“Permisi....Anda mengenalku?” tanya Yoon Ha
Joon Gi menatap Yoon Ha, ini adalah ketiga kalinya mereka bertemu, yang pertama adalah saat keluar dari parkiran dengan gaya Yoon Ha yang acak-acak dengan smokey eyes, lalu bertemu di lift dengan rambutnya yang rapih dan make up sudah dihapus. Ji Yi mengampiri Yoon Ha untuk tak menegur Joon Gi sebagai manager di kantor mereka.
“Sudah kusapa tapi tidak anda hiraukan. Aku sempat merasa lucu...” ungkap Yoon Ha
“Apa kabar.... Bagian ini yang kurang. Kelihatannya perasaan mu gampang berubah. Belajarlah pengendalian diri.” saran Joon Gi dengan ketus, Yoon Ha tak terima ingin mengejar Joon Gi karena berani menceramahinya.
Ji Yi menahan Yoon Ha supaya tak mengejar dan mendengarkan saranya, karena temannya itu sering berbuat salah. Ia tahu orang-orang seperti mereka itu harus lebih banyak diam dan berhati-hati.
“Dia itu biasanya pemalu tapi keren.” komentar Ji Yi melihat Joon Gi berjalan didepannya.
Ahh... jadi itu orang yang kau bilang pemalu dan pintar, elegan dan keren.” kata Yoon Ha dengan nada tinggi
“Kau sedang menyindirku, kan?” ucap Ji Yi,Yoon Ha menyangkal sambil memeluk temanya, Ji Yi sadar mungkin dirinya yang salah
“Aku dengar keluarganya sangar baik dan kaya. Saat ini, orang kaya pasti sikapnya baik karena mereka tumbuh tanpa kekurangan apapun.” komentar Ji Yi dengan tersenyum
“Memangnya punya banyak uang berarti tidak kekurangan apapun?”kata Yoon Ha sinis, Ji Yi kesal karena temanya suka sekali sinis lalu keduanya mengejar bus bersama-sama.
Joon Gi masuk ke dalam rumahnya tapi semua lampunya sudah menyala, ibunya keluar dari kamar mandi membawa lap. Joon Gi menegur ibunya yang langsung datang kerumahnya bukan beristirahat.
Ibunya meminta Joon Gi tidak masah karena setelah mendengar suaranya jadi tidak sabar ingin bertemu. Joon Gi merasa ibunya itu menyusahkan, ibunya menjemur lap menyuruh Joon Gi memasukanya setelah kering.
“Aku taruh lauk-pauk dikulkas. Jika kusuruh makan malam, kau pasti marah,kan?”kata ibunya sibuk memasang kaos kakinya, Joon Gi membenarkan dengan suara berdeham
“Oh! Kau bahasa informal padaku. Sekarang baru seperti anakku, Punya anak kaku juga sulit. Melakukan sesuatu sendiri itu sulit. Setelah jadi orang tua, kau hidup seperti ini dan aku tidak bisa membantu...” jelas ibunya.
“Ibu sudah melakukan yang terbaik jadi aku tidak mengeluh.” jelas Joon Gi
“Kau Memanggilku ibu (Ommunim) lagi...” tegur ibunya yang sibuk memakan jaket.
“Jika aku bilang ibu (Omma), hatiku jadi lemah dan aku akan jadi seperti ayah dan ibu.” tegas Joon Gi
“Apa yang salah dengan hidup kami? Ada kalanya kami punya uang dan ada kalanya tidak.... Sepertinya tidak pernah punya. Hiduplah dengan nyaman. Jika ada kesulitan, datang pada ibu.” pesan ibunya
Joon Gi memutuskan akan mengantarnya, Ibunya langsung menolak dan memberikan semangat dan berpesan untuk makan yang banyak. Joon Gi tetap ingin mengantar ibunya, sang ibu tetap menolak lalu buru-buru pergi.
Joon Gi mengejar ibunya sampai ke depan lift, Sang ibu berteriak menyuruh melepaskannya. Joon Gi tertawa karena dirinya itu sudah kalah dengan ibunya.
“Kalau ibu kalah darimu, tentu kau juga harus kalah dari ibu. Masuklah, Biarkan ibu merasa nyaman. Jika kau antar, niat baik ibu membersihkan rumahmu jadi impas.Ibu ingin lebih darimu dan tidak mau kita impas!” jelas ibunya
“Aku mengerti.” kata Joon Gi
Sang ibu kembali memberikan semangat dengan memberikan kepalan tangannya, Joon Gi juga memberikan kepalan tangan sang ibu lalu berpesan untuk tidak lupa makan. Ibunya juga meminta Joon Gi juga jangan lupa makan lalu masuk ke dalam lift. Joon Gi memegang kepalanya seperti tak tega meninggalkan ibunya pulang sendiri.
