PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 25 April 2019

Sinopsis Her Private Life Episode 5 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Sebuah buku dibuka berjudul [SATU KEBOHONGAN KECIL] ada  gambar Duk Mi dan Ryan didalamnya.  Ryan meminta agar mereka berbohong kalau berkencan dan Duk Mi menjadi pacarnya.
“Bagaimana jika aku ingin mencobanya? Apa tidak apa-apa berbohong sekali saja?” ucap Ryan. Keduanya pun melakukan kencan pura-pura. 

Setelah tu Cindy dengan nama Kim Hyo Jin datang memperkenalkan diri  sebagai pegawai intern mulai hari ini. Duk Mi pun yang tadinya ingin mengaku terpaksa kembali berbohong karena tak ingin diketahui oleh Cindy.
“Begitu berbohong, kau tidak pernah berakhir hanya dengan satu kebohongan itu. Mengarah pada kebohongan lebih besar”
Duk Mi mengaku kalau Ryan adalah pacarnya, Dua rekan kerjanya pun kaget mendengarnya. Duk Mi berlari ke arah Ryan sambil meminta maaf dan tak sengaja terjatuh dipelukan bosnya. 

“Dan mengarah pada kebohongan yang jauh lebih besar. Semenakutkan itulah berbohong.” Ucap Sun Joo menceritakan dongeng pada anaknya dari buku.
“Bagaimana jika sering berbohong?” tanya Geom Woo. Eun Gi yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas.
“Jiwa cantik yang tinggal di sini berkata "Aku benci anak nakal!" lalu kabur.” Jelas Geum Woo. Eun Gi pun makin mengejek. 

Duk Mi dalam ruangan terlihat,  Ryan pun terlihat masih shock berpikir kalau Duk Mi pasti ada yang harus dijelaskan. Duk Mi terlihat binggung lalu berani mengatakan kalau itu tentang pegawai Intern baru adalah fan obsesif yang memposting fotonya di internet.
 “Apa Maksudmu Kim Hyo Jin adalah penguntit Cha Shi An?” tanya Ryan. Duk Mi membenarkan.
“Tapi bagaimana kau tahu?” tanya Ryan heran. Duk Mi binggung dan mencoba mencari jawaban agar tak dicurigai.
“Aku lihat dia memotret hari itu di depan rumah Cha Shi An. Jadi Kim Hyo Jin akan dipecat, kan? Kita tidak bisa pura-pura berkencan di galeri terus menerus.” Ucap Duk Mi panik.
“Kita harus pura-pura berkencan terus menerus, karena Tidak memungkinkan untuk memecatnya.” Kata Ryan. Duk Mi heran kenapa tak bisa memecat Cindy.
“Kim Hyo Jin adalah putri mantan direktur.” Ucap Ryan. Duk Mi kaget memastikan tak salah mendengar.
“Bahkan jika dia bukan intern, dia pasti akan datang untuk bekerja di sini. Jadi, dia meminta maaf padamu...” ucap Ryan yang langsung disela oleh Duk Mi
“Putri Direktur Eom ?” kata Duk Mi memastikan kembali. Ryan membenarkan. Duk Mi menatap ke arah sofa dibelakangnya. 


“Apa ada di mana wawancara tidak berguna di dunia ini?” gumam Duk Mi mengingat kejadian sebelumnya.
Flash Back
Nyonya Eom terlihat kesal setelah berbicara dengan anaknya, mengakau sangat muak dan lelah dengan putrinya yang bertingkah seperti fan-girl dan menurutnya dirinya itu tak harus punya karyawan fan-girl juga.
“Jika kau fan idol, jangan bermimpi melangkah ke galeriku.” Ucap Nyonya Eom sinis.
Duk Mi yang mengingat kejadian itu hanya bisa menghela nafas dan tawa kebingungan dengan nasibnya sekarang. 

Kyung Ah membahas tentang hubungan Duk Mi dan Ryan menurutnya tak masuk akal dan ingin tahu sejak kapan. Yoo Sub pun jadi yakin kalau  berkencan di tempat kerja memungkinkan. Cindy berkomentar kalau Kelihatannya tidak ada yang tahu, Mereka berkencan.
“Kami bahkan tidak pernah membayangkannya. Apa itu sebabnya fan Cha Shi An berhenti mengganggunya? Tapi Bagaimana para fannya tahu saat kita tidak tahu?” ucap Kyung Ah penasaran.
Cindy membuka fan cafe milik Duk Mi dengan foto-foto keduanya seperti sedang berkencan.  Keduanya kaget melihat foto kencan Duk Mi dan Ryan yang terlihat seperti paparazi yang mengambilnya. 

Ryan datang dengan Duk Mi memarahi para pekerjanya malah mengumpul padahal sekarang jam kerja. Kyung Ah bertanya apakah mereka bis diizinkan melakukan ini selama jam kerja dengan menunjuk ke arah layar monitor foto kencan keduanya.
“Jika bukan karena intern, kami tidak akan pernah tahu. Aku tidak percaya paparazzi memotret kalian. Kalian bahkan bukan selebriti. Kalian akan menuntut orang ini, kan?” ucap Kyung Ah.
“Apa? Menuntut? Kami akan membiarkannya... Lagi pula, foto-foto itu benar. Kami harus meminta orang itu untuk menghapus foto...” ucap Ryan terlihat gugup melihat foto mereka seperti akan berciuman.
“Kami masuk menggunakan ID intern dan melihat halaman fanpage. Dan dia tidak tampak seperti orang normal. Coba dia nuliskan caption dalam tiap foto "Tulang selangkamu sangat seksi."” Ucap Yoo Sub yang membuat Duk Mi panik
"Aku ingin mati karena sangat mencintaimu, tapi aku hanya memiliki satu kehidupan. Paha Shi An seperti kesejahteraan bagiku." Apa Pahanya? "Kau mencoba membuatku memiliki pikiran buruk dengan secantik ini?"  kata Yoo Sub melihat semua caption. Duk Mi mencoba tenang tapi terlihat gelisah. 


Geom Woo pun mengerti kalau artinya orang akan dihukum jika banyak berbohong. Sun Joo membenarkan. Eun Gi yang mendengarnya mengejek Sun Joo itu pasti sangat takut. Sun Joo langsung menatap sinis lalu kembali berbicara pada anaknya.
“Dan Ibu selalu tahu apa kau berbohong atau tidak.” Ucap Sun Joo. Geum Woo ingin tahu bagaimana caranya
“Karena mata tidak bisa berbohong.” Kata Eun Gi menyindir. Sun Joo mengeluh Eun Gi itu sedang macam-macam denganya.

“Tidak ada yang akan berubah hanya karena kami pasangan. Dalam pekerjaan, kami akan profesional...” tegas Ryan
“Berapa lama kalian berkencan?” tanya Cindy mencoba mengetes. Duk Mi dan Ryan saling menatap terlihat binggung.
Apa Itu yang ingin kau tahu pada hari pertama kerja?” komentar Ryan sinis.
“Apa Mungkin karena jam kerja? Tapi kalian sungguh tidak terlihat saling menyayangi.” Komentar Cindy. Duk Mi dan Ryan hanya bisa terdiam dan mencoba menutupi kebohongan mereka.
 [EPISODE 5: MATA SEORANG FAN-GIRL DIPENUHI DENGAN CINTA]
Sun Joo memberitahu Joo Hyun kalau akan membawa Geon Woo ke dokter gigi lalu mengantarnya ke dojo. Joo Hyun mengerti, Eun Gi  membeirtahu Sun Joo kalau Duk Mi baru saja mengiriminya pesan. Sun Joo bertanya apa yang ditulis Duk Mi. Eun Gi memberikan ponsel temanya.
“Hei, apa ini?” ucap Eun Gi melihat foto Duk Mi seperti akan berciuman dengan Ryan.
“Yang sudah kukatakan... Ini foto dia pura-pura berkencan dengan seseorang.” Ucap Sun Joo bahagia.
“Katanya hanya berkencan? Tapi...” komentar Eun Gi yang langsung disela oleh Sun Joo.
“Mereka terlihat serasi? Aku fotografer mereka.... Wah... Daebak. Fan Shi An mulai bekerja di galeri sebagai intern, jadi dia harus terus pura-pura berkencan dengan direkturnya.” Ucap  Sun Joo terlihat makin senang.
Eun Gi berteriak kaget lalu keluar dari cafe. Sun Joo yang melihat merasa kalau sudah menduga akan seperti itu. Ia pun mengajak Geun Woo pergi  dan memberikan salam lebih dulu. Geun Woo membungkuk memberikan salam, Joo Hyun langsung memlambaikan tangan walaupun masih memegang gelas.
Akhirnya gelas kembali jatuh dan pecah, Sun Joo tak banyak komentar karena pemilik tanah jadi masih punya banyak uang dan mengajak anaknya pergi tanpa mengomel. 



