Joon Gi mengetuk pintu sebuah kamar hotel, terlihat wanita bernama Mi Jung keluar menyambutnya, Joon Gi masuk ke dalam, Mi Jung ingin memeluk dari belakang tapi Joon Gi berusaha menghindar. Mi Jung kembali berusaha memeluk dari depan, Joon Gi mendorong memintanya untuk tidak melakukan sesuatu yang menyedihkan.
“Sudah kubilang aku bisa menanggung keuangan orang tuamu jika kau menikahiku. Memangnya aku salah memberitahu mereka untuk tidak memaksaku jadi menantu?” kata Mi Jung merasa tak bersalah
“Yang kau lakukan kedengaran seperti, "Aku akan memberimu uang jadi jangan menyuruh-nyuruhku!"” tegas Joon Gi dengan mata melotot mengartikan ucapan Min Jung
“Tipe laki-laki yang paling dibenci wanita adalah seperti dirimu. Kau hebat tapi orang tuamu mengganggu.” keluh Min Jung, Joon Gi seperti mencoba menahan amarahnya.
“Coba kita lihat... Perusahaan mebel ayahmu. Laba bersih sebesar 360 miliar won, 120 pegawai. Perusahaan yang hebat. Tapi masa depannya tidak begitu cemerlang. Kakakmu lebih senang bekerja dengan makanan dibanding mebel.” jelas Joon Gi serius.
Min Jung merasa Joon Gi sudah mencari tahu latar belakangnya. Joon Gi menilai Mi Jung tidak punya pesona sama sekali yang bersikap seolah tidak tahu apa-apa dan bergantung pada uang didompetnya, menurutnya dirinya itu menyia-nyiakan pikiran dan hatinya apabila mengabdi pada perusaahaan ayahnya.
“Jadi kau tidak mencintaiku tapi latar belakangku?” ucap Min Jung tak percaya
“Itu bukan cinta. Tapi seperti.... Pengorbanan sampai aku menemukan jati dirimu.” akui Joon Gi, Min Jung ingin menamparnya tapi Joon Gi dengan cepat menahannya.
“Lepaskan aku. Bisa-bisanya kau memanfaatkan hati seseorang. Bisa-bisanya kau bilang kau menemuiku karena latar belakangku bukan karena kau mencintaiku?!” teriak Mi Jung tak terima
“Apa aku saja yang mencari latar belakang? Kau juga. Apa hanya aku yang harus disalahkan?” tegas Joon Gi melotot tajam
Mi Jung menegaskan kalau ia serius, Joon Gi juga mengatakan dirinya serius, Mi Jung mengumpat, Joon Gi melepaskan tangan Mi Jung yang ingin menamparnya lalu mengucapakan selamat tinggal. Mi Jung berteriak kalau Joon Gi akan menyesal tak bisa menemukan wanita seperti dirinya karena ia adalah wanita yang paling sesuai dengan kondisinya. Joon Gi terus berjalan keluar dari kamar tanpa mendengarnya.
Yoon Ha sudah menghapus make up dan rambutnya kembali rapih, saat pintu lift terbuka Joon Gi melihat Yoon Ha yang sudah berganti make up masuk ke dalam. Mata Joon Gi kembali melirik melihat Yoon Ha terlihat tertunduk sedih di pojok lift. Yoon Ha tak sadar Joon Gi menatapnya karena terlihat masih sedih.
Ketika sudah sampai dilantai basement, Yoon Ha keluar lebih dulu dan tak sengaja menabrak orang sampai semua barangnya dalam tasnya berserakan dilantai. Dengan meminta maaf, Yoon Ha memasukan semua baranya ke dalam tas lalu berjalan pergi. Joon Gi melihat ada jepitan rambut Yoon Ha yang tertinggal, ketika akan mengejarnya ponselnya lebih dulu berdering.
Di dalam mobil, Chang Soo hanya terdiam, Joon Gi mengejek Chang Soo yang benar-benar menahannya dengan baik karena tidak bicara atau apapun. Ponsel Joon Gi berdering, terlihat ibunya yang menelp, Chang Soo langsung mengangkat dan menyapanya. Ibu Joon Gi terlihatt senang anaknya sedang bersama Chang Soo tapi Joon Gi terlihat tak begitu senang.
“Apa ada masalah?” tanya Joon Gi dingin
“Tidak ada. Sudah 2 bulan kau tidak pulang kerumah. Dan karena kau sibuk. Aku mencoba menghubungimu disaat yang tepat, tapi kelihatannya saat ini juga tidak tepat.” kata ibu Joon Gi sambil mengelpa counter.
“Tidak, ini bukan saat tepat tapi saat yang terbaik! Karena kau juga bisa mendengar suaraku.” komentar Chang Soo bahagia.
“Iya, ini saat yang terbaik, Chang Soo, terima kasih. Dan Joon Gi, bekerja yang baik dengan Chang Soo, jika ada kabar darimu, aku anggap kabar baik. Ayah dan ibu baik-baik saja. Fighting!” kata ibunya.
Joon Gi menutup telp dari ibunya, Chang Soo lalu mengajak Joon Gi bersepeda, Joon Gi tersenyum karena Chang Soo itu selalu spontan dalam segala hal
Ibu Joon Gi berbicara sendiri menurutnya keadaan anaknya itu tidak nyaman walaupun sebagai teman tetap saja kedudukan dalam perusahan berbeda dan merasa waktunya itu selalu tak tepat, terdengar bunyi suara password pintu masuk.
Nyonya Han datang dengan membawa banyak belanjaan lalu meminta Ibu Joon Gi untuk mengambilkan minuman yang dingin untuknya. Ibu Joon Gi langsung menaruh tas belanjaan diatas meja lalu berjalan kedapur.
Sekertaris Tuan Jang memberitahu kalau Suasananya tidak begitu bagus karena Ada informasi bahwa jaksa sudah mulai melakukan investigasi. Tuan Jang merasa memang tak pernah ada ada suasana yang bagus dalam hidupnya, menurutnya apabila terjadi hujan maka mereka harus menyedikan payung.
Ponsel dari Sekertaris Tuan Jang bergetar, terlihat nama Han Nam Dong menelpnya. Nyonya Han sedikit marah mengetahui sang direktur baru saja pulang padahal baru sore hari, lalu menyalahkan Nyonya Song seharunya bilang kalau tak ada datang.
“Aku memperingatkanmu karena jika aku menghubungi direktur, akan menyebabkan masalah.” kata Nyonya Nam lalu membuang ponselnya begitu saja.
Ibu Joon Gi bertanya tentang makan malam, Nyonya Nam memberitahu pamannya tak akan datang lalu mengajaknya makan malam bersama. Ibu Joon Gi ingin menolak, tapi Nyonya Nam langsung kesal karena merasa dirumahnya itu tak akan ada masalah jika pulang telat.
“Suamiku dirumah sendiri.” kata ibu Joon Gi
“Apa dia tidak bisa makan jika sendirian? Jika dia punya sikap yang seperti itu, apa yang akan kau lakukan?” keluh Nyonya Nam
“Ada beberapa sisa dikulkas. Mau aku panaskan?” tanya Ibu Joon Gi masih terlihat sabar.
“Panggang daging dan buat seperti makanan untuk ulang tahun.” perintah Nyonya Nam
Ibu Joon Gi yang akan pergi ke dapur kembali dipanggil, Nyonya Nam memperlihatkan sebuah celana dalam menerawang dengan renda-renda disekitarnya, dengan bangga merasa celana itu sangat bagus. Ibu Joon Gi tertunduk menghindari matanya, terlihat ia sangat tak nyaman
Nyonya Min datang ke pertemuan sebelum bazzar dimulai seorang wanita memujinya karena terlihat lebih muda, Nyonya Min mengucapkan terimakasih karena sudah tahu padahal ia tamu semua wanita itu sangat sibuk. Seorang wanita dengan rambut sebahu melirik sinis dengan kalung yang dipakai oleh Nyonya Min
“Wakil direktur membantu lagi karena ini rapat persiapan ibunya.” cerita Nyonya Mi melihat ada tumpukan kardus dari anaknya.
“Rumor mengatakan bahwa Kung Joon itu anak yang loyal. Dia pasti pria yang baik pada wanita. Meskipun dia duda, pasti banyak wanita yang mengejarnya. Katakan padanya untuk hati-hati.” komentar si wanita berambut pendek, Nyonya Min hanya memberikan senyumannya.
“Ah...' Apa anda sudah dengar tentang perjodohan anak-anak hari ini? Aku dengar dia sudah punya pacar. Dia pasti tipe yang setia pada pacarnya. Tapi tidak ada alasan baginya untuk menunjukkannya.” cerita Si rambut pendek ingin menjatuhkan nyonya Min
Nyonya Min mengeluh pada anaknya yang biasanya patuh, tapi si wanita merasa anaknya itu tidak seperti Nyonya Nim, tapi menurutnya Yoon Ha itu gadis normal yang baik didepan orang lain tapi memberontak dibalik tirai.
“Pasti menyenangkan bagi anda mempunyai anak yang bermacam-macam.” ejek Si wanita
“Dia benar-benar menantangku. Bahkan membawa-bawa Kyung joon.” gumam Nyonya Min lalu terlihat kembali memberikan senyumannya.
Joon Gi dan Chang Soo sudah menaiki sepeda di pinggir sungan Han, Chang Soo menceritakan ayahnya yang sudah membangun tempat itu dan datang pertama kali saat berusia 5 tahun. Joon Gi mengejek seperti Chang Soo menganggap bisa mendapatkan warisan dari orang mati.
Chang Soo menghitung sampai tiga dan mereka mulai berbalapan, Joon Gi awalnya lebih dulu tapi Chang Soo akhirnya bisa memenangkan perlombaan, Joon Gi menempuk pundak temannya yang bahagi sambil memberikan jempol. Keduanya lalu beristirahat dipinggir sungai Han sambil menghilangkan dahaga.
“Dia sudah merencanakan memanfaatkanku. Kau tahu kan satu hal didunia ini yang tak bisa kumaafkan adalah memanfaatkanku. Apa aku bisa melakukannya?” kata Chang Soo binggung
“Saat aku meragukan diriku sendiri, aku mulai meragukan orang lain.” jelas Joon Gi
“Hari ini hari terburuk. Aku terpuruk olehmu dan gadis itu. Aku tak berdaya. Aku tidak ingin menjadi anak tukang sumpit.” tegas Chang Soo
“Jika kau hancur karena hal seperti itu, jangan pernah punya ambisi.” saran Joon Gi
“Maaf. Padahal kau sedang menghabiskan waktu yang indah dengan Min jung.” kata Chang Soo tak enak hati
Joon Gi mengakui menemui Min Jung dihotel itu untuk mengatakan putus. Chang Soo agak kaget karena menurutnya Joon Gi aka menikah, sedikit susah mencari latar belakang dan wajah seperti Min Jung. Joon Gi merasa Min Jung itu terlalu baik untuknya.
Chang Soo menilai Joon Gi anak yang baik makanya ia sangat menyukainya. Joon Gi mengajak Chang Soo pergi karena tak ada waktu untuk berbicara seperti anak kecil. Chang Soo memuji Joon Gi itu adalah anak buahnya yang loyal tapi ia mengubahnya kalau Joon Gi adalah temannya yang loyal.
Ji Yi menyerahkan sebuah berkas, Manager memuji Ji Yi yang semakin lama semakin baik dalam hal pekerjaan. Ji Yi tersipu malu lalu bertanya apakah Joon Gi itu sudah kembali. Manager memberitahu Joon Gi sengaja didatangkan untuk membuat supermarket itu bangkit.
“Jika tidak, kenapa mereka mengirim orang terbaik untuk berkerja disini? Kelihatannya Direktur membuat masalah dan dia kesini untuk membenahinya.” jelas Manager Sambil menyerahkan dokumen lainnya
“Dimana dia akan duduk?” tanya Ji Yi penasaran
Manager menunjuk meja dan bangku yang kosong, lalu berpikir Ji Yi itu dekat dengan Joon Gi, tapi menurutnya tak mungkin makanya Ji Yi bertanya padanya. Ji Yi membenarkan kalau mereka tidak dekat.
“Tidak usah mencoba dekat dengannya. Mendekat saja padaku.” perintah Manager
“Tapi jika Tuan Choi yang ingin dekat dengan saya, saya tidak bisa berbuat apa-apa.”kata Ji Yi yakin
“Kenapa dia ingin dekat dengan pekerja paruh waktu? Kelihatannya kau selalu tidak paham dengan posisimu.”ejek Manager.
“Pak Choi bukan orang seperti itu.” bela Ji Yi, Si manager ingin Ji Yi menilainya, Yi Ji mengatakan dirinya tak bisa menjawab lalu pamit pergi.
Ji Yi tersenyum sendiri saat keluar dari ruangan.
Flash Back
Seorang pria asing menanyakan sesuatu pada pengunjung tapi tak ada yang mengerti dengan bahasa inggris, Ji Yi buru-buru kabur terlihat ketakutan tapi yang terjadi ia malah menabrak Joon Gi yang berdiri dibelakang pohon natal.
Akhirnya si pria bule bertanya dengan bahasa inggis menanyakan cereal, Joon Gi mencoba mentranslatenya dengan bertanya pada Ji Yi dimana tempat cereal. Ji Yi menunjuk lorong, tapi Joon Gi menyuruhnya untuk menjelaskan pada si pria bule, dengan terbata-bata Ji Yi mengucapkan kata “left” dan “lurus” dalam bahasa korea. Joon Gi tersenyum, tapi si bule akhirnya mengerti lalu pergi
“eye contact itu penting saat berhadapan dengan orang asing. Lain kali jangan hindari mereka, oke?” pesan Joon Gi, Ji Yi tersenyum sambil mengucapkan terima kasih
“Siapa namamu?” tanya Joon Gi, Ji Yi memperlihatkan name Tagnya bertuliskan Lee Ji Yi.
Ji Yi tersenyum sendiri mengingat kejadian pertemuan pertaman mereka lalu kembali bernyanyi “Namaku Lee Ji Yi. Jika dibalik, tetap Lee Ji Yi. Orang yang kucintai itu Choi jin gi. Jika dibalik, jadi Gi joon Choi! Gi Joon!” lalu tersadar kalau suaranya terdengar oleh beberapa pegawai yang lewat.
Nyonya Min berlatih pidato dikantornya “Sudah 5 tahun sejak kira mendirikan kegiatan amal ini. Terima kasih pada semua orang yang telah datang untuk merayakan,hari yang indah ini.” sekertarisnya masuk ke dalam, Nyonya Min menanyakan keberadaan Yoon Ha, sekertarisnya memberitahu Yoon Ha sudah ada dirumah.
“Kapan pesawatnya berangkat?” tanya Nyonya Min membuka kacamata bacanya.
“Mereka bilang saat ini tidak mungkin. Kelihatannya perintah Presdir.” jelas Sekertarisnya
“Kalau begitu carikan tiket pesawat. Yang paling cepat ke New jersey.” perintah Nyonya Min
“Saya sudah mencarinya. Tapi tidak memungkinkan.” ucap sekertarisnya
“Apa Presdir memblokir semua uangku?” tanya Nyonya Min, Seketarisnya membenarkan.
Nyonya Min pulang dengan mobilnya, adik tertuanya menelp menanyakan apakah ia sedang bertengkar denga kakak ipar. Nyonya Min berbohong dengan mengatakan tidak.
“Kalau begitu bicara dengannya baik-baik. Jika Tae Jin Group berhenti mendukung perusahaan kami, kami bisa bangkrut. Aku dengar dukungannya telah berhenti. Ada yang bilang itu perintah perusahaan” kata adik tertuanya.
“Jangan khawatir. Aku akan bicara dengannya.” kata Nyonya Min
“Setelah ibu meninggal, kau bagaikan ibu bagi kami.” ungkap adik tertua, Nyonya Min mengerti dan akan menutup telpnya.
Nyonya Min merasa hidupnya itu sangat memalukan lalu memakai kacamata hitamnya menutupi matanya yang menahan tangisnya.
Pelayan rumah memberitahu Tuan Jang yang makan sendirian, Nyonya Min tahu suaminya bisa seperti itu karena sedang bahagia. Yoon Ha menuruni tangga, menyapa ibunya. Dengan wajah dingin ibunya bertanya hasil dari kencanya, Yoon Ha ingin menjelakan tapi ibunya menyuruh anaknya kembali ke kamar.
Nyonya Min menemui suaminya yang sedang makan steak dan juga anggur, dengan wajah sedikit tertunduk meminta maaf. Tuan Jang menyuruh istrinya pergi saja. Nyonya Min bertanya kapan semuanya kembali ke semula. Tuan Jang melihat sekarang istrinya itu sangat menyedihkan.
Yoon Ha duduk dengan wajah binggung menunggu ibunya dikamar, saat ibunya datang terlihat wajahnya sangat kaget. Sang Ibu heran melihat anaknya itu sangat kaget, Yoon Ha langsung meminta maaf.
“Minta maaf malah memperburuknya. Aku ingin dengar kesalahanmu, kau pacaran dengan seseorang yang tidak aku tahu? Kudengar kau sudah punya kekasih.” kata ibunya duduk diatas tempat tidurnya
“Aku tidak bilang kalau aku punya kekasih. Orang itu yang...” ucap Yoon Ha membela diri,belum selesai berbicara ibunya langsung menamparnya.
“Aku tidak ingin kencan buta dan Aku sudah lakukan apa yang ibu mau selama ini. Tapi aku tidak ingin melakukannya lagi, jadi aku putuskan untuk menggagalkan kencan itu supaya ibu tidak menyuruhku kencan buta lagi, sesuai yang ibu katakan. Aku putuskan untuk memberontak dan....” kata Yoon Ha yang kembali mendapatkan tamparan dari ibunya.
“Aku bukan anak kecil lagi dan kupikir menggunakan kekerasan saat aku salah itu tidak benar.” tegas Yoon Ha sambil merapihkan rambutnya, dengan tatapan tanpa rasa takut.
“Kau tahu apa yang membuatku takut? Saat dipukul seharusnya kau menangis. Jika kau dipukul, seharusnya meronta. Jika dipukul, seharusnya kau sedih. Jika dipukul, seharusnya kau jadi patuh!” teriak ibunya.
Yoon Ha pikir ibunya itu tidak ingat, karena ia menangis saat dipukul oleh ibunya yang pertama kali lalu meronta ketika di pukul lagi dan saat kelima kalinya ia sedih dan kesepuluh ia patuh tapi menurutnya saat ia sudah berubah, ibunya juga berubah.
“Tidak ada yang berjalan lancar karena dirimu. Kau tahu seperti apa hari ini? Sangat mengerikan, Aku tidak bisa menahannya, dan saat aku bisa menahan apa yang tak bisa kutahan, kau menyalakan api disana. Kau selalu seperti itu! Aku menutupinya dan kau selalu membukanya! Selalu seperti itu sejak kau lahir!” teriak Nyonya Min geram
“Bukan salahku ayah pergi pada wanita lain saat aku lahir. Ibu selalu berfikir apapun yang terjadi padamu adalah salahku. Pada seorang yang paling lemah dan naif dirumah ini, ibu melampiaskan semua emosimu dan bilang akan mendisiplinkanku. Padahal...! Padahal sebenarnya itu tindakan pengecut!” kata Yoon Ha sambil menangis
“Karena kau seperti ini! Karena kau seperti ini membuatku tidak menyukaimu. Kau selalu mencoba untuk menang dari siapapun. Bahkan dari saudara dan orang tuamu.” teriak Nyonya Min
“Dirumah ini bicara saja aku tidak bisa. Bagaimana bisa mencoba menang dari orang lain. Aku sudah mencoba untuk hidup dirumah ini” keluh Yoon Ha
Nyonya Min menyuruh Yoon Ha menikah saja supaya tak perlu lagi bersusah payah, menurutnya setelah menikah tugasnya itu akan selesai, tapi ia memberi syarat untuk menikah sesuai dengan permintaanya. Yoon Ha berdiri sambil menghapus air matanya.
“Aku bisa lalukan apapun perintah ibu tapi aku akan menikah sesuai kemauanku.” tegas Yoon Ha memiliki prinsipnya.
“Selama kau lahir dirumah ini, tak ada yang bisa kau lakukan semaumu. Tapi kau akan menerima banyak keuntungan. Apa kau lupa?!” kata ibunya dengan nada sombong
“Mana mungkin aku lupa?! Karena begitulah ibu hidup selama ini” balas Yoon Ha sinis
“Lihatlah. Selalu menyerah kelemahan orang lain saat ada kesempatan!” teriak ibunya yang ingin kembali memukul, tapi Yoon Ha bisa menghindar.
“Berhenti memukulku hari ini. Kupikir sudah cukup hukuman yang aku terima atas apa yang kulakukan.” pinta Yoon Ha lalu keluar dari kamarnya.
Ji Yi yang sedang mengepel memberitahu masih ada dikantor dan berpikir Yoon Ha sedang ada masalah ingin bertemu denganya. Yoon Ha berbohong mengatakan hanya merindukannya.
“Kelihatannya kau butuh vitamin jika kau merindukanku. ‘Vitamin selamanya’ ” goda Ji Yi sambil menyanyi
“Ah...Sudahlah.”ucap Yoon Ha enggan mendengar nyanyian Ji Yi
“Kemarilah. Akan kuberikan suntikan vitamin dan Kau pasti tahu apa yang ingin aku makan jika kau memikirkanya sedikit saja.” kata Ji Yi merasa Yoon Ha tahu makanan apa yang paling disukainya.
Rumah Keluarga Jang,
Nyonya Min sedang memaikan pianonya dengan mengingat sebelumnya pergi ke peramal.
“Dia ditakdirkan menjadi raja, Sebaiknya anda menghindari seseorang yang mempunyai takdir seperti ini. Dia adalah orang yang akan merampas keberuntungan orang lain dan akan menjadi musuh semua pria yang ada dikeluarga anda. Dia membuat semua pria dirumah pergi karena kepribadiannya yang kuat.” jelas si peramal.
“Itulah kenapa cara hidupnya mulai berubah setelah aku melahirkan” gumam Nyonya Min sambil terus memainkan pianonya.
“Dan dengan anak bungsu anda, tidak akan ada yang berjalan lancar. Karena anak anda juga punya kepribadian yang kuat. Anda akan dilumat, jadi Anda harus menahannya.”pesan si peramal tentang Yoon Ha.
Kyung Jo datang memberikan tepuk tangan sambil memuji ibunya yang terlihat cantik. Ibunya terlihat bangga memiliki anak seperti Kyung Joo. Lalu Kyung Joo meminta ibunya untuk memaklumi ayah dan tak usah mengerti dengan sikapnya. Nyonya Min tahu, lalu memberitahu sudah menyiapkan pesawat untuk bisa menemui Hae In besok.
“Yahh... Tolong nikahkan So hyun dulu sebelum Yoon ha.” saran Kyung Joo
“Tidak mungkin karena pertunangannya sudah batal. Dia harus kencan lagi. Yoon Ha tidak punya saham diperusahaan. Pernikahan adalah sesuatu yang akan memberikan segala hal.” jelas Nyonya Min
“Menurutku Yoon Ha lebih cocok diperusahaan dari pada So hyun.” pikir Kyung Joo
“Tidak bisa. Dia akan mencoba mengalahkanmu karena kepribadiannya yang kuat. Cukup Yeo won saja yang ada disekitarmu dan membuatmu kesal.” kata Nyonya Min lalu duduk disofa.
“Sama bagiku cuma Noona ataupun mereka berdua. Menurutku Yooh Ha punya kemungkinan di perusahaan.”kata Kyung Joo berharap
Nyonya Min tetap menolaknya dan menyuruh Kyung Joo fokus membesarkan Tae Jin Group, sementara Yoon Ha akan urus olehnya, menurutnya ini adalah mimpi dan tujuan hidupnya, jadi Kyung Joo harus mengerjakan demi dirinya.
“Tolong jangan serahkan tujuan hidup ibu padaku. Tidak bisakah ibu membuatnya jadi bagian hidup ibu?” pinta Kyung Joo merasa keberatan
“Kehidupanku bukan di kehidupan ini.” kata Nyonya Nim dengan mata berkaca-kaca
Joon Gi masuk ke dalam ruangan melihat Ji Yi yang sedang membereskan mejanya, lalu bertanya kenapa Ji Yi masih ada dikantor. Ji Yi menceritakan dirinya sengaja membereskan meja karena mengetahui Joon Gi akan kembali ke kantor. Joon Gi memberikan senyumannya sambil mengucapkan terimakasih karena Ji Yi terlihat selalu bahagia. Ji Yi tersipu malu
“Tapi ,kenapa anda kesini?” tanya Ji Yi
“Aku harus melakukan beberapa persiapan. Setidaknya aku akan duduk dikursiku.” ucap Joon Gi duduk di kursi kerjanya.
“Seperti dugaan saya. Sekarang karena anda disini, semuanya akan berjalan lancar! Saya akan lakukan yang terbaik.” kata Ji Yi bersemangat
“Tolong kerja samanya. Silahkan jika kau mau pulang.” ucap Joon Gi, Ji Yi bertanya apa yang akan dilakukan dengan Joon Gi.
Joon Gi masuk kebagian supermarket memerintahkan karyawan untuk memeriksa bagian ikan, Ji Yi yang ada dibelakangnya mengekor. Joon Gi melihat Ji Yi yang berjalan dibelakangnya berpiki Ji Yi akan pulang. Ji Yi membenarkan. Joon Gi kembali berjalan tapi Ji Yi tetap mengikutinya.
Akhirnya Joon Gi mempersilahkan Ji Yi pergi lebih dulu, Ji Yi menjawab “ya”. Joon Gi kembali berjalan dan terhenti sejenak.
“Menurutmu apa masalah di Food market ini?” tanya Joon Gi, Ji Yi langsung menjawab “ya”
“Kau terus saja bilang "iya".”komentar Joon Gi, Ji Yi kembali menjawab “ya”
“Saya akan pergi. Kelihatannya saya mengganggu.” pikir Ji Yi akan pergi
“Ayo pergi kita sama-sama.” ajak Joon Gi
“Tidak usah! Nanti saya hanya akan jadi beban, Saya tidak suka jadi beban.” tolak Ji Yi, tapi Joon Gi tetap mengajak Ji Yi jalan bersama. Ji Yi kembali menjawab “ya” lalu kembali mengekor Joon Gi.
Yoon Ha berjalan dengan wajah sedih tapi terlihat sumringah melhat Ji Yi yang baru keluar dari kantor tapi terlihat berjalan bersama Joon Gi dengan wajah tersipu malu. Dari belakang ia mengangetkan Ji Yi. Joon Gi ikut menengok melihat Yoon Ha untuk ketiga kalinya.
“Ini kaki ayam dan soju kesukaanmu.”kata Yoon Ha memperlihatkan kantung plastik yang dibawanya.
“Hei.....Apa maksudmu aku suka kaki ayam dan soju?” ucap Ji Yi malu didepan pria yang disukainya.
Joon Gi ingat dengan Yoon Ha yang mengunakan celana robek dengan rambut acak-acakan masuk ke dalam hotel, lalu berubah dengan rambut yang tertata rapi dengan make up yang sudah dihapus. Joon Gi memilih untuk berjalan lebih dulu, Ji Yi memanggil Joon Gi memperkenalkan Yoon Ha itu teman satu kerjaan.
Yoon Ha memberikan hormat dengan senyuman menyapanya, tapi Joon Gi terlihat acuh dengan mengucapakan selamat tinggal pada Ji Yi.
Yoon Ha tak terima melihat Joon Gi yang mengacuhkan lalu mengejarnya.
“Hei....Anda mengenalku?” tanya Yoon Ha
“Mereka bilang sudah takdir jika tidak sengaja bertemu 3 kali. Tapi aku tidak percaya takdir.Aku hanya memilih” gumam Joon Gi dengan menatap Yoon Ha, terlihat Ji Yi yang ketakutan melihat Yoon Ha yang berani memanggil Joon Gi.
bersambung ke episode 2
Komentar
Waduh Sung Joon pesonanya ga tertahankan..... udah jatuh cinta dari Discovery of love, makin jago dah aktingnya... Ckckck.... Kembali ladi dengan tema drama chaebol, tapi ini ada cinta si pria yang biasa sama wanita yang Chaebol, biasanya kan cowonya yang Chaebol cewenya orang biasa.
Yoon Ha itu kasihan yah, disalahin sama ibunya gara-gara dia lahir bapaknya itu selingkuh dan Si Nyonya Nim percaya aja lagi sama peramal jadinya suka bertindak kasar. Ini si Uee juga bagus maennya agak gemukan daripada waktu di Pushover lover, mungkin karena di perenang jadi harus kurus banget. Pingin cepet-cepet ada adegan romantisnya, soalnya Sung Joon itu kalo adegan romantis suka bikin terhayut. hihihihi....
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar