Diatas jembatan, Tae Hee berjalan dan terus memanggil Sa Ra, ia berlari dan terus memanggil Sa Ra, saat matanya melirik ke arah kiri, ia berjalan perlahan melihat sosok wanita yang duduk dibangku sendirian.
“Ahjumma!!!!” teriak Tae Hee memanggil Sa Ra.
Sa Ra kaget, menengok melihat Tae Hee yang sudah berdiri diatas jembatan, ia langsung berdiri menatap Tae Hee, begitupun juga Tae Hee. Sa Ra memberikan senyumannya karena Tae Hee datang menemuinya.
Tae Hee berlari menemui Sa Ra, keduanya saling menatap seperti ada banyak kerinduan yang terlihat di mata mereka. Tae Hee mengungkapkan dirinya sangat senang bisa menemukannya. Sa Ra terkejut karena Tae Hee mencarinya dari pagi sampai malam.
“Kemana saja kau pergi hari ini?” tanya Tae Hee khawatir
“Aku pergi ke restoran Tapi tutup” jawab Sa Ra
“Kau tak punya tempat untuk pergi, kan?” ucap Tae Hee mengodanya.
“Mulai sekarang aku mau mencarinya.” kata Sa Ra dengan wajah tersipu malu.
Tae Hee tertawa mengejek karena sudah ia duga sebelumnya, ia mengajak Sa Ra untuk mengikutinya. Lalu ia berjalan lebih dulu, sementara Sa Ra tetap saja diam tak mengikutinya, Tae Hee sadar Sa Ra terdiam tak mengikutinya.
“Apa yang kau lakukan? Ikut aku.” teriak Tae Hee
Sa Ra tertetap saja terdiam menatap Tae Hee yang berteriak padanya. Tae Hee akhirnya menarik tangan Sa Ra untuk mengikutinya.
Min Hyuk menaruh selembar kertas di meja meminta Kang Joo untuk memerikas tempat yang mungkin akan didatangi Sa Ra. Kang Joo melihat kertas yang ada di meja mengatakan ia sudah meriksa semua tempat. Pintu ruangan Min Hyuk terketuk, Sek Jung masuk ke dalam memberikan hormat.
“Aku mengutus pegawai ke rumahnya Sara. Tapi Sara tidak ada hanya para wartawan.” ucap Sek Jung.
Min Hyuk semakin sinis mengetahui berita kalau Sa Ra tidak di temukan.
“Para direktur utama meminta wawancara denganmu. Mereka meminta penjelasan untuk skandal ini.” jelas Sek Jung kembali
“ Beritahu mereka kita sedang mengatasi skandalnya Sara.” perintah Min Hyuk, Sek Jung mengerti lalu keluar dari ruangan.
Dengan lirikan sinisnya, Min Hyuk menatap Kang Joon, lalu mengingatkan minggu depan yang rapat pemegang saham dan tak ada yang boleh terjadi. Sementara ia akan memikirkan cerita yang yang masuk akan untuk tidak di perbesar, jadi ia memerintahkan untuk tidak di perbesar lagi masalahnya. Kang Soo mengerti dengan perintah Min Hyuk.
Tae Hee mengajak Sa Ra masuk ke dalam rumah lamanya, dari wajahnya terlihat sangat gugup karena membawa Sa Ra kembali ke dalam rumah. Sementara Sa Ra tersenyum melihat rumah yang ia tinggali masih sama seperti dulu.
“Selain kau tak ada disini, semuanya masih sama. Kamarmu juga masih tetap sama. Tinggallah dengan nyaman hingga semua ini selesai. Aku takkan mengusik maupun mengganggumu.” ucap Tae Hee, Sa Ra tersenyum memandang suasana rumah dan juga Tae Hee.
Di dalam kamar Tae Hee menelp ibu Geum Ran memberitahu Sa Ra sedang berada dirumahnya dan akan mendiskusikan masalah kedepannya dan akan kembali menemukannya. Setelah menutup telpnya, wajah Tae Hee memikirkan kelanjutan nanti.
Sa Ra masuk ke dalam kamarnya perlahan melihat suasana kamar yang ia tinggalkan sejenak. Keadaan masih sama, ia duduk diatas tempat tidurnya dengan wajah tersenyum melihat kamarnya yang akhirnya ia kembali lagi.
Pagi hari
Tae Hee bangun di kamarnya dengan wajah panik buru-buru turun dari tempat tidurnya lalu berlari. Ia buru-buru masuk kedalam kamar Sa Ra. Saat itu Sa Ra yang sedang di depan lemari pakaian binggung melihat Tae Hee yang tiba-tiba datang dengan wajah panik.
“Apa ada sesuatu yang terjadi?” tanya Sa Ra dengan binggung
“ Tidak, tidak ada. Kupikir kau mungkin sudah pergi.” jawab Tae Hee tersenyum melihat Sa Ra yang masih ada di dalam kamarnya.
Dia mengatak kalau masuk ke dalam kamar hanya ingin memeriksa saja lalu memintanya untuk bersantai dulu sebelum turun karena ia akan mempersiapkan makanan. Sa Ra masih terlihat binggung melihat Tae Hee yang keluar dari kamarnya.
Min Hyuk tertunduk menatap kaca dengan keadaan sekarang karena Sa Ra. Ji Sook merasa kalau Sa Ra itu tak bisa di percaya karena memiliki masa lalu seperti itu.
“Masalahnya adalah rapat pemegang saham. Kejadian ini bisa menimbulkan dampak negatif yang besar pada citramu.” ucap Ji Sook ketakutan.
“Sara... curiga aku dalang penyerangan pada Han Tae Hee.” jelas Min Hyuk melirik sinis ke depan kaca.
“Tapi... hanya kau dan aku... dan Direktur Kim yang tahu.” ucap Ji Sook panik
“Konferensi pres itu... berjaga-jaga apa aku akan menyakiti Han Tae Hee.” kata Min Hyuk
“Jika Han Tae Hee... mulai mencurigai kita, ini akan menjadi rumit. Jika dia menjadi curiga dengan ledakan 20 tahun yang lalu, kita takkan bisa menghentikannya.” ungkap Ji Sook makin panik dan ketakutan.
Min Hyuk hanya bisa tertunduk memikirkan apa yang harus ia lakukan sekarang.
Tae Hee membawakan masakan keatas meja dan membuka panci, ia memasak ayam ginseng untuk Sa Ra lalu mengajaknya untuk makan bersama. Sa Ra tersenyum melihat masakan buatan Tae Hee
“Aku akui kau ini chef yang hebat. Tapi punyaku mungkin lebih enak.” ucap Tae Hee bangga, Sa Ra tak begitu percaya
“Karena para ahjumma selalu memasak,orang bilang masakan orang lain selalu terasa enak.” jelas Tae Hee
“Bagaimana kau bisa tahu perasaan para ahjumma?” tanya Sa Ra
“Mengetahui jenis kelamin ketiga, para ahjumma. Kenapa para ahjumma hidup? Aku membaca semua bukuvtentang para ahjumma. Aku ingin mengerti alasan kenapa kau putus denganku.” cerita Tae Hee
Sa Ra tersenyum lalu Tae Hee pun ikut tersenyum, Tae Hee mengajak mereka mulai makan baru satu siap bel rumah mereka berbunyi.
Tae Hee berjalan ke depan interkom melihat Min Hyuk dan Sek Jung yang datang kerumah, lalu memberitahu kalau Min Hyuk datang. Sa Ra langsung berdiri dari mejanya, karena ia tahu Min Hyuk datang karena ia menghilang setelah konferensi pers.
“Aku akan keluar menemuinya sekarang” ucap Sa Ra dengan wajah panik
“Tak boleh. Ini bisa saja bahaya. Tunggulah, aku akan keluar.” perintah Tae Hee lalu membuka celemeknya.
Ia memakai jaketnya menemui Min Hyuk yang menunggu di depan rumah. Min Hyuk bertanya apakah Sa Ra itu ada dirumahnya sekarang. Tae Hee menyindir Min Hyuk yang tak belajar etika dari kecil karena datang di pagi-pagi buta.
“Dia tak ada disini sekarang” jawab Tae Hee berbohong, Min Hyuk pun tak percaya dengan ucapan Tae He
“Kau takkan menyerah pada Sara begitu mudahnya. Sara merusak citra Grup Winner dengan berat. Beritahu padanya untuk cepat kembali dan ikuti perintah untuk mengurusnya.Karena Seharusnya tidak harus seperti ini.” perintah Min Hyuk.
“Kata-kata itulah... yang ingin kukatakan padamu.” balas Tae Hee, Min Hyuk mengangguk kecil dengan senyuman sinisnya.
Tae Hee kembali kerumah berbicara dengan Sa Ra di meja makan.
“Jadi menurut pendapatmu, Han Min Hyuk yang menyuruh untuk menyerangku?” tanya Tae Hee
“Aku yakin meskipun tak ada bukti dan Han Min Hyuk juga tidak menyangkalnya.” jelas Sa Ra
“Alasan kau melakukan konferensi pres... ...itu karena Han Min Hyuk? Karena dia bisa saja menyakitiku? Aku benar, kan?” ucap Tae Hee
Sa Ra hanya bisa terdiam tak bisa menjawab pertanyaan Tae Hee. Melihat wajah Sa Ra, Tae Hee seperti sudah mengerti dengan jawaban Sa Ra lalu mengajaknya untuk saling berkerjasama.
“Kita bergabung untuk meringkus siapa yang menyakiti kita. Kembali ke 100% si jenius dan ahjumma. Untuk menangkap Lee Kang Joon dan Han Min Hyuk.” tegas Tae Hee, Sa Ra melotot dengan mata memerah seperti tak menyangka dengan ajakan Tae Hee.
Terlihat gambar Min Hyuk dan Kang Joon dalam ruangan bawah tanah, Tae Hee dan Sa Ra memulai menyusun rencana.
“Aku akan menelusuri kebenarannya. Setelah mengetahui siapa yang menyerangku, akan kuungkapkan kejahatan Lee Kang Joon dan Han Min Hyuk.” tegas Tae Hee
“ Selagi kau menelusuri kebenarannya,... aku akan mengungkapkan kebenarannya. Dari Pihak mertuaku, Gyo Chae Yoon, Lee Kang Joon dan semuanya diantara kami akan kuungkapkan semuanya.” balas Sa Ra dengan wajah penuh keyakinan.
Tae Hee mengangguk setuju, Sa Ra tersenyum dengan mata berbinar-binar.
Sa Ra berjalan masuk ke dalam Gedung Winner Grup, Dua orang karyawan terlihat kaget melihat Sa Ra yang datang ke kantor dan tidak bersembunyi dan terlihat merasa tak bersalah. Sa Ra terliha cuek dengan pandangan jelek tentang dirinya.
Chae Yoon kaget mengetahui Sa Ra yang datang ke kantor Winner Grup. Karyawan yang tadi melihat Sa Ra juga menunjuk ke luar ruanga make up, Chae Yoon panik mengetahui Sa Ra yang datang dan ingin berbuat apa lagi.
Min Hyuk tak kalah kaget karena Sek Jung memberitahu kedatangan Sa Ra ke studio. Pintu ruangan terketuk, Sa Ra masuk ke dalam lalu menyapanya. Min Hyuk melotot kaget melihat Sa Ra yang berani mendatanginya.
Sa Ra duduk berhadapan dengan Min Hyuk di kantornya, ia membahas tentang Min Hyuk yang memanggilnya datang untuk memenuhi kontrak kerja. Min Hyuk menyindir Sa Ra yang bersembunyi setelah melakukan Konferensi Pers.
“Seperti yang kau inginkan,aku akan memenuhi kontrak.” ucap Sa Ra
“Baguslah, Aku sudah membuat cerita sempurna untukmu. Lakukan konfrensi pres lagi. Tujuannya adalah meminimalisir efek padaku.” perintah Min Hyuk licik
“Aku hanya memenuhi kontrakku dan Aku takkan melakukan apapun untukmu. Di rapat dewan direksi, kau bilang aku adalah model Grup Winner dan chef-nya Winner Food, kan? Aku akan membantu Han Tae Hee sebagai chef. Pada akhirnya itu demi kebaikan Grup Winner. Aku akan melakukan yang terbaik demi citra Grup Winner.” jelas Sa Ra
Min Hyuk terlihat sedikit menyesal karena ia mengatakan semuanya di depan Sa Ra.
“dan...Satu lagi... lebih baik tidak mengutus orang jahat untuk mengejarku maupun Han Tae Hee. Jika salah satu dari kami terluka, kau akan menjadi tersangkanya. Kau akan tahu... alasannya jika kau melihat buletin perusahaan.” ungkap Sa Ra dengan nada sedikit mengancam.
Min Hyuk hanya bisa melirik Sa Ra dengan tatapan liciknya, sementara Sa Ra terlihat sangat percaya diri untuk membuat Min Hyuk takut dengan ancamannya.
Sa Ra keluar dari ruangan Min Hyuk, langsung di hadang oleh Chae Yoon dan bertanya bagaimana bisa Sa Ra datang padahal para wartawan sedang mencarinya. Sa Ra menegaskan dirinya sudah ia bilang sebelumnya akan segera memberikan wawancara tertulis dan ia memiliki waktu beberapa hari.
“Wawancara tertulis Untuk bilang apa?” tanya Chae Yoon panik
“Aku akan memberitahu cerita yang membuat orang penasaran. Dan tentu saja kau benci cerita itu.” Jawab Sa Ra
Chae Yoon tak bisa menutupi rasa paniknya, Sa Ra tersenyum lalu pergi berjalan meninggalkan Chae Yoon, baru berapa langkah ia membalikan badannya memberitahu dirinya yang kembali ke rumah Tae Hee lagi.
“Mulai sekarang, kami bersama-sama akan menangkap mereka yang menyiksa kami.” tegas Sa Ra
Dengan mata balas dendamnya, Sa Ra kembali berjalan. Chae Yoon ketakutan berusaha memanggil Sa Ra tapi sepertinya ia tak bisa melakukannya.
Di papan pengumuman, selembar kertas tertempel disana. [Pengumuman Rapat Dewan Direksi Grup Winner] yang membahas tentang Nasi kepala cinta. Beberapa karyawan berkumpul di depan papan melihat pengumuman yang tertempel disana.
“Apa Direktur Han bohong tentang siapa menciptakannya? Han Tae Hee dan Sara yang membuatnya, tapi dia yang dapat pujian.” ungkap Pegawai yang berdiri di paling depan.
“Karena itulah, Direktur Han yang menjadi kandidat CEO Grup Winner.” komentar pegawai yang dibarisan belakang.
Min Hyuk yang tak sengaja lewat mendengar namanya disebut mendekati kerumanan. Melihat Min Hyuk yang mendekat, mereka memberikan hormat lalu buru-buru pergi. Min Hyuk membaca pengumuman yang tertempel disana.
“Sara, chef "Nasi Kepal Cinta" yang mendapat PO $1.2 juta bukan bekerja atas perintahnya Direktur Han. Sara sendiri yang suka rela membuatnya. Winner Food menyesal menginformasikan bahwa Direktur Han mengajukan klaim palsu di rapat dewan direksi bahwa beliau yang menciptakan nasi kepal agar situasi berpihak baik untuknya. CEO Winner Food Han Tae Hee.”
Matany Min Hyuk melotot membaca pengumuman tentang dirinya yang berbohong dan semua karyawan sudah membacanya.
“Keputusanku untuk mengungkapkan kebenaran adalah demi keamanan. Jika terjadi sesuatu padaku maupun Sara, kau duluan yang akan menjadi tersangka utama.” ucap Tae Hee yang datang mendekati Min Hyuk.
Tae Hee juga memberitahu sekarang Sara punya pegawai bersamanya dan mulai sekarang dirinya yang akan melindunginya. Jadi ia memperingatkan Min Hyuk untuk berhenti berencana busuk.
“Akankah hasil rapat pemegang saham bisa berubah?” ejek Min Hyuk yang merasa sudah menang
“Siapa yang tahu masa depan? Aku hanya melakukan yang terbaik.” tegas Tae Hee.
Tae Hee memberikan senyumannya pada Min Hyuk lalu pergi dan Min Hyuk melihat dengan mata sinisnya karena saingannya itu kembali lagi untuk merebut posisinya sebagai calon CEO di Winner Group.
Sa Ra sedang mulai memasak di dapur Winner Food. Tae Hee datang menemuinya dengan penuh senyuman. Sa Ra bertanya apa yang terjadi. Tae Hee menceritakan dirinya yang bertemu Min Hyuk dan mengumpamakan dirinya sudah memberikan pukulan keras. Sa Ra tersenyum mendengarnya, Tae Hee bertanya balik pada Sa Ra.
“Aku juga membuat pernyataan perang kalau aku akan membantu Winner Food.” ungkap Sa Ra dengan wajah tersenyum.
Lalu ia memperlihatkan sebotol bumbu alami yang sudah ia buat sendiri lalu memperlihatkan pangsit warna warni yang sudah ia buat dan meminta Tae Hee mencobanya. Tae Hee mengambil satu lalu memakannya, ia memuji masakan buatan Sa Ra memang yang terbaik.
Sa Ra mencoba mengambil kuah sup ayah pedas dan meminta Tae Hee mencobanya. Tae Hee tersenyu memuji kembali rasanya memang yang terbaik. Ia terus menatap Sa Ra tanpa berkedip sedikit pun.
“Kenapa kau menatapku begitu? Kubilang cicipi. Bukan melihat wajahku.” ungkap Sa Ra tersipu malu
“Setelah keluar dari rumah sakit, sudah lama aku tak melihatmu sedekat ini. Kau yang merawatku. Kita bersama-sama 24/7.” cerita Tae Hee dengan wajah bahagia.
Sa Ra mengingat saat dirumah sakit, melihat seseorang yang mencurigakan melewati lorong tempat Tae Hee dirawat. Lalu ia berteriak pada Tae Hee, saat dirumah sakit ada orang yang menyerangnya. Tae Hee bertanya siapa orang itu.
“Saat kau masih di rumah sakit, ada pria yang datang. Pasti ada rekaman CCTV-nya. Cobalah periksa, Dokter.” pinta Sa Ra
Ji Sook melihat berkas di ruangan anaknya lalu memberitahu ada resolusi untuk menentang anaknya di rapat pemegang saham. Dan Email ini sudah tersebar di semua para pemegang saham. Min Hyuk melihat berkas yang dibawa oleh ibunya.
“Setelah pengumuman disalahkannya Han Tae Hee, para pemegang saham berbalik menentangmu. Jika kita tidak turun tangan pada waktunya, semuanya bisa lebih parah. Kurasa... sudah waktunya bagiku untuk campur tangan. Jika Han Tae Hee menghilang, para pemegang saham...juga takkan bisa begitu memaksa.” tegas Ji Sook dengan mata liciknya.
Min Hyuk yang tadinya tersenyum licik, kembali memperlihatkan mata dinginnya yang penuh dendam.
Sa Ra yang masih ada di dapur Winner Food menelp PD Kim, untuk bertemu dan berbicara dan segera menemuinya. Saat akan pergi, Min Hyuk datang menemuinya, mata Sa Ra melotot tak mau kelihatan takut di depan Min Hyuk.
“Jika kau... membantu mempertahankan martabatku aku takkan memilih yang terburuk. Tinggalkan Tae Hee dan berpihaklah padaku lalu Aku akan mengurus Lee Kang Joon. Ini penawaran terakhirku.” ucap Min Hyuk mengancam
Mata Sa Ra semakin melotot karena Min Hyuk berani untuk mengancamnya. Min Hyuk meminta Sa Ra mempertimbangkannya dan memberikan jawabannya besok. Sa Ra langsung menjawab kalau ia tak perlu menunggu besok untk menjawabnya.
“Aku menolak. Jangan melangkah di jalan yang salah. Aku belajar dari pengalaman kesalahan Sa Geum Ran dalam pernikahan.” ucap Sa Ra lalu pamit pergi, Tangan Min Hyuk langsung menahan tangannya dengan kasar.
“Apa sebegitu sulitnya membantu mempertahankan martabatku?” ucap Min Hyuk dengan mata sinisnya.
Lalu ia mencengkram Sa Ra dengan mata melotot, Sa Ra mencoba melepaskan tapi Min Hyuk tetap mencengkramnya dengan sangat keras.
Tae Hee datang langsung memberikan pukulan pada wajah Min Hyuk.
“Beraninya kau menyentuhnya!” teriak Tae Hee pada Min Hyuk yang sempat menghantam baskom.
Pengawal dan Sek.Jung datang mencoba menahan Min Hyuk yang ingin membalas pukulan Tae Hee.
“Sudah jelas kubilang padamu!!! Mulai sekarang aku yang melindungi Sara. Jika kau mencoba mendekatinya, aku akan muncul.” perintah Tae Hee.
Min Hyuk menatap Tae Hee penuh kebencian, Tae Hee mengajak Sa Ra pergi dari dapur. Min Hyuk sangat marah berteriak pada pengawalnya untuk melepaskannya.
Sa Ra dan Tae Hee masuk ke dalam rumah. Tae Hee mengeluh tanganya sakit setelah memukul Min Hyuk. Sa Ra ikut panik, meminta untuk menunggu sebentar karena ia akan mengambil obatnya. Sa Ra akhirnya masuk ke dalam kamar Tae Hee.
Melihat Sa Ra yang masuk ke dalam kamarnya, Tae Hee berhenti mengaduh lalu berjalan ke sofa. Sa Ra mengambil kotak obat di laci kamar, tak sengaja matanya melihat gambar dirinya yang berdiri dengan banyak plester yang ada dibagian pinggang dan kakinya.
“Apa yang kau lakukan, Ahjumma? Aku kesakitan.” teriak Tae Hee dari luar, Sa Ra yang benggong berteriak kalau ia akan datang.
Sa Ra menyemprotkan obat penahan sakit, ia melihat tangan Tae Hee itu bengkak. Tae Hee melirik dengan matanya memberitahu bagian mana yang sakit dan meminta Sa Ra untuk meniupnya. Sa Ra menurut meniup tanganTae Hee yang kesakitan.
Tae Hee tersenyum, Sa Ra kembali meniup dibagian bawah tangan. Setelah Tae Hee merasakan keadaan tangannya yang lebih baikan. Lalu mengumpat Min Hyuk si brengsek yang punya wajah besi membuat tanganya benar-benar sakit.
“Aku melihat... ...fotoku yang rusak. Kau benar-benar kesusahan setelah aku pergi, ya?” tanya Sa Ra, Tae Hee terlihat tak enak hati
“Pasti berat juga bagimu. bagaimana kau bisa tetap tinggal di rumah ini? Begitu banyak kenangan kita disini.”ungkap Sa Ra merasa tak tega.
“Tapi karena aku tinggal kau masih punya tempat untuk tinggal. Tetaplah tinggal disini hingga semuanya selesai.” pinta Tae Hee terlihat malu-malu. Sa Ra memberikan senyumannya.
“Aku merasa tenang saat kau bersamaku. Jika kau mau pergi setelah semuanya berakhir, saat itu, akan kuhargai keputusanmu.” ucap Tae Hee
Sa Ra semakin terharu mendengarnya, Tae Hee memberikan senyuman manisnya pada Sa Ra yang akhirnya kembali lagi kerumahnya.
Sa Ra duduk diatas tempat tidurnya, wajahnya terlihat masih khawatir. Ia melihat ponselnya ada pesan dari Tae Hee.
“Ahjumma. Semuanya sudah berlalu. Jangan resah lagi. Selamat tidur, Ahjumma.” tulis Tae Hee
Di kamarnya Tae Hee tersenyum memandangi ponselnya, Sa Ra merasakan tenang setelah membaca pesan Tae Hee lalu memeluk ponselnya dengan wajah tersenyum.
Min Hyuk duduk di meja kerjanya sambil meminum wine. Ji Sook datang menemui anaknya, Min Hyuk mengingatkan kata ibunya untuk campur tangan apabila waktunya sudah tepat, ia rasa waktunya sekarang sudah tepat.
“Han Tae Hee dan Sara... aku tak mau lagi melihat mereka.” ucap Min Hyuk dengan mata penuh dendam.
Ji Sook mendelikan matanya tak percaya anaknya meminta untuk ikut campur. Min Hyuk mengebrak gelas winenya dan mengenggamnya dengan keras-keras.
Sa Ra menemui PD Kim di lorong gedung Winner Grup
“Kami mengadakan acara Birth of a Chef Spesial di acara talk show kita, besok” ucap PD Kim
“Apa mungkin,... aku bisa tampil?” tanya Sa Ra ragu
“Dengan senang hati aku menerimamu. Jika kami bisa wawancara denganmu, ini akan menjadi sorotan. Akulah yang berterima kasih.” ungkap PD Kim sumringah
“Tapi... aku punya persyaratan. Hingga hari siaran, aku tak mau Chae Yoon sampai tahu.” pinta Sa Ra
Jin Young dan Min Young sedang ada di ruang keluarga. Jin Young mengejek adiknya yang makan di saat seperti ini. Min Young memberitahu kalau yang ia minum itu pil diet, menurutnya ia harus menjaga supaya tubuhnya walaupun situasi sedang memburuk.
Ibu Kang Joon menelp Jin Young lalu ia bertanya Apa yang dikatakan Kang Joon, lalu ia berjanji akan mempersiapkan semuanya.
“Ibu... mau kita sama-sama menemui Geum Ran.” pesan Jin Young pada adiknya.
PD Kim kembali menemui Sa Ra di depan minimarket di gedung Winner Grup. Ia memberikan selembar kertas padanya.
“Ini Acara yang menampilkan 2 chef dari Birth of Chef dan membicarakan masakan mereka maupun cerita kehidupan mereka. Jika kau melihat lembar ini, kau akan melihat alurnya.”jelas PD Kim
Sa Ra tersenyum mengucapkan terimakasih, PD Kim lalu pamit pergi, Sa Ra melihat kertasnya adalah alur acara Interview bersama Chae Yoon. Ponselnya berbunyi yang memanggilnya Geum Ran.
Jin Young dan Min Young berjalan bersama. Jin Young melihat mereka sudah sampai tapi ia binggung mereka akan pergi kemana. Min Young melihat ponselnya menyarankan mereka untuk ke Cafe syrup yang terlihat dari ponselnya karena menurutnya itu tempat yang paling dekat di studio.
“Kalau begitu, aku akan menelpon Geum Ran... ...kalau kita akan disana”ucap Jin Young
“ Kalau begitu, aku yang pesan duluan. Bilang pada kakak ipar babi untuk jangan makan.” pinta Min Young
Min Young masuk ke dalam restoran, disana sudah banyak orang yang mengantri memesan. Ia berada di barisan yang berbeda, memperlihatkan pesan yang sudah ia pesan dari ponselnya pelayan pun memberikan pesanan Min Young.
Sa Ra datang melihat mantan dua saudara ipar dan ibu mertuanya sudah menyambutnya dan meminta untuk duduk. Ibu Kang Joo memuji Geum Ran yang bertambah cantik. Jin Young juga setuju dengan ucapan ibunya.
Ketiganya lalu mengeluarkan barang-barang yang dibawa. Ibu Kang Joon memperlihatkan kotak perhisaan yang ia bawa.
“Saat kau menikah, aku tidak memberimu hadiah. Jadi kali ini aku mau menggantinya.” jelas ibu Kang Joon
Ini... permintaan maaf kami.” ucap Jin Young menyerahkan amplopnya. Begitu juga Min Young yang memberikan amlop sebagai permintaan maafnya pada kakak iparnya.
“Aku menonton konfrensi presmu lalu mengoreksi diriku dan menangis dan menyesal. Jika kebenaran bahwa kau diusir keluar terbongkar kami takkan bisa tinggal di negara ini. Demi kebaikan masa lalu, mohon maafkan kami sekali ini, Geum Ran.” ucap Ibu Kang Joon
“Apa yang kalian inginkan dariku?” tanya Sa Ra tanpa ada senyum sedikit pun.
“Jangan beritahu siapapun... apa yang Kang Joon lakukan padamu.” pinta Jin Young
“Aku bahkan belum menikah. Masa depan pernikahanku bisa hancur.” ucap Min Young sedih
“Kang Joon juga harus hidup untuk masa depan. Dan lagi... ayah mertuamu adalah ketua di grup amalnya.” cerita Ibu Kang Joon sedih
Ia memegang tangan Geum Ran untuk meminta maaf padanya dan merasa kalau semua salahnya karena membesarkan anaknya. Sa Ra melepaskan tangan yang di pegang oleh ibu Kang Joon.
“Saat timbanganku lebih dari 100kg, kau mengejekku dengan bilang aku ini seperti Godzilla. Kau memanggilku kakak ipar babi di depanku.” ucap Sa Ra menatap Jin Young dan Min Young, Ibu Kang Joon melirik dengan ngedumel pada anaknya.
“Kau bilang aku memalukan untuk dilihat karena aku gemuk dan memalukan. Kau menginginkan menantu penyiar. Kenapa sekarang meminta maaf?” ketiganya hanya bisa tertunduk diam medengan sindiran Sa Ra
“Sa Geum Ran tetap... ipar babi gemuk bagi kalian. Kalian meminta maaf bukan karena kalian menyesal. Tapi karena Kalian hanya takut dengan masa depan kalian. Bertanggung jawab atas tindakan kalian adalah salah satu pelajaran yang kudapat setelah menjadi Sara. Jika semuanya terbongkar,... kalian hanya perlu bertanggung jawab atas bagian kalian.” tegas Sa Ra lalu pamit pergi.
Ibu Kang Joon menarik tangan Sa Ra memohon maaf pada mantan menantunya. Min Young juga meminta Sa Ra untuk bisa menyelamatkanya, Sa Ra melepaskan tangan ibu Mertuanya lalu pergi. Ketiganya mencoba memanggil tapi Sa Ra berlalu begitu saja.
Kang Joon dan Chae Yoon bertemu di tangga darurat secara diam-diam. Chae Yoon tak percaya Kang Joon meminta dirinya untuk mengembalikan bangunan miliknya. Kang Joon meminta Chae Yoon untuk mengembalikan pada Sa Ra karena tak ada lagi yang bisa dinegosiasikan. Dengan Sinis Chae Yoon bertanya alasan dirinya harus mengembalikannya.
“Bangunan itu pun bukan milikmu.” tegas Kang Joon
“Itu adalah tunjangan atas penderitaanku karena kalian berdua.” balas Chae Yoon sinis
“Jika Sa Geum Ran mengungkapkan pembunuhan itu, aku akan ditangkap Dan karir selebritimu berakhir.” ucap Kang Joon dengan nada mengancam.
“ Kalau begitu, singkirkan lagi Sa Geum Ran....Untuk selamanya.” perintah Chae Yoon tanpa ada rasa takut.
Kang Joon megang lengan Chae Yoon dan mengelusnya perlahan. Ia memberitahu kalau Geum Ran itu memang satu. Tapi menurutnya ia juga harus membunuh seseorang dan mengancam Chae Yoon untuk mengingat kalau ia adalah salah satunya.
Tangannya sudah menarik leher jaket Chae Yoon untuk mengancamnya. Chae Yoon hanya menatap dengan tangan melipat di dadanya.
Tae Hee memperlihatkan foto pelaku pernyerangannya pada polisi, Sepertinya polisi tak yakin mereka bisa menangkap Kang Joon kembali.
“Jika kali ini dia tertangkap,dia takkan bisa bebas seperti waktu itu. Jika kau menangkap orang ini, kau juga bisa menangkap Lee Kang Joon dan Han Min Hyuk. Mohon bantuanmu.” pinta Tae Hee.
Polisi menatap Tae Hee seperti masih ada keraguan.
Sa Ra sedang bersih-bersih di dalam rumah, lalu ia berjalan mendekati pohon natal yang masih menyala di dalam rumahnya. Ia mengingat saat pertama kali Tae Hee membawa pohon natal dalam rumah.
“Jika kau menggantung keinginanmu dan menyalakan pohonnya, keinginanmu akan terwujud. Semua keinginanku akan terwujud seperti ini.” ungkap Tae Hee dengan sumringah
Sa Ra mendekat melihat salah satu kartu yang tertulis didalamnya. “Aku ingin kau tersenyum setiap hari.”Ia mengingat saat-saat dirinya tersenyum dan tertawa bersama dengan Tae Hee. Ia melihat kartu yang lainnya “Kuharap kau tidak bermimpi buruk lagi.”teringat saat Tae Hee memeluknya setelah ia terbangun dengan mimpi buruk.
Ia mengambil kembali amplop yang lainnnya, “Kesehatannya ahjumma.” Sa Ra mengingat teringat saat ia terkena alergi sampai pingsan dan Tae Hee memeluknya. Lalu Tae Hee mengangkat tanganya mengakui semua adalah kesalahannya.
Kartu yang berikutnya, Sa Ra membaca “Aku juga ingin kita bersama di Natal selanjutnya.”. Matanya berkaca-kaca mengingat saat natal datang mereka berdiri di depan pohon natal. Ia memasukan kembali kartunya lalu menaruh kembali di pohon natal.
Sa Ra mengambil kartu dengan amplop berwarna biru. “Kuharap Ahjumma menemukan impian yang sebenarnya dan mewujudkannya.” Ia mengingat saat Tae Hee mendukungnya menjadi seorang chef, terlihat wajahnya tersenyum melihat pohon natal yang penuh dengan keinginan Tae Hee untuknya.
Bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Mba . eps 19 part 2 nya ndak bisa dibuka :(
BalasHapus