PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 21 Oktober 2017

Sinopsis While You Were Sleeping Episode 16

 PS : All images credit and content copyright : SBS
Jae Chan bertanya Apakah menurut Woo Tak  pelakunya Do Hak-young, saat pertama melihat kejadian ini. Woo Tak membenarkan. Jae Chan ingin tahu alasanya. Woo Tak sudah melihat rekaman kamera CCTV di berita dan itu Hak-young.
“Tak ada orang yang terekam lagi, 'kan?”kata Woo Tak Jae Chan. membenarkan kalau tak ada.
“Kami memeriksa semua kamera CCTV dari tangga, lift, dan lorong sebelum kejadian, tapi tak ada siapa-siapa lagi. Bahkan tak ada di kamera dasbor.” Jelas Jae Chan. Woo Tak. berkata sudah mendengarnya.
“Itu sebabnya aku salah menuduh pelakunya adalah Hak-young.”ucap Woo Tak. Jae Chan binggng kenapa Woo Tak bisa berkata seperti itu. 



Ruangan Yoo Bum.
“Itu mungkin saja kecelakaan.” Kata Yoo Bum. Hong Joo binggung apa maksudnya Kecelakaan
“Jika aku pengacaranya Hak-young, maka aku akan menekankan itu. Korban pasti meninggal akibat perdarahan hebat di kepala, saat ia tergelincir dan terbentur meja dan trjadi Kecelakaan malang.”kata Yoo Bum
“Mustahil... Maka gambar dari darah di lantai tak bisa dijelaskan.” Ucap Hong Joo
Yoo Bum pikir Tak ada bukti Hak-young yang menggambarnya. Hong Joo bertanya kalau memang bukan Hak Young siapa lagi pelakunya.
“Hanya ada Hak-young dan Soo-kyung di TKP hari itu. Jika Soo-kyung menggambarnya, pasti ada noda darah. Tapi saat diperiksa, tak ada noda darah di tubuhnya.” Ucap Hong Joo sudah melihat maya Soo Kyung.
“Begitu juga Hak-young. tak ada noda darah di tangan, kaki, leher, bahkan sepatunya. Bersih... Fakta ini meringankannya.” Kata Jae Chan. Hong Joo pikir Itu karena... 


Ruang Interogasi
“Noda darah pasti telah dihapus. Dia punya cukup waktu, untuk mandi dan mencuci baju sebelum mengakuinya.” Kata Jae Chan.
“Itu asumsi dan Asumsi tak bisa dijadikan bukti.” Kata Woo Tak. Tuan Choi  ingin tahu Lalu, bagaimana dengan gambar dari darah itu
“Apa yang dikatakan Do Hak-young?” tanya Tuan Choi. Woo Tak berkata kalau Hak Young tak tahu apa-apa soal itu.
“Dia tak bisa berkata begitu. Untuk bebas, maka ia harus membuktikan dirinya tak menggambarnya.”jelas Jae Chan.
“Tidak. Jaksa harus membuktikan, bahwa Hak-young menggambarnya, agar dia bisa dituntut. Kau tak tahu apa yang digambar, 'kan?” ucap Woo Tak dengan sangat yakin.
“Coba Dengar... Hanya Do Hak-young yang masuk kesana saat itu. Apa yang perlu dibuktikan lagi?” kata Tuan Choi  yakin kalau Hak Youngpasti memakai alat untuk menggambarnya.
Woo Tak pun bertanya alat apa itu. Tuan Choi pikir kalau Woo Tak sedang mempermainkannya menurutnya Entahlah apa itu,maka akan menganggap itu alat. Woo Tak menegaska Tuan Choi harus menyebutkan alat spesifik di daftar tuduhan.
“Jika tidak, kalian tak bisa menyebutkan dakwaan. Dan Tak menyebutkan bisa menyebabkan kasus ini ditutup.” Tegas Woo Tak 



Jaksa Park yang melihat Woo Tak heran berpikir kalau ucapanya seperti pengacara yang membela klienya. Jaksa Son pikir Ini lebih mirip sidang, bukan pemeriksaan. Hee Mi yakin Polisi itu akan segera mempengaruhi Jaksa Jung.
“Kenapa ia tak bertanya alasan tersangka kabur dari polisi?” kata Jaksa Lee kesal
“Lalu kenapa ia kabur?” tanya Jae Chan. Jaksa Lee kaget berpikir mereka bisa mendengar percakapan dari ruangan control.  Jaksa Park langsung melirik sinis karena berisik. Jaksa Lee hanya bisa meminta maaf dan kembali serius. 