Duk Mi menemui Eun Gi didepan gallery, bertanya apakah dia  tahu berapa banyak tower seluler di negara mereka dan  Ponsel tidak berfungsi kalau bukan karena tower itu.  Eun Gi bertanya lalu kenapa dengan hal hal itu.
Duk Mi pikir Jika ada yang ingin dikatakan lebih baik gunakan saja ponselnya dan jangan datang ke tempat kerjanya.
“Duk Mi... Kau tahu berapa banyak hal gila yang sudah kau lakukan? Kau tidak pernah nurut dengan ucapan orang lain, Dasar anak nakal.” Keluh Eun Gi. Duk Mi marah dan mengumpat marah.
“Apa Kau akan terus pura-pura berkencan dengannya bahkan di galeri?” ucap Eun Gi. Duk Mi pikir kenapa dengan hal itu.
“Apa Kau tidak memikirkan Ibu?” kata Eun Gi. Duk Mi heran Eun Gi yang  tiba-tiba menyeretnya.
“Aku tidak memberitahumu karena tidak ingin membuatmu khawatir. Tapi bahkan ibuku tahu soal skandalmu dengan Cha Shi An.” Kata Eun Gi
“Ibumu? Dia tidak memberi tahu Ibu, bukan?” ucap Duk Mi mulai panik
“Jika kau terus pura-pura, Ibumu mungkin akhirnya akan tahu.” Jelas Eun Gi. Duk Mi pikir tak ada yang bisa dilakukan selain itu.
“Itu sebabnya aku akan rahasiakan.” Kata Duk Mi. Eun Gi menyuruh Duk Mi berhenti saja, tapi Duk Mi menolak dengan nada mengeje.
“Jangan lakukan” ucap Eun Gi. Duk Mi pikir kalau itu Bukan urusan Eun Gi.
“Aku akan menceritakan semuanya pada ibumu. Aku akan memberitahu dia kau pura-pura berkencan dengan seseorang supaya kau bisa melindungi idolamu.” Kata Eun Gi mengancam.
 “Aku akan memberi tahu ibumu dan semua orang di galeri. Aku akan memberi tahu mereka siapa kau dan siapa yang benar-benar kau sukai. Duk Mi sebenarnya tidak berkencan dengan direktur.” kata Eun Gi. Duk Mi panik menutup mulut Eun Gi dan akan menghajarnya yang sudah gila.
“Kaulah yang gila... Ini tidak akan terjadi jika kau jujur sejak awal. Sampai kapan kau akan berbohong?” ucap Eun Gi.
“Mungkin tidak lebih dari sebuah kebohongan bagimu. Tapi seluruh hidup dan identitasku tergantung pada ini, menjauhlah.” Tegas Duk Mi
“Tidak, aku akan meluruskan ini dengan memberi tahu semua orang.” Kata Eun Gi akan datang menemui Ryan di ruanganya.
Duk Mi menahanya dengan memiting kepala Eun Gi, Eun Gi berteriak kesakitan meminta Duk Mi berhenti. 


Eun Gi berjalan pulang dengan menahan rasa sakit dilehernya, Saat itu Ryan seperti baru datang menyapa Eun Gi yang sering melihatmu di galeri dan tahu pasti datang untuk menjumpai Duk Mi. Eun Gi membenarkan kalau datang karena harus menyadarkannya.
“Masalah apa?” tanya Ryan. Eun Gi pikir Ryan tak perlu tahu karena lagipula Duk Mi tidak pernah dengar dan pamit pergi.
“Direktur... Aku ingin belajar judo.” Ucap Ryan. Eun Gi heran dan ingin tahu alasanya, tapi seperti tak peduli menyetujui permintaan Ryan.
“Kau harus datang ke dojoku jika ada waktu.” Kata Eun Gi. Ryan pikir kalau mereka tidak sibuk bisa pergi sekarang.
“Apa harus Sekarang juga?” tanya Eun Gi, Ryan menganguk. 

Keduanya sudah ada di ruang latihan dan memakai seragam, Ryan dengan baju berwarna biru sementara, Eun Gi dengan baju berwarna putih memberitahu kalau Judo dimulai dan diakhiri dengan hormat lalu keduanya saling memberikan hormat.
“Olahraga yang tidak memiliki etika tidak lebih dari kekerasan. Ini hari pertamamu, jadi aku akan mengajarimu cara jatuh. Aku ingin memulai dengan teknik. Tidak akan mudah untuk mempelajari teknik pada hari pertamamu.” Ucap Eun Gi
“Aku cukup bagus dalam olahraga.” Komentar Ryan. Eun Gi pun memulai mengajari Ryan.
“Kita akan mulai dengan lemparan satu lengan karena mudah untuk pemula Pertama, gunakan lengan kirimu untuk memegang lengan kanan lawan. Kemudian tarik lengan mereka dan letakkan lengan kananmu di bawahnya” ucap Eun Gi
“Dan sesudah itu, putar kembali ke arah lawan, tarik lengan lawan dan berdiri tegak. Maka kaki lawan secara alami akan naik. Sampai sini... Apa  sudah mengerti?” tanya Eun Gi setelah memperagakan tekniknya.
Ryan menganguk mengerti,  Eun Gi pun mengajak mereka mulai mencoba dan melihat Ryan itu tangan kidal. Ryan mencoba beberpaa kali dan langsung bisa membanting Eun Gi dengan muda. Eun Gi terlihat kaget berkali-kali dibanting. 



Eun Gi akhirnya membalas dan membuat Ryan terbanting lalu memintingnya bertanya apa yang diinginkan sebenarnya.  Ryan mengejek Eun Gi kalau dirinya itu pasti murid yang handal. Eun Gi meminta Ryan menjawab pertanyaan dan Jangan bicara omong kosong,
“Kau jelas belajar setidaknya selama beberapa tahun. Kenapa pura-pura jadi pemula?” ucap Eun Gi
“Karena itulah satu-satunya caraku bisa melakukan lemparan bahu melawan peraih medali Olimpiade.” Tegas Ryan.
“Jadi, kenapa? Apa alasanmu ingin melawanku?” tanya Eun Gi menahan emosi
“Apa Kau ingin aku terus bicara seperti ini? Bukannya aku tidak suka, kelihatannya perasaan kita akan tumbuh.”ucap Ryan. Eun Gi akhirnya melepaskan pitinganya.
Eun Gi meminta Ryan mengatakan yang sebenarnya,karean Sepertinya   layak mendengar alasan sesudah yang dilakukan Ryan padanya. Ryan mengaku dengar apa yang dikatakan Eun Gi kepada Duk Mi  di galeri.
Flash Back
Ryan tak sengaja mendengar dari balik dindin Duk Mi berbicara dengan Eun Gi, Eun Gi pikir Ini tidak akan terjadi jika berkata jujur sejak awal dan Sampai kapan kau akan berbohong.
“Mungkin tidak lebih dari sebuah kebohongan bagimu Tapi seluruh hidup dan identitasku tergantung pada ini, Jadi menjauhlah.” Ucap Duk mi
“Tidak, aku akan meluruskan ini dengan memberi tahu semua orang. Di mana kantor?” kata Eun Gi. Duk Mi langsung menahan Eun Gi dengan memiting kepalanya



“Seperti yang kau tahu, Nona Sung  adalah kelompok minoritas sosial. Terlebih lagi di masyarakat konservatif Korea. Jadi, apa pun kebohongan yang harus dia katakan untuk melindungi dirinya sendiri, maka aku akan berada di sana untuk mendukungnya.” Jelas Ryan
“Setidaknya di galeri, aku berharap dia aman. Itu sebabnya aku menghargainya jika kau tidak melakukan apa-apa yang melawan keinginannya.” Jelas Ryan.
Eun Gi binggung dengan ucapan Ryan, dan Ryan pun meminta agar  Hari ini harus dirrahasiakan karena yakin Duk Mi akan merasa tidak nyaman jika tahu bahwa bosnya itu mengetahuinya. Eun Gi melihat Ryan pergi binggung maksud ucapanya Duk Mi dari kelompok minoritas. 

Eun Gi masih bingggung bertanya apa maksudnya Kelompok minoritas sosial, Sesuatu yang melawan keinginannya.Geum Woo datang menyapa Eun Gi sambil membungkuk. Eun Gi pun menyurn Geon Woo untuk ganti baju lebih dulu.
“Sun Joo... Apa Duk Mi bagian dari kelompok minoritas sosial?” tanya Eun Gi yang terlihat bingung.
“Duk Mi bagian dari kelompok minoritas sosial? Kata siapa?” tanya Sun Joo.
“Direkturnya mendengar kami berbicara di luar galeri. Aku bilang, akan mengungkapkan kebenaran soal identitasnya.” Ucap Eun Gi.
“Apa Kau gila? Kau gila!” jerit Sun Joo sambil memukul temanya. Eun Gi mengeluh sakit karena Duk mi sudah memukulnya juga.
“Kau beruntung masih hidup.” Komentar Sun Joo kesal. Eun Gi heran karena dirinya yang dipukuli tapi Ryan berpikir Duk Mi itu minoritas.
“Bahkan sesudah melihat kalian berdua? Itu karena dia belum pernah dipukul sebelumnya.” Komentar Sun Jo. Eun Gi mencoba memikirkan hal yang sama.
“Lalu, katakan padanya atas namaku... Ini Sangat tidak adil.” Ucap Eun Gi kesal.  Sun Joo pikir bosnya itu lemah. 

Saat itu Ryan sudah menganti pakaian dan kaget melihat Sun Joo datang bertemu dengan Eun Gi. Sun Joo juga kaget melihat Ryan adalah pria yang sebelumnya memberikan kunci kamar yang pernah di tempati oleh Shi An.
“Bukankah kau bertukar kamar denganku? Itu Kau, kan? Jadi kau adalah Direktur?” tanya Eun Gi seperti baru tersadar karena tatanan rambut Ryan yang berbeda. Ryan membenarkan.
“Lalu kenapa tidak bilang apa-apa?” ucap Sun Joo. Ryan pikir kalau Sun Joo yang sengaja menghindarinya. 
“Kenapa aku harus melakukan itu ? Berkatmu, Duk Mi dan aku bersenang-senang di kamar suite itu.” Ucap Sun Joo dengan senyuman bahagia.
“Apa Kau pergi ke sana tanpa aku? Kenapa tidak pernah membiarkanku bergabung dengan kalian?” keluh Eun Gi
“Kenapa aku harus melakukannya saat bahkan suamiku pun tidak diundang?” komentar Sun Joo
“Karena kita adalah teman dan Aku juga berteman denganmu.” Kata Eun Gi. Sun Joo kesal menyuruh Eun Gi diam saja.
“Permisi, tapi apa kau dan Nona Sung  hanya teman?” tanya Ryan kaget. Sun Joo membenarkan kalau mereka hanya berteman.
“Maksudku, Kau... "hanya teman”? Tapi Kenapa teman menginap di hotel?” kata Ryan binggung.
Sun Joo mencoba mencari jawaban yang tepat, Eun Gi pikir sudah pasti kalau keduanya itu fan-tour. Sun Joo langsung menyela kalau mereka  Pergi berlibur di hotel terdekat, karena itu sdang tren belakangan ini dan Bahkan ada namanya dan sangat bersenang-senang..
“Tunggu sebentar. Bagaimana dengan kau?” ucap Ryan  menunjuk Eun Gi
“ Hubungan palsu... Kau dan Duk Mi pura-pura jadi pasangan... Dia benar-benar tidak setuju. Itu yang dia bicarakan. Benarkan?” ucap Sun Joo mencoba menenangkan.
“Ya, aku menentang seluruh gagasan ini.” Kata Eun Gi lal melihat wajah Ryan terlihat kebingungan.
“Aku salah paham... Maaf...”kata Ryan yang terlihat shock lalu pamit pergi. Sun Joo binggung bertanya-tanya apa itu arti salah paham lalu meudnga sesuatu dan mengumpat marah. 



Duk Mi yang mendengar tak percaya kalau Ryan itu  Salah paham kalau dirinya dan Sun Joo itu punya hubungan cinta. Sun Joo pikir seperti itu.  Eun Gi yakin Ryan itu khawatir kalau mengungkapkan identitas asli Duk Mi dan bilang Duk Mi bagian dari kelompok minoritas sosial.
“Lalu dia terus bertanya apa kau "hanya" teman.” Ucap Eun Gi.
Duk Mi mengingat kembali saat Ryan melihat Sun Joo lalu bertanya apakah mereka pura-pura jadi pasangan dan Sun Joo yang mengambil gambarnya. Duk Mi membenarkan. Ryan menatap Sun Joo seperti tak percaya dengan mereka yang terlihat blak-blakan sebagai pasangan. 

Duk Mi pun mengerti itu alasan Ryan melakukan hal itu karena hubunganya dengan Sun Joo yang terlarang. Eun Gi pikir itu yang didapatkan Duk Mi jika tak mau berhenti dengan kebohongannya. Duk Mi masih tak habis pikir kalau berpasangan dengan Sun Joo
“Kenapa? Apa Sun Joo tidak cukup baik?” ejek Eun Gi. Duk Mi langsung mengumpat marah.
“Kupikir Direktur itu tertarik padamu dan aku Sedih mendengar bahwa dia tidak.” Ucap Duk Mi sedih
“Bisa dibilang dia tertarik... Dia menunjukkan cinta untuk kemanusiaan.” Ejek Eun Gi. Sun Joo menyuruh Eun Gi diam saja.
Duk Mi pikir ini Menyebalkan, tapi Eun Gi merasa itu tidak. Saat itu suami Sun Joo datang. Eun Gi terlihat bersemangat melihatnya memberitahu kalau hampir setiap hari datang. Suami Sun Joo menanyakan keberadaan anaknya.
“Dia tertidur di rumah Ibu, jadi dia akan menginap. Apa Mau minum sesuatu?” tanya Sun Joo
“Hyung, bagaimana dengan bir?”tanya Eun Gi menawarkan diri. Suami Sun Joo menganguk setuju dan Eun Gi bergegas mengambilkanya.
“Duk Mi, kau baik-baik saja? Aku dengar soal bagaimana kau dilecehkan oleh fan Cha Shi An.” Ucap Suami Sun Joo terlihat penasaran.
“Masalah sudah selesai.” Kata Duk Mi. Ayah Geon Woo pun mengucap syukur tapi ingin tahu caranya.
“Kenapa kau tiba-tiba bertanya?” komentar Sun Joo heran. Ayah Geom Woo pikir itu karena Duk Mi adalah temanya.
“Hyung, jangan menyinggung ke-fan-girl'an mereka, Aku muak dan lelah. Ayo kita bicarakan hal lain.” Kata Eun Gi sambil membawakan bir.
“Apa yang harus kita bicarakan?” ucap Ayah Geon Woo sambil minum bir, tapi Sun Joo mengambilnya karena suaminya itu harus mengemudi. Duk Mi terlihat sedikit gugup. 



Di rumah
Ryan seperti sangat frustasi dan malu, teringat kembali saat dirinya yang marah pada pengemudi mobil dan mengaku sebagai pacar Duk Mi untuk menutupi identitas aslinya.
Flash Back
Ryan menegaskan kalau akan melakukannya. Duk Mi bertanya melakukan apa maksudnya. Ryan menegaskan akan jadi pacarnya. Duk Mi terlihat binggung.
“Kau dapat memiliki diriku untuk sebentar.” Ucap Ryan dengan penuh keyakinan.
Ryan mengacak-ngacak rambutnya terlihat sangat frustasi karena salah menduga tentang hubungan Duk Mi dan Sun Joo. 

Saat itu terdengar bel rumah, Ryan bertanya siapa yang datang. Kurir memberitah kalau datang membawakan pesanan makanan. Ryan pikir  Salah alamat karena tidak pesan apa pun. Shi An tiba-tiba datang memberitahu kalau Ryan yang memesan dan masuk meminta agar membayarnya.
 “Nikmatilah.. Aku membayarmu karena telah menjaga rahasiaku.” Ucap Shi An memberikan ayam goreng.
“Apa ini caramu membayar orang? Dengan membuatku membayar makanan dan membuat rumahku berbau?” sindir Ryan.
“Aku ingin membelinya dengan kartu kreditku dan mentraktirmu makan di tempatku. Tapi aku sedang diet akhir-akhir ini. Jika ketahuan makan ini, aku harus berolahraga dua kali lebih keras dan mengurangi apa yang aku makan.” Cerita Shi An.
“Ini mengerikan.” Komentar Ryan. Shi An pikir harus bergegas dengan lagu mereka  meskipun tidak punya waktu atau tenaga.
“Apa itu sebabnya lenganmu pura-pura sakit? Apa Untuk lebih fokus pada musikmu?” tanya Ryan tak percaya
“Direktur... Aku akan berpartisipasi dalam pameran kolektor selebriti sebagai gantinya, rahasiakan.. Apa kau akan sepakat?” kata Shi An mengangkat ayamnya.
Ryan pun mengangkat ayam juga lalu mereka saling tos bersama tanda sepakat. Keduanya terlihat sangat dekat dan bahagia, Ryan tiba-tiba merasakan punggungnya sakit. Shi An bertanya ada denganya.  Ryan mengaku kalau berolahraga hari ini.
“Sakit otot? Itu sebenarnya spesialisasiku... Coba Ulurkan ibu jari dan tekan perlahan bagian belakang lehermu dalam gerakan searah jarum jam.” Kata Shi An memperagakan. Ryan mengikutinya.
“Bukankah terasa lebih baik?” kata Shi An. Ryan tersenyum bertanya kapan Shi An belajar cara melakukan ini
“Ototku selalu sakit selama hari-hariku sebagai peserta pelatihan. Aku tidak punya uang untuk ke panti pijat, jadi aku belajar dari internet.” Cerita Shi An.
“Pekerjaanmu lebih sulit daripada kelihatannya.” Komentar Ryan. Shin An pikir kalau tak ada pekerjaan yang tidak sulit
“Kukira berkencan dengan rekan kerja akan membuatnya lebih mudah.” Ucap Shi An. Ryan kaget kalau Shi An melihatnya juga.
“Aku lihat di fanpage Shi An is My Life... Foto-fotomu dan Nona Sung . Tapi Shi An is My Life bukan orang yang mengambil foto semacam itu Ini Aneh sekali.” kata Shi An. 
Ryan terdiam melihat kembali file dalam komputernya karena yakin tidak mengirim foto-foto itu.
Flash Back
Ryan akan mengirimkan email pada Shi An is My Life “Aku mengirimimu foto yang diambil dengan cara yang kau sarankan.” Lalu melihat foto-foto yang akan dikirimkan, dan melihat foto yang terlihat intim dan berpikir akan menghapusnya.  Akhirnya Ryan menghapus tak mengirimkan fotonya.
“Sekali lagi terima kasih sudah menyetujui permintaan rumit ini.” Tulis Ryan pada emailnya.
Saat di kantor,  Kyung Ah bertanya apakah mereka diizinkan melakukan ini selama jam kerja, lalu dikagetkan dengan foto dirinya dengan Duk Mi yang tak dikirimkan.
Ryan melihat note yang ditulis Duk Mi “Kau akan mengadakan pertemuan besok pukul 11 siang soal pameran.” 

Duk Mi duduk di depan komputer mengingat kembali saat Ryan menarik pinggangnya agar melakukannya dengan benar. Mereka pun melakukan kencan bersama agar  mendapatkan saksi sebanyak mungkin bahkan terlihat sangat bahagia menjalani kencan yang pura-pura.
“Apa Dia melakukan semua itu karena dia salah paham seksualitasku? Kenapa aku tidak bisa membedakan antara kebaikan dan ketertarikan?.. Ketertarikan apanya.” Ucap Duk Mi kesal lalu melihat komputernya.
“Haruskah aku lihat apa yang mereka bicarakan di fanpage?” kata Duk Mi penuh semangat lalu menemukan account "CUPATCH"
“Apa itu CUPATCH? "CUPATCH adalah situs web yang menggali hubungan antara..."CU, R, dan S.” Apa mereka benar-benar berkencan? CU? CU... C... Cheum? Apa itu R? Ryan? S? S adalah singkatan dari Sung Duk Mi...” kata Duk Mi tak percaya kalau Sindy memang sudah gila.
“Aku punya firasat buruk ini. Apa yang ingin dia lakukan dengan CUPATCH? "Menggali hubungan".. Tapi Aku harap Singa terus membantuku.” Kata Duk Mi 


Pagi hari
Sindy melihat ponselnya terlihat marah, supirnya bertanya ada apa. Sindy memberitahu kalau Pengikutnya hilang banyak dan ini Masalah besar, lalu mengumpat kesal, menyalahkan semua karena Shi An is My Life.
“Kupikir jaket itu satu-satunya di Korea. Sindy adalah pembohong yang sombong. Shi An is My Life sedang mengurus kekacauan total yang dibuat Sindy.”
“Firasatku benar. Kenapa dia merusaknya?” ucap Sindy kesal lalu terdengar suara ibunya yang memanggilnya. Sindy bergegas menutup telp meminta agar merahasiakanya, Supirnya menganguk mengerti. 

Di dalam mobil
Suasana terlihat canggung, Nyonya Eom memanggil anaknya Intern Cheum Gallery, Kim Hyo Jin  menegaskan kalau belum lupa janjinya untuk berhenti menjadi fans idol kalau membiarkan untuk bekerja di galeri. Duk Mi mengaku masih mengingatnya.
“Baiklah. Ibu percaya.. Dan, apa yang terpenting?” kata Nyonya Eom.
“Aku tidak boleh memberi tahu siapa pun bahwa aku putrimu.” Kata Sindy.
“Benar... Jika tersiar kabar bahwa Ibu membiarkanmu bekerja di galeri segera sesudah mengundurkan diri, maka orang tidak akan menyukainya. Kau tahu maksud Ibu, kan?” ucap Nyonya Eom. Sindy menganguk mengerti. 

Yoo Sub menyapa Kyung Ah yang berjalan ke galeri, keduanya terlihat penuh semangat lalu melihat Sindy yang turun dari mobil bersama Nyonya Eom. Yoo Sub heran melihat keduanya yang datang bersama.
“Hyo Jin... Rahasiakan kau putri Ibu.” Kata Nyonya Eom. Sindy menganguk mengerti dan akan pergi.
“Rahasiakan kau putri Eom So Hye!” teriak Nyonya Eom. Sindy mengerti tapi bingung karena melihat Nyonya Eom malah membuat orang bisa mendengarnya.
“Dia bukan hanya Intern, tapi Dia istimewa sejak awal.” Komentar Kyung Ah. Yoo Sub pun juga tak percaya. 

Duk Mi membuat kopi dengan wajah kesal, lalu seperti ingin meludahi gelas untuk Sindy, tapi menahan diri lalu menegaskan kalau dirinya akan baik-baik saja. Sindy masuk lebih dulu, saat itu Kyung Ah dan Yoo Sub pun masuk ruang rapat lalu Duk Mi datang dengan membawakan kopi
“Nona Sung, Apa kau punya rencana malam ini?”goda Kyung Ah, Duk Mi mengaku kalau hanya bekerja.
“Apa kau benar-benar di sini untuk bekerja? Kau benar-benar berpakaian untuk kencan.” Goda Kyung AH. Duk Mi hanya bisa tersipu malu sambil melirik pada Sindy yang menatap sinis.
“Sesudah memberi tahu semua orang, kau jadi sangat jujur.” Komentar Yoo Sub. Duk Mi kembali tersenyum lalu melihat pesan masuk. 

Ryan mengirimkan pesan “ Shi An is My Life, bagaimana aku harus mengembalikan buku catatanmu?” Duk Mi langsung menurunkan ponselnya agar tak terlihat Sindy. Saat itu Ryan datang, semua menyapanya.  Kyung Ah mengoda kalau Ryan  harus pergi ke suatu tempat yang bagus malam ini.
“Nona Sung berpakaian terlalu indah untuk pulang saja...” kata Kyung Ah yang langsung disela oleh Ryan agar memulai rapat.
Duk Mi terlihat malu, sementara  Sindy senang karena Ryan terlihat acuh lalu mengeluarkan ponselnya. Duk Mi hanya bisa terdiam saat rapat dimulai. Kyung Ah memberitahu kalau Dari penulis, musisi pop, aktor, sutradara, dan pemain olahraga, ia sudah mengajukan permintaan ke berbagai selebriti.
“Jika melihat di sini, kita dapat melihat daftar seniman yang diharapkan untuk berpartisipasi dalam pameran ini, beserta daftar koleksinya. Cha Shi An dari White Ocean sudah mengkonfirmasi bahwa dia akan berpartisipasi.” Ucap Kyung Ah
“Apa karena kesalahpahaman?” gumam Duk Mi tak mendengar kalau Kyung Ah mengatakan akan bisa mengundang lebih banyak tamu.
“Nona Sung, bagaimana menurutmu?” tanya Ryan. Duk Mi terlihat binggung. Ryan menyindir Duk Mi yang tidak fokus pada rapat ini. Duk Mi langsung meminta maaf.
“Koleksi para selebritis kebanyakan adalah lukisan, jadi kupikir kurang keanekaragaman.” Ucap Ryan
“Tapi kita tidak punya cukup ruang untuk menambahkan karya seni instalasi.” Jelas Duk Mi
Ryan melihat gambar  [DAFTAR KARYA SENI UNTUK PAMERAN KHUSUS] dan menemukan nama  [YOON TAE HWA] dan  [PENGANTAR KARYA SENI YOON TAE HWA - SEORANG KOLEKTOR DENGAN NAMA "MANY PEOPLE" MENGAJUKAN TAWARAN TERTINGGI]
“Bagaimana dengan karya seni yang belum pernah dirilis mendiang Yoon Tae Hwa yang saat ini dimiliki oleh novelis Nho Seok?” tanya Ryan.
“Selain kita, galeri lain juga sudah meminta untuk mengungkapkan karya seninya yang belum dirilis beberapa kali. Tapi Penulis Nho  selalu menolak dengan tegas.” Jelas Kyung Ah
“ Aku menikmati karya terakhir pelukis Yoon juga dan ingin melihat karya yang belum dirilis, tapi tidak akan mudah.” Ucap Duk Mi
“Ini tidak akan mudah, tapi jauh lebih bermakna. Aku akan pergi menemuinya langsung. Di mana dia tinggal?” tanya Ryan. Yoo Sub menjawab  Di Provinsi Gangwon.
“Provinsi Gangwon? Aku tidak akan bisa pergi ke sana hari ini. Jadi Aku akan pergi minggu depan ketika galeri ditutup. Berikan aku alamatnya.” Ucap Ryan.
“Apa Kau akan pergi ke sana sendirian?” tanya Yoo Sub mengoda,  Duk Mi seperti berharap. Ryan dengan sinis mengatakan akan pergi sendiri lalu menyudahi rapat.
Duk Mi terlihat sedih, Sindy tersenyum puas karena Duk Mi tak berhasil membuktikan hubunganya. Duk Mi terdiam. Sindy keluar ruangan dengan tatapan mengejek.
**
Bersambung ke part 2

 Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar