PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Pagi hari
Semua
membawa semua barang ke depan gedung. Mi So mengoda Nona Seol yang datang
paling awal. Nona Seol mengaku saat sekolah selalu terlambat masuk kelas Tapi selalu pastikan datang
paling awal saat liburan. Tuan Park mengejek kalau itu bukan sesuatu yang
pantas dibanggakan.
“Nn.
Seol, apa kau sudah belanja yang kita butuhkan?” tanya Tuan Jung. Se Ra
mengatakan kalau mereka harus punya daging untuk barbekyu.
“Aku tak
tahu apa saja kesukaan kalian. Jadi, aku beli semua bagian daging. Mulai dari
perut, leher, paha serta seluruh bagian
dari daging babi Korea. Jadi kalian bisa pilih mana yang kalian suka.”
Kata Nona Seol memperlihatkan pada kotak penyimpan es
“Apa kau
belanja sayuran juga?” tanya Se Ra. Nona Seol memperlihatkan kotak yang kedua
banyak macam sayuran yang dibawa.
“Bagaimana
dengan minuman?” tanya yang lainya. Nona Seol pun sudah menyiapkanya. Tuan Park pun memuji kalau semua persiapan
itu sempurna.
“Lihat
kau, kerjamu bagus selain untuk pekerjaan kantor. kalau kinerjamu sebaik ini
terus, Kau pasti sudah setingkat Sekretaris Kim sejak dulu.” Ucap Tuan
Jung. Semua pun setuju.
“Astaga,
kau selalu saja mengatakan hal yang keren.” Kata Nona Seol tersipu malu.
Saat itu
Tuan Ko datang menyapa semua anggota tim,
semua melonggo melihat Tuan Ko yang datang dengan setelah jas seperti
akan pergi berkerja. Tuan Jung heran karena Tuan Ko yang datang dengan setelah
jas untuk pergi workshop.
“Oh, Ini
karena aku yakin workshop bagian dari kelangsungan kerja kita.” Kata Tuan Ko.
Ji Ah
hanya bisa menatap heran dengan Tuan Ko teringat kembali percakapanya di atap
rumah “Yah benar... aku Cuma punya satu
setelan. Tapi apa hubungannya denganmu?” Tuan Ko menatap Ji Ah seperti
memberikan kode agar menjaga rahasia. Tuan Jung pun melihat semua sudah
berkumpul mengajak segera masuk mobil.
Tuan Ko
dengan sengaja menarik Ji Ah untuk bicara lebih dulu, Ia menegaskan kalau Ji Ah pasti tahu alasan
ikut workshop ini. Ji Ah pikir kalau Tuan Ko ingin sekalian melihat galeri
setelah dari workshop. Tuan Ko menegaskan bukan itu alasan.
“Aku ikut
karena harus mengawasimu. Kau tahu kalau aku Cuma punya satu setelan dan betapa
menyedihkan tempat tinggalku yang sempit, Maksudku, aku tak ingin kau bercerita
pada siapapun tentang kehematanku.” Tegas Mi So
“Tapi,
kenapa orang lain tak boleh tahu? Apa itu masalah besar untukmu?” ucap Ji Ah
heran.
“Ya,
masalah besar... Orang mengira aku pria gila kerja Dan telah dijuluki pria
paling menarik di Perusahaan. Aku tak ingin menghancurkan citraku. Jadi
sebaiknya kau...” tegas Tuan Ko memperingatkan Ji Ah agar tutup mulut.
Se Ra
berteriak dari pintu mobil agar keduanya segera masuk mobil. Tuan Ko pun
bergegas masuk mobil, tapi Ji Ah kesal dengan sikap Tuan Ko yang selalu
membuatnya risih.
Semua
berhenti di peristirahatan Gapyeong karena
harus makan cemilan. Tuan Ko hanya duduk diam saja melihat semua makan.
Young Ok heran melihat Tuan Ko yang tak makan dan berpikir sedang diet. Se Ra pun menyuruh agar Tuan Ko berhenti
bekerja dan makan dengan ingin menyuapinya toppoki. Tuan Ko menolak, tapi Se Ra
memaksa agar Tuan Ko mencicipinya dan akhirnya malah menjatuhkan toppoki diatas
setelah jas.
“Astaga! Ini
satu-satunya setelan yang kupunya.” Ucap Tuan Ko marah, Ji Ah mulai panik, Se
Ra pun hanya bisa melonggo setelah mengambil tissue.
“Apa kau
cuma punya satu setelan? Bukannya kau punya 10 setelan yang sama?” ucap Se Ra
heran.
“Ya, aku
punya 10 setelan yang sama, Tapi aku menyayangi masing-masing setelanku seolah
aku cuma punya satu setelan saja.” Jelas Tuan Ko. Se Ra bahagia mendengarnya,
sementara Ji Ah kesal dengan sikap Tuan Ko yang ingin terlihat kaya padahal
berbanding terbalik.
“Tolong
buka jasmu, aku akan mengelap nodanya.” Kata Se Ra. Tuan Ko menolaknya dan saat
itu Tuan Jung baru saja datang membawa makanannya.
Mereka
mengeluh dengan Tuan Jung yang lama sekali. Tuan Jung mengaku bingung bingung
antara ingin makan udon atau ramyun, lalu menawarkan apakah mereka ingin
mencoba juga dengan berkata “Apa Kau mau makan ramyung denganku?”
“Itulah
saat wanita ingin mengoda pria.” Kata Nona Seol
“Oh,
Benar, Kata itu sama artinya dengan menggoda.” Ucap Tuan Jung. Mi So teringat
saat mengatakan kalimat yang sama pada Young Joon di rumahnya.
“Sejak
kapan menawarkan Ramyung punya maksud semacam itu? Itu Bisa jadi seseorang
memang berniat menawarinya ramyun saja.” Kata Mi So dengan nada tinggi. Semua
terdiam melihat Mi So yang marah .
“Aku cuma
bercanda. Kenapa kau serius sekali, Sekretaris Kim?” ucap Tuan Jung heran. Mi
So pun akhirnya tertawa karena merasa dirinya terlalu serius.
“Tidak,
aku setuju” ucap Mi So sambil tertawa. Semua bernafas lega karena berpikir Mi
So berubah jadi pemarah.
Young
Joon duduk di halaman belakang sambil bermain drone, wajahnya terlihat
kebingungan dan memainkan drone tanpa arah.
“Dia
mengira aku dipenuhi dengan rasa cemburu dan tak menginginkan kekalahan? Setiap
kata yang kusampaikan selalu membuatnya salah paham.” Ucap Young Joon kesal.
Young Ok
menatap heran Mi So sedang membaca buku dan makan snack dengan cara yang
berbeda. Sementara Se Ra, Seol, dan Ji Ah sibuk memainkan aplikasi baru dari
ponsel barunya.
“Ngomong-ngomong,
apa kita boleh bersantai seperti ini?” tanya Seol
“Menurut
jadwal, Kita seharusnya mempresentasikan visi kita sekarang.” Kata Ji Ah
melihat jam tanganya.
“Kita
buat jadwal karena harus dilaporkan pada atasan. Benarkan, Sekretaris Kim?”
ucap Young Ok
“Ya... Pikirkan
saja kalian sedang liburan dan istirahat sebanyak yang kalian inginkan.” Kata
Mi So
“Kuharap
aku bisa berdiam diri dan bersantai seperti ini setiap hari.”ucap Nona Seol, Se
Ra dan Ji Ah juga berharap yang sama.
Saat itu
Tuan Jung datang dengan sekaleng bir, Se Ra mengeluh mereka yang mulai minum-minum.
Tuan Jung merasa kalau minum-minum di
siang hari terasa baik, Tuan Park pun mengajak agar mereka bergabung dan mulai
pesta.
“Aku tadi
lihat anak sungai didekat sini. Kenapa kita tak kesana dan mengobrol serta
minum-minum? Bagaimana?” ucap Tuan Jung
“Tidak,
kita harus saling bertukar informasi mengenai galeri...” kata Tuan Ko
Tapi
semua tak peduli memilih untuk pergi ke anak sungai. Tuan Ko terlihat tak bisa
berkata apa-apa karena harus menerima berkas dari Tuan Jung.
Semua
berjalan menyeberangi jembatan, merasakan udaranya sejuk sekali dan nyaman berada
di luar kota. Tuan Jung pun senang karena semua bisa ikut workshop bersama,
lalu melihat kalau masih ada truk fumigasi lalu bertanya pada Mi Aso apakah
tahu tentang truk tersebut.
“Dulu,
anak-anak berkerumunan tiapkali mereka dengar truk itu datang dan membututinya
untuk sengaja menghirup asapnya.” Kata Tuan Jung dan mereka melihat banyak
sekali asap didepan mereka.
Semua
mengeluh kalau hidunya jadi panas dan matanya perih, tapi terlihat dibalik
asap, Young Joon datang dengan Sek. Yang. Semua melonggo kaget termasuk, Mi So
yang pertama kali melihat Young Joon berada dibelakang asap.
“Bos,
kenapa kau kemari?” tanya Mi So heran. Young Joon mengaku sengaja datang
jauh-jauh karena Sekretaris Yang. Sek. Yang berada dibelakang Young Joon
terlihat binggung.
“Dia juga
salah satu anggota tim. Jadi sudah jelas dia harus ikut workshop juga.” Kata
Young Joon.
“Kalau
begitu dia bisa datang sendirian.” Ucap Mi So. Young Joon mengaku ingin
mengirimnya sendirian.
“Tapi
kalian semua sudah bekerja keras datang untukku. Jadi kupikir akan lebih
bermakna lagi kalau aku bisa ikut bergabung juga.” Ucap Young Joon bangga.
“Bos, apa
itu artinya kau akan disini selama 2 hari bersama kami?” tanya Tuan Jung mulai
panik
“Benar,
Asal kalian tahu Tim kurang lengkap tanpa pimpinan.” Kata Young Joon.
Semua
dengan terpaksa mengaku setuju dan merasa terhormat. Young Joon bertanya mereka
akan pergi kemana. Ji Ah mengaku sedang menuju ke anak sungai untuk
minum-minum, Tuan Jung langsung mengubah ucapanya kalau baru saja beli semangka
Dan sedang menuju ke penginapan.
“Sepulang
dari sini, Kami akan mempresentasikan visi yang telah kami buat. Setelah itu,
kami berencana untuk bisa berkontribusi dalam bentuk apapun untuk masa depan
yang cerah bagi Yumyung Group.” Kata Tuan Jung
“Bagus.
Kalian harus segera kembali dan berdiskusi.” Ucap Young Joon. Semua berusaha
berteriak gembira dan kembali berbalik arah.
Di ruang
makan yang dibuat jadi ruang pertemuan, Se Ra mengeluhu tak pernah memikirkan
visi apa yang akan ditulis dan presentasikan. Tuan Ko yang duduk disampingnya
terlihat kesal melihat sikap Se Ra. Tuan Jung menyuruh Se Ra agar segera
menulisnya dan berhenti merengek.
“Bandingkan
masa lalu dan masa kini dan bayangkan apa yang terbaik untuk masa mendatang. Pertahankan
cita-citamu dan juga kehidupan nyatamu. Kau harus Punya impian besar dan
wujudkan. Apa kau Mengerti? Itu yang harusnya kita pikirkan.” Ucap Tuan Jung
dengan penuh semangat.
“Tuan
Jung... Apa Visimu sudah selesai?” tanya Tuan Park. Tuan Jung seperti tersadar
kalau ia sendiri belum melakukanya.
“Aku tak
akan ikut kemari kalau tahu ini akan terjadi, aku menyesal.” Keluh Nona Seol
“Itulah...
Jadwal cuma untuk formalitas, aku tak menyangka kita benar-benar melakukannya.”
Keluh Se Ra
“Benar.
Ini bukan seperti organisasi tim. Ini seperti menjalani hukuman. “ ucap Tuan
Park. Se Ra setuju dan melirik ke arah Tuan Ko yang duduk disebelahnya. Tuan Ko
langsung menutupi lembaran visi untuk perusahaan.
Young
Joon mendekati Mi So bertanya apakah tahu alasan datang, Mi So dengan polos menjawab kalau tadi Young
Joon mengatakan kalau itu karena Sekretaris Yang. Young Joon mengaku bukan itu
alasan sebenarnya tapi itu karena Mi So.
“Memikirkan
kau selalu saja menolakku membuatku kesal, jadi aku tak bisa berdiam dirumah.
Dan aku tak ingin kau memikirkan oppamu itu. Makanya, aku memutuskan untuk
kemari dan membuatmu memikirkanku setiap saat dan Yang mana bagus untuk otakmu.
“ tegas Young Joon. Mi So hanya bisa mengernyit mendengarnya.
“Sekretaris
Kim, apa kau tahu tujuan workshop itu?” ucap Young Joon. Mi So pikir itu untuk
membangun kesatuan dan persatuan pekerja
“Salah...
Ini Untuk mengakhiri status hubungan ini dan memulai pacaran. Jadi Tunggu dan
lihatlah, sampai workshop ini selesai... Maka Kau akan jadi kekasihku.” Tegas
Young Joon yakin
Saat itu
Ji Ah datang sedikit mendengar dan ingin tahu Young Jon ingin menjadikan apa.
Mi So dan Young Joon terlihat gugup, Ji Ah mengaku kalau mendengar Young Joon
mengatakan Mi So akan menjadi sesuatu.
Young Joon berusaha untuk memikirkanya.
“Aku
berkata kita akan jadi tim yang baik. Kita akan jadi tim baik melalui workshop
ini apalagi karena aku disini.” Ucap Young Joon. Ji Ah menyetujuinya, Mi So mengajak mereka
segera pergi karena semuanya sudah menunggu.
Tuan Jung
terlihat gugup kalau mereka akan mempresentasikan masing-masing visi dan ingin
tahu siapa yang akan maju lebih dulu. Se Ra menunjuk agar yang lainya lebih
dulu. Sementara Young Joon terlihat menatap dingin layaknya CEO dalam
perusahaan.
“Baiklah,
berikan tepuk tangan, semuanya.. Nn. Bong akan presentasi duluan. “ ucap Tuan
Jung. Se Ra kaget padahal meminta Tuan Jung agar memilih yang lain tapi
akhirnya tetap berdiri didepan semuanya.
“visiku...
Aku percaya untuk tak kehilangan semangat mudamu... guna menciptakan pencapaian
yang lebih besar lagi. Karena itu akan... Itu juga akan membuatmu meraih...”
ucap Se Ra gugup dengan terbata-bata.
“Kau Kembali
ke tempat dudukmu, kalau tak ada yang bisa kau katakan lagi.” Kata Tuan Jung
dingin. Se Ra pun kembali ke tempat duduknya.
“Kalau
begitu, aku akan presentasikan visiku pada kalian.” Kata Tuan Ko penuh semangat
maju ke depan.
“Psikolog
Amerika, David McClelland berkata “Mengalami kesuksesan dan suka cita atau
penghargaan atas kesuksesan itu memberi dorongan dan motivasi seseorang untuk
terus maju” Berdasarkan teori motivasi manusia oleh McClelland. Aku akan lakukan
terbaik untuk meminimalisir PPM dan memaksimalkan CSI kita.” Ucap Tuan Ko penuh
semangat
“Apa itu
PPM? Aku tahunya 2PM.”bisik Nona Seol polos, Se Ra mengaku tak tahu kedua dengan
wajah kesal.
“Oleh
karena itu, aku ingin menjadi aset yang berguna yang bisa mengembangkan dan
mambangun perusahaan memakai ide mutakhir lewat kemampuan khasku. “ kata Tuan
Ko penuh semangat.
Semua
langsung memberikan tepuk tangan, Young Joon mengeluh kalau bukan itu alasan datang.
Tuan Jung seperti mendengarnya, Young Joon buru-buru menyangkalnya. Tuan Park
akan maju sebagai kampus nasional Seoul,
Young Joon langsung menahanya.
“Visi
kalian tak harus diungkapkan lewat kata-kata... Kita bisa ungkapkan lewat
tatapan. Kau Tak perlu kata-kata yang rumit, masing-masing kalian punya waktu 2
detik untuk memberitahuku visi kalian lewat tatap mata.” Ucap Young Joon.
Semua
duduk sambil menatap Young Joon layaknya orang yang memberikan telepati. Young
Joon menatap cepat sampai akhirnya ketakutan melihat tatapan Mi So yang serigala
dan ingin memakanya.
“Apa raut
wajahmu sesuai dengan visimu? Raut wajahku menunjukkan tekadku untuk terus
bekerja menghadapi rintangan. Ini Sempurna.Jadi Mari kita sudahi presentasi
hari ini dan nikmati waktu luang.” Kata Young Joon.
“Tidak,
dalam jadwal tertulis kita harus mencari pita kuning.” Ucap Ji Ah melihat jam
tanganya. Young Joon terlihat kecewa.
“Pita
yang tertulis motto perusahaan akan disembunyikan dalam hutan. Masing-masing
tim beranggotakan 2 orang Dan tim yang menemukan pita paling banyak yang akan
menang. Seperti permainan berburu harta karun.” Kata Ji Ah
“Jadi
masing-masing tim beranggotakan 2 orang. Bagus, mari langsung mulai. Kalau
begitu, aku akan satu tim dengan Sekretaris Kim.” Kata Young Joon tak mengubris
Tuan Ko yang terus mengangkat tangan. Mi So heran kenapa harus dirinya.
“Aku
ingin merundingkan soal politik, sosial, ekonomi, dan pasar dunia dengan
anggota tim-ku selagi mendaki gunung. Apa ada orang lain selain Sekretaris Kim
yang ingin bergabung denganku?” kata Young Joon, semua langsung menunduk.
“Sekretaris
Kim yang paling cocok.” Kata Se Ra, Semua menyetujuinya.
Tuan Jung
akhirnya membagi tim sesuai dengan tempat duduk, Ji Ah terlihat kesal karena
harus berpasangan dengan Tuan Ko, sementara Se Ra hanya bisa menahan kesal
karena berpasangan dengan Sek Yang. Sementara Tuan Jung dan Park akan mengikat
dan menyebarkan pita
Semua sudah
menunggu diluar villa, Se Ra keluar dengan pakaian “U Can See” Nona Seol
berkomentar Se Ra yang berganti pakaian dengan sangat seksi. Se Ra mengaku
kalau ini karena Tuan Ko yang datang jadi sengaja mengunakan 3 bantalan bra.
“Tapi,
bokongku tak aku pakai apa-apa. Aku dikaruniai bokong yang montok.” Ucap Se Ra
bangga menunjukan bokongnya, tapi ternyata semua sudah pergi meninggalkanya.
“Baiklah,
sekarang, semua sudah punya tim. Kalian harus berpasangan dengan tim kalian.” Kata
Tuan Jung melihat semua wanita mendekati para pria.
Para
wanita pun mendekati pasangan masing-masing,
Saat itu Tuan Jung memberikan permen caramel, mengaku kalau permen itu
mengandung perasaannya, jadi kalau lelah saat mendaki bisa memakanya. Tuan Ko
terlihat kesal karena tak bisa mengambil hati bosnya.
“Pemenang
hari ini tak Cuma akan diberi hadia sertifikat tapi juga tablet PC.” Ucap Young
Joon. Semua langsung bersemangat mendengarnya.
Tuan Ko
terlihat berbinar-binar mendengarnya, Tuan Jung baru memberikan aba-aba, Tuan
Ko yang penuh semangat langsung berlari lebih dulu. Semua hanya bisa melonggo,
dan akhirnya ikut berlari. Mi So yang tadinya penuh semangat mengikuti langkah
Young Joon yang berjalan perlahan.
Ji Ah
akhirnya menyusul Tuan Ko mencoba mencari pita kuning. Tuan Ko mengeluh melihat
Ji Ah hanya diam saja karena harus dapatkan tablet PCnya. Ji Ah hanya bisa
menatapnya, Tuan Ko heran dengan tatapan Ji Ah seperti mengejek dan merasa
kasihan.
“Apa Kau
mengira aku menyedihkan, Karena aku begitu ingin hadiahnya?” kata Tuan Ko. Ji
Ah mengaku bukan seperti itu maksudnya.
“Dengar...
Bukan hadiah yang aku pedulikan... Aku peduli menjadi pemenangnya... Aku selalu
terpacu untuk menang.” Ucap Tuan Ko ingin bergegas mencarinya.
Ji Ah melihat
ada sebuah pita diatas pohon, Tuan Ko langsung berlari dan berusaha melompat
untuk meraihnya, tapi tingginya tak sampai. Akhirnya Ia melepaskan jasnya
perlahan dan melipat dengan rapih lalu meminta Ji Ah agar memegangnya dengan hati-hati. Ji Ah
hanya bisa melonggo.
“Apa kau
mau naik keatas?” ucap Ji Ah seperti tak percaya
“Tentu
saja, aku harus menang dan dapatkan tablet PC. Aku tak peduli soal hadiahnya,
tapi aku harus jadi pemenang.” Tegas Tuan Ko
Ji Ah
berteriak agar Tuan Ko berhati-hati. Tuan Ko perlahan naik dan mendapatkan pita
dengan wajah bahagia. Ji Ah juga merasakan hal yang sama. Tiba-tiba Tuan Ko
sadar kalau naik pohon yang cukup tinggi, lalu meminta Ji Ah membantu agar bisa
turun.
“Kau Kemari
dan ulurkan bahumu. Aku akan naik bahumu dan turun.” Ucap Tuan Ko
“Apa Kau
mau turun lewat bahuku?” kata Ji Ah terlihat kesal lalu berpura—pura mengangkat
telp dari ibunya
Tuan Ko
menyuruh Ji Ah segera cepat mendekat, tapi Ji Ah berpura-pura kalau sinya
ponselnya hilang dan bergegas keluar dari hutan dengan menaruh jas Tuan Ko
sembarangan. Tuan Ko terlihat makin panik karena jas satu-satunya tergeletak
ditanah.
Di rumah
Sung Yeon
tersenyum membaca buku harian yang dituliskan Mi So
“Hari ini, ayah belikan aku
karamel.. Aku sisakan banyak untukmu. Kakakku berusaha merebutnya, Tapi aku
sudah simpan ditempat yang aman. Kapan kau menemuiku? Kau belum melupakanku,
kan? Aku ingin kau segera menemuiku... Aku lupa namamu... Aku tak bisa ingat
namamu... Sekarang aku bisa menulis dengan baik. Tapi aku tak bisa menulis namamu
karena aku lupa. Segeralah menemuiku dan beritahu aku namamu.”
Sung Yeon
pun penasaran apa yang sedang dilakukan Mi So sekarang.
Mi So dan
Young Joon sedang jalan bersama, young Joon pikir mereka perlu lanjutkan perbincangan
tadi dengan menegaskan kalau menyatakan cintanya akibat kecemburuan atau ingin
menang. Ia merasa kalau Mi So salah paham. Saat itu ponsel Mi So berdering,
Young Joon langsung mengambil ponsel Mi So dan melihat nama “Penulis Lee Sung
Yeon” dan langsung mengangkatnya.
“Kenapa kau
menelponnya?” ucap Young Joon Sinis. Sung Yeon balik membalas kenapa Young Joon
yang mengangakat telp Mi So.
“Aku
sedang bersamanya dan Sepertinya bukan hal penting, jadi aku akan menutup
teleponnya. Karena Kami sedang ditengah perbincangan yang penting.” Ucap Young
Joon dan langsung menutup telp.
“Apa yang
kau lakukan sekarang?” kata Mi So kesal mengambil kembali Ponselnya.
“Sudah
kubilang. Fokus pada orang yangkau sukai saat ini.” Tegas Young Joo.
“dan Sudah
kubilang juga, aku ingin menemukan ingatanku.” Kata Mi So
“Lalu Apa
Kau akan tetap bertemu dengan kakakku dan berusaha dapatkan ingatanmu kembali?”
ucap Young Joon, Mi So membenarkan.
“Apa Meski
aku tak menyukainya?” tanya Young Joon, Mi So menganguk lalu berjalan pergi.
Se Ra
melihat sebuah pita kuning dan menyuruh Sek Yang agar segera mengambilnya. Sek
Yang berlari tapi Seol dan Young Ok lebih dulu mengambilnya, lalu bergegas
pergi karena kesempatan mendapatkan Tablet PC. Se Ra mengeluh Sek Yang itu tampak seperti bisa menghancurkan apapun. Sek
Yang mengakui kalau dirinya memang lemah.
“Hei...
Apa yang kau lihat? Apa aku lebih cantik di pegunungan?” ucap Se Ra melihat
tatapan Sek Yang dibagian daanya.
“Serangga.”
Kata Sek Yang. Se Ra kesal mengangap Sek Yang mengejeknya kalau yang mirip serangga.
“Bukan
seperti itu Tapi Ada serangga disana.” Kata Sek Yang menunjuk arah dada.
Se Ra
langsung panik mengoyangkan semua tubuhnya tapi malah membuat serangga masuk ke
dalam kaosnya. Saat itu Tuan Ko datang
melihat heran Se Ra seperti orang yang kesurupan dan berusaha tak mengubrisnya.
Se Ra terus mengoyangkan tubuhnya sampai akhirnya batalan branya keluar dari
bajunya.
Sek Yang
melihatnya, lalu bergegas menutupi dengan jasnya. Tuan Ko membalikan badan
bertanya apakah melihat Ji Ah. Sek Yang menjawab tidak. Tuan Ko pun akhirnya
pergi. Sek Yang langsung mengambil jas dan memberikan pada Se Ra, Se Ra melihat
ada batalan bra didalam jas dan merasa tak enak hati karena Sek Yang sudah
membantunya.
Mi So
yang kesal berjalan sendirian, lalu tiba-tiba hujan turun dengan deras. Saat
itu Young Joon datang dengan jas dijadikan sebagai payung, layaknya dalam
sebuah film.
“Kalau
bukan sekarang, kapan lagi kau bisa gunakan payung seharga $9000? Jas ini edisi
terbatas. Ayo cari tempat berteduh.” Ucap Young Joon bangga lalu keduanya berjalan dibawah jas mencari
tempat untuk berteduh, Mi So terlihat bahagia karena Young Joon yang
menyelamatkanya.
“Aku
khawatir terkena flu.” Kata Young Joon, Mi So pikir tak masalah karena fisiknya
yang cukup kuat.
“Maksudku
aku sendiri, bukan kau. Aku khawatir, diriku akan kena flu.” Ucap Young Joon,
Mi So hanya bisa melonggo dan mengakui kalau Young Joon gampang terserang flu.
“Kapan
hujannya berhenti?” kata Mi So melihat ke arah langit dan langsung menjerit
kekuatan karena melihat ada laba-laba.
Young Joon
langsung membuang laba-laba dan menenangkan Mi So yang terlihat sangat panik.
Mi So terlihat sangat ketakutan, Young Joon menyakinkan kalau Mi So akan
baik-baik saja dengan memberikan permenn supaya lebih tenang, Mi So terdiam
karena itu sama yang dilakukan ketikan dalam penculikan.
Flash Back
Mi So menangis
karena ingin pulang. Anak kecil bersama Mi So meminta agar berhenti menangis
dan berjanji kalau akan memberikan
sesuatu yang enak. Mi So langsun berhenti menangis, Si anak kecil memberikan
permen caramel dan meminta Mi So agar tak menangis lagi.
Keduanya
duduk dengan tenang, Young Joon bertanya apakah Mi So sudah lebih baik. Mi So
mengangguk, Young Joon melihat kalau hujannya sudah berhenti. Mi So dengan
gugup mengajak mereka agar turun gunung. Young Joon pun setuju dengan membawa
kembali jas mahal yang digantikan menjadi payung.
“Sejak
kejadian itu... Aku jadi takut laba-laba. Maksudku, sejak penculikan Ketika aku
masih kecil.Saat itu, ada laba-laba besar diluar pintu.” Cerita Mi So sambil
menyeberangi jembatan
“Apa Kau
tahu perasaan aneh saat mengunjungi tempat masa kecilmu setelah dewasa? Kau
merasa penasaran apakah tempat itu memang sesempit dan sekecil itu.” Ucap Young
Joon. Mi So terlihat bingung maksud ucapanya.
“Saat kau
kecil, semuanya tampak besar. Itulah kenapa laba-laba yang kau lihat tampak
besar. Tapi Tak perlu takut lagi sekarang.” Jelas Young Joon, Mi So seperti tak
percaya mendengarnya.
“Apa Kau
pernah punya anjing?” tanya Young Joon, Mi So mengelengkan kepala.
“Dulu, Aku
punya anjing murnijenis Golden Retriever. Namanya adalah Big Bang Andromeda
Supernova Sonic.” Ucap Young Joon bangga., Mi So seperti tak yakin kalau Young
Joon menamai anjingnya sejak kecil. “
“Aku
menamainya sejak kecil, Big Bang Andromeda Supernova Sonic adalah anjing yang
baik. Dia tak banyak merengek. Dia cerdas. Lalu suatu hari, Big Bang Andromeda
Super Sonic...” cerita Young Joon dan langsung disela oleh Mi So
“Apa Bisa
kita singkat dan panggil dia 'Big Bang' saja?” ucap Mi So. Young Joon menolak
“Pokoknya,
dia punya kebiasaan aneh. Setiapkali aku beri permen karet, maka dia selalu
saja menguburnya. Lalu Dia tak pernah menggalinya lagi. Dia langsung
melupakannya.” Cerita Young Joon.
“Apa
mungkin dia hilang ingatan jangka pendek?” pikir Mi So, Young Joon berpikir seperti
itu.
“Big Bang
sudah lama mati. Tapi permen karet yang dikuburnya pasti masih berada disuatu tempat
di halaman depan rumahku. Tapi, apa perlu aku menggalinya? Bagaimana kalau aku
menggalinya dan menemukan permen karet itu sudah jorok dan membusuk?” kata
Young Joon
“Aku...hanya
tak ingin kau menggali ingatan pahit. Karena kejadian itu, keluargaku dan kakakku
juag merasakan perasaan tersiksa. Aku khawatir kalau kau akan mengalami hal
yang serupa.” Ucap Young Joon.
Mi So
hanya bisa terdiam, Young Joon mengaku kalau dirinya memang cemburu. Mi So
mengaku kalau sangat mengerti perasaan Young Joon dan meminta agar bosnya itu
tahu kalau selama inihidup mengutamakan keluarga daripada dirinya sendiri.
“Bahkan
pekerjaan membutuhkanku untuk mengutamakan orang lain. Itulah kenapa... Itulah
kenapa aku tak terbiasa diperhatikan oleh orang lain. Tapi hari itu, .di momen
yang menakutkan. Kakak mu melindungiku. Itu adalah hal terbaik yang seseorang
pernah lakukan untukku. Jadi kuharap kau tak membenciku dengan menemui kakakmu Yang
telah menunjukkan kebaikannya.” Jelas Mi So akan bergegas pergi.
“Kau boleh
dapatkan yang diinginkan dan mengetahui yang ingin kau ketahui. Aku akan
berusaha mengerti. Kau juga bisa lakukan segalanya yang diharapkan. Aku bisa
memikulnya... Aku yakin...bisa memikulnya untukmu.” Ucap Young Joon sebelum Mi
So pergi. Mi So hanya bisa menatap Young Joon seperti sangat tulus dengan
perasaanya.
Bersambung ke episode 8
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Semangat lanjut lg,,,
BalasHapusJangan jangan anak kecil itu young joon bukan kakaknya ...
BalasHapusSPERTINYA BEGITU... WKWKKWKWKW
HapusMakiiin seru... lanjut dong miiin 😘😘😘
BalasHapusAstagaaaaaaahhh, tambah jatuh cinta sm Young Joon Oppa 😄
BalasHapusMantapp... Tambah penasaran..
BalasHapusMantapp... Tambah penasaran..
BalasHapusAd yang tau aplikasi kartun itu apa namanya?
BalasHapus