“Jika ia tak bersalah, kenapa ia tak menjelaskan dan malah kabur?” tanya Jae Chan.
“Karena kalian tetap mengejarnya meskipun ia tak bersalah. Dia berpikir akan masuk penjara walaupun tak bersalah.” Jelas Woo Tak
“Kau membujuk Hak-young saat ia ke rumahmu, tanggal 25 bulan lalu, 'kan?” kata Jae Chan
“Tidak, aku menyuruhnya kabur.” Akui Woo Tak. Keduanya kaget mendengar jawaban Woo Tak. 


Flash Back
Woo Tak memberikan Hak Young makan memperingatkan kalau memang sungguh membunuh Soo-kyung, maka lebih baik kabur dan takkan mengatakan apa-apa. Hak Young terlihat sangat marah. Woo Tak menegaskan kembali jika tak bersalah, maka menyerahkan dirinya.
“Percayalah kepada hukum.” Kata Woo Tak tak ingin temanya jadi buronan. 

Woo Tak memberitahu saat mengatakan itu makan Hak Young menyerahkan diri karena temanya itu berkata akan mempercayai hukum.
Di luar ruangan Intregasi
Jaksa Son berpikir kalau bukan Hak Young pelakunya. Jaksa Park terlihat kesal mendengarnya menurutnya Tak ada tersangka lain selain Do Hak-young. Jaksa Son pikir tak bisa menyimpulkan jawaban hanya karena tak punya.

“Kenapa kau yakin Do Hak-young tak bersalah?” tanya Jae Chan
“Saat Hak-young ke rumahku .dia memintaku membantunya dan menyatakan ia tak bersalah.” Kata Woo Tak.
Woo Tak menceritakan Hak Young yang meminta agar melakukan yang bisa dilakukan, untuk membuatnya tak bersalah. Lalu ketika bertemu di penjara Hak Young bertanya apakah ia sudah mencari pelaku sebenarnya.
“Kau berkata seperti itu, hanya untuk membuktikan dia tak bersalah.” Kata Tuan Choi
“Jika dia bersalah,maka dia takkan memintaku membuktikan ia tak bersalah. Dia pasti memintaku membuatnya tak bersalah. Dia takkan memintaku menemukan pelaku sebenarnya. Dan Dia pasti memintaku membuat alibi.” Kata Woo Tak. Jae Chan menyetujuinya.

Jaksa Park terlihat kesal mendengarnya karena malah setuju.  Hee Mi pikir kalau Jae Chan kalah dengan polisi itu, bahkan Benar-benar kalah Jaksa Lee pikir berpikir itu aneh.
“Jika ia membunuhnya, ia takkan meminta itu. Dia pasti bersikukuh bukan Hak-young pelakunya.” Kata Jaksa Lee. Jaksa Park berteriak marah menyuruh Jaksa Lee diam saja. 
Jae Chan memberitahu kalau Do Hak-young punya motif untuk membunuh Yoo Soo-kyung. Saat itu dirumah So Kyung kesal meminta agar memperbaiki kabel dengan benar
“Saat kau menerima panggilan survei nanti, tolong beri penilaian bagus untukku.” Pinta Hak Young. Soo Kyung pikir itu diberikan apabila pekerjaannya bagus.
“Soo-kyung memberi nilai buruk atas pelayanan Hak-young. Dia bahkan memintanya membuang sampah. Jadi, ini membuat Do Hak-young marah dan membunuhnya.” Kata Tuan Choi
“Lalu kenapa ia,. membuang sampah itu setelah membunuhnya? Jika itu membuatnya sangat marah sampai membunuhnya, maka dia pasti sudah membiarkannya. Lalu Kenapa ia membuang sampah itu untuknya?” kata Woo Tak seperti mencoba agar mereka bisa berpikir logis.
Jae Chan hanya diam saja. Woo Tak mengatakan Tak ada alasan. Tuan Choi menyetujuinya. 

Hee Mi berpikiran yang sama kenapa  Hak Young membuang sampah itu. Jaksa Park makin marah mendengar Hee Mi juga setuju dengan polisi itu. Hee Mi mencoba mengelak. Jaksa Lee sengaja berbicara sambil berdeham kalau Perkataan polisi itu masuk akal.
“Berhenti menggerutu!” ucap Jaksa Park marah. Jaksa Lee meminta maaf kalau itu karena lehernya yang sakit dan memberikan senyuman pada Hee Mi. Tapi Hee Mi tak mengubrisnya. Jaksa Son terus mengikuti tanpa banyak berkomentar. 

Flash Back
Tuan Choi bertanya apakah Jae Chan tak yakin dengan pemikiranya. Jae Chan bertanya apakah Tuan Choi sungguh berpikir Do Hak-young membunuh Yoo Soo-kyung, karena mereka  sudah berusaha mendapatkan bukti, tapi tak bisa menemukanya.
“Apa Kau ingat detektor kebohongan? Itu tak bisa menentukan kebohongan. Jika ia pelaku, maka alat itu seharusnya menyatakannya. Dilihat di CCTV, Do Hak-young hanya diam selama 13 menit di rumahnya. Apabila Membunuh, membersihkan, menggambar dengan darah, dan membersihkan noda dalam 13 menit. Apa Menurutmu itu mungkin?” ucap Jae Chan.
“Benar, itu aneh... Tapi tak ada lagi yang tampak seperti pelakunya kecuali dia. Itu tak membuktikan bahwa Do Hak-young membunuhnya. Tapi Kepala Park takkan membiarkanmu membebaskan pria itu.” Ucap Tuan Choi
“Jaksa bekerja sendiri. Aku tak butuh persetujuan siapapun jika mengikuti prinsip. Jika kubatalkan dakwaannya...” kata Jae Chan langsung disela oleh Tuan Choi
“Kau akan dipecat dan Aku juga akan dipecat. Aku kenal banyak jaksa yang dipecat karena bekerja sendirian.” Kata Jaksa Choi
Jae Chan binggung apakah harus membuat dakwaan.  Tuan Choi meminta agar Jae Chan agar lebih sedikit rendah hati. Jae Chan tak percaya kalau dirinya dianggap angkuh.  Tuan Choi pikir kenapa harus Jae Chan yang  yang melihat kebenarannya.
“Dari pemeriksaan hari ini, maka tunjukkan apa yang kau lihat kepada para senior. Mereka mungkin bisa melihat kebenaran karena mereka senior.” Kata Tuan Choi memberikan saran. 


Jaksa Son tersenyum karena mengerti alasannya memanggil Jae Chan mengajak untuk melihatnya karena ingin menunjukkan dan membujuk mereka.
Tuan Choi yakin kalau para seniornya  itu akan setuju dengan pemikiran Jae Chan dan akan berpikir bersamanya. 

Surat "Pembatalan Penahanan" ada diatas meja, Jaksa Park terlihat kebingungan. Jaksa Lee menyenggol Hee Mi dan Jaksa Son agar berbicara lebih dulu. Jaksa Son pun hanya memanggil namanya tapi membuat Jaksa Park marah.
“Tolong beri aku waktu untuk berpikir sendiri. Aku tahu apa yang ingin kalian katakan.” Teriak Jaksa Park marah. 

Yoo Bum berharap Semoga kasus ini tak seperti kasus Kang Dae-hee. Hong Joo menyindir Tapi siapa yang membela Kang Dae-hee dan itu Yoo Bum yang melakukanya. Yoo Bum menegaskan kalau ia juga memihak Jaksa Jung.
“Dia akan baik-baik saja tanpa bantuanmu.” Tegas Hong Joo setelah meminum habis cola dalam gelasnya.
“Jae-chan tak pernah bisa melakukan ini sendiri, Tapi Bukan berarti kemampuan Jae-chan kurang. Kasus ini memang sulit dan Bukti yang ia punya tak cukup. Kita butuh bukti penuh untuk menuntut tersangka. Tapi Jaksa sendiri tak bisa membuat bukti penuh. Jadi Kau harus membantunya, Hong-joo.” Ucap  Yoo Bum 

Hong Joo hanya diam. Yoo Bum memberikan amplop dengan kop surat "Firma Hukum Haegang" Hong Joo melihat isinya adalah biodata Hak Young.  Yoo Bum memberitahu kalau ayah Do hak-young mantan pengedar narkoba terpidana, maka pasti juga mengikuti jejak kriminal ayahnya,
“Saat dia sekolah ada kasus Penganiayaan dan pencurian. Dia bukan anak baik dan Dia adalah sampah. Beri tahu orang-orang apa yang kau lihat. Maka, bukti itu, akan penuh sendiri.” Kata Yoo Bum, Hong Jo tak mengerti apa maksudnya.
“Kasus Do Hak-young adalah topik yang sangat terkenal untuk ditulis, oleh reporter. Kau butuh lebih banyak bukti berguna, dan kurasa ini buktinya. Media lain akan mengejarnya jika kau memberi mereka, informasi pribadinya.” Ucap Yoo Bum bisa membayangkan apabila bukti itu sampai ke tangan reporter.

“Dengan begitu, banyak reporter akan bekerja sebagai detektif.”ucap Yoo bum
 Setelah berita dari bukti itu tayang, banyak orang yang berasusmi kalau Do Hak-young mantan terpidana penganiayaan dan juga psikopat. Beberapa orang mengenal  Do Hak-young satu sekolah dengan mereka jadi Fotonya pasti ada di buku tahunan.
Mereka pun membuat forum "Profil Do Hak-young Mengungkap foto kelulusan Do Hak-sang pembunuh.” Di dalam warnet salah seorang menuliskan pesan “Aku satu SMA dengan Hak-young. Aku menemukan foto Do di buku tahunan dan Mengungkap wajah pembunuh sebenarnya. Ayah Do Hak-young pengedar narkoba” ada juga yang mengaku sebagai mantan tetangganya
“Saat berita ini dikeluarkan, ribuan orang akan membagikan informasi mengenai dirinya. Semua yang dekat dengan Hak-young akan membagikan setiap detilnya. Do Hak-young akan menjadi penjahat besar, dan orang akan menekan jaksa untuk mendakwanya.” Jelas Yoo Bum dengan sangat yakin rencana yang dibuatnya.
“Jadi Kau memintaku memanipulasi media.” Kata Hong Joo. Yoo Bum pikir kalau kata Manipulasi Itu terlalu vulgar.
“Maksudku, kau tak seharusnya melawan publik dan Sudah pasti ia pelakunya. Kita tak bisa membebaskannya. Apa Kau pikir kita harus membebaskannya? Dengan Mematuhi hukum, maka takkan membuat Jae-chan menang. Jadi Hong-joo, kau harus, membantunya memenuhi bukti,. agar Jae-chan bisa mendakwanya.” Kata Yoo Bum menuangkan cola dalam gelas Hong Joo sebagai perumpanan.



Hong Joo mengemudikan mobil kantor dan berhenti di lampu merah, matanya menatap pada amplop sebagai barang bukti yang diberikan Yoo Bum. Pikiran mengingat kejadian yang lalu.
Flash Back
Jae Chan mengemudikan motornya dengan Hong Joo mengikuti paman yang membawa mobil di depanya. Mereka sampai di tepi sungai tapi tak melihat si paman, hanya ada topinya. Jae Chan melihat paman sedang berjalan masuk ke sungai seperti ingin bunuh diri dan berteriak memanggilnya agar keluar. Tapi si paman sudah tenggelam masuk ke dalam sungai.
“Aku akan mencoba menariknya. Jadi Tarik kami dari belakang. Mengerti?” ucap Jae Chan sudah mengikat talinya. Hong Joo melihat paman yang tenggelam teringat ayahnya mati karena tentara itu dan bertanya kenapa harus menariknya.
“Dia sepertinya pria lemah yang tak bisa berenang. Aku bisa berenang.”kata Jae Chan.
“Tidak, maksudku,. kenapa aku harus menyelamatkannya?” kata Hong Joo penuh penuh rasa dendam.
“Tentu saja kau harus menyelamatkannya.” Kata Jae Chan.
“Biarkan ia tenggelam. Dia kakak dari orang yang membunuh ayah kita. Aku sangat membencinya. Kenapa harus kuselamatkan? Biarkan dia pergi ke neraka dan menemui adiknya disana! Biarkan dia bertanya, kenapa adiknya membunuh ayah kita!” ucap Hong Joo benar-benar marah. Jae Chan memberikan pukulan di wajah Hong JOo sampai terjatuh, karena menganggapnya seorang pria. 

“Hei.. Apa Kau gila?? Apa  Kita harus membiarkannya tenggelam karena membencinya? Apa itu alasanmu?” kata Jae Chan. Hong Joo membenarkan.
“Aku sangat membencinya. Biarkan ia mati tenggelam!” kata Hong Joo. Jae Chan berteriak meminta Hong Joo agar sadar.
“Dia seperti kita Dia juga tak percaya dengan kejadian kemarin dan ingin memutar waktu untuk menghentikan itu. Dia pasti berharap semua ini hanya mimpi. Selamatkan dia. Kau harus menyelamatkan dia dan aku jika tak ingin menyesal nanti. Aku percaya kepadamu.” Ucap Jae Chan.
Hong Joo tersadar dari lamunanya, bunyi klakson mobil terdengar menyuruh segara maju karena lampu hijau sudah menyala. 


KANTOR JAKSA DISTRIK HANGANG SEOUL
Jae Chan keluar ingin menghentikan Taksi tak tak ada yang kosong. Hong Joo datang dengan mobilnya memanggil Jae Chan,  Jae Chan melihat Hong Jo yang datang heran karena baru saja ingin menjemputnya. Hong Joo mengatakan kalau ingin menjemput Jae Chan malam ini untuk minum kopi bersama.
Keduanya sampai di kedai kopi langganya, Cho Hee melihat keduanya yanga memesan semakin larut denga memberikan pesanan. Hong Joo melihat kalau mereka tak memesan kue kering. Cho Hee mengaku hanya ingin menyajikannya dan mereka ternyata datang. Hong Joo pun dengan senang hati menerimanya dan mengucapkan Terima kasih.

Keduanya duduk di bagian depan lantai dua, Hong Joo langsung menanyakan Bagaimana pemeriksaan Woo-tak. Jae Chan mengatakan kalau semuanya lancar. Hong Joo bertarnya apakah Do Hak-young akan didakwa. Jae Chan hanya menatapnya.
“Aku tak bertanya sebagai reporter. Ini tak direkam.” Kata Hong Joo menyakinkan.
“Aku tak bisa mendakwanya.” Kata Jae Chan. Hong Joo kaget kalau Hak Young akan segera bebas dan Jae Chan akan membebaskannya. Jae Chan pikir itu Harus di lakukan.
“Apa Kau punya bukti lain? Woo-tak mempengaruhimu, 'kan?” kata Hong Joo terlihat kesal. Jae Chan memegang tangan Hong Joo agar bisa mendengarnya dan lebih tenang.
“Sejak awal, kupikir pelakunya Do Hak-young. Jadi, aku berusaha keras membuktikan ini Tapi itu tak terbukti. Kami sudah melakukan autopsi, tapi semuanya bersih,bahkan Tak ada darah yang menunjukkan perlawanan. Aku menyita dan memeriksa seluruh rumahnya, tapi tak ada darah sama sekali.” Jelas Jae Chan.
“Lalu semua masuk akal,. saat aku mulai berpikir Do Hak-young bukan pelakunya. Yoo Soo-kyung sering pingsan karena penyakit “otolithiasis.” Itu sebabnya ia pensiun dini.” Kata Jae Chan dengan memperlihatkan gambaran kejadian Soo Kyung yang jatuh dirumahnya.
“Jadi, Apa ia meninggal karena pingsan,. akibat otolithiasis  setelah Do Hak-young meninggalkan rumah?” kata Hong Joo
“Ya. Itu membuat hasil autopsi benar. Tertulis bahwa ia meninggal karena perdarahan otak dan tak ada luka. Dan Fakta bahwa Do Hak-young membuang sampah untuknya juga masuk akal. Tak ada noda darah di pakaiannya. Semua masuk akal.” Jelas Jae Chan.
“Bagaimana dengan gambar darah di lantai? Bagaimana kau menjelaskannya?” ucap Hong Joo dengan nada sedikit marah
“Itu yang tersulit. Saat kuanalisis gambar darah itu,... semua digambar sekali coretan.”kata Jae Chan. Hong Joo pikir maksudnya Tanpa berhenti. 


 “Do Hak-young takkan bisa melakukan itu dalam 13 menit tanpa noda. Menurutmu apa mungkin ia menggambar, tanpa ada noda di kakinya?” kata Jae Chan.
“Lalu siapa yang menggambarnya?” kata Hong Joo. Jae Chan juga tak tahu.
“Tapi aku tahu bukan Do Hak-young. Pasti ada yang kita lewatkan. Karena tak bisa kita temukan, Do Hak-young masuk perangkap.”kata Jae Chan yakin.
Flash Back
Di rumah setelah Soo Kyung jatuh dan tak sadarkan diri, vacum robot berjalan melewati darah dan membentuk sebuah garus lurus dan keluar dari jendela rumah. Vacum jatuh dalam semak-semak dan seorang anak melihat ada vacum langsung menaruhnya ditempat barang bekas.

“Jadi, kau akan membebaskannya? Dia tersangka utama!” kata Hong Joo terlihat masih marah. Jae Chan membenarkan.
“Aku tak kompeten, 'kan? Aku kalah dengan ucapan Woo-tak,. dan tersangka utama “Akui Jae Chan. Hong Joo mengatakan tak bisa menyangkalnya ucapan Jae Chan. 
“Aku menyukaimu.... Aku sangat menyukaimu sampai aku benci, karena mengecewakanmu.” Kata Jae Chan tiba-tiba mengungkapkan isi hatinya.
“Kau ini kenapa? Kenapa mengatakan itu sekarang?” kata Hong Joo binggung

“Jadi, aku ingin mengubah dakwaan terhadap Do Hak-young. Tapi aku tak bisa mendakwa pria tak bersalah dan Itu bisa merusak hidup seseorang. Aku sangat menyukaimu, tapi perasaanku bukan apa-apa, dibandingkan hidupnya.. Maaf, aku telah mengecewakanmu.” Ungkap Jae Chan terlihat sangat serius. 
Hong Joo berkaca-kaca mendengarnya, lalu teringat dalam mimpinya Jae Chan kebingungan mengetahui ukuran jarinya. Ia melihat ada kawat sisa kue dan membentuknya cincin di jarinya dan memasangkan pada jari Jae Chan. Jae Chan binggung kenapa memberikan itu.
“Kupikir kau akan membutuhkannya.” Kata Hong Joo tersipu malu lalu mengaku Jae Chan itu mirip dengan seseorang. Jae Chan bertanya siapa orangnya.

“Dia adalah orang yang memukulku dulu.” Cerita Hong Joo. Jae Chan marah karena ada yang memukul Hong Joo  
“Aku tak tahu namanya atau rumahnya,. tapi ia tak sejahat itu.” Kata Hong Joo
“Dia gila karena memukul wanita. Itu tak normal. Jangan berhubungan dengan orang seperti itu.... Aku tak seperti orang itu.” Ucap Jae Chan. Hong Joo menyetujui saja kalau Jae Chan tak seperti itu. 


Hong Joo melihat "Data Pribadi" lalu bagian kolom Kejahatan: Pencurian, penganiayaan dan juga Dakwaan tanpa penahanan untuk pencurian dan penganiayaan. Doo Hyun datang bertanya apakah sudah bertemu dengan Yoo Bum dan ingin tahu yang dikatakan.
“Dia memberiku beberapa dokumen tentang Do Hak-young.” Kata Hong Joo. Doo Hyun penasaran apakah Hong Joo sudah membacanya.
“Ya, ada catatan dia waktu sekolah.” Kata Hong Joo.
“Ini Sudah kuduga ia sangat buruk. Aku tahu ia akan melakukan kejahatan. Apa Kau bisa membuat beritanya?” tanya Doo Hyun. Hong Joo terdiam kembali mengingat kejadian sebelumnya. 

Flash Back
Jae Chan mengumpat Hong Joo sudah gila dan  membiarkannya tenggelam karena membencinya. Ia meminta agar Hong Joo menyelamatkan paman itu dan juga dirinya kalau memang Hong Joo tak mau menyesalinya. Hong Joo hanya diam saja saat Jae Chan mulai  masuk ke dalam sungai.
Jae Chan berhasil menemukan paman yang tenggelam dan akan naik, tapi ia tak bisa merasakan tarikan tali Hong Joo dan akhirnya ikut tenggelam. Hong Joo masih terdiam akhirnya sambil berteriak menarik tali. Hong Joo dan paman sudah ada di pinggir sungai dan tak sadarkan diri.
Hong Joo menekan bagian dada Jae Chan agar bisa sadar tapi Jae Chan tetap saja diam. Ia memberikan nafas buatan untuk Jae Chan, beberapa kali. Sementara tangan Paman mulai bergerak. Jae Chan  pun terbatuk mengeluarkan air dan sadarkan diri, ia terbangun dan melihat paman yang juga tersadar. Hong Joo hanya bisa menangis dan Jae Chan memeluknya. Jae Chan mengucapkan Terima kasih karena sudah menyelamatkannya. 

Hong Joo mengatakan pada Doo Hyun kalau bahan itu  takkan diberitakan. Doo Hyun ingin tahu alasanya karena Itu catatan Hak-young saat kecil. Hong Joo pikir tapi tak ada hubungannya dengan kasus sekarang dan Akan ada kebingungan dengan penyelidikan jaksa.
“Apa Kau yakin?” ucap Doo Hyun terlihat ragu. Hong Joo menganguk dan bertanya apakah Doo Hyun ingin melihatnya.
“Tak usah. Aku percaya kepadamu.” Kata Doo Hyun. 

Jaksa Park terlihat masih ragu dengan surat "Pembatalan Penahanan" yang ada didepanya, tapi akhirnya menyakin diri kalau sudah  membuat keputusan dan memberikan cap sebagai tanda persetujuan. Sekertarisnya akan mengambilnya, tapi Jaksa Park menahan seperti masih ragu. Tapi Sek memiliki kekuatan lebih bisa menariknya.  Jaksa Park pasrah kalau  akan dimarahi Penuntut Umum.

Sek Yoo Bum masuk ruangan memberitahu  Do Hak-young dibebaskan. Yoo Bum mengumpat pada Jae Chan dengan menjatuhkan semua barang dimeja, meminta agar Sek-nya menulis  siaran pers dan minta wawancara media. Sek mengerti dan keluar dari ruangan.
“Aku seharusnya tak berbaik hati kepadanya.” Ucap Yoo Bum lalu menelp  Reporter Hwang.
Di depan zebra cross, Jae Chan sudah memegang kotak cincin dan berlatih seolah-oleh akan memberikan pada Hong Joo. Lalu Hong Joo melihat dari seberang jalan, Jae Chan tersenyum melambaikan tanganya. Tapi tiba-tiba seorang pria dengan topi dan pakaian hitam berdiri didepan Jae Chan.
Jae Chan langsung jatuh dengan luka dibagian perutnya, Hong Joo berlari melihat Jae Chan yang sudah mengeluarkan banyak darah. Ia pun berteriak meminta tolong agar segera memanggil ambulance.
Hong Joo terbangun dari tidurnya langsung menangis karena mimpi buruknya.
“Mimpi terindah yang pernah ada dalam hidupku, berubah menjadi mimpi terburuk.”
Bersambung ke episode 17
FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


2 komentar:

  1. Mba ini koq udh episode 16, eps 14 15 nya belum,,

    BalasHapus
  2. Mbk dyah klu nileh request buat sinopsis yg our gab soon

    BalasHapus