PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 28 September 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 8 Part 1

PS : All images credit and content copyright : MBN

Gi Bbeum masuk menunggu di tempat akan bertemu dengan Ma Sung, tapi setelah menunggu lama orang yang mulai dicintainya itu tak datang juga. Akhirnya Gi Bbeum dengan wajah kecewa memilih untuk pulang.
Ma Sung yang mengalami sakit dikepalanya dan melupakan apa yang akan dilakukan menelp Dokter Yoon untuk bisa bertemu, wajahnya terlihat panik. Gi Bbeum berjalan pulang melepaskan syalnya, tak sengaja sebuah  bel sepeda berbunyi dan syalnya pun terjatuh.
Syal terlindas oleh ban sepeda dan lewat begitu saja. Gi Bbeum terdiam karena tiga tahun yang lalu merasakan hal yang sama saat tak bisa bertemu dengan Ma Sung. 

Ma Sung sudah duduk di ruangan Dokter Yoon mencoba mengambar yang dilihat dalam ingatanya. Dokter Yoon datang dengan wajah panik bertanya  Apa ada masalah. Ma Sung mengatakan mulai mengalami gejala pada sistem limbik dan itu sudah dimulai.
“Apa gejalanya?” tanya Dokter Yoon seperti menahan bahagianya.
“Pusing, diplopia dan blackout.” Ucap Ma Sung. Dokter Yoon ingin tahu berapa lama Ma Sung mengalami blackout
“Sekitar satu atau dua menit.” Kata Ma Sung. Dokter Yoon mengartikan kalau itu kerusakan ingatan.
“Kau ingat akan melakukan apa?”tanya Dokter Yoon ingin memastikan.
“Aku ingin menghubungi seseorang. Aku tidak ingat siapa, tapi terjadi sesuatu yang aneh.” Jelas Ma Sung. Dokter Yoon tak mengerti maksud dari aneh.
“Saat ingatanku hilang. Aku mengingat hal lain. Gambar Ini bukan mimpi.” Kata Ma Sung. Dokter Yoon pun bertanya kalau bukan mimpi lalu apa.
“Kurasa ini ingatan masa kecilku, tapi aku belum tahu apa.” Ucap Ma Sung masih ragu. 

Nan Jooo kaget melihat temanya yang pulang cepat sekali. Gi Bbeum mengaku hanya ingin pulang saja dan cukup banyak kena angin pegunungan jadi ingin pulang. Nan Joo bisa tahu kalau Gi Bbeum dicampakkan lagi.
“Ada apa dengan pria itu? Padahal sebelumnya dia begitu mengejarmu. Apa Kau yakin, kalian akan bertemu?” ucap Nan Joo
“Ya, aku yakin... Aku yakin kalau kami seharusnya bertemu.” Kata Gi Bbeum yang sebelumnya bahkan Ma Sung meminta agar memakain pakaian yang bagus.
“Apa terjadi sesuatu padanya?” pikir Nan Joo. Gi Bbeum pikir Jika terjadi sesuatu pasti Ma Sung akan menghubunginya.
“Tapi, sudah sangat terlambat.” Keluh Gi Bbeum. Nan Joo merasa kasihan pada Gi Bbeum karena terjadi lagi padanya.
“Saat aku memberanikan diri untuk memulai sesuatu dengannya, Aku merasa seolah dia mundur selangkah, Sama halnya dengan tiga tahun lalu. Kami sudah bersebrangan dua kali, Kami tidak ditakdirkan, kan? Itu pertanda buruk.” Ungkap Gi Bbeum sedih. 


Ma Sung mengingat kembali yang masuk ke dalam otaknya, saat Nyony Gong membisikan sesuatu pada telinganya.
“Kau sungguh tidak beruntung dan bocah nakal Ini salahmu sampai kedua orang tuamu meninggal. Kau lebih baik mendengarkan bibimu. Kalau tidak, kau akan kena masalah besar.” Ucap Nyonya Gong
“Apa mungkin trauma terhadap cahaya..” kata Ma Sung mengingat saat kejadian kecelakan dan tergeletak di jalan dengan lampu yang menyoroti matanya.
Ia akhirnya keluar rumah mencoba membuka kacamata untuk melihat lampu di depan rumahnya, tapi sepertinya tak mungkin bisa melakuanya. Saat itu Sek Yang datang tanpa bersuara bertanya Apa yang dilakukan bosnya. Ma Sung berteriak ketakutan, begitu juga Sek Yang. 
“Kau mengagetkanku.” Jerit Ma Sung tersadar kalau Sek Yang datang.
“Apa yang kau lakukan disini?” tanya Sek Yang, Ma Sung tak menjawab menyuruh Sek Yang masuk ke dalam rumah. 


“Kau benar-benar menakutkanku.  Apa kau sedang waras? Kau sebaiknya jangan bercanda. Kau bisa mati kalau sampai pingsan lagi.” Kata Sek Yang
“Dasar Ucapanmu itu. Apa Kau mengkhawatirkanku?” ejek Ma Sung
“Kenapa kau memintaku datang?” tanya Sek Yang.
“Katamu kau ingin mengatakan sesuatu” ucap Ma Sung. Sek Yang pikir Ma Sung ingin bicara lain waktu.
“Katakan sekarang. Apa Kau sudah makan? Kau mau makan apa?” kata Ma Sung mengajak Sek Yang masuk ke rumah lebih dulu. Sek Yang menolak tapi Ma Sung tetap mengajaknya masuk. 


Direktur Yeon marah karena sikap Ma Sung yang berani mencurigai mereka dan bersikap seolah tidak tertarik pada perusahaan, bahkan  Sekarang memakai saham untuk mengabaikan petinggi serta memutuskan secara sepihak.
“Pada tingkat ini, siapa yang tahu? Bahkan kursi Ketua mungkin saja akan dimintanya.” Ucap Direktur Yeon. Dokter Yoon dan Ketua Gong hanya bisa diam. 

Sek Yang gugup saat melihat menu makanan lengkap diatas meja. Ma Sun menyuruh Sek Yang untuk makan. Sek Yang hanya terdiam, Ma Sung mengeluh Sek Yang hanya diam saja dan merasak kalau sedang meracuni makanannya. Sek Yan akan mulai makan tapi memilih menaruh kembali sumpitnya.
“Aku ingin mengaku. Sejujurnya, Ketua Gong memintaku melapor padanya mengenaimu. Selama tiga tahun... Aku menjadi mata-mata. Tapi Aku cuma melapor padanya waktu tidur dan sandi rumahmu. Aku sungguh... sungguh tidak tahu kalau sesuatu seperti itu akan terjadi. Maafkan aku.” Aku Sek Yang
Ia lalu menaruh surat pengunduran dirinya, Ma Sung pikir Sek Yang itu tak punya hak untuk mengundurkan diri
“Aku tidak bisa melakukannya lagi, aku punya kesadaran.” Ungkap Sek Yang merasa tak enak hati.
“Cukup pura-pura kau tidak punya kesadaran.” Kata Ma Sung. Sek Yang menolak karena ingin jadi orang baik dan kembali meminta maaf.
Ma Sung mengeluarkan ponselnya, Sek Yang melihat nama Ma Sung yang menelp dengan wajah binggung. Ma Sung meminta agar Sek Yang membaca nama dilayar ponselnya. Sek Yang membaca  "Bukan keluarga atau kekasih."
“Ya, aku memang bukan siapa-siapa.” Ucap Sek Yang sedih. Ma Sung menghela nafas bukan seperti itu maksudnya.
“Kau bukan keluarga atau Kekasih atau yang lain. Bagiku, kau seseorang yang tidak bisa aku gambarkan. Kau juga salah satu ingatanku... Lalu Tadi... aku hilang ingatan sebentar.” Ungkap Ma Sung. Sek Yang kaget mendengarnya.
“Kurasa aku mulai alami masalah pada ingatanku.” Kata Ma Sung, Sek Yang memastikan kalau Ma Sung baik-baik saja
“Tidak, aku tidak baik-baik saja. Ini akan terjadi lagi dan aku tidak akan mengingat lagi. Jadi Aku butuh kau untuk membantuku... Aku minta tolong.” Ungkap Ma Sung tulus.
Sek Yang hanya terdiam, Ma Sung mengejek Pria macam apa yang tidak setia dan kabur lalu merobek surat pengunduraan diri. Sek Yang panik meminta Ma Sung menahanya sebentar. Tapi Ma Sung pikir kalau  Pembahasan selesai setelah merobek surat pengunduran diri.
“Aku ingin tahu apa yang sudah kau lupakan, mari kita bicarakan.” Kata Sek Yang
“Entahlah. Aku ingin menghubungi seseorang tapi ingatanku malah hilang. Kurasa itu panggilan penting.” Cerita Ma Sung
“Kalau begitu sudah bisa diduga” ucap Sek Yang tersenyum. Ma Sung tak mengerti apa maksudnya.
“Kau pergi dengan terburu-buru setelah pertemuan petinggi. Kau pasti sudah telat bertemu dengan Joo Gi Bbeum. Itulah kenapa kau ingin menghubunginya.” Kata Sek Yang
“Kenapa baru bilang sekarang? Sudah Jangan makan itu.” Kata Ma Sung marah lalu masuk ke dalam kamarnya.
“Sebaiknya aku satukan kembali surat pengunduran diriku.” Keluh Sek Yang mencoba menyatuhkan surat pengunduran diri. 

Sa Rang sibuk dandan dikamar, Gi Bbeum mencuci piring dengan wajah kesal karena Yang dinginkan cuma makan bareng da Ma Sung yang bilang itu kencan. Ia merasa Semakin mengingatnya makin dibuat jengkel, lalu mulai berpikir kalau tak terjadi sesuatu pada Ma Sung.
Ma Sung diam-diam mengintip dari dekat rumah Gi Bbeum seperti tak berani mendekati. Gi Bbeum akan membuang sampah melihat Ma Sung bersembunyi akhirnya berani mendekati, mengumpat Ma Sung yang tidak punya malu
“Dia bilang Malu? Kurasa kami memang punya kencan.” Gumam Ma Sung lalu meminta maaf.
“Maaf untuk apa?” tanya Gi Bbeum sinis. Ma Sung mengatakan itu karena tidak datang dikencan mereka.
“Kita sudah sepakat ketemuan, kan?” ucap Ma Sung. Gi Bbeum makin kesal mendengarnya.
“Jadi, kau Cuma asal ngomong gitu?” kata Gi Bbeum marah. Ma Sung kebingungan karena bukan seperti itu maksudnya.
“Kenapa kau melakukan ini padaku? Kau mencampakkanku tiga tahun lalu, kemudian muncul kembali dan menggoyahkanku. Sekarang, kau bertanya apa kita sepakat ketemuan untuk kencan ? Kau benar-benar bajingan.” Ucap Gi Bbeum mengeluarkan semua unek-uneknya.
Ma Sung tak percaya Gi Bbeum mengatakan hal itu,  menurutnya kalau  kata keterlaluan. Ia mengaku Dulu dan hari ini, ada sesuatu yang muncul. Gi Bbeum ingin tahu Apa yang muncul sampai Ma Sung tidak ingat janji yang sudah dibuatnya.
“Jadi... Aku tidak bisa memberi alasannya.” Ucap Ma Sung tak bisa mengakuinya.
“Mana ada alasan tidak bisa menjelaskan pada seseorang? Kau cuma tidak ingin memberitahuku. Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?” ucap Gi Bbeum. Ma Sung mengaku Bukan seperti itu. Gi Bbeum kesal melempar sampahnya.
“Apa yang kau lakukan? Apa kau gila?”kata Ma Sung. Gi Bbeum membenarkan dirinya memang gila.
“Kalau kau, apa kau tidak gila juga? Aku sudah menunggu berjam-jam, bagaimana aku bisa tidak gila?” teriak Gi Bbeum
“Kenapa bicaramu seperti itu pada Oppa” kata Ma Sung,
Gi Bbeum makin marah karena Ma Sung ingin dianggap Oppa dan memperingatkan Ma Sung agar Jangan datang kerumahnya lagi lalu bergegas pergi. Ma Sung binggung karena itu artinya Gi Bbeum meminta agar membuangkan sampah untuknya. 



Ma Sung menuliskan kembali catatan harian seperti biasa  [Cacat ingatan dimulai, Seiring hilang ingatan, ingatan lama muncul.]
Ia lalu mengingat yang dikatakan Sek Yang kalau cuma melaporkan waktu tidur dan sandi rumahnya tapi sungguh tidak tahu sesuatu seperti ini akan terjadi.
Akhirnya Ma Sung berdiri didepan rumah memikirkan password kuncinya, lalu memikirkan sesuatu dengan senyuman membuat kunci baru masuk ke dalam rumahnya. 

Sa Rang dan Ja Rang bersama-sama menarik ayahnya masuk ke rumah dan memastikan agar kepalanya tak terbentur. Sa Rang mengeluh pada Gi Bbeum agar bisa membantu. Ja Rang melihat Kakaknya sedang sibuk jadi tak perlu mengangunya.
“Aku tidak punya waktu untuk membantu kalian saat ini.” Kata Gi Bbeum didepan laptopnya. Sa Rang kesal karena seharusnya kakaknya bisa membantu sedikit.
Gi Bbeum melihat semua surat hutan yang diterimanya, lalu pikiran kembali teringat yang dikatakan Ma Sung kalau mereka akan berkencan.  Tapi ia memperingatkan Ma Sung agar jangan datang kerumahnya lagi. Ia pun memilih untuk tak memikirkan karena akan ikut Kontes Lakon Drama. 

Jae Min meminta Ki Joon agar bangun, Ki Joon yang tertidur tengkurap mengaku kalau sudah mati, dan tak perlu bicara pada orang mati. Jae Min kembali memanggil Ki Joon agar bangun. Ki Joon yang kesal menyuruh Jae Min pergi saja.
Nyonya Gong datang menyuruh Jae Min untuk diam, dan sempat menyentuh bagian badan anaknya dengan stick golf. Ki Joon meminta agar menghentikan. Nyonya Gong sudah siap memukul bokong anaknya dengan stick golf. Ki Joon tersadar langsung berguling dan kaget melihat ibunya yang datang.
“Kenapa kau tidak hadir dalam rapat petinggi?” ucap Nyonya Gong marah
“Kondisiku sedang tidak baik.” Kata Ki Joon. Nyonya Gong mengeluh kalau  Ki Joon yang cuma makan dan bermalasan jadi tak mungkin  Kondisi tidak baik.
“Ini tempatku bekerja, tolong jaga martabatmu.” Ucap Ki Joon melawan. Nyonya Gong makin marah mendengarnya.
“Kau tidak datang rapat karena tidur, kan?” kata Nyonya Gong
“Ya, aku tidak datang karena aku sibuk tidur. Lagipula Kenapa aku harus hadir disana? Aku tidak tertarik dan tidak tahu apa yang dibicarakan disana.” Ucap Ki Joon berani bicara pada ibunya.
“Dasar Kau bocah kurang ajar... Kau tidak makan berhari-hari. Kau mau apa sekarang?” ucap Nyonya Gong
“Aku mau mati, aku mau mati dan menghilang!Apa yang pernah kau lakukan untukku, ibu?” kata Ki Joon. Nyonya Gong tak terima dengan ucapan anaknya.
“Aset kita senilai 2 triliun won. Dasar Kau bocah busuk.” Ucap Nyonya Gong
“Seperti inilah hidupku. Ini semua salahmu, ibu!!!! Aku jelek dan bodoh dibanding Ma Sung. Kenapa aku seperti ini?!!” keluh Ki Joon.  Nyonya Gong mulai mencengkram baju anaknya.
“Inilah kenapa orang tidak menyukaiku. Mereka semua membenciku! Kenapa kau menangis? Karena aku merasa diperlakukan tidak adil. Aku merasa tidak adil dalam segala hal.” Ungkap Ki Joon marah. Nyonya Gong hanya bisa menangis seperti tersadar. 



Ma Sung sedang ada di ruanganya, Sek Yang masuk memberitahu kalau ada tamu. Ma Sung seperti tak mengenal CEO Kim bertanya siapa. CEO Kim memberikan Kartu namanya, Ma Sung membaca nama “Kim Bum Soo”lalu bertanya ada perlu apa
“Banyak hal.  Kau sudah melakukan siaran TV bersama Ha Im.” Ucap CEO Kim. Ma Sung bertanya lalu kenapa.
“Dia benar-benar sudah dipermalukan hari itu dan terluka Karena ucapan cerobohmu.” Ucap CEO Kim
“Maaf, sepertinya aku melakukan kesalahan pada siarannya.” Komentar M Sung
“Itu bukan kesalahan. Tapi Itu seperti sudah direncanakan. Kau sengaja ingin jadi topik pembicaraan. Indra perasaku cukup tajam mengenai hal semacam itu. Aku sudah berada di ranah ini sejak lama. Kenapa kau ingin memuncaki pencarian?” ucap CEO Kim penasaran.
“Apa yang didapatkan pria tajir dari pencarian teratas? Apa tujuanmu tampil disana? Ha Im adalah bintang populer. Apa Kau tahu berapa banyak kontrak iklan yang hilang akibat siaran itu? Jadi Kau harus ganti rugi atas kerugiannya, Tn. Gong.” Kata CEO Kim
“Terikat kontrak dengan RS Sunwo atau Hotel... itu sudah cukup. Kami sebelumnya tidak pernah bekeja dengan Sunwoo. Jadi Mari kita permudah. Lagipula kau memakai model iklan.” Ucap CEO Kim meminta penawaran
“Aku akan pertimbangkan jika Lee Ha Im benar-benar berharga. Jadi Kalau urusanmu sudah selesai, pergilah. Aku punya janji temu lain.” Kata ma Sung berdiri dari tempat duduknya.
“Bagaimana kau mengenal Joo Gi Bbeum? Dan bagaimana kau mengenalnya? Sebelumnya dia artisku. Apa kau mengenalnya dari tiga tahun lalu?” tanya CEO Kim penasaran.
“Kenapa aku harus menjawabnya?” balas Ma Sung tak ingin menunjukan kalau dirinya hilang ingatan.
“Apa kita kebetulan sebelumnya pernah bertemu? Aku merasa pernah bertemu denganmu sebelumnya.” Komentar CEO Kim.
“Tampangmu seperti orang yang tidak layak di ingat. Jadi Pergilah” balas Ma Sung
“Aku punya tampang tak menyenangkan, kan? Baiklah. Jadi Mohon hubungi aku.” Komentar CEO Kim lalu pergi. Ma Sung menatap kartu nama Kim Bum Soo]


Di lokasi syuting, Ma Chul kebingungan didepan mobil. Sementara Ha Im sibuk melihat handphoneya lalu melihat foto Ki Joon yang kusut dengan caption [Aku lambang kesialan.] Ia bertanya-tanya ada apa dengan wajah payah itu lalu menuliskan komentar.
CEO Jang datang ke sebuah tempat pergi menemui PD Oh menanyakan apakah naskahnya sudah selesai, karena sebelumnya mengatakan selesai minggu ini. PD Oh seperti tak peduli mengatakan sudah selesai tapi tidak menjamin bisa memberi peran.
“Tentu saja. Biarkan kami mempelajarinya dulu.” Kata CEO Jang
Saat itu CEO Kim berbicara dengan PD Lain mengatakan kalau Ha Im  tak seburuk yang di isukan meminta agar merawat Ha Im dengan baik karean tak ada hasil baik yang didapat dari konflik. PD Noh binggung melihat CEO Jang berada di lantai.
“Apa Empire Entertainment terlibat dalam dramanya juga? Apa Belakangan ini yang tidak terlibat dengan mereka?” tanya CEO Jang.
“Semua artis populer berada dalam agensi itu. Jika Kim Bum Soo terlibat kali ini juga tidak akan berhasil.” Ucap PD Noh. Dan CEO Jang terlihat lesu mendengarnya. 



Gi Bbeum berada di depan sebuah kotak, wajahnya terlihat ragu akhirnya menaruh file nama dirinya [Joo Gi Bbeum] lalu mulai berdoa Bahkan sekali saja sudah cukup jadi memohon agar memberikan peluang. Ia pun tak lupa memberikan jurus agar bisa ikut casting. 

Saat akan menuruni tangga berpapasan dengan CEO Kim, CEO Kim menyapa Gi Bbeum dengan menyindir kalau mantan artisnya itu membagikan identitasnya dimana-mana untuk audisi peran kecil. Ia mengejek kalau Joo Gi Bbeum yang hebat menjadi pengemis.
“Bagaimana kau bisa tahu, kalau aku memasukan semua berkasku?” ucap Gi Bbeum binggung.
“Semua artis yang muncul di TV sekarang dari agensiku. Mulai Program musik, drama, variety. Aku punya pegangan kuat dalam segala konten.” Kata CEO Kim bangga
“Jadi, apa yang ingin kau katakan?” balas Gi Bbeum kesal
“Aku punya banyak pengaruh dalam penyiaran. Aku hanya mengatakan "Jika kau mengundang orang yang tak aku sukai, maka artisku tidak akan muncul di programmu." Itu Berakhir hanya dalam satu kalimat. Apa Kau sudah paham sekarang?” kata CEO Kim memperingati.
“Jadi Cepatlah menyerah dan temukan jalan yang lain, Apa kau paham? Jangan berkeliaran di industri ini.” Ucap CEO Kim.
“Apa kau takut padaku? Ada alasan kenapa akutidak boleh comeback, kan? Apa kau merasa bersalah atas seuatu?” ucap Gi Bbeum berani melawan. CEO Kim terlihat panik dan mencoba menyangkal
“Kau memakai segala kekuatan untuk menginjak akar mati sepertiku... Kim Bum Soo, kau pasti sudah berbuat salah padaku. Tapi Ngomong-ngomong, apa itu soal tiga tahun lalu?” komentar Gi Bbeum.
CEO Kim terlihat marah dan merasa kalau semua hanya omong kosong,  Gi Bbeum menyindir kalau itu aneh sekali, karena baru pertama kali  melihat sorot wajah itu dan ia jadi penasaran kenapa CEO Kim bersikap begini. Jadi ia menegaskan akan memastikan membersihkan Namanya atas kasus tiga tahun lalu jadi CEO Kim bisa menunggu dan melihatnya saja.
“Apa Kau tahu, Jang Wook Jin Dia sudah bekerja keras cuma agar kau dapat peran. Jangan membuat dirimu berhutang budi padanya. Berhenti sombong.” Komentar CEO Kim. Gi Bbeum tak peduli. 



CEO Jang mengajak berlatih Gi Bbeum kalau seolah-olah suaminya selingkuh. Gi Bbeum pun melampiaskan semua amarahnya pada boneka dengan aktingnya yang kuat, Keduanya langsung memberikan tepuk tangan pada akting Gi Bbeum.
“Kau pelakon terbaik Korea untuk perlakuan tidak adil. Kau akan langsung dapatkan peran setelah melakukan audisi.” Ucap Jae Min . Gi Bbeum mengucapkan Terima kasih.
“Kau tidak bisa ikut audisi.” Kata CEO Jang. Gi Bbeum bingung kenapa tak bisa.
“Drama kali ini terlibat artis dari agensi Empire Entertainment.” Kata CEO Jang
“Aku cuma ingin berlatih saja.” Ucap Gi Bbeum mencoba tak sedih
“Cari proyek lain tanpa keterlibatan artis Empire Entertainment.” Ucap CEO Jang. Jae Min mengeri
“Yang ditandai melibatkan artis Empire Entertainment. Jadi Mereka mengais semuanya dan Tidak ada celah untuk kita.” Kata CEO Jang memperlihatkan semua judul drama. Gi Bbeum akhirnya berkata kalau . Aku perlu membicarakan sesuatu pada CEO Jang. 


Keduanya duduk di cafe, CEO Jan pikir kalau Gi Bbeum akan membahas mengenai audisinya. Gi Bbeum tahu  kalau CEO Jang selalu dicela karena dirinya jadi sangat merasa bersalah atas hal itu. CEO Jang pikir memang dirinya yang selalu dicela.
“Tapi, aku akan mengubah celaan itu menjadi pujian dan kebanggaan untukmu. Jangan memikirkan hal tak berguna. Dan Terima ini.” Kata CEO Jang memberikan sebuah amplop. Gi Bbeum binggung apa itu.
“Ini bayaran acara dari program tempo hari. Kau butuh uang untuk biaya sekolah saudaramu. Walaupun Tidak banyak.” Ucap CEO Jang
“Aku bahkan tidak melakukan pekerjaan benar waktu itu. Apa aku sungguh boleh menerimanya?” kata Gi Bbeum merasa tak enak hati.
“Apa maksudmu? Tentu saja kau boleh mengambilnya, Ini adalah bayaran atas nyawamu... Sebelumnya, aku sudah keliru, jadi Maafkan aku atas hal itu.” Ungkap CEO Jang. Gi Bbeum pikir itu bukan salah CEO Jang
“Jangan mengira hanya kau saja yang dikritik. Semua orang terkena kritikan pada titik tertentu. Mari menunggu sedikit lebih lama.Mari lakukan semua usaha dan bertahan. Aku ingin kau lebih sukses dari sebelumnya. Aku akan membuatmu menjadi pelakon yang sebenarnya.” Kata CEO Jang yakin
“Aku merasa malu, tapi terima kasih banyak.” Ucap Gi Bbeum.
“Ngomong-ngomong, kenapa aku tidak melihat Ki Joon belakangan ini? Apa ini karena isu itu? Kau Hubungi Tn. Investor.” Ucap CEO Jang. Gi Bbeum binggung meminta CEO Jang saja yang menelp Ma Sung.
“Kau lolos malam itu karena Gong Ma Sung. Dia membawa keberuntungan buatmu. Jadi Hubungi dia.” Tegas CEO Jang. Gi Bbeum pun tak bisa menolak. 


Beberapa dokter keluar dari ruang rapat, lalu terkesiam melihat Ha Im yang ada didepan pintu. Mereka pun sibuk mengambil foto, Ha Im bergaya ramah dengan senyuman. Ma Sung akhirnya datang dengan tatapn sinis menyuruh semua dokter bubar. 
“Tepatnya memakan waktu 57 menit kau datang padaku.” Ucap Ha Im
“Kau pasti benar-benar usaha keras selama 57 menit itu. Apa yang bisa kulakukan untukmu?” tanya Ma Sung dengan wajah dingin .
“Apa aku bisa dapatkan konsultasi? Jadwalku kosong.” Ucap Ha Im
“Apa perlu aku jelaskan kembali? Kau tidak bisa menerobos antrian untuk berkonsultasi. Kau harus mendaftar dulu di resepsionis. Disini artis tidak diperlakukan secara khusus.” Tegas Ma Sung
“Aku perlu mendapatkan permintaan maaf.” Balas Ha Im. Ma Sung pikir Terakhir kali sudah meminta maaf.
“Dan Juga, Lee Ha Im... Aku atau Ki Joon? Kenapa kau tidak memberi kepastian soal itu?” tegas Ma Sung. Ha Im binggung kepastian apa maksudnya.
“Kenapa aku harus tertarik pada si dungu itu?” keluh Ha Im. Ma Sung mengaku sudah mendengar merka berdua di pesta tempo hari.
“Ki Joon pria yang polos. Jadi Jangan mengganggunya kecuali kau menyukainya.” Ucap Ma Sung
“Kata siapa aku... Orang yang kusuka itu kau, Gong Ma Sung.” Tegas Ha Im
“Aku menyukai Joo Gi Bbeum. Aku tidak ingin dia salah paham.” Balas Ma Sung lalu melihat ponselnya karena seseorang menelp. 


Ma Sung tersenyum melihat nama Gi Bbeum yang menelp. Gi Bbeum bertanya apaka Ma Sung bisa menghubungi Ki Joon. Ma Sung mengoda kalau Gi Bbeum memakai Ki Joon sebagai  alasan untuk menelponnya. Gi Bbeum mengaku bukan itu.
“Aku tidak bisa menghubunginya belakangan ini dan aku khawatir. Apa kau tahu keberadaannya?”tanya Gi Bbeum
“Aku yakin dia baik-baik saja, dia bukan anak kecil.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum pikir kalau Ma Sung tak tahu akan menutup telpnya.
“Tunggu. Bagaimana kalau ketemu dan bicara? Kau dimana?” ucap Ma Sung akan pergi. 

Ha Im menahanya karena Ma Sung akan pergi saat sedang bersamanya. Ma Sung panik karena Gi Bbeum akan mendengar suara Ha Im. Gi Bebum bertanya apakah Ma Sung sedang bersama seseorang. Ma Sung berbohong kalau sedang sendirian.
Tapi saat itu dua orang dokter datang menyapa Ha Im memberika minum,  Gi Bbeum bisa mendengarnya, menyindir Ma Sung kalau sepertinya sedang sibu dan menyuruh kembali bekerja lalu menutup telpnya. Ma Sung akhirnya memperingatkan Ha Kim agar jangan datang lagi ke rumah sakit, Ha Im terlihat kesal. 

Ma Sung berjalan dengan wajah uring-uringan, Sek Yang mengejarnya memberitahu kalau Ketua Gong mencarinya. Ma Sung pun menemui Ketua Gong yang mencari dalam ruanganya.  Nyonya Gong tahu kalau Ma Sung yang sudah mengesampingkan dan mengabaikannya jadi pasti punya alasan.
“Jika kau tertarik pada perusahaan, kau bisa memintanya kapapun.” Kata Nyonya Gong memberikan penawaran.
“Aku tidak tertarik pada lainnya. Tapi Cukup jangan campuri Pusat Pengobatan. Pusat pengobatan itu semacam misi yang harus aku lindungi.” Tegas Ma Sung. Nyonya Gong pikir Ma Sung yang meragukannya.
“Aku meragukan tekadku.” Ungkap Ma Sung seperti tak percaya diri.
“Akan ada banyak pembicaraan terkait rapat. Orang akan berdesus kau egois dan munafik. Lalu Akan muncul desus mengenai penyakitmu, juga... Kita perlu meredam desas-desus itu. Jadi Singkirkan sekretaris Yang.” Perintah Nyonya Gong
“Kenapa aku harus melakukan itu?” tanya Ma Sung, Nyonya Gong pikir Orang yang bersalah yang harus bertanggungjawab.
“Aku tidak punya niat memecatnya.” Tegas Ma Sung. Nyonya Gong mengaku terkejut karena Ma Sung menjadi orang yang berbeda hanya karena wanita dengan nada sinis.
“Aku ingin tahu akan sesuatu, padamu bibi. .. Di hari pemakaman orang tuaku, Apa kau ingat yang kau katakan padaku?” tanya Ma Sung.
Nyonya Gong terlihat gugup mengaku tak ingat, dan bertanya Apa yang di katakannya seperti ingin mengetes. Ma Sung mengaku tidak ingat karena masih terlalu muda lalu pamit pergi karena harus rapat. Nyonya Gong meminta Ma Sung agar membawa pulang Ki Joon karen anaknya itu hanya mendengarkan Ma Sung. 
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad...LA LAKERS

Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"



 PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Kamis, 27 September 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 7 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN
Ki Joon frutasi karena baru mengetahui kalau Gong Ma Sung dan Joo Gi Bbeum berciuman, lalu mengumpat marah dan akan membunuh Gong Ma Sung. Saat itu Ma Sung keluar melihat Ki Joon bertanya apakah  sudah makan, lalu mengajaknya makan.
“Baik. Kau mau makan apa?” tanya Ki Joon langsung berubah bersemangat mengikuti Ma Sung.
“Kenapa kau ingin makan denganku tiba-tiba? Kau biasanya suka makan kesendirian.”tanya Ki Joon masuk duduk di depan Ma Sung
“Apa kau tahu kematian apa yang paling menyedihkan?” tanya Ma Sung. Ki Joon pikir tak mungkin bisa mengetahuinya.
“Sekarat sendirian... Orang tidak makan sendirian karena mereka mau. Itu untuk bertahan hidup Dan kupikir aku akan memiliki sedikit nafsu makan jika aku makan denganmu.” Ucap Ma Sung
“Aku cenderung makan dengan sangat baik.” Kata Ki Joon mulai makan dengan wajah bahagia.
“Ah... Aku hampir lupa lagi...Aku datang untuk berdebat dengan mu!” ucap Ki Joon marah. Ma Sung bertanya apalagi sekarang.
“Apa kau...mencium Gi Bbeumku?” tanya Ki Joon, Ma Sung mengeluh Ki Joon yang baru mengetahuinya.
“Sial! Apa Kau menyukai Joo Gi Bbeum? Apa Kau berkencan di belakangku?!!!” jerit Ki Joon marah
“Kami tidak berkencan.” Ucap Ma Sung. Ki Joon pikir kalau itu semua bohong.
Ki Joon yakin kalau Bagian ciuman itu bohong juga, Ma Sung mengaku kalau bagian itu memang benar. Ki Joon makin kesal, Ma Sung menjelaskan  tidak punya pilihan, karena malam itu Myung Seok Hwan mengacau. Ia mengaku sudah mengenal Joo Gi Bbeum untuk sementara waktu, dan baru saja terhubung kembali.
“Maaf aku tidak memberitahumu secepatnya.” Ungkap Ma Sung sangat dewasa
“Kenapa kau bilang ini padaku... Sudahlah...  Tunggu, jadi apa kau berkencan dengan Gi Bbeum-Ssi sekarang?” ucap Ki Joon
“Sudah kukatakan, bukan itu masalahnya... Ngomong-ngomong, jam berapa kau datang ke rumahku semalam?” kata Ma Sung
“Entah. Aku mabuk, tidak ingat.” Ungkap Ki Joon. Ma Sung kaget karena Ki Joon yang mabuk.
“Tapi, Apa kau yakin aku membuka pintu untukmu? Apa Kau yakin tidak ada orang lain di sana?” kata Ma Sung memastikan
“Kau tidak bisa mengingat saat setengah tertidur.” Kata Ki Joon. Ma Sung memang tak mengingat kalau setengah tertidur. 



Flash Back
Ki Joon yang mabuk masuk ke rumah dalam keadaan gelap memanggil Ma Sung,  Ia mengeluh karena Ma Sung yang seharusnya datang menyapa jika sepupu bintang papan atas ada didekatnya.
“Kau berbaring di tempat tidur.” Cerita Ki Joon yakin melihat Ma Sung tertidur di kamarnya.
“Siapa yang akan membuka pintu kalau bukan kau? Aku datang karena aku pikir kau bangun. Tapi kenapa kau terus menanyakan itu padaku?” ucap Ki Joon. Ma Sung menutupi kalau tak ada apa-apa.
“Bagaimanapun, aku sudah memperingatkanmu. Aku akan menyatakan cinta kepada Gi Bbeum. Apa gunanya menyatakannya jika dia tidak menerimanya? Aku akan terus menyatakannya selama 10, 20 tahun, 500, 1.000 tahun dari sekarang, bahkan sesudahku menjadi hantu! Jadi jangan terlibat.” Tegas Ki Joon mengebu-gebu
Ma Sung tersenyum menyuruh Ki Joon melakukan saja.


Ki Joon duduk di depat CEO Jang, Jae Min dan Gi Bbeum mulai berakting mengatakan “Aku kucing penakut, aku bahkan tidak bisa mengakui cintaku!” tapi aktingnya terlihat sangat jelek.  CEO Jang tak bisa menahan amarahnya menyuruh Ki Joon berhenti.
“Dia bilang "sedih tapi tidak sedih" dalam naskah. Dan Juga, penulis tidak akan suka jika kau mengubah scriptnya.” Jelas CEO Jang.
“Apa? Cari penulis baru.” Ucap Ki Joon. CEO Jang mengeluh dengan sikap Ki Joon seperti artis terkenal
“Kenapa kau mengatakan harus mengubah penulisnya?” keluh CEO Jang
“Mereka tidak tahu apa-apa tentang emosi yang berkaitan dengan cinta. Kenapa aku harus kurang emosional saat adegan sedih?” keluh Ki Joon
“Hei, perhatikan baik-baik. Katakanlah wanita yang kau cintai ada di depanmu. Tapi aku memiliki amnesi dan wanita itu menyukai pria lain.Jadi Bagaimana perasaanmu?” tanya CEO Jang
“Kesal.” Jawab Ki Joon santai. Gi Bbeum yang ada didepanya hanya bisa terdiam.
“Bagaimanapun juga kau sangat mencintai wanita ini. Tapi kau memiliki penyakit sehingga kau tidak bisa menyatakan cintamu. Menurutmu, bagaimana perasaanmu nantinya?” tanya CEO Jang
“Aku pikir "Apa Ingin kuberi rumah?" kata Ki Joon yang memberikan hartanya.
“Tapi itu tidak akan berhasil padanya. Dia adalah wanita yang sangat murni.” Ucap CEO Jang
“Aku akan memberinya dua gedung. Itu cukup untuk memenangkan siapa pun.” Kata Ki Joon.
CEO Jang akhirnya angkat tangan tak peduli lagi dengan yang dilakukan Ki Joon. 



Ma Sung di meja kerjanya mencoba memastikan tanda tanganya, di dalam note”Gong Ma Sung” lalu memastikan kalau memang itu tandatangan pada dokumennya. Ia lalu melihat pena yang dipakai untuk tanda tangan.
Di gedung Agency, CEO Jang menyuruh Gi Bbeum untuk berlatih sendiri, begitu juga Ki Joon.  Ki Joon mengatakan kalau tidak bisa hari ini. CEO Jang pikir kalau Ki Joon memang tidak pernah berlatih dan tak perlu melakukanya dengan nada menyindir.
“Ya, aku tidak akan melakukannya hari ini. Jadi Ikut aku, Gi Bbeum” ucap Ki Joon.
“Apa? Aku harus berlatih.” Kata Gi Bbeum binggung. Ki Joon tak peduli menarik Gi Bbeum pergi karena Hanya sebentar.

Gi Bbeum bingung karena ditarik begitu saja oleh Ki Joon pada sebuah butik, Ki Joo bertanya-tanya apa yang harus dibelikanya. Gi Bbeum kebingungan ingin menolak, tapi dua pegawai sudah menariknya ke dalam kamar ganti. Ki Joon bahagia karena rencananya berhasil.
“Um, aku bisa pakai sendiri Atau aku akan memakainya dan berjalan keluar. Jika kalian keluar saja...” ucap Gi Bbeum tak enak melihat dua pria
“Barang-barang kami sangat berkualitas tinggi dan kita tidak bisa menjualnya jika rusak. Jadi kami akan membantumu.” Kata pegawai membawa sebuah baju. Gi Bbeum terlihat canggung saat pegawai lain mencoba menganti pakaianya. 


Ma Sung pergi ke sebuah toko pena bertanya apakah ada yang membeli pena yang sama dengannya. Pegawai mengatakan Pena yang dimiliki hanya untuk Ma Sung adalah barang unik yang dibuat khusus  di kantor pusat Jerman.
“Jadi kita tidak akan bisa mendapatkan barang yang sama atau menjualnya.” Kata Pegawai. Ma Sung hanya bisa terdiam. 

Pegawai keluar dengan pakaian Gi Bbeum,  Ki Joon bertanya apakah Gi Bbeum sudah memakainya. Si pegawai membenarkan, terdengar teriakan agar membawa bajunya saja.
“Dia benar-benar keras kepala jadi ini satu-satunya caraku bisa membelikan pakaian untuknya. Tolong kirim itu ke rumahnya segera.” Kata Ki Joon. Si pegawai menganguk mengerti.
“Tunggu! Di mana wanita membawa bajuku, Ki Joon ?” ucap Gi Bbeum akhirnya keluar sudah mengunakan dress
“Aku selalu ingin mencoba melakukan sesuatu seperti ini. Orang-orang melakukan hal-hal seperti ini di drama ketika berkencan.” Komentar Ki Joon melihat Gi Bbeum ada didepanya. 

Saat itu Ma Sung menuruni tangga melihat Gi Bbeum hanya dengan dress terlihat cantik, keduanya saling menatap. Ki Joon tersadar melihat Ma Sung datang, lalu mengomel karena keluar dari sana padahal saat itu adalah momen penting ini. Ma Sung menyuruh Ki Joon melanjutkan saja dan langsung duduk disofa.
“Aku akan menyatakanya hari ini, jangan menghalangi.”bisik Ki Joon duduk disamping sepupunya.
“Percintaanmu tidak akan bertahan lama jika kau merayu seorang wanita dengan uang.” Ejek Ma Sung
Gi Bbeum pergi ke kasir meminta agar pakaian dikembalian. Si pegawai mengaku kalau bajunya tadi sudah dikirim. Gi Bbeum kaget diantar kemana. Ki Joon dengan bangga menyuruh Gi Bbeum agar memakai saja dan itu hadiah darinya. Gi Bbeum ingin menolaknya. 

“Aku akan membayarnya” ucap Ki Joon mengeluarkan kartu kreditnya.
“Kartumu sudah dibekukan, Direktur.” Ucap Pegawai. Ki Joon panik lalu mendekati Ma Sung yang akan pergi.
“Ma Sung, yang kucintai... Aku ingin meminta sesuatu.” Rengek Ki Joon merangkul kakaknya. Ma Sung mengeluh agar melepaskan.
“Ayo, bayar untukku!” ucap Ki Joon. Ma Sung pikir tak ada alasan untuk membayarnya. Gi Bbeum pun memohon agar  mengeembalikan pakaiannya.
“Ayo.. Jangan seperti itu! Bersikaplah tenang dan pinjamkan aku uang!” kata Ki Joon memohon pada Ma Sung
“Kau benar-benar tidak harus melakukan ini, Ki Joon. Aku benar-benar tidak membutuhkan pakaian ini.” Ucap Gi Bbeum.
“Lalu bagaimana dengan ini? Aku ingin membelikan mu pakaian, jadi ini luar biasa. Tapi jika aku melakukan ini, aku akan menjadi orang yang membelikannya pakaian. Apa kau baik-baik saja dengan itu?” kata Ma Sung mengoda sepupunya. 
Ki Joon berteriak kesal,  Gi Bbeu merasa tidak menginginkan baju yang dipakainya. Ki Joon pikir bukan seperti ini rencananya lalu bergegas menelp Kepala Noh keluar dari toko. Ma Sung ingin membayarnya. Gi Bbeum menahanya karena tidak membutuhkannya.
“Apa Kau akan berjalan telanjang?” ejek Ma Sung. Gi Bbeum tetap meminta agar Ma Sung tak membelikan pakaian untuknya.
“Aku akan membelinya nanti jika aku mau. Jadi Kalian belum mengirim pakaianku, kan? Tolong beri bajuku kembali.” ucap Ki Joon. Pegawai pun mengembalikan baju milik Gi Bbeum. 

Ma Sung memanggil Gi Bbeum, tapi Gi Bbeum memilih bergegas pergi untuk masuk ke dalam kamar ganti. Ma Sung mengetuk pintu, Gi Bbeum berterika kalau Tidak ada gunanya mencoba mengubah pikirannya dan juga, pakaian ini mungkin sangat mahal lagipula ia tidak menyukainya.
“Tidak, bukan itu... Kau tidak melupakan besok, kan? Tentang kencan kita?” ucap Ma Sung
“Itu bukan kencan! Kita hanya makan Bersama!” tegas Gi Bbeum.
“Bagaimanapun, aku akan menemuimu besok malam. Jadi Dandanlah dan terlihat cantik, seperti yang kau lakukan hari ini. “pesan Ma Sung tersenyum bahagia lalu keluar dari butik. 

Ki Joon seperti menulis sesuatu di forum dan beberapa orang berkomentar “Apa kau membawanya ke tempat populer? Pastikan kau mengatur suasana hati yang tepat terlebih dahulu. Waktu pengakuan!” Ia pun sangat bersemangat lalu membawakan minum untuk Gi Bbeum yang sudah duduk dekat jendela.
“Ngomong-ngomong, kafe ini sangat cantik. Bagaimana kau menemukannya?” tanya Gi Bbeum.
“Penggemarku... Oh, maksudku... dari temanku.” Kata Ki Joon berbohong. Gi Bbeum menganguk mengerti.
“Tempat ini sangat bagus... Sekarang Lihatlah aku, Gi Bbeum” kata Ki Joon lalu mulai menyanyikan lagi dengan gaya Aegyo menyatakan cinta.
Gi Bbeum hanya melonggo seperti malu melihatnya. Ki Joon mengeluh Gi Bbeum yang tak bisa tersenyum. Gi Bbeum pun tersenyum bahagia. Ki Joon pun mengaku kalau ada sesuatu yang ingin dikatakan. Gi Bbeum pun mempersilahkan.
“Untuk waktu yang lama Aku sudah...” kata Ki Joon dan terdengar teriakan pejual semangka dengan toa.
“Selama lima menit berikutnya, aku...dua untuk 10.000 won? Itu sangat murah.” Kata Ki Joon yang tak bisa konsetrasi malah ucapan pedagang semangka.
“Ya, itu sangat murah... Ngomong-ngomong, apa maksudmu?” tanya Gi Bbeum bingung.
“Baik... Gi Bbeum.. Sejujurnya, aku... Aku menyukaimu... Dengan membagi mereka terpisah, kalian bisa makan makan sampai ke dalamnya, dan mencampurkanya” ucap Ki Joon kembali mengucapkan kalimat yang sama dengan pedagang semangka.
“Oh, jadi Apa kau suka semangka?” tanya Gi Bbeum tersenyum melihat Ki Joon.
“Aku berterima kasih kepadamu untuk semuanya. Jadi ini hadiah dariku. Ini sangat enak jika dicampur dengan Sprite.” Kata Gi Bbeum membelikan dua buah semangka besar untuk Ki Joon.
“Aku sangat bersemangat. Dan Juga, Ki Joon.. Aku ingin memberitahumu sesuatu juga... Aku yakin kau sudah tahu... tapi... aku menyukai Gong Ma Sung. Aku ingin jujur kepadamu.” Ucap Gi Bbeum lalu pamit pulang lebih dulu.
“Yah... Terima kasih untuk hari ini.” Kata Ki Joon lalu tak percaya melihat dua buah semangka sebagai hadiah penolakanya. 




Ma Sung mencoba mengingat tentang note yang dituliskan [9 pagi - Rapat dewan darurat] Lalu Ki Joon mengatakan kalau Ma Sung yang  berbaring di tempat tidur, ia pikir tak mungkin ada orang lain yang akan membuka pintu jika bukan  Ma Sung.
“Sepertinya kau bangun dan segera membukanya, lalu tertidur kembali” kata Ki Joon. 
 Ma Sung curiga melihat Sek Yang sibuk menyusuh buku, lalu meminta agar Sek Yang menuliskan sesuatu. Sek Yang bertanya harus menulis apa. Ma Sun meminta agar menuliskan "Desa Penyembuhan." Sek Yang menuliskan dengan wajah gugup.
“Apa ini tes penglihatan? Tulis lebih besar!” kata Ma Sung kesal. Sek Yang pun menulis di lembar baliknya. 
“Tulisan ini...” kata Ma Sung. Sek Yang langsung mengaku bukan dirinya dengan wajah gugup.
“Kenapa kau menyangkal? Aku belum bilang apa pun.” Kata Ma Sung binggung

“Kau berpikir. Aku memanipulasi entri di jurnalmu. Tapi itu bukan aku.” Jelas Sek Yang
“Kau bilang Dimanipulasi? Aku hanya memberitahumu untuk menguji penaku karena tidak berfungsi dengan baik.” Jelas Ma Sung mengartikan kalau penanya ini berfungsi dengan baik.
“Tapi... bahkan jika itu adalah pena yang sama, orang yang berbeda menghasilkan penyebaran, volatilitas, viskositas, dan kepadatan berbeda dari pena. Benarkan” Jelas Ma Sung.
“Jika kau meragukannya, dapatkanlah analisis tulisan tangan... Sudah kubilang, itu bukan aku.” Tegas Sek Yang
“Jika seseorang yang tahu rahasiaku, mencoba untuk memanfaatkanku, maka aku tidak punya pilihan selain tertipu. Benarkan? Dan jika aku mulai meragukan orang... Keraguan itu akan menyebar dan mempengaruhi semua orang yang aku percaya selama 34 tahun terakhir. Itu sebabnya aku tidak mau.” Kata Ma Sung
“Kau harus melakukan sesuatu untuk membela diri! Kenapa kau sangat frustasi?” teriak Sek Yang terlihat marah
“Kenapa kau berteriak?.. Itu bahkan lebih mencurigakan. Jika kau ada urusan, maka pulanglah.” Keluh Ma Sung. Sek Yang pun berjalan pulang. 


Gi Bbeum melihat dress sedang disetrika oleh Nan Joo, teringat kembali yang dikatakan Ma Sung “Sampai jumpa besok malam. Dandanlah dan terlihat cantik, seperti yang kau lakukan hari ini.” Lalu memanggil Nan Joo meminta izin agar meminjamkan bajunya itu.
“Ini? Yah.... Baik.. Tapi, siapa yang kau temui?” tanya Nan Joo curiga.
“Gong Ma Sung.” Akui Gi Bbeum. Nan Joo tersenyum bahagia mendengarnya. 

Dokter Yoon pergi melihat hasil tes di layar komputer, lalu terlihat kaget dan bergegas keluar. Ma Sung berjalan dilorong bertemu dengan Dokter Yoon ingin tahu apakah hasil tesnya sudah keluar. Dokter Yoon berbohong kalau belum keluar.
“Oh Yah,  Apa kau sudah memutuskan apa yang harus dilakukan selama rapat dewan hari ini?” tanya Dokter Yoon. Ma Sung ingin mengatakan sesuatu.
“Lupakan... Aku akan menemuimu nanti di rapat.” Ucap Ma Sung lalu berjalan pergi. 

Ma Sung berada di ruanganyah dengan berkas yang terlihat sudah ditanda tanganinya. Lalu tiba-tiba kepalanya terasa sakit setelah menatap pena  miliknya. Ma Sung kebingungan tiba-tiba merasakan sesuatu dikepalanya.
“Kita sekarang akan memulai pemungutan suara mengenai rencana untuk mengubah fungsi Desa Penyembuhan.” Ucap Dokter Yeon pada ruang rapat.
“Ada sesuatu untuk dibahas sebelum kita melanjutkan. Aku menyebutkan ini selama pertemuan sebelumnya juga tapi proposal ini tidak ditandatangani olehku. Aku mengusulkan agar kita mengabaikan masalah ini..” Ungkap Ma Sung. Sek Yang terlihat gugup dibangku belakang.
“Kau bilang ini terakhir kali juga tapi siapa yang menandatanganinya jika bukan Direktur Pusat?” kata Direktur Yeon.
“Entahlah... Bagaimanapun, aku tidak melakukannya.” Tegas Ma Sung  Direktur Yeon mengartikan kalau itu dimanipulasi
“Apa Kau punya bukti?” tanya Direktur Yeon. Ma Sung mengaku tak punya.
“Apa yang kau lakukan? Kau harus melakukan analisis tulisan tangan!” kata Direktur Yeon marah
“Tidak perlu untuk itu karena hasilnya akan terlalu jelas.” Ucap Ma Sung
“Apa kau melakukan ini sehingga kau dapat menghindari tanggung jawab meski sudah melakukan ini?” sindir Direktur Yeon .
“Kau bilang Menghindari tanggung jawab? Tanda tangannya sangat sempurna, yang kupikir aku menandatanganinya juga. Dan itulah alasanku berencana untuk bertanggung jawab dan menyelesaikan ini.” Jelas Ma Sung
“Tapi sesuatu tentang ini terasa sangat aneh karena ini sangat tidak biasa bagiku. Jadi Itulah kenapa aku melakukan sesuatu yang tidak pernah kupikirkan dan tidak pernah ingin melakukannya.” Ungkap Ma Sung
“Aku meragukan semua yang aku percayai sampai sekarang. dan semua yang kuterima tanpa pertanyaan sampai saat ini.” Kata Ma Sung mengingat kembali yang didapatkan sebelumnya. 

Flash Back
Ma Sung memastikan pada Ki Joon kalau ia  adalah orang yang membukakan pintu untuknya dan tidak ada orang lain di rumahnya. Ki Joon pikir siapa lagi kalau bukan Ma Sung yang membuka pintu untuknya. Saat itu Ki Joon melihat bayangan menawarkan minumn.
“Aku meragukan kenangan seseorang.. Dan meragukan kepastian seseorang..”ucap Ma Sung yang sebelumnya menatap pulpen miliknya.
Pegawai toko mengatakan kalau pena itu milik Ma Sung adalah barang unik yang dibuat khusus di kantor pusat Jerman jadi mereka tidak akan bisa mendapatkan barang yang sama atau menjualnya.
“Dan sesudah mendengar apa yang orang-orang yang belum menyadari ini bilang kepadaku... Aku menemukan jawabannya.” Kata Ma Sung 


Flash Back
Sek Yang mengaku kalau bukan dirinya, Ma Sung heran kenapa Sek Yang malah menyangkalnya padahal belum bilang apa pun. Sek Yang pikir kalau Ma Sung menduga ia memanipulasi entri di jurnalnya tapi itu bukan dirinya.  Ma Sung pun mulai berpikir tentang isi jurnalnya yang dimanipulasi.
“Aku benar-benar mendaftar ke Departemen Perencanaan ketika aku pertama kali dipekerjakan. Tapi aku dikirim ke sini sesudah kecelakaanmu.” Cerita Sek Yang
“Apa kau tidak takut dengan Presdir Gong?” kata Sek Yang saat merasakan sesuatu dengan aneh dengan Presdir Gong
“Kau harus melakukan sesuatu untuk melindungi diri! Kenapa kau sangat frustasi?” ucap Sek Yang. 
“Kau benar-benar hampir menipuku.” Ungkap Ma Sung. Direktur Yeon bingung tak mengerti apa maksudnya.
“Aku berpikir tentang siapa yang paling mendapat untung dari ini dan siapa yang lebih peduli tentang keuntungan daripada kebaikan yang lebih besar. Dan siapa yang ingin menimbulkan masalah bagiku karena mereka akan mendapat manfaat dari itu.” Ungkap Ma Sung dengan menatap ke arah Presdir Gong.
“Insiden ini adalah kejahatan serius yang dilakukan karena keserakahan. Pada saat ini, Desa Penyembuhan akan terus dikembangkan untuk manfaat yang lebih besar dan tidak akan berubah fungsinya, atau digunakan untuk menghasilkan laba.” Ucap Ma Sung
“Dan aku, yang memiliki lebih dari 50 persen saham Rumah Sakit Sunwoo akan menggunakan kekuatan yang diinvestasikan sebagai pemegang saham utama untuk memilih menentang proposal ini dan mencegah rumah sakit cabang dikembangkan. Aku tidak akan mengizinkan Desa Penyembuhan untuk digunakan sebagai lembaga nirlaba.” Tegas Ma Sung
“Selanjutnya, jika hal seperti ini terjadi lagi, Aku akan mencari tahu siapa di balik kejadian ini dan pasti membuat mereka bertanggung jawab.” Kata Ma Sung. Presdir Gong hanya tetap diam. 


Nan Joo memberikan make up untuuk Gi Bbeum, lalu memilihkan sepatu untuk temanya, tak lupa memuji kalau terlihat sangat cantik. Rapat pun sudah selesai, Ma Sung menerima tatapan sinis dari para saudara orang tuanya.
Dokter Yoon pun menatap sinis mengajak mereka bicara nanti, Sek Yang pun menghampirnya. Ma Sung mengatakan kalau ada janji penting jadi mereka bisa bicara nanti. Sek Yang hanya bisa menghela nafas melihat sikap Ma Sung.
Gi Bbeum sudah pergi ke tangga menuju Namsam Tower, beberapa pasangan sedang bermain suit menuruni tangga. Semenatra Ma Sung dengan wajah terlihat tegang mengemudikan mobilnya sendirian. 

CEO Kim menerima kabar dari seseorang kalau Gong Ma Sung menderita kecelakaan serius tiga tahun lalu dan mengalami kecelakaan mobil tepat sebelum kembali ke Korea, lalu dipindahkan ke Korea dan terbaring di tempat tidur selama setahun.
“Kau bilang Selama satu tahun?” kata CEO Kim kaget. Temanya membenarkan.
“Sesudah kecelakaan itu, dia berhenti belajar kedokteran dan hanya berfokus pada bisnis.” Jelas temanya.
“Apa maksudmu, bisnis?” tanya CEO Kim binggung
“Dia bekerja di desa bernama Desa Penyembuhan untuk pasien demensia untuk menetap.” Jelas temanya.
“Kau bilang "Desa Penyembuhan"? Jadi Seberapa parah dia terluka sampai terbaring di tempat tidur selama setahun?” ucap CEO Kim penasaran.
“Aku belum sempat melihat rekam medisnya.” Kata temanya.
“Lihatlah lebih dalam tentang ini dan cari tahu kelemahannya Dan cari tahu apa dia punya masalah dengan kepalanya sesudah kecelakaan itu. Lakukan pencarian menyeluruh.”perintah CEO Kim, Temanya mengangguk mengerti. 

Dokter Yoon datang menemui Nyonya Gong diruanganya, memperlihatkan gambar dan juga foto didepanya. Ia ingin tahu apakah Nyonya Gong mengingat hari itu. Nyonya Gon melotot kaget melihatnya. 

Gi Bbeum sudah menunggu cukup lama di bagian atas tangga, sampai matahari pun terbenam. Ma Sung seperti bersemangat ingin bertemu dengan Gi Bbeum dan langsung menyeberang jalan. Saat itu sebuah mobil memberikan lampu yang menyilaukan.
Tiba-tiba Ma Sung merasakan sesuatu di kepalanya, datang lagi kenangan buruknya saat terjadi kecelakan tergeletak di jalan dengan lampu yang menyilaukan.
Flash Back
“Bagaimana mungkin pemuda ini adalah satu-satunya yang selamat tanpa tergores?  Sepertinya kita akan dipaksa bertarung untuk melawan pemuda itu sekarang.” Ucap Tiga Bibinya sinis saat datang ke pemakaman orang tuanya.
“Kau anak yang sial dan jahat, Sejak orang tuamu meninggal karenamu. Kau sebaiknya mematuhi bibimu mulai sekarang Atau aku akan memarahimu.” Ungkap Nyonya Gong memeluk sinis Ma Sung. 

Nyonya Gong tak percaya kalau  Ma Sung akan mengingat ini. Dokter Yoon pikir kalau Tidak masalah apa yang diingat Ma Sung dan Nyonya Gong tidak perlu khawatir. Nyonya Gong tak mengerti kenapa tidak perlu khawatir
“Otaknya semakin berkembang lebih cepat dari yang kita duga. Aku yakin hal-hal mulai berubah.” Ucap Dokter Yoon.
**
Ma Sung mulai tersadar setelah mengalami pusing, lalu seperti langsung hilang ingatan melihat sekeliling dan binggung kenapa ada di sana. Gi Bbeum sudah menunggu dibagian atas tangga sambil menyakinn diri kalau Ma Sung sedang dalam perjalanan ke sini.
Saat itu kembang api terlihat di langit, Ma Sung dan Gi Bbeum melihat bersama ditempat yang berbeda.
Bersambung ke episode 8

Cek My Wattpad...LA LAKERS

Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"


PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09