini teman.” Ucap Joo Kyung menangis. Semua tak mengangap Joo Kyung teman.

“Jika aku tahu kau terlihat begni, aku tidak akan menjadi temanmu. Tidak masuk akal. Bagaimana ini bisa terjadi?” ucap Soo Ah. 


Joo Kyung kebingungan dan saat itu Soo Ho datang melepaskan jaketnya dan menutupi kepala Joo Kyung. Keduanya saling menatap, Soo Ho pun mengajak Joo Kyung pergi dari kerumunan. Saat itu Seo Joon melihat keduanya.

Bersambung ke episode 3

Cek My Wattpad...   First Love

Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

 


 

2 komentar:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus

  2. IONQQ menyediakan permainan poker, domino99, bandarq, bandarpoker,aduq,sakong,perang bacarat dan capsa :D
    ayo ditunggu apa lagi
    WA : +855 1537 3217

    BalasHapus