Ji Yi senang sampai di rumahnya yang ada diatap dan melihat ceker ayam pedas lalu langsung memakannya, Yoon Ha meraih tangan Ji Yi untuk mencuci tangan dulu sebelum makan dan mengelapnya dengan tissue basah.
“Kenapa tiba-tiba kau bisa datang?” tanya Ji Yi penasaran
“Tiba-tiba aku merindukanmu.” jawab Yoon Ha berbohong
“Kau bertengkar lagi dengan ibumu? Seburuk apa? Mungkin... Ada rahasia tentang kelahiranmu.”pikir Ji Yi
Flash Back
Yoon Ha mengambil beberapa rambut dari sebuah sisir, sang ibu tiba-tiba masuk ke dalam toilet menegurnya karena hanya ada dirumah ketika libur. Yoon Ha datang ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA. Setelah itu melihat hasilnya adalah 99.9653% mirip, terlihat Yoon Ha terharu mengetahui dirinya itu adalah anak kandung ibunya.
Ji Yi memuji kalau cerita Yoon Ha sangat hebat lalu bersulang, tapi menurutnya Yoon Ha menutupi sesuatu, karena hanya orang kaya yang bisa melakukan tes DNA dengan harga yang mahal. Yoon Ha mencoba mengingatkan Ji Yi kalau yang mereka bahas itu hubungan antara dirinya dengan sang ibu bukan masalah tes DNA.
“Tetap saja, melakukan tes DNA sepertinya menarik. Rasanya seperti drama. Lalu bilang "Aku ini ibu kandungmu."” kata Ji Yi mencoba melucu tapi Yoon Ha melirik sinis, Ji Yi meminta maaf karena dirinya jadi hebok karena Joon Gi
“Kalian pasti akan pacaran sebentar lagi” pikir Yoon Ha
“Mana bisa aku menginginkannya, jika sewa bulanku saja 5,2 juta won? Bisa melihatnya saja aku puas.”kata Ji Yi terdengar rendah diri
“Seperti kata-kata "Boys, be ambitious". Kejarlah dia. Jika kau menikah dengannya, kau bisa meninggalkan tempat ini dan tinggal di apartemen.” kata Yoon Ha memberikan semangat.
“Yoon ha.... Meskipun kita ini tetangga, ada yang bisa kita lakukan dan ada yang tidak. Aku lebih nyaman menghasilkan uang dengan kemampuanku sendiri.Aku tidak ingin bergantung pada pria. Cinderella itu tidak realistik.” jelas Ji Yi sadar diri
“Apa salahnya saling bergantung dan mengandalkan orang yang kau cintai?” pikir Yoon Ha
Ji Yi pikir prinsipnya itu "apa yang kau punya". Yoon Ha juga berpikie artinya "Masing-masing". yaitu ketika Pria itu bekerja dan wanita menurus rumah dan Menyenangkan bisa hidup dengan uang yang dihasilkan pria itu. Ji Yi menilai bicara Yoon Ha sudah mengawur, karena zaman sekarang itu orang kaya pasti berkerja. Yoon Ha seperti malas membahas tentang Chaebol.
“Aku menemukan wanita kaya. Sebelumnya, dia tidak boleh melakukan SNS karena ketahuan, lalu dia melakukannya diam-diam. Tapi Unni ini punya nyali.” cerita Ji Yi menunjuk salah satu orang kaya.
Yoon Ha melihat itu foto kakaknya yang baru saja suntik vitamin C. Ji Yi dengan bangga melihat So Hyun cantik bahkan memfollow back dan juga memberikan komentar, jadi menurutnya Yoon Ha harus mengfollow account instrgaram So Hyun.
“Dia mengakui orang-orang seperti kita dan sangat baik.” kata Ji Yi
“Hei, Memang apa salahnya orang-orang seperti kita? Tidakkah kau tahu bagaimana sulitnya menerima makian hanya untuk 10 ribu won? Kita berbeda dengan orang yang tumbuh dengan mengharapkan uang pemberian orang tua.” tegas Yoon Ha yang tahu benar dengan kelakuan kakaknya yang busuk
“Kita berbeda, Orang seperti dia selalu kaya, dan orang seperti kita akan tetap miskin meskipun bekerja mati-matian dan dimaki.” keluh Ji Yi rendah diri
“Kita tidak miskin terus-terusan. Kita berhemat karena karena kita tahu uang itu berharga. Uang yang kau hasilkan dengan usahamu punya nilai tersendiri.” tegas Yoon Ha serius
Ji Yi mengejek siapa sebenarnya Yoon Ha bisa bicara seperti itu. Yoon Ha sempat kaget lalu mengakui dirinya itu Pecundang yang selalu blak-blakan dan juga Orang gagal lalu berbaring. Ji Yi juga ikut berbaring mengakui dirinya itu tak begitu mengenal Yoon Ha tapi ia menilai Yoon Ha itu orang yang baik jadi ia menyukainya.
Yoon Ha mengoda Ji Yi dengan mengatakan cinta pada temanya, Ji Yi tertawa menyuruh Yoon Ha menjauh, keduanya tertawa. Yoon Ha memeluk temanya, merasa tinggal dirumah Ji Yi itu sangat menyenangkan lalu menawarkan diri untuk menginap Ji Yi tertawa mendengarnya.
Yoon Ha baru turun dari tangga, Kyung Joon memanggilnya karena sengaja datang kerumah ingin bertemu dengannya. Yoon Ha bertanya apa ada Kyung Joo ingin menemuinya. Kyung Joon bertanya tentang Chang Soo yang berbuat kasar padanya. Yoon Ha heran kakaknya ingin mengetahui hal itu.
“Aku ingin menghukumnya dan Aku kenal dengannya.” jelas Kyung Joo
“Aku yang membuatnya jadi kasar.” kata Yoon Ha
“Penyebabnya tidak penting. Sikapnya yang penting.” tegas Kyung Joo
Yoon Ha memuji kakaknya itu seperti ayahnya, Kyung Joo merasa itu bukan sebuah pujian. Yoon Ha merasa kakaknya itu meremehkannya. Kyung Joo menilai adiknya yang keterlaluan saat itu dan itu sangat menyakitkan. Yoon Ha pikir semakin menyakitkan kakaknya akan semakin dewasa dengan wajah tersenyum.
Kyung Joo bertanya mau kemana Yoon Ha pergi pagi-pagi sekali. Yoon Ha memberitah dirinya tak ingin bertemu pegawai baru lalu buru-buru pergi.
Ji Yi membawa makanan dan minuman ditangannya menunggu tepat di pintu masuk, Chang Soo yang baru datang mengagetkannya bertanya Ji Yi sedang mencari seseorang, Ji Yi menjawab tidak dan iya. Chang Soo heran dengan jawabanya. Ji Yi mengakui sedang mencari seseorang.
Joon Gi masuk, Ji Yi langsung menyapanya. Chang Soo binggung karena keduanya saling mengenal. Joon Gi memberitahu Ji Yi itu pekerja paruh wakru di Food Market, lalu ingin mengenalkan Chang Soo tapi Chang Soo menyelanya.
“Aku cuma datang untuk bermain. Dengan kata lain, pengangguran. Aku temannya Joon Gi.”akui Chang Soo dengan kedipan matanya memberikan kode pada Joon Gi, Ji Yi memberikan hormat lalu berjalan pergi.
“Bukannya kau mencari seseorang?” teriak Chang Soo, Ji Yi akhirnya kembali
“Oh iya! Manager Karena anda perkerja keras, sudah pasti berangkat lebih pagi dari orang-orang, saya buatkan sarapan jika mungkin anda lupa dan ini untuk hari pertama anda berkerja.” kata Ji Yi memberikan makannya, Joon Gi langsung mengucapkan terimakasih
“Kau pasti menyukainya.” kata Chang Soo blak-blakan
“Tidak, Aku tidak menyukainya.” ucap Ji Yi langsung menyangkal
“jadi Kau tidak menyukaiku?” kata Joon Gi merasa tersindir.
“Tidak, tidak seperti itu.”ucap Ji Yi panik
Chang Soo mengejek Ji Yi itu sangat plan plan, Ji Yi kesal karena Chang Soo selalu ikut campur. Joon Gi tersenyum karena semua sudah ada dalam dugaanya. Ji Yi terlihat malu lalu meminta maaf lalu mengomel karena Chang Soo berbicara bahasa informal padanya. Setelah itu ia pamit dan memberikan semangat.
Joon Gi masuk ke dalam ruangan di ikuti oleh Chang Soo, meminta untuk hati-hati karena Ji Yi itu tetap pegawai mereka walaupun hanya part time dan gurauannya itu keterlaluan. Chang Soo mengejek Joon Gi membelanya karena mereka memiliki latar belakang yang sama.
“Di dahinya tertulis, "Aku miskin". Beraninya dia mendekatimu?” ejek Chang Soo
“Jangan langsung ambil kesimpulan.” tegas Joon Gi sambil sibuk dengan komputernya.
“Jangan pura-pura tidak tahu, Kau pikir, Kenapa menurutmu aku tidak bilang kalau aku Direktur? Dia pasti akan mengejarku juga jika aku bilang begitu.” jelas Chang Soo yakin
“Aku selalu berpikir bahwa orang miskin selalu merasa jadi korban,ternyata orang kaya juga punya pola pikir yang sama.” komentar Joon Gi
“Bukan merasa jadi korban, ini adalah mental elit.Ngomong-ngomong, bagaimana kau akan merubah Food Market?” tanya Chang Soo
“Kita bisa Mengubah fokus dari pasar untuk orang kalangan atas jadi untuk orang menengah kebawah. Tidak menjadikan makanan yang mahal sebagai fokus utama kita. Kita harus memilih barang yang kemungkinan lebih laku terlebih dahulu” jelas Joon Gi serius dengan tabnya.
Chang Soo malah sibuk dengan memakan sandwich buatan Ji Yi lalu memuji rasanya enak dan yakin pasti buatanya sendiri. Joon Gi hanya bisa melonggo karena Chang Soo malah sibuk makan, tanpa rasa bersalah Chang Soo menyuruh Joon Gi untuk melanjutkan penjelasanya.
Chang Soo yang akan pergi ke toilet tak sengaja bertemu dengan Ji Yi dan mengunakan bahasa formal ingin memberikan bantuan. Ji Yi menolak karena sudah menjadi tugasnya, Chang Soo memuji sandwich buatan Ji Yi itu sangat enak. Ji Yi tak menyangka Joon Ki memberikan Chang Soo untuk memakannya.
“Kenapa dia memberikannya pada “dia” (“Dia” disini terdengar seperti anjing)” keluh Ji Yi sambil membereskan buah
“Kau bilang Aku anjing?” kata Chang Soo kesal
“Aku bicara sendiri” kata Ji Yi lalu mengeluh karena pendengaran Chang Soo itu sangat bagus dan mengomel karena Chang Soo kembali mengunakan bahasa formal.
“Apa aku tidak boleh marah saat dipanggil anjing? “ teriak Chang Soo
“Kau melakukannya lagi.” balas Ji Yi yang juga berteriak
Chang Soo mengatakan dirinya itu bicara pada dirinya sendiri. Ji Yi tak bodoh karena kalau bicara sendiri tak mungkin menatap orang yang diajak bicara. Chang Soo berteriak karena dirinya itu tidak percaya dan menegakan dirinya itu bukan tipe orang yang yang biasa melakukan hal seperti ini.
Ji Yi merasa mereka itu tidak saling mengenal jadi menurutnya untuk menghormati orang lain, menurutnya apabila Chang Soo ingin mendekati seseorang lakukanlah denga lebih baik, ia mengakui dirinya itu tertarik dengan teman Chang Soo.
Chang Soo merasa tak tahu menahu dengan hal itu, Ji Yi menilai Chang Soo itu tidak hormat tapi juga tidak perhatian, menurutanya apabila seorang gadis membuat sandwich pagi-pagi dengan keberaniannya dan sekarang kesan dimata Joon Gi sudah hancur.
“Untunglah pak manajer punya teman seperti dirimu. Daripada mencari berdasarlan kelas atau tingkatan, dia lebih memilih mencari teman yang membuatnya nyaman, itu memberiku harapan.” komentar Ji Yi dengan nada mengejek
“Apa aku terlihat menakutkan bagimu?” ucap Chang Soo, Ji Yi berteriak “ya” lalu pergi mendorong trolly
Chang Soo ingin mengejar tapi Kyung Joon menelpnya, Kyung Joon langsung mengomel dengan yang dilakukan Chang Soo padahal mereka sudah saling kenal, pintu ruangannya diketuk. Chang Soo sudah masuk ke dalam ruangan dan langsung duduk disofa. Kyung Joon menyuruh Chang Soo tak usah duduk karena dirinya akan segera pergi.
“Kenapa ingin bertemu denganku?” tanya Chang Soo berdiri dari duduknya.
“Kau bertemu adikku, kan?” kata Kyung Joon
“Apa kau sudah mengajarinya kehidupan? Dia tidak sekolah di Korea, jadi tidak punya sopan santun.” komentar Chang Soo mengejek, Kyung Joon langsung memberikan pukulan pada wajah Chang Soo.
“Chang soo. Yoon Ha itu adikku. Sebagai perwakilan Yoo min, kau bertemu perwakilan Tae jin. Itu bukan pertemuan pribadi. Kami akan mengurus pelajar kehidupan kami sendiri, oke?” tegas Kyung Joon
Chang Soo memegang bibirnya yang terluka mengangguk mengerti. Kyung Soo memujinya karena Chang Soo bisa langsung paham lalu menepuk pundak Chang Soo dan keluar dari ruangan.
Kyung Joon menemui Ye Won, sang kakak dan langsung memberikan berkas. Ye Won melihat berkas dari adiknya dan langsung berwajah cemburut. Kyung Joon menegur kakaknya yang ingin menang dan menghasilkan keuntungan dengan cara yang kotor.
“Kita harus meningkatkan keuntungan dengan cara apapun. Begitulah cara ayah.” jelas Ye Won
“Jangan gunakan ayah sebagai alasan. Ini adalah caramu, bukan ayah. Apa Noona melakukan ini hanya supaya bisa menang?” ucap Kyung Joon dengan nada tinggi
“Aku sudah lakukan yang terbaik. Aku hanya tidak beruntung dan sudah melakukan tes, hasilnya tidak ada kecacatan.” jelas Ye Won ngotak
“Meski itu benar, noona tetap harus bertanggung jawab.” perintah Kyung Joon
Ye Won pikir apabila dirinya mengakuinya maka akan memberikan efeknya pada perusahaan, ditambah lagi Tae Jin itu sedang diawasi polisi maka mereka semua akan bangkrut. Kyung Joon meminta Ye Won untuk memberitahu kebenaran sebelum dirinya sendiri yang memberitahunya.
“Kau pikir ayah tidak tahu? Kau pikir ada hal yang tidak diketahui Presdir. Aigoo, kau itu pangeran yang naif. Jangan ikut campur. Akan aku diskusikan dengan ayah.” perintah Ye Won dan berjalan pergi.
“Tidak bisa. Akan kugunakan ini untuk memperkuat kedudukanku.” tegas Kyung Joon
“Itu artinya kau akan menggoyang kedudukan ayah. Itu bagus untukku. Segera tingkatkan kedudukanmu itu. Aku tidak sabar ingin melihatmu jadi orang pertama yang keluar.” ucap Ye Won sombong lalu keluar dari restoran.
Yoon Ha sedang memohong buah semangka untuk tester, dua orang pengunjung berbahasa china mencari kue beras tapi pegawai yang lain tak mengerti dan memintanya mengunakan bahasa inggris saja.
Si pengunjung mengelengkan kepalanya, Yoon Ha pun akhirnya menemui berbahasa mandarin dengan fasih akan menunjukan tempatnya. Joon Gi yang tak sengaja lewat kaget karena Yoon Ha terlihat sangat fasih berbahasa mandarin. Bahkan bisa melayani si pengunjung saat ramah saat ada di tempat kue beras.
Ji Yi tiba-tiba sudah ada didekat Joon Gi sambil melihat Yoon Ha yang pintar berbahasa China. Joon Gi kaget melihat Ji Yi sudah ada didepannya. Ji Yi menceritakan temanya itu juga sangat lancar berbahasa inggris.
“Dia bilang "Hanya jika kau punya uang, kau harus belajar beberapa bahasa."” cerita Ji Yi bangga
“Nona Lee Ji Yi. Menurutmu apa masalah dari Food Market? Kenapa penjualannya rendah sekali?” tanya Joon Gi serius
“Manager..... Saya tidak memikirkan hal seperti itu.” jawab Ji Yi, Joon Gi mengerti lalu menyuruhnya kembali berkerja. Ji Yi terpaksa berjalan menjauh.
Joon Gi berbicara di telp sambil meminta melakukan pembanguan dimulai dan harus selesai minggu ini, lalu dibuat terkejut karena Chang Soo datang padahal ia pikir akan makan siang bersama dengan Kyung Joon, lalu terkaget-kaget melihat Chang Soo dipukul dengan bekas luka di tepi mulutnya.
“Kukira kata-katanya tidak didengar, tapi sepertinya aku salah. Aku sering ketemu dengan Oppa-nya.” ungkap Chang Soo merasa bodoh
“Kenapa bisa kena pukul?” tanya Joon Gi binggung
“Sudah lupakan. Aku sedang mood ku sedang jelek. Aku akan memeriksa sekitar lebih dulu, baru masuk kedalam.” ucap Chang Soo, Joon Gi masih saja melonggo melihat temannya.
Para Manager menyapa Chang Soo dengan memanggil direktur, Ji Yi seperti tak mendengar masih memberikan wajah ketusnya padahal Chang Soo sudah memberikan senyuman padanya. Chang Soo ingin marah tapi matanya melihat Yoon Ha yang sedang memberikan tester semangka pada customer.
Chang Soo berteriak sambil menunjuk Yoon Ha, Ji Yi yang mendengar teriakan Chang Soo sampai menengok, Joon Gi juga terlihat binggung, beberapa pengunjung sempat melihat. Chang Soo mendekat sambil melihat Yoon Ha dengan pakaian pegawai dan bertanya apa yang sedang dilakukannya. Yoon Ha menatap Chang Soo lalu langsung mengajak berbicara diluar karena banyak orang yang melihatnya.
Di luar Food Market.
Chang Soo menuduh Chang Soo itu sebagai mata-mata dari Food Market, Yoon Ha mengejek tempatnya berkerja itu tak hebat karena konsep dan keuntungan yang parah. Menurutnya dirinya sudah membersihkan kesalahan sebelumnya jadi tak punya urusan lagi dengan Chang Soo.
“Kyung Joon memukulku. Kau bisa lihat ini? Kau tahu betapa sakitnya?” kata Chang Soo melihat luka yang ada dibibirnya.
“ini tidak ada hubungannya dengan apa yang telah aku lakukan. Jadi tolong lebih hormat. Jangan mengunakan bahasa informal padaku” tegas Yoon Ha
“Baiklah. Jadi apa alasanmu disini? Apa kau memeriksa apa aku pantas untuk dinikahi? Karena dirimu tidak bisa menikah dengan orang yang sedang kau kencani saat ini?” ejek Chang Soo
“Aku tidak punya pacar. Aku juga akan bahasa informal padamu. Dari pada menunggumu, kurasa lebih cepat jika aku yang hilangkan rasa hormatku Chang soo.” ucap Yoon Ha
Chang Soo tak percaya Yoon Ha memanggilnya dengan namanya. Yoon Ha pikri lebih baik memanggil nama dan tak ingin memanggilnya “oppa” karena sangat memalukan, lalu memberitahu tujuannya itu hanya ingin berkerja dan tak mungkin ada perusahaan yang mau apabila tahu dia anak siapa makanya ia kerja paruh waktu
“Jadi maksudmu.. ini kebetulan?” kata Chang Soo sambil berjalan
“Aku sudah banyak melamar ketempat lain.” cerita Yoon Ha
“Kau sangat unik. Kenapa sembunyi dan bekerja? Beritahu saja keluargamu dan kau bisa kerja dimana saja.”pikir Chang Soo
“Orang dirumah tidak mengakuiku. Aku sudah pernah membahasnya.” kata Yoon Ha
Chang Soo pikir lebih baik Yoon Ha hidup mewah dan habiskan uangnya saja, Yoon Ha mengatakan dirinya itu punya impian, Chang Soo ingin tahu. Yoon Ha mengatakan mereka tak dekat untuk membicarakannya dan meminta mereka pura-pura tak tahu, karena ingin tetap bersama dengan temannya.
“Kau bilang kau selalu menuruti permintaan wanita.” kata Yoon Ha
“Tergantung wanitanya. Mau jadi wanitaku? Nanti samua permintaanmu akan kuturuti.” goda Chang Soo mendekatkan wajahnya
“Lebih baik aku keluar saja” balas Yoon Ha tak takut lalu berjalan meningalkan Chang Soo.
Ji Yi langsung mendatangi Yoon Ha dan langsung bertanya apakah temannya itu mengenal sibajingan itu. Chang Soo berteriak kalau si bajingan itu sudah datang. Ji Yi dan Yoon Ha menatap binggung, Chang Soo menyuruh keduanya kembali bicara saja dan berjalan pergi, tapi akhirnya ia berjalan ke tempat Yoon Ha dan Ji Yi.
“Aku direktur disini.” teriak Chang Soo mengakuinya, Ji Yi kaget, Yoon Ha hanya bisa menghela nafas.
“Aku bilang aku ini direktur dan Aku bukan pengangguran.” tega Chang Soo, Ji Yi masih saja belum mengerti
“Dia itu Direktur tempat ini, Supermarket You Min.” jelas Yoon Ha
Ji Yi langsung memberikan hormat dan terlihat sopan, Chang Soo seperti kurang nyaman memilih untuk pergi dan terlihat kesal karena sikap Ji Yi berubah setelah tahu dirinya jadi direktur. Ji Yi penasaran dengan Yoon Ha yang bisa mengenalnya, Yoon Ha mengajak Ji Yi pergi saja, Joon Gi dari belakang melihat apa yang terjadi didepannya.
Ye Won datang ke tempat ayahnya meminta waktu 5 menit saja, Sang ayah yang akan pergi melihat jamnya lalu menyuruh sekertarisnya keluar dan duduk disofa. Ye Won memberitahu ayahnya, Kyung Joo memiliki dokumen resmi.
“Jika dia menerbitkan itu, aku yang kena, tapi seluruh perusahaan akan terluka.” ucap Ye Won
“Aku tidak mengerti apa yang coba kau katakan.” komentar Tuan Jang binggung
“Jika ayah ingin aku menanggungnya, akan kulakukan. Tapi, berikan balasan yang setimpal dimasa depan. Jika kita mengorbankannya, aku yakin kita bisa bertanggung jawab untuk perusahaan.” pinta Ye Won
“Jangan terlalu melebihkan kemampuanmu.” perintah ayahnya lalu keluar dari ruangan.
Nyonya Nam sudah berdandan dengan pakaian tembus pandang dan terlihat pakaian dalamnya, melihat penampilanya di depan cermin. Setelah mendapatkan pesan kalau seseorang sudah datang ia langsung berteriak menghampiri ibu Joon Gi yang sedang menuangkan teh.
“Mereka sudah tiba! bersikap yang normal saja dan Jika tuan tiba, berikan dia teh dan suruh masuk kedalam.” perintah Nyonya Nam, Ibu Joon Gi mengerti
Nyonya Nam mengambil uang dilemari lalu memberikan pada ibu Joon Gi, tapi ibu Joon Gi merasa tak perlu. Nyonya Nam menjelaskan dirinya itu sengaja menaruh uang disana supaya Ibu Joon Gi mengambilnya, dirinya itu sangat senang karena Ibu Joon Gi meletakan sesuatu persis seperti yang dilakuannya.
“Ada Ahjumma lain yang suka memindahkan barang sesukanya. Aku sangat benci itu!” keluh Nyonya Nam
“Mereka semua pasti sudah mencoba yang terbaik.” pikir ibu Joon Gi
“Ahjumma, kau dan aku sangat cocok. Itulah kenapa bisa sampai 3 tahun.” kata Nyonya Nam lalu gembira karena yang ditunggu-tunggu sudah datang. Ibu Joon Gi hanya bisa tersenyum.
Nyonya Min masuk ke dalam pesawat milik Tae Ji bersama Tuan Hong, Ye Won tiba-tiba datang dengan nafas terengah-engah karena sudah berlari dari mobil takut pesawat ibunya akan pergi. Nyonya Min pikir nanti bisa melihatnya, Ye Won merasa khawatir melihat sikapnya kemarin.
“Berikan ini... Pada Hae in, Dan juga, katakan padanya aku minta maaf tidak bisa jadi bibi yang baik.” kata Ye Woon memberikan hadiah
“Ini tidak ada yang lebih baik dari perawatan kulit.” komentar Nyonya Min tersenyum
“Berapa lama rencananya ibu disana?” tanya Ye Won
“Tidak bisa lama karena ada bazar. Mungkin 2-3 hari.” jawab ibunya, Ye Won mengangguk dengan tersenyum.
Ternyata Tuan Jang sudah duduk disamping Nyonya Nam dengan disuapi buah, tangannya memegang remote TV menonton berita. “Kabar terkini, Bersama dengan Lee San dan Jang Jin group, polisi telah menemukan pengelapan dana oleh Tae Jin Company diluar negeri.”
Nyonya Nam tahu kalau Presdirnya itu adalah Ye Won, Tuan Jang menegakan dirinya ingin mendengar berita. “Saat memeriksa keuangan terkait bisnis luar negeri, polisi menemukan bahwa saat membuat obat baru dengan perusahaan farmasi dari China, ada penyelewangan dana.”
Tuan Jang berteriak sudah berakhir untuk dirinya bermain-main dan memakain jasnya, Nyonya Nam merengek Tuan Jang yang akan pergi padahal hanya datang kerumahnya satu minggu sekali saja, lalu menghalanginya karena Tuan Jang menganggap hanya main-main saja. Tuan Jang membenarkan kalau ia hanya main-main saja.
“Aku kesini hanya untuk main. Tentu saja main-main denganmu. Apa harus hidup denganmu?” sindir Tuan Jang
“Bagus kalau begitu. Tapi, main-main pun ada aturannya.” rengek Nyonya Nam
“Iya benar. Aku yang membuat aturannya.” tegas Tuan Jang
“Jangan sampai dipenjara. Terakhir kali kau dipenjara, kau tahu betapa frustasinya aku karena waktu berkunjung? Jadwalnya sangat singkat.” kata Nyonya Nam sedih
Tuan Jang meminta Nyonya Nam hidup dengan baik-baik lalu keluar dari rumah. Nyonya Nam berteriak menanyakan kapan Tuan Jang akan kembali dan mengancamnya akan membunuhnya jika bertemu dengan wanita lain.
Sampai diperusaahan, Tuan Jang menanyakan kapan polisi akan datang. Kyung Joon tak tahu,Tuan Jang meminta Kyung Joon menyuruh Ye Won datang. Kyung Joon sudah memberitahu Ye Won sebelum disuruh
Yoon Ha menghubungi ponsel Kyung Joon tapi sedang tidak aktif, lalu mengirimkan pesan “Oppa, ada yang harus aku beritahu.Beritahu aku jika kau punya waktu.” Kyung Joo langsung membalas “Tinggallah di vila di Pyeongtaek. Aku akan kesana.”
Di ruang ganti, Ji Yi masih penasaran bagaimana Yoon Ha mengenal si bajingan Chang Soo, Yoon Ha berteriak tak ingin membahasnya, Ji Yi mencoba melihat dibagian belakang baju Yoon Ha, ternyata tak ada label merek. Ia melihat baju Yoon Ha selalu mahal tapi selalu mengaku harganya murah.
Ji Yi melihat dibagian bawah terlihat bahan dari baju Yoon Ha itu adalah 100% sutra, Yoon Ha menariknya supaya tak ketahuan. Ji Yi menduga Yoon Ha itu sedang berkencan dengan Chang Soo.
“Tidak peduli seberapa cintanya dirimu pada uang, kau tidak boleh melakukan hal itu.” saran Ji Yi
“Kenapa kau berpikir seperti itu?” balas Yoon Ha
“Aneh saja. Kau selalu bilang kalau kau berhemat. Saat kulihat kerahmu tak ada mereknya, tapi kelihatan mahal. Apa kau yakin tidak punya sponsor?” dugaan Ji Yi
“Jadi maksudmu direktur itu sponsorku?” kata Yoon Ha kesal, Ji Yi pikir kalau memang bukan yang sudah. Yoon Ha menegaskan kalau ia tak memiliki sponsor.
“Menyedihkan. kesulitan seperti apa yang dialami manajer? Punya teman seperti dia sebagai atasan. Pasti sulit bekerja dengannya. Terbukti, dia tampak lebih kurus dibandingkan terakhir kali aku melihatnya.” cerita Ji Yi sedih duduk dibangku.
Yoon Ha tersenyum tak menyangka temannya sebegitu senangnya dengan Joon Gi. Ji Yi meminta Yoon Ha tak menyuruhnya berkencan karena apabila terjadi, pasti hanya akan menjadi tragedi.Yoon Ha pikir kalau memang dia mencintainya makan akan dicoba. Ji Yi pikir tak perlu mencoba karena dirinya hanya ingin kisah cintanya seperti murid pada gurunya.
“Kau tidak pernah dengan Manager Choi bicara bahasa inggriskan? Pengucapannya luar biasa.” cerita Ji Yi bangga, Yoon Ha tersenyum lalu pamit pergi lebih dulu.
“Oh iya, Mereka merenovasi tempat ini, Manager Choi pasti akan mengunjunginya. Aku ingin "tidak sengaja" bertemu dengannya.” kata Ji Yi membuat rencana
“Jika aku jadi dirimu, aku pasti akan mengajaknya makan. Kau ini lumayan pemalu, Ji Yi.” goda Yoon Ha, Ji Yi mengakui kalau ia memang pemalu
“Namaku Lee Ji Yi. Dibalik tetap Lee Ji Yi. Orang yang kucintai namanya Choi Joon Gi. Dibalik jadi Gi Joon Choi. Gi joon!” Ji Yi kembali menyanyi sambil memberikan tanda cinta dengan tanganya, Yoon Ha tersenyum sambil memberikan tepuk tangan.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar