PS : All images credit and content copyright : KBS
Ji Seung
naek ke bagian atap gedung dan bertanya pada sesorang yang sudah menunggunya,
apakah ia Sekretaris Kim. Saat itu juga seseorang menengok menyapa Presdir Ha
Ji Seung dan dia adalah Tuan Park. Tuan Park mengaku kalau ini seperti kejutan
untuknya. Ji Seung sangat kaget tenyata Sek Kim memang orang yang paling dekat
denganya.
“Kukira
kau sudah berhenti menjalin kontak, tapi kau yang mencariku lebih dahulu.”
Ungkap Tuan Park. Ji Seung masih tetap terdiam seperti tak menyangka bertemu
dengan Sek Kim.
Si Hwan
datang ke TKP dengan wajah panik, ingin melihat Mi Joo. MC Jay dan Petugas Kim
menahanya agar tak mendekat. Si Hwan
masih berharap kalau Mi Joo tak meninggal, Seol Ok dan Wan Seung terlihat
benar-benar Shock karena korban adalah orang yang mereka kenal.
“Apa Mereka
sudah menemukannya?” ucap Woo Joo Seok yang bersembunyi di balik semak-semak
lalu mengumpat kesal dan langsung menelp Ji Seung.
“Pak Ha,
ini mendesak.. Cepat... Cepat hubungkan aku dengan Sekretaris Kim. Jika tidak
mempertemukanku dengan dia sekarang, maka Anda akan menyesalinya.” Ucap Joo
Seok mengancam.
Akhirnya
Joo Seok datang ke kantor, Ji Seung lalu
memberitahu kalau pria yang ada didepanya adalah Sekretaris Kim. Seorang pria
dengan wajah dingin berkata pada Joo Seok kalau mendengar ada yang perlu
diurus. Joo Seok terlihat sangat marah merasa kalau Ji Seung mengangap dirinya
bodoh.
“Sekretaris
Kim tidak mungkin semuda ini. Anda sudah mengenalnya selama 17 tahun. Bukankah
begitu?” ucap Joo Seok marah
“Sekretaris
Kim tidak pernah menampakkan diri.” Ucap Ji Seung pasrah
“Karena
itu, tolong bujuk dia.” Tegas Joo Seok. Ji Seung langsung menatap sinis karena
di perintah oleh anak muda.
“Jangan
menatapku seperti itu. Kita berdua sama saja... Anda dan aku hanya berusaha
bertahan hidup. Benarkan?” ucap Joo Seol seperti menyimpan rahasia Ji Seung.
Kyung Mi
sibuk mengambar semua semak-semak dalam buku gambar dengan wajah serius. Tuan
Hwang memuji kalau Garis-garis halus dan komposisi akurat dan mendedikasikan
waktu dan perhatian untuk ini. Kyung M dengan bangga mengataakn kalau ia kuliah
di jurusan seni.
“Kau
memang berbakat... Kau berbakat dalam menunjukkan bakatmu yang tidak berguna.
Berapa banyak waktu yang kau habiskan untuk ini? Kamu bisa saja mengambil lebih
dari 500 foto alih-alih menggambar ini.” Ucap Tuan Hwang menyindir.
“Aku pun
hendak mengambil foto.” Kata Kyung Mi bergegas pergi. Tuan Hwang mengeluh Kyung
Mi seperti ikut kontes melukis.
“Hei...
Baik-baiklah, Pak Hwang.” Komentar Sung Ha
“Fokus
pada pekerjaanmu. Kenapa kau berkeliaran di sini? Apa Kau tidak
menginvestigasi?” ejek Tuan Hwang
“Tempat
ini sepi, tapi kita bisa mengendarai mobil di dekat tempat ini. “ ucap Seol Ok
“Ada
jejak ban... Apa Kalian melihatnya?” kata Wan Seung menunjuk ke arah kanan.
“Sepertinya
dia kebingungan. Mungkin dia tidak tahu mayatnya harus diapakan.” Komentar Sung
Ha
Flash
Back
Joo Seok
setelah membawa mayat Mi Joo kebingungan cara membereskan masalahnya bahkan sekarang
sedang musim UTS.
Seol Ok
yakin Si pelaku belum pernah kemari. Wan Seung mengartikan ini bukan kejahatan
terencana. Tuan Hwang heran Kenapa pelaku meninggalkan mayat itu selama
berhari-hari, padahal punya cukup waktu untuk membuangnya.
“Dia
ingin melihatnya untuk kesenangan pribadi.” Ucap Sung Ha yakin. Setiap malam
Joo Seok datang melihat Mi Joo yang sudah menjadi mayat.
“Untuk
apa melihatnya? Seharusnya dia menyembunyikannya supaya tidak ditemukan.” Kata
Wan Seung heran
“Tempat
ini sangat jarang dilalui. Tapi banyak jejak sepatu di titik itu. Ukuran
sepatunya sama. Jadi, tidaklah mudah mengenali jejak sepatu itu.” Kata Sung Ha
yakin.
Ji Seung
akhirnya berbicara dengan Tuan Park sebagai Sekretaris Kim, lalu memberikan
ponselnya pada Joo Seok. Tuan park mengaku tahu Joo Seok adalah sepupunya Wakil
Presdir Grup Jinmi,Song Tae Gyu dan akan lulus kuliah hukum jadi membutuhkan
nilai yang lebih baik. Joo Seok membenarkan.
“Aku
tidak punya waktu untuk ini. Mayat itu sudah ditemukan.” Ucap Joo Seok
“Kenapa
kau meninggalkannya di sana?” tanya Tuan Park
“Aku
ingin melihatnya sesekali.” Kata Joo Seok seperti tanpa rasa bersalah. Ji Seung
mendengarnya seperti teringat dengan masa lalu.
Flash
Back
“Jika
menemukan kelemahannya, kau bisa memanfaatkannya untuk waktu yang lama. Kenapa
kau secemas itu? Jika kau ingin berumur panjang dan sehat, jangan terlalu
banyak pikiran.” Ucap Tuan Park berbicara pada Ji Seung.
“Dia
tidak terkendali.” Ucap Ji Seung ketakutan.
“Ada
banyak cara untuk mengendalikannya.” Kata
Tuan Park yakin.
Joo Seok
tertawa dengan semua tindakanya. Tuan Park merasa Joo Seok itu mempersulit
masalah ini. Joo Seok mengaku karean itu
memaksa Pak Ha menghubungi Sekretaris Kim, seperti sangat yakin kalau
masalahnya bisa diatasi. Ji Seung terdiam dengan wajah panik.
Sung Ha
tahu kalau Beberapa pembunuh berantai tidak
mengubur mayat korban dalam-dalam dan Mereka ingin mayat itu dekat agar bisa
diamati dan ingin mengenang masa-masa saat melakukan pembunuhan.
“Artinya ini
pembunuhan berantai.” Kata Seol Ok
“Setelah
fantasi itu memudar, maka mereka membunuh lagi. Karena itulah dia kembali ke
sana berulang kali. Jika mayatnya belum ditemukan, dia akan menikmatinya lebih
lama. Tapi mayat itu sudah ditemukan.” Ucap Sung Ha
“Dia akan
membunuh lagi.” Balas Seol Ok, Sung Ha merasa Sepertinya pelaku baru mulai.
Suasana
ruang rapat terlihat menyedikan dengan foto mayat Mi Joo yang sudah menghilang
karena terpanggang. Seol Ok berkomentar Mi Joo yang sangat cantik. Wan Seung menyuruh Seol Ok istirahat saja
karena ia yang akan menangkap pelakunya.
“Tidak...
Aku mau melihatnya ditangkap dengan mataku sendiri.” Kata Seol Ok. Wan Seung
mengaku mencemaskannya.
“Biarkan
saja aku menangis... Mi Joo disiksa dan dibunuh... Aku baik-baik saja...” kata
Seol Ok mencoba untuk tetap bertahan.
“Dia
berusaha keras melawan pelaku... Di tubuhnya banyak memar.” Kaya Han Mi
Flash Back
Min Joo
yang ditangkap oleh Joo Seok langsung diseret di gang yang gelap. Beberapa kali
berusaha melawan, tapi tubuhya yang kecil tak bisa melawan Joo Seok, malah
tubuhnya terlempar ke arah dinding dan jatuh beberapa kali.
“Sebelumnya
Mi Joo belajar untuk ujian kepolisian. Pasti dia meninggalkan barang bukti pada
pelaku. Bekas cakar atau gigitan.” Ucap Seol Ok yakin
Flash Back
Joo Seok
mencoba mencekik Mi Joo dengan mendorongnya ke arah dinding, Mi Joo pun menarik
leher Joo Seok terlihat sebuah goresan dibagian leher.
“Bagaimana
hasil forensiknya?” tanya Sung Ha. Wan
Seung menjawab Darah dan daging ditemukan di kuku jari tangannya.
“Hasil
uji DNA-nya akan keluar dalam beberapa hari.” Kata Wan seng
“Banyak
bekas luka di tubuhnya.” Kata Sung Ha dan Wan Seung bisa membayangkan kalau Mi
Joo diseret di lantai semen.
“Tapi dia
ditemukan di padang ilalang.” Ucap Na Ra binggung. Wan Seun pikir Mungkin
pelaku menculik dan memindahkannya.
“Ada
jejak ban di lokasi penemuan. Polanya terlihat agak unik. Pasti dia memakai
mobil itu untuk memindahkan Mi Joo.” Kata Seol Ok
“Tempat
mayat itu ditemukan sulit dicapai dengan berjalan kaki.” UjarWan Seung
“Jika
melihat pola bannya yang unik, pasti ban ini buatan luar negeri.” Kata Han Mi
Sung Ha
ingin tahu Apa merek ban-nya, pada Tuan Hwang. Tuan Hwang mencari dari
komputernya berkata kalau itu ban mahal. Sung Ha mengartikan akan lebih mudah
menemukan produsennya. Tuan Hwang berpikiran yang sama.
“Omong-omong,
apa menurutmu ini kasus pembunuhan berantai lagi?” ucap Tuan Hwang. Sung Ha
merasa tidak pernah bilang begitu.
Flash back
“Kenapa
dia meninggalkan mayat itu di sini selama berhari-hari? Dia punya cukup waktu
untuk membuangnya.” Kata Tuan Hwang penasaran
“Dia
ingin melihatnya untuk kesenangan pribadi.” Jawab Sung ha
“Kau
terlihat sangat gelisah... Pasti ini pembunuhan berantai.. Tidak biasanya kau
tertarik dengan sebuah kasus.”kata Tuan Hwang yakin
“Kau agen
forensik. Jangan menarik kesimpulan semudah itu.” Komentar Sung Ha
“Aku
ingin mengatakan sesuatu. Jarang sekali ada pembunuh berantai. Jangan terlalu condong
berpikir seperti itu, oke?” kata Tuan Hwang
“Aku juga
berharap ini bukan pembunuhan berantai.” Ucap Sung Ha dengan menatap kosong.
Seorang
pria berjalan dengan wajah ditutup oleh masker, lalu sengaja menutup bagian
camera CCTV di jalan. Setelah itu membobol masuk ke sebuah kamar. Terlihat foto
Si Hwan dan juga Mi Joo di dalam kamar, Si pria misterius mengambil beberapa
barang di dalam kamar, bahkan menuliskan sesuatu pada laptop.
Seol Ok
bertanya pada Shi Hwan Apa terjadi sesuatu antara ia dan Mi Joo. Si Hwan
mengaku tak ada, menurutnya Mi Joo
terlalu baik untuknya, bahkan berniat merelakannya saat Mi Joo mengatakan lulus
ujian.
“Aku
ingin membuat kenangan indah untuk kali terakhir bersamanya. Aku hendak
menyampaikan bahwa aku sangat bersyukur bisa bertemu dengan dia. Dia sudah
begitu banyak menderita dan akhirnya lulus ujian. Kenapa hidupnya menyedihkan
begini?” Ucap Si Hwan sambil menanngis.
“Dendamku
terlalu besar, jadi, sulit merelakan kematiannya seperti ini.Aku pasti akan
menangkap si pelaku dan membunuhnya sendiri.” Ucap Si Hwan sangat marah
“Jangan,
Si Hwan... Kau tidak boleh melakukan itu.” Kata Seol Ok menasehati. Si Hwan
merasa kalau cobaan ini terlalu berat bagiknya.
“Si
Hwan... Jangan berpikir melakukan hal yang aneh-aneh... Mengerti? Aku pasti
akan menangkap pelakunya. Mari kita tangkap dia dan pastikan dia dihukum.” Ucap
Seol Ok mengantar Si Hwan pulang
“Aku juga
mau menangkap si pelaku dengan tanganku sendiri.” Tegas Si Hwan tak terima
pacarnya dibunuh.
“Baiklah.
Mari kita tangkap pelaku itu bersama-sama. Cobalah mencari barang-barang Mi
Joo,seperti catatan, foto, atau buku hariannya dahulu.” Pintah Seol Ok. Si Hwan mengerti karena akan mencarinya.
“Yah... Menangis
tidak akan membantu kita menangkap si pelaku... Mari kita bangkit.” Ucap Seol
Ok menyakinkan dirinya.
Si Hwan
melihat pria keluar dari kamar Mi Joo dan bertanya kenapa keluar dari kamar
itu. Si pria menyebut nama Go Si Hwan,
Si Hwan kegat pria tu bisa mengenalnya. Beberapa saat kemudian, Si Hwan berlari
kabur ke luar apartement dan bersembunyi, tapi melihat ke bagian belakang sudah
ada orang yang mengejarnya.
Tuan Shin
bertanya pada anaknya kalau memang tidak punya pacar. Na Ra megaku ada beberapa
pria yang menumpang di mobilnya, Tuan Shin mengejek pria itu memiki Selera
wanita mereka tinggi seperti anaknya. Na Ra dengan malu-malu mengaku mendapat bunga.
“Sungguh?
Apa pekerjaannya? Bagaimana latar belakang keluarganya?” kata Tuan Shin
terlihat bahagia
“Aku tidak
tahu bunga itu dari siapa. Ada tulisan Sekretaris Kim di pesannya.” Kata Na Ra.
Tuan Shin kaget dan terlihat tegang mendengar nama Sek Kim. Na Ra pun bertanya
ada apa dengan ayahnya yang tiba-tiba hanya diam saja.
“Kapan kau
mendapatkannya?” tanya Tuan Shin. Na Ra mengaku
Kemarin.
“Kenapa
baru bilang sekarang? Mulai sekarang, ikut mobil ayah.” Tegas Tuan Shin
“Kenapa?
Itu tidak melanggar regulasi kendaraan.” Ucap Na Ra heran. Tuan Shin tak ingn
membuat anaknya berbahaya meminta agar menuruti perintahnya.
“Ikut mobil
ayah saat pulang kerja juga... Jangan pergi ke kelab atau tempat lain.” Tegas
Tuan Shin lalu menarik anaknya untuk naik mobilnya.
Tuan Shin
dan Tuan Park main baduk bersama di ruanganya. Tuan Park menatap Tuan Shin
seperti mencemaskan sesuatu. Tuan Shin ingin bercerita kalau Belakangan ini,
tapi akhirnya mengurungkan niatnya mengaku hanya banyak pikiran.
“Jangan
terlalu banyak pikiran agar bisa panjang umur dan sehat.” Pesan Tuan Park. Tuan
Shin mengetahuinya.
“Berapa
usia putrimu?” tanya Tuan Park. Tuan Shin menjawab umurnya 26 tahun. Tuan Park
pikir anaknya itu Belum menikah, Tuan Shin membenarkan.
“Jodohkan
dia dengan seseorang jika ada pria baik-baik.” Pinta Tuan Shin
“Lantas,
kau harus berumur panjang supaya bisa melihat putrimu menikah.” Komentar Tuan Park.Tuan Shin menganguk setuju.
“Demi
kebaikan putrimu, maka jangan berkhianat.” Pesan Tuan Park. Tuan Shin terkejut
mendengarnya.
“Jangan
mengkhianati Sekretaris Kim jika ingin mempertahankan posisimu sebagai kapolsek
Kurasa hari ini aku menang..” Kata Tuan Park. Tuan Shin makin kaget dan
mengetahui pria yang ada didepanya adalah Sekretaris Kim.
Tuan Jo
dan Sung Woo masuk ruangan. Tuan Shin
menyambutnya lalu menyuruh Tuan Joo duduk dan berbicara pada Sung Woo agar menangani
kasus pembunuhan Yoon Mi Joo. Tuan Jo dan Sung Woo kaget mendengarnya.
Flash Back
Tuan Park
meminta agar Unit Satu yang menginvestigasi. Tuan Shin mengatakan kalau
sekarang, Inspektur Woo dan Ha Wan Seung sedang menangani... Tuan Park dengan
nada sinis merasa tidak sedang berdiskusi dengannya jadi menyuruh agar
menyelesaikan sendiri.
“Kenapa
Anda mau Unit Satu...” tanya Tuan Shin penasaran. Tuan Park balik bertanya
apakah Tuan Shin memang ingin tahu
“Bukankah
baik bagimu jika memberi tahu orang lain bahwa kau tanda tangan dokumennya?
Bagaimana? Apa Kamu masih penasaran?” kata Tuan Park. Tuan Shin mengelengkan
kepala dengan wajah pucat.
Tuan Jo
memberitahu kalau Kasus itu diinvestigasi tim lain. Sung Woo juga berpikir
kalau Unit Dua tidak akan membiarkannya. Khususnya Detektif Ha. Tuan Shin
menegaskan kalau Ini perintahnya, tidak ada yang bisa menentangnya.
“Sejak
kapan kita membutuhkan izin darinya?” ucap Tuan Shin marah. Tuan Joo mengaku
bukan seperti itu maksudnya.
“Tim Satu
adalah unggulan di polsek kita... Karena Unit Dua tidak bisa dipercaya.” Tegas
Tuan Shin
“Pak,
walau demikian... Kelihatannya tidak baik jika kita merebut kasus mereka.” Kata
Tuan Jo.
“Manajer
Jo... Bukan itu yang penting di sini... Yang penting adalah memecahkan kasus
ini... “ ucap Tuan Shin.
“Anda
benar... Kalau begitu, bagaimana kalau kita mintakedua tim ini menginvestigasi
kasusnya bersama?” saran Tuan Jo. Tuan Shin pun menyetujuinya. Sung Woo pun tak bisa menolaknya.
Joo Seok
masuk ke lorong gedung polis dan melihat kebagian "Divisi Urusan
Pidana" Detektif Yuk melihat Joo
Seok seperti orang kebingungan lalu bertanya Ada yang bisa dibantu. Joo Seok
mengatakan datang untuk menjadi sukarelawa di Pusat Urusan Sipil. Detektif Yuk
pun menunjuk arah tempat Joo Seok berkerja.
Tuan
Hwang dan Kyung Mi kembali datang ke TKP, mencari kembali sesuatu untuk
menambah investigasi. Sung Woo pun ikut datang ke TKP, dengan Timnya mencari
sesuatu untuk keperluan timnya. Petugas Kim bertanya pada MC Jay apakah
mengenal korban.
“Aku
tidak kenal dekat dengannya. Tapi Dia pacarnya temanku.Aku berharap Seol Ok
segera menangkap pembunuh itu. Hei...Bukankah forensik sudah kemari? Kenapa
datang lagi?” tanya MC Jay heran
“Mereka
melakukannya berulang kali untuk kasus-kasus besar.” Kata petugas Kim
“Maksudku,
pasti akan selesai jika Seol Ok yang menginvestigasi. Mereka tidak perlu
melakukannya lagi.”Komentar MC Jay
Kyung Mi
menemukan sehelai rambut, Tuan Hwang menemukan sesuatu berpikir kalau belum
pernah melihat sesuatu dan Ada yang aneh. Kyung Mi akhirnya melapor kalau
menemukan sehelai rambut. Tuan hwang heran karena tidak ada di identifikasi
pertama mereka.
“Mungkin
lokasi ini sudah terkontaminasi.” Kata Kyung Mi
Flash Back
Seseorang
dengan pakaian polisi masuk ke TKP tanpa
dicurigai, lalu menaruh sehelai rambut, dan menyemprotkan bekas darah di
ilalang dari tissue yang ditemukan di kamar Mi Joo.
“Bagaimana
kalian menjaga lokasi ini? Kalian harus mempertahankannya dengan saksama. “Teriak
Tuan Hwang terlihat sangat marah pada polisi yang menjaga TKP.
“Katakan
itu kepada Unit Dua Tindak Pidana Berat. Aku baru menerima kasus ini empat jam
lalu.” Ucap Sung Woo
“Kenapa
dua tim mengerjakan satu kasus yang sama? Sulit mencari penanggungjawabnya.”
Keluh Tuan Hwang
“Tanyakan
kepada Kapolsek Shin. Saat hasil uji forensik sudah ada, beri tahu kami dahulu.”
Perintah Sung Woo
Tuan
Hwang pikir kenapa ia harus melakukan itu. Sung Woo memohon agar bantuannya. Tuan Hwang tak peduli segera
memanggil Kyung Mi agar menyelesaikan pencarian di lokasi TKP. Sementara
Sung Woo menyuruh Detektif Yuk agar mengambil foto di TKP.
“Apa Kau
menemukan sesuatu di sekitar Yoon Mi Joo? Apa Ada orang yang mencurigakan?”
tanya Sung Woo pada Detektif Yuk.
“Dia
tidak menemui keluarga dan teman-temannya selama tiga tahun. Dia tinggal di
Indekos Ino di Noryang-dong, pergi ke kelasnya, lalu ruang belajar. Itu saja.”
Ucap Detektif Yuk.
Wan Seung
berbicara di ruang rapat kalau Pada hari insiden Yoon Mi Joo, Mi Joo melakukan
percakapan terakhir dalam jarak 150 meter dari stasiun pangkalan seluler di
Joongjin 6-dong, lalu Dua pekan kemudian, Mi Joo ditemukan tewas di padang
ilalang.
Flash Back
Mi Joo
sedang berbicara dengan Si Hwan meminta agar jangan tutup teleponnya, karna Ada
orang aneh dan merasa kalau itu orang mesum.
“Kelihatannya
dia ke sana untuk menemui teman yang tinggal di Joongjin 6-dong. “Ucap Wan
Seung
“Orang
mesum berkeliaran di lingkungan itu.” Kata Han Mi. Detektif Yuk mengejek kalau
itu artinya pelakunya ulah orang mesum
“Tidak
ada sekolah putri di sekitar sana. Itu bisa terjadi di mana saja.” Kata
Detektif Yuk.
“Orang
ini bukan lagi sekadar orang mesum” tegas Sung Ha. Na Ra menambahkan Sekarang
pelaku yang berevolusi menjadi pemerkosa.
Detektif
Yuk makin mengejek kalau itu artinya seperti ker yang berubah menjadi manusia.
Wan Seung memperingatkan Detektif Yuk agar Berhentilah bercanda dan dengarkan,
lalu kembali menjelaskan kalau Mi Joo dibunuh di Joongjin 6-dong, kemudian
diangkut ke padang ilalang dengan sebuah mobil.
“Banyak
gesekan yang disebabkan oleh lantai semen di tubuhnya. Namun, padang ilalang
itu basah dan berlumpur.” Kata Wan Seung
“Orang
bisa lecet karena lumpur. Aku sering begitu saat mabuk, jadi, tahu benar.” Kata
Tuan Jo
“Itu jauh
berbeda dengan yang ditimbulkan karena lantai beton keras.” Tegas Tuan Hwang
Flash Back
Tuan
Hwang mengamati mayat Mi Joo yang sudah menghitam, ada banyak bekas luka dan
menyimpulkan kalau sebelum meninggal, Mi Joo diseret di lantai semen.
“Kami
menemukan banyak jejak tanah. Tapi aku tidak yakin itu milik korban, Yoon Mi
Joo.” Ucap Kyung Mi sebelumnya di TKP mengambil foto.
“Tidak
penting itu lumpur atau semen. Luka-luka lecet itu bukan penyebab kematiannya.”
Komentar Sung Woo
“Tewas karena
sesak napas dari tekanan leher. Kau paham maksudnya, bukan? Artinya dia
dicekik.” Jelas Tuan Hwang.
Sung Woo
pikir mereka berhenti membicarakan lantai semen. Wan seung memberitahu kalau
mereka menemukan jejak ban di lokasi mayatnya ditinggalkan. Tuan Hwang
mengatakan kalau ban mahal untuk tujuan khusus dan Ban itu tidak pasaran.
“Kemungkinan
besar wanita ini tidak sadar saat dimasukkan ke mobil dan dibunuh lama setelah
itu.” Ucap Sung Ha yakin
“Apa Ada
bukti jejak ban itu milik si pembunuh? Banyak pemancing datang dan parkir di
sana saat malam hari.”tanya Sung Wo. Detektif Yuk mengejek kalau jejak ban itu
meninggalkan namanya. Suasana terasa tegang di ruang rapat.
Seol Ok
kembali pergi ke TKP, lalu berjalan di tepi jalan. MC Jay menghampiri Seol Ok,
kalau mendengar Tim Forensik menemukan sehelai rambut, jejak sepatu, dan
alang-alang bernoda darah. Seo Ok mengucapkan Terima kasih atas informasinya
lalu kembali berjalan di TKP.
“Dia
dikeluarkan di sini.” Ucap Seol Ok bisa membayangkan,
Flash Back
Di hari
kejadian Joo Seok menghentikan laju mobilnya lalu menurunkan mayat Mi Joo yang
ada dibagasi mobil. Seol Ok tahu kalau Pertama-tama, Mi Joo diseret kemari
dalam keadaan tidak sadar tapi Tidak lama kemudian, Mi Joo sadar.
Mi Joo
yang ditarik oleh Joo Seok didalam semak, lalu saat itu juga tersadar dan
mencoba melawan Joo Seok untuk bertahan hidup. Lalu Seok Ok bisa melihat tempat
Mi Joo menghembuskan nafas terakhirnya karena cekik oleh Joo Seok.
“Mi Joo
diculik dari tempat lain dalam keadaan tidak sadar. “ ucap Seol Ok tak bisa
menahan tangisnya.
“Awalnya
dia diserang di atas lantai keras seperti lantai semen. Di tubuhnya banyak
lecet.” Kata Wan Seung yang ikut kembali melihat TKP.
“ Kalau
begitu, pasti di Joongjin-dong. Dia punya janji di Joongjin-dong pada hari dia
menghilang.” Komentar Seol Ok
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar