PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 03 Desember 2020

Sinopsis Tale of the Nine Tailed Episode 15 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 



Yoo Ri melihat Immogi turun dari kamarnya bertanya Ke mana tujuan mereka kali ini. Immogi menjawab kalau Yoo Ri tidak perlu ikut dan akan memberinya tugas saat kembali.

***

Dirumah, Rang tak percaya kalau Shin Joo mengatakan itu kepada Yoo ri Bahwa dia memanfaatkannya.  Shin Joo mengaku salah bicara karena kesal saat Yoo Ri bilang tidak peduli pada orang-orang itu.

“Siapa yang peduli dengan orang tuanya? Kau gila. Teganya kau berkata begitu kepada Yu-ri. Dia mempertaruhkan nyawanya untukku.” Kata Rang marah melempar Shin Joo dengan boneka.

“Aku sangat menyesalinya. Tapi aku tidak bisa meneleponnya dan meminta maaf.” Kata Shin Joo menaruh Su Ho dibangku.


“Habislah kau. Begitu menyimpan dendam, dia bisa sangat kejam.” Ucap Rang marah

“Bisakah kau bicara padanya agar...” kata Shin Joo. Rang mengaku ia juga seperti itu.

“Aku tidak akan pernah membiarkan kau dan Yu-ri bersama.” Tegas Ran Shin Joo memastikan apa Yu-ri akan kembali dengan selamat.

“Kita harus melakukan sesuatu. Ayo.” Kata Rang. Shin Joo bertanya mereka mau kemana. 



Yoo Ri duduk diruang tamu dan mendengar suara bel rumahnya, saat itu di interkom melihat Shin Joo dan Rang yang datang. Rang tahu kalau  Mobilnya diparkir di luar jadi merasa Yoo Ri ada di rumah. Yoo Ri hanya diam saja tak membuka pintunya.

“Tidak masalah jika bedebah itu juga di rumah. Dengarkan saja. Aku akan memukulimu saat kau pulang. Siapa mengizinkanmu tinggal dengan pria lain? Kau tahu betapa ini tidak nyaman bagiku?” ucap Rang

“Tidak ada yang membeli naengmyeon. Anak itu menempelkan stiker di seluruh tubuhku. Ini membuatku gila.” Ungkap Rang. Yoo Ri tertawa mendengarnya.

“Hei... Jangan bilang begitu.... Kau yakin dia mendengarkan?” ucap Shin Joo. Rang pikir mereka masuk saja

“Jangan... Lee Yeon akan marah kepada kita. Tapi boleh aku bicara kepadanya?” ucap Shin Joo

“Yoo-ri, jangan pernah memaafkan bedebah ini...Yoo-ri.. Aku akan minta maaf lain kali... Kembalilah dengan selamat.. Jangan pedulikan apa pun perkataan bedebah itu. Utamakan keselamatanmu. Aku berniat melamarmu saat kau kembali.” ucap Shin Joo memperlihatkan cincinya. Yoo Ri hanya bisa menangis.

“Hentikan.” Kata Rang menariknya. Shin Joo mengeluh kenapa harus menariknya.

“Ki Yu-ri.. Aku akan menyelamatkanmu.. Bertahanlah sampai besok... Yoo-ri, aku akan.. Tunggu sebentar.” Kata Shin Joo. Yoo Ri hanya bisa menangis melihat Shin Joo dan Rang. 



Yeon menunggu dipinggir jalan, tiba-tiba seseorang datang memeluknya dari belakang. Ji A pun bertanya Tebak siapa. Yeon mengaku mengenali tangan ini. Ji A tersenyum lalu bertanya Bagaimana jika seseorang berubah menjadi Nam Ji-ah.

“Mustahil. Tidak ada yang bisa membuat jantungku berdebar seperti ini.” Kata Yeo

“Kalimat itu luar biasa. Apa Kau yakin masih lajang selama 600 tahun?” ucap Ji A. Yeon yakin dengan hal itu.

“Hanya kau yang kulihat... Selalu dari dekat.” Ucap Yeon. Ji A pun ingin tahu Apa yang mereka lakukan hari ini

“Hari ini, kita pasangan yang sangat biasa. Kau tidak akan kecewa. Mari kita lakukan hal-hal biasa. Kau berjalan di sebelah kanan.” Ucap Yeon dan mereka berjalan sambil bergandengan tangan. 


Yeon sibuk mengambil boneka di mesin capit, Ji A mengeluh Kenapa harus mesin capit. Yeon menjawab kalau Ini impiannya dan punya cukup uang untuk membeli seluruh arkade ini untuk Ji A tapi  ingin memberikan sesuatu dari hasil kerja kerasnya.

“Biar kutunjukkan...  Jangan melawan mesin. Bergeraklah dengan mesin. Seperti ini.” Kata Ji A membantu Yeon dan berhasil mengambil sebuah boneka.

“Ini manis sekali... Sekali lagi. Aku mau yang itu.” Ucap Yeon. Ji A pun memegang tangan Yeon membantunya dan mereka mendapatkan gantungan kunci yang sama. 


Mereka pun bermain basket bersama, Ji A kesal karena Tidak bisa langsung masuk. Yeon menahan Ji A yang marah meminta agar Pegang bolanya dengan tangannya. Ji A meminta Yeon melepaskan tangan karena akan melawan mesin. Yeon langsung memeluk Ji A yang sedang marah.

Mereka pun bermain tembak-tembakan dan motor-motoran bersama. Yeon terlihat bahagia bersama dengan Ji A seperti kencan layaknya kencan orang biasa. 






Keduanya duduk di bangku taman sambil makan es krim. Ji A bertanya Bagaimana rasa mint cokelatnya. Yeon mengatakan kalau Menyegarkan seperti biasa, Serasa menelan hutan dan bertanya Bagaimana rasa vanilanya. Ji A menjawab itu rasanya Manis.

“Rasanya seperti madu” kata Ji A. Yeon menawarkan untuk bertukar. JiA bingung Bagaimana jika kita mencampurnya. Keduanya pun berciuman  dan saling menatap dengan senyuman.

“Aku pasti sangat mencintaimu. Aku sudah hidup begitu lama. Begitu banyak nama dan wajah yang memudar dari ingatan. Tapi aku ingat semua hal tentangmu.” Ungkap Yeon

“ Jangan lupakan aku apa pun yang terjadi.” Kata Ji A. Yeon mengaku tak mungkin bisa melupakan wajah ini.

“Aku mencintaimu, Yeon.” Kata Ji A lalu bersandar pada Yeon. Yeon pun memeluknya dengan erat. 

Nenek Yeon berbicara dengan abu anaknya seperti tahu yang terjadi kalau  tidak meninggalkan ibu, tapi Ia yang meninggalkan anaknya dan  Karena itukah ini terjadi kepadanya.

“Ibu terus meyakinkan diri bahwa ibu tidak akan memaafkanmu. Tapi kini ibu sadar bahwa diri inilah yang tidak bisa ibu maafkan. Bagimu, orang tua seperti apa ibu ini?” ucap Nenek Yeon.

Yeon memejamkan mata sambil berdoa, Ji A melihatnya bertanya Harapan apa yang dibuatnya. Yeon menjawaba kalau mendoakan kesehatan Ji A agar tidak terluka, sakit, atau menangis. Ji A mengejek Yeon itu serakah.

“Jika sesuatu di luar kendali kita terjadi, kuharap kau bisa melupakan semuanya.” Kata Yeon

“Tidak akan. Aku akan menunggumu. Sama seperti kau menungguku.”ucap Ji A

“Kau tidak boleh melakukan itu. Hidup manusia terlalu singkat untuk melakukan itu. Ji-ah, kau membuat harapan apa?” kata Yeon

“Aku berharap ada dewa yang sangat baik di suatu tempat di dunia ini, dan dewa membawa keajaiban. Aku berharap dewa itu menyelamatkan kita.” Kata Ji A.

Yeon memeluk Ji A dan menerima telp dari neneknya, lalu kaget seperti memintanya agar datang sekarang juga. 



Yeon datang ke gedung dan melihat neneknya sedang merokok lalu ingin tahu apa maksudnya Tentang perkataannya tadi, Nenek Yeon mengaku kalau sudah lama merokok dan Hanya ada dua pria yang menyuruhnya berhenti merokok.

“Salah satunya adalah kau...” ucap Nenek Yeon dan Yeon tahu satunya lagi adalah putranya.

“Dia anak yang baik. Namun, setelah istrinya meninggal, dia berhenti bicara. Dia seharusnya membenciku secara terbuka.”kata Nenek Yeon

“Lalu dia melompat ke Sungai Styx.” Kata Yeon. Nenek Yeon mengingat  Dia melepas sepatu buatannya dan menatanya rapi sebelum pergi.

 “Dasar tidak tahu terima kasih. Dia ingin aku menemui mereka dan bilang tidak akan memaafkanku.” Ucap Nenek Yeon

“Kau salah. Bahkan saat dia sangat sedih dan ingin mengikuti mendiang istrinya, dia tidak ingin membasahi sepatu buatanmu untuknya. Aku pandai dalam hal ini.” Kata Yeon

“Aku berencana berhenti merokok.” Ucap Nenek Yeon. Yeon memastikan kalau Nenek Yeon serius.

“Aku sudah hidup cukup lama. Aku akan mencoba hal yang belum kulakukan.” Kata Nenek Yeon. Yeon tak mengerti apa maksud ucapan neneknya.

“Artinya ada cara untuk mengakhiri ini tanpa harus mengorbankan dirimu atau dia.” Kata Nenek Yeon. Yeon pun ingin tahu Apa itu. 



Pria yang ditaman budaya mengucapkan Terima kasih atas kerja kerasnya pada pegawainya.  Ia pun berpisah dan masuk ke dalam toilet.

Sementara Yeon masih berbicara pada Neneknya. Nenek Yeon meminta agar membunuh Imoogi datang besok, maka Yeon tebas Ji-ah dengan pedang ini. Ia meminta Yeon agar bisa menebaslah yang kuat agar dia bisa mati. Yeon kaget mendengarnya.

“Saat dia hampir mati, Imoogi di dalam tubuhnya akan mencoba lari dari tubuhnya sebelum dia mati.” Kata Nenek Yeon

“Bagaimana dengan sisiknya?”  tanya Yeon. Nenek Yeon meminta agar  Jangan memakai sisiknya.

“Biarkan dia pindah ke tubuh Imoogi. Saat kedua Imoogi bersatu, aku akan mengubahnya menjadi batu.” Kata Nenek Yeon.

“Namun, bagaimana jika Ji-ah benar-benar mati?” kata Yeon tak yakin. Nenek Yeon yakin akan menghidupkannya lagi.

“Aku harus menebus kesalahan karena melanggar tabu.” Kata Nenek Yeon. Yeon tak percaya mendengarnya memeluk Neneknya.

“Hentikan komentar konyol itu. Pastikan saja membawa kedua Imoogi dan gadis itu tepat waktu.” Ucap Nenek Yeon. Yeon bahagia karena nenek Yeon tidak sejahat itu. Nenek Yeon mengeluh kalau melepaskanya. 



Si Pria mencuci tangan dan menaruh batu disamping wastafel. Imoogi kelua dari toilet mengaku  menikmati penampilan mereka tadi. Si pria pun mengucapkan Terima kasih dan tahu kalau Immogi itu juga bukan manusia. Immogi pun menyindir kalau Pengamatan pria itu tajam.

“Kau manusia atau bukan, taman ini sudah tutup.” Ucap Si pria. Immogi mengaku datang untuk mencari sesuatu.

“Jika kehilangan sesuatu, pergilah ke tempat barang hilang.” Kata si pria sinis.

“Tidak apa-apa. Aku langsung menemukannya.” Kata Immogi. Si pria ingin tahu Apa itu. Immogi melempar batu ke arah si pria dan mengatakan kalau yang dicari adalah Cermin Bulan.


“Saat ibuku meninggal, aku merasa seperti anak yatim piatu. Tapi berkat kau dan Jae-hwan, aku sama sekali tidak kesepian. Terima kasih.” Kata Sae Ron. Ji A meminta agar Sae Ron bertahan.

“Nona Nam... Kurasa kau harus menjawabnya.” Kata Jae Hwan melihat seseorang menelp Ji A terus. 


Ji A mengangkat telp dan Immogi tahu Sepertinya ada yang sekarat. Ji A marah bertanya Di mana Immogi. Immogi yang ada diluar gedung bisa melihat jendela memberitahu kalau Tempat yang dekat dengan Ji A. Ji A marah mengambil pistol dan berlari keluar dari rumah.

“Akhirnya, kau mendatangiku.” Ucap Immogi. Ji A bertanya Di mana obatnya.

“Kau bisa mencemaskan orang lain? Kau bisa mati kapan saja.” Kata Immogi. Ji A meminta agar memberikan obatnya.

“Tidak ada hal seperti itu. Aku lahir dari wabah. Aku tahu cara membunuh manusia, tapi tidak pernah belajar cara menyelamatkan mereka.” Kata Immogi

“Dasar bajingan... Kau akan segera mati. Kuharap kau jatuh ke dasar Neraka.” Ucap Ji A marah

“Ini sebabnya aku menyukaimu. Kau berada dalam situasi berbahaya dan sulit mengendalikan tubuhmu. Kau tidak tampak kacau meski sepertinya bisa begitu. Aku akan memilikimu.” Kata Immogi.

“Jangan harap.. Lebih baik aku mati daripada mendatangimu.” Kata Ji A marah

“Kau sungguh ingin mati mulai sekarang. Keluarlah.” Kata Imoggi dan Ji A bisa merasakan sisiknya berubah.

“Jangan bekerja sama dengan Lee Yeon. Mereka merencanakan sesuatu.” Ucap Immogi di tubuh Ji A.

“Itu tidak penting. Ada yang harus kau lakukan sekarang.” Kata Immogi. 




Yeon kembali ke rumah heran melihat Ji A yang berdiri di sana. Ji A hanya menundukan kepalanya lalu memberitahu kalau Magistrat Wilayah diserang. Yeon kaget mendengarnya dan bertanya apa maksudnya, Oleh siapa. Ji A memberitahu kalau oleh Imoogi.

“Dia belum mati, tapi bilang ada benda penting yang diambil darinya.” Kata Ji A

“Kau dia, bukan?” ucap Yeon membalikan badan Ji A dan Immogi tersenyum sinis.

“Ini kuis singkat. Apa yang dia ambil dari Magistrat Wilayah?” kata Immogi mengejek. Yeon bisa tahu kalau itu Cermin Bulan.


Nenek Yeon kaget melihat sosok Immogi yang ada didepanya dan bertanya-tanya Bagaimana bisa memiliki wajah itu, Immogi pikir ini wajah yang dirindukan yaitu Anak malang yang dibunuh oleh ibunya, Putranya sendiri.

“Bok-gil. Bok-gil anakku.” Kata Nenek Yeon tak percaya. Immogi mengaku memilih tubuh khusus untuk Nenek Yeon saat dilahirkan kembali.

“Kupikir hari ini akan datang.” Kata Immogi. Nenek Yeon bingung Bagaimana tahu soal putranya. 


“Ini kuis singkat kedua. Kenapa separuh dari diriku mengincar Cermin Bulan?” kata Immogi.

“Tidak. Nenek.” Ucap Yeon akan pergi. Ji A menahan Yeon karena   harus tetap bersamanya

Yeon akan pergi tapi Shin Joo langsung menyerang dari belakang. Shin Joo seperti avatar yang dikendalikan oleh Immogi. Yeon bertanya Immogi melakukanya. Yeon menjawab Karena dia menyuruhnya.

“Suatu saat, saat Imoogi di tubuh wanita itu memanggilmu, kau akan menjadi prajuritku.” Ucap  Immogi.

Nyonya Bok yang dibisikan oleh Immogi juga menyerang  Yeon, Rang pun juga karena sebelumnya memakan celepukan. 


“Bok-gil anak yang baik. Dia yang pertama bicara denganku, yang dibenci oleh seluruh dunia. Untuk kali pertama dalam hidupku, aku merasa punya teman.” Ucap Immogi

“Tapi apa kau tahu? Orang yang menanam benih wabah ke dalam tubuh istri Bok-gil adalah aku.” Kata Immogi

“Kenapa? Kenapa kau melakukan itu?”tanya Nenek Yeon. Immogi melhat Dia tampak sangat bahagia.

“Dasar berengsek!” teriak Nenek Yeon, saat Itu Immogi mengeluarkan cerminya dan terlihat sinar terang di dalam gedung. 


Yeon berusaha melawan semuanya sampai akhirnya sadar lalu menarik Ji A kalau tidak bisa melakukan ini tanpa Nenek. Immogi menjawab kalau sudah terlambat. Yeon berteriak agar Ji A sadar, sementara Rang dkk tersadar kalau kepalanya sakit.

“Kita berdua bisa hidup. Untuk kali pertama, ada harapan.” Kata Yeon. Shin Joo ingin bicara tapi Yeon meminta agar Jangan ikut campur.

“Rang, ikut denganku.” Kata Yeon. Nyonya Bok tersadar dan meminta maaf. Yeon piki nanti saja bicara den bergegas pergi.

“Kalian baru saja kerasukan. Bawa Ji-ah bersamamu.” Ucap Yeon berlari lebih dulu. Rang akan mengajak Immogi pergi, tapi Immogi mengeluh kalau akan pergi sendiri.





Yeon berlari ke dalam gedung dan melihat Immogi sudah ada di dalam lalu bertanya Di mana Nenek. Immogi hanya tersenyum, Ji A yang masih kerasukan berpikir Immogi sudah menangkapnya. Immogi memperlihatkan cermin ditanganya.

“Ini jelas salah satu dari empat harta karun roh gunung.” Kata Immogi. Yeon pun melihat Nenek Yeon sudah menjadi batu.

“Aku menemuinya dengan wajah putranya dan wanita tua yang tidak tertandingi itu kehilangan akal. Meski mereka dewa di antara semua dewa, selama mereka memiliki hati manusia, akan selalu ada ikatan terlemah.” Ucap Immogi


“Ini rencanamu sejak awal.” Kata Yeon akhirnya mencekik Immogi.

“Semua ini karenamu, Lee Yeon. Kau menolak untuk menyerah, jadi, orang tidak bersalah mati, wanita tua itu mati, dan Ji-ah juga akan mati.” Kata Immogi.

Yeon mencoba menyerang Immogi tapi tubuhnya pindah dengan cepat, saat akan menusuk Immogi tiba-tiba Ji A menahanya.. Yeon tetap ingin menusuk Immogi.

Ji A kembali melindungi Immogi. Yeon mencoba melawan tapi akhirnya Ji A yang menyerangnya. Ji A pun mencekik Yeon, Yeon pun memohon pada Ji A agar segera sadar.

“Bahkan di saat seperti ini, dia tidak bisa sentuh tubuh ini. Itu sebabnya kau harus menyumbangkan tubuh itu dan mati.” Ucap Ji A

“ Kau tidak punya pilihan sekarang. Hanya itu cara agar Ji-ah bisa hidup.” Kata Immogi. Ji A pun mulai berubah menjadi Immogi.

“Cukup... Lepaskan Ji-ah. Aku akan... Ambillah tubuhku.” Kata Yeon sudah siap memakan sisik Immogi.







Rang melihat Yoo Ri didepanya dan bertanya Sedang apa  di sini. Yoo Ri mengatakan Rang tidak boleh masuk ke sana. Rang menegaskan kalau kemari untuk menyelamatkannya dan Lee Yeon.

“Jika terjadi sesuatu pada Lee Yeon, kau akan menebusnya.” Ucap Rang menatap sinis Yoo Ri. 


Immogi melihat saat Yeon akan makan sisiknya. Ji A meminta Yeon agar tak makan mengancam dengan pistol dikepalanya. Yeon kaget melihat Ji A membawa pistol dan makan mendekat. Tapi Ji A meminta Yeon agar jangan bergerak.

“Kau masih bertahan?” keluh Immogi. Ji A meminta agar jangan melakukanya. Yeon meminta Ji A agar meletakan pistolnya.

“Aku akan melindungimu, Lee Yeon.” Ucap Ji A tapi Yeon merasa agar bisa melakukanya. Ji A akan melepaskan tembakan tapi Yeon bisa mengarakan kearah langit-langit.

Keduanya pun jatuh, sampai akhirnya Yeon memakan sisik Immogi. Ji A berteriak agar Yeon tak melakukanya. Yeon pun meminta Immogi yang ada ditubuh Ji A berpindah padanya.  Ji A menangis melihat Yeon. Akhirnya Immogi berpindah pada ke tubuh Yeon.

“Maafkan aku. Ini untuk melindungimu.” Kata Yoo Ri sudah siap dengan tusuk kondenya. Tapi Rang hanya memukul sekalidan Yoo Ri pun terjatuh. 



Ji A menangis melihat Yeon yang berubah menjadi Immogi. Yeon menyuruh Ji A agar menjauh. Immogi memberitahu kalau Lee Yeon yang dokenal sudah mati dan ia yang jadi menang. Rang datang kaget bertanya Apa yang terjadi.

Immogi dan Rang mulai berkelahi, Rang tak bisa melawan Immogi bahkan kakinya terluka. Yeon menatap Ji A yang terus menangis.

“Aku tampak buruk, bukan? Aku ingin terlihat tampan di saat-saat terakhirku. Namun, kita menang.” Ucap Yeon akhirnya berdiri dan melihat Immogi kesakitan.

“Ini hadiahku. Saat separuh dari dirimu melemah, kau juga, bukan?”kata Yeon. Immogi seperti akan muntah.

“Ini evening primrose dari makam.” Kata Yeon memakan bunga sebelum bertemu dengan Immogi.

Immogi dan Yeon saling menyerang, Ji A panik melihatnya dan Rang tak bisa membantu karena kakinya terluka. Pintu terbuka, Yeon memeluk erat Immogi dan memanggil Rang. Immogi meminta agar Yeon melepaskanya

“Sekarang kita bersatu... Jika membunuhku, kau juga akan mati. Itulah yang kuinginkan.” Ucap Yeon memanggil Rang.

“Tidak. Aku tidak bisa melakukan ini.” Kata Rang tak tega melakuanya Yeon memberitahu kalau Tidak lama lagi,akan menjadi Imoogi.

“Izinkan aku tetap menjadi diriku.. Rang...” kata Yeon memohon. Rang tak bisa menusukan pedang pada kakaknya.

“Selamatkan aku...” ucap Yeon. Rang tak bisa melihat kakanya yang terluka akhirnya menusuk pedang. Ji A berteriak histeris lalu mencoba mengejar Yeon.

“Aku akan terlahir kembali. Aku akan terlahir kembali dan mencarinya lagi.”  Ucap Immogi marah  

“Omong kosong... Begitu jatuh ke Sungai Styx, kau tidak akan bisa kembali.” ucap Yeon.

“Aku mencintaimu.” Ucap Yeon akhirnya jatuh ke dari pintu

Ji A berteriak histeris didepan pintu melihat boneka yang ditinggalkan Yeon.

“Dia tersenyum... Seolah dia berkata bahwa dia senang karena bisa menyelamatkanku. Seolah ini akhir bahagianya. Pada akhirnya, kurasa aku mendengarnya berkata.. Lee Yeon! aku mencintaimu.” Ucap Ji A menangis.

Bersambung ke episode 16




 Cek My Wattpad...   First Love

Